Assalamu alaikum Wr. Wb. BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) Disusun oleh : Devi Diyas Sari ( )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saus cabai atau yang biasa juga disebut saus sambal adalah saus yang

BAB 2 DATA & ANALISA

PENERAPAN PENGETAHUAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN MAHASISWA PENDIDIKAN TATA BOGA UPI

memerlukan makanan yang harus dikonsumsi setiap hari, karena makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat bergizi untuk mendukung hidup

SMP kelas 8 - KIMIA BAB 3. ZAT ADITIFLatihan Soal 3.2. (1) dan (2) (1) dan (4) (2) dan (3) (3) dan (4)

CONTOH KARYA TULIS ILMIAH

I. PENDAHULUAN. secara tradisional (Suryadarma, 2008). Cotton (1996) menyatakan bahwa, kajian

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 22%, industri horeka (hotel, restoran dan katering) 27%, dan UKM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

BAB I PENDAHULUAN. yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi

Kuesioner Penelitian

Zat Aditif : Zat zat yg ditambahkan pada makanan atau minuman pada proses pengolahan,pengemasan atau penyimpanan dengan tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, khususnya makanan basah dibutuhkan oleh manusia. Namun, ketika isu formalin dan bahan-bahan kimia

Alasan Penggunaan BTM : (Food Food Protection Committee in Publication) BAB 4 BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 1 : PENDAHULUAN. sanitasi. Banyaknya lingkungan kita yang secara langsung maupun tidak lansung. merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pangan dan bahan kimia yang dibutuhkan agar mutunya baik.

3. Peserta didik dapat mengidentifikasi bahan tambahan pangan yang berjenis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TES HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

Kuesiner Penelitian PENGETAHUAN, DAN SIKAP PEDAGANG ES KRIM TENTANG PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN DI BEBERAPA PASAR KOTA MEDAN TAHUN 2010

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaturan & Penggunaan Bahan Tambahan Pangan

PENDAHULUAN. ekonomi yang masih lemah tersebut tidak terlalu memikirkan akan kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie

I. PENDAHULUAN. additive dalam produknya. Zat tambahan makanan adalah suatu senyawa. memperbaiki karakter pangan agar mutunya meningkat.

PEMBERIAN CHITOSAN SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA BAKSO UDANG

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan. Zat gizi yaitu zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan

TELUR ASIN PENDAHULUAN

SEMINAR SAFETY DAN HALAL Kamis, 2 Juni 2016 Di Hotel Gracia Semarang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 722/MENKES/PER/IX/88 TENTANG BAHAN TAMBAHAN MAKANAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 722/MENKES/PER/IX/88 TENTANG BAHAN TAMBAHAN MAKANAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

MENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan terpenuhi. Menurut UU No.7 tahun 1996 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

Bahan Tambahan Pangan (Food Additive)

BAHAN TAMBAHAN PANGAN (FOOD ADDITIVE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lawan kata dari minuman keras. Minuman ini banyak disukai karena rasanya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wulan Novia Tresnaati, 2013

Dra.Ida Marlinda Loenggana, Apt Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan cross

BAB 1. Di Indonesia, sebagian besar masyarakatnya mempunyai tingkat pendidikan

Jurnal Analis Laboratorium Medik, 30/11 (2016), IDENTIFIKASI FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIPERJUAL BELKAN DI PUSAT PASAR SAMBU MEDAN TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol,

Lampiran 1. A. Karakteristik Responden 1. Nama Responden : 2. Usia : 3. Pendidikan :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang

BAB 1 PENDAHULUAN. ikan laut yang dicampur dengan bahan-bahan, seperti cabe kering yang dihaluskan

RINGKASAN Herlina Gita Astuti.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan kimia sebagai bahan tambahan pada makanan (food

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau oleh berbagai kalangan. Menurut (Rusdi dkk, 2011) tahu memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a

BAB I PENDAHULUAN. makanan makhluk hidup dapat memperoleh zat-zat yang berguna bagi

B T M = ZAT BERACUN? Oleh : Estien Yazid, M.Si Dosen Biokimia Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Makanan atau minuman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. tambahan pangan, bahan baku dan bahan lain yang digunakan dalam proses pengolahan

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS RAMBAK KULIT IKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI ), saus sambal

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan makanan jajanan di Indonesia yang berbasis home industry

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi dan waktu penelitian ini yakni sebagai berikut :

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO. Sriyanti Dunggio, Herlina Jusuf, Ekawaty Prasetya 1

I. PENDAHULUAN. setiap orang. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) dalam. terbawa hingga dewasa. Kegemaran masyarakat akan jajan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas

LKS 01 MENGIDENTIFIKASI ZAT ADITIF DALAM MAKANAN

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG JAJANAN SEHAT

PERBEDAAN KADAR FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR PUSAT KOTA DENGAN PINGGIRAN KOTA PADANG. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak memenuhi syarat keamanan dan dapat membahayakan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. gula oleh bakteri pembentuk nata yaitu Acetobacter xylinum. Bakteri nata dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena

Zat Aditif pada Makanan

Resiko Bahan Kimia Pada Makanana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif diartikan sebagai rangkaian

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting bagi umat manusia. Pangan juga tak lepas dari kaitannya sebagai

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

Bab 21. Bahan Tambahan Makanan (BTM), Keamanan Pangan dan Perlindungan Konsumen

Transkripsi:

Assalamu alaikum Wr. Wb. BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) Disusun oleh : Devi Diyas Sari (08312244013) PRODI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2012

DEFINISI BTP Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang tidak untuk dimakan dan biasanya komponen khas makanan, mempunyai dan tidak mempunyai nilai gizi, yang sengaja ditambahkan kedalam makanan pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, dan penyimpanan produk makanan olahan.

TUJUAN PENGGUNAAN BTP 1. Mengawetkan makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba 2. Membentuk makanan menjadi lebih baik dan enak di mulut 3. Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik 4. Meningkatkan kualitas pangan 5. Menghemat biayatembelekan?

Pengaturan Penggunaan BTP Pemakaian diatur oleh Departemen Kesehatan. Pengawasan diatur oleh Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM) Pengendalaian pemakaian diatur oleh Departemen Pertanian, Departemen Perdagangan dan Departemen Perindustrian

Jenis BTP BTP alami BTM yang langsung diperoleh dari alam Contoh: berbagai jenis hewan dan tamanan BTP buatan (sintesis) BTM yang berasal dari berbagai bahan kimia dan biasanya diproduksi pabrik Contoh: formalin, boraxs, dll

BTP yang di ijinkan Menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/ Per/ix/1988 1. Antioksidan. 2. Antikempal. 3. Pengatur keasaman. 4. Pemanis buatan. 5. Pemutih dan Pematang tepung 6. Pengemulsi, pemantap, dan pengental 7. Pengawet 8. Pengeras 9. Pewarna 10. Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa 11. Sekeustran

PEMANIS BUATAN BTP yang dapat mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat asam makanan. Contohnya adalah Sakarin, Siklamat dan Aspartam.

PENGAWET BTP yang dapat mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat asam makanan. Contohnya: asam asetat, asam propionat dan asam benzoat.

PENYEDAP RASA DAN AROMA BTP yang dapat mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat asam makanan. Contohnya: Monosodium Glutamate (MSG).

BTP yang tidak diijinkan Menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/ Per/ix/1988, diantaranya : 1. Natrium Tetrabroat (Boraks) 2. Formalin 3. Rhodamin B 4. Metanil Yellow

BORAKS Dikenal :sodium borate, sodium tetraborate / disodium tetraborate Berwarna putih, sedikit larut dalam air Deteksi akurat di uji laboratorium

Gula merah *Sangat keras dan susah dibelah. *Terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam. Lebih kenyal Bila digigit akan kembali ke bentuk Awet beberapa hari Warnanya lebih putih. Bakso yang aman berwarna abu-abu segar merata di semua bagian, baik di pinggir maupun tengah. Bau terasa tidak alami. Ada bau lain yang muncul. Bila dilemparkan ke lantai akan memantul seperti bola bekel.

larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10-40% Sebagai Disinfektan, pembersih lantai, kapal, gudang, dan pakaian a. Bau sedikit menyengat. b. Awet, tahan dua hari dalam suhu kamar (25 Celsius). Pada suhu 10 derajat C atau dalam lemari es bisa tahan lebih 15 hari. c. Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), liat (tidak mudah putus), dan tidak lengket.

Tahu a. Bentuknya sangat bagus. b. Kenyal c. Tidak mudah hancur dan awet (sampai tiga hari tahan lebih dari 15 hari. d. Bau agak menyengat. pada suhu kamar 25 derajat Celcius). Pada suhu lemari es 10 derajat Celcius e. Aroma kedelai sudah tak nyata lagi. a. Warna putih bersih. b. Kenyal. c. Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar. d. Awet (pada suhu kamar) sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk. e. Tidak terasa bau amis ikan, melainkan ada bau menyenga Ikan Bakso a. Kenyal. b. Awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai lima hari.

Ikan Asin Ayam potong a. Berwarna putih bersih. b. Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari. a. Ikan berwarna bersih cerah. b. Tidak berbau khas ikan. c. Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25 derajat C). d. Liat (tidak mudah hancur).