V. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.. Kondisi Geografi Wilayah Kabupaten Maluku Tengah merupakan wilayah kepualauan dengan luas wilayah 75. 907. Km² yang terdiri dari luas lautan 6.3,3 Km² ( 95,80 % ), luas daratan. 595,57 Km² sedangkan panjang garis pantai adalah.375,95 km. Wilayah Kabupaten Maluku Tengah terdiri dari pulaupulau besar dan pulaupulau kecil yaitu pulau Seram yang luasnya 8.65 Km² dan sisanya terdiri dari pulaupulau kecil. Secara geografis Kabupaten Maluku Tengah terletak antara 7⁰6 00 30⁰0 00 Bujur Timur dan 0⁰05 00 07⁰05 00 Lintang Selatan dengan batasbatas sebagai berikut : sebelah Utara dengan Laut Seram, Sebelah selatan dengan Laut Banda, Sebelah Barat dengan Kabupaten Seram Bagian Barat, sebelah Timur dengan Kabupaten Seram Bagian Timur, dan bagian tengah dengan Kota Ambon. Wilayah Kabupaten Maluku Tengah terbagi atas Kecamatan, 67 Negeri, Kampung / Dusun dan 6 Kelurahan. Dari deretan pulaupulau yang tersebar di Kabupaten Maluku Tengah berjumlah pulau, yang dihuni sebanyak 7 buah pulau sedangkn yang tidak dihuni adalah sebanyak 5 buah pulau. Berdasarkan pendekatan geografis, kesamaan budaya, kesatuan alam, kesamaan perekonomian dan potensi sumberdaya alam, maka wilayah Kabupaten Maluku Tengah berdasarkan Pola Dasar Pembangunan Propinsi Maluku dikelompokkan dalam gugus pulau III yang meliputi : Pulau Seram, Ambon, Haruku, Saparua, Banda, Manowaka, Teon Nila Sarua dan Pulau Buru dalam satu gugus pulau. Sebagai wilayah dengan karakteristik kelautan tropis, maka keadaan perairan umumnya jernih terutama tampak jelas di daerah sebaran terumbu karang. Pada tempattempat tersebut terutama pada saat air mengalami pasang surut, berbagai jenis karang hidup dapat terlihat di permukaan. Keadaan arus di perairan di perairan selat atau antara pulaupulau yang ada umumnya sangat kuat dan di beberapa tempat terlihat putaran arus yang kadangkadang sangat membahayakan bagi nelayan yang menggunakan perahuperahu kecil tanpa mesin.
9 Keadaan dasar perairan pada umumnya mempunyai substrat padat, substrat berpasirdan variasi antara berpasir dan berlumpur. Pada substrat padat berbatu umumnya ditumbuhi oleh koloni karang hidup, sedangkan beberapa tempat dengan substrat berpasir dan berlumpur ditumbuhi padang lamun dan mengrove. Keadaan tersebut dapat dijumpai pada hamper seluruh wilayah di Kabupaten Maluku Tengah. 5.. Iklim Iklim Kabupaten Maluku Tengah sangat dipengaruhi oleh Lautan dan berlangsung seirama dengan iklim musim yang berlangsung di daerah ini. Musim yang berlangsung di Kabupaten Maluku Tengah terbagi atas ( dua ) musim yaitu Musim Barat/Utara dan Musim Timur/ Tenggara yang diselingi oleh musim pancaroba yang merupakan transisi antara kedua musim tersebut, disamping itu musim hujan dan musim panas di daerah ini tidak bersamaan waktunya. Musim Barat/Utara berlangsung pada bulan Oktober sampai Maret diselingi oleh pancaroba di bulan April. Musim Timur/ Tenggara berlangsung dari Bukan April sampai September. Keadaan musim di Maluku Tengah tidak berlangsung homogen, artinya setiap musim yang berlangsung di Kabupaten Maluku Tengah memberikan pengaruh yang berbeda pada daratan maupun lautan. 5.3. Penduduk Jumlah penduduk di Kabupaten Maluku Tengah sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik ( BPS) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 006 007 berjumlah 363.065 jiwa Penyebaran penduduk tidak merata dimana sebagian penduduk berpusat pada pulaupulau kecil maupun besar di tiaptiap Kecamatan antara lain Teon Nila Sarua.53 jiwa (5,7 %), Banda 9. jiwa (7,05 %), Saparua 3.8jiwa (, %), Pulau Haruku 7.06 jiwa (9,8 %), Leihitu 6.978 jiwa (,86 %), Salahutu,5 jiwa (6,7 %), Amahai 5.379 jiwa (6,7 %), Seram Utara 8,8 jiwa (7,7 %), Tehoru 3.60 jiwa (,56 %), Nusalaut 6.00 jiwa (,9 %) dan Kota Masohi 5.69 jiwa (9,3 %).
50 Jika dilihat dari penyebaran penduduk, maka jumlah penduduk tersebut di atas, yang paling banyak populasinya di wilayah Kabupaten Maluku Tengah adalah di Kecamatan Leihitu dengan total jumlah penduduk adapal 6.978 jiwa atau sekitar,86 % dari jumlah populasi penduduk yang ada di Kabupaten Maluku Tengah. Sedangkan yang paling sedikit penyebaran jumlah populasi penduduknya adalah di Kecamatan Nusalaut yaitu sebesar 6.00 jiwa atau sekitar,9 % dari jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Maluku Tengah. Total jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin lakilaki berjumlah 79.803 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan adalah berjumlah 83.6 jiwa. Selanjutnya untuk melihat jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin pada dirinci pada masingmasing Kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, pada tahun 007, dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah Dirinci Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 007. Jenis Kelamin No Kecamatan Lakilaki (jiwa) Perempuan (jiwa) Jumlah 3 5 6 7 8 9 0 Teon Nila Sarua Banda Saparua Pulau Haruku Leihitu Salahutu Amahai Seram Utara Tehoru Nusalaut Kota Masohi 6.89 9.7 7. 3.95 3.380.5. 3.057 7.985.668.708 7. 9.7 7.58 3.55 3.598.6 3.57 5.765 6.65 3.07.98.53 9. 3.8 7.06 6.978.5 5.379 8,8 3.60 6.00 5.69 Jumlah 79.803 83.6 363.065 Sumber : BPS Maluku Tengah 007. 5.. Mata Pencaharian Kabupaten Maluku Tengah secara geografis sebagian besar adalah wilayah lautan yang menggambarkan bahwa masyarakat dalam aktifitasnya baik dari segi ekonomi, sosial dan lainlain selalu ada hubungan dengan perairan laut. Mata
5 pencaharian sebagian besar penduduk adalah nelayan, bertani ( cengkih, pala, kopra dll) dan ternak. 5.5. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tengah tahun 007, relatif semakin berkembang untuk semua wilayah di Kabupaten Maluku Tengah. Khusus untuk wilayah Kecamatan Leihitu berkembangnya tingkat pendidikan dikarenakan terdapat banyak fasilitias sekolah yang terdapat di Kecamatan Leihitu, baik SD, SMP ataupun SMA dan sederajat. Disamping itu akses ke ibukota propinsi yaitu Kota Ambon yang lebih dekat dibanding dengan sebagian besar kecamatan yang ada di Kabupaten Maluku Tengah. Untuk melihat secara jelas rincian penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di tingkat kecamatan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Presentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat pendidikan di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah Tahun 007. No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Presentase (%) 3 Sekolah Dasar Sekolah Lanjutan Pertama Sekolah Lanjutan Atas Perguruan Tinggi Jumlah 7.93 00 Sumber : Kantor Kecamatan Leihitu 007..30 8.673 5.805.03,5 3,0 0,8 3,7 5.6. Rumah Tangga Perikanan (RTP) Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) pada Wilayah Kecamatan Leihitu di dominasi oleh Rumah Tangga Perikanan Tangkap yaitu sebanyak.7 rumah tangga perikanan (RTP), Untuk Rumah Tangga Budidaya Kolam terdapat rumah tangga perikanan (RTP), sedangkan untuk perikanan tambak tidak terdapat di Kecamatan Leihitu. Selain banyaknya Rumah Tangga Perikanan Tangkap, ditunjang juga oleh 5 rumah tangga perikanan (RTP) pengelolaan ikan yang terdapat di Desa Wakal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7.
5 Tabel 7. Jumlah Rumah tangga perikanan dan Penjual Ikan (Papalele) dirinci menurut desa di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah Tahun 007. Jenis Rumah Tangga perikanan (RTP) No Desa Tangkap Budidaya Laut Kolam Pengolah Ikan Morella 70 Mamala 75 3 Hitu Messing 03 Hitu Lama 0 5 Wakal 7 5 6 Hila 7 Kaitetu 0 8 Seith 9 Negeri Lima 73 0 Ureng 368 Asilulu Larike 3 3 Wakasihu 83 Alang 6 5 Liliboy 7 6 Hatu 5 Jumlah 7 5 Sumber : PPL Perikanan Kecamatan Leihitu 007. Dari tabel 6 di atas, terlihat bahwa jenis rumah tangga nelayan yang ada di Kecamatan Leihitu, terdiri atas rumah tangga perikanan tangkap, yang paling banyak jumlahnya yaitu di Desa Asilulu sebesar rumah tangga, sedangkan yang paling sedikit adalah di Desa Seith sebanyak rumah tangga. Rumah tangga budi daya dan rumah tangga kolam hanya ada di Desa Mamala masingmasing rumah tangga.. sedangkan untuk rumah tangga pengolahan ikan, hanya terdapat di Desa Wakal sebanyak 5 rumah tangga. 5.7. Koperasi Koperasi yang berpotensi dikembangkan dalam rangka pembangunan perikanan dan kelautan di Kabupaten Maluku Tengah, terdiri atas Koperasi Unit Desa, Koperasi Serba Usaha dan Koperasi Serba Usaha Perikanan yang terdistribusi di Seluruh Kecamatan. Kecamatan Seram Utara merupakan wilayah yang memiliki potensi Koperasi Unit Desa yang kuat untuk mendukung usaha perikanan dengan
53 jumlah KUD sebanyak 6 unit. Sedangkan yang paling sedikit jumlahnya adalah di Kecamatan TNS, Kecamatan Banda dan Kota Masohi, masingmasing terdiri dari unit KUD Sedangkan untuk Koperasi Serba Usaha, jumlah koperasi yang terbanyak adalah di Kota Masohi yaitu sebanyak unit, dan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Nusa Laut yaitu sebanyak unit. Dari keseluruhan jumlah koperasi yang ada di Kabupaten Maluku Tengah, jumlah koperasi yang paling banyak baik untuk Koperasi Unit Desa (KUD), maupun untuk Koperasi Serba Usaha (KSU), terdapat di Kecamatan Seram Utara dengan jumlah 38 unit Koperasi, sedangkan jumlah yang paling sedikit adalah di Kecamatan Nusa Laut yaitu sebanyak 3. Untuk melihat jumlah distribusi koperasi di Kabupaten Maluku Tengah dirinci untuk setiap Kecamatan, dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Distribusi Jumlah Koperasi di Maluku tengah Kecamatan KUD KSU Koperasi Perikanan Jumlah Banda Tehoru Amahai Kota Masohi T N S Saparua Nusa Laut Pulau Haruku Salahutu Pulau Haruku Seram Utara 7 6 0 7 6 3 6 8 0 9 8 3 5 5 8 6 0 3 6 0 38 Total 83 73 6 7 Sumber : Profil Investasi Kelautan dan Perikanan Maluku Tengah 007. 5.8. Transportasi Laut Pelabuhan umum yang terdistribusi di Kabupaten Maluku Tengah, umumnya memiliki kostruksi beton dan beton kayu, di beberapa lokasi seperti di Desa Tulehu, Desa Haria (Saparua), Kecamatan Banda, Desa Tehoru, Desa Wahai, Desa Amahai dan Desa Hitu. Dari seluruh pelabuhan umum yang ada, yang menjadi pelabuhan utama dan mampu mengakomodasi kapal pelni adalah pelabuhan di Kecamatan
5 Banda dan pelabuhan di Desa Amahai. Keseluruhan pelabuhan ini difungsikan sebagai sarana penunjang transportasi dan penghubung antar pulau di Kabupaten Maluku Tengah dan di Propinsi Maluku. Untuk lebih jelas jumlah sarana transportasi laut, dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Pelabuhan Umum di Kabupaten Maluku Tengah. Pelabuhan Umum Konstruksi Dermaga Ukuran (m) Fasilitas gudang (m²). Tulehu. Amahai 3. Banda. Tehoru 5. Wahai 6. Amahai 7. Hitu Kayu (50x5) 50x5 9,x6 8x5 70x6 7x6 0x0 300 300 300 Sumber : Profil Investasi Kelautan dan Perikanan Maluku Tengah 007. 5.9. Kondisi Yang Diinginkan dan Proyeksi Kedepan Pembangunan kelautan dan perikanan selain diharapkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Maluku Tengah, juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan wilayahwilayah sentra dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, yang bertujuan untuk kesinambungan pelaksanaan pembangunan tersebut. Hal ini mengingat potensi sumberdaya yang dimiliki masih sangat berpotensi untuk di kembangkan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Proyeksi ke depan dan kondisi yang dinginkan dari pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan sampai tahun 0 di Kabupaten Maluku Tengah, diharapkan akan mengalami peningkatan,55 % per tahun dari segala aspek. Hal ini mengingat potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang dimiliki cukup memadai. Proyeksi yang diharapkan memiliki peluang terbesar untuk dikembangkan adalah dibidang ekspor, disamping hasil produksi sektor laut yang juga menjadi
55 salah satu sektor andalan dalam penge,bangan sebagai prospek ke depan. Proyeksi pembangunan yang diharapkan sampai tahun 0 dapat dilihat pada Tabel 0. Tabel 0. Kondisi Yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan. Tahun. No Rincian Sasaran 007 008 009 00 0 0 Produksi (ton) Darat.07,.3,8.76,9.3,.78,.3,3 Laut 7.07,6 8.73, 93.99 08.09.0.30,7.950, Armada tangkap 6.35 6.73 7, 7,569 8,009 8.59 3 Alat tangkap.768 3.338 3,9,59 5,3 5.760 Nelayan (orang) 3. 3.785 3, 36,6 37,953 39.850 5 Ekspor (ton) 5.586,73 6.366,06 7.8,36 8.03,58 8.95,76 9.893,05 6 Antar Pulau 9.3,06 9.588,66 0.068.0 0.57,50.00,08.655,08 7 Pendapatan (Rp/Thn) 5.865.99 5.88 5.973.85 6.3.9 6.76.7 6.33,78 8 Tenaga Kerja (orang).5,77,308,3,375.09 9 Konsumsi Perkapita 9.8 97, 99,6 0, 0,7 07,3 0 PAD (Rp) 77.500.000 0.5,000 5.59.600 6.767.500 78.005.959 9.906.57 Sumber : Renstra Maluku Tengah tahun 0070. 5.0. Sentra Produksi Perikanan Sentra produksi adalah kawasan produksi dimana perusahaanperusahaan sejenis (industri yang berskala kecil) dan menengah (UKM) berlokasi. Karena mereka pada kawasan yang sama, maka interaksi positif diantara perusahaan perusahaan kecil bisa terbentuk. Hakekat suatu sentra produksi adalah sinergitas untuk mencapai efisiensi. Dengan adanya kerjasama antar perusahaan sejenis dan sama skala usahanya, maka mereka dapat mencapai efisiensi secara bersama. Hal tersebut tidak mungkin di capai bila berusaha secara sendirisendiri. Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah telah menentukan kawasan sentra produksi untuk dikembangkan. Pembinaan, fasilitas, katalisasi dan pelayanan dilakukan agar usaha bersama melalui sentra produksi dapat dijalankan. Fasilitas umum seperti prasarana jalan, air bersih, komunikasi, transportasi dan pelayanan perizinan, pembinaan, merupakan sebagian tanggung jawab pemerintah daerah.
56 Namun setiap perusahaan dalam sentra usaha ini bertanggung jawab mengembangkan sarana produksinya dalam menjalankan proses produksi dan pemasaran. Sentra produksi mudah untuk diiklankan dan disosialisasikan kepada masyarakat. Produksi yang sejeniss yang dihasilkan oleh perusahaanperusahaandi perusahaan, namun demikian pemerintah daerah membantu dalam promosi dan pembinaan pemasaran dan perdagangan. Dengan demikian, efisiensi bisa di capai melalui skala dan skop ekonomi. sentra produksi, memang dipasarkan oleh masingmasing Bedasarkan karakteristik daerah dan ketersediaan sumberdaya, maka kawasan pengembangan sentra produksi perikanan di Maluku Tengah adalah : Sentra produksi cakalang Banda di Kecamatan Salahutu, Sentra produksi tepung ikan skala rumah tanggaa di Kecamatan Laihitu, Sentra produksi pindang momar dan kawalinyadii Kecamatan Salahutu, Sentra produksi rumput laut di teluk tuhaha pulau Saparua, Sentra produksi rumput laut di Kecamatan Nusalaut, Sentra produksi ikan pindang di Tehoru, Sentra produksi ikan pindang di Amahai, Sentra budidaya udang windu di Seram Utara, Sentra produksi benih mutiara di Kecamatan Seram Utara. Gambar. Sentra Produksi Perikanan. Gambar. Sentra Produksi Perikanan.
57 5..Klaster Industri Perikanan Terpadu Pengembangan industri perikanan terpadu dewasaa ini dilakukan dengan pendekatan sistem klaster. Dikalangan pemerintah, pendekatan klaster dilakukan untuk membina UKM, terutama untuk produk perikanan yang memiliki nilai jual yang tinggi namun dihasilkan dengan teknologi produksi skala kecil sederhana. Pendekatan klaster tidak hanya cocok untuk pembinaan UKM, tapi bagi perusahaan individu skala besar, koperasi dan sentra produksi dapat dipadukan dalam satu sistem klaster industri perikanan terpadu. Interaksi bisnis dapat dilakukan antara berbagai perusahaan yang memilki skalaa usaha yang berbeda serta memiliki jenis yang berbeda untuk pada akhirnya menghasilkan produk yang bernilai tambah dan tinggi harga pasarnya. Di Kabupaten Maluku Tengah, terdapat klaster industri di dua tempatt yaitu masing masing Klaster Industri Fillet Ikan Demersal di Kecamatan Leihitu dan Klaster Industri Produk Olahan di Kota Masohi. Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar. Gambar. Letak Klester Industri Perikanan Terpadu.