Bab 2 Tinjauan Pustaka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. ibu kepada anaknya melalui plasenta pada saat usia kandungan 1 2 bulan di

III. MODEL MATEMATIK PENYEBARAN PENYAKIT DBD

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk,

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI. RR Laila Ma rifatun 1, Sugiyanto 2

BAB I PENDAHULUAN. Model matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang

Abstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji model SIR dari penyebaran

III PEMODELAN. (Giesecke 1994)

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Gejala awal campak berupa demam, konjungtivis, pilek batuk dan bintik-bintik

III PEMBAHASAN. μ v. r 3. μ h μ h r 4 r 5

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 BEBERAPA MODEL EPIDEMI. Laju pertumbuhan populasi akan dapat diketahui apabila kelahiran, kematian

BAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada

ANALISIS KESTABILAN DARI SISTEM DINAMIK MODEL SEIR PADA PENYEBARAN PENYAKIT CACAR AIR (VARICELLA) DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI

Oleh Nara Riatul Kasanah Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si

ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIK PENYEBARAN VIRUS INFLUENZA

BAB I PENDAHULUAN. adalah penyakit menular karena masyarakat harus waspada terhadap penyakit

Deteksi dan Prediksi Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Pemodelan Matematis Susceptible, Infected, Recovered

Simulasi Pengaruh Imigrasi pada Penyebaran Penyakit Campak dengan Model Susceptible Exposed Infected Recovered (SEIR)

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan

KESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang)

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit

ANALISIS KESTABILAN DAN PROSES MARKOV MODEL PENYEBARAN PENYAKIT EBOLA

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI TUGAS AKHIR. Oleh : SITI RAHMA

Model Matematika Untuk Kontrol Campak Menggunakan Vaksinasi

Oleh : HASNAN NASRUN SUBCHAN, MAHMUD YUNUS

Analisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis

KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI

LAPORAN PENELITIAN. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular. Salah satu contohnya adalah virus flu burung (Avian Influenza),

Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi

MODEL EPIDEMI SEIV PENYEBARAN PENYAKIT POLIO PADA POPULASI TAK KONSTAN

MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

Kestabilan dan Bifurkasi Model Epidemik SEIR dengan Laju Kesembuhan Tipe Jenuh

ANALISIS MODEL SEIR (SUSCEPTIBLE, EXPOSED, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BOGOR

Analisis Kestabilan Model MSEIR Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Saturated Incidence Rate

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dinamik Model Epidemi SIRS dengan Laju Kematian Beragam

KAJIAN PERILAKU MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT SIFILIS

ANALISIS STABILITAS PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK DAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh Andy Setyawan NIM

PENYELESAIAN NUMERIK DAN ANALISA KESTABILAN PADA MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN PENULARAN PADA PERIODE LATEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS

BAB III PEMBAHASAN. tenggorokan, batuk, dan kesulitan bernafas. Pada kasus Avian Influenza, gejala

ANALISIS KESTABILAN MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS SKRIPSI. Oleh : Lisa Prihutami J2A

OLEH : IKHTISHOLIYAH DOSEN PEMBIMBING : Dr. subiono,m.sc

ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR

Penyelesaian Numerik dan Analisa Kestabilan pada Model Epidemik SEIR dengan Memperhatikan Adanya Penularan pada Periode Laten

PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK DI INDONESIA DENGAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR)

Bab 2. Tinjauan Pustaka

ANALISIS DINAMIK MODEL EPIDEMI SIRS DENGAN MODIFIKASI TINGKAT KEJADIAN INFEKSI NONMONOTON DAN PENGOBATAN

MODEL SEIR PADA PENULARAN HEPATITIS B

Analisis Kestabilan Model Veisv Penyebaran Virus Komputer Dengan Pertumbuhan Logistik

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

TUGAS AKHIR KAJIAN SKEMA BEDA HINGGA TAK-STANDAR DARI TIPE PREDICTOR-CORRECTOR UNTUK MODEL EPIDEMIK SIR

ANALISIS DAN SIMULASI MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DEMAM DENGUE DENGAN SATU SEROTIF VIRUS DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan zaman saat ini yang terus maju, diperlukan suatu

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. 3.1 Analisis Kegunaan dari Program Aplikasi yang Dirancang

Bab 3 MODEL DAN ANALISIS MATEMATIKA

UNNES Journal of Mathematics

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III MODEL MATEMATIKA S I R. δ δ δ

Analisis Model SIR dengan Imigrasi dan Sanitasi pada Penyakit Hepatitis A di Kabupaten Jember

II MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD

Analisis Kestabilan Global Model Epidemik SIRS menggunakan Fungsi Lyapunov

DINAMIKA PERKEMBANGAN HIV/AIDS DI SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINEAR SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS AND RECOVERED)

Oleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MODEL EPIDEMIK SIR UNTUK PENYAKIT YANG MENULAR SECARA HORIZONTAL DAN VERTIKAL

Pemodelan Penyakit Jantung Koroner Dengan Menggunakan Modifikasi Model Sei

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Wabah penyakit infeksi seperti penyakit SARS, flu burung, flu babi yang

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna Memperoleh derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

KESTABILAN DAN BIFURKASI MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN LAJU KESEMBUHAN TIPE JENUH. Oleh: Khoiril Hidayati ( )

MODEL EPIDEMI RANTAI MARKOV WAKTU DISKRIT SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED DENGAN DUA PENYAKIT

Kestabilan Titik Ekuilibrium Model SIS dengan Pertumbuhan Logistik dan Migrasi

Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2015 Vol. I : ISBN :

SIMULASI MODEL EPIDEMIK TIPE SIR DENGAN STRATEGI VAKSINASI DAN TANPA VAKSINASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

Studi Penyebaran Penyakit Flu Burung Melalui Kajian Dinamis Revisi Model Endemik SIRS Dengan Pemberian Vaksinasi Unggas. Jalan Sukarno-Hatta Palu,

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit virus Ebola merupakan salah satu penyakit menular dan mematikan

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kestabilan Model Matematika AIDS dengan Transmisi. atau Ibu menyusui yang positif terinfeksi HIV ke anaknya.

IV PEMBAHASAN. jika λ 1 < 0 dan λ 2 > 0, maka titik bersifat sadel. Nilai ( ) mengakibatkan. 4.1 Model SIR

Transkripsi:

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya Stabilitas Global Model SEIR Pada Penyakit Mewabah. Penelitian ini membahas tentang pembentukan model Epidemis SEIR yang digunakan untuk memodelkan penyebaran suatu penyakit epidemic yang dapat menimbulkan kematian dalam suatu populasi tertutup berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Epidemis atau wabah adalah timbulnya suatu penyakit yang menimpa sekelompok masyarakat atau suatu wilayah dengan angka kejadian yang melebihi angka normal dari kejadian penyakit tersebut. Selanjutnya, dari model tersebut dapat diperoleh dua titik kesetimbangan. Dari titik kesetimbangan dapat diperoleh suatu interpetasi dalam kehidupan nyata, khususnya yang berkaitan dengan eksistensi atau keberadaan penyakit dalam populasi, yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik kesetimbangan endemis [8]. Penelitian yang lain yaitu Rumus Matematika Model Tuberkulosis Dengan Dua Infektivitas Diferensial dan Kelas N Laten yang melengkapi analisis stabilitas untuk tuberkulosis model dengan dua infektivitas diferensial, n klas dari individual laten infected (terinfeksi) dan keseimbangan insiden massa. Dengan melakulan analisis tersebut, ditemukan asimtotik global stabil dan hanya dapat memproses status ekuilibrium global yang stabil. Stabilitas global pada status ekuilibrium dari bebas infeksi menyiratkan bahwa pada tingkat awal infeksi wabah akhirnya akan hilang dari populasi ketika 8

9 kondisi untuk stabilitas tersebut adalah R 0 1. Kondisi R 0 > 1 berarti bahwa wabah akan terus ada dalam sebuah populasi [6]. Selanjutnya Tracy Atkins (2008) membahas 2 Model Matematika yaitu model untuk Tuberculosis yaitu SIR (Suscept, Infected, Recovered) dan SEIR (Suscept, Exposed, Infected, Recovered) dimana pada metode SIR hanya membahas perhitungan penyakit yang menyebabkan individu untuk dapat menginfeksi orang lain segera setelah mereka terinfeksi. Banyak penyakit memiliki fase laten atau terjangkit, di mana individu dikatakan terinfeksi tetapi tidak menular. Dalam hal tersebut model SEIR memasukkan angka kelahiran dan kematian dan akan dijelaskan bersama dengan eksplorasi persamaan diferensial yang menggambarkan aliran dari satu perbandingan kepada perbandingan yang lain. Aliran model ini dapat dipertimbangkan dalam diagram di bawah ini [9]. Birth S E I R Death Gambar 2.1 Diagram alir SEIR Tracy Atkins Dalam model ini populasi (N) ini dibagi menjadi : susceptible (rentan), exposed (terjangkit), infectious (terinfeksi), recovered (sembuh) dengan jumlah individu dalam perbandingan, atau jumlah tersebut dilambangkan oleh masing-masing S (t), E (t), I (t), R (t), dimana:

10 N = S (t) + E (t) + I (t) + R (t) (1.a) Pada awalnya, S (t) dianggap seluruh penduduk sedang dipelajari (N). Di kasus seperti penduduk S (t) meningkat dengan tingkat kelahiran (b), tetapi menurun dengan kematian individu. Tingkat di mana individu mati adalah sama dengan tingkat kematian (μ) kali jumlah individu yang rentan. Setelah kontak dengan individu menular, sebagian kecil dari S (t) bergerak dari kelas rentan terhadap kelas terbuka [10]. Menurut Aminah Ekawati (2005), parameter yang digunakan pada model ini adalah b menyatakan laju kelahiran, µ menyatakan laju kematian alami, menyatakan laju kontak, menyatakan laju kesembuhan, dan menyatakan laju individu kelas E masuk ke kelas I, dengan nilai b, µ,,, > 0 [5]. Jumlah individu pada kelas susceptible (S ) menurun oleh penularan penyakit,, dan kematian alami, dan meningkat akibat adanya kelahiran, bn. Jumlah Individu pada kelas menurun oleh kematian alami µe, dan individu kelas E masuk ke kelas infected (I),, dan meningkat akibat adanya penularan penyakit. Jumlah individu pada kelas infected menurun karena adanya kematian alami, dan individu yang sembuh, µi, dan meningkat akibat adanya individu yang masuk dari kelas exposed (E),. Jumlah individu pada kelas recovered (R) menurun akibat kematian alami, µr dan meningkat karena individu telah sembuh,. Berdasarkan hal di atas, dibuat diagram transfer sebagai berikut:

11 S E I R 2.2 Surveilans Gambar 2.1 Diagram Transfer SEIR Aminah Ekawati Surveilans penyakit TB adalah pengamatan penyakit TB di Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan 6 Puskesmas yang ada di Salatiga meliputi kegiatan pengumpulan data, pencatatan, pengolahan dan penyajian data laboratorium suspek Tuberculosis tahun 2007-2011. Data surveilans yang menjadi acuan dalam pembuatan pemodelan sistem yaitu data populasi penduduk, data kelahiran, data kematian, data statistik kota Salatiga selama rentang tahun 2005-2011. Datadata tersebut didapatkan dari 6 Puskesmas Induk di Salatiga, Dinas Kesehatan Kota Salatiga, BAPEDA Kota Salatiga, dan BPS Kota Salatiga. Data surveilans digunakan dalam pemodelan endemis SEIR yang dimasukkan ke dalam basisdata terlebih dahulu, kemudian data yang telah disimpan tersebut diolah dengan menggunakan model endemis SEIR. 2.3 Konsep Susceptible, Infected, Exposed, Recovered (SEIR) Pada model SEIR, populasi dibagi menjadi 4 subkelas, yaitu kelas populasi rentan Susceptible (S), kelas populasi terjangkit Exposed (E), kelas populasi terinfeksi Infected (I), dan kelas populasi sembuh Recovered (R). Kemudian S(t) menyatakan proporsi individu

12 rentan pada saat t, E(t) menyatkan proporsi terjangkit pada saat t, R(t) menyatakan proporsi individu sembuh pada saat t, dan N(t) menyatakan proporsi total indvidu. Selanjutnya S(t), E(t), I(t), I(t), N(t) ditulis S, E, I, R, N (Ekawati,2005). 2.4 Pemodelan Model adalah pola dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan (Departemen P dan K, 1984). Pemodelan matematis digunakan untuk mempelajari dinamika suatu sistem yang memiliki kompleksitas tinggi dalam berbagai bidang seperti biologi, kimia, fisika, kedokteran, ekonomi dan sebagainya. Dalam bidang epidemiologi, pemodelan digunakan untuk mengetahui pola persebaran penyakit yang diidentifikasi melalui kontak fisik di sepanjang mobilitas individu antar lokasi spesifik. Secara kuantitas, individu yang telah terinfeksi dapat disimulasikan secara grafis menggunakan data sensus, data pola perubahan tata guna lahan dan data mobilitas penduduk (Eubank, 2004)[11]. Bentuk penerapan lainnya adalah simulasi penularan penyakit yang disebarkan oleh hewan,seperti penyakit tangan, kaki dan mulut (Harvey, 2007)[12]. Saat ini pemanfaatan model matematis dan analisis statistik dalam epidemiologi difokuskan untuk membuat prediksi faktor-faktor yang menjadi parameter terhadap transmisi penyakit dalam populasi (vektor maupun manusia) (Maiti, 2004)[13]. Model matematis persebaran penyakit yang memiliki validitas dan akurasi tinggi merupakan konsep dasar untuk memahami dampak penyakit dan menyusun strategi pengendaliannya. Dalam perumusan strategi pengendalian, model harus sudah memiliki parameter kunci seperti struktur sosiodemografi dalam populasi, konektivitas individu dalam

13 populasi dan struktur geografi dimana populasi berada (Barthelemy, 2005)[14]. Pemodelan epidemiologi terdiri dari tiga kategori, pertama berbasis persamaan (model analisis), kedua berbasis agen (populasi direpresentasikan sebagai suatu sistem yang dapat berinteraksi) dan ketiga berbasis jaringan (interaksi sosial didasarkan pada teori jaringan). Pemodelan epidemiologi SEIR oleh JL Aron dan IB Schwartz, 1984 di mana populasi terdiri dari empat kelompok yaitu S = adalah sebagian kecil dari individu yang rentan (orang yang mampu terjangkit penyakit), E = adalah sebagian kecil dari individu terpapar (orang-orang yang telah terinfeksi tetapi belum menular), I = adalah sebagian kecil dari individu infektif (yang mampu menularkan penyakit), R = adalah sebagian kecil dari individu pulih, dengan catatan variabel terbagi menjadi sebagian kecil dari individu dan telah dinormalisasikan menjadi: Selanjutnya, misalkan (1.b) Ada kelahiran sama dan tingkat kematian, 1 adalah periode laten rata-rata untuk penyakit ini, 1 adalah periode menular rata-rata, Recovered adalah individu pulih secara permanen kekebalan tubuh, Tingkat kontak menjadi fungsi waktu. Hal tersebut mengarahkan kita pada model berikut:

14 (1.c) (1.d) (1.e)