BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang harus berkompetisi satu sama lain khususnya dalam bidang industri. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan Tandan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. terbaik. Produk dengan kualitas yang baik memerlukan bahan baku dengan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat di Indonesia. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek fundamental dalam supply chain management adalah

BAB I PENDAHULUAN. terletak di Jalan Raya Medan-Binjai km 15,5 Diski, Deli Serdang. PT. Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

I. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled

Lampiran 3 Klasifikasi ABC Lp3. Lampiran 4 Perhitungan Interval Waktu Lp4. Lampiran 5 Hasil Perhitungan Interval Waktu Lp5

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Manjemen rantai suplai merupakan suatu proses untuk mengintegrasi,

PENINGKATAN KINERJA SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) DAN PREFERENCE RANKING ORGANIZATION

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

2015 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PROPOSAL INVESTASI TRADING TANDAN BUAH SEGAR SAWIT ( TBS ) : KOPERASI AL-ASNHOR SATU NEGERI PEKANBARU : PEKANBARU, RIAU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor

Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) Sebagai Bahan Baku Produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel PT. Ukindo-Palm Oil Mill

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

PEMBAHASAN Penetapan Target

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pemerintah sedang menggalakkan produksi non-migas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

PEMBAHASAN (A) (B) (C) (D) Gambar 13. TBS Yang Tidak Sehat (A) Buah Mentah dan Abnormal, (B) Buah Sakit, (C) Buah Batu dan (D) Buah Matang Normal

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menentukan rute distribusi secara optimal dapat membantu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

PENERAPAN METODE ANP DAN PROMETHEE DALAM PENGUKURAN KINERJA SUPPLIER DI PT. INTI JAYA LOGAM. Oleh Yolanda Panjaitan NIM:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. bisnis telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

I. U M U M. TATA CARA PANEN.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun

SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH. Oleh AHMAD FAUZI LUBIS

TINJAUAN PUSTAKA. Teknis Panen

ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat yang dihasilkan dari produk CPO, diolah menjadi Stearin Oil

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU

TUGAS AKHIR WINDA WAHYUNI SILITONGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan yang dikeluarkan

dan 3) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam peningkatan aliran bahan maupun informasi sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Seumantoh adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan Tandan Buah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Crude palm oil (CPO) berasal dari buah kelapa sawit yang didapatkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. minyak dalam Wilmar Group. PT Multimas memiliki beberapa proses produksi

SAWIT PADA PT. HINDOLI, CTP HOLDINGS (A CARGILL COMPANY)

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Lubuk Besar PT. Tidar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama perusahaan berdiri pada umumnya adalah

oleh nilai tukar rupiah terhadap US dollar dan besarnya inflansi.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

PENDAHULUAN. integral pembangunan nasional. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan baku yang berkualitas akan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat bervariasi dari satu jenis hingga berbagai jenis harus disiapkan sebelum kegiatan proses produksi dilaksanakan. Pada lingkungan yang sangat kompetitif, tidak mungkin bagi suatu perusahaan untuk sukses, dengan menghasilkan biaya rendah dan produk berkualitas tinggi tanpa adanya supplier yang berkualitas. Pemilihan supplier merupakan kegiatan strategis pada manajemen pembelian dalam rantai pasok, karena kinerja supplier berperan penting terhadap biaya, kualitas, pengiriman dan jasa dalam mencapai dari suatu tujuan rantai pasok. Menurut penelitian Dickson (1966) menyebutkan bahwa terdapat 23 kriteria dalam memilih supplier. Namun, tidak semua kriteria itu digunakan oleh perusahaan. Tujuan dari proses pemilihan supplier ini adalah untuk mengurangi resiko pembelian, membangun hubungan yang erat dan jangka panjang antara pembeli dan supplier dan dalam kasus ini untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk. Hal ini juga menjadi perhatian pada PT.Perkebunan Sumatera Utara. PT. Perkebunan Sumatera Utara merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) yaitu produk setengah jadi yang digunakan untuk memproduksi produk lain

yang bernilai tambah seperti sabun, alat kosmetik dan minyak goreng. PT. Perkebunan Sumatera Utara menggunakan Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit sebagai bahan baku utama pembuatan Crude Palm Oil (CPO). TBS Kelapa Sawit tersebut diperoleh dari kebun sendiri yang dikelola oleh perusahaan dan dari beberapa supplier ataupun pengumpul yang berasal dari kebun rakyat. Proses produksi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan Tandan Buah Segar (TBS). Masalah yang dihadapi oleh pabrik adalah sulitnya mendapatkan pasokan TBS dari supplier dengan kualitas dan jumlah yang sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Hasil pengamatan awal menunjukkan adanya perbedaan antara permintaan perusahaan dengan kenyataan. Perbedaan tersebut berupa perbedaan spesifikasi kualitas bahan baku TBS yang diberikan oleh supplier kepada pabrik yang mempengaruhi jumlah pasokan bahan baku dari supplier ke perusahaan. Apabila terdapat bahan baku yang tidak sesuai ketentuan di atas dengan jumlah yang besar maka perusahaan akan mengembalikan bahan baku ke supplier dan selanjutnya tidak dibenarkan untuk dicampur dengan pengiriman TBS berikutnya. Semua hal ini diperhatikan untuk tetap menjaga kualitas produk Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi oleh perusahaan. Penelitian ini ditujukan untuk memunculkan sejumlah kriteria dalam pemilihan pemasok dengan mengambil studi kasus di PT. Perkebunan Sumatera Utara. Pengambilan keputusan pemilihan pemasok saat ini dijalankan perusahaan masih bersifat intuitif sehingga tidak dapat terdapat konsistensi dalam kriteria pemilihan pemasok yang digunakan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yang mempengaruhi kualitas TBS sampai menjadi CPO. Pengiriman bahan baku merupakan salah satu

faktor yang penting dalam kelancaran proses produksi pada perusahaan, pengiriman bahan baku menjadi faktor penting pada PT. Perkebunan Sumatera Utara yang mengolah TBS menjadi Crude Palm Oil (CPO) untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produknya. Keterlambatan waktu pengiriman bahan baku TBS akan mengakibatkan penurunan kualitas dari Crude Palm Oil (CPO) yang dihasilkan perusahaan. Hal ini merupakan akibat dari berlangsungnya proses oksidasi secara alami akibat lamanya waktu untuk buah diolah di pabrik ataupun logistik dan transportasi yang tidak memadai di lapangan. Sebagaimana standar pengolahan TBS adalah 24-48 jam pasca panen. Semakin lama diolah, asam lemak bebas dalam buah atau berondolan Tandan Buah Segar (TBS) meningkat. Nilai asam lemak maksimal adalah 5 % sementara buah sawit restan (busuk) memiliki kandungan lebih dari 6%. Dengan kondisi asam lemak bebas yang tinggi ini tentu tidak memenuhi kualitas pangan yang disyaratkan 1. Lokasi atau letak geografis perusahaan supplier menentukan cepat atau lambatnya waktu pengiriman bahan baku TBS dan pengolahan bahan baku TBS di pabrik yang mempengaruhi kualitas Crude Palm Oil (CPO). Semakin jauh lokasi supplier maka semakin lama waktu produk TBS sampai ke pabrik pengolahan dan mengganggu kondisi dari TBS. Hal lain yang diperhatikan adalah perbedaan kondisi geografis juga menimbulkan perbedaan kondisi jalan. Kondisi jalan merupakan infrastruktur yang mempengaruhi kegiatan transportasi TBS hasil panen. Kondisi jalan yang kurang baik bisa menyebabkan goncangan buah di dalam truk yang bisa menimbulkan luka akibat gesekan. Letak geografis dari 1 USAID. 2009. Buku Panduan Pabrik Kelapa Sawit Skala Kecil Untuk Produksi Bahan Baku Bahan Bakar Nabati (BBN). Development Aternatives, Inc. for United States Agency. Hal: 5

supplier merupakan faktor lain yang mempengaruhi dari kualitas Crude Palm Oil (CPO). Faktor lain dalam pemilihan supplier yang mempengaruhi waktu pengiriman dan pengolahan TBS dalam kaitannya secara tidak langsung dengan kualitas Crude Palm Oil (CPO) adalah kemampuan teknis dari supplier saat mengirimkan TBS ke pabrik pengolahan. Kemampuan teknis supplier menyangkut ketersediaan truk, kapasitas truk dan jumlah trip yang dilakukan oleh supplier saat mengirimkan bahan baku ke pabrik pengolahan. Jumlah truk, kapasitas truk dan trip yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan akan memicu terjadinya penundaan waktu transportasi dan berdampak pada peningkatan kadar asam lemak bebas TBS segar yang telah ditumpuk di tempat pengumpulan hasil. Kemampuan teknis juga bekaitan dengan kuantitas pengiriman bahan baku oleh supplier di mana kuantitas yang dimaksud berkaitan dengan kesesuaian jumlah bahan baku yang dikirimkan supplier dengan jumlah bahan baku yang dipesan perusahaan. Kualitas dari bahan baku menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu PT. Perkebunan Sumatera Utara sangat memperhatikan kualitas bahan baku TBS yang diberikan oleh supplier. Kualitas dari bahan baku TBS setiap supplier harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, apabila terdapat bahan baku yang tidak sesuai standard tersebut maka akan menurunkan kualitas dari Crude Palm Oil (CPO). Tandan Buah Segar (TBS) dengan mutu yang baik akan menghasilkan: minyak sebanyak 20-25%, Inti (kernel) sebanyak 4-6%, Cangkang 5-9%, Tandan kosong (empty fruit bunch) 20-

22% dan Serat (fiber) 2-10%. Syarat dan ketentuan penerimaan Tandan Buah Segar yang dibuat PT.Perkebunan Sumatera Utara kepada supplier adalah TBS sesuai mutu N (normal), memenuhi kriteria matang panen, dan dalam keadaan segar dengan Berat Janjang Rata-rata (BJR) lebih dari 6 kg, bukan merupakan TBS dengan mutu A (mentah) dan mutu E (busuk) dan jumlah berondolan yag ikut diserahkan bersama TBS minimal 5% atau kurang lebih 5 berondolan per tandan dalam keadaan bersih dan segar dan bukan hasil peraman buah mentah, dikenakan pemberlakuan potongan wajib 2% dari berat netto TBS diterima. Pada keadaan tertentu, apabila melihat kondisi TBS yang dikirim diketahui memiliki kandungan pasir/kotoran/lumpur/berair. Faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya di atas yaitu pengiriman bahan baku, lokasi geografis, kemampuan teknis, dan kualitas bahan baku dari supplier menjadi pertimbangan perusahaan terhadap penentuan kriteria supplier dan alternatif untuk menjaga dan meningkatkan kualitas CPO yang sesuai bagi perusahaan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk CPO (Crude Palm Oil) yang diproduksi. 1.2. Perumusan Masalah Permasalahan pada penelitian ini adalah keterbatasan waktu pengirimn bahan baku oleh supplier dan pengolahan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) pada perusahaan PT. Perkebunan Sumatera Utara untuk mendapatkan pasokan TBS dari supplier dengan kualitas dan jumlah yang sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan PT. Perkebunan Sumatera Utara yang berkaitan dengan

kualitas Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi oleh perusahaan, sehingga perusahaan perlu memilih kriteria supplier dan menentukan alternatif menjaga dan meningkatkan kualitas CPO yang dibutuhkan oleh perusahaan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas bahan baku. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan prioritas kriteria supplier dan alternatif menjaga dan meningkatkan kualitas CPO yang dibutuhkan dan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh perusahaan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas Crude Palm Oil (CPO) yang dihasilkan perusahaan. Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi kriteria utama dalam memilih supplier. 2. Mendapatkan bobot kriteria dan subkriteria terbaik yang diperoleh dari jawaban responden. 3. Mendapatkan peringkat alternatif yang terbaik untuk menjaga dan meningkatkan kualitas Crude Palm Oil (CPO) pada perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat lain dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat bagi mahasiswa Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penerapan dan pengembangan teori yang diperoleh selama kuliah untuk penyelesaian masalah yang ada dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal pemilihan supplier 2. Manfaat bagi perusahaan. Penelitian ini dapat menjadi masukan dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja dari supplier bahan baku yang bekerja sama dengan perusahaan. 3. Bagi Departemen Teknik Industri USU Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU. 1.5.Batasan dan Asumsi Penelitian Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah karakteristik Tandan Buah Segar (TBS) mulai dari dipanen sampai ke pabrik pengolahan 2. Supplier yang diteliti dalam penelitian ini adalah supplier yang ada di sekitar perusahaan sesuai dengan kondisi aktual di perusahaan. 3. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pemilihan supplier berdasarkan teori Dickson.

4. Data yang digunakan adalah data pemasok pada periode Juni 2014 Juni 2015. Sedangkan asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Perusahaan tidak melakukan penambahan atau pengurangan supplier selama penelitian. 2. Kerjasama dengan pemasok telah terjalin dalam waktu yang cukup lama. 3. Tidak ada pemasok yang diistimewakan oleh perusahaan 1.6.Sistematika Penulisan Laporan Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini adalah : Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan sistematika penulisan tugas sarjana. Bab II Gambaran umum perusahaan, menguraikan tentang sejarah PT. Perkebunan Sumatera Utara, ruang lingkup bidang usaha, struktur organisasi perusahaan, sistem pengupahan dan fasilitas yang digunakan, proses produksi produk Crude Palm Oil (CPO), serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Bab III Landasan Teori berisi mengenai supply chain, ANP, dan Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE).

Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir identifikasi variable penelitian, pengumpulan data sekunder, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran. Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data berupa data-data yang mendukung penelitian dan hasil kuesioner yang diolah sesuai dengan ANP dan PROMETHEE. Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis kriteria dan subkriteria supplier terpilih berdasarkan hasil ANP serta analisis mengenai alternatif peningkatan mutu Crude Palm Oil (CPO) hasil PROMETHEE dan analisis gabungan antara hasil ANP dan PROMETHEE. Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.