1. Tingkat pendengaran (listening level), biasanya besaran ini dinyatakan dengan besaran dba.

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep Dasar Akustik. Studi Literatur. Sumber :

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi multimedia menurut Suyanto (2003:82) dalam bukunya. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Multimedia

Rifqi Baihaqi. Abstrak. Pendahuluan. proses oleh otak. warna juga. yang. copyright

[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING)

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB III LANDASAN TEORI

DESAIN GRAFIK. FILOSOFI DESAIN Elemen visual ekonomi Tidak berlebihan Jelas dan terorganizir dengan baik

Nama : Beni Kusuma Atmaja NIM : Kelas : 02 Topik : Ruang Konser

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan.

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

11. Batasan dan Definisi Judul I 1.2. Latar Belakang Permasalahan I

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Robin Landa (2006) dalam bukunya Designing Brand. Denise Anderson berpendapat bahwa logo itu harus dapat menjelaskan dan

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB V KAJIAN TEORI. yang dipadukan dengan sentuhan arsitektur modern yang. dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara alam, bangunan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi UTS TF 3204 Akustik) Khanestyo

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman

BAB I PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas, ada masalah-masalah terkait kenyamanan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu

KATA PENGANTAR. Surabaya, 7 juli Penulis

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

BAB V KONSEP PERANCANGAN

MATA DIAFRAGMA VISUALISASI DENAH DENAH STUDIO

Produksi Media PR Audio-Visual

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

TATA CAHAYA PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 BANTUL

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

b e r n u a n s a h i jau

BAB III KONSEP PERANCANGAN

cross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA

Elemen Elemen Desain Grafis

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAGIAN III W A R N A

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan

DOKUMENTASI MASJID SALMAN DAN PUSDAI

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA

NATURAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION. Canisius College Sport Hall Jakarta

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI SUBJEKTIF KELAYAKAN GEDUNG KESENIAN DAN KEBUDAYAAN RUMENTANG SIANG BANDUNG DARI SEGI AKUSTIK

EFEK PENCAHAYAAN TERHADAP PRESTASI DAN KELELAHAN KERJA OPERATOR. Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan Yogyakarta *

Kondisi Akustik TVST B

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

SEJARAH & PERKEMBANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

Fotografi 2. Lighting. Pendidikan Seni Rupa UNY

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

Evaluasi Subjektif Kondisi Akustik Ruangan Utama Gedung Merdeka

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

BAB III STUDI LAPANGAN

eksisting dan objek banding

Kajian Sistem Pencahayaan yang Mempengaruhi Kenyamanan Visual pada Ruang A dan Ruang Sayap Galeri Selasar Sunaryo

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran...

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

A. Definisi Rangsangan Fisik dalam Psikologi Lingkungan

Dan kepintaran sang arsitek dalam mengkombinasikan antara satu warna dengan yang lain.

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB II METODOLOGI. State of the art pada istilah ini merujuk pada makna keaslian atau orisinalitas karya yang akan di buat.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

bahasa dan mulai menyebarkan ajaran Kristus kepada orang lain yang beranekaragam. Hal tersebut mirip dengan karakter umat di Gereja St. Monika BSD yan

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

BAB 5 HASIL RANCANGAN

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

Laporan Penilaian Subjektif Akustik Ruangan Gedung TVST B ITB

Transkripsi:

ika penerimanya adalah manusia atau orang, bukan mikrophone untuk perekaman misalnya, maka karakteristik medan suara yang diterima itu dapat dinyatakan dengan 4 parameter utama yaitu : KONSEP DASAR AKUSTIK secara sederhana digambarkan bahwa akustik atau terjadinya suara itu menyangkut 3 komponen utama yaitu: sumber suara, ruangan/medium dan penerima. Jika salah satu dari ketiga komponen utama tersebut tidak ada, maka suara pun tidak ada. Pada posisi penerima, sinyal suara dari sumber suara tersebut diterima dalam bentuk suara langsung dinyatakan dengan L pada Gambar 2, suara pantulan yang dinyatakan dengan P dan juga suara dengung yang dinyatakan dengan D. Akibat sifat penjalaran suara yang berupa penjalaran gelombang mekanis dengan kecepatan penjalaran yang jauh jauh lebih lambat 1. Tingkat pendengaran (listening level), biasanya besaran ini dinyatakan dengan besaran dba. 2. Waktu tunda pantulan awal (initial delay time), yaitu waktu tunda yang terjadi antara suara langsung dan suara pantulan Karakteristik medan suara yang diterima pendengar dapat dibagi menjadi: komponen yang bersifat temporal, yaitu besaran yang dapat dinyatakan sebagai fungsi waktu. komponen yang bersifat spatial, yaitu besaran yang dapat dinyatakan dengan dimensi ruang. Jika penerimanya adalah manusia atau orang (bukan mikrophone untuk perekaman) maka karakteristik medan suara yang diterima itu dapat dinyatakan dengan 4 parameter utama yaitu : 3. Waktu dengung subsequent (subsequent reverberation time), yaitu waktu dengung yang berhubungan satu satu dengan posisi sumber suara dan penerima dan 4. Korelasi silang sinyal antar kedua telinga (interaural cross correlation, IACC), yaitu besaran yang dibandingkan dengan kecepatan cahaya, maka pada menyatakan adanya penerimaan ketiga jenis suara tadi akan diterima dengan susunan waktu yang berbeda beda. perbedaan sinyal suara yang diterima di telinga kiri dan kanan pendengar.

GEDUNG PERTUNJUKAN ORGANISASI RUANG Gedung gedung pertunjukkan pada umumnya dibagi dalam 3 bagian. Yaitu : A. Bagian penerimaan : pintu masuk, pemesanan karcis, serambi depan, tempat penyimpanan pakaian, dsb B. Auditorium : tempat berkumpulnya para audience/penonton pertunjukan C. Panggung : panggung utama, sayap, daerah belakang panggung, gudang layar pertunjukan, bengkel kerja, ruang pakaian, ruang latihan, dsb

GEDUNG PERTUNJUKAN

WARNA 1. Definisi warna Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang diapancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. 2. Peran warna Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. 3. Tujuan Warnajugadigunakandalamsimbol simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbolsimbol tersebut 4. Efek Psikologis Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek efek tertentu. Warna itu mempengaruhi klk kelakuan, memegang peranan penting dl dalam penilaian i estetis tti dan turutt menentukan suka tidaknya kita akan bermacam macam benda (desain) 5. Karakter Warna Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat kegelapan, bisa juga disebut netral Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian dan netral Abu abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup). Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya daya baru.

PENCAHAYAAN Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia A. Pencahayaan alami: Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. B. Pencahayaan buatan: pencahayaan yang dihasilkanilk oleh lhsumber cahaya selain cahaya alami. Faktor faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu: Variasi intensitas cahaya matahari Distribusidariterangnyacahayag y y Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut: Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudahdantepat Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayangbayang. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi. Spektrum warna

PENCAHAYAAN Jenis pencahayaan yaitu : 1. Ch Cahaya Alami / daylight (cahaya matahari) 2. Cahaya Buatan / artificial light dibagi menjadi beberapa jenis : a. General Lighting b. Task Lighting c. Decorative Lighting d. Pencahayaan Alami e. Pencahayaan Buatan ada berbagai macam teknik penerangan diantaranya : 1. penerangan ke bawah (downlight) 2. penerangan ke atas (Uplight) 3. penerangan dari samping (sidelight) 4. penerangan dari belakang (backlight) 5. penerangan dari depan (frontlight) 6. wallwasher 3. Cahaya Lampu (Correlated Colour Temperature = CCT)

PENGHAWAAN Menggunakan Jenis penghawaan buatan, yaitu AC. Sistem penyegaran udara buatan untuk gedung pertunjukan dirancang untuk memperoleh temperatur kelembaban dan distribusi udara yang sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh proses serta peralatan yang dipergunakan di dalam ruangan yang bersangkutan. Jenis AC yang di terapkan adalah Split Package AC a. Air cooled split system AC Condenser terpisah di luar dan evaporator dalam ruangan Condenser ditempatkan di atap atau di pekarangan Instalasinya dapat menggunakan ducting atau tanpa ducting Condenser didinginkan dengan udara b. Water cooled split system AC Condenser terpisah di luar dan evaporator dalam ruangan Condenser ditempatkan di atap atau di pekarangan Instalasinya dapat menggunakan ducting atau tanpa ducting Condenser didinginkan dengan air

KAJIAN ERGONOMI TEMPAT DUDUK Deret Jenis Kursi Dan Jarak Balkon

Gedung Kesenian Tasikmalaya Lokasi : jalan Dadaha Kota Tasikmalaya, Jawa barat Arsitek : Tahun : 1996 1998 998 Dekorasi interiornya sangat sederhana, tidak ada ornamen atau elemen estetis lainnya warna terdiri i warna krem, putih, coklat kayu, hitam, dan merah eksisting dan objek banding Pada area penonton Lay out berbentuk simetris sirkulasi yang diaplikasikan adalah sirkulasi linier dengan arah keluar pintu sampingauditorium, sedang pintu masuk utama hanya ada satu dan berada di belakang audience karena keterbatasan lahan.

eksisting dan objek banding Tampak depan R. Sekretariat pengelola Tampak samping kanan depan Loket dan ruang bersama Tampak samping kanan tengah Tangga egg menuju lt.2 Area du uduk audience Pintu masuk studio GKT Tampak Belakang Area panggung pentas