Bimbingan Teknis Program Penguatan Pendidikan Karakter bagi Kepala Sekolah & Pengawas Sekolah MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
KOSEP PPK Program PPK KS MANAJER IMPLEMENTASI 1. PPK Berbasis Kelas 2. PPK Berbasis Budaya Sekolah 3. PPK Berbasis Masyarakat P E R L U Monev PPK RTL
PILAR-PILAR SEKOLAH EFEKTIF (Berdasarkan meta analisis, MacBeath & Mortimer, 2001) 1. Visi dan misi yang jelas 2. Kepala sekolah yang profesional 3. Guru yang profesional 4. Lingkungan belajar yang kondusif 5. Ramah siswa 6. Manajemen yang kuat 7. Kurikulum yang luas tapi seimbang. 8. Penilaian dan pelaporan prestasi siswa yang bermakna 9. Pelibatan masyarakat yang tinggi
Tujuan 1. Mengetahui peranan Kepala Sekolah dalam mendukung PPK melalui manajemen dan kepemimpinan sekolah 2. Mengetahui cara mengembangkan kolaborasi jaringan tripusat dalam rangka pengembangan PPK 3. Mampu menyusun kegiatan perubahan di sekolah berdasarkan nilai lima utama karakter sekolah dengan mengidentifikasi kondisi yang ada/faktual dengan kondisi yang diharapkan 4. Mampu mendesain branding sekolah khas mereka
Pertanyaan Awal Ceritakan satu pengalaman menarik yang Anda alami dalam mengelola sekolah terkait dengan dimensi manajerial dan kepemimpinan. Pengalaman apakah itu? Apakah peranan Anda dalam peristiwa itu?
Peranan Kepala Sekolah 1. Kepala sekolah memiliki peranan sentral dalam rangka mengembangkan Penguatan Pendidikan Karakter dengan menjalankan fungsi manajemen dan kepemimpinan (pengelolaan SDM, sarana dan prasarana sekolah). 2. Kepala sekolah menjadi semacam conductor orkestra yang mengarahkan, mengembangkan mengembangkan ekosistem sekolah. 3. Kepala sekolah menjadi inspirator dan komunikator yang menghubungkan sekolah, orangtua dan masyarakat dalam rangka pengembangan PPK (mengelola dukungan masyarakat)
Peranan Kepala Sekolah 4. Mendorong terjadinya perubahan melalui manajemen perubahan di sekolah, pengembangan budaya dan kepemimpinan sekolah dalam PPK (fungsi transformatif kepala sekolah) 5. Figur keteladanan Kepala Sekolah melalui sikap, perilaku, tutur kata, dan pengelolaan organisasi dalam rangka pengembangan budaya sekolah. 6. Karakteristik kepemimpinan pembelajaran (instructional leader) yang berfokus pada lima nilai utama karakter dan ditunjukkan melalui supervisi akademik pada kegiatan intra kurikuler dan supervisi manajerial pada kegiatan kokurikuler serta ekstra kurikuler secara efektif dan berkelanjutan (Kolaborasi KS dengan PS)
KEPEMIMPINAN DALAM KONSEP KI HAJAR DEWANTARA ARTINYA 1 Ingarso sung tuladha 2 Ing madya mangun karsa 3 Tut Wuri handayani Seorang kepala sekolah harus contoh/teladan Seorang kepala sekolah mampu memberi semagat, motivasi, mampu menciptakan aman dan nyaman di lingkungan sekolah Seorang kepala sekolah mampu mendorong semangat kerja
Peranan Kepala Sekolah dalam PPK PERANAN 1. MANAJER: fungsi manajemen dan kepemimpinan (pengelolaan SDM, sarana dan prasarana sekolah). 2. Conductor orkestra 3. Inspirator dan komunikator PPK 1. Peranan sentral dalam rangka mengembangkan Penguatan Pendidikan Karakter 2. Mengembangkan ekosistem sekolah. 3. Menghubungkan sekolah, orangtua dan masyarakat dalam rangka pengembangan PPK (mengelola dukungan masyarakat)
Peranan Kepala Sekolah dalam PPK PERANAN 4. Transformatif 5. Figur keteladanan 6. Instructional leader PPK 4. Mendorong terjadinya perubahan dalam PPK 5. Pengembangan budaya sekolah. 6. Supervisi akademik pada kegiatan intra kurikuler dan supervisi manajerial
Ruang Lingkup Manajemen dan Kepemimpinan 1. Teks Sub teks 2. Teks Asesmen, evaluasi, implementasi, 3. Teks analisis masalah, dan pemecahan manajemen dan kepemimpinan sekolah untuk implementasi PPK di satuan pendidikan saat ini Analisis pemecahan masalah implementasi PPK melalui manajemen perubahan Analisis dan pengembangan strategi perubahan sekolah ke depan untuk implementasi PPK yang efektif Model kepemimpinan partisipatif dan demokratis untuk menggerakkan PPK Analisis kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan berbagai pembiasaan terpimpin fokus pada prioritas nilai utama PPK Analisis dan pengembangan strategi budaya sekolah untuk implementasi PPK yang efektif Evaluasi peraturan dan tata tertib sekolah yang melibatkan pemangku kepentingan sebagai bagian dari perbaikan terus menerus Melaksanakan supervisi akademis dan pengembangan PPK berbasis kelas Analisis kekuatan potensi PPK melalui pengembangan sumber daya pendidik (metode pengajaran, manajemen kelas, dan pembelajaran tematik dan terintegrasi dalam mata pelajaran
Latihan 1 PERANAN KEPALA SEKOLAH LK 2.1: Identifikasikan kegiatan-kegiatan Kepala Sekolah yang mencerminkan peran kepala sekolah dalam implementasi PPK di sekolah
Tripusat Pendidikan 4. Program Penguatan Pendidikan Karakter tidak akan berhasil tanpa melibatkan jaringan peranan tripusat pendidikan, yaitu sekolah, rumah (orang tua) dan masyarakat. 5. Pelibatan publik pendidikan sangat dibutuhkan agar penguatan pendidikan karakter memperoleh dukungan semua pihak : dana, tenaga, pemikiran, keahlian, dan pemikiran. 6. Kemampuan mengembangkan jaringan tripusat merupakan kompetensi utama yang perlu dimiliki oleh Kepala sekolah dan didukung oleh Pengawas dalam rangka mengembangkan Penguatan Pendidikan Karakter secara mandiri dan gotong royong.
Tri Pusat Pendidikan 1. Dalam kompetensi Manajerial Kepala Sekolah disebutkan bahwa salah satu tugas kepala sekolah adalah mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah. 2. Dalam Kompetensi Sosial Kepala Sekolah disebutkan bahwa kepala sekolah juga bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah, berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, dan memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain. 3. Kepala Sekolah merupakan komunikator yang menghubungkan visi sekolah dengan keluarga dan masyarakat (Tripusat pendidikan)
Strategi Pengembangan Tripusat 1. Komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan pendidikan, terutama orang tua, komite sekolah, dan tokoh-tokoh penting di lingkungan sekitar sekolah. 2. Relasi yang baik dengan lembaga-lembaga Pemerintahan dan nonpemerintahan serta dengan komunitas-komunitas yang memiliki potensi untuk membantu program PPK di sekolah 3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan kegiatan PPK sebagai sumber-sumber pembelajaran
Latihan 2 : Pengembangan Jaringan Tripusat 1. Analisis peranan tripusat yang ada di lingkungan sekolah mereka dan memetakan apa saja bentuk dukungan yang dapat mereka lakukan. 2. Peserta mengerjakan Lembar Kerja Pengembangan Jaringan Tripusat (Lembar kerja lampiran 2.2.) 3. Diskusi tentang pengembangan jaringan Tripusat
Beberapa Prinsip Kolaborasi 1. Bekerja dalam team, tidak sendirian, bertempur bersama pasukannya 2. Berkawan dengan media masa 3. Hadapi tantangan internal maupun eksternal 4. Berkomunikasi dengan komite sekolah, dewan pendidikan, 5. Lakukan questionaire pada wali murid 6. Aktifitas sekolah yg bersentuhan dengan masyarakat
Contoh Partisipasi Publik Suasana lelang pisang MBS pada acara Hardiknas, hanya Rp. 1 juta untuk satu tandan pisang. Bupati dan pengusaha berebut membeli pisang MBS
Contoh Partisipasi Masyarakat Kepala sekolah, guru dan pengawas diskusi bersama tentang Integrasi PPK dalam RKS
Peningkatan Partisipasi Masyarakat 1. Sebarapa banyak orang tua terlibat dalam penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah? 2. Berapa persen bantuan dari masyarakat dalam bentuk barang maupun tenaga? 3. Berapa banyak sekolah sudah membentuk paguyuban kelas dan berkoordinasi secara efektif? 4. Berapa sering orang tua peserta didik terlibat dan membantu guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas?
Contoh Partisipasi Masyarakat Bentuk peran serta masyarakat : orang tua siswa membantu guru dalam pembelajaran di kelas
Akuntabilitas dan Transparansi Anggaran 1. Kemitraan dengan komunitas dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan PPK. 2. Kemandirian sekolah bisa diartikan dalam konteks kemandirian ekonomi dan anggaran dalam menerapkan PPK. 3. Mengingat Sekolah tidak boleh menarik pungutan dari masyarakat, maka konteks kolaborasi dengan pemangku kepentingan inilah yang dibutuhkan, termasuk dalam dukungan anggaran dan keuangan 4. Untuk itu perlu keterbukaan (transparansi) dan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dalam pelaporan keuangan (akuntabilitas)
Branding Sekolah 1. Sekolah yang berkualitas memiliki identitas berupa branding. 2. Mendikbud dalam menginginkan agar setiap sekolah memiliki branding yang unik dan khas. 3. Branding menunjukkan kekuatan dan keunggulan sekolah berdasarkan potensi lingkungan, peluang yang ada, dukungan staf, orang tua dan masyarakat. 4. Branding sekolah dapat dikaitkan pilihan prioritas nilai dalam nilai-nilai utama PPK didukung dengan jalinan nilai-nilai lain
Pertanyaan Apakah sekolah Anda sudah memiliki branding? Apakah branding sekolah Anda? Mengapa memilih branding itu?
Latihan 3 BRANDING SEKOLAH LK 2.3: Mendesain branding sekolah sebagai ciri khas yang diunggulkan sekolah sesuai dengan nilai-nilai utama karakter. Branding adalah keunikan, kekhasan, dan keunggulan sekolah yang membedakan sekolah satu dengan sekolah yang lainnya. Branding yang baik mengacu pada pembentukan nilai-nilai utama tertentu yang menjadi prioritas sekolah.
Latihan 4 Mendesain Program PPK Peserta mengerjakan lembar kerja Lampiran 2.4. Mendesain Program PPK Pembahasan dan diskusi desain Program PPK
Terima Kasih foto: anakbersinar.com