Perkembangan Uang Beredar (M2)

dokumen-dokumen yang mirip
% yoy. Jan*

meningkat % (yoy) Feb'15

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

(%, SBT) (%, qtq)

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

(%, SBT) (%, qtq)

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

SURVEI KREDIT PERBANKAN

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008

SURVEI KREDIT PERBANKAN

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di DIY (Jiwa)

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

BI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BADAN PUSAT STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III/2012

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2014

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

No. 64/11/13/Th.XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III 2014

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

Boks 2 SURVEI INDIKATOR PERBANKAN RIAU TAHUN I. Latar Belakang

1. Tinjauan Umum

BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

Transkripsi:

Perkembangan Uang Beredar (M2) wa ember Uang Beredar (M2) pada ember tumbuh 12,7, stabil dibanding pertumbuhan ember (12,7%;yoy). M1 tumbuh 5,4 melambat dibanding ember (8,6%;yoy), namun Uang Kuasi tumbuh 14,8 meningkat dibanding periode ember (13,5%;yoy). Perkembangan M2 tersebut dipengaruhi oleh penyaluran kredit yang tumbuh 21,4 melambat dibanding periode ember (21,9%;yoy). Perlambatan kredit tersebut diimbangi oleh ekspansi operasi keuangan pemerintah sesuai dengan pola tahunan yang meningkat di akhir tahun. Pertumbuhan M2 yang ditopang oleh meningkatnya pertumbuhan simpanan masyarakat di perbankan tersebut salah satunya didorong oleh kenaikan suku bunga Simpanan Berjangka 1, 3 dan 6 bulan yang mencapai 7,9%, 7,6% dan 7,5%, meningkat dibanding ember yaitu sebesar 7,3% untuk jangka waktu 1 dan 3 bulan, serta 7,1% untuk jangka waktu 6 bulan. Tabel 1. Uang Beredar Sejak periode data uari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR menggunakan data periode Okt Tabel 2. Penghimpunan Dana DPK * * Rupiah 2.874,8 2.968,5 9,6 9,5 Giro 535,5 536,5 6,1 3,4 Tabungan 1.062,7 1.134,2 10,9 11,1 Simpanan Berjangka 1.276,6 1.297,8 10,0 10,9 Valas 589,5 607,4 27,6 33,9 Giro 274,2 260,7 45,0 36,2 Tabungan 84,5 86,7 33,8 34,0 Simpanan Berjangka 230,8 259,9 10,1 31,6 Total Jenis Simpanan 3.464,3 3.575,9 12,3 13,0 Giro 809,7 797,2 16,7 12,2 Tabungan 1.147,2 1.220,9 12,3 12,5 Simpanan Berjangka 1.507,4 1.557,7 10,0 13,9 Kurs Rp/USD 11.977,0 12.189,0 KOMPONEN UANG BEREDAR Pertumbuhan Uang Beredar (M2) ember relatif stabil dibanding embe vember r. M2 pada ember tercatat Rp3.727,7T atau tumbuh 12,7, relatif stabil dibanding pertumbuhan ember (12,7%;yoy). Perkembangan M2 tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan Uang Kuasi 1 dari 13,5 menjadi 14,8 yang terjadi beriringan dengan perlambatan pertumbuhan M1 (berupa Uang Kartal dan Giro Rupiah) dari 8,6% (yoy) menjadi 5,4 (Tabel1). Simpanan dana masyarakat di perbankan berupa Dana Pihak Ketiga (DPK) 2 pada ember tercatat Rp3.575,9 T, tumbuh 13,0, sedikit meningkat jika dibandingkan pertumbuhan periode ember (12,3%;yoy). Jenis DPK yang tumbuh tinggi adalah simpanan berjangka sebesar 13,9, lebih tinggi jika dibandingkan periode ember sebesar 10,0 yang ditengarai akibat kenaikan suku bunga. Sementara jenis simpanan berupa Giro tumbuh 12,2, mengalami perlambatan jika dibandingkan ember (16,7%;yoy) (Tabel 2). Perlambatan pertumbuhan Simpanan Giro 1 Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing. 2 DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Tabungan, Giro, dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 1

Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) Sejak periode data uari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR menggunakan data periode Okt Grafik 1.. Pinjaman Kepada Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan (dalam ( triliun Rp) Grafik 2. Pertumbuhan Uang Beredar, Dana dan Kredit (%yoy) tersebut terutama karena menurunnya giro valas dari 45 pada ember menjadi 36,2% (yoy) pada ember. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Perl erlambat ambatan pertumbuhan kredit 3 menahan laju pertumbuhan uang beredar. Pada ember, kredit yang disalurkan mencapai Rp3.322,7 T atau tumbuh 21,4, sedikit melambat jika dibandingkan periode ember, yang tumbuh 21,9 (Tabel 3). Perlambatan pertumbuhan kredit tersebut tidak banyak mempengaruhi perkembangan Uang Beredar karena pada bulan ember terdapat ekspansi operasi keuangan pemerintah sesuai dengan pola tahunan yang meningkat di akhir tahun dan meningkatnya aktiva luar negeri bersih. Ekspansi operasi keuangan pemerintah tersebut tercermin pada menurunnya simpanan Pempus di BI. Perlambatan penyaluran kredit terutama terjadi pada kredit sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (pangsa 29,9% terhadap total kredit produktif 4 ). Pada ember, posisi kredit pada sektor tersebut sebesar Rp 713,4 T, tumbuh 28,6 melambat dibandingkan ember (29,3%;yoy). Hal ini sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik. Sementara kredit kepada sektor Industri Pengolahan pada ember mencapai Rp574,4 T tumbuh 29,3, meningkat dibandingkan ember (26,3%;yoy) (Grafik 1). Kondisi ini mengindikasikan masih kuatnya permintaan produk industri di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi. Pada ember, penyaluran kredit sektor properti, dengan pangsa 14,2% terhadap total kredit mengalami perlambatan. Kredit properti pada ember sebesar Rp472,9 T, tumbuh 26,5, melambat dibandingkan ember yang tumbuh 26,9. Perlambatan penyaluran kredit properti tersebut terutama dalam bentuk KPR dan KPA yang tumbuh melambat dari 28,3 di ember 3 Kredit dalam analisis ini disusun untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi perkembangan Uang Beredar (konsep moneter), mencakup kredit yang diberikan kepada perusahaan dan rumah tangga, tidak termasuk kredit kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk 4 Kredit produktif merupakan kredit yang diberikan untuk pembiayaan kegiatan produksi, mencakup kredit modal kerja dan investasi DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 2

Tabel 4.. Kredit Properti * * Kredit Properti 469,9 472,9 26,9 26,5 KPR dan KPA 278,8 281,5 28,3 26,6 Konstruksi 117,2 115,5 19,8 21,5 Real estate 73,9 75,9 33,8 34,8 1,530 1,330 1,130 Grafik 3. Posisi Aktiva Luar Negeri Bersih Grafik 4.. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit % % 8,0 BI Rate 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan Kredit (RHS) 13 7,5 7,0 6,5 6,0 5,5 5,0 930 730 530 330 130 Mei 2012 2012 Tagihan Kepada Bukan Penduduk Aktiva Luar Negeri Bersih Kewajiban Kepada Bukan Penduduk * * 12,8 12,6 12,4 12,2 12 11,8 11,6 11,4 menjadi 26,6 di ember (Tabel 4), akibat pembaruan ketentuan LTV. Pembiayaan perbankan kepada masyarakat untuk pembelian rumah tinggal/apartemen tersebut masih didominasi oleh kelompok Bank Persero Rp141,8 T (pangsa mencapai 50,4%), dengan pertumbuhan 37,7, lebih rendah dibandingkan ember sebesar 39,6. Sementara itu, kredit yang dipergunakan untuk pembiayaan ekspor mencapai Rp62,4 T (pangsa 2,6% dari total kredit produktif). Kredit tersebut tumbuh 31,4 pada ember, meningkat tajam jika dibandingkan ember (15,2%;yoy). Disamping pertumbuhan kredit, perkembangan M2 juga dipengaruhi oleh Aktiva Luar Negeri Bersih yang naik 4,8. Pertumbuhan tersebut meningkat dibanding ember yang tumbuh negatif 0,1 (Grafik 3). Jika diperhitungkan dengan kurs tetap, pertumbuhan NFA ember tersebut juga lebih tinggi, yaitu sebesar negatif 19,1 dibanding ember (-21,9%;yoy). Peningkatan suku bunga Simpanan masih terus berlanjut sebagai respon atas kebijakan kontraksi moneter yang diterapkan oleh BI. Pada ember, rata-rata suku bunga Simpanan Berjangka 1, 3 dan 6 bulan mencapai 7,9%, 7,6% dan 7,5% meningkat dibanding ember yaitu sebesar 7,3% untuk jangka waktu 1 dan 3 bulan, serta 7,1% untuk jangka waktu 6 bulan (Grafik 4). Kenaikan suku bunga dana tersebut tidak langsung direspon oleh peningkatan suku bunga kredit. Rata-rata suku bunga kredit di ember sebesar 12,4%, sama dengan periode ember. ruari 2014 DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN EN STATISTIK IK DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 3

Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Miliar Rp) Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp) DPK 2012 Mei Okt * * Rupiah 2.709,9 2.680,5 2.691,6 2.721,2 2.770,7 2.778,7 2.770,1 2.802,9 2.796,2 2.853,8 2.850,5 2.874,8 2.968,5 9,6 9,5 Giro 519,0 497,5 498,5 512,1 542,8 524,8 549,8 535,4 533,7 547,1 530,0 535,5 536,5 6,1 3,4 Tabungan 1.021,0 1.001,3 994,0 985,4 995,6 998,1 1.001,5 1.030,2 1.029,8 1.053,3 1.047,5 1.062,7 1.134,2 10,9 11,1 Simpanan Berjangka 1.169,9 1.181,6 1.199,1 1.223,7 1.232,3 1.255,8 1.218,8 1.237,3 1.232,7 1.253,4 1.273,0 1.276,6 1.297,8 10,0 10,9 Valas 453,7 470,5 472,7 472,9 469,0 514,5 506,6 525,7 549,2 591,1 577,2 589,5 607,4 27,6 33,9 Giro 191,4 207,4 213,8 200,4 200,6 227,0 215,6 221,5 231,5 255,4 254,9 274,2 260,7 45,0 36,2 Tabungan 64,7 69,6 70,3 71,3 71,7 72,4 73,5 74,3 76,3 82,0 82,6 84,5 86,7 33,8 34,0 Simpanan Berjangka 197,5 193,5 188,6 201,1 196,7 215,1 217,5 230,0 241,4 253,7 239,7 230,8 259,9 10,1 31,6 Total Jenis Simpanan 3.163,5 3.151,0 3.164,2 3.194,1 3.239,7 3.293,3 3.276,7 3.328,6 3.345,4 3.445,0 3.427,7 3.464,3 3.575,9 12,3 13,0 Giro 710,4 704,9 712,2 712,5 743,4 751,8 765,4 756,9 765,2 802,6 784,9 809,7 797,2 16,7 12,2 Tabungan 1.085,7 1.070,9 1.064,3 1.056,7 1.067,2 1.070,5 1.075,0 1.104,4 1.106,0 1.135,3 1.130,1 1.147,2 1.220,9 12,3 12,5 Simpanan Berjangka 1.367,4 1.375,1 1.387,7 1.424,8 1.429,1 1.470,9 1.436,3 1.467,3 1.474,1 1.507,1 1.512,7 1.507,4 1.557,7 10,0 13,9 Total Kelompok Bank 3.163,5 2.103,9 1.916,5 1.848,9 1.902,1 3.293,3 3.276,7 3.328,6 3.345,4 3.445,0 3.427,7 3.464,3 3.575,9 12,3 13,0 Persero 1.127,3 1.129,3 1.129,3 1.129,3 1.129,3 1.129,3 1.128,1 1.153,2 1.147,3 1.170,2 1.177,4 1.178,5 1.270,9 11,9 12,7 BPD 270,3 322,1 322,1 322,1 322,1 322,1 323,5 315,7 312,2 338,2 326,6 327,2 279,4 5,3 3,4 BUSN 1.459,8 322,1 134,7 67,1 120,3 1.511,5 1.499,2 1.527,5 1.554,2 1.588,6 1.582,5 1.605,8 1.670,8 13,7 14,5 Asing & Campuran 261,8 284,5 284,5 284,5 284,5 284,5 280,4 286,4 286,0 300,5 293,3 304,9 306,8 14,9 17,2 BPR 44,3 45,8 45,8 45,8 45,8 45,8 45,6 45,8 45,8 47,5 47,9 47,9 47,9 9,8 8,1 Kurs Rp/USD 9.698,0 9.667,0 9.719,0 9.722,0 9.802,0 9.929,0 10.278,0 10.924,0 11.613,0 11.234,0 11.977,0 12.189,0 * data BPR menggunakan periode Oktober DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 4

Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan 2012 Mei Agt Okt * * Jenis Valuta Rupiah 2.327,3 2.305,2 2.344,2 2.381,7 2.423,5 2.481,9 2.554,3 2.604,2 2.617,2 2.675,9 2.699,4 2.712,9 2.774,6 20,0 19,2 83,5 Valas 410,7 412,9 404,7 419,3 433,1 439,1 440,6 453,6 485,1 512,6 493,3 531,8 548,0 33,1 33,4 16,5 Jenis Penggunaan KI 591,1 592,6 596,4 604,1 610,2 626,3 697,9 712,9 725,8 748,7 752,0 771,3 794,1 33,9 34,4 23,9 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 81,8 82,9 83,9 83,6 84,9 85,1 101,0 103,8 104,5 105,6 108,6 105,5 114,2 35,7 39,6 3,4 Pertambangan dan Penggalian 36,3 35,8 34,7 36,5 35,7 37,1 37,2 37,3 39,0 39,2 38,3 39,1 40,7 6,0 12,0 1,2 Industri Pengolahan 103,4 104,0 105,5 107,2 108,4 111,9 123,5 127,3 131,2 140,2 138,4 140,1 147,8 40,9 43,0 4,4 Listrik, Gas dan Air Bersih 45,5 46,3 46,5 45,7 45,7 46,6 55,3 56,0 55,7 58,7 60,0 58,1 66,3 30,2 45,7 2,0 Konstruksi 21,8 21,9 21,6 21,4 22,1 23,3 29,4 29,6 33,1 33,0 29,9 32,6 30,8 52,2 41,3 0,9 Perdagangan, Hotel dan Restoran 108,8 107,5 109,5 111,0 113,8 116,6 130,8 132,3 133,2 135,9 139,8 135,4 144,9 29,1 33,1 4,4 Pengangkutan dan Komunikasi 73,8 73,3 74,1 75,4 75,9 78,0 84,9 86,3 88,4 92,5 92,2 92,0 99,8 25,8 35,2 3,0 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 69,6 71,4 70,4 71,6 72,0 74,9 75,8 79,3 79,2 81,0 82,4 81,0 85,6 17,3 23,0 2,6 Jasa-jasa 50,0 49,4 50,2 51,7 51,6 52,8 60,1 61,0 61,4 62,6 62,4 62,6 64,0 28,2 28,0 1,9 KMK 1.325,4 1.300,4 1.325,5 1.359,7 1.397,7 1.432,6 1.419,4 1.447,8 1.473,7 1.522,7 1.516,7 1.543,8 1.593,3 20,7 20,2 48,0 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 68,6 67,5 68,1 70,8 71,8 75,4 62,2 62,0 62,9 68,2 67,7 68,1 72,2 4,2 5,3 2,2 Pertambangan dan Penggalian 65,3 66,5 62,4 65,8 74,9 73,5 70,3 64,5 71,3 73,2 69,4 73,2 84,2 23,7 28,8 2,5 Industri Pengolahan 340,8 336,7 339,4 345,1 347,7 355,9 359,9 372,0 386,8 401,3 397,4 400,2 426,6 21,9 25,2 12,8 Listrik, Gas dan Air Bersih 13,4 19,5 23,4 17,3 17,7 21,3 14,2 16,1 12,2 14,8 13,6 14,5 13,1 (36,2) (2,2) 0,4 Konstruksi 74,3 68,1 69,3 72,2 74,8 80,0 80,2 82,7 85,5 89,7 88,8 88,8 86,1 14,8 15,9 2,6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 446,0 434,8 452,0 475,6 489,6 494,5 527,7 538,1 537,2 551,2 554,7 550,3 568,5 29,4 27,5 17,1 Pengangkutan dan Komunikasi 46,3 45,5 45,7 49,1 50,6 53,5 53,6 53,8 56,9 58,9 57,9 58,4 60,1 31,3 29,7 1,8 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 152,8 152,6 152,9 157,1 159,2 167,0 169,6 173,8 176,6 179,5 179,9 179,4 185,7 18,9 21,6 5,6 Jasa-jasa 118,0 109,1 112,2 106,9 111,4 111,5 81,7 84,8 84,3 85,9 87,2 84,6 96,9 (20,0) (17,9) 2,9 KK 821,6 825,2 827,1 837,2 848,7 862,1 877,5 897,1 902,8 917,2 923,3 929,6 935,3 15,4 13,8 28,1 Kelompok Bank Persero 942,3 927,8 939,6 959,1 981,2 1.007,0 1.049,3 1.059,9 1.068,7 1.103,1 1.103,0 1.120,7 1.156,1 24,1 22,7 34,8 BPD 218,4 217,7 222,6 226,9 232,9 237,9 244,3 249,3 251,3 256,7 260,4 263,4 263,7 21,7 20,7 7,9 BSN 1.217,8 1.210,8 1.224,3 1.244,5 1.261,1 1.285,8 1.306,0 1.334,3 1.351,1 1.384,4 1.395,0 1.407,0 1.435,9 18,6 17,9 43,2 Asing & Camp. 310,0 311,6 310,9 318,0 329,6 335,5 339,2 357,1 374,1 386,5 376,3 395,5 408,8 29,5 31,9 12,3 BPR 49,6 50,2 51,6 52,6 51,9 54,8 56,1 57,2 57,0 57,7 57,9 58,1 58,1 17,7 17,3 1,7 Total 2.738,1 2.718,1 2.748,9 2.801,0 2.856,6 2.921,0 2.994,8 3.057,8 3.102,2 3.188,4 3.192,7 3.244,7 3.322,7 21,9 21,4 100,0 Kurs Rp/USD 9.698,0 9.667,0 9.719,0 9.722,0 9.802,0 9.929,0 10.278,0 10.924,0 11.613,0 11.234,0 11.977,0 12.189,0 * data BPR menggunakan periode Oktober Pangsa (%) DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 5