PELAYANAN DAN MANFAAT KOPERASI, SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA (Suatu Kasus pada Koperasi Produsen Tahu Tempe Kabupaten Tasikmalaya)

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGOTA DALAM RANGKA MENUNJANG PENGEMBANGAN USAHA KOPERASI

Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.edu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. participation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh pelayanan Koperasi dan

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA TAHUN

Disusun oleh: : Desy Purnamasari Npm : Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS.

EKONOMI KOPERASI BAB VI : PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI OLEH ; LILIS SOLEHATI Y

PENGARUH VOLUME USAHA DAN BIAYA USAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA KOPKAR DI KOTA BATAM. Makhdalena Universitas Riau. Abstrak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Partisipasi anggota merupakan kesediaan anggota itu untuk memikul

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) WINDA HARTIKA NPM:

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi peneletian berhubungan dengan cara-cara yang digunakan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

VARIABEL VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BPR SURYA ARTHA UTAMA DI SURABAYA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada saat ini dititikberakan pada pembangunan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Abstrak. Kualitas Pelayanan, Kemampuan Pengurus, Partisipasi Anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU).

BAB 3 METODOLOGI PENELTIAN. yang diukur adalah tingkat kepuasan penggunalibrary & Knowledge Centeryang

PENGARUH PENDIDIKAN PERKOPERASIAN ANGGOTA, PERMODALAN, DAN PENGALAMAN PENGURUS TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KOPERASI.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek penelitiannya di Badan Penanaman Modal dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan sampel penelitian yang diperoleh dari hasil analisis. yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan:

THE INFLUENCET OF CAPITAL AND THE PARTICIPATION OF MEMBERS ABAUT (SHU) ON KPRI UNIVERSITY OF RIAU

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HP NOKIA PADA COUNTER PLLUS CELLULER DI AMBARAWA NASKAH PUBLIKASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

konsumennya. Untuk dapat memuaskan konsumen, perusahaan dituntut untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen

POTENSI PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

BAB V PENUTUP. tanggal 28 oktober 2009 yang bertempat di Gedung Da wah Pimpinan Cabang

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DALAM PERMODALAN TERHADAP SISA HASIL USAHA Studi Kasus pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di. lapangan oleh orang yang melakukan penelitian.

ANALISIS KINERJA KOPERASI PRODUSEN TEMPE TAHU INDONESIA (KOPTI) DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

PENGARUH PEMANFAATAN, EFEKTIVITAS PENGGUNAAN, DAN KEPERCAYAAN ATAS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga

1, Latar Belakang, Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

2 Reliability, sebuah sistem harus dirancang untuk menjamin kecermatan dalam pemrosesan data secara berkesinambungan. Adanya kemampuan untuk meback-up

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN SKALA USAHA TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DI KABUPATEN KUNINGAN

Kata kunci: tingkat kesehatan, koperasi simpan pinjam, jatidiri koperasi

PENGARUH KINERJA PENGURUS DAN MOTIVASI ANGGOTA TERHADAP PERKEMBANGAN KPRI EKA

BAB III METODE PENELITIAN. baru (KPPB) Kota Bandung. Adapun variabel yang akan diteliti yaitu pelayanan

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

SILABUS JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

III. METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UPN Veteran Jatim

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. adanya era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat memungkinkan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN YANG MENGGUNAKAN JASA PROVIDER INDOSAT IM2 (Studi Kasus Di Plasa Marina Surabaya) SKRIPSI

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Dalara suatu penelitian ilmiah salah satu unsur yang cukup penting adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

Dini wahyuni 1, Syakdanur Nas 2, Fenny Trisnawati 3 No.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai badan usaha adalah sebuah perusahaan yang harus

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Pengaruh Motivasi, Kemampuan Manajerial, Kompetensi dan Lingkungan Terhadap Kinerja Usaha Pedagang Kaki Lima di Bekasi

Rogayah, Khairinal 1, Iwan Putra 2

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokalisasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Swalayan Koperasi Agro Niaga(KAN) JABUNG yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Diajukan Oleh : Nieke wijayanti /FE/AK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. ETIKA REALTINDO

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kuesioner untuk pihak karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh

SKRIPSI. Oleh: Rika Agustina

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Transkripsi:

PELAYANAN DAN MANFAAT KOPERASI, SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA (Suatu Kasus pada Koperasi Produsen Tahu Tempe Kabupaten Tasikmalaya) Oleh: A Jajang W. Mahri Abstrak Penelitian ini berangkat dari masalah menurunnya kinerja Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia Kabupaten Tasikmalaya, antara lain ditandai dengan menurunnya pelayanan, menurunnya jumlah anggota dan menurunnya simpanan-simpanannya. Masalah ini dirumuskan satu rumusan masalah, yaitu : Seberapa besar kualitas pelayanan dan manfaat Koperasi secara simultan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi anggota? Penelitian dilakukan terhadap responden dengan mengambil sampel sebanyak 80 orang dari populasi anggota KOPTI Tasikmalaya yang berjumlah 397 orang, berdasar versi Taro Yamane, penentuannya didasarkan atas Stratified Proporsional Sampel Random Sampling. Metode yang digunakan explanatory survey method. dengan menggunakan data primer dan sekunder. Variabel yang dianalisis yaitu faktor kualitas pelayanan Koperasi dan variabel manfaat Koperasi. Sedangkan pengujian validitas digunakan teknik korelasi melalui Koefisien Korelasi Product Moment dari Pearson. Uji reabilitas digunakan adalah teknik korelasi belah dua (split-half) dengan formula Spearman-Brown. Sedangkan teknik analisis data, digunakan analisis korelasi dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan dan manfaat Koperasi berpengaruh positif terhadap partisipasi anggota pada Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) Tasikmalaya. Berarti semakin tinggi kualitas pelayanan dan manfaat yang diberikan oleh Koperasi, maka partisipasi angota juga akan semakin meningkat. Kata-kata kunci: Partisipasi Koperasi, Pelayanan Koperasi, Manfaat Koperasi I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melandaskan kegiataannya pada prinsip-prinsip Koperasi. Sebagai gerakan, Kope-rasi menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama antar anggotanya yang sangat diperlu-kan untuk mewujudkan tujuan utamanya, yaitu meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan kemakmuran masyarakat. Banyak pakar yang menyata-kan bahwa kunci keberhasilan Koperasi antara lain terletak pada partisipasi anggota (Muslimin Nasution, 1987) dan (Syamsuri SA, 1986). Sehingga dapat dikatakan bahwa partisipasi dalam Koperasi seperti jantungnya tubuh manusia, karena dalam Koperasi anggota berperan ganda (dual identity) yaitu sebagai pemilik dan pengguna, disinilah letak keunikan badan usaha Koperasi karena pemilik usaha merangkap sebagai peng-guna jasa, karena kedua sifat ini menyebabkan Koperasi lebih banyak menuntut partisipasi dari anggota untuk mengembangkan usaha yang telah didirikan bersama untuk mencapai tujuan-nya. Tujuan utama Koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya. Demikian halnya bagi KOPTI (Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia), yang sejak awal berdirinya sampai sampai tahun 1998 dalam penga-daan bahan bakunya/ kedelainya masih menggantungkan dari pemerintah (Bulog). Pada tahun 1999 pemerintah sudah tidak mensubsidi lagi karena terbentur oleh krisis moneter yang ber-kepanjangan, maka sejak bulan April 1999 KOPTI tidak menerima lagi alokasi kedelai dari pemerintah dan untuk memenuhi permintaan kedelai dari para anggota, seluruh KOPTI, termasuk KOPTI Tasikma-laya mendatangkan kedelai dari Inkopti dan pihak swasta. Karena harus langsung masuk ke pasar bebas, tidaklah heran bila KOPTI Tasikmalaya mengalami penurunan pada tiga tahun terakhir ini (2002-2004). Dilihat dari jumlah anggotanya terjadi penurunan sebesar 5,5% dari 442 orang pada tahun 2002 menjadi 397 orang pada tahun 2004. Modal sendiri mengalami penurunan selama tiga tahun berturut-turut, rata-rata sebesar 12,15% yaitu dari Rp. 2.19 milyar pada tahun 2002 menjadi Rp. 1.84 milyar pada tahun 2004. Jumlah anggota yang menurun diindikasikan sebagai konsekuensi pelayanan yang kurang baik dari Koperasinya, yang akhirnya mengurangi modal sendiri yang ada pada Koperasi. 2. Perumusan Masalah Masalah yang diteliti dirumuskan dalam satu rumusan masalah, yaitu : Seberapa besar kualitas pelayanan dan manfaat Koperasi secara simultan berpengaruh ter-hadap tingkat partisipasi anggota pada KOPTI Tasikmalaya? 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sebagaimana yang telah diuraikan dalam perumusan masalah, pada dasarnya tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar kualitas pelayanan dan manfaat Koperasi berpengaruh terhadap tingkat partisipasi anggota pada KOPTI Tasikmalaya. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kualitas pelayanan dan manfaat Koperasi yang diberikan oleh KOPTI Tasikmalaya dan pengaruhnya terhadap tingkat partisipasi anggotanya, dan secara teoritis dapat dijadikan sumbangan bagi perkembangan Ilmu Ekonomi khususnya dalam bidang perkoperasian.

II. KajianTeori dan Kerangka Pemikiran Keberhasilan suatu Koperasi salah satunya ditentukan oleh faktor partisipasi anggota. Partisipasi anggota merupakan perwujudan dari keikutsertaan anggota dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Koperasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Ropke (2003) keefektifan partisipasi anggota tergantung dari interaksi antara : 1. Anggota atau penerima manfaat 2. Manajemen 3. Program Bila ketiga variabel ini memenuhi kesesuaian, maka secara langsung akan mempengaruhi keefektifan partisipasi semua anggota. Kesesuaian antara ketiga variabel diatas oleh Ropke dinamakan Three Way Fit yang kemudian akan melahirkan The Fit Model of Participation, sedangkan kesesuaian yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Antara pelayanan yang dibutuhkan oleh anggota dan output pelayanan dari program. 2. Antara tugas-tugas program dan kemampuan manajemen Koperasi. 3. Antara apa yang diminta oleh para anggota dengan keputusan manajemen. Sedangkan alat yang digunakan anggota untuk berpartisipasi adalah hak suara (Voice), Hak pilih (Vote), dan hak keluar (Exit). Kesesuaian ketiga variabel tersebut digabungkan dalam bagan sebagai berikut: Program Output Tugas Kebutuhan Efektivitas Partisipasi Kemampuan Anggota Kepentingan Permintaan = Keputusan Manajemen Koperasi Voice, Vote, Exit Sumber: Ropke (2003) Gambar 2. 1 Model Kesesuaian Partisipasi Dengan hak suara (voice), anggota Koperasi dapat mempengaruhi pihak manajemen dengan cara bertanya, memberi atau mencari informasi, maupun dengan mengajukan ketidaksepakatan dan kritik. Dengan hak pilih (vote), anggota dapat mempengaruhi siapa yang akan dipilih menjadi manajer maupun anggota badan pengawas lainnya. Dengan hak keluar (exit), anggota dapat mempengaruhi manajemen dengan cara meninggalkan Koperasi dengan membeli input yang lebih sedikit dari Koperasi dan membeli lebih banyak dari pesaing, atau dengan cara mengancam keluar dari keanggotaan Koperasi maupun mengurangi kegiatannya di Koperasi. Jika model tersebut berjalan dengan kesesuaian, maka tidak ada anggota yang menggunakan hak keluarnya, walaupun terjadi hanya disebabkan oleh variabel yang tidak terduga saja. Misalnya, meninggal dunia atau dipecat keanggotaannya. Pelayanan Koperasi kepada anggota adalah jasa yang diberikan Koperasi dalam memajukan usaha anggotanya. Oleh karena itu, sebagian Koperasi adalah pemberi pelayanan yang bertugas memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada usaha anggota-nya. Pentingnya pelayanan kepada anggota Koperasi dinyatakan Hans Munkner (1997) bahwa : Sesuai dengan tujuan Koperasi maka prioritas yang diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, pertumbuhan perusaha-an Koperasi yang berkesinambungan bukanlah tujuan akhir melainkan merupakan pembenaran dalam kaitan dengan perbaikan kapasitas Koperasi dalam rangka peningkatan kesejahteraan anggota. Oleh karena itu untuk memberikan pelayanan yang baik kepada anggota Koperasi harus mewujudkannya melalui penyedia-an barang dan jasa yang sesuai dengan keinginan anggota dengan penawaran harga, kualitas dan kondisi yang lebih menguntungkan anggota dari pada penawaran yang ditawarkan oleh pasar. Karakteristik yang harus dimiliki oleh Koperasi agar dapat disebut sebagai pusat pelayanan, menurut Muslimin Nasution (1990) adalah sebagai berikut : 1. Mampu menyediakan sarana dan bahan kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan kodrat sebagai manusia baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk kegiatan produksi

2. Mampu berperan untuk membangkitkan inisiatif lokal agar semua masyarakat dapat meningkatkan peran sertanya dalam proses pembangunan dan menikmati hasil-hasil pem-bangunan tersebut 3. Dapat berperan sebagai sarana dalam proses transformasi struktural termasuk redistribusi faktor-faktor produksi dan pendapatan. Oleh karena itu, pelayanan yang baik dari Koperasi, akan meningkatkan partisipasi anggota. Demikian pula Koperasi sebagai organisasi ekonomi merupakan wadah berbagai kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya para produsen tempe tahu, bisa diterima oleh anggota karena adanya pelayanan yang diberikan sesuai dengan bentuk dan kebutuhan yang diberikan oleh anggota sehingga dapat meningkatkan partisipasi anggota. Menurut Sugiyanto (2002), mengukur keberhasilan Koperasi jangan hanya dilihat dari sisi kemampuan Koperasi dalam menghasilkan SHU, tetapi yang utama harus dilihat dari kemampuan dalam mempromosikan ekonomi anggotanya (benefit ekonomi). Pendapat tersebut sesuai pendapat Ropke (2003), Koperasi akan sangat menarik bila dapat memberikan manfaat ekonomi bagi anggotanya. Oleh karena itu, orang akan tertarik menjadi anggota suatu Koperasi hanya karena mereka akan memperoleh manfaat dari Koperasi. Jika manfaat ekonomi yang diperoleh anggota besar, maka anggota mau berpartisipasi secara aktif pada Koperasi tersebut, karena salah satu jenis partisipasi anggota adalah partisipasi dalam menikmati manfaat. Sebagaimana yang diungkapkan Ropke (2003) partisipasi dapat digambarkan dalam tiga jenis : 1. Partisipasi anggota dalam mengkontribusikan atau menggerakan sumber-sumber dayanya 2. Partisipasi anggota dalam mengambil keputusan (perencanaan, implementasi/pelaksanaan, evaluasi) 3. Partisipasi anggota dalam menikmati manfaat. Partisipasi anggota dalam mengkontribusikan sumber-sumber dayanya, salah satunya adalah pemupukan modal, memberikan kesempatan kepada Koperasi untuk memproduksi barang dan jasa, menjalankan organisasi, dan membeli fasilitas atau sarana produksi. Oleh karena itu semakin besar modal Koperasi tersebut maka semakin besar pula peluang Koperasi untuk memperluas jang-kauan usahanya sehingga akan semakin meningkatkan kualitas pelayanan atau memperbesar volume usahanya. Partisipasi dalam pengambilan keputusan maupun pengawasan akan mendorong pengurus Koperasi untuk lebih bertanggungjawab dan meningkatkan dedikasinya untuk kepentingan Koperasi. Kepentingan itu diwujudkan melalui peningkatan manajemen seperti kerapihan dan kelengkapan administrasi maupun pembukuan, tertibnya pembagian SHU dan pemilikan perangkat organisasi, tertibnya imbalan kepada personil yang menduduki jabatan dalam Koperasi maupun dalam penyelenggaraan pertemuan dengan anggota. Partisipasi anggota dalam menikmati manfaat, yaitu memanfaatkan segala sarana dan prasarana serta pelayanan yang disediakan oleh Koperasi untuk kesejahteraan para anggotanya. Dari ketiga jenis konteks partisipasi diatas, penulis fokus pada partisipasi dalam menikmati manfaat, dimana anggota mau berpartisipasi jika mendapat timbal balik yang menguntungkan dari Koperasi, seperti harga barang yang lebih rendah dibanding dengan harga barang diluar Koperasi, perlakuan dan pelayanan yang baik dari pengurus ataupun dari anggota yang lainnya dalam Koperasi dan mendapatkan SHU yang sesuai dengan partisipasinya dalam Koperasi serta pelayanan di bidang penjualan bahan baku (kedelai) serta bidang simpan pinjam yang ditawarkan oleh Koperasi dapat memberikan manfaat lebih berupa prosedur yang relatif mudah, syarat-syarat penjualan kedelai kepada anggota lebih mudah, kemampuan dalam mengangsur dan jangka waktu angsuran yang tidak terlalu singkat dan bunga yang lebih rendah. Menurut Ropke (2003), manusia rasional akan terdorong melakukan suatu pilihan bila ia beranggapan : Manfaat Koperasi > Manfaat Non Koperasi, atau Keunggulan/Keuntungan berkoperasi > Keunggulan Pesaing Dengan demikian pihak pengurus dan pengelola Koperasi dituntut untuk selalu berfikir lebih maju dalam memberikan manfaat dibanding dari pesaingnya, karena hanya dengan itulah anggota atau calon anggota tergerak untuk memilih Koperasi sebagai alternatif yang lebih rasional dalam melakukan transaksi ekonominya. Berdasarkan penjelasan di atas jelaslah bahwa ada pengaruh antara kualitas pelayanan dan manfaat ekonomi yang diberikan oleh Koperasi terhadap peningkat-an partisipasi anggota, seperti yang terlihat pada gambar berikut : Kualitas Pelayanan dan Manfaat Koperasi Partisipasi Anggota Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran III. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran, hipotesisnya adalah Kualitas pelayanan dan Manfaat Koperasi secara simultan berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi anggota KOPTI Tasikmalaya. IV. Objek dan Metode Penelitian Objek dari Penelitian ini adalah Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) Tasikmalaya dan yang menjadi subjek penelitian adalah anggota KOPTI yang tersebar di lima wilayah pelayanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei penjelasan (explanatory survey method). dengan menggunakan data primer dan sekunder. Metode ini menekankan pada perolehan data dengan

pertanyaan serta menganalisis jawabannya, sebagaimana yang dikemukakan oleh Kerlinger (1990:667), dan digunakan untuk menjelaskan bentuk pengaruh antar variabel yang akan diamati dengan melalui pengujian hipotesis. Hal ini sesuai dengan pendapat Moh. Nazir (1999:65) dan Singarimbun dan Sofian Efendi (1995:4). Variabel yang dianalisis yaitu faktor kualitas pelayanan Koperasi dan variabel manfaat Koperasi. Variabel kualitas pelayanan merupakan tingkat mutu pelayanan yang diberikan Koperasi kepada anggota, sehingga anggota dapat merasakan kepuasan dengan adanya pelayanan yang baik dari Koperasi, sedangkan variabel manfaat Koperasi merupakan promosi ekonomi anggota, yaitu peningkatan pelayanan Koperasi kepada anggotanya dalam bentuk manfaat ekonomi yang diperoleh sebagai anggota Koperasi. Populasinya adalah seluruh anggota KOPTI Tasikimlaya yang berjumlah 397 orang yang ter-sebar di lima wilayah pelayanan, yaitu wilayah pelayanan Tasik Kota, Tasik Utara, Ciawi, Singaparna dan Tasik Selatan. Jumlah sampel sebanyak 80 orang ang-gota yang dilakukan berdasarkan versi Taro Yamane, penentuannya didasarkan atas Stratified Pro-porsional Sampel Random Sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Sedangkan pengujian validitas digunakan teknik korelasi melalui Koefisien Korelasi Product Moment dari Pearson. Uji reabilitas digunakan adalah teknik korelasi belah dua (split-half) dengan formula Spearman-Brown (Singarimbun dan Sofian Efendi, 1995:143). Sedangkan teknik analisis data, digunakan analisis korelasi dan analisis regresi berganda. V. Hasil Penelitian dan Pembahasan Secara deskriptif, hasil peneliti-an menujukan bahwa kualitas pelayanan KOPTI dinilai anggota dalam kategori cukup. Kualitas pelayanan menggunakan indikator a) Tangible (bukti langsung), meliputi fasilitas, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi, b) Reliability (Kehandalan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan, c) Responsibility (daya tanggap), yaitu keinginan para karyawan untuk membantu para anggota, memberikan pela-yanan dan cepat menanggapi seluruh keinginan anggota, d) Assurance (jaminan), meliputi pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para karyawan, e) Empathy (empati), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan anggota. Variabel manfaat Koperasi adalah manfaat yang dirasakan oleh anggota selama menjadi anggota Koperasi. Indikatornya mencakup, a) besarnya manfaat ekonomi langsung dari penyediaan barang dilihat dari kondisi barang, harga barang, cara pembayaran dan syarat pembelian. b) besarnya manfaat ekonomi langsung dari pemasaran atau pengolahan bersama dilihat dari penghematan biaya produksi. c) besarnya manfaat ekonomi langsung dari simpan pinjam dilihat dari tingkat suku bunga pinjaman, syarat pinjaman dan jumlah realisasi pinjam-an. d) besarnya manfaat ekonomi tidak langsung dari pembagian SHU dilihat dari ketepatan dan proporsinnya. Manfaat koperasi menurut anggota pada umumnya dalam katagori kurang. Variabel partisipasi anggota, ditandai dengan partisipasi dalam pengambilan keputusan, partisipasi modal dan partisipasi usaha. Hasil penelitian menujukan bahwa pada umumnya partisipasi anggota ada dalam katagori rendah. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukan, bahwa kualitas pelayanan dan manfaat Koperasi ber-pengaruh positif terhadap tingkat partisipasi anggota KOPTI Tasikmalaya, diperoleh nilai F statistik 185.974 sedangkan F table (0.05) (2 / 78) diperoleh 3.11. Hal ini menunjukkan bahwa F tabel < F statistik yaitu 3.11 < 185.974 artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Pada persamaan regresi ganda tersebut ternyata koefisien arah regresi tersebut signifikan atau memiliki 2 2 kebermaknaan kuat. Setelah ditransformasi maka diperoleh nilai R= 0.839 dan R =0.705 dan R yang disesuaikan 0.701. Ini mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi pada partisipasi anggota 70.5% dipengaruhi oleh kualitas pelayan-an dan manfaat Koperasi, sedangkan sisanya 29.5% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian selaras dengan Ropke (2003), bahwa Koperasi tidak akan menarik bagi anggota, calon anggota dan masyarakat lainnya yang ingin menjadi anggota karena hanya merasa memiliki kelebihan modal, sebaliknya Koperasi akan sangat menarik bila Koperasi dapat mem-berikan manfaat ekonomi (economi benefit) bagi anggotanya. Untuk itulah pelayanan harus menjadi tujuan utama dalam Koperasi. Menurut Hendar dan Kusnadi ada dua faktor yang mengharuskan Koperasi meningkatkan pelayanannnya kepada anggotanya. Pertama, adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non Koperasi). Kedua, adanya perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Bila Koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar daripada pesaingnya, maka tingkat partisipasi anggota pada Koperasi akan meningkat. Apabila Koperasi memiliki kualitas pelayanan yang tinggi, maka keuntung-an yang dapat dinikmati anggota dari pelayanan Koperasi akan besar, dalam arti anggota akan menikmati keuntungan yang besar. Jika anggota dapat menikmati pelayanan yang besar, maka anggota akan aktif berpartisipasi. Semakin banyak manfaat pelayanan yang dapat dinikmati oleh anggota, maka akan semakin besar partisipasi anggota dalam Koperasinya. Keadaan menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas pelayanan Koperasi, maka semakin tinggi peningkatan partisipasi anggota terhadap Koperasi, dan sebaliknya semakin rendah kualitas pelayanan yang diberikan oleh Koperasi, maka semakin rendah partisipasi dari anggotanya. VI. Kesimpulan dan Saran Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa kualitas pelayanan dan manfaat Koperasi berpengaruh positif terhadap partisipasi anggota pada Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) Tasikmalaya. Berarti

semakin tinggi kualitas pelayanan dan manfaat yang diberikan oleh Koperasi, maka partisipasi angota juga akan semakin meningkat. Dengan demikian dapat disarankan, agar KOPTI senantiasa mampu meningkatkan pelayanan dan memberikan manfaat kepada para anggotanya, sehingga rasa memiliki anggota menjadi lebih baik dan akan berdampak lebih baik terhadap partisipasi anggota. Partisipasi anggota yang baik merupakan modal dasar koperasi untuk lebih berkembang. Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan para anggota, sehingga memberikan manfaat (benefit) lebih dibandingkan dengan perusahaan atau badan lainnya. Daftar Pustaka Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001. Koperasi Teori dan Praktek, Erlangga, Jakarta. Hanel, Alfred, 1989. Organisasi Koperasi Pokok-pokok Pikiran Mengenai Organisasi Koperasi di Negara-negara Berkembang. Universitas Padjadjaran, Bandung. Hendrojogi, 1999. Koperasi Azas-azas, Teori dan Praktek, Rajawali Pers., Jakarta. Ign. Sukamdiyo, 1996. Manajemen Koperasi, Erlangga, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia, 1999. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Kantor Menteri Negara Koperasi dan UKM RI, 2000. Rencana Strategi Pembangunan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah RI Tahun 2001-2005, Jakarta. Kerlinger, Fred N., 1990, Foundations of Behavioral Research (Terjemahan), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Masri Singaribun dan Sofyan Efendi, 1996, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta Muenker, Hans, 1989, Cooperative Principles and Cooperative Law (Terjemahan), Universitas Padjadjaran, Bandung. Muslimin Nasution, 2002. Kinerja Koperasi-Mengukur Keberhasilan Koperasi, Jakarta. Ropke, Jochen, 1995. Kewirausahaan Koperasi Dinamika Kewirausahaan dan pengembangan Dalam Organisasi Swadaya, UPT Penerbitan IKOPIN, Bandung., 1995. Manajemen Strategis untuk Koperasi dan Organisasi Swadaya, UPT Penerbitan IKOPIN, Bandung., 2003. Ekonomi Koperasi Teori dan Manajemen, Salemba Empat, Jakarta. Roy, Ewell Paul, 1981. Cooperatives Today and Tomorrow, The Interstate Printers and Publishers, Inc. Danville, Illinois. Sugianto, 2002. Promosi Ekonomi Anggota (PEA) Sebagai Ukuran Kinerja Keuangan Koperasi. Dalam Rusidi dan Maman Suratman (Ed.), 20 Pokok Pemikiran tentang Pembangunan Koperasi (Bunga Rampai), IKOPIN, Bandung., 2002. Sistem Akuntansi Koperasi Berdasarkan PSAK No. 27 Tahun 1999 untuk Menghasilkan Informasi Keuangan yang Sesuai dengan Jati Diri Koperasi. Dalam Jurnal Koperasi Indonesia Tahun XVII Nomor 1 Agustus 2002. IKOPIN, Bandung. Sugiono, 2001. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keempat, Alfabeta, Bandung. Sukanto Reksodiprodjo, 2001. Manajemen Koperasi, BPFE, Jogyakarta. Syamsuri SA., 1986. Daya Hidup Koperasi dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan Anggota, Disertasi Pascasarjana, IKIP Bandung. Tim IKOPIN, Pedoman Umum Implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Tahun 1999. Biodata Penulis Drs. A. Jajang W. Mahri, M.Si. Pangkat/Gol/NIP : Penata Tingkat I III/d - 132044356 Jabatan : Lektor Fakultas/Jurusan: FPIPS/Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian : Ekonomi Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia