BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Pada bagian pendahuluan telah disampaikan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia. Deskripsi ini diwujudkan dalam tipe-tipe KVA/KAV dalam bahasa Indonesia. Tipe-tipe ini diklasifikasikan berdasarkan karakteristik sintaksis dan semantis verba dan karakteristik sintaksis dan semantis adjektiva pembentuk KVA/KAV dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah tipe konstruksi verba adjektiva dan adjektiva verba dalam kalimat bahasa Indonesia, (2) bagaimanakah karakteristik sintaksis verba dan adjektiva pada konstruksi verba adjektiva dan adjektiva verba dalam kalimat bahasa Indonesia, dan (3) bagaimanakah karakteristik semantis verba dan adjektiva pada konstruksi verba adjektiva dan adjektiva verba dalam kalimat bahasa Indonesia. Selanjutnya, pada bab diuraikan jawaban atas ketiga rumusan masalah dalam bentuk kesimpulan. 1. Tipe KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi dua klasifikasi utama, yaitu a) berasal dari klausa tunggal dan b) berasal dari dua klausa. Konstruksi yang berasal dari klausa tunggal berbentuk KVA dan berupa verba berasal dari fungsi sebagai predikat dan adjektiva berasal dari fungsi sebagai pelengkap (V<Pred, Adj<Pel). Sementara itu, konstruksi yang berasal dari dua klausa memiliki dua tipe besar, yakni (a) verba pada klausa induk dan adjektiva pada klausa bawahan yang
114 berbentuk KVA dan (b) adjektiva pada klausa induk dan verba pada klausa bawahan yang berbentuk KAV. KVA yang berasal dari dua klausa tipe verba pada klausa induk dan adjektiva pada klausa bawahan selanjutnya diklasifikasi menjadi (a) verba berasal dari fungsi predikat dan adjektiva berasal dari fungsi pelengkap (V<Pred, Adj<Pel) dan (b) verba berasal dari fungsi predikat dan adjektiva berasal dari fungsi keterangan (V<Pred, Adj<Ket). KVA yang berasal dari dua klausa tipe verba pada klausa induk dan adjektiva pada klausa bawahan tipe verba berasal dari fungsi predikat dan adjektiva berasal dari fungsi keterangan terbagi atas (a) verba berasal dari fungsi predikat dan adjektiva berasal dari fungsi keterangan hasil (V<Pred, Adj<Ket. Hasil), (b) verba berasal dari fungsi predikat dan adjektiva berasal dari fungsi keterangan sebab(v<pred, Adj<Ket. Sebab), dan (c) verba berasal dari fungsi predikat dan adjektiva berasal dari fungsi keterangan waktu (V<Pred, Adj<Ket. Waktu). KAV yang berasal dari dua klausa tipe adjektiva pada klausa induk dan verba pada klausa bawahan selanjutnya diklasifikasi menjadi (a) adjektiva berasal dari fungsi predikat dan verba berasal dari fungsi keterangan tujuan (Adj<Pred, V<Ket. Tujuan) dan (b) adjektiva berasal dari fungsi predikat dan verba berasal dari fungsi keterangan sebab atau keterangan waktu (Adj<Pred, V<Ket. Sebab/Waktu). Selain itu, ditemukan juga konstruksi yang secara lahir tampak seperti KVA/KAV, tetapi pada struktur batin berupa a) konstruksi frasa verba, b)
115 konstruksi verba adverbia kecaraan, c) konstruksi aspek+ verba, d) konstruksi modalitas+ verba, dan e) konstruksi aspek+ modalitas verba. 2. Karakteristik sintaksis verba dan adjektiva pada kalimat bahasa terdiri diwujudkan dalam bentuk fungsi sintaksis yang diduduki verba dan adjektiva pada struktur batin. KVA yang berasal dari klausa tunggal memiliki verba berasal dari fungsi predikat dan adjektiva berasal dari fungsi pelengkap. Fungsi pelengkap dalam pembahasan ini terbatas pada fungsi yang menyertai verba intransitif yang berwujud frasa adjektiva. Bahwa KVA tipe ini memiliki verba yang berasal dari fungsi predikat dan adjektiva yang berasal dari fungsi pelengkap ditunjukkan dengan pembuktian bahwa adjektiva pada KVA ini bukan objek dan fungsi keterangan. Pada KVA/KAV yang berasal dari dua klausa, terdapat pelesapan konjungsi atau verba bantu dan pelesapan subjek klausa bawahan. Pelesapan konjungsi membatasi distribusi verba atau adjektiva yang semula berada pada klausa bawahan dan berfungsi sebagai keterangan. Sementara itu, pelesapan subjek klausa bawahan terjadi karena berkoreferensi dengan subjek atau objek klausa induk. KVA yang berasal dari dua klausa tipe verba yang berada klausa induk dan adjektiva pada klausa bawahan memiliki verba yang berasal dari fungsi predikat dan adjektiva berasal dari fungsi pelengkap dan verba sebagai predikat dan adjektiva berasal dari fungsi keterangan. Fungsi
116 keterangan pada tipe ini berupa keterangan hasil, c) keterangan sebab, dan d) keterangan waktu. KAV yang berasal dari dua klausa tipe adjektiva berada klausa induk dan verba pada klausa bawahan memiliki adjektiva yang berasal dari fungsi predikat dan verba yang berasal dari fungsi keterangan tujuan serta adjektiva berasal dari fungsi predikat dan verba berasal dari keterangan sebab atau waktu. Pembuktian adjektiva berasal dari fungsi pelengkap dilakukan dengan menunjukkan bahwa konstruksi tersebut bukan konstruksi predikat yang diikuti objek dan bukan konstruksi predikat yang diikuti keterangan. Pembuktian adjektiva berasal dari fungsi keterangan dilakukan dengan pelesapan dan pemindahan posisi fungsi keterangan pada struktur batin. Fungsi keterangan hasil ditandai dengan konjungsi sampai, fungsi keterangan sebab ditandai dengan konjungsi karena, fungsi keterangan waktu ditandai dengan konjungsi ketika, dan fungsi keterangan tujuan ditandai dengan konjungsi untuk. Khusus untuk verba yang dapat berasal dari fungsi keterangan sebab atau waktu dapat ditandai dengan konjungsi karena atau ketika sekaligus. 3. Karakteristik semantik verba dijelaskan melalui teori semantik Chafe (1970) dan karakteristik semantik adjektiva dijelaskan melalui teori semantik Dixon (2005). Pada beberapa tipe, terdapat permasalahan semantik verba yang belum mampu terjawab menggunakan teori semantik Chafe (1970) dijawab melalui teori semantik Dixon (2005). Sementara itu,
117 permasalahan semantik adjektiva yang belum mampu dijelaskan melalui teori semantik Dixon (2005) dijelaskan melalui klasifikasi semantis adjektiva Alwi, dkk. (2014). Karakteristik semantik verba KVA yang berasal dari klausa tunggal bertipe V<Pred, Adj<Pel adalah berupa verba PROSES (Chafe, 1970) dan verba KELIHATAN (Dixon, 2005). Sementara itu, karakteristik semantik adjektiva tipe KVA berasal dari klausa tunggal tipe V<Pred, Adj<Pel adalah SIKAP BATIN, SIKAP FISIK (Dixon, 2005) dan adjektiva CERAPAN (Alwi, dkk., 2014). KVA yang berasal dari dua klausa tipe V<Pred, Adj<Pel memiliki verba berupa verba PROSES dan adjektiva SIKAP FISIK dan SIFAT BATIN. KVA tipe V<Pred, Adj<Ket. hasil memiliki verba berupa verba AKSI dan verba KEADAAN serta adjektiva berupa adjektiva SIFAT FISIK. KVA tipe V<Pred, Adj<Ket.Sebab memiliki verba berupa verba AKSI dan adjektiva berupa adjektiva SIKAP BATIN. KVA tipe V<Pred, Adj<Ket. Waktu subtipe subjek klausa bawahan berkoreferensi dengan subjek klausa induk memiliki verb berupa verba AKSI dan verba KEADAAN serta adjektiva tipe adjektiva USIA. KVA tipe V<Pred, Adj<Ket. Waktu subtipe subjek klausa bawahan berkoreferensi dengan objek klausa induk memiliki verba berupa verba AKSI dan adjektiva berupa adjektiva SIFAT FISIK. Pada KAV tipe adjektiva berasal dari fungsi predikat dan verba berasal dari fungsi keterangan yang berfungsi sebagai predikat adalah adjektiva.
118 Sementara itu, berdasarkan teori Chafe (1970) yang memiliki kepusatan kata kerja adalah kategori yang menduduki fungsi predikat, dalam hal ini adjektiva. Oleh karena itu, pada tipe ini, teori Chafe (1970) digunakan untuk menjelaskan adjektiva. Sementara itu, verba dijelaskan dengan teori Dixon (2005). Adjektiva pada kedua KAV tipe Adj<Pred, V<Ket. Tujuan dan Adj<Pred, V<Ket. Sebab/Waktu berupa KEADAAN (Chafe, 1970) dan adjektiva SIKAP BATIN (Dixon, 2005). Verba pada KAV tipe Adj<Pred, V<Ket. Tujuan berupa verba utama A, verba utama B, dan verba sekunder B. Sementara itu, menggunakan ancangan teori semantik Dixon (2005), verba yang dapat mengisi tipe KAV tipe Adj<Pred, V<Ket. Sebab/Waktu adalah verba utama A dan verba utama B. Berdasarkan analisis pada bab II dan bab III juga ditemukan keterbatasan morfologi verba. Verba pada KVA/KAV hanya berupa verba dasar, verba berafiks ber-, berafiks men-, berafiks di-, berafiks ter-, dan berafiks ke-an. 4.2 Saran Penelitian ini merupakan usaha mendeskripsikan KVA/KAV pada tahap awal. Penelitian ini terbatas pada adjektiva dasar dan kalimat deklaratif. Kajian pada adjektiva turunan yang polimorfemis dan kalimat interogatif serta kalimat perintah belum dilakukan. Pengujian terhadap klasifikasi KVA/KAV hanya didasarkan pada konsep struktur lahir dan batin Chomsky. Penelitian dengan
119 ancangan pendekatan lain belum digunakan. Oleh karena itu, penelitian lanjutan terkait KVA/KAV dapat dilakukan secara mendalam dengan memanfaatkan keterbatasan penelitian ini.