BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Univ ersitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 LABORATORIUM PENGUJIAN KONTRUKS I UNIT PELAYANAN, PENGUKURAN DAN PENGUJIAN (UPPP) DPU PROVINS I DKI JAKARTA

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ISO/IEC 17025:2005

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 6 Universitas Indonesia

Sistem manajemen mutu Persyaratan

BAB III LANDASAN TEORI

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

PENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST

Bahan Ajar PANDUAN MUTU

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

GLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggerakkan perekonomian nasional di Indonesia. Usaha jasa konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

Persyaratan umum pengoperasian berbagai lembaga inspeksi

AUDIT INTERNAL (SNI ) Nama Laboratorium : Alamat

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dibidang jasa konstruksi. Sejak berdiri tahun 1974, PT. Multi Structure telah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

II.TINJAUAN PUSTAKA. dari kemampuan, motivasi dan kesempatan ( Robbins, 1996 ). Menurut Ramlan dan Ismulyana ( 2005 ), kinerja pelayanan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

Pendahuluan 12/17/2009

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah

KATA PENGANTAR. Lamongan, Januari 2012 Kepala Bagian Bina Pengelolaan Keuangan dan Asset. S U B A N I, SE, MM Pembina NIP

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

I. PENDAHULUAN. dan tantangan strategis, baik dari segi eksternal maupun internal, yang

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DOKUMENTASI SISTEM MUTU ISO Lecture 4 By D. Tisnadjaja

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi dan liberalisasi pasar modal dunia

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

Kepemimpinan & Komitmen

PEDOMAN MUTU REALISASI KEGIATAN LAYANAN

KETIDAK SESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem elektronis di era globalisasi saat ini. Peralihan ke sistem elektronis ini

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

Bab 1 PENDAHULUAN. kepentingan rakyat dengan sebaik-baiknya guna mewujudkan aspirasi masyarakat

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 By: Erfi Ilyas

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S O P) FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dengan para pesaingnya agar dapat terus mempertahankan

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN-

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, sudah banyak perusahaan atau lembaga-lembaga

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN I. PENDAHULUAN. 1. Umum

I. PENDAHULUAN Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi anggaran pada sebuah organisasi. Laporan

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 04 TAHUN 2005 SERI D PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan. masyarakat merupakan sebuah konsep yang sangat multi kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi semakin kompleks dan membutuhkan biaya besar,

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG TAHUN 2017

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR SULAWESI BARAT,

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO TOLITOLI

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang M emasuki era globalisasi yang ditandai dengan demokratisasi, transparansi dan akuntabilitas pada setiap pelaksanaan kegiatan, menuntut kesiapan sarana dan prasarana pendukung agar tuntutan perubahan tersebut bisa mencapai sasaran yang diharapkan. Laboratorium pengujian sebagai suatu instrumen pengendalian kualitas produk pelaksanaan kegiatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengukuran kualitas produk yang dihasilkan. Kesalahan hasil pengukuran baik yang disebabkan oleh prosedur yang tidak baku maupun tingkat akurasi yang tidak sesuai dengan standar yang berlaku akan berakibat fatal yang bisa membahayakan keselamatan dan kesehatan jiwa maupun lingkungan. Untuk itu penyelenggaraan laboratorium pengujian perlu mengimplementasikan standar yang berlaku. Belum banyak laboratorium milik pemerintah yang berani untuk menerapkan ISO 17025:2005 pada pengelolaannya. Di Indonesia terdapat 29 laboratorium untuk tingkat pemerintah provinsi namun untuk saat ini baru 7 (tujuh) laboratorium yang telah menerapkan ISO 17025:2005, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah. Sejak adanya otonomi daerah, masing-masing daerah dipacu untuk mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) diberbagai sektor, termasuk laboratorium milik pemerintah ditarget untuk memberikan kontiribusinya didalam PAD. Untuk itu perlu dilakukan upaya perbaikan pelayanan dan manajemen pengelolaan laboratorium. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi DKI Jakarta merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang konstruksi memiliki unit penyelidikan, pengukuran dan pengujian (UPPP). Dalam rangka meningkatkan kualitas dan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan proyek-proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun pihak swasta, maka laboratorium pengujian konstruksi Unit Pelayanan, Pengukuran dan Pengujian Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta (UPPP DPU Provinsi DKI Jakarta) menerapkan ISO (International Standardization organization) 17025:2005. Penerapan standar ini 1

2 dimaksudkan untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan bahwa barang dan jasa yang diberikan telah memenuhi jaminan mutu yang sesuai dengan standar yang diterapkan. Standar ini digunakan secara luas pada semua laboratorium pengujian tidak terikat pada jenis produk yang diujinya. Laboratorium pengujian yang telah menerapkan ISO 17025:2005 mengindikasikan bahwa laboratorium tersebut mempunyai kompetensi secara teknis untuk menetapkan secara khusus jenis pengujian yang dilakukan, pengukuran dan kalibrasi. Hasil uji yang dilakukan telah dijamin keakuratannya, mampu ditelusuri dan dapat diulang dengan hasil yang sama, karena memiliki program yang terencana, terdokumentasi, dan diimplemetasikan, sehingga data yang dihasilkan laboratorium pengujian dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. ISO 17025:2005 berisi persyaratan manajemen dan persyaratan teknis. Salah satu klausul persyaratan manajemen membahas mengenai proses pengaduan dan pelayanan terhadap pelanggan. Hal ini menunjukkan kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama, menjadi tolak ukur dan juga sebagai indikator untuk mengetahui komitmen manajemen terhadap mutu. Dengan penerapan ISO 17025:2005 keluhan pelanggan dengan cepat dievaluasi dan ditindaklanjuti, sehingga dapat meningkatkan efektifitas dalam proses pengujian serta efisien dalam waktu dan biaya. 1.2. Perumusan Masalah 1.2.1. Deskripsi M asalah Salah satu penunjang kegiatan dari lembaga penelitian, perguruan tinggi, industri dalam melakukan penelitian adalah laboratorium. Laboratorium adalah salah satu fasilitas yang sangat penting dalam mengembangkan suatu penelitian, sehingga dapat diperoleh suatu temuan. Oleh karena itu, keberhasilan dari lembaga-lembaga penelitian sangat tergantung pada kelengkapan fasilitas dan peralatan laboratorium dan kesiapan sumber daya manusia dalam mengelola. Pada umumnya kondisi laboratorium yang ada di Departemen, Non Departemen dan Perguruan Tinggi kurang mendapatkan perhatian. Hal ini menyebabkan banyak peralatan laboratorium yang sudah ada tidak dapat bermanfaat dengan baik atau

3 dalam kondisi rusak, demikian juga tentang literatur/ standar pendukungnya. Kondisi akomodasi dan lingkungan laboratorium, antara lain fasilitas atau ruang laboratorium yang tidak menunjang termasuk persyaratan temperatur dan kelembaban, Jumlah dan kualifikasi personel yang tidak sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Laboratorium pengujian konstruksi UPPP DPU Provinsi DKI Jakarta harus dilengkapi dengan fasilitas sumber daya yang cukup untuk melaksanakan pengujian. Laboratorium harus dilengkapi peralatan yang lengkap, terawat dan terkalibrasi. Laboratorium harus pula mempunyai personel yang sesuai, terlatih dan memenuhi kualifikasi sesuai lingkup bidang pengujian dan/atau kalibrasi. Fasilitas laboratorium untuk pengujian harus sedemikian rupa dapat memberikan hasil pengujian yang memadai dan dapat memberikan data yang valid dan benar. Laboratorium harus memastikan bahwa kondisi lingkungan dipantau dan dikendalikan seperti yang dipersyaratkan oleh spesifikasi dasar atau metode pengujian. Laboratorium harus dilengkapi peralatan pengukuran yang diperlukan untuk melaksanakan pengujian dengan benar (termasuk pengambilan sampel, apabila melakukan penyiapan/preparasi barang yang diuji dan/atau dikalibrasi, pengolahan dan analisis data penguji dan/atau kalibrasi). Peralatan harus dioperasikan oleh personel yang kompeten. Instruksi (yang mutakhir) untuk menggunakan dan merawat peralatan tertentu harus siap tersedia untuk digunakan oleh personel laboratorium. Laboratorium harus memiliki personel manajerial dan teknis dengan wewenang untuk mengelola sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya dan untuk mengidentifikasi terjadinya penyimpangan dari sistem mutu atau dari prosedur pelaksanaan pengujian untuk memulai tindakan pencegahan atau meminimalkan penyimpangan. Hal ini menunjukkan kondisi laboratorium yang telah menerapkan ISO 17025 lebih sistematis.

4 1.2.2. Signifikansi M asalah Laboratorium-laboratorium instansi pemerintah belum pernah mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Laboratorium Pengujian konstruksi UPPP DPU Provinsi DKI Jakarta terdiri dari pengujian bahan (aspal, tanah, dan beton) sangat memerlukan penerapan sistem manajemen mutu yang terkendali untuk meningkatkan kinerjanya dalam hal pengujian serta mengevaluasi kemampuan teknis laboratorium dalam menghasilkan data hasil uji yang absah dan dapat dipercaya, sehingga dapat diperoleh kondisi laboratorium yang layak untuk dapat melakukan pengujian serta meyakinkan bahwa laboratorium tersebut mempunyai kemampuan teknis dalam menghasilkan data yang akurat dan handal. Oleh sebab itu beberapa permasalahan yang ada di laboratorium pengujian konstruksi UPPP DPU Provinsi DKI Jakarta menyangkut kompetensi sumber daya manusia, sarana dan prasarana laboratorium, serta komitmen manajemen pimpinan puncak dan stafnya dapat mengakibatkan pelanggan tidak ingin kembali melakukan pengujian sehingga kepuasan pelanggan yang menjadi tujuan laboratorium tidak tercapai dan dapat memberikan citra buruk bagi laboratorium. 1.2.3. Rumusan Masalah Berdasarkan pembahasan diatas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada ISO 17025:2005 terhadap kepuasan pelanggan di lingkungan Laboratorium pengujian konstruksi UPPP DPU Provinsi DKI Jakarta? 2. Seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kepuasan pelanggan di lingkungan Laboratorium Pengujian konstruksi UPPP DPU Provinsi DKI Jakarta? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada ISO 17025:2005 terhadap kepuasan pelanggan di lingkungan Laboratorium Pengujian Konstruksi UPPP DPU Prov. DKI Jakarta dan seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kepuasan pelanggan.

5 1.4 Ruang Lingkup Dan Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan pada sistem manajemen mutu dilingkungan Laboratorium Pengujian Konstruksi UPPP DPU Provinsi DKI Jakarta. Adapun masalah penelitian dibatasi pada : a. Pengaruh yang diidentifikasi adalah penerapan ISO 17025:2005. b. Penelitian dibatasi pada kepuasan pelanggan Laboratorium Pengujian Konstruksi UPPP DPU Provinsi DKI Jakarta c. Penelitian dibatasi di lingkungan Laboratorium Pengujian Konstruksi UPPP DPU Provinsi DKI Jakarta. 1.5 Manfaat Penelitian M anfaat yang diharapkan dari penelitian ilmiah ini antara lain: 1. Bagi laboratorium pengujian instansi pemerintahan dapat memberikan informasi mengenai penerapan ISO 17025 :2005 terutama dengan hal yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan 2. Khususnya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan penerapan ISO 17025 :2005 yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan. 3. Bagi diri sendiri dapat memberikan gambaran serta analisa mengenai sistem manajemen mutu ISO 17025 :2005 yang berkenaan dengan kepuasan pelanggan dan diharapkan mampu menerapkan dibidangnya saat kembali bekerja. Serta untuk memenuhi persyaratan guna menyelesaikan pendidikan pada program Pasca Sarjana Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia.