ABSTRACT This research aimed to determine the bank's financial performance prior to the merger (2010) with Bank OCBC NISP and Bank OCBC Indonesia, the

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRACT This research aimed to determine the bank's financial performance prior to the merger (2010) with Bank OCBC NISP and Bank OCBC Indonesia, the"

Transkripsi

1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SETELAH MERGER PADA PT. BANK OCBC NISP, TBK DAN BANK OCBC INDONESIA Endah Noer Cahyati Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan bank sebelum merger (2010) pada Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Indonesia, dengan kinerja keuangan bank setelah merger (2011) pada Bank OCBC NISP. Sebagai tolak ukur kinerja keuangan bank tersebut digunakan rasio keuangan bank. Rasio keuangan bank yang digunakan pada penelitian ini adalah Cash Ratio, Loan to Deposit Ratio (LDR), Loan to Assets Ratio (LAR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), Capital Adequacy Ratio (CAR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Debt to Total Assets Ratio (DTAR). Data yang digunakan adalah Neraca, Laporan Laba Rugi Komprehensif, dan Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Penelitian ini bersifat membandingkan, sehingga diperlukan uji beda terhadap kinerja keuangan bank sebelum dan setelah merger menggunakan Paired Sample T-test. Berdasarkan hasil uji beda tersebut dapat diketahui bahwa rasio keuangan bank yang menunjukkan signifikan beda antara sebelum dan setelah merger adalah LDR, LAR, NIM, dan CAR. LDR dan LAR mengalami peningkatan setelah merger, peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan likuiditas Bank OCBC NISP semakin rendah. NIM tahun 2011 meningkat, ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank OCBC NISP dalam mengelola aktiva produktifnya guna menghasilkan laba bersih semakin baik. CAR mengalami penurunan yang disebabkan oleh meningkatnya ATMR, sehingga kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung resiko semakin rendah. Kata Kunci : Kinerja Keuangan Bank Sebelum dan Setelah Merger Daftar Pustaka ( )

2 ABSTRACT This research aimed to determine the bank's financial performance prior to the merger (2010) with Bank OCBC NISP and Bank OCBC Indonesia, the financial performance of the bank after the merger (2011) with Bank OCBC NISP. As a measure of financial performance of the bank used the bank's financial ratios. Bank financial ratios used in this research is the Cash Ratio, Loan to Deposit Ratio (LDR), Loan to Assets Ratio (LAR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Operating Expenses / Operating Income, Net Interest Margin (NIM), Capital Adequacy Ratio (CAR), Debt to Equity Ratio (DER), and Debt to Total Assets Ratio (DTAR). The data used is the Balance Sheet, Statement of Comprehensive Income, and Statements Capital Adequacy Calculation. This research is to compare, so take a different test to the bank's financial performance before and after the merger using paired sample T-test. Based on the results of the different test can be seen that the bank's financial ratios that show a significant difference between before and after the merger is LDR, LAR, NIM, and CAR. LDR and LAR increased after the merger, the increase shows that the ability of liquidity the lower the Bank OCBC NISP. NIM in 2011 increased, indicating that the ability of Bank OCBC NISP in managing productive assets in order to generate better earnings. CAR has decreased due to higher RWA, so the adequacy of capital owned by the bank to support risky assets lower. Keywords: Bank Financial Performance Before and After the Merger Bibliography ( ) PENDAHULUAN Pada tanggal 9 Januari 2004 Bank Indonesia selaku otoritas moneter telah menetapkan kebijakan konsolidasi yang diwujudkan melalui Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan yang dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional (Bank Indonesia, 2004). Langkah-langkah konsolidasi perbankan dilakukan antara lain melalui penataan kembali struktur kepemilikan tunggal (single presence policy), dimana dalam kebijakan ini

3 diatur bahwa pemegang saham pengendali (ultimate shareholder) suatu bank yang mempunyai lebih dari satu bank diharuskan untuk menggabungkan bank-bank yang dimilikinya (Pribadi, 2010). Bank Indonesia selaku bank sentral memberikan tiga opsi bagi bank-bank yang telah memiliki dan mengendalikan lebih dari satu bank berdasarkan kebijakan tersebut, yaitu divestasi (penjualan saham-saham miliknya), merger atau konsolidasi, dan pembentukan perusahaan induk (Bank Holding Company) di bidang perbankan (Peraturan Bank Indonesia No. 8/16/PBI/2006). Merger dapat dikatakan berhasil jika bank yang melakukan merger menunjukkan peningkatan kinerja keuangannya (Kusumaningsih, 2010). Kinerja keuangan bank merupakan bagian dari kinerja bank secara keseluruhan. Dimana kinerja bank secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik yang menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusia (Jumingan, 2008). Penelitian Kusumaningsih (2010) menunjukkan bahwa perubahan setelah merger yang signifikan hanya terjadi pada rasio Return on Assets (ROA) dan Net Interest Margin (NIM), sehingga belum dapat mewakili rasio secara keseluruhan untuk menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan sebelum dan setelah merger. Tidak adanya perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah merger diduga karena merger tidak menimbulkan sinergi bagi bank, yang disebabkan oleh lemahnya strategi, pemilihan target merger yang kurang tepat, serta bank yang merger kurangnya pengalaman dalam melakukan merger dan akuisisi (Kusumaningsih, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Syarifufudin (2011) menunjukkan bahwa merger yang dilakukan oleh pemerintah terhadap lima bank belum memberikan jaminan bahwa kinerja keuangan konsolidasi Bank Permata akan semakin baik setelah adanya merger. Hal ini disebabkan Bank Permata sudah dua kali mendapatkan program rekapitalisasi namun belum berdampak positif terhadap aspek permodalan Bank Permata, dimana Capital Adequacy Ratio (CAR) belum memenuhi kriteria implementasi Basel II yang telah disyaratkan oleh Bank Indonesia seperti rasio kecukupan modal di atas 12 % (Syarifudin, 2011). Sedangkan penelitian Maradona (2011) menunjukkan bahwa belum terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net

4 Interst Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebelum dan setelah merger. Sehingga timbul asumsi bahwa merger yang dilakukan terhadap lima bank umum, yaitu Bank Mandiri, Bank Permata, Bank Danamon, Bank Century, dan Bank IFI hanyalah sebagai cara untuk melikuidasi dan menggabungkan asset agar nampak baik (Maradona, 2011). Berdasarkan analisis terhadap penelitian terdahulu, maka penambahan rasio keuangan lain dalam analisis tentang merger bank, seperti Debt to Total Assets Ratio (DTAR), Debt to Equity Ratio (DER), Loan to Assets Ratio (LAR), dan Return on Equity (ROE), menjadi tantangan yang menarik pada penelitian ini, seperti yang dilakukan oleh Kusumaningsih (2010). METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah Bank OCBC NISP yang melakukan merger dengan Bank OCBC Indonesia pada tanggal 1 Januari 2011 dan mulai efektif pada Bank Indonesia pada tanggal 7 Februari Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia, yaitu Data tersebut terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi Komprehensif, dan Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah triwulan yang dibagi menjadi dua periode, yaitu periode sebelum merger dimulai dari bulan Maret 2010, Juni 2010, September 2010, Desember 2010; dan periode setelah merger dimulai dari bulan Maret 2011, Juni 2011, September 2011, dan Desember Penelitian ini bersifat membandingkan, dimana yang dibandingkan disini adalah kinerja keuangan bank antara sebelum dan setelah merger. Alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank tersebut adalah rasio keuangan bank, dimana rasio keuangan bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Rasio Likuiditas a. Cash Ratio Alat Likuid Cash Ratio = x 100% Pinjaman yang Harus Segera Dibayar b. Loan to Deposit Ratio (LDR) Jumlah Kredit yang Diberikan

5 LDR = x 100% Total Dana Pihak Ketiga c. Loan to Assets Ratio (LAR) Rasio Rentabilitas a. Return on Assets (ROA) b. Return on Equity (ROE) Jumlah Kredit yang Diberikan LAR = x 100% Jumlah Aset Laba Bersih ROA = x 100 % Total Aktiva Laba Bersih ROE = x 100% Modal Sendiri c. Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) d. Net Interest Margin (NIM) Rasio Solvabilitas a. Capital Adequacy Ratio (CAR) Biaya (Beban) Operasional BOPO = x 100% Pendapatan Operasional Pendapatan Bunga Bersih NIM = x 100% Aktiva Produktif Modal Bank CAR = x 100% Aktiva Tertimbang Menurut Risiko b. Debt to Equity Ratio (DER) Jumlah Utang DER = x 100% Jumlah Modal Sendiri c. Debt to Total Assets Ratio (DTAR) Total Kewajiban

6 DTAR = x 100% Total Aktiva Adapun hipotesis statistik pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan bank sebelum dengan setelah merger. Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan bank sebelum dengan setelah merger. Kriteria pengambilan keputusan : Jika nilai sig. (2-tailed) < 0.05 maka tolak Ho, terima Ha Jika nilai sig. (2-tailed) > 0.05 maka terima Ho, tolak Ha PEMBAHASAN Uji Normalitas Data Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov sebelum dan setelah merger pada Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Indonesia menggunakan software SPSS 17. Tabel 1 Hasil Pengujian Normalitas Data dengan Kolmogorov Smirnov Sebelum dan Setelah Merger pada Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Indonesia One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test CashRatio LDR LAR ROA ROE BOPO NIM CAR DER DTAR N Normal Parameters a,,b Mean Most Extreme Differences Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Olahan SPSS 17. Dari tabel di atas diketahui bahwa data terdistribusi secara normal, karena memiliki nilai signifikan lebih dari 5% atau 0,05. Apabila data telah terdistribusi normal, maka dilanjutkan ke pengujian hipotesis menggunakan Paired Sample T-test. Uji Beda

7 Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda atau Paired Sample T- Test. Berikut ini adalah hasil uji beda dengan Paired Sample T-Test sebelum dan setelah merger pada Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Indonesia menggunakan software SPSS 17. Tabel 2 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Menggunakan Paired Sample T-Test Sebelum dan Setelah Merger pada Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Indonesia Sumber : Data Olahan SPSS 17. Dari hasil tabel di atas dapat digunakan sebagai uji hipotesis. Diketahui bahwa jika nilai sig. (2-tailed) dari masing-masing rasio yang diuji lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima, yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan untuk rasio yang diuji antara sebelum dengan setelah merger. Namun, jika nilai sig. (2-tailed) kurang dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, itu berarti ada perbedaan yang signifikan untuk rasio yang diuji antara sebelum dengan setelah merger. Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai sig. (2-tailed) untuk LDR, LAR, NIM, dan CAR kurang dari 0.05, dengan demikian berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara LDR, LAR, NIM, dan CAR sebelum dengan setelah merger. Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper T df Sig. (2-tailed) Pair 1 CRSBLM CRSTLH Pair 2 LDRSBLM LDRSTLH Pair 3 LARSBLM LARSTLH Pair 4 ROASBLM ROASTLH Pair 5 ROESBLM ROESTLH Pair 6 BOPOSBLM BOPOSTLH Pair 7 NIMSBLM NIMSTLH Pair 8 CARSBLM CARSTLH Pair 9 DERSBLM DERSTLH Pair 10 DTARSBLM DTARSTLH

8 Rasio Tabel 3 Perbandingan Rasio Keuangan Sebelum dan Setelah Merger pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk. Maret 2010 Sebelum Merger Setelah Merger Bank OCBC NISP Bank OCBC Indonesia Bank OCBC NISP Juni September Desember Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember 2011 Cash Ratio LDR LAR ROA ROE BOPO NIM CAR DER DTAR Sumber : Data Olahan

9 Cash Ratio Bank OCBC NISP Persentase Cash Ratio mulai dari periode Maret hingga September 2010 terus meningkat, namun pada periode Desember 2010 menurun. Penurunan tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan likuiditas Bank OCBC NISP juga menurun, tepatnya kemampuan bank tersebut dalam mengelola aset yang digunakan untuk membayar kewajiban yang harus segera dibayar pada waktunya juga menurun. Bank OCBC Indonesia Persentase Cash Ratio mulai dari periode Maret dan Juni 2010 terlihat menurun, namun pada periode September hingga Desember 2010 kembali meningkat. Peningkatan tersebut menggambarkan bahwa kemampuan likuiditas Bank OCBC Indonesia meningkat. Ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank OCBC Indonesia dalam mengelola aset yang digunakan untuk membayar kewajiban yang harus segera dibayar pada waktunya pada periode September hingga Desember 2010 lebih baik dibandingkan dengan Bank OCBC NISP. Persentase Cash Ratio Bank OCBC NISP pada periode Maret hingga September 2011 meningkat, namun pada periode Desember 2011 menurun. Penurunan tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan Bank OCBC NISP dalam mengelola aset yang digunakan untuk membayar kewajiban yang harus segera dibayar pada waktunya menurun. Ini menunjukkan jika kemampuan likuiditas Bank OCBC NISP setelah merger tidak lebih baik dari sebelum merger. Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank OCBC NISP Persentase LDR mulai dari periode Maret hingga September 2010 meningkat, namun pada periode Desember 2010 terlihat menurun. Penurunan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan likuiditas Bank OCBC NISP pada akhir tahun 2010 semakin baik. Dengan kata lain jumlah dana yang diperlukan oleh bank tersebut untuk membiayai kreditnya semakin kecil.

10 Bank OCBC Indonesia Persentase LDR mulai dari periode Maret hingga September 2010 menurun, namun pada periode Desember 2010 kembali meningkat. Peningkatan tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan likuiditas Bank OCBC Indonesia pada akhir tahun 2010 tidak semakin baik, dikarenakan jumlah dana yang diperlukan oleh bank tersebut untuk membiayai kreditnya semakin besar. Persentase LDR pada periode Maret hingga Juni 2011 meningkat, namun pada periode September 2011 menurun dan pada periode Desember 2011 kembali meningkat. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa jumlah dana yang diperlukan oleh Bank OCBC NISP untuk membiayai kreditnya semakin besar. Dengan kata lain kemampuan likuiditas bank tersebut tidak semakin baik setelah merger. Loan to Assets Ratio (LAR) Persentase LAR Bank OCBC NISP mulai dari periode Maret hingga Desember 2010 terus meningkat. Sedangkan persentase LAR Bank OCBC Indonesia pada periode Maret hingga Juni 2010 meningkat, namun pada periode September 2010 menurun, kemudian pada periode Desember 2010 kembali meningkat. Peningkatan tersebut menggambarkan bahwa tingkat likuiditas Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Indonesia pada tahun 2010 semakin kecil, dikarenakan jumlah aset yang dimiliki oleh kedua bank tersebut guna membiayai kreditnya menjadi semakin besar. Persentase LAR mulai dari periode Maret hingga Desember 2011 semakin meningkat. Peningkatan tersebut menggambarkan bahwa tingkat likuiditas Bank OCBC NISP tidak semakin baik setelah merger, dikarenakan jumlah aset yang dimiliki oleh Bank OCBC NISP untuk membiayai kreditnya menjadi semakin besar.

11 Return on Assets (ROA) Bank OCBC NISP Persentase ROA mulai dari periode Maret hingga September 2010 meningkat, namun pada periode Desember 2010 terlihat menurun. Ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen Bank OCBC NISP dalam memperoleh laba tidak tampak baik, dan posisi bank tersebut dari segi penggunaan asetnya juga tidak semakin baik. Bank OCBC Indonesia Persentase ROA mulai dari periode Maret hingga Desember 2010 semakin meningkat. Meningkatnya persentase ROA pada Bank OCBC Indonesia sepanjang tahun 2010, menunjukkan bahwa kemampuan manajemen Bank OCBC Indonesia dalam memperoleh laba semakin baik, dan posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset yang dimilikinya juga semakin baik dibandingkan dengan Bank OCBC NISP. Persentase ROA mulai dari periode Maret hingga Desember 2011 semakin meningkat. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa setelah merger kemampuan manajemen Bank OCBC NISP dalam memperoleh laba semakin baik, dan posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset yang dimilikinya juga semakin baik. Return on Equity (ROE) Persentase ROE pada Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Indonesia mulai dari periode Maret hingga September 2010 meningkat, namun pada periode Desember 2010 terlihat menurun. Penurunan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan kedua bank tersebut dalam memperoleh laba bersih menurun. Persentase ROE pada Bank OCBC NISP selama tahun 2011 cenderung meningkat, walaupun sempat terjadi penurunan pada periode Juni Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Bank OCBC NISP dalam memperoleh laba bersih meningkat setelah merger.

12 Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) Bank OCBC NISP Persentase BOPO sepanjang tahun 2010 semakin meningkat mulai dari periode Maret hingga Desember Peningkatan tersebut mengindikasikan bahwa Bank OCBC NISP tidak efisien dalam mengendalikan biaya operasionalnya. Bank OCBC Indonesia Persentase BOPO mulai dari periode Maret hingga September 2010 meningkat, namun pada periode Desember 2010 terlihat menurun. Penurunan tersebut mengindikasikan bahwa Bank OCBC Indonesia lebih efisien dibandingkan dengan Bank OCBC NISP dalam mengendalikan biaya operasionalnya. Persentase BOPO sepanjang tahun 2011 terlihat menurun. Penurunan tersebut menunjukkan bahwa setelah merger Bank OCBC NISP lebih efisien dalam mengendalikan biaya operasionalnya. Net Interest Margin (NIM) Persentase NIM baik Bank OCBC NISP maupun Bank OCBC Indonesia mulai dari periode Maret hingga Desember 2010 terlihat meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan kedua bank tersebut dalam mengelola aktiva produktifnya guna menghasilkan pendapatan bersih semakin baik, sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Persentase NIM sepanjang tahun 2011 terlihat meningkat. Peningkatan tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan Bank OCBC NISP dalam mengelola aktiva produktifnya guna menghasilkan pendapatan bersih semakin baik, sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

13 Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank OCBC NISP Persentase CAR mulai dari periode Maret hingga Desember 2010 menurun, walaupun sempat meningkat pada periode Juni Penurunan tersebut menunjukkan bahwa kecukupan modal yang dimiliki oleh Bank OCBC NISP untuk menunjang aktiva yang mengandung resiko semakin rendah. Bank OCBC Indonesia Persentase CAR mulai dari periode Maret hingga September 2010 menurun, namun pada periode Desember 2010 kembali meningkat. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kecukupan modal yang dimiliki oleh Bank OCBC Indonesia untuk menunjang aktiva yang mengandung resiko lebih baik dibandingkan dengan Bank OCBC NISP. Persentase CAR mulai dari periode Maret hingga Desember 2011 tampak semakin menurun. Penurunan tersebut menunjukkan bahwa setelah merger kecukupan modal yang dimiliki oleh Bank OCBC NISP untuk menunjang aktiva yang mengandung resiko tidak semakin baik dibandingkan dengan sebelum merger. Debt to Equity Ratio (DER) Bank OCBC NISP Persentase DER sepanjang tahun 2010 semakin meningkat. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Bank OCBC NISP dalam menutupi utangutangnya menggunakan dana yang berasal dari modalnya sendiri semakin rendah. Bank OCBC Indonesia Persentase DER mulai dari periode Maret hingga September 2010 meningkat, namun pada periode Desember 2010 terlihat menurun. Penurunan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Bank OCBC Indonesia dalam menutupi utangutangnya menggunakan dana yang berasal dari modalnya sendiri lebih baik dibandingkan dengan Bank OCBC NISP.

14 Persentase DER pada periode Maret ke periode Juni 2011 terlihat menurun, namun pada periode September hingga Desember 2011 kembali meningkat. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Bank OCBC NISP dalam menutupi utang-utangnya menggunakan dana yang berasal dari modalnya sendiri tidak semakin baik setelah merger. Debt to Total Assets Ratio (DTAR) Bank OCBC NISP Persentase DTAR mulai dari periode Maret hingga Desember 2010 meningkat. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Bank OCBC NISP dalam menggunakan utang dari luar untuk membiayai kegiatan operasionalnya tidak semakin baik selama tahun Bank OCBC Indonesia Persentase DTAR mulai dari periode Maret hingga September 2010 meningkat, namun pada periode Desember 2010 menurun. Penurunan yang terjadi pada akhir tahun 2010 tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Bank OCBC Indonesia dalam menggunakan utang dari luar untuk membiayai kegiatan operasionalnya lebih baik dibandingkan dengan Bank OCBC NISP. Persentase DTAR sepanjang tahun 2011 semakin meningkat. Peningkatan tersebut Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Bank OCBC NISP dalam menggunakan utang dari luar untuk membiayai kegiatan operasionalnya tidak semakin baik setelah merger.

15 PENUTUP Kesimpulan Jika dilihat berdasarkan pengelompokkan modal menurut Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Indonesia termasuk ke dalam kelompok bank yang kegiatan usahanya terfokus pada segmen usaha tertentu sesuai dengan kapasitas dan kompetensi masing-masing bank. Karena modal inti kedua bank tersebut pada tahun 2010 (sebelum merger) antara Rp 100 miliar sampai dengan Rp 10 triliun. Kinerja keuangan bank baik pada Bank OCBC NISP maupun Bank OCBC Indonesia pada tahun 2010 tidak terlalu baik. Kemampuan likuiditas baik Bank OCBC NISP maupun Bank OCBC Indonesia sangat rendah. Terlihat dari persentase Cash Ratio yang menurun dan persentase LAR yang meningkat di akhir tahun Selain itu, kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya pada Bank OCBC NISP sangat rendah dibandingkan dengan Bank OCBC Indonesia. Terlihat dari persentase CAR yang meningkat, serta persentase DER dan DTAR yang menurun pada akhir tahun Namun, kemampuan pengelolaan aktiva produktif Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Indonesia guna menghasilkan pendapatan bersih terlihat baik sampai akhir tahun 2010, sehingga kemungkinan kedua bank tersebut dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Ini tampak dari persentase BOPO Bank OCBC Indonesia yang menurun dan persentase NIM dari kedua bank tersebut yang meningkat pada akhir tahun Kemampuan Bank OCBC NISP dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya pada tahun 2011 (setelah merger) belum menunjukkan ke arah yang lebih baik. Ini dikarenakan merger yang dilakukan tanpa melikuidasi Bank OCBC Indonesia terlebih dahulu, oleh karena itu semua kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang Bank OCBC Indonesia menjadi tanggung jawab Bank OCBC NISP sehingga dana yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut juga menjadi semakin besar. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan menggunakan Paired Sample T-Test menunjukkan bahwa perubahan kinerja keuangan bank yang signifikan setelah merger hanya terjadi pada LDR, LAR, NIM, dan CAR, sehingga belum mewakili

16 rasio secara keseluruhan. Setelah merger persentase LDR dan LAR meningkat maka mengindikasikan bahwa kemampuan likuiditas Bank OCBC NISP setelah merger semakin rendah. Penurunan persentase NIM menunjukkan bahwa kemampuan Bank OCBC NISP dalam mengelola aktiva produktifnya guna menghasilkan pendapatan bersih tidak semakin baik. Dan penurunan persentase CAR setelah merger disebabkan oleh meningkatnya total Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) yang tidak dapat diimbangi dengan modal bank itu sendiri. Sehingga kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko itu sendiri semakin rendah. Saran Manajemen PT. Bank OCBC NISP, Tbk. harus berupaya untuk meningkatkan pengelolaan likuiditas bank. Karena melalui pengelolaan likuiditas yang baik, maka bank dapat memberikan keyakinan kepada para nasabahnya bahwa mereka dapat mengambil dananya sewaktu-waktu atau pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu, bank harus mempertahankan sejumlah alat likuidnya guna memastikan bahwa bank sewaktu-waktu dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penyehatan perbankan perlu dilakukan oleh PT. Bank OCBC NISP, Tbk. karena jumlah utang yang tidak sebanding dengan jumlah modal yang dimilikinya. Penyehatan perbankan dapat dilakukan melalui restorasi solvabilitas dengan cara menambah modal, mengurangi utang, dan menambah nilai aset. Penambahan modal dapat berasal dari pemilik lama dan pemilik baru. Pengurangan utang dilakukan dengan cara pengalihan utang, sedangkan peningkatan nilai aset dapat dilakukan dengan cara memperbesar tingkat pengembalian utang bermasalah dan peningkatan nilai jaminan utang. DAFTAR PUSTAKA Dendrawijaya, Lukman Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia. Drebin, Allan R. 2006, Advanced Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan). Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Kasmir Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

17 Kusumaningsih, Yeni Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Merger pada PD BPR BKK Kabupaten Kendal. Semarang: Universitas Diponegoro. Maradona, Dery Analisis Rasio Kinerja Perbankan Pre-Merger dan Post- Merger pada Bank-Bank Umum Nasional. Jakarta: Universitas Gunadarma. Nugroho, Bhuono Agung Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI. Pribadi, Bimo Setyoagung Implikasi Penerapan Single Presence Policy Dalam Bentuk Bank Holding Company Terhadap Bank-Bank BUMN. Depok: Universitas Indonesia. Suyatno, Thomas Kelembagaan Perbankan. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Syarifudin, Syahrul Analisis Keuangan Konsolidasi Bank Permata Sebelum dan Setelah Merger Sebagai Bank Rekapitalisasi. Jakarta: Universitas Gunadarma. Widjaja, Gunawan Merger Dalam Perspektif Monopoli. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wiratno, Dwi Haryono Akuntansi Keuangan Lanjut 2. Jakarta: Universitas Gunadarma. Yunus, Hadori & Harnanto Akuntansi Keuangan Lanjutan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia) ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia) Dita Awalia Afriani/ 20208388 Pembimbing : Herry Sussanto, DR. SE., MM. LATAR BELAKANG MASALAH Bank Indonesia

Lebih terperinci

ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER BANK MERGER (CASE STUDY: BANK UOB INDONESIA)

ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER BANK MERGER (CASE STUDY: BANK UOB INDONESIA) ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER BANK MERGER (CASE STUDY: BANK UOB INDONESIA) DITA AWALIA AFRIANI Undergraduate Program, Faculty of Economic, 2012 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KESEHATAN BANK SEBELUM DAN SETELAH ARSITEKTUR PERBANKKAN INDONESIA

ANALISIS KINERJA KESEHATAN BANK SEBELUM DAN SETELAH ARSITEKTUR PERBANKKAN INDONESIA ANALISIS KINERJA KESEHATAN BANK SEBELUM DAN SETELAH ARSITEKTUR PERBANKKAN INDONESIA Hesti Hastuti Dr. Imam Subaweh SE., Ak., MM Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati aspek-aspek tertentu dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan kepada masyarakat yang kekurangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei 2011 merupakan tonggak sejarah dimana secara resmi PT Sampoerna Investama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Rasio Kecukupan Modal. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Rasio Kecukupan Modal. Tabel 4.1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Faktor Capital (Permodalan) 1. Kecukupan Modal Bank a. Rasio Kecukupan Modal Tabel 4.1 Hasil Penilaian Peringkat Rasio KPMM Tahun 2013 Nama Bank KPMM(Modal/ATMR)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu: PT Bank Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia. Analisis

Lebih terperinci

Paired Samples Statistics

Paired Samples Statistics Lampiran 1 ed Samples Statistics 1 2 3 4 5 6 7 8 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Current Ratio Sebelum Akuisisi 1,2367 3,12662,07311 Set Sebelum Akuisisi,0587 3,02684,01550 Current Ratio Sesudah

Lebih terperinci

Oleh: Agustinus Purwoko ( )

Oleh: Agustinus Purwoko ( ) Analisis Kinerja Bank Pemerintah dan Bank Swasta ditinjau dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity (ROE), dan Return On Assets (ROA) (Studi Kasus Periode 2001-2006)

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data 28 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data penelitian ini yaitu berasal dari data sekunder berupa

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Riski Prasetyo Email : riski_prasetyo@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambar Umum PT. Bank Syariah Mandiri Ketika terjadi krisis tahun 1998 banyak bank yang dilakukan penutupan atau penggabungan (merger). Pada taggal 31 Juli 1999 pemerintah melakukan

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Perbandingan Dana Pihak Ketiga, Return On Assets, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan Loan To Deposit Ratio Sebelum dan Sesudah Tax Amnesty

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KINERJA PERBANKAN PRE-MERGER DAN POST-MERGER PADA BANK-BANK UMUM NASIONAL

ANALISIS RASIO KINERJA PERBANKAN PRE-MERGER DAN POST-MERGER PADA BANK-BANK UMUM NASIONAL ANALISIS RASIO KINERJA PERBANKAN PRE-MERGER DAN POST-MERGER PADA BANK-BANK UMUM NASIONAL DERY MARADONA SE 92057 dery_mb@yahoo.co.id ABSTRAK xvi + 06 Halaman + Daftar Pustaka + Lampiran Penulisan tesis

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 3 September 2008, hal. 532 539 Terakreditasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA Ario Dananjaya Fakultas

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 21 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Analisis Kinerja Keuangan Suatu pengukuran tingkat kesehatan Usaha Simpan Pinjam (USP) dalam kemampuan kerja dan produktifitasnya adalah dengan

Lebih terperinci

Hani Maulida Khoirunnisa 1, Rodhiyah 2, Saryadi 3

Hani Maulida Khoirunnisa 1, Rodhiyah 2, Saryadi 3 PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS (ROA DAN ROE) BANK PERSERO INDONESIA YANG DIPUBLIKASIKAN BANK INDONESIA PERIODE 2010 2015 Hani Maulida

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA

EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE 2004-2008 : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA Nita Puspita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor:8/16/PBI/2006 mengenai Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia. Peraturan ini dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan dari hipotesis yang diajukan sebagai berikut : Berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2 Suwandi, Sularso, Suroso, Pengaruh Kualitas Layanan... ISSN : 1412-5366 e-issn : 2459-9816 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Yudiana Febrita Putri 1 Isti Fadah 2

Lebih terperinci

DAMPAK AKUISISI PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

DAMPAK AKUISISI PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAMPAK AKUISISI PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Shelly Sylvia Email: yumi.haiiro4@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulisan penelitian ini dilakukan pada 13 April 2013 sampai dengan selesai dengan memperoleh data dari internet dan buku-buku di perpustakaan

Lebih terperinci

Data Capital Adequacy Ratio Bank Pemerintah dan Bank Swasta BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Data Capital Adequacy Ratio Bank Pemerintah dan Bank Swasta BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Lampiran 1 Data Capital Adequacy Ratio dan No. Kode Nama Bank Capital Adequacy Ratio (CAR) 2010 2011 2012 1. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) 0.1860 0.1760 0.1670 2. BBRI Bank Republik Indonesia (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, era pasar bebas dan persaingan usaha yang semakin ketat, menuntut perusahaan harus berpikir keras dalam mempertahankan dan mengembangkan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER (Studi Kasuspada PT Bank CIMB NiagaTbk) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

Dan Akuisisi. (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa. Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy.

Dan Akuisisi. (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa. Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif karena menghitung nilai dengan desain kausal yang menyatakan hubungan sebab-akibat dan berpengaruh. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja keuangan dan return saham perbankan yang melakukan merger dan akuisisi. Penilaian kinerja keuangan dan return

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR GAMBAR...ix. BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang masalah... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR GAMBAR...ix. BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang masalah... 1 DAFTAR ISI ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TABEL...x DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 4

Lebih terperinci

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata Lampiran 1 Total Aktiva Perusahaan Perbankan 2009-2013 (dalam rupiah) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 316,547,02 9 225,541,32 8 404,285,60 2 469,899,284 551,336,790

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE 2010-2012 DOSEN PEMBIMBING : Rini Tesniwati, SE., MMSi Galih Pangestu 22210924 3EB06 Latar Belakang Menurut UU RI No 10 1998 tanggal

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2014-2015 Hevi Zainuri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar

Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.2 Desember 2017, 237-248 E-ISSN: 2528-0163 237 Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar Hartanti Manajemen Perpajakan; Akademi Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Sarah Natya Dosen Pembimbing: Erny Pratiwi, SE, MMSI Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT.

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri) HALAMAN JUDUL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi, salah satunya yaitu sektor keuangan yang mencakup industri perbankan. Perkembangan perbankan yang sangat pesat serta

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi, salah satunya yaitu sektor keuangan yang mencakup industri perbankan. Perkembangan perbankan yang sangat pesat serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia dari waktu ke waktu mengalami perubahan yang positif, dampak dari perubahan tersebut dirasakan oleh berbagai sektor ekonomi, salah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menghasilkan return on asset dengan menggunakan sejumlah investasi atau. dibandingkan pada dua tahun sebelum akuisisi.

BAB V PENUTUP. menghasilkan return on asset dengan menggunakan sejumlah investasi atau. dibandingkan pada dua tahun sebelum akuisisi. 40 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Return on asset sesudah akuisisi tidak lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelum akuisisi. Artinya bahwa tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan return on asset

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Dalam

Lebih terperinci

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN RASIO KEUANGAN BANK (Studi pada Bank Konvensional yang Terdaftar di BEI yang Memiliki Bank Syariah Periode 2012-2014)

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA )

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA ) ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA 2009-2012) NUSANTARI DELLA PRATIWI FAKULTAS EKONOMI/ AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. nasional yang terdaftar di OJK (otoritas jasa keuangan) pada tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. nasional yang terdaftar di OJK (otoritas jasa keuangan) pada tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah bank umum baik persero maupun swasta nasional yang terdaftar di OJK (otoritas jasa keuangan) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan. 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur, catatan, artikel, penelitian terdahulu dari dokumen,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS DALAM MENDUKUNG PEMBIAYAAN PADA PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS DALAM MENDUKUNG PEMBIAYAAN PADA PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS DALAM MENDUKUNG PEMBIAYAAN PADA PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. Lia Dahlia Iryani *) dan Herlina **) ABSTRAK Penilaian kinerja pada aspek keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK NAMA : Alien Aprilian NPM

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT.SAMPOERNA AGRO,Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT.SAMPOERNA AGRO,Tbk ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT.SAMPOERNA AGRO,Tbk Ulil Irbati Ulil_irbati@yahoo.com Imam Hidayat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT This research

Lebih terperinci

Oleh: ASRI WIYATI B

Oleh: ASRI WIYATI B ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL DI INDONESIA Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA Agustina 1), Anthony Wijaya 2) Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl Thamrin No. 112, 124, 144 Medan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan analisis laporan keuangan Bank BUMN selama periode 2010 sampai tahun 2014 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum PT Bank Mega Tbk Berawal dari sebuah usaha milik keuarga bernama PT Bank Karman yang dirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE BERDASARKAN METODE CAMELS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE BERDASARKAN METODE CAMELS ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2000-2005 BERDASARKAN METODE CAMELS DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH

Lebih terperinci

Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Modal Bank. 2. Kualitas Aset (Asset) Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Aktiva Produktif

Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Modal Bank. 2. Kualitas Aset (Asset) Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Aktiva Produktif 1 Lampiran 1 Perhitungan Rasio pada PT Bank CIMB Niaga 1. Permodalan (Capital) Komponen Kecukupan Modal Minimum Modal Bank Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) KPMM 2005 5.176.275 29.566.677 17,50712466

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Tahun )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Tahun ) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Tahun 2013-2015) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah. 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

Perbankan yanga Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

Perbankan yanga Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Pengaruh Interest Rate Risk Ratio, Capital Adequacy Ratio, Net Profit margin, Beban Operasional dengan Pendapatan Operasional, dan Loan to Deposit Ratio Pada Perusahaan DESMALINI 100462201030 Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank CIMB Niaga, Tbk berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun

Lebih terperinci

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN 2010- Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti Universitas Islam Batik Surakarta Jl.KH.Agus Salim No.10, Jawa Tengah 57147, Indonesia *Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh perbankan swasta, tetapi bank pemerintah (BUMN) juga ikut. dilakukan restrukturisasi dengan cara penggabungan (merger) dan

BAB I PENDAHULUAN. oleh perbankan swasta, tetapi bank pemerintah (BUMN) juga ikut. dilakukan restrukturisasi dengan cara penggabungan (merger) dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penyebab dibekukannya kegiatan operasi perbankan oleh pemerintah adalah pinjaman luar negeri yang membengkak lebih dari tiga kali lipat akibat nilai tukar

Lebih terperinci

Perbandingan Kinerja antara Bank Pemerintah dan Bank Swasta Periode

Perbandingan Kinerja antara Bank Pemerintah dan Bank Swasta Periode Perbandingan Kinerja antara Bank Pemerintah dan Bank Swasta Periode 2001-2006 Agustinus Purwoko 1 Herry Sussanto 2 1 Mahasiswa 2 Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2 herry@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

x 100 %

x 100 % 1 Lampiran 1 Bank Rakyat Indonesia Perhitungan CAR CAR = Modal Bank ATMR x 100 % = (Rasio CAR - 8%) / 0,1 Modal ATMR CAR 22717959 180354035.8 12.60 23631435 199978126.2 11.82 22777053 205915392.2 11.06

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. perubahan rasio-rasio CAMEL yang bersifat kuantitatif. Secara singkat, rasio

BAB III METODOLOGI. perubahan rasio-rasio CAMEL yang bersifat kuantitatif. Secara singkat, rasio BAB III METODOLOGI 3. Kerangka pikir Yang akan diuji dalam tesis ini adalah perbaikan kesehatan bank dinilai dari perubahan rasio-rasio CAMEL yang bersifat kuantitatif. Secara singkat, rasio keuangan CAMEL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN BANK PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CHRISTA JAYA PERDANA DI KOTA KUPANG TAHUN 2012-2014 Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER: BUKTI EMPIRIS DARI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER: BUKTI EMPIRIS DARI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 2, Maret 2013 KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER: BUKTI EMPIRIS DARI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA Sylviana May Restika sylvianamay@yahoo.com Andayani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis CAR CAR merupakan rasio untuk mengukur tingkat kecukupan modal bank. CAR ini dapat diukur dengan cara membandingkan rata-rata modal

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA. Oleh: Azlina Azis Pembimbing : Hardi dan Rofika

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA. Oleh: Azlina Azis Pembimbing : Hardi dan Rofika ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA Oleh: Azlina Azis Pembimbing : Hardi dan Rofika Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia e-mail: azlinana.azis@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah peningkatan, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini sudah ada 12 Bank Umum Syariah (BUS),

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh capital adequacy ratio (CAR), bad debt ratio (BDR), return on assets (ROA),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko ( kredit, penyertaan, surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis moneter sebagai akibat jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 15 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal 24 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Bank wajib

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words : CAMEL Method, CAR, NPL, NPM, ROA, LDR. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words : CAMEL Method, CAR, NPL, NPM, ROA, LDR. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to identify whether there are significant difference between Indonesia s banking industry performance before the global financial crisis took place in 2006 and

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan sasaran pembangunan ekonomi, dimana perbankan diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di Indonesia. Hal tersebut menandakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. DAFTAR PUSTAKA Abidan, Tuah. 2007. Pengaruh Spread Tingkat Suku Bunga Perbankan, Dana Pihak Ketiga, Kebijakan Alokasi KUK Terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil. Skripsi Strata-1, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu lembaga keuangan yang cukup vital pengaruhnya terhadap perekonomian di Indonesia. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memegang peranan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL DAN RGEC SEBELUM DAN SESUDAH PERATURAN BANK INDONESIA NO. 13/1/PBI/2011 ABSTRACT

PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL DAN RGEC SEBELUM DAN SESUDAH PERATURAN BANK INDONESIA NO. 13/1/PBI/2011 ABSTRACT PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL DAN RGEC SEBELUM DAN SESUDAH PERATURAN BANK INDONESIA NO. 13/1/PBI/2011 ABSTRACT This study examined the differences of bank performance

Lebih terperinci

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS DAN CAPITAL PADA PT BANK DANAMON INDONESIA TBK PERIODE 2010-2014 Nama : Deni Aulia NPM : 21212826

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan paling lengkap. Lembaga Keuangan Bank (LKB) dalam praktiknya terdiri

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. MITRABAHTERA SEGARA SEJATI TBK

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. MITRABAHTERA SEGARA SEJATI TBK Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 6, Nomor 11, November 2017 ISSN: 2461-0593 ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. MITRABAHTERA SEGARA SEJATI TBK Laelly Ramadhani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Bank Dunia menilai bahwa para birokrat (pemerintah) tidak mampu mengelola bisnis dengan baik, hal tersebut disebabkan bukan karena tidak memiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan pembahasan dengan menggunakan teori yang telah ada, serta berdasarkan perhitungan analisis faktor-faktor rasio keuangan yang terdiri dari faktor

Lebih terperinci