LAMPIRAN I INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2 Tahun 2007 TANGGAL : 16 Maret 2007

dokumen-dokumen yang mirip
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM

Bidang Tanaman Pangan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 8 TAHUN 2011

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan :

BUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN BAKAR NABATI (BIOFUEL) SEBAGAI BAHAN BAKAR LAIN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

Lampiran I : Qanun Kabupaten Aceh Tengah Nomor : 13 Tahun 2013 Tanggal : 17 Desember 2013 BUPATI ACEH TENGAH. Dto NASARUDDIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

KEPALA DINAS UPTD LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR : 8 TAHUN 2008 TANGGAL : 20 SEPTEMBER 2008

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

BUPATI BATANG HARI A. FATTAH

POHON KINERJA. Meningkatnya kualitas produksi Perkebunan, meningkatkan SDM, dan Pengeloaan Perkebunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

Halaman 1 Paparan Kepala Bappeda Kabupaten Pulang Pisau pada acara FORGAB SKPD Tingkat Provinsi Tahun 2015

Profil Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Provinsi Sumatera Selatan

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN PABERIWAI. 2. Ibu Kota Kecamatan : KANANGGAR. 3. Tahun Berdiri : 5 JUNI

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT KEPALA DINAS

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

PROFIL KECAMATAN. a) Adminitrasi Pemerintahan :

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Profil Kabupaten Aceh Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB. IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2002 TENTANG HUTAN KOTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G

PROFIL KECAMATAN DALAM PENGEMBANGAN

Nama Kecamatan : Haharu Jumlah Desa / Kelurahan : 7 Desa Nama Desa atau kelurahan yang sekretarisnya PNS: Rambangaru,kadahang,Wunga,Napu

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1998 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

UPT BUPATI PEKALONGAN,

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon. Rencana Tahun Target Capaian Kinerja

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2012 TENTANG

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan


BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KEPALA

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KEPALA DINAS BIDANG

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPAT EN SIAK LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR : 8 TAHUN 2008

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BUPATI MANDAILING NATAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU Dan WALIKOTA BENGKULU MEMUTUSKAN:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

STRATEGI DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN PASER BIDANG INDUSTRI TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

TENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2006

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN,

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.26/Menhut-II/2005

DOKUMEN POTENSI DESA TELUK BINJAI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

KABUPATEN INDRAGIRI HULU RINGKASAN RKA SKPD TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

LAMPIRAN I INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2 Tahun 2007 TANGGAL : 16 Maret 2007 PROGRAM PERCEPATAN REHABILITASI DAN REVITALISASI KAWASAN PENGEMBANGAN LAHAN GAMBUT DI KALIMANTAN TENGAH 1. Konservasi 1. Penetapan Rencana Induk (Master Plan) Konservasi Kawasan PLG Penyusunan Rencana Induk Konservasi Kawasan PLG Rencana Induk (Master Plan) Konservasi Kawasan PLG Dalam,E 2. Penetapan Kawasan Hutan di PLG Melakukan Review Nomor 166/Menhut/VII/1996 Penunjukan kawasan hutan di PLG melalui,e 3. Penyusunan Rencana Aksi Konservasi Penetapan Rencana Aksi Konservasi Rencana Kegiatan Konservasi Tahunan Dalam 4. Konservasi Gambut Tebal 1. Penataan batas penetapan kawasan hutan konservasi gambut tebal Keterangan : Penanggung Jawab 201 2007 2008 2009 2011 0 kawasan gambut tebal Kemantapan hutan konservasi gambut tebal berkurangnya gangguan di kawasan gambut tebal pada areal seluas 281.200 ha 3. Sosialisasi penyuluhan kepada masyarakat tentang konservasi PLG Tersosialisasinya konservasi di PLG 4. Penambatan saluran yang memotong kubah gambut Muka air tanah pada saluran meningkat menjadi 40 cm 5. Konservasi Hutan Gelam 1. Penataan batas penetapan kawasan hutan konservasi gelam,b,d gelam pada areal 76.300 ha Kemantapan kelestarian hutan gelam terjaga seluas 76.300 ha,b,d 3. Penanaman jenis gelam pada lahanlahan terbuka pada areal seluas 76.300 ha Tertanamnya hutan gelam seluas 7.000 ha,b,d 6. Konservasi Hidrologi 1. Penetapan batas penataan kawasan hutan dengan fungsi hidrologi,e ekosistem hidrologi Kemantapan kelestarian hutan terjaga pada areal hutan seluas 273.400 ha,e 3. Penambatan saluran yang memotong kubah gambut Meningkatnya muka air tanah menjadi 40 cm 4. Pemeliharaan regenerasi alam untuk menstimulir terjadinya suksesi alam Terjadinya suksesi secara alamiah pada areal hutan seluas 273.400 ha,e 7. Konservasi Flora & Fauna 1. Penetapan batas penataan dengan fungsi flora fauna,c,e di areal flora/fauna seluas 133.000 ha Kemantapan kawasan konservasi berkurangnya gangguan dari illegal logging pada areal hutan seluas 133.000 ha,c,e 3. Penambatan saluran yang memotong kubah gambut 60 km Muka air tanah menjadi 40 cm, pada saluran menjadi 200 cm,c,e 4. Penanaman pengkayaan (enrichment planting) jenis asli Meningkatnya jumlah keanekaragaman jenis asli flora fauna,c,e 4

201 2007 2008 2009 2011 0 5. Pengelolaan kawasan hutan dengan fungsi konservasi flora fauna Kawasan hutan dengan fungsi konservasi flora fauna dapat lestari seluas 133.000 ha,c,e 8. Konservasi Hutan Kerangas 1. Penetapan batas penataan konservasi di areal hutan kerangas/pasir kuarsa pada areal 87.700 ha Blok E patroli kawasan konservasi hutan kerangas Kemantapan kawasan hutan konservasi di areal hutan kerangas pada areal seluas 87.700 ha Blok E 9. Konservasi Ekosistem Air Hitam 1. Penetapan batas penataan konservasi di areal ekosistem air hitam,c,e 2. Penambatan saluran yang memotong kubah gambut Muka air tanah pada saluran meningkat fungsi ekosistem air hitam terjaga pada areal seluas 18.700 ha,c,e 3. Pengamanan ekosistem air hitam Kemantapan kawasan konservasi ekosistem air hitam seluas 18.700 ha,c,e 4. Restorasi penanaman jenis asli pada kawasan ekosistem air hitam Pengembalian jumlah keanekaragaman jenis asli flora fauna di kawasan ekosistem air hitam seluas 18.700 ha, C 10. Konservasi Hutan Mangrove 1. Penetapan batas penataan kawasan konservasi pada areal hutan mangrove seluas 27.100 ha Blok C, D 2. Melakukan pengamanan pada areal hutan mangrove seluas 27.100 ha Kemantapan hutan konservasi di areal hutan mangrove seluas 27.100 ha Blok C, D 3. Restorasi penanaman jenis asli mangrove pada kawasan konservasi mangrove, kawasan terbuka Pengembalian fungsi ekosistem mangrove untuk lingkungan hidup di areal 27.100 ha Blok C, D 11. Penanggulangan Kebakaran Hutan Lahan 1. Pengaturan kembali organisasi kelembagaan pengendalian pencegahan kebakaran hutan lahan Legalitas Organisasi Kelembagaan 2. Perbaikan penyempurnaan sistem kerja, koordinasi pencegahan pengendalian kebakaran hutan Penurunan frekuensi kebakaran hutan lahan menjadi 5% 3. Monitoring titik api Informasi keberadaan titik api 4. Pembentukan brigade pengendalian kebakaran hutan yang melibatkan berbagai stakeholders masyarakat Terkendalinya kebakaran hutan di lahan gambut 12. Reboisasi 1. Identifikasi penetapan sasaran areal yang direhabilitasi Legalitas, Rencana Rehabilitasi Hutan Lahan (RHL) PLG 2. Pengadaan bibit pembuatan tanaman reboisasi Tersedianya bibit 12,1 juta batang untuk tanaman seluas 10.000 ha/th 3. Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan tanaman tahun 1-2 seluas 10.000 ha/th 4. Pembuatan areal mode reboisasi 1 unit model seluas 50 ha per tahun 5. Pengawasan, pengendalian, pengamanan Tanaman seluas 10.000 ha/th 2. Budidaya 1. Penyusunan Rencana Induk 1. Reevaluasi Sumber Daya Lahan (SDL) 1. Tersusunnya Peta operasional SDL 5

201 2007 2008 2009 2011 0 Budidaya PLG seluas 330.000 ha untuk skala 1 : 50.000 2. Tersedianya peta Dalam 2. Pemetaan penggunaan lahan blok A,B,D skala 1 : 10.000 2. Penyusunan Rencana Aksi Budidaya Penetapan Rencana Aksi Budidaya Rencana Kegiatan Tahunan Dalam 3. Pengelolaan Jaringan Reklamasi Rawa 1. Rehabilitasi jaringan reklamasi rawa Tersedianya jaringan reklamasi rawa seluas 93.000 ha ba jalan sepanjang 30 km 2. Peningkatan jaringan reklamasi rawa Meningkatnya jaringan reklamasi rawa seluas 30.000 ha termasuk jalan poros/inspeksi saluran sepanjang 30 km 3. Operasi pemeliharaan jaringan reklamasi rawa Beroperasi terpeliharanya jaringan reklamasi rawa seluas 230.000 ha/th Bupati / Walikota 4. Pengendalian daya rusak air Terkendalinya areal 45.000 ha dari banjir 5.Pemeliharaan/rehabilitasi handil rakyat Terpeliharanya handil rakyat pada luasan 40.000 ha 4. Rehabilitasi Pembangunan Infrastruktur Pertanian 1. Reklamasi ameliorasi lahan pada areal 330.000 ha Tersedia lahan seluas 123.000 ha,b,c 2. Perbaikan jalan usaha tani, jembatan, gorong-gorong Pada luasan areal 123.000 ha,b,c 3. Pengaturan tata air mikro & bangunan pendukung untuk Pada luasan areal 123.000 ha 5. Pengembangan Tanaman Pangan 1. Perluasan areal tanam persawahan Tersedianya areal persawahan seluas 123.000 ha 2. Perluasan areal tanam palawija Tersedianya areal palawija seluas 62.000 ha (jagung 28.000 ha, kedelai 12.000 ha, kacang tanah 4.000 ha, kacang hijau 4.000 ha, ubi kayu 12.000 ha, ubi jalar 2.000 ha) 6. Pengembangan Tanaman Hortikultura Perluasan / intensifikasi areal hortikultura Tersedianya areal hortikultura seluas 17.600 ha a. Sayuran dataran rendah a. Areal tanaman sayuran 1.600 ha b. Pengembangan tanaman rambutan b. Tersedianya tanaman budidaya rambutan seluas 8.000 ha c. Pengembangan tanaman jeruk c. Tersedianya tanaman budidaya jeruk seluas 4.000 ha d. Pengembangan tanaman pisang d. Tersedianya tanaman budidaya pisang seluas 4.000 ha 7. Pengembangan Perkebunan 1. Perluasan rehabilitasi tanaman karet Areal perkebunan karet seluas 7.500 ha 2. Perluasan rehabilitasi tanaman kelapa Areal perkebunan kelapa seluas 5.000 ha Bupati, C 3. Perluasan penanaman sawit Areal perkebunan sawit seluas 10.000 ha, B 4. Perluasan penanaman purun Areal perkebunan purun seluas 200 ha 6

5. Perluasan penanaman tanaman kopi Areal perkebunan kopi seluas 200 ha 8. Pengembangan Perikanan 1. Pengembangan budidaya ikan papuyu Pembudidayaan perikanan 120.000 ekor /45 kolam ikan papuyu 2. Pengembangan budidaya ikan patin Pembudidayaan perikanan 300.000 ekor /107 kolam ikan patin 3. Pengembangan budidaya ikan lele Pembudidayaan perikanan 120.000 ekor/45 kolam ikan lele 9. Pengembangan Peternakan 1. Pengembangan kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) Tersedianya kebun-kebun HMT milik masyarakat seluas 3.500 ha,c,d 2. Pengembangbiakan ternak sapi 3. Pengembangbiakan ternak itik Tersedianya ternak sapi sebanyak 16.000 ekor Tersedianya ternak itik sebanyak 20.000 ekor,c,d 4. Pengembangbiakan ternak kerbau Tersedianya ternak kerbau sebanyak 9.000 ekor,c 5. Pengembangbiakan ternak ayam buras Tersedianya ternak ayam buras sebanyak 20.000 ekor 6. Pengembangbiakan ternak kambing Tersedianya ternak kambing sebanyak 10.000 ekor,c,d 10. Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian 1. Unit pengolahan hasil tanaman pangan Tersedianya 150 unit pengolahan padi 50 unit pengolahan jagung (pemipil, penggiling & dryer),c,d 2. Unit pengolahan hasil hortikultura Tersedianya 20 unit miniplan untuk rambutan 10 unit pengolahan nanas, 10 housepacking untuk jeruk,c 3. Unit pengolahan hasil perkebunan Tersedianya 100 unit pengolahan kelapa 75 unit pengolahan hasil karet 4. Unit pengolahan hasil purun Tersedianya 20 unit pengolahan purun 5. Unit angkutan pemasaran hasil roda tiga Tersedianya 110 unit kendaraan roda tiga 6. Unit pengolahan pemasaran hasil peternakan, serta pemasangan instalasi biogas Tersedianya 50 unit/ kelompok pengolahan hasil ternak 500 unit instalasi biogas 11. Pengembangan Sarana Produksi Pertanian Institusinya 1. Optimalisasi Balai Benih Induk (BBI) 2. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Tersedianya 4 unit BBI padi 1 unit BBI hortikultura 1. Revitalisasi Balai Proteksi Tanaman Pangan Hortikultura (2 unit) 2. Revitalisasi Balai Proteksi Tanaman Perkebunan,B 3. Penyediaan sarana bengkel alat Revitalisasi bengkel alat mesin (Alsintan) di Mampai Pangkoh, serta penyediaan Alsintan 4. Pengaturan penyediaan sarana produksi produksi tanaman 5. Penyediaan skim pembiayaan/kredit Tersedianya skim kredit yang mudah diakses untuk kegiatan usaha 12. Revitalisasi Penyuluh Pertanian 1. Rekrutmen tenaga penyuluh institusi BPP 110 penyuluh 2. Pendampingan pembuatan demfarm pengujian teknologi Tersedianya 107 unit demfarm 13. Hutan Tanaman Industri ( HTI ) 1. Pemberian izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Tanaman (UPHHT) 2. Penetapan area sebagai Hutan Tanaman Industri Penetapan izin mengelola hutan tanaman di lahan gambut Penetapan lahan Hutan Tanaman Industri di lahan gambut seluas 153.000 ha Blok C,D Blok C,D 3. Pembangunan hutan tanaman dengan jenis Pemberdayaan hutan tanaman dengan jenis Blok C,D 7

pohon yang terpilih di lahan gambut 14. Penghijauan 1. Identifikasi penetapan sasaran areal yang di rehabilitasi terpilih seluas 153.000 ha Legalitas, Rencana Rehabilitasi Hutan Lahan PLG 2. Pengadaan bibit pembuatan tanaman hutan rakyat Tersedianya bibit 2.200.000 batang untuk tanaman hutan rakyat seluas 5.000 ha/th Bupati 3. Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan tanaman tahun 1 2 seluas 5.000 ha/th Bupati 4. Pembuatan model hutan rakyat Pembuatan 4 unit model tanaman hutan rakyat seluas 200 ha Bupati 5. Penghijauan lingkungan kawasan PLG Insentif bibit untuk penghijauan sesuai kebutuhan 6. Pengawasan, pengendalian, pengamanan Tanaman seluas 10.000 ha/th Bupati 3.Pemberdayaan Masyarakat Lokal Transmigra n 1. Penetapan Rencana Induk Rehabilitasi Pengembangan Transmigran Penyusunan kembali program pengembangan transmigrasi Rencana Induk Pengembangan Transmigrasi Dalam 2. Penyediaan Infrastruktur Dasar 1. Pembangunan/ Rehabilitasi Puskesmas Pembantu (Pustu) Puskesmas/Pondok Bersalin Desa (Polindes) Tersedianya 107 unit Pustu 12 unit Puskesmas/ Polindes 2. Pembentukan Posyandu Tersedianya posyandu sebanyak 107 unit 3. Penyediaan sarana penunjang kesehatan penunjang kesehatan sebanyak 119 paket 4. Pengadaan air bersih air bersih sebanyak 107 paket 5. Rehabilitasi gedung SD Tersedianya gedung SD sebanyak 107 unit 6. Pembangunan/ rehabilitasi gedung SMP Tersedianya gedung SMP sebanyak 29 unit 7. Rehabilitasi gedung SMA Tersedianya gedung SMA sebanyak 7 unit 8. Pembangunan pasar kecamatan Tersedianya pasar kecamatan 7 unit 9. Pengembangan Koperasi/Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Tersedianya Koperasi/LKM sebanyak 107 unit 10. Pengadaan bantuan pangan & non-pangan Tersedianya bantuan pangan non-pangan untuk 7.100 KK 11. Pemberian bantuan sosial Tersalurkan kepada 8.500 KK 3.200 anak di kawasan PLG 12. Peningkatan sarana ibadah ibadah sebanyak 214 unit 13. Pembangunan balai adat Tersedianya balai adat sebanyak 8 unit 3. Pembangunan, Peningkatan Pemeliharaan Jalan & Jembatan 1. Pemeliharaan jalan nasional 2. Pembangunan jalan provinsi Terpeliharanya jalan nasional sepanjang 138 km Terbangunnya jalan provinsi sepanjang 143 km,b,d 3. Pembangunan jalan Terbangunnya jalan Bupati / Walikota 8

kabupaten kabupaten sepanjang 60 km 4. Peningkatan sarana jalan kabupaten Meningkatnya jalan kabupaten sepanjang 137 km Bupati / Walikota 4. Peningkatan Pelayanan Sarana Prasarana Permukiman Transmigrasi/ Masyarakat 5. Pembangunan / pemeliharaan jembatan 1. Menata ulang kependudukan 2. Menata ulang sertifikat kepemilikan lahan transmigrasi yang meninggalkan lokasi 3. Menyediakan bantuan ramuan perbaikan rumah/pembangunan baru Terbangunnya/ terpeliharanya jembatan sepanjang 5.000 m Tertatanya kondisi kependudukan di kawasan PLG, transmigrasi masyarakat setempat sebanyak 7.100 KK Tertatanya sertifikat lahan sesuai kepemilikannya sebanyak 7.100 KK Tersedianya bantuan ramuan untuk perumahan sebanyak 8.500 unit Bupati / Walikota 4. Pembangunan rumah Terbangunnya rumah sebanyak 46.500 unit 5. Penempatan pemberdayaan Terfasilitasinya sebanyak 46.500 KK 6. Merehabilitasi bangunan fasilitas umum Terehabilitasinya bangunan fasilitas umum sebanyak 107 paket 7. Meningkatkan jaringan jalan lingkungan Tersedianya jaringan jalan lingkungan yang memenuhi persyaratan sepanjang 950 km 8. Menyediakan sarana Mandi Cuci Kakus ( MCK ) MCK bagi masyarakat/ transmigran sebanyak 107 paket 9. Melakukan operasi & pemeliharaan jaringan irigasi & rawa operasional sebanyak 150 orang 10. Melakukan bimbingan Perkumpulan Petani Pemakai Air ( P3A ) Terbinanya anggota P3A sebanyak 400 orang 11. Menyediakan rumah guru penjaga sekolah Tersedianya rumah guru penjaga sekolah sebanyak 600 unit 5. Peningkatan SDM 1. Menyediakan tenaga pembina UPT 1. pembina di 45 UPT sebanyak 135 orang 2. Penyediaan tenaga pembina di 62 UPT baru sebanyak 186 orang,c,d 2. Menyediakan tenaga medis/dokter medis/dokter sebanyak 47 dokter 3. Menyediakan tenaga pengajar/guru pengajar/guru sebanyak 282 guru 4. Menyediakan tenaga pengawas benih pengawas benih sebanyak 22 orang 5. Menyediakan tenaga pengamat organisme pengganggu tanaman (OPT) pengamat OPT sebanyak 22 orang 6. Mengadakan diklat petugas Terselenggaranya diklat bagi petani transmigran untuk 138 paket pelatihan, C 7. Menyediakan tenaga bi bi sebanyak 470 bi 8. Menyediakan tenaga perawat perawat sebanyak 133 perawat 9. Menyediakan tenaga sanitarian sanitarian sebanyak 48 orang 10. Menyediakan tenaga pengelola koperasi pengelola koperasi sebanyak 194 orang 11. Menyediakan tenaga petugas pasar petugas pasar sebanyak 7 orang 9

12. Mengadakan Bimbingan Mental (Bintal) motivasi untuk peningkatan produktivitas usaha ekonomi Terselenggaranya kegiatan bintal motivasi sebanyak 107 paket 13. Mengadakan bimbingan mental, spritual, keagamaan Terselenggaranya bintal, spiritual, keagamaan sebanyak 107 paket 6. Peningkatan Sarana Penunjang Kebutuhan Dasar Masyarakat 1. Peningkatan sarana penunjang di big kesehatan kesehatan sebanyak 119 paket 2. Peningkatan sarana penunjang di big pendidikan pendidikan sebanyak 143 paket 3. Peningkatan sarana penunjang di big sosial ekonomi penunjang sosial ekonomi sebanyak 12 paket 7. Pengembangan Prasarana Moda Transport 1. Membangun merehabilitasi dermaga/jetti Terbangunnya /terehabilitasinya dermaga/jetti sebanyak 100 buah 2. Pengadaan angkutan pedesaan Tersedianya angkutan pedesaan sebanyak 40 unit 3. Mengadakan sarana angkutan sungai angkutan sungai yang baik sebanyak 40 unit 4. Koordinasi Evaluasi 1. Review kebijakan lingkungan hidup Melaksanakan telaah kajian PLG big lingkungan hidup Hasil kajian big lingkungan hidup Dalam 2. Koordinasi kebijakan big ekonomi kesejahteraan rakyat Melaksanakan koordinasi kebijakan lintas instansi Kebijakan yang efektif efisien Dalam 3. Evaluasi program kebijakan big ekonomi kesejahteraan rakyat Melaksanakan evaluasi kebijakan Hasil evaluasi terhadap kebijakan pelaksanaan Inpres Rehabilitasi Revitalisasi Kawasan PLG di Kalimantan Tengah Dalam 4. Evaluasi pelaksanaan program Melaksanakan evaluasi pelaksanaan program Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Konservasi Budidaya Dalam 5. Evaluasi pelaksanaan kebijakan big konservasi Melaksanakan evaluasi kebijakan konservasi Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan big konservasi Dalam PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Salinan Sesuai dengan Aslinya Deputi Sekretaris Kabinet Big Hukum Lambock V Natthans 10