BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1999) dalam bentuk kinerja manajer berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang. penganggaran, pemprograman dan lainnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.

Kategori manakah dibawah ini yang menjelaskan dengan baik alasan yang diberikan oleh atasan Anda ketika revisi anggaran dibuat?alasannya

KUESIONER. Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan, yang saya harapkan Bapak/Ibu. bersedia untuk mengisinya. Bapak/Ibu cukup mengisikan data diri dan

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

Mohon Anda menjawab pertanyaan ini dengan memberi tanda ( v ) dari pilihan jawaban.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perpustakaan Unika Lampiran - Lampiran

KUESIONER PENELITIAN

Berikut ini terdapat sejunlah pertanyaan yang saya harap Bapak atau Ibu. bersedia untuk mengisinya. Bapak atau Ibu cukup memberikan tanda silang ( X )

KUESIONER PENELITIAN. Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN TERHADAP KINERJA

Identitas Responden. 1. Jabatan di perusahaan ini sebagai. 5. Posisi di perusahaan :.. Manajer tingkat bawah ( manager lini)

KUESIONER. Pengaruh Tingkat Kesesuaian Antara Persepsi Tentang Suatu Keinginan Untuk

DAFTAR KUESIONER Relatif sedikit sedang relatif banyak

LAMPIRAN KUESIONER. Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan untuk pembuatan skripsi, saya

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

KUESIONER. Responden. ( Mohon dibubuhi dengan stempel Perusahaan)

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mereka yang memiliki komitmen tinggi cenderung lebih bertahan dan rendah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

KUESIONER. Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Manajerial (Studi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. yang dibiayai dari uang publik. Melalui anggaran, akan diketahui

Dalam rangka memenuhi tugas akhir dalam menyusun skripsi sebagai. mahasiswa Program Sarjana Strata 1 Ilmu Akuntansi Universitas Katolik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya-sumber daya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi empiris pada perusahaan asuransi di Semarang)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep dan Peranan Anggaran. dapat digunakan untuk menyesuaikan anggaran.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. waktu yang akan datang dapat diukur (Handoko, 1997). berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk

Yenny Naranatha Dewi. Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang Fakultas/Jurusan : Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut (Hansen dan Mowen [1997]). Proses

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget) yang

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

DAFTAR TABEL. Tabel 4.10 Distribusi frekuensi pernyataan Kuantifikasi kemungkinan

BAB II LANDASAN TEORI. Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan kunci penting bagi seluruh jenis organisasi, baik

SKRIPSI. Diajukan sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai dampak yang besar terhadap perencanaan tujuan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan yang telah mendukung penelitian ini: 1. Lassaad Ben Mahjoub dan Khamoussi Hali (2012)

BAB V PENUTUP. 2. Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap goal commitment. 3. Goal commitment berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

Mohon anda mengukur motivasi kerja salah satu angka diantara 1-7 dengan skala yang menurut anda paling tepat, dengan ketentuan sebagai berikut:

: Kuesioner penelitian : Permohonan bantuan pengisian kuesioner penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Hubungan agensi muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak

BAB I PENDAHULUAN. yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pelaksanaan (actuating), dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi secara efektif dan efisien (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Anggaran merupakan kata benda, yaitu hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, dan

Lampiran 1. Instrumen (Kuisioner) Penelitian

BAB V PENUTUP. yang dimoderasi komitmen organisasi, budaya organisasi, dan locus of control.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. besar. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN UKDW. organisasi nirlaba disebakan oleh organisasi ini berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dengan teori-teori berikut ini (Shield dan Shield, 1998 dalam Sumarno, 2005).

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget pada tahun Piaget

KUESIONER PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA.

CHRISTINE PRAMITA W.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan

KUESIONER. isilah pada tempat yang disediakan dengan singkat dan jelas. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Usia :

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin kompleks dan di sisi lain industri perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Kontribusi saya dalam penyusunan anggaran sangat penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis makin berkembang dan persaingan antar perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penjelasan mengenai konsep budgetary slack dimulai dari pendekatan agency

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan

BABI PENDAHULUAN. Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja Manajerial Penilaian kinerja manajerial menurut Mahoney, dkk (1963 dalam Zainul, 1999) dalam bentuk kinerja manajer berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang meliputi delapan dimensi kegiatan yaitu : 1. Kinerja Perencanaan Menentukan tujuan, kebijakan, tindakan atau pelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran, pemprograman dan lainnya. 2. Kinerja Investigasi Mengumpulkan dan menyiapkan informasi untuk catatan, laporan, mengukur hasil, menentukan persedian, dan menganalisi pekerjaan. 3. Kinerja Pengkoordinasian Tukar menukar informasi dengan bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitakan departemen lain, hubungan dengan manajer lain. 4. Kinerja Evaluasi Menilai dan mengukur proposal kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian laporan keuangan, dan pemeriksaan produk. 5. Kinerja Pengawasan xvi

Mengarahkan, memimpin, mengembangkan bawahan, membimbing, menjelaskan peraturan kerja kepada bawahan, memberikan tugas, dan menangani keluhan. 6. Kinerja Pemilihan Staf Mempertahankan angkatan kerja dibagiannya, merekrut, mewawancarai dan memilih pegawai baru, menempatkan, memutasikan, dan mempromosikan pegawai. 7. Kinerja Negosiasi Melakukan pembelian, penjualan atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasuk, serta tawar menawar harga. 8. Kinerja Perwakilan Menghadiri pertemuan pertemuan dengan perusahaan lain / perkumpulan bisnis, pendekatan ke masyarakat dan mempromosikan tujuan umum organisasi. B. Anggaran Partisipatif 1. Pengukuran Partisipatif dalam Penyusunan Anggaran Partisipatif merupakan suatu konsep, dimana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasannya (Robbins, 2002 : 179). Sementara anggaran partisipatif menurut Brownell (Supono dan Indriantoro, 1998) adalah proses dimana para individu, yang kinerjanya dievaluasi dan memperoleh penghargaan berdasarkan pencapaian tingkat anggaran, terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penyususnan anggaran. xvii

Anggaran disusun oleh setiap manajer pusat pertanggungjawaban, kemudian para line manajer pusat pertanggungjawaban tersebut akan melaporkan hasil pertanggungjawaban tersebut yang akan menjadi feedback bagi manajemen puncak sebagai pengukuran prestasi. Adanya partisipasi dalam penyususnan anggaran maka akan terbangun suatu interaksi yang lebih baik antara top management dan para line manager. Dengan demikian akan terciptalah komitmen yang kuat untuk merealisasikannya ke arah yang lebih baik. Aliran data partisipasi anggaran adalah dari tingkat tanggung jawab rendah ke tingkat tanggung jawab yang tinggi. 2. Keunggulan dan Kelemahan Partisipatif dalam Penyusunan Anggaran Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan Partisipasi Anggaran No. Keunggulan Kelemahan 1. Memotivasi bawahan untuk Terkadang menetapkan standar mencapai target anggaran yang terlalu tinggi Memacau peningkatan moral, Dapat menyebabkan kesenjangan 2. inisiatif untuk para line manager anggaran / budgetary slack Pertukaran informasi yang efektif 3. antar pembuat dan pelaksana Pseudoparticipation anggaran Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti dari Berbagai Sumber, 2008. Setiap pemimpin yang berusaha menerapkan partisipasi / peran serta akan mengalami berbagai tingkatan partisipasi, sehingga untuk ke dalamnya bisa bergerak dari nol sampai dengan tidak terbatas. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka partisipasi yang paling rendahlah yang tentunya paling mudah dicapai (Santoso, 1988 dalam Sugeng W, 1996). Untuk kegiatan partisipasi diperlukan suatu keterampilan atau pengetahuan agar dapat mencapai berbagai tingkatnya dan untuk selalu dapat ditemukan titik tolak untuk mengawalinya. xviii

Menurut Sugeng W (1996) dengan memperhatikan perbedaan tingkatan yang ada maka pada dasarnya tampak adanya 3 tingkatan yaitu : a. Tingkat Saling Mengerti Tujuannya adalah untuk membantu para anggota kelompok agar memahami masing-masing fungsi dan sikap, sehingga dapat mengembangkan kerja sama yang lebih baik. Dengan demikian secara pribadi mereka akan lebih banyak terlibat, bersikap kreatif, dan juga menjadi lebih bertanggung jawab. b. Tingkat Penasehatan (Sugesti) Para anggota kelompok pada hakekatnya sudah cenderung siap untuk memberikan suatu usul / saran kalau telah memahami masalah ataupun situasi yang diharapkan kepada mereka. c. Tingkat Otoritas Otoritas pada dasarnya memberi wewenang ke dalam suatu kelompok untuk memantapkan keputusannya. Konsep keputusan kepada pimpinan yang kemudian dapat diresmikan menjadi kelompok oleh pemimpin. Rincian anggaran partisipatif menurut Milani (1975 dalam Sugeng W, 1996) sebagai berikut : a. Seberapa jauh anggaran dipengaruhi oleh keterlibatan para manajer. b. Alasan-alasan para atasan pada waktu anggaran dalam proses revisi. c. Frekuensi menyatakan permintaan, memberi usulan dari atau pendapat tentang anggaran kepada atasan tanpa meminta. d. Seberapa jauh manajer merasa mempunyai pengaruh dalam anggaran final. xix

e. Kepentingan manajer dalam kontribusi pada anggaran f. Frekuensi anggaran didiskusikan oleh para atasan pada waktu anggaran disusun. C. Budget Based Incentive Budget based incentive adalah nilai insentive yang diberikan kepada karyawan perusahaan sebagai imbalan atas pekerjaannya dalam penyusunan anggaran. Selain itu juga, budget based incentive sering digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi karyawannya dalam mengerjakan pekerjaannya. Banyaknya hal yang dapat diakibatkan oleh faktor yang penting bagi peningkatan kinerja karyawan sebuah perusahaan. Sistem pembagian budget based incentive disetiap perusahaan juga berbeda-beda. Dewasa ini, para karyawan disemua tingkatan dimana semakin banyak saja organisasi akan diuntungkan oleh sistem kompensasi insentif khusus dalam bentuk bonus, pembagian laba, dan skema-skema terkait lainnya. Contohnya mencakup rencana gaji, bonus, rencana pembagian laba, rencana pembagian keuntungan, dan rencana kepemilikan saham (Jhon R.S, 1998). Seorang manajer yang menggunakan informasinya dalam pembuatan anggaran berdasarkan insentif akan diberikan insentif sesuai dengan kinerja anggarannya, sehingga manajer akan menggunakan informasi tersebut untuk dapat mendukung meningkatnya kinerja perusahaan (Shields dan Young, 1993). D. Tinjauan Penelitain Terdahulu 1. Penelitian Hartono (2004) xx

Judul penelitiannya adalah Pengaruh Anggaran Partisipatif terhadap Kinerja Majaner pada PDAM Tirtanadi. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dan bersifat positif terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini memiliki implikasi dalam bidang penganggaran khususnya anggaran partisipasi yaitu dapat membantu para manajer puncak dalam mengambil keputusan untuk melaksanakan tujuan organisasinya karena adanya sistem partisipasi anggaran untuk pelaksanaan operasi perusahaan. 2. Penelitian Bambang (2003) Judul penelitiannya adalah Pengaruh Struktur dan Kultur Organisasional terhadap Keefektifan Anggaran Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Indonesia. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah regresi berganda (multiple regression), metode yang menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Hasil penelitian tersebut menolak hipotesis yang menyatakan bahwa partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran akan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada kultur organisasional yang berorientasi pada pekerjaan. 3. Penelitian Zainal (2004) Judul penelitiannya adalah Pengaruh Anggaran Partisipatif terhadap Kinerja Manajemen pada Perusahaan Jamu di Semarang. Model yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel perilaku berupa anggaran partisipatif, faktor intrinsik dan ekstrinsik dari motivasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa partisipasi xxi

dalam penyusunan anggaran menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap peningkatan kinerja manajerial. 4. Penelitian Riadi (2000) Judul penelitiannya adalah Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Motivasi terhadap Kinerja Manajerial. Menemukan bahwa terdapat kinerja manajerial, menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara partisipasi anggaran dengan kinerja, motivasi sebagai variabel moderating. E. Kerangka Konseptual Manajemen sekolah pada dasarnya adalah prosedur atau proses pencapaian hasil tertentu dengan mendayagunakan sumber daya yang tersedia. Manajemen sekolah yang efektif bergantung pada kiprah sejumlah lembaga yang saling terkait, hal ini termasuk departemen pendidikan nasional ditingkat pusat, dinas pendidikan di daerah, masyarakat lokal dan staf sekolah, serta berbagai pihak lainnya. Semuanya turut berperan sebagai penghubung paling penting dalam jaringan itu untuk menjamin keberhsilan sekolah mencapai tujuannya. Untuk dapat menjalankan perannya dengan baik, kepala sekolah harus dapat mendayagunakan semua sumber daya yang tersedia dengan cara yang paling produktif (efektif dan efisien) dalam situasi yang dinamis yang dipengaruhi berbagai faktor internal dan eksternal. Situasi ini sering terkendala oleh makin menyusutnya sumber daya dari pemerintah dan pada saat yang sama oleh semakin tingginya xxii

tuntutan untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Salah satu untuk mencapai tujuan diatas manajemen memerlukan alat bantu dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian, yaitu anggaran. Anggaran sering digunakan menilai kinerja sesungguhnya dari manajer dalam pemberian bonus, insentif, dan promosi biasanya dipengaruhi oleh kemampuan manajer dalam mencapai tujuan yang telah dianggarkan oleh karena status dan karir seseorang manajer bisa dipengaruhi, maka anggaran bisa mempunyai pengaruh perilaku yang signifikan. Penilian kinerja itu sendiri adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawan berdasarkan sarana, standar, kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2004). Anggaran partisipatif merupakan pendekatan manajerial yang umumnya dinilai dapat meningkatkan keefektifan organisasional melalui peningkatan kinerja manajerial. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses dimana para individu, yang kinerjanya dievaluasi dan memperoleh penghargaan berdasarkan pencapaian target anggaran terlihat dan mempunyai pengaruh dalam penyusunan target anggaran. Berdasarkan uraian sebelumnya, penulis menentukan suatu kerangka konseptual sebagai berikut : Budget Based Incentive (X2) Anggaran Partisipatif (X1) Kinerja Kepala sekolah (Y) xxiii

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian F. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah kumpulan sementara atau proporsi tentatif tentang hubungan kausal antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : 1. ada pengaruh anggaran partisipatif terhadap budget based incentive. 2. ada pengaruh anggaran partisipatif terhadap kinerja kepala sekolah dengan budget based incentive sebagai variabel intervening. xxiv