Prosiding Manajemen ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN:

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

Prosiding Akuntansi ISSN:

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Yves R. Mewengkang, Analisis Perbandingan Kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan Bank Umum Syariah yang lahir melalui proses spin off. Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI PERBANDINGAN RENTABILITAS BANK SEBELUM DENGAN SETELAH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

x 100 %

ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

Paired Samples Statistics


EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

Kata Kunci: CAR, KAP, ROA, BOPO dan LDR.

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI UTARA DAN MALUKU UTARA (PERIODE )

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK CAMPURAN DENGAN BANK ASING

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

ABSTRACT This research aimed to determine the bank's financial performance prior to the merger (2010) with Bank OCBC NISP and Bank OCBC Indonesia, the

Oleh: ASRI WIYATI B

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

Hani Maulida Khoirunnisa 1, Rodhiyah 2, Saryadi 3

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

DAMPAK PEMEKARAN KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR KELURAHAN RAPAK DALAM KOTA SAMARINDA

ANALISIS PENGARUH KINERJA PERBANKAN TERHADAP DANA PIHAK KETIGA BANK PERSERO

ANALISIS KINERJA PERBANDINGAN BANK DEVISA BUMN DAN BANK DEVISA SWASTA PADA TAHUN ABSTRACT

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA )

ABSTRACT. Keywords: Single Presence Policy, merger, CAMEL. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

PENGARUH PERTUMBUHAN AKTIVA PRODUKTIF, DANA PIHAK KETIGA, TINGKAT KREDIT BERMASALAH DAN UKURAN LPD PADA KINERJA OPERASIONAL

Prosiding Manajemen ISSN:

*) Dosen Tetap Prodi Akuntansi, STIESA. 1. Latar Belakang Penelitian. Setiap negara selalu menginginkan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang

Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE BERDASARKAN METODE CAMELS

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK MANDIRI DAN BANK RAKYAT INDONESIA BERDASARKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

Prosiding Manajemen ISSN:

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015

ANALISIS PERBANDINGAN RASIO KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN PSAK 55 PADA PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

Mirra Permanasari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL DAN RGEC SEBELUM DAN SESUDAH PERATURAN BANK INDONESIA NO. 13/1/PBI/2011 ABSTRACT

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

ANALISA KINERJA BANK DEVISA DAN NON DEVISA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

ABSTRACT. Key Words : CAMEL Method, CAR, NPL, NPM, ROA, LDR. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

ANALISIS PEBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI Tbk. DENGAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. PERIODE


BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

Transkripsi:

Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Perbandingan Dana Pihak Ketiga, Return On Assets, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan Loan To Deposit Ratio Sebelum dan Sesudah Tax Amnesty (Studi Kasus Pada 10 Bank yang Menerima Dana Tax Amnesty) Comparative Analysis of Third Party Fund, Return On Assets, Operating Expenses to Operating Income and Loan to Deposit Ratio Before and After Tax Amnesty (Case Study at 10 Bank Receiving Funds Tax Amnesty) 1 Shelly Saraswati, 2 Dikdik, 3 Azib 1,2,3 Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: shellsarasawati19@gmai.com, 2 diektandika25@gmail.com, 3 azib_asroi@yahoo.co.id Abstract. Generally Definition of Tax Amnesty is a government policy that is given to taxpayers about tax amnesty, and in exchange for the forgiveness of the taxpayer is required to pay the ransom. In the success of this program there is the role of the bank is very important. Not only as a reservoir of funds, but the bank's role in channeling the funds. This study aimed to analyze the comparison of financial performance such as third party funds, return on assets, operational costs and loan to deposit from a designated bank receiving funds tax amnesty. Sample studied were 10 banks that receive funds tax amnesty. In this study conducted a comparative method to test pairwise comparison of two samples. The results using the t test and Wilcoxon test showed growth in third party funds, return on assets and the increase in loan to deposit or lending and decrease the Operations Costs are measured by. Significant differences occurred after the implementation of Tax Amnesty. Deposits rose by 1.14% after Tax Amnesty. Return On Assets increased by 34.7% Loan to Deposit rose 4.17% to operational costs decreased by 5.11%. Keywords: Tax Amnesty, Third-Party Fund, Return On Assetss, Operating Cost to Operating Income, Loan To Deposit. Abstrak. Secara umum Pengertian Tax Amnesty adalah kebijakan pemerintah yang diberikan kepada pembayar pajak tentang pengampunan pajak, dan sebagai ganti atas pengampunan tersebut pembayar pajak diharuskan untuk membayar uang tebusan. Dalam mensukseskan program ini ada peranan bank yang sangat penting. Bukan hanya sebagai penampung dana, tetapi bank berperan dalam penyaluran dana tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kinerja keuangan seperti dana pihak ketiga, Return on assets, biaya operasional dan Loan to deposit dari bank yang ditunjuk menerima dana tax amnesty. Sample yang diteliti adalah 10 bank yang menerima dana tax amnesty. Dalam penelitian ini dilakukan metode komparatif dengan menguji perbandingan dua sampel berpasangan. Hasil penelitian dengan menggunakan uji t dan uji Wilcoxon menunjukan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Return On assets dan Kenaikan Loan to Deposit atau penyaluran kredit dan mengalami penurunan Biaya Operasional yang diukur dengan. Perbedaan signifikan terjadi sesudah penerapan Tax Amnesty. Dana Pihak Ketiga naik sebesar 1,14% sesudah Tax Amnesty. Return On Assets naik sebesar 34,7% Loan to Deposit naik 4,17% untuk biaya operasinal mengalami penurunan sebesar 5,11%. Kata Kunci: Tax Amnesty, Dana Pihak Ketiga, Return On Assets, Biaya Operasional Pendapatan Operasional, Loan To Deposit. A. Pendahuluan Banyak cara dilakukan pemerintah untuk mensukseskan pembangunan salah satunya adalah dengan program Tax Amnesty. Tax Amnesty adalah kebijakan pemerintah yang diberikan kepada pembayar pajak tentang pengampunan pajak, dan sebagai ganti atas pengampunan tersebut pembayar pajak diharuskan untuk membayar uang tebusan. Untuk mensukseskan program ini tentu tidak terlepas dari peranan bank yang sangat penting. Bank perperan tidak hanya sebagai penampung dana tetapi juga sebagai penyalur dana. 163

164 Shelly Saraswati, et al. Program Tax Amnesty diyakini membawa hal yang positif untuk kinerja keuangan perbankan seperti dana pihak ketiga Return On Assets, Biaya Opersional dan Loan to Deposit. Terbukti dengan adanya program ini saham tujuh bank penerima dana Tax Amnesty mengalami kenaikan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan pertumbuhan dana pihak ketiga, ROA, BOPO dan LDR sebelum dan sesudah Tax Amnesty) pada 10 bank yang menerima dana Tax Amnesty?. Selanjutnya, adapun tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam hal-hal berikut ini : 1. Mengetahui perkembangan dana pihak ketiga, Return On Assets (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan operasional (BOPO) dan Loan to Deposit Ratio (LDR ) sebelum Tax Amnesty 2. Mengetahui perkembangan dana pihak ketiga, Return On Assets (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan operasional (BOPO) dan Loan to Deposit Ratio (LDR ) setelah Tax Amnesty 3. Menganalisis perbedaan pertumbuhan dana pihak ketiga, Return On Assets (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebelum dan sesudah penerapan Tax Amnesty. B. Tinjauan Pustaka Perbankan merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam pengelolaan dana serta turut mendorong perkembangan ekonomi nasional. Sektor ini merupakan salah satu potensi ekonomi yang penting dalam gerak dan langkah dari pelaksanaan pembangunan ekonomi, bahkan kemajuan di sektor perbankan dianggap sebagai salah satu tolak ukur dari kemajuan perekonomian bangsa. Peranan bank sangat dibutuhkan dalam penerapan kebijakan Tax Amnesty. Bank akan perperan sebagai lembaga yang akan menampung dana repatriasi. Sebagai lembaga yang ditunjuk langsung oleh pemerintah untuk menampung dana tersebut tentunya hal ini berdampak langsung terhadap kinerja keuangan perbankan. Kinerja keuangan ini tentu bisa dijadikan acuan untuk menilai kinerja keuangan perbankan sebelum diterapkannya Tax Amnesty dan setelah diterapkan Tax Amnesty. Untuk membandingkan kinerja keuangan tersebut maka dilakukan pengukuran kinerja. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Menurut Jumingan (2006:242) Analisis Rasio Keuangan merupakan analisis dengan membandingkan satu pos laporan dengan dengan pos laporan keuangan lainnya, baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos tertentu, baik dalam neraca maupun dalam laporan laba rugi. Dalam penelitian ini menggunakan analisis rasio yaitu dana pihak ketiga, Return On Assets (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan To Deposit Ratio (LDR). Dana Pihak dapat diperoleh dari dana yang berasal dari masyarakat luas bank dapat menggunakan tiga macam jenis simpanan (rekening). Sumber dana yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Simpanan Giro 2. Simpanan Tabungan 3. Simpanan Deposito Return On Assets (ROA) sering juga disebut sebagai Return On Investment (ROI) yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan Volume 3, No.1, Tahun 2017

Analisis Perbandingan Dana Pihak Ketiga... 165 keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio terpenting diantara rasio rentabilitas/profitabilitas yang lainnya. ROA atau ROI diperoleh dengan cara membandingkan antara net income after tax (NIAT) terhadap average total asset. NIAT merupakan pendapatan bersih sesudah pajak, tetapi kalau ada keuntungan hak minoritas harus ikut diperhitungkan. Average total asset merupakan rata-rata total asset awal tahun dan akhir tahun. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian saham semakin besar. ROA dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: ROA = Semakin besar rasio yang dihasilkan maka semakin tinggi nilai perusahaan dalam menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola asetnya (Sugiono, 2009:78).Efisiensi biaya diukur secara kuantitatif dengan menggunakan rasio-rasio efisiensi. BOPO merupakan rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Adapun efisiensi usaha bank diukur dengan menggunakan rasio biaya operasional dibanding dengan pendapatan operasinya, dimana formulanya adalah : BOPO = Menurut Mulyono (1995:101), rasio LDR merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan ke masyarakat (kredit) dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank (Dendawijaya, 2000:118). LDR dapat dirumuskan sebagai berikut: LDR= C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berikut adalah penelitian yang menguji perbandingan pertumbuhan dana pihak ketiga, efisiensi biaya operasional dan profitabilitas sebelum dan sesudah penerapan laku pandai (branchless banking). Pengujian dilakukan dengan uji beda dua sampel berpasangan menggunakan uji Wilcoxon untuk variabel dana pihak ketiga, dan paired sample t-test untuk variabel efisiensi biaya operasional (BOPO) dan Profitabilitas (ROA). 1. Dana Pihak Ketiga Tabel 1. Uji Beda Wilcoxon Test Test Statistics a DPK SESUDAH TAX AMNESTY - DPK SEBELUM TAX AMNESTY Z -4.700 b Asymp. Sig. (2-tailed).000 a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks. Sumber: Data yang Sudah Diolah Penulis Manajemen, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

166 Shelly Saraswati, et al. Hasil pengujian pada variabel DPK menunjukan bahwa Sig. (p-value) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu pertumbuhan DPK setelah Tax Amnesty berbeda signifikan dibandingkan sebelum Tax Amnesty. Nilai Z negative menunjukan rata-rata pertumbuhan DPK setelah Tax Amnesty lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan DPK sebelumnya. Artinya, kemampuan bank dalam mengelola DPK atau dana yang berasal dari masyarakat luas lebih baik. Hal ini dikarenakan dana repatriasi yang diterima oleh bank mampu masuk sebagai DPK atau dana pihak ketiga. Hal ini juga akan berdampak kepada penyaluran kredit. 2. Return On Assets ( ROA) Tabel 2. Uji Beda Wilcoxon Test Test Statistics a ROA SESUDAH TAX AMNESTY - ROA SEBELUM TAX AMNESTY Z -4.783 b Asymp. Sig. (2-tailed).000 a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks. Sumber: Data yang Sudah Diolah Penulis Hasil pengujian pada variabel ROA menunjukan bahwa Sig. (p-value) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu pertumbuhan ROA setelah Tax Amnesty berbeda signifikan dibandingkan sebelum Tax Amnesty. Nilai Z negative menunjukan rata-rata pertumbuhan ROA setelah Tax Amnesty lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ROA sebelumnya. Artinya, semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. 3. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Tabel 3. Uji Beda Paired Sample T-test Var BOPO Mean Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) Volume 3, No.1, Tahun 2017

Analisis Perbandingan Dana Pihak Ketiga... 167 Pair 1 BOPO sebelum- BOPO sesudah Tax Amnesty 3.885 67 1.097 82 1.640 37 6.13096 3.539 29.001 Sumber: Data yang Sudah Diolah Penulis Hasil pengujian pada variabel BOPO menunjukan bahwa t hitung > t tabel yaitu 3.539 > 1,70113 dengan tingkat signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain bahwa efisiensi biaya operasional yang dihitung dengan BOPO setelah Tax Amnesty berbeda signifikan dibandingkan sebelum penerapan Tax Amnesty. Nilai t-hitung positif menunjukan rata-rata BOPO setelah Tax Amnesty lebih tinggi dibandingkan rata-rata BOPO sebelum Tax Amnesty. Merujuk pada teori yang ada yang menyatakan bahwa semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank. 4. Loan To Deposit Ratio (LDR) Tabel 4. Uji Beda Wilcoxon Test Test Statistics Test Statistics a LDR SESUDAH TAX AMNESTY -LDR SEBELUM TAX AMNESTY Z -4.721 b Hasil pengujian pada variabel LDR menunjukan bahwa Sig. (p-value) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu pertumbuhan LDR setelah Tax Amnesty berbeda signifikan dibandingkan sebelum Tax Amnesty. Nilai Z negative menunjukan rata-rata pertumbuhan LDR setelah Tax Amnesty lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan LDR sebelumnya. LDR menjadi salah satu tolak ukur likuiditas bank yang berjangka agak panjang. Semakin tinggi tingkat LDR (diatas 115%) menunjukan suatu kondisi jelek suatu likuiditas bank, karena penempatan pada kredit juga dibiayai dari dana pihak ketiga yang sewaktuwaktu dapat ditarik. LDR menggambarkan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. D. Kesimpulan Asymp. Sig. (2-tailed).000 a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perbandingan DPK, ROA, BOPO dan LDR sebelum dan sesudah Tax Amnesty pada 10 bank yang menerima dana Tax Amnesty yang ditunjuk langsung dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, maka pada bagian akhir penelitian ini penulis akan menarik kesimpulan Manajemen, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

168 Shelly Saraswati, et al. sebagai berikut: 1. Sebelum Tax Amnesty dana pihak ketiga mempunyai rata-rata yang lebih rendah dengan nilai 223891688,7 sedangkan nilai ROA sebelum Tax Amnesty mempunyai rata-rata lebih rendah yaitu 0,9457 dan LDR juga sama halnya yaitu dan LDR dengan rata-rata 84,1877 sedangkan untuk nilai BOPO nilai rataratanya lebih tinggi daripada setelah Tax Amnesty yaitu 75,9587. 2. Setelah Tax Amnesty dana pihak ketiga mempunyai rata-rata nilai lebih besar yaitu dengan rata-rata 23225662,8 lebih besar 1,14% dibandingkan sebelum Tax Amnesty. Untuk nilai ROA dan LDR juga mengalami kenaikan rata-rata yaitu untuk nilai ROA 1,4493 untuk LDR 87,8543. Sedangkan untuk nilai BOPO mengalami penurunan rata-rata menjadi 72,0730. 3. Hasil perbandingan sebelum dan setelah Tax Amnesty adalah sebagai berikut: a. Hasil pengujian DPK menunjukan Sig (p-value) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 Maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu pertumbuhan DPK setelah Tax Amnesty berbeda signifikan dibandingnya sebelum Tax Amnesty. b. Hasil pengujian ROA menunjukan Sig (p-value) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 Maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu pertumbuhan ROA setelah Tax Amnesty berbeda signifikan dibandingnya sebelum Tax Amnesty. c. Hasil pengujian pada BOPO menunjukan bahwa t hitung > t tabel yaitu 3.539 > 1,70113 dengan tingkat signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain bahwa efisiensi biaya operasional yang dihitung dengan BOPO setelah Tax Amnesty berbeda signifikan dibandingkan sebelum penerapan Tax Amnesty. d. Hasil pengujian pada variabel LDR menunjukan bahwa Sig. (p-value) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu pertumbuhan LDR setelah Tax Amnesty berbeda signifikan dibandingkan sebelum Tax Amnesty. E. Saran Setelah melakukan penelitian dan menarik kesimpulan dari penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Dalam penelitian ini penulis hanya menguji perbandingan DPK, ROA, BOPO dan LDR sebelum dan sesudah Tax Amnesty. Bagi peneliti selanjutnya bisa menambahkan variabel lain yang mungkin akan berhubungan dengan kinerja DPK, ROA, BOPO dan LDR dan Tax Amnesty atau variabel lain yang mencerminkan kinerja keuangan bank. 2. Untuk pihak bank, menjadi bahan pertimbanggan dalam menilai kinerja DPK, ROA, BOPO dan LDR sebelum dan sesudah Tax Amnesty. Daftar Pustaka Darussalam. 2015. Manfaatkan Pengampunan Pajak: Pahamai dan Manfaatkan Reinventing Policy. Inside Tax. Edisi 31. Hanafi M. Mamduh, & Halim Abdul. 2014. Analisis Laporan Keuangan (edisi 4). Jakarta :UPP STIM YKP. Juanda B. 2007. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB Press.Bogor. Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Volume 3, No.1, Tahun 2017