BAB IV ANALISIS DATA. 4.1 Analisis Konsep Dasar Dan Objek Perancangan

dokumen-dokumen yang mirip
Cara Menjahit Gamis Resleting Depan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

MODUL KURSUS MENJAHIT TINGKAT DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket

Ebook 1. Dewasa (Model 1)

PANDUAN MENJAHIT MODEL-001

Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung

BAB IV MATERI PRAKTEK KERJA PROFESI

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER

PANDUAN MENJAHIT MODEL-012

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

BAB IV LAPORAN PRAKTIK PROFESI. Praktikan ditempatkan pada bagian desain grafis (Graphic Designer). Dalam

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil

MODUL DRAPING PERSIAPAN PEMBUATAN POLA DRAPING. Disusun oleh : Dra. Astuti, M.Pd NIP

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

PANDUAN MENJAHIT MODEL-004

BAB V KONSEP PERANCANGAN

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Gambar Cover buku

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016

TEKNIK MENJAHIT MENGHITUNG HARGA JUAL

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK

LINSERI (BUSANA DALAM) Oleh : As-as Setiawati

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET TAILORING. 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita

BAB II PRODUK DAN JASA

BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR. Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN



BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

PEMANFAATAN BUNGKUS BUAH APEL SEBAGAI HIASAN BUSANA FANTASI

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN

Kata Pengantar. Penulis


BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II. Metodologi Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teknik Draping KATA PENGANTAR

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

BAB IV PERANCANGAN KARYA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN. Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan, dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA. Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd

Membuat Hiasan PadaBusana Dengan Teknik Sulaman Oleh : Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes. Edit ulang oleh : Yandriana F.M

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PERANCANGAN

KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO

- 2 - Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

BAB III METODE DAN PROSES PERANCANGAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.16/MEN/2004 TENTANG

: Campuran merah dan hitam membentuk suasana yang tegas dan. : Memperkuat gaya kontemporer dan oriental.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Atribut PKKMABA Raja Brawijaya 2016

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

100 SOAL TES PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Analisis Konsep Dasar Dan Objek Perancangan Konsep dasar perancangan dari desain karya yang akan dibuat adalah pengambilan gaya desain produk yang sederhana namun tetap terlihat modern. Sehingga karya dapat digunakan dengan mudah dan praktis oleh konsumen. Konsep dasar perancangan mencakup pemilihan produk apa saja yang sering digunakan, dan jenis model yang bagaimana yang paling banyak diminati. Setelah melalui kegiatan analisis pasar dan target market kemudian barulah dimulai kegiatan eksekusi karya. Selain itu konsep dasar perancangan juga mengutamakan teknik eksplorasi mengenai ulos agar bisa cocok dengan desain produk fashion yang akan dibuat. Pengembangan nilai inovasi dalam kegiatan eksplorasi dan aplikasi ini sangat penting supaya dapat terciptanya sebuah karya baru yang memiliki nilai estetika mendesain yang baik. 4.2 Rincian Proses Dan Data Teknis Perancangan Proses dari sebuah rancangan desain produk fashion ini melalui proses berbagai macam penelitian baik browsing, survei, ataupun wawancara kepada beberapa narasumber terkait. Hal tersebut dilakukan agar proses perancangan dapat berjalan dengan baik sehingga bahan pengembangan dalam hal mendesain dapat berhasil menciptakan sebuah karya baru yang kedepannya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam proses sebuah perancangan adalah sebagai berikut : - Membuat rencana perancangan tema - Pencarian data-data - Pencarian sumber inspirasi - Analisa proses desain Laporan Tugas Akhir 1

- Teknik desain - Dan pelaksanaan produksi. Alur proses perancangan : Tahap teknik perwujudan - Sketsa kasar - Sketsa digital - Mendesain dengan aplikasi vector atau desain digital - Asistensi sketsa karya - Tahap pengeksekusian karya - Asistensi hasil karya nyata - Hasil akhir. Laporan Tugas Akhir 2

4.3 Analisis Penerapan Desain Hasil Desain Karya Digital Berikut adalah hasil pembuatan sketsa digital mengenai karya-karya (produk fashion) yang akan dibuat dalam kegiatan promo eksplorasi dan aplikasi ragam hias ulos batak ini : Sketsa Digital Ragam Hias Ulos Batak Pada Produk Fashion : Gambar 39 : Desain Dress Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum. Laporan Tugas Akhir 3

Gambar 40 : Desain Rok Dengan Penerapan Bahan Ulos Ragihotang. Gambar 41 : Desain Rok Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum. Laporan Tugas Akhir 4

Gambar 42 : Desain Sweater Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum. Laporan Tugas Akhir 5

Gambar 43 : Desain Rompi & Celana Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum. Gambar 44 : Desain Tas Ransel Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum. Laporan Tugas Akhir 6

Gambar 45-46 : Desain Sepatu dan Flatform Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum. Laporan Tugas Akhir 7

Gambar 47 : Desain Aplikasi Motif Ulos Pada Jam Tangan. Laporan Tugas Akhir 8

Gambar 48, 49, 50 : Desain Digital Produk Dengan Teknik Digital Printing. Laporan Tugas Akhir 9

4.4 Teknis Perancangan Karya Sketsa Hasil Eksekusi Pengaplikasian Ragam Hias Ulos Batak : 1. Desain Rok A-Line Dengan Pengaplikasian Bahan Berupa Kain Ulos : Kegiatan menjahit ini menggunakan mesin jahit dasar, dengan pola jahitan lurus dan jahitan zigzag. Untuk pola penyusunan alat-alat yang diperlukan adalah : - Sebuah penggaris untuk mengatur ukuran panjang dan lurusnya potongan - Sebuah alat persegi (seperti penggaris) - Kurva Perancis atau Hip Curve - Kalkulator untuk menghitung ukuran bahan dan jahitan yang akan dibuat - Lembaran kertas besar (seperti koran atau kertas minyak) - Pena dan pensil. Proses menjahit rok A-line : - Buat pola rok A-line - Potong kain sesuai pola - Menjahit bagian-bagian rok - Jahit kembali dibagian tengah untuk resleting - Jahit jahitan samping - Membuat bagian pinggang dengan menambahkan bahan berukuran 3-5 cm dibagian atas rok, dengan sambungan jahitan yang menyatu dengan rok bagian bawah. - Tarik garis tengah rok A-line Selanjutnya adalah teknik menghitung ukuran jahitan.hitungan ukuran bisa berupa satuan inchi, ataupun centimeter. Bahan yang digunakan untuk pola rok a- line ini adalah kainthaisilk dan katun yang diaplikasikan dengan kain Ulos, kemudian bagian dalam menggunakan bahan Furing, furing adalah bahan pelapis yang memberikan penyelesaian yang rapi, rasa nyaman, kehangatan, kehalusan terhadap kulit, bahan pelapis furing merupakan bagian terakhir pada pembuatan rok A-line ini untuk menutupi bagian dalam. Berikut adalah pattern/ pola jahitan rok A- line : Laporan Tugas Akhir 10

Gambar 51 : Pattern / Pola Rok A-line. Laporan Tugas Akhir 11

Gambar 52 : Rok A-line Ulos Hitam Laporan Tugas Akhir 12

Gambar 53 : Penggunaan Rok A-line Ulos Hitam Laporan Tugas Akhir 13

Gambar 54 : Rok A-line Ulos Abu-abu Laporan Tugas Akhir 14

Gambar 55 : Penggunaan Rok A-line Ulos Abu-abu Laporan Tugas Akhir 15

2. Desain Rok Span : Cara menjahit rok span panjang atupun pendek adalah sama yang berbeda hanyalah model ukurannya saja. Membuat ban pinggang : - Letakkan kain keras yang sudah digunting tepat pada garis yang sudah dipola. - Jahit pinggir kain keras sampai keujung. Lipat, lalu jahit pinggir kain pada pinggiran kain keras disebelah pinggir sampai keujung. - Sisihkan, hingga roknya selesai dijahit. Memasang ritsleting : - Satukan dan jahit 2 lembar rok belakang, bagian kanan dan kiri, jahit dari atas tepat digaris tanda sampai ke batas belahan, kemudian jahit dari pinggir kebawah. - Pasang ritsleting dengan jahitan khusus ritsleting. - Tindas tepat mengenai tanda. - Potong kain pelapis belahan sepanjang 3cm di atas belahan sampai didekat jahitan. - Balik rok sampai tertelungkup, tindas dengan mesin pada batas belahan. - Buat lipatan menutupi ritsleting pada garis yang ada, jelujur yang kokoh dan sukar lepas, kemudian tindas dengan menggunakan sepatu khusus ritsleting selebar 1-1 ½ cm. Rok Span untuk desain rok yang akan dibuat menggunakan bahan Katun, Kain katun ( Cotton ) adalah jenis kain rajut yang berbahan dasar serat kapas, terdapat jenis kain yang mirip dengan kain katun yaitu kain PolyEster. Laporan Tugas Akhir 16

Berikut adalah pattern/ pola jahitan rok span : Gambar 56 :Pattern / Pola Rok Span Sumber : anaarisanti.blogspot.com Gambar 57 : Rok Span Pendek Ulos Sumber : Dita Chaira i, 2014 Laporan Tugas Akhir 17

Gambar 58 : Rok Span Motif Ulos 1 Laporan Tugas Akhir 18

Gambar 59 : Rok Span Motif Ulos 2 Laporan Tugas Akhir 19

3. Desain Long Dress : Langkah-langkah pembuatan long dress : - Buat pola dari potongan kain untuk bagian depan dan bagian belakang long dress. - Jahit kuphat dua dibagian depan dan dua dibagian belakang (panjang sesuai ukuran dari pundak sampai bagian pinggang). - Balik kain, tempelkan bagian depan dan bagian belakang potongan bahan dengan jarum pentul. - Gabungkan bagian depan dan bagian belakang dengan menjahit kedua bahu. - Sambungkan bagian pinggir dengan jahitan untuk bagian pundak dan kupnat dada. - Untuk bagian bawah long dress, pertama buat pola jahitan potongan- 6 untuk membuat bentuk gelombang pada kain bagian bawah. Bentuk lipatan pada bagian rok atau bawahan dengan sambungkan dengan bagian atas. - Jahit untuk menyambung bagian atas dengan bagian bawah. - Dengan bantuan jarum pentul, pasang resleting pada bagian tengah jahitan punggung. Sesuaikan setikan benang dengan bentuk resleting agar jahitan kuat dan rapih. - Jahit resleting dan jahit juga sisi badan yang lain sehingga pola tersambung secara sempurna menjadi sebuah potongan long dress yang bagus. - Dan terakhir, lipat bagian bawah (rok) ke dalam dan jahit dengan teknik setikan ornamental, setikan ini adalah teknik setikan dengan lajur lurus atau melengkung atau mengikuti desain ornamental, pada helai tunggal kain. Penggunaan setikan ini menghasilkan efek dekoratif pada permukaan kain sebagai lipitan. Bahan yang digunakan untuk long dress ini menggunakan dua bahan; pertama untuk bagian atas menggunakan kain Ulos yang pada bagian dalamnya dilapis dengan furing satin yang halus.kemudian pada pola Laporan Tugas Akhir 20

bagian bawah, bahan yang digunakan adalah kain Tafeta, kain Tafeta merupakan kain yang ditenun dari sutra atau serat sintesis yang halus. Berasal dari bahasa Persia yang berarti tenunan memutar.kain jenis ini sering dianggap kain mewah karena cocok digunakan untuk gaun pesta. Serat benang taffeta jauh lebih kaku dibandingkan organdi. Berikut adalah pattern/ pola jahitan long dress : Gambar 60 : Pattern / Pola Long Dress Laporan Tugas Akhir 21

Gambar 61 : Long Dress Sadum Ungu. Laporan Tugas Akhir 22

4. Desain Rompi : Teknik menjahit rompi yaitu cara pertama adalah menggambar untuk pola depan, selalu dahulukan dengan membuat garis bebas vertikal kemudian tentukan dua titik dimana titik pertama diberi nama A dan titik ke dua diberi nama B, dan panjang dari A-B sama dengan panjang punggung. Kemudian buat pola bagian belakang, untuk memulai gambar pola belakang sama seperti membuat pola badan depan yaitu dengan buat garis bebas vertikal terlebih dahulu, baru tentukan letak panjang punggungnya. Kemudian tahap-tahap penyatuan pola rompi adalah sebagai berikut : - Jahit kupnat depan dan belakang - Sambungkan kedua pola belakang - Jahit pola depan dan belakang - Sambungkan bagian kerung rompi, lalu jahit - Gabungkan lapisan depan dan belakang - Pasang viselin pada pola lapisan - Sambung pola lapisan pada lingkar leher rompi - Obras sekeliting kain agar terlihat rapi - Som bagian keliman lengan dan bagian samping badan (penyatuan pola bagian depan dan bagian belakang dengan jahitan yang lebih rapih dan kuat). Bahan yang digunakan untuk rompi ini adalah bahan Tafetta dengan pengabungan aplikasi bahan kain Ulos sebagai bahan penunjang utama untuk desain rompi ini. Bahan Taffeta memiliki ciri khas kilau yang berserat dan tipis, sehingga biasanya harus digabungkan dengan kain lain (misalnya digabungkan dengan bahan tenun untuk menunjang hasil jahitan agar terlihat bagus (baca; kain ulos)). Tekstur dan berat kain ini menghadirkan model busana yang khas yaitu elegan, serbaguna dan sekaligus kontemporer.kain taffeta paling sesuai untuk desain kontemporer dan minimalis. Laporan Tugas Akhir 23

Berikut adalah pattern/ pola jahitan rompi ulos : Gambar 62 : Pattern / Pola Rompi Sumber : carapedia.com Laporan Tugas Akhir 24

Gambar 63 : Rompi Ulos Abu-abu Laporan Tugas Akhir 25

Gambar 64 : Rompi Ulos Cokelat Laporan Tugas Akhir 26

Gambar 65 : Penggunaan Rompi Ulos Cokelat Laporan Tugas Akhir 27

5. Desain Celana Span Langkah pembuatan celana pertama mengambil ukuran badan untuk membuat pola celana panjang, meliputi: - Panjang celana diukur mulai pinggang sampai mata kaki, atau disesuaikan dengan panjang yang dikehendaki. - Lingkar pinggang diukur pas mengelilingi pinggang, atau sedikit dibawahnya, sesuai keinginan calon pemakainya. - Lingkar pasak, diukur mulai batas pinggang belakang, melewati selangkangan menuju batas pinggang depan. Batas pinggang adalah posisi batas celana ketika dipakai, bisa pas atau sedikit dibawah pinggang yang sebenarnya. - Lingkar paha, diukur keliling pangkal paha, ditambah antara 4 sampai 10 cm, tergantung model celana panjang yang akan dibuatnya. - Lingkar panggul, diukur keliling panggul yang terbesar, ditambah antara 4 sampai 10 cm, tergantung model dan kelonggaran celana panjang yang akan dibuatnya. - Panjang lutut, diukur mulai pinggang sampai batas lutut. Pengertian pinggang bisa sedikit dibawah pinggang yang sebenarnya disesuaikan dengan posisi celana yang akan dibuatnya. - Lingkar lutut. diukur keliling lutut, ditambah antara 4 sampai 10 cm, tergantung model celana yang akan dibuatnya. - Lingkar ujung bawah celana, diukur sesuai model celana atau sesuai keinginan pemakainya. Bahan yang digunakan dalam desain celana adalah bahan Katun (untuk celana kulot), dan bahan Chino stretch.kedua bahan tersebut disesuaikan dengan model yang akan dibuat agar selaras pula dengan pengaplikasian kain ulos pada bahan tersebut saat dijahit. Laporan Tugas Akhir 28

Berikut adalah pattern atau pola sebuah desain celana : Gambar 66 : Pattern / Pola Celana Sumber : carapedia.com Laporan Tugas Akhir 29

Gambar 67 : Celana Kulot Motif Ulos Laporan Tugas Akhir 30

Gambar 68 : Penggunaan Celana Kulot Motif Ulos Laporan Tugas Akhir 31

Gambar 69 : Celana Bahan Ulos Laporan Tugas Akhir 32

Gambar 70 : Penggunaan Celana Bahan Ulos Laporan Tugas Akhir 33

6. Penerapan Kain Ulos Pada Sepatu dan Flatform. Gambar 71 : Sepatu Boots Ulos Laporan Tugas Akhir 34

Gambar 72 : Flatform Ulos Laporan Tugas Akhir 35

7. Penerapan Motif Ulos Pada Tali Jam Tangan Gambar 73 : Jam Tangan Rajut Motif Ulos Laporan Tugas Akhir 36

8. Penerapan Kain Ulos Pada Desain Sweater. Gambar 74 : Sweater Ulos Abu-abu Laporan Tugas Akhir 37

Gambar 75 : Sweater Ulos Merah Laporan Tugas Akhir 38

9. Penerapan Kain Ulos Pada Tas Ransel Gambar 76 : Ransel Ulos Abu-abu Gambar 77 : Ransel Ulos Pink Laporan Tugas Akhir 39

Gambar 78 : Pengaplikasian Tas Ulos Laporan Tugas Akhir 40

10. Penerapan Kain Ulos Pada Tas Laptop Gambar 79 : Pengaplikasian Ulos Pada Tas Laptop Laporan Tugas Akhir 41

Gambar 80 : Pengaplikasian Ulos Pada Tas Laptop Laporan Tugas Akhir 42

11. Penerapan Motif Ulos Pada Hardcase HP Gambar 81 : Pengaplikasian Motif Ulos Pada Harcase HP Laporan Tugas Akhir 43

12. Penerapan Motif Ulos Pada Desain Sampul Note Book / Binder Gambar 82 : Pengaplikasian Motif Ulos Pada Note Book / Binder Laporan Tugas Akhir 44

4.5 Teknis Perancangan Logo (Branding) Logo yang dirancang memiliki inspirasi dari salah satu motif khas kain ulos, serta juga dikombinasi dengan tipografi yang bertujuan agar publik langsung mengetahui produk ini : Gambar 83 : Desain Logo Sebagai Branding BAH! adalah singkatan dari Batak Articultural Heritage (warisan kebudayaan Batak), maksud penggunaan akronim ini karena berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan mengenai eksplorasi tentang kain ulos. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya kain ulos adalah salah satu warisan kebudayaan Batak. Itulah latar belakang digunakannya tagline tersebut sebagai sebuah korelasi antara kain ulos yang digunakan (sebagai topik utama kegiatan) dengan arti dari kain ulos itu sendiri sebagai suatu hasil warisan kebudayaan dari tanah Batak. Laporan Tugas Akhir 45

Dalam kebudayaan Batak, BAH! biasanya dikenal sebagai celetukan khas orang Batak, diucapkan dengan seruan dan biasanya dipakai untuk suatu kesan menggambarkan ekspresi saat terkejut, heran ataupun marah. BAH! sudah menjadi cirri khas bicara orang Batak, dan hal itu adalah salah satu keunikan dari budaya Batak. Penggunaan kata BAH! untuk logo ini bertujuan untuk lebih menonjolkan sisi ke-batak-an, sesuai dengan tema kegiatan. Spesifikasi Teknis Pembuatan Logo 1. Media pengerjaan: a) Spesifikasi hardware: - Laptop: a. Processor: Intel(R) Core(TM) i3-2370m, 2.4 GHz b. Operating system: Windows 8 Profesional 64-bit c. Ram: 4.00 GB 2. Teknis Pengerjaan: a. Master file: Adobe Photoshop b. Ukuran: 21 x 29,7 cm c. Jenis Tipografi yang digunakan: Horns of Dilemma dan untuk tagline; Trebuchet MS d. Resolusi: 600 pixels e. Format akhir file: PNG f. Mode warna: CMYK Laporan Tugas Akhir 46

Spesifikasi Warna Logo - Cokelat : #a3620a Gambar 84 : Warna Cokelat #a3620a Warna coklat identik dengan sesuatu yang bersifat natural. Mencerminkan keseriusan, kehangatan, dan sifat yang dapat dipercaya. warna coklat hampir disamakan dengan warna hitam namun coklat lebih menunjukan kelembutan. Warna ini merupakan warna tanah, sehingga mempunyai sifat kesederhanaan. 1 - Hitam : #000000 Gambar 85 : Warna Hitam #000000 1 Pengaruh dan arti warna, diakses dari http://i66m.blogspot.com/2013/12/pengaruh-dan-arti-warnaterhadap.html pada tanggal 08 Oktober 2014 Laporan Tugas Akhir 47

Warna hitam dapat menunjukkan kesan elit, keanggunan, mempesona, serta keteguhan. Namun warna hitam juga memberikan kesan negatif seperti kehampaan, ketakutan, kesedihan, putus asa, dosa, dan identik dengan warna kematian. Mempunyai sifat moody-an atau tidak stabil. Jika berada di lingkungan/suasana yang disukai bisa menjadi sangat lincah, tetapi berada di lingkungan yang tidak disukai menjadi murung. Hitam menyerap semua cahaya dalam spektrum warna. Hitam sering digunakan sebagai simbol dari ancaman atau simbol jahat, tetapi juga terkenal sebagai indikator kekuasaan. Warna hitam digunakan untuk mewakili karakter curang seperti Dracula dan sering dikaitkan dengan sihir. Hitam sering dikaitkan dengan kematian dan duka dalam berbagai budaya. Hal ini juga terkait dengan ketidakbahagiaan, seksualitas, formalitas, dan keanggunan. 2 - Merah Marun : #790000 Gambar 86 : Warna Merah Marun #790000 2 Pengaruh dan arti warna, diakses dari http://i66m.blogspot.com/2013/12/pengaruh-dan-arti-warnaterhadap.html pada tanggal 08 Oktober 2014 Laporan Tugas Akhir 48

- Merah : #ca2126 Gambar 87 : Warna Merah #ca2126 Merah merupakan warna yang memberikan inspirasi power, energy, kehangatan, cinta, nafsu, dan agresi. Warna merah biasanya dapat memicu tingkat emosional seseorang sekaligus warna yang paling sering menarik perhatian. Warna ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga mampu menstimulasi seseorang menjadi lebih aktif. Namun di sisi lain, warna ini mampu mempengaruhi emosi seseorang menjadi mudah terpancing dan lebih mudah marah. Merah yang cerah, memberi kesan hangat yang kuat bahkan dapat memicu emosi. Merah biasanya diasosiasikan dengan cinta, kehangatan, dan kenyamanan. Merah juga dianggap sebagai simbol kegairahan hidup, atau bahkan marah, warna yang membuat perasaan kegembiraan. 3 3 Pengaruh dan arti warna, diakses dari http://i66m.blogspot.com/2013/12/pengaruh-dan-arti-warnaterhadap.html pada tanggal 08 Oktober 2014 Laporan Tugas Akhir 49

- Kuning : #fff100 Gambar 88 : Warna Kuning #fff100 Kuning merupakan warna cerah yang dapat memberikan efek positif, menciptakan rasa optimis, meningkatkan rasa percaya diri, dan menggambarkan harapan. Warna cerah ini juga merangsang otak serta membuat manusia lebih waspada dan tegas. Warna ini adalah warna atraktif, sporti dan memberi kesan pribadi yang hiperaktif. Selain itu warna ini juga dapat menstimulasi konsentrasi. Biasanya, penyuka warna ini adalah pribadi yang tenang tetapi suka menjadi pusat perhatian. Kuning yang terang sering digambarkan sebagai riang dan hangat. Laporan Tugas Akhir 50

Spesifikasi Tipografi Logo Gambar 89 : Font Horns of Dilemma Laporan Tugas Akhir 51

Gambar 90 : Font Trebuchet MS Laporan Tugas Akhir 52

4.6 Rincian Biaya Produksi Jenis Barang Biaya Produksi (IDR) Harga Jual (IDR) Rok A-line Ulos 170.000,- 220.000,- Rok Span Ulos 130.000,- 180.000,- Long dress / Gaun Ulos 250.000,- 300.000,- Rompi 150.000,- 200.000,- Celana Panjang 150.000,- 195.000,- Sweater / Jaket 150.000,- 220.000,- Tas Ransel 140.000,- 195.000,- Sepatu Boots dan Flatform 350.000,- 450.000,- Jam Tangan 110.000,- 185.000,- Binder / Note book 65.000,- 110.000,- Hardcase Handphone 65.000,- 110.000,- Tas Laptop 90.000,- 135.000,- Laporan Tugas Akhir 53