STUDENT CENTER LEARNING. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

METODE METODE PEMBELAJARAN. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran sangat tergantung pada cara pendidik. Metode adalah cara yang digunakan

Bab II Pengembangan Area Emosional

BAB I PENDAHULUAN. guru. Kemampuan tiap guru tidak sama, hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat

STRATEGI-STRATEGI YG MEMADUKAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) RAYON UIN ALAUDDIN MAKASSAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model inkuiri terbimbing merupakan suatu model yang digunakan guru untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN COOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI KARYA SASTRA. Hesti Setya Harini*

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang efektif dan menarik merupakan langkah dalam upaya

BAB II LANDASAN TEORI. Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang dipilih dan

BAB I PENDAHULUAN. cara tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Muhibbin Syah, 2003:10).

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB V PEMBAHASAN. penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari iru tugas seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengajarkan siswa untuk bekerjasama

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. pandang yang berbeda. Pokok-pokok pembicaraan merupakan bagian penting

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dikemukakan di depan, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Pengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan prilaku sosial dan penanaman dasar keilmuan. Tentu saja, kemampuan numerik maupun kemampuan-kemampuan sosio-kultural.

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

BAB I PENDAHULUAN. Padahal metode ceramah memiliki banyak kekurangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya (2006:145),

BAB I PENDAHULUAN. negara. Melalui pendidikan dapat membentuk kepribadian seseorang sehingga

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

TEKNIK & ETIKA DISKUSI ILMIAH.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Efa Rosfita, 2013

15. Metode Discovery

oleh : Maria Nunik Andina L

BAB II. Kajian Pustaka. pembelajaran kooperatif, dan prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Menurut Degeng (dalam Riyanto, 2010: 5), Belajar merupakan pengaitan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan

Metode Pembelajaran. Gamaliel Septian Airlanda

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentan. g alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. alam, ledakan penduduk, pengangguran dan lain-lain. Permasalahanpermasalahan

Metode Metode Instruksional Dina Amelia/

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain

II. KAJIAN PUSTAKA. Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut. Upaya peningkatan kualitas manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

TINJAUAN PUSTAKA. baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung melalui media.

Metode Pembelajaran. Tulisna, ST. TOT : Teknik Mengajar, BAPETEN Februari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN YANG MENGAKTIFKAN SISWA SUNARYO SOENARTO

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SD IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin

I. PENDAHULUAN. berkualitas dan satu satunya wadah yang berfungsi sebagai alat untuk. membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

II. KAJIAN PUSTAKA. Manusia dalam hidupnya tidak pernah lepas dari belajar, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pedoman Perkuliahan Agronomi Lanjut. Roedhy Poerwanto Ade Wachyar Iskandar Lubis Harjadi

METODE PEMBELAJARAN Jenis-jenis metode dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pendekatan, diantaranya: Berdasarkan pemberian informasi:

BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 siswa di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI HIMPUNAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang,

I. PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan merupkan awal bangsa yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA

PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING): SUATU UPAYA PENGAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA

BAB II KAJIAN TEORI. belajar dengan mudah. Pembelajaran merujuk pada usaha siswa mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

Belajar Dan Pembelajaran Metode Based Learning

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (dalam Ashyar, 2012: 7-8),

BAB I PENDAHULUAN. Seperti diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran tim pendengar. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti

BAB II KAJIAN TEORI. belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu

Prosiding Seminar Nasional Prodi Teknik Busana PTBB FT UNY Tahun 2005 PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

PEMBELAJARAN KOLABORATIF DAN BERBAGAI IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompentensi. sesuai bidang keahlian yang dipilih atau yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi pembelajaran awal siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Jolanda Dessye Parinussa, 2013

Multin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid 1. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

Transkripsi:

STUDENT CENTER LEARNING OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb

CERAMAH ILLUSTRATIF DISKUSI STUDI KASUS PENUGASAN PRESENTASI ELEARNING (INTERNET LIBRARY)

CERAMAH ILUSTRATIF Metode ceramah yang berasal dari kata lecture, mamiliki arti pengajar atau metode pengajar, metode ini lebih banyak dipergunakan di kalangan pengajar, karena pengajar memberikan kuliah mimbar dan disampaikan dengan ceramah dengan pertimbangan pengajar berhadapan dengan banyak mahasiswa yang mengikuti perkuliahan. (strategi pembelajaran berbasis kompetensi) Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan sacara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas

DISKUSI Pengertian Diskusi Metode diskusi merupakan interaksi antar siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. (Yamin) Teknik Diskusi adalah proses belajar mengajar yang didalamnya terdapat proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukarmenukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah. (Roestiyah). Diskusi biasanya berawal dari munculnya suatu masalah yang perlu dipecahkan bersama dan dibahas berdasarkan teori dan pengetahuan yang telah dipelajari. (Sudarman) Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan mahasiswa pada suatu permasalahan. (Sanjaya)

Tujuan Diskusi Memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan, karena hal itu perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis. Memberi kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah bersama. (Roestiyah) Mempercepat pemahaman siswa terhadap suatu hal secara matang dan mendalam. (Sudarman)

JENIS-JENIS DISKUSI Diskusi kelas Diskusi kelompok kecil Simposium Diskusi panel

SYARAT-SYARAT DISKUSI Bagi Pengajar Menyediakan bahan atau Menentukan topik, atau masalah yang akan didiskusikan. Memahami dan menguasai sungguh-sungguh masalah yang didiskusikan. Mampu memberikan garis-garis besar pokok persoalan yang penting, agar diskusi berjalan lebih terpimpin. Membimbing diskusi, bukan memberi ceramah, Sabar terhadap kelompok yang lamban dalam mendiskusikannya, Waspada terhadap kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan dengan tidak menentu,

Bagi siswa Siswa berada di tahap menengah atau tahap akhir proses belajar, sebagai perluasan pengetahuan yang telah dikuasai siswa. Pelajaran formal atau magang, Siswa mengidentifikasi atau memecahkan masalah serta mengabil keputusan. Setiap siswa dapat bicara mengeluarkan gagasan dan pendapatnya secara rasional Siswa menghadapi masalah secara berkelompok, Siswa harus saling mendengar pendapat orang lain Siswa harus saling memberikan respons Siswa harus dapat mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang dianggap penting.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Kelebihan Mempertinggi partisipasi siswa secara individual Mengembangkan rasa sosial dan mendorong rasa kesatuan. Merupakan pendekatan yang demoratis dengan menghargai pendapat orang lain. Merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan pendapat, gagasan dan ide-ide secara rasional. Memperluas pandangan dengan melatih dan membiasakan diri bertukar fikiran dalam mengatasi setiap permasalahan. Membantu mengembangkan kepemimpinan.

Kelemahan Metode ini tidak tepat bila digunakan pada tahap awal proses belajar. Memerlukan waktu yang panjang. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar. Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang masalah yang akan didiskusikan. Dalam diskusi menghendaki pembuktian logis, yang tidak terlepas dari fakta-fakta Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur. Mungkin dikuasai orang-orang yang suka berbicara. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pandapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung. Sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.

PROSEDUR PELAKSANAAN Persiapan Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun khusus. Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. (Misalnya panel atau symposium). Menetapkan topik atau masalah yang akan dibahas. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator dan notulis.

Pelaksanaan Diskusi Memeriksa segala persiapan yang diaggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi. Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan. Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Memberikan kesempatan yang sama kepada tiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya. Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas agar tetap fokus.

Penutupan Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi. Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk peraikan selanjutnya.

STUDI KASUS Teknik studi kasus adalah teknik mengajar yang melibatkan penilaian, analisis, dan diagnosis masalah dengan maksud agar mahasiswa mencapai kesimpulan dan dapat menyarankan suatu penyelesaian. Teknik ini digunakan di sekolah tinggi kejuruan agar mahasiswa mendalami kerumitan dunia nyata yang tercermin dalam hukum, ekonomi bisnis, hubungan industri, sosial, politik, dan lain sebagainya. Teknik studi kasus sekarang digunakan dalam pengajaran berbagai bidang ilmu yang melibatkan proses identifikasi dan seleksi tindakan tertentu dari berbagai alternatif yang ada.

TUJUAN STUDI KASUS Menciptakan situasi belajar mengajar yang memungkinkan peran serta aktif seluruh mahasiswa dan pelajarannya dibuat semirip mungkin dengang situasi sebenarnya. Mengingkatkan kemampuan mahasiwa untuk mengenai prinsip yang mendasari suatu masalah dan agar mahasiswa dapat berfikir secara cepat dalam keadaan tertentu, serta menerapkan pemikirannya untuk memecahkan masalah menguji mahasiswa menerapkan pelajarannya dikelas pada sistuasi yang sulit yang melibatkan banyak kendala. Walaupun teknik studi kasus ini dapat digunakan pada kelas yang besar, akan tetapi teknik ini akan lebih efektif bila digunakan pada kelas yang tidak terlalu besar.

JENIS-JENIS STUDI KASUS Harvard Metode Insiden proses Studi Kasus Singkat

PENUGASAN Penugasan adalah salah satu bentuk pembelajaran student center learning. Mahasiswa bisa diberikan penugasan baik secara individu maupun berkelompok. Pemberian tugas akan membuat mahasiswa belajar dari berbagai sumber, mengembangkan kemampuan analisis dan mencari pemecahan masalah.

PRESENTASI Presentasi adalah kelanjutan dari pemberian tugas yang kemudian dipresentasikan. Presentasi akan membuat mahasiswa berani tampil di depan umum dan mempertanggungjawabkan apa yang telah dipresentasikan sehingga mahasiswa belajar lebih keras dari berbagai sumber.

E-LEARNING E learning adalah salah satu bentuk mencari sumber belajar melalui internet.