*) Dosen Tetap Prodi Akuntansi, STIESA. 1. Latar Belakang Penelitian. Setiap negara selalu menginginkan keadaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "*) Dosen Tetap Prodi Akuntansi, STIESA. 1. Latar Belakang Penelitian. Setiap negara selalu menginginkan keadaan"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN RENTABILITAS ANTARA SISTEM BAGI HASIL PADA BANK SYARIAH DENGAN SISTEM BUNGA PADA BANK KONVENSIONAL Oleh : Bambang Sugiharto, SE*) ABSTRAK Peraturan Perundang-undangan Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan telah memungkinkan pendirian bank syariah di Indonesia. Kebijakan ini pula yang menjadikan adanya dua sistem yang digunakan dalam perbankan di Indonesia yaitu sistem bagi hasil (bank syariah) dan sistem bunga (bank konvensional). Perbedaan sistem tersebut akan mempengaruhi tingkat pendapatan dan biaya kedua sistem tersebut. Dari perbedaan yang ada, kedua sistem tersebut sangat menarik untuk diteliti. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rentabilitas antara sistrem bagi hasil pada bank syariah dengan sistem bunga pada bank konvensional. Penilaian rentabilitas yang dilakukan memakai dua rasio yaitu return on assets dan rasio biaya operasional. Penelitian ini menggunakan studi komparatif. Objek dalam penelitian ini adalah Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri. Data yang diperlukan untuk menganalisis tingkat rentabiliatas antara sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri bersumber dari neraca dan laporan laba rugi kedua bank tersebut dari tahun 2001 sampai tahun Dari hasil perhitungan yang dilakukan sejak tahun 2001 sampai tahun 2004, memperlihatkan bahwa rata-rata return on assets (ROA) sistem bunga pada Bank Mandiri yaitu sebesar 2,41 %, lebih baik dari pada sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia yaitu sebesar 2 %. Sedangkan rata-rata rasio biaya operasional sistem bunga pada Bank Mandiri yaitu sebesar 81,65 %, lebih efisien daripada sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia yaitu sebesar 86,66 %. Pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri, maka Ho diterima (t hitung < t tabel). Kata Kunci : Sistem Bagi Hasil, Sistem Bunga, Return on Assets (ROA) dan Rasio Biaya Operasional. *) Dosen Tetap Prodi Akuntansi, STIESA. 1. Latar Belakang Penelitian Setiap negara selalu menginginkan keadaan perekonomiannya berjalan dengan lancar dan mengalami kemajuan yang signifikan, tidak terkecuali dengan Indonesia. Untuk mencapai kemajuan dalam bidang ekonomi, maka Indonesia harus menyediakan perangkat ekonomi yang memadai, salah satu perangkatnya adalah dunia perbankan. Mengingat sangat pentingnya dunia perbankan ini maka pemerintah Indonesia harus selalu membuat kebijakan-kebijakan perbankan yang bersifat membangun. Kebijakan pemerintah Indonesia pada sektor moneter membuat jumlah perbankan di Indonesia terus bertambah. Disaat perbankan Indonesia tumbuh, ada hal yang sering dipertanyakan oleh para ekonom Islam yaitu kapan bank yang sesuai dengan syariah Islam akan lahir, karena sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, adanya bank yang berusaha dengan berlandaskan pada prinsip syariah Islam sudah tentu sangat diperlukan. Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 1 2

2 Paket kebijaksanaan Januari 1990 (pakjan) merupakan salah satu langkah deregulasi di bidang keuangan, moneter dan perbankan yang isinya mengatur tentang penyederhanaan struktur bunga dengan tingkat yang wajar dan memberikan kebebasan kepada setiap bank untuk menentukan tingkat bunga diterapkan, yang memungkinkan bank beroperasi dengan tingkat bunga nol (free interest banking). Pada tanggal 30 Oktober 1992, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1992 dan SEBI Nomor 25/4/BPPP tanggal 26 Pebruari 1993 mengatur bank umum yang operasinya menggunakan prinsip bagi hasil yang memungkinkan umat Islam untuk mendirikan suatu bank yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil, yang sesuai dengan syariah Islam yang dinamakan bank syariah. Langkah untuk mewujudkan bank syariah dimulai dengan diadakannya Lokakarya Nasional Bunga dan Perbankan yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Kemudian pada tanggal September 1990, Departemen Keuangan Republik Indonesia bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB) menyelenggarakan Seminar Internasional dengan topik Financial Institution in Accordance with Syariah di Jakarta. Akhirnya pada tanggal 1 Nopember 1991, berdirilah bank syariah pertama di Indonesia yang beroperasi berdasarkan syariah Islam yang diawali dengan penandatanganan Akte Pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia di bawah Akte Notaris Yudho Prawiro, SH, sedangkan izin prinsip usaha PT. Bank Muamalat Indonesia baru diperoleh dari pemerintah dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1223/MK.013/1991 tanggal 5 Nopember 1991, kemudian izin usaha diperoleh dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 430/KMK.013/1992 tanggal 24 April Berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan juga mendukung berdirinya bank tanpa bunga dengan menggunakan prinsip bagi hasil semakin kuat dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 yang merupakan revisi atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Undang-undang tersebut juga mengatur tentang Prinsip Syariah dan selanjutnya akan diperinci lebih lanjut dengan ketentuan dan peraturan dari Bank Indonesia. Hal tersebut diharapkan akan mendorong pertumbuhan bank Islam di masa yang akan datang. Bank konvensional kegiatan operasionalnya diawasi dan wajib melakukan laporan kepada Bank Indonesia sedangkan bank syariah kegiatan operasionalnya diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi jalannya bank syariah sehingga senantiasa sesuai dengan prinsip muamalah Islam. Jadi kinerja bank syariah juga dinilai tingkat kepatuhannya terhadap syariah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 3 4

3 Setelah bank syariah beroperasi selama kurun waktu lebih kurang enam tahun, telah memastikan posisinya dalam kancah persaingan di dunia perbankan. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan bank syariah dalam menjaring dana dari masyarakat yang cukup besar dalam waktu yang relatif singkat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya lewat jasa perbankan yang ditawarkan oleh bank syariah. Dengan berdirinya bank syariah maka sistem moneter Indonesia mempunyai dua sistem yang dipakai sebagai landasan untuk memperoleh pendapatan operasional yaitu sistem bagi hasil (bank syariah) dan sistem bunga (bank konvensional). Kedua sistem moneter tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda terutama dalam hal rentabilitasnya, dimana rentabilitas merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya dalam setiap periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Penilaian rentabilitas yang akan dilakukan memang hanya akan mengukur pendapatan yang berasal dari karakteristik yang berbeda dari kedua sistem tersebut. Pada bank syariah, pendapatan yang diukur adalah pendapatan yang berasal dari bagi hasil, dimana pendapatan pokoknya akan diperoleh dari pengusaha (kreditur) dengan rasio atau persentase dari total keuntungan bisnis dikurangi rasio atau persentase bagian keuntungan itu yang dibayarkan oleh nasabah penabung. Sedangkan pada bank konvensional pendapatan yang diukur berasal dari selisih seluruh bunga yang diterima dari kreditur dengan angka atau besarnya bunga yang mereka bayarkan kepada penabung. Besarnya bunga yang harus dibayar kreditur kepada bank dan besarnya bunga yang diterima penabung dari bank jumlahnya tetap sesuai dengan suku bunga yang telah ditentukan di awal perjanjian. Agar bisa diteliti, maka harus terdapat dua jenis bank yang berbeda dalam kegiatan operasionalnya yaitu bank syariah dan bank konvensional. Di sini penulis memilih Bank Muamalat Indonesia untuk mewakili bank syariah dan Bank Mandiri untuk mewakili bank konvensional. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : (1) Bagaimana rasio rentabilitas Bank Muamalat Indonesia yang menggunakan sistem bagi hasil; (2) Bagaimana rasio rentabilitas Bank Mandiri yang menggunakan sistem bunga; serta(3) Apakah ada perbedaan rentabilitas antara sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Besar rasio rentabilitas Bank Muamalat Indonesia yang menggunakan sistem bagi hasil; (2) Besar rasio rentabilitas Bank Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 5 6

4 Mandiri yang menggunakan sistem bunga; serta (3) Tingkat perbedaan rentabilitas antara sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut : (1) Bagi penulis, Penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan dan juga dapat mengaplikasikan ilmu yang penulis dapat dari bangku kuliah dikaitkan dengan kondisi lapangan; (2) Bagi masyarakat, Masyarakat dapat mengetahui lebih lanjut tentang gambaran kemampuan suatu laba dari suatu bank dengan sistem bagi hasil dan sistem bunga; serta (3) Bagi penelitian lebih lanjut, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan dan perbandingan dalam melakukan penelitian lebih lanjut sebagai bahan di dalam pengembangan ilmu terutama dalam bidang manajemen keuangan dan perbankan. 2. Telaah Litelatur dan Hipotesis Bank Syariah dan Bank Konvensional Pentingnya kedudukan bank dalam perekonomian negara tergantung kepada kemajuan bank itu sendiri. Semakin berkembangnya bank di suatu negara, maka semakin baik pula kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Merupakan kenyataan yang tidak dapat dielakan bahwa sekarang kita tidak dapat lagi melepaskan diri dari berhubungan dengan bank dalam mengurus perekonomian yang normal. Karena posisi bank yang demikian pentingnya, maka pemerintah mengatur dan mengawasi pendirian bank, kegiatan operasional bank, posisi likuidasi bank dan lain sebagainya. Hal ini sangat penting agar masyarakat terlindungi dan kelancaran perekonomian berjalan dengan baik. Di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis parbankan yang praktiknya diatur dalam undang-undang perbankan. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 bank dapat diartikan sebagai berikut : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan tarap hidup rakyat banyak. Setiap perbankan mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lainnya, perbedaan jenis bank dapat dilihat dari segi jenis usaha dan fungi bank, kepemilikan bank, juga cara penentuan harga atau keuntungan yang diperoleh bank. Dari segi jenis usaha dan fungsi bank, perbedaan yang terjadi terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang ditawarkan maupun jangkauan operasinya. Dari segi kepemilikan, perbedaan yang terjadi terletak pada pemilikan saham yang ada serta akte pendiriannya, sedangkan dari segi penentuan harga atau keuntungan yang diperoleh, dibedakan menjadi bank yang Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 7 8

5 berdasarkan prinsip syariah dan prinsip konvensional. Bank yang sedang diteliti oleh penulis dibedakan dari segi cara penentuan keuntungan yang diperoleh yaitu Bank Muamalat Indonesia merupakan suatu bank yang berdasarkan prinsip syariah dimana keuntungannya diperoleh melalui sistem bagi hasil dan Bank Mandiri merupakan suatu bank yang berdasarkan prinsip konvensional yang keuntungannya diperoleh melalui sistem bunga. Dalam menjalankan operasinya, perusahaan sangat dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai perusahaan tersebut. Secara umum tujuan dapat didefinisikan sebagai hasil akhir yang dicari organisasi melalui eksistensi dan operasinya. Berbagai tujuan yang berbeda dikejar oleh perusahaan, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana tujuan itu dicapai. Dalam konteks Bank Muamalat Indonesia tujuan yang ingin dicapai adalah tercapainya kesejahteraan umat yang dicapai dengan caracara yang sesuai dengan syariah Islam melalui sistem bagi hasil, sedangkan Bank Mandiri menginginkan agar dapat dijadikan mitra oleh masyarakat untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat melalui sistem bunga. Sistem bagi hasil pada bank dapat diartikan sebagai sistem kerjasama pembiayaan antara bank dan nasabah, jika hasil kerjasama pembiayaan mengalami keuntungan maka keuntungan itu dibagi bersama dan jika ada kerugian maka kerugian itu dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan awal, oleh sebab itu sistem bagi hasil dapat disebut sebagai sistem bagi risiko. Sementara itu pengertian bunga bank menurut Kasmir (2001:121) adalah balas jasa yang diberikan oleh pihak bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bank Mandiri pada saat memberikan kredit kepada nasabahnya akan meminta jaminan jika suatu saat nasabahnya tidak dapat membayar pinjamannya, maka akan menjadikan risiko pada Bank Mandiri relatif kecil. Pada Bank Muamalat Indonesia risiko yang dihadapi relatif lebih besar jika dibandingkan dengan Bank Mandiri, karena Bank Muamalat Indonesia yang menggunakan sistem bagi hasil dalam melaksanakan perjanjian kerjasama selalu berprasangka baik terhadap semua nasabahnya dan berasumsi bahwa semua orang yang terlibat dalam bank syariah adalah jujur, sehingga apabila terdapat nasabah yang nakal selaiin merugikan, bank juga akan kesulitan untuk memberikan sanksi, karena didalam bank syariah tidak dikenal adanya bunga, denda keterlambatan, commitment fee dan sebagainya, sehingga bank harus memperkuat fungsi pengawasannya. Untuk memperoleh kerjasama yang adil dan saling menguntungkan, maka harus ada kepercayaan dan kejujuran yang tinggi antara pihak nasabah dan pihak bank. Hubungan emosional dan hubungan kerjasama antara pihak Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 9 10

6 nasabah dan pihak bank juga harus cukup erat karena apabila terdapat kesulitan-kesulitan yang dialami oleh nasabah penerima kredit dalam menjalankan usahanya dapat lebih cepat terdeteksi dan dicari pemecahan masalahnya. Perbedaan operasional dalam memperoleh pendapatan antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri telah berasal dari selisih dari seluruh bunga yang diterima dari kreditur dengan angka atau besarnya bunga yang mereka bayarkan kepada penabung. Besarnya bunga yang dibayar kreditur kepada bank dan besarnya bunga yang diterima penabung dari bank jumlahnya tetap sesuai dengan bunga yang telah ditentukan di awal perjanjian. membuat adanya karakteristik- karakteristik khusus. Perhitungan rentabilitas yang akan dilakukan memang hanya akan mengukur pendapatan yang berasal dari karaktertistik yang berbeda dari dua sistem tersebut. Pada Bank Muamalat Indonesia pendapatan yang akan diukur berasal dari pendapatan bagi hasil, sedangkan pendapatan yang diukur pada Bank Mandiri adalah pendapatan yang berasal dari pendapatan bunga saja. Adapun yang dimaksud dengan rentabilitas menurut Kasmir (2001:48) adalah ukuran kemampuan suatu bank dalam meningkatkan labanya dalam setiap periode dan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Pada Bank Muamalat Indonesia pendapatan pokoknya akan diperoleh dari pengusaha (kreditur) dengan rasio atau Rentabilitas Bank Menurut Kasmir (2001:49) penilaian rentabilitas pada bank dapat diukur berdasarkan dua rasio yaitu : 1. Rasio perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aktiva (return on assets). Semakin besar rasio return on assets suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset, sehingga kesehatan bank akan semakin baik. Sebagaimana disajikan dalam rumus sebagai berikut : Laba sebelum pajak ROA = x 100 % Total aktiva persentase dari total keuntungan bisnis dikurangi rasio atau persentase bagian keuntungan itu yang dibayarkan oleh nasabah penabung. Dengan kata lain selisih antara rasio atau persentase bagi hasil pihak kedua dengan pihak pertama akan menentukan 2. Rasio perbandingan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (rasio biaya operasional). Semakin kecil nilai rasio ini, maka kesehatan bank akan semakin baik, karena adanya besarnya keuntungan. Pada Bank Mandiri pendapatan pokoknya Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 11 12

7 efisiensi dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Sebagaimana disajikan dalam rumus berikut ini : Perbandingan Rentabilitas antara Sistem Bagi Hasil dengan Sistem Bunga Penilaian rentabilitas ekonomi pada bank konvensional dan bank syariah pada dasarnya sama antara lain dengan menggunakan : gross profit margin, return on equitiy capital, gross yield on total assets, net income on total assets, rate of return on loan, rate of return on security, interest margin in earning assets dan interest margin on loans. Dari semua rasio rentabilitas ini apabila semakin tinggi angkanya akan menunjukkan hasil yang lebih baik. Dari sekian banyak jenis rentabilitas, dalam penilaian rentabilitas dibatasi hanya memakai return on assets dan rasio biaya operasional. Biaya (beban) operasional RBO = Pendapatan operasional x 100 % Dalam perhitungan rasio-rasio rentabilitas ini biasanya dicari hubungan timbal balik antar pos yang terdapat pada Perbedaan prinsip perbankan syariah dengan perbankan konvensional terletak pada sistem bunga. Bank syariah dalam operasinya tidak menggunakan sistem bunga, penetapan imbalan yang diinginkan dan yang akan diberikan didasarkan pada prinsip bagi hasil atau jual beli. Sedangkan bank konvensional imbalannya dihitung dalam bentuk bunga dengan suatu persentase tertentu perbulan atau pertahun. Adanya dua sistem yang dipakai sebagai landasan utama untuk memperoleh pendapatan bank yaitu sistem bagi hasil pada bank syariah dan sistem bunga pada bank konvensional, maka perbedaan tersebut akan mempengaruhi operasi bank dalam menghasilkan laba. Dari perbedaan cara memperoleh pendapatan pada Bank Muamalat Indonesia yang menggunakan sistem bagi hasil dan Bank Mandiri yang menggunakan sistem bunga dengan pemikiran yang diajukan di atas, maka penulis mengajukan sebuah hipotesis yaitu : Terdapat Perbedaan yang Signifikan antara Tingkat Rentabilitas Bagi Hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan Sistem Bunga pada Bank Mandiri. laporan laba rugi ataupun hubungan timbal balik antar pos yang terdapat pada laporan laba rugi bank dengan pos-pos pada neraca bank yang memperoleh berbagai indikasi yang bermanfaat dalam mengukur tingkat efisiensi dan profitabilitas bank yang 3. Metodologi Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perbandingan rentabilitas antara sistem bagi hasil pada bank syariah dengan bersangkutan. Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 13 14

8 sistem bunga pada bank konvensional, yang dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri. Dalam penelitian ini penulis memilih Bank Muamalat Indonesia untuk mewakili bank syariah dan Bank Mandiri untuk mewakili bank konvensional. Kedua bank tersebut tergolong bank yang sehat dan mampu mewakili masa krisis keuangan tanpa membutuhkan rekapitalisasi. Bank Muamalat Indonesia dipilih karena bank tersebut merupakan bank umum swasta nasional pertama di Indonesia yang menggunakan prinsip syariah dalam operasionalnya sehingga data-datanya lebih lengkap jika dibandingkan dengan bank syariah lainnya, sedangkan Bank Mandiri dipilih karena kantor cabang Bank Mandiri terletak di kota Subang sehingga memudahkan peneliti dalam pencarian data. Penelitian ini menggunakan data tahunan selama 4 tahun. Nilai rasio rentabilitas diperoleh dari laporan keuangan tahunan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif deskriptif (descriptive comparative) yaitu penelitian yang membandingkan suatu variabel dengan variabel Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif (quantitative analysis). Data dianalisis dengan menggunakan statistik. Berdasarkan tujuan penelitian, peneliti memutuskan untuk menggunakan uji beda rata-rata untuk mengolah data yang ada. Untuk menguji hipotesis yang digunakan, maka variabel yang akan dipilih dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem bagi hasil pada bank syariah (variabel X 1 ) 2. Sistem bunga pada bank konvensional (variabel X 2 ) Dalam penelitian ini, peneliti hanya membandingkan rentabilitas antara sistem bagi hasil pada bank syariah dengan sistem bunga pada bank konvensional. Terdapat suatu jenis variable dalam penelitian ini, yaitu variable iindevenden atau variable bebas yang tidak dipengaruhi oleh variable lain dalam kaitan dengan masalah yang diteliti, maka yang merupakan variable independen adalah rentabilitas yang terdiri dari : 1. Rentabilitas sistem bagi hasil pada bank syariah 2. Rentabilitas sistem bunga pada bank konvensional lain agar dapat diketahui adanya perbedaan diantara kedua variabel tersebut dan untuk mengetahui mana yang lebih tinggi nilainya. Variabel-variabel yang diteliti bersifat dependen atau variabel X yang tidak dipengaruhi variabel lainnya. Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 15 16

9 Variab el Rentabilitas sistem bagi hasil Rentabilitas sistem bunga Konsep Variabel Kemampua n suatu perusahaan untuk menghasilka n laba selama periode tertentu Kemampua n suatu perusahaan untuk menghasilka n laba selama periode tertentu Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Sub Variabel Return on Assets (ROA) Rasio Biaya Operasion al Return on Assets (ROA) Rasio Biaya Operasion al Indikator Laba sebelum pajak terhadap total aktiva Biaya operasional terhadap pendapatan operasional Laba sebelum pajak terhadap total aktiva Biaya operasional terhadap pendapatan operasional Skala Rasio Sumber : Lasher, William R, Practical Financial Management (2003:74). Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian studi komparatif yaitu membandingkan variabel yang satu dengan variabel yang lain yang terkait agar dapat diketahui perbedaannya. Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Data primer adalah informasi yang dikumpulkan oleh peneliti wawancara dan observasi dengan staf Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri. 2. Data sekunder adalah informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan. Sumber data sekunder berasal dari : a. Laporan keuangan tahunan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri tahun 2001 sampai tahun 2004 yang diperoleh dari galeri investasi dan pojok BEJ STIE YPKP. b. Beberapa alamat situs internet yang berhubungan dengan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri. c. Berbagai buku yang diperoleh baik melalui perpustakaan maupun yang di peroleh dari sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh keterangan data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data dari jenis data sekunder, dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Penelitian lapangan (field research) Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke objek yang diteliti untuk menghimpun data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, serta melakukan wawancara (interview) dengan beberapa staf dan bagian human resource kedua bank tersebut. dari tangan pertama. Sumber data primer diperoleh dari hasil Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 17 18

10 2. Penelitian kepustakaan (library research) Data yang telah diperoleh penulis, baik melalui Merupakan penelitian yang dilakukan sebagai landasan teoritis masalah yang diteliti. Adapun caranya dengan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan masalah-masalah yang dibahas dan membaca serta mempelajari materi kuliah serta bahan tertulis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara dua variabel, pengujian ini dilakukan dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. H A : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. Tingkat signifikansi (level of significance) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 karena dinilai cukup ketat untuk mewakili perbandingan antara variable-variabel yang diuji dan merupakan tingkat signifikansi yang umum dalam penelitian, artinya jika Ho benar maka probabilitas melakukan kesalahan menolak hipotesis benar sebesar 0,05. sedangkan t tabel dapat dilihat dengan memperhatikan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (degree freedom) dan baris df (n-1) penelitian lapangan maupun penelitian kepustakaan, kemudian akan diolah kembali dengan mencari perbedaan antara dua variabel denga menggunakan metode statistik. Pengujian statistik yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara dua variable yang diuji dengan menggunakan statistik uji-t yang dikenal dengan nama uji beda rata-rata (paired samples t-test) yang berfungsi untuk membandingkan dua keadaan atau dua populasi. Dalam menganalisis data ini, akan digunakan metode statistik parametrik dimana terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data. Pengujian normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 12.0 for windows dengan dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas (asymptotic significance). Menurut Singgih Santoso (1999:314) dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas, yaitu : 1. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima 2. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan pengujian hipotesis dan kriteria-kriteria yang ditetapkan dengan didukung oleh teori-teori yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti. Untuk menguji hipotesis apabila telah dihitung t hitung Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 19 20

11 yang diperoleh t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 untuk menentukan penerimaan atau penolakan Ho adalah sebagai berikut : Jika t hitung > t tabel dan -t hitung < -t tabel maka Ho ditolak Jika t hitung < t tabel dan -t hitung > -t tabel maka Ho diterima 4. Hasil dan Analisis Penelitian A. Rasio Rentabilitas Bank Muamalat Indonesia dengan Sistem Bagi Hasil. Return on Assets (ROA) Bank Muamalat Indonesia. Di bawah ini merupakan rasio return on assets Bank Muamalat Indonesia tahun 2001 sampai tahun 2004 yang terangkum dalam tabel berikut : Tahun Tabel 2 Return on Assets Bank Muamalat Indonesia Tahun (dalam jutaan rupiah) Laba sebelum pajak Total aktiva ROA Persentase (%) ,0401 4, ,0157 1, ,0104 1, ,0138 1,38 Sumber : Hasil pengolahan data Tabel 2 memperlihatkan fluktuasi return on assets Bank Indonesia sebesar 4,01 % dan mengalami penurunan yang signifikan sebesar 2,44 % menjadi 1,57 % pada tahun 2002, hal ini disebabkan karena laba sebelum pajak tahun 2002 mengalami penurunan yang signifikan sebesar 53,55 % dari Rp ,- tahun 2001 menjadi Rp ,- tahun Selanjutnya pada tahun 2003, ROA Bank Muamalat Indonesia juga mengalami penurunan sebesar 0,53 % menjadi 1,04 %. Pada tahun 2004, ROA Bank Muamalat Indonesia mengalami kenaikan sebesar 0.34 % menjadi 1,38 %. Kenaikan ini terjadi karena adanya kenaikan laba sebelum pajak yaitu sebesar 109,03 % dari Rp ,- tahun 2003 menjadi Rp ,- tahun Kenaikan laba sebelum pajak secara umum disebabkan karena adanya peningkatan dalam perolehan pendapatan margin dan bagi hasil. Rasio Biaya Operasional Bank Muamalat Indonesia. Sebelum menghitung rasio biaya operasional Bank Muamalat Indonesia, maka harus dihitung dulu masing-masing jumlah beban operasional dan pendapatan operasional yang datanya berasal dari neraca dan laporan laba rugi Bank Muamalat Indonesia yang penulis peroleh dari tahun 2001 sampai tahun Muamalat Indonesia dengan sistem bagi hasil dari tahun 2001 sampai tahun Pada tahun 2001 ROA Bank Muamalat Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 21 22

12 Tabel 3 Beban Operasional Bank Muamalat Indonesia Tahun (dalam jutaan rupiah) Tahun Beban bonus dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Sumber : Hasil pengolahan data Tabel 4 Pendapatan Operasional Bank Muamalat Indonesia Tahun (dalam jutaan rupiah) Tahun Pendapatan margin dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Sumber : Hasil pengolahan data Tabel 3 memperlihatkan beban operasional Bank Muamalat Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2001, jumlah beban operasional Bank Muamalat Indonesia sebesar Rp ,- dan naik sebesar % pada tahun 2002 yaitu sebesar Rp ,-. Begitupun pada tahun 2003 jumlah beban operasional meningkat sebesar 58,94 % dari tahun 2002 menjadi Rp ,- dan tahun 2004 meningkat pula sebesar 48,15 % dari tahun 2003 menjadi Rp ,-. Selama tahun 2001 sampai tahun 2004, kenaikan beban operasional yang paling tinggi terjadi pada tahun Peningkatan beban operasional ini terjadi karena dari tahun 2001 sampai tahun 2004 beban bonus dan bagi hasil jumlahnya terus meningkat, yang pada akhirnya mempengaruhi peningkatan jumlah beban operasional lainnya. Peningkatan ini menggambarkan bahwa Bank Muamalat Indonesia selalu mengoptimalkan usaha dalam penghimpuan dana dari masyarakat, dimana jumlah masyarakat yang menggunakan dana dari Bank Muamalat Indonesia terus meningkat. Tabel 4 memperlihatkan pendapatan operasional Bank Muamalat Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2001, jumlah pendapatan operasional Bank Muamalat Indonesia sebesar Rp ,- dan naik sebesar % pada tahun 2002 yaitu sebesar Rp ,-. Begitu pun pada tahun 2003 jumlah pendapatan operasional meningkat sebesar 47,91 % dari tahun 2002 menjadi Rp ,- dan tahun 2004 meningkat pula sebesar 53,81 % dari tahun 2003 menjadi Rp ,-. Selama tahun 2001 sampai tahun 2004, kenaikan pendapatan operasional yang paling tinggi terjadi pada tahun Peningkatan pendapatan operasional ini terjadi karena dari tahun 2001 sampai tahun 2004 pendapatan operasi Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 23 24

13 utama Bank Muamalat Indonesia jumlahnya terus meningkat dan persentase kenaikan beban operasional. Pada tahun 2003 rasio juga di ikuti kenaikan nilai pendapatan operasi lainnya. biaya operasional meningkat kembali sebesar 6.93 % menjadi Peningkatan pendapatan operasional ini di gambarkan bahwa Bank Muamalat Indonesia selalu mengoptimalkan usaha dalam penyaluran dana pada masyarakat. Setelah dihitung biaya operasional dan pendapatan operasional Bank Muamalat Indonesia, selanjutnya dari kedua data tersebut dapat dihitung rasio biaya operasional Bank Muamalat Indonesia seperti dalam tabel berikut ini : Tabel 5 Rasio Biaya Operasional Bank Muamalat Indonesia Tahun (dalam jutaan rupiah) Beban Pendapatan Persentase Tahun RBO Operasional Operasional (%) , , , , , , ,867 86,7 Sumber : Hasil pengolahan data Tabel 5 memperlihatkan fluktuasi rasio biaya operasional Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bagi hasil dari tahun 2001 sampai tahun pada tahun 2001 rasio biaya operasional Bank Muamalat Indonesia sebesar 86,84 % mengalami penurunan sebesar 3,76 % menjadi 83,08 % pada tahun penurunan ini disebabkan karena persentase kenaikan pendapatan operasional lebih besar dari pada 90,01 % dari tahun peningkatan ini disebabkan karena persentase kenaikan beban operasional lebih besar daripada persentase kenaikan pendapatan operasional. Namun pada tahun 2004 rasio biaya operasional kembali mengalami penurunan sebesar 3,31 % menjadi 86,70 % dari tahun penurunan rasio biaya operasioanl yang terjadi menandakan bahwa Bank Muamalat Indonesia telah berusaha melakukan efisiensi dalam biaya-biaya operasional yang dikeluarkan. B. Rasio Rentabilitas Bank Mandiri dengan Sistem Bunga. Return on Assets (ROA) Bank Mandiri. Di bawah ini merupakan rasio return on assets Bank Mandiri tahun 2001 sampai tahun 2004 yang terangkum dalam tabel berikut : Tahun Tabel 6 Return on Assets Bank Mandiri Tahun (dalam jutaan rupiah) Laba sebelum pajak Total aktiva ROA Persentase (%) ,0147 1,47 % ,0232 2,32 % ,0282 2,82 % ,0303 3,03 % Sumber : Hasil pengolahan data Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 25 26

14 Tabel 6 memperlihatkan fluktuasi return on assets Bank Mandiri dengan sistem bagi hasil dari tahun 2001 sampai tahun Pada tahun 2001 ROA Bank Mandiri sebesar 1,47 % dan mengalami kenaikan sebesar 0,95 % menjadi 2,32 % pada tahun Begitupun pada tahun 2003 ROA Bank Mandiri mengalami kenaikan sebesar 0,5 % menjadi 2,82 % dari tahun 2002 dan tahun 2004 mengalami kenaikan pula sebesar 0,21 % menjadi 3,03 % dari tahun Kenaikan ROA Bank Mandiri dari tahun 2001 sampai tahun 2004 disebabkan karena laba sebelum pajak Bank Mandiri selama tahun tersebut tersebut terus mengalami peningkatan. Kenaikan ROA Bank Mandiri tertinggi terjadi pada tahun 2002, karena pada tahun tersebut persentase kanaikan laba sebelum pajaknya paling tinggi yaitu dari sebesar Rp ,- tahun 2001 menjadi Rp ,- tahun Kenaikan laba sebelum pajak secara umum di sebabkan karena adanya peningkatan dalam perolehan pendapatan operasional. Sebelum menghitung rasio biaya operasional Bank Mandiri, maka perlu dihitung terlebih dahulu masing-masing jumlah beban operasional dan pendapatan operasional Bank Mandiri, yang datanya berasal dari laporan neraca dan laporan laba rugi Bank Mandiri yang penulis peroleh selama tahun 2001 sampai tahun Tabel 7 Beban Operasional Bank Mandiri Tahun (dalam jutaan rupiah) Tahun Beban bunga Beban operasional lainnya Jumlah Sumber : Hasil pengolahan data Tabel 8 Pendapatan Operasional Bank Mandiri Tahun (dalam jutaan rupiah) Tahun Pendapatan bunga Pendapatan operasional lainnya Jumlah Sumber : Hasil pengolahan data Tabel 7 memperlihatkan beban operasional Bank Mandiri dari tahun 2001 sampai tahun 2004 setiap tahunnya mengalami penurunan. Pada tahun 2001, beban operasional Bank Mandiri mengalami penurunan sebesar 1,19 % menjadi Rp ,- pada tahun Begitupun pada tahun Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 27 28

15 2003 beban operasional mengalami penurunan sebesar 37,26 % dari tahun 2002 menjadi Rp ,-. Dan pada tahun 2004 pun jumlah beban operasional turun sebesar 43,21 % dari tahun 2003 menjadi Rp ,-. Penurunan ini mencerminkan jumlah beban bunga yang diberikan kepada penyimpan dana dan jumlah biaya operasional lainnya menjadi berkurang. Tabel 8 memperlihatkan pendapatan operasional Bank Mandiri dari tahun 2001 sampai tahun Pada tahun 2001, jumlah pendapatan operasional Bank Mandiri sebesar Rp ,- dan naik sebesar 9.28 % menjadi Rp ,- pada tahun Namun pada tahun tahun 2003 jumlah pendapatan operasional Bank Mandiri turun sebesar 20,96 % menjadi Rp ,- dari tahun 2002 dan tahun 2004 menurun pula sebesar 26,20 % menjadi Rp ,- dari tahun Selama tahun 2001 sampai tahun 2004, pendapatan operasional Bank Mandiri selalu naik turun. Setelah dihitung biaya operasional dan pendapatan operasional Bank Muamalat Indonesia, selanjutnya dari kedua data tersebut dapat dihitung rasio biaya operasional Bank Mandiri seperti dalam tabel berikut ini : Tabel 9 Rasio Biaya Operasional Bank Mandiri Tahun (dalam jutaan rupiah) Tahun Beban Pendapatan Persentase RBO Operasional Operasional (%) , , , , , , , ,67 Sumber : Hasil pengolahan data Tabel 9 memperlihatkan fluktuasi rasio biaya operasional Bank Mandiri dengan sistem bunga dari tahun 2001 sampai tahun pada tahun 2001 rasio biaya operasional Bank Mandiri sebesar 95,01 % mengalami penurunan sebesar 7,89 % menjadi 87,12 % pada tahun penurunan ini disebabkan karena persentase kenaikan pendapatan operasional lebih besar dari pada persentase kenaikan beban operasional. Begitupun pada tahun 2003 rasio biaya operasional menurun kembali sebesar 10,33 % menjadi 76,79 % dari tahun 2002 dan tahun 2004 pun mengalami penurunan sebesar 9,12 % menjadi 67,67 % dari tahun Penurunan rasio biaya operasioanl Bank Mandiri yang terjadi menandakan bahwa Bank Mandiri telah berusaha melakukan efisiensi dalam biaya-biaya operasional yang dikeluarkan. Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 29 30

16 C. Analisis Perbandingan Data Rentabilitas antara Bank Muamalat Indonesia dengan Bank Mandiri jika dibandingkan dengan kegiatan operasional Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bagi hasil. Berdasarkan data-data untuk penilaian rentabilitas, dimana rasio yang digunakan dalam penilaian rentabilitas adalah rasio return on assets dan rasio biaya operasional antara sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri, yang penulis teliti dari tahun 2001 sampai tahun 2004 dapat dilihat bahwa selama tahun tersebut rasio return on assets dan rasio biaya operasional kedua bank tersebut selalu mengalami perubahan. Dari hasil perhitungan yang dilakukan penulis, diperoleh rata-rata return on assets Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar 2 % lebih kecil jika dibandingkan dengan rata-rata return on assets Bank Mandiri yaitu sebesar 2,41 %. Hal ini memperlihatkan bahwa kemampuan Bank Mandiri dengan sistem bunga dalam menghasilkan laba dari total asset yang dimiliki lebih baik dari pada kemampuan menghasilkan laba Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bagi hasil. Sedangkan rata-rata rasio biaya operasional Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar 86,84 % lebih besar jika dibandingkan dengan rata-rata rasio biaya operasional Bank Mandiri yaitu sebesar 81,65 %. Hal ini memperlihatkan bahwa manajemen Bank Mandiri dengan sistem bunga dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya lebih efisien Pengujian Hipotesis Pengujian untuk Return on Asset (ROA) 1. Menentukan Ho dan HA Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara dua variabel. Pengujian ini dilakukan dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. HA : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. 2. Menentukan besarnya t tabel Pengujian hipotesis yang dilakukan merupakan uji statistik 2 pihak (two tailed statistikal test) merupakan uji yang meletakan daerah penolakan pada kedua sisi distribusi penyampelan dari statistik uji tersebut. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5 % dan derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar (n-1) = (4-1) = 3. Maka didapat t tabel sebesar 3,182, sehingga kriteria penerimaan dan penolakan Ho adalah sebagai berikut : Ho ditolak jika : t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel. Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 31 32

17 Ho diterima jika : t hitung > - t tabel atau t hitung < t tabel. 3. Melakukan uji statistik Alat uji statistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah uji beda rata-rata (paired sample t-test). Pengujian dilakukannya uji statistik dengan menggunakan program SPSS version 12.0 for windows adalah sebagai berikut : Pair ROA Bank Muamalat 1 ROA Bank Mandiri Tabel 10 Perbandingan Return on Assets antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri Tahun Paired Samples Statistics Mean 2,000E-02 2,410E-02 N 4 4 Sumber : Output SPSS version 12.0 for windows Std. Deviation 1,358E-02 6,938E-03 Std. Error Mean 6,789E-03 3,469E-03 Tabel 10 memperlihatkan bahwa rata-rata return on assets Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar 2,000 dengan standar deviasi sebesar 1,358. Sedangkan rata-rata return on assets Bank Mandiri tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar 2,410 dengan standar deviasi sebesar 6,938. Pair ROA Bank Muamalat 1 - ROA Bank Mandiri Mean -4, 10E-03 Tabel 11 Hasil Uji Statistik Paired Samples Test Std. Deviation 2,019E-02 Pair ROA Bank Muamalat 1 - ROA Bank Mandiri Paired Difference Std. Error Mean 1,010E-02 Paired Samples Test df 95 % Confidence Interval of the Difference Lower Upper -3,62E-02 2,803E-02 Sig. (2-tailed) t -,406 3,712 Pada tabel 11 diatas diketahui bahwa selisih rata-rata return on assets antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar -4,10, dengan standar deviasi sebesar 2,019. besar t hitung adalah - 0,406 dengan tingkat probabilitas (sign 2 tailed) sebesar 0,712. Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 33 34

18 4. Kriteria penerimaan dan penolakan Ho Kriteria penerimaan dan penolakan Ho adalah sebagai berikut : Ho ditolak jika : t hitung < -3,182 atau t hitung > 3,182 Ho diterima jika : t hitung > -3,182 atau t hitung < 3,182 Maka berdasarkan pada kriteria yang ada dan perhitungan yang dilakukan, maka Ho diterima karena sesuai dengan kriteria yaitu : -0,406 > -3,182 atau -0,46< 3,182. Dari segi perhitungan return on assets, karena t hitung terletak diantara t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. Pada intinya sistem bagi hasil sebagai pengganti sistem riba kurang memperoleh perhatian dari konsumen muslim, karena mereka masih mengejar tingkat suku bunga yang tinggi, keamanan tabungan dan deposit serta pelayanan dari bank konvensional. Maka dari itu sistem bagi hasil harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang terdapatdalam SBI, karena kalau tidak maka akan kehilangan pasar. Berdasarkan nilai probabilitas yaitu sebesar 0,712 terlihat bahwa probabilitas > 0,05, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. Pengujian untuk Rasio Biaya Operasional 1. Menentukan Ho dan HA Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara dua variabel. Pengujian ini dilakukan dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. HA : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. 2. Menentukan besarnya t tabel Pengujian hipotesis yang dilakukan merupakan uji statistik 2 pihak (two tailed statistikal test) merupakan uji yang meletakan daerah penolakan pada kedua sisi distribusi penyampelan dari statistik uji tersebut. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5 % dan derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar (n-1) = (4-1) = 3. Maka di dapat t tabel sebesar 3,182, sehingga kriteria penerimaan dan penolakan Ho adalah sebagai berikut : Ho ditolak jika : t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel. Ho diterima jika : t hitung > - t tabel atau t hitung < t tabel. 3. Melakukan uji statistik Alat uji statistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis ini adalah uji beda rata-rata (paired sample t-test). Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 35 36

19 Pengujian dilakukannya uji statistik dengan menggunakan program SPSS version 12.0 for windows, seperti terlihat pada tabel dibawah ini : Pair RBO Bank Muamalat 1 RBO Bank Mandiri Tabel 12 Perbandingan Return on Assets antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri Tahun Paired Samples Statistics Std. Mean N Deviation,866575, Sumber : Output SPSS version 12.0 for windows 4 4 2,833E-02, Std. Error Mean 1,416E-02 5,968E-02 Tabel 12 memperlihatkan bahwa rata-rata rasio biaya operasional Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar 0, dengan standar deviasi sebesar 2,833. Sedangkan rata-rata rasio biaya operasional Bank Mandiri tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar 0, dengan standar deviasi sebesar 0, Pair RBO Bank Muamalat 1 - RBO Bank Mandiri Paired Difference Mean 5, 010E-02 Tabel 13 Hasil Uji Statistik Paired Samples Test Std. Deviatio n, Std. Error Mean 6,580E-02 Paired Samples Test df 95 % Confidence Interval of the Difference Lower Upper -,159310, Sig. (2-tailed) Pair RBO Bank Muamalat 3, RBO Bank Mandiri Sumber : output SPSS version 12.0 for windows t,761 Pada tabel 13 diatas diketahui bahwa selisih rata-rata rasio biaya operasional antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar 5,010 dengan standar deviasi sebesar 0, besar t hitung adalah 0,761 dengan tingkat probabilitas (sign 2 tailed) sebesar 0, Kriteria penerimaan dan penolakan Ho Kriteria penerimaan dan penolakan Ho adalah sebagai berikut : Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 37 38

20 Ho ditolak jika : t hitung < -3,182 atau t hitung > 3,182 Ho diterima jika : t hitung > -3,182 atau t hitung < 3,182 Maka berdasarkan pada kriteria yang ada dan perhitungan yang dilakukan, maka Ho diterima karena sesuai dengan kriteria yaitu : 0,761 > -3,182 atau 0,761 < 3,182. Dari segi perhitungan rasio biaya operasional, karena t hitung terletak diantara t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. Pada intinya sistem bagi hasil sebagai pengganti sistem riba kurang memperoleh perhatian dari konsumen muslim, karena mereka masih mengejar tingkat suku bunga yang tinggi, keamanan tabungan dan deposit serta pelayanan dari bank konvensional. Maka dari itu sistem bagi hasil harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang terdapatdalam SBI, karena kalau tidak maka akan kehilangan pasar. Berdasarkan nilai probabilitas yaitu sebesar 0,502 terlihat bahwa probabilitas > 0,05, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa dari tahun 2001 sampai tahun 2004 rata-rata rasio return on assets Bank Muamalat Indonesia sebesar 2 % lebih kecil jika dibandingkan dengan rata-rata return on assets Bank Mandiri yaitu sebesar 2,41 %. Hal ini memperlihatkan bahwa kemampuan Bank Mandiri dengan sistem bunga dalam menghasilkan laba dari total asset yang dimiliki lebih baik daripada kemampuan menghasilkan laba Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga. 2. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa dari tahun 2001 sampai tahun 2004 rata-rata rasio biaya operasional Bank Muamalat Indonesia sebesar 86,84 % lebih besar jika dibandingkan dengan rata-rata rasio biaya operasional Bank Mandiri yaitu sebesar 81,65 %. Hal ini memperlihatkan bahwa manajemen Bank Mandiri dengan sistem bunga dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya lebih efisien jika dibandingkan dengan kegiatan operasional Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bagi hasil. Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 39 40

21 3. Dilihat dari perhitungan statistik yang kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. Hasil pengujian tersebut memperlihatkan : 1. Dalam pengujian return on assets nilai t hitung sebesar - 0,406 sedangkan nilai t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 5 % adalah berada diantara -3,182 < t < 3,182 sehingga nilai t hitung berada diantara nilai t tabel, artinya tidak terdapat perbedaan yang signfikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri atau Ho diterima. 2. Dalam pengujian rasio biaya operasional nilai t hitung sebesar 0,761 sedangkan nilai t tabel dengan tingkat signifikansi 5 % adalah berada diantara -3,182 < t < 3, Saran 1. Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri harus meningkatkan kinerja operasional dan efisiensi perusahaan dalam jangka panjang, dan juga meningkatkan kemampuan manajemen bank didalam mengelola asset yang dikuasai untuk meningkatkan pendapatan agar tingkat rentabilitasnya juga meningkat. 2. Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri harus lebih mengoptimalkan pengumpulan dana dari masyarakat dan juga menambah jumlah pembiayaan terhadap masyarakat agar perputaran dana lebih cepat dan tidak terjadi kredit macet. 3. Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri harus lebih meningkatkan mutu pelayanan dan fasilitas yang diberikan pada masyarakat supaya lebih banyak masyarakat yang memberikan kepercayaan untuk menyimpan dananya di bank, misalnya dengan cara memperluas layanan ATM. sehingga nilai t hitung berada diantara nilai t tabel, artinya tidak terdapat perbedaan yang signfikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri atau Ho diterima. Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S) 41 42

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL (Studi kasus pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di Indonesia, periode 2010-2012) ABSTRAK Megawati Naipulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. Diawali pada tahun 1983, ketika berbagai macam deregulasi dilakukan oleh pemerintah,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2009-2012 sebagai subject penelitian. Dari 139

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja keuangan dan return saham perbankan yang melakukan merger dan akuisisi. Penilaian kinerja keuangan dan return

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode CAMEL 1. Capital (Permodalan) Resiko yang digunakan dalam perhitungan permodalan adalah Capital Adequecy Ratio (CAR)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan mempunyai fungsi penting bagi perekonomian suatu negara. Bank mempunyai peranan besar dalam mengendalikan kemajuan ekonomi suatu negara. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis moneter sebagai akibat jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA

EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE 2004-2008 : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA Nita Puspita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian komparatif yakni penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan semakin banyaknya bank pemerintah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah. 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Nunung Nuraqliah (083403018) Email : noeng_aqly27@yahoo.com Program

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya)

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya) PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya) Rani Rahman 1 Wegi Indra Agnesta 2 This research aims to know the influence of credit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji prasyarat awal terhadap suatu perangkat atau instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Sejak diberlakukannya UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang memberikan peluang didirikannya bank syariah, pemerintah mempunyai keinginan untuk lebih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH

BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Fee Based Income di BRI Syariah Dewasa ini persaingan di dunia perbankan sudah semakin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambar Umum PT. Bank Syariah Mandiri Ketika terjadi krisis tahun 1998 banyak bank yang dilakukan penutupan atau penggabungan (merger). Pada taggal 31 Juli 1999 pemerintah melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu 60 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Operasional Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN BAB IV ANALISA PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Bagi Hasil Dana Mudharabah Nasabah di Bank Muamalat Indonesia Syariah kini sudah menjadi komoditi di Indinesia. Tak terkecuali di bidang ekonomi. Menjamurnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran

Lebih terperinci

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk) Oleh: YAYU RAODATUL JANNAH 103403073 Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian suatu negara saat ini Lembaga Perbankan memiliki peranan yang cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian besar melibatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan kinerja perekonomian Indonesia menurun. Pengelolaan perekonomian dan sektor usaha yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif 76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan

Lebih terperinci

32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif. Metode penelitian ini suatu penelitian yang bersifat membandingkan, disini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perbankan Syariah di Indonesia. Muamalat Indonesia, yang berdiri pada ttahun Berdirinya bank ini

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perbankan Syariah di Indonesia. Muamalat Indonesia, yang berdiri pada ttahun Berdirinya bank ini BAB IV HASIL PENELITIAN A. Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia 1. Sejarah Singkat Perbankan Syariah di Indonesia Di Indonesia, perbankan syariah diawali dari berdirinya Bank Muamalat Indonesia, yang

Lebih terperinci

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi. Hal ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulisan penelitian ini dilakukan pada 13 April 2013 sampai dengan selesai dengan memperoleh data dari internet dan buku-buku di perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia, peningkatan pertumbuhan pada sektor ekonomi perbankan juga terjadi. Saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan sangat penting peranannya dalam perekonomian suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Dalam industri perbankan sendiri, bank memiliki peranan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perekonomian negara Republik Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai salah satu sumber perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian, rasio tersebut relatif lebih rendah di banding negara kawasan Asia lainnya

BAB I PENDAHULUAN. demikian, rasio tersebut relatif lebih rendah di banding negara kawasan Asia lainnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian di Indonesia diprediksi akan maju pada tahun 2014 terutama di industri perbankan. Peran perbankan dalam pembangunan nasional semakin meningkat

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA )

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA ) ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA 2009-2012) NUSANTARI DELLA PRATIWI FAKULTAS EKONOMI/ AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen melihat kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang, baik jangka pendek

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 5.1. Analisis Perkembangan Penyaluran Kredit Dalam pelaksanaan aktivitas operasional bank, salah satu upaya yang dilakukan oleh setiap perbankan adalah peningkatan kinerja

Lebih terperinci

Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA

Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA Bab III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Strategi dan Metodologi Penelitian III.1.1. Strategi Penelitian Strategi yang digunakan dalam menganalisis masalah yang akan dibahas adalah strategi komparatif. Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian, sektor perbankan merupakan sektor yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Peran tersebut diwujudkan dalam fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak-pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis moneter yang mampu merubah perekonomian menjadi sangat terpuruk. Hal ini berakibat kepada perusahaanperusahaan yang ada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri dari periode Maret 2006 Juni 2014.Setelah seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati aspek-aspek tertentu dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Perbandingan Dana Pihak Ketiga, Return On Assets, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan Loan To Deposit Ratio Sebelum dan Sesudah Tax Amnesty

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Sedangkan menurut undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis ekonomi yang merambah kepada krisis multidimensional, terutama pada kisaran tahun 1997-1998.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembangunan perekonomian tidak dapat lepas dari sektor perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2 Suwandi, Sularso, Suroso, Pengaruh Kualitas Layanan... ISSN : 1412-5366 e-issn : 2459-9816 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Yudiana Febrita Putri 1 Isti Fadah 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu Negara yaitu sebagai lembaga perantara keuangan. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank yang merupakan lokomotif pembangunan ekonomi mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Tidak mengherankan jika pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank umum syariah dan juga unit-unit usaha syariah. Tumbuhnya perbankan syariah tersebut memberikan

Lebih terperinci

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH Husni Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dalam kehidupan masyarakat modern merupakan lembaga yang sulit untuk dihadiri keberadaannya, sehingga menimbulkan ketergantungan bagi masyarakat. Bank tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diantara berbagai kebijaksanaan ekonomi yang dilaksanakan pemerintah, bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian pemerintah karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang (Gunawan, 2012). Kehadiran pasar modal ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syari ah di Indonesia memiliki peluang besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas penduduk di Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Bank Mega Syariah Bank Mega Syariah merupakan salah satu cabang dari perbankan konvensional yang didirikan pada tanggal 14 Juli 1990 melalui Keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. Diawali pada tahun 1983, ketika berbagai macam deregulasi dilakukan oleh pemerintah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu Tbk. Salah satu cara yang diterima untuk meneliti keadaan keuangan adalah dengan cara memperoleh Laporan Keuangan seperti neraca,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Eksistensi perbankan syariah di Indonesia saat ini semakin meningkat sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah yang memberikan

Lebih terperinci

Yuhana Patmasari Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Nganjuk, Jawa Timur ABSTRAK

Yuhana Patmasari Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Nganjuk, Jawa Timur   ABSTRAK ANALISA PENGARUH NON PERFORMING LOAN ( NPL ), BOPO DAN NET INTEREST MARGIN ( NIM ) TERHADAP RETURN ON ASSET ( ROA ) PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT KONVENSIONAL DI JAWA TIMUR Yuhana Patmasari Akuntansi, Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik masingmasing variabel penelitian seperti minimum, maximum, mean, standar deviasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam menunjang keberhasilan perekonomian. Hal ini sesuai dengan tujuan dari perbankan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia perbankan semakin pesat dan modern baik dari segi ragam produk, kualitas pelayanan, maupun teknologi yang dimiliki. Perbankan

Lebih terperinci

Karisma Tejo Widaghdo

Karisma Tejo Widaghdo ANALISIS KOMPARATIF REAKSI PASAR SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT PADA ENTITAS PUBLIK (Studi Kasus Pada Saham yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2013-2014) Karisma Tejo Widaghdo 23211906 LATAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jurnal yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Ayu Yanita Sahara (2013) Penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Agustinus Purwoko ( )

Oleh: Agustinus Purwoko ( ) Analisis Kinerja Bank Pemerintah dan Bank Swasta ditinjau dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity (ROE), dan Return On Assets (ROA) (Studi Kasus Periode 2001-2006)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Struktur perbankan suatu negara dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor ekonomi dan faktor hukum dan peraturan yang berlaku dalam negara yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia, Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bank syariah merupakan bank yang secara operasional berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah tidak membebankan bunga kepada nasabah, akan tetapi menerima

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak jaman penjajahan Belanda, sistem pengkreditan rakyat sudah diterapakan pada masa itu dengan mendirikan Bank Kredit Rakyat (BKR) yang membantu para petani, pegawai,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (www.imf.org) Taswan (2006: 6) Lukman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (www.imf.org) Taswan (2006: 6) Lukman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setelah krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia yang dimulai pada tahun 1997. Dalam situs (www.imf.org) pemerintah terpaksa mengetuk pintu IMF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan dana ke pihak yang kekurangan dana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Di negara seperti Indonesia, bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain, Bank

BAB I PENDAHULUAN. yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain, Bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking. Bank syariah adalah bank yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan Indonesia telah menjadi industri yang hampir seluruh aspek kegiatannya diatur oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Regulasi tersebut menyebabkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum PT Bank Mega Tbk Berawal dari sebuah usaha milik keuarga bernama PT Bank Karman yang dirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan institusi yang berpengaruh signifikan dalam menentukan kelancaran aktivitas perekonomian dan keberhasilan pembangunan sehingga wajar menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sarana yang memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama perbankan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan semakin memburuknya keadaan perekonomian di Indonesia yang di tandai dengan penurunan nilai tukar rupiah, maka masyarakat mulai banyak mencari penghasilan

Lebih terperinci