III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan selama 4 bulan yaitu dari bulan November2014 hingga

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Januari hingga April

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Fisik, Jurusan Kimia,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu pada bulan Juni hingga Desember

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Mei hingga Agustus

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei s.d. Oktober 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei sampai Oktober

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu pada bulan Februari hingga Mei

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga September 2012 di

III. METODE PENELITIAN. preparsai sampel dan pembakaran di furnace di Laboratorium Fisika Material

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat yang berbeda yaitu ; preparasi

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian terhidung sejak bulan Juni 2013 sampai dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan April 2010 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu pada bulan Oktober 2011

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai Mei 2015,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi sampel dan

BAB III METODOLOGI III.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

BAB IV METODE PENELITIAN

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan maret sampai juli 2013, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September sampai November 2014, dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2014.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

3 Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

Bab 3 Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Percobaan. Peralatan yang digunakan untuk sintesis, karakterisasi, dan uji aktivitas katalis beserta spesifikasinya ditampilkan pada Tabel 3.1.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

PELINDIAN PASIR BESI MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik / Fisik Fakultas

III. METODOLOGI. Gambar 5. Reaktor eterifikasi gliserol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 4 bulan yaitu dari bulan November2014 hingga Maret 2015 bertempat di Laboratorium Polimer Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.Analisis flash point, viskositas dan berat jenis produk transesterifikasibiodiesel dilakukan dilaboratorium Biomassa Universitas Lampung. Karakterisasi katalis dengan SEM-EDS, dan XRD dilakukan di Institut Teknologi Bandung, dan analisis PSA di lakukan dilaboratorium pusat LIPI Serpong, dan analisis biodiesel GC-MS dilakukan di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. B. Alat dan Bahan 1. Alat-alat yang digunakan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS) MA10-14-37 ZEI SS EVO, X-Ray Diffraction(XRD), Particle Size Analyzers (PSA) Beckman Coulter Ver.2.31/2.00, GasChromathografy-Mass Spectroscopy (GC-MS)model QP2010S

SHIMADZU,viskometer ostwald,perangkat elektrokimia, penangas, magnetic stirrer, oven, alat vakum, thermometer, dan peralatan gelas. 45 2. Bahan-Bahan Yang Digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : sekam padi, larutan larutan HNO 3 10 %, aquades, indikator universal, kertas saring, larutan NaOH 1,5 %,batangan aluminium, minyak kelapa, dan minyak jarak. C. Prosedur Penelitian 1. Preparasi Sekam Padi Langkah awal dalam penelitian ini adalah preparasi sampel sekam padi.sebanyak 500 gram sekam padi direndam dalam air panas selama 2 jam untuk mengekstrak bahan organik larut air yang merupakan bahan pengotor dalam proses ekstraksi silika. Sekam padi kemudian disaring dan dicuci lagi secara berulang dengan cara disiram dengan air panas untuk menghilangkan pengotor bahan organik larut air yang masih diperkirakan menempel pada permukaan sekam padi.kemudian, sekam padi yang telah bebas dari pengotor dikeringanginkan dan siap digunakan untuk ekstraksi silika. 2. Ekstraksi Silika Dari Sekam Padi Metode ekstraksi silika dalam penelitian ini mengadopsi metode ekstraksi yang telah digunakan sebelumnya oleh Daifullah et al. (2004) dan Pandiangan dkk., (2008). Sebanyak 50 gram sekam padi yang telah bebas dari pengotor bahan organik larut air

direndam dalam 500 ml larutan NaOH 1,5% kemudian dipanaskan sampai mendidih selama 30 menit. Selanjutnya, sampel disaring dan filtrat yang mengandung silika 46 terlarut ditampung. Untuk mengendapkan silika, filtrat kemudian ditambahkan larutan asam HNO 3 10% secara bertahap hingga terbentuk endapan silika dalam bentuk gel dan ph pengendapan silika mencapai 7,0. Gel silika kemudian didiamkan (aging) selama 24 jam pada suhu kamar. Selanjutnya gel silika disaring dan dicuci dengan akuades panas hingga bersih, lalu silika gel di rendam dengan larutan pemutih (bayclin) untuk menghilangkan sisa-sisa pengotor organik. Dilakukan pencucian lagi dengan air suling panas hingga bau bayclin hilang. Selanjutnya silika gel yang telah bersih dan bebas pengotor organik kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 110 C selama 24 jam dan dihaluskan. 3. Pembuatan Sol Silika Sekam Padi Sebanyak 20 gram silika sekam padi hasil ektraksi yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam 600 ml larutan NaOH 1,5% hingga larut sempurnasambil diaduk menggunakan hotplate stirer. 4. Pembuatan Prekusor Zeolit Dengan Metode Elektrokimia Sebanyak 600 ml sol silikadalam NaOH 1,5% diencerkan dengan 1,4 liter air suling, kemudian dimasukkan ke dalam reaktor elektrolisis. Sol silika diaduk menggunakan hot plate stirrer, kemudian di asamkan dengan larutan HNO 3 10% secara bertahaphingga phyang telah ditentukan yaitu ph 4, 6, 8 dan 10. Masing-masing larutan ditempatkan batangan alumunium sebagai anoda dan katoda, selanjutnya di

47 elektrolisis pada variasi potensial 4, 6, 8 dan 10 volt selama 30 menit. Zeolit yang terbentuk selanjutnya disaring kemudian dikeringkan pada suhu 110 o C selama 24 jam lalu digerus dan diayak dengan ayakan berukuran 200 mesh. Rancangan alat untuk proses elektrosintesis zeolit dapat diberikan pada Gambar 10. 5 Keterangan : A. Potensial meter B. Reaktor kaca C. Batang alumunium D. Hot Plate Stirrer E. Kabel penghubung anoda dan katoda F. Magnetic Stirrer Gambar 10. Rancangan reaktor elektrokimia silika sekam padi menjadi zeolit 5. Kalsinasi Katalis Proses kalsinasi dilakukan dengan menggunakan furnace Lento 3508 yang dapat disesuaikan dengan perlakuan yang diinginkan. Kalsinasi katalis zeolit yang berbentuk serbuk halus dilakukanpada suhu konstan 300 o C selama 2 jam.berikut ini adalah langkah-langkah pengunaan furnace : 1. Sampel disiapkan. 2. Sampel dimasukkan ke dalam tungku pemanas (furnace).

48 3. Alat tungku dihubungkan dengan sumber tegangan, kemudian setting alat dalam keadaan hidup atau "ON". 4. Tungku diatur (setting) sesuai dengan perlakuan pada sampel. 5. Tungku pemanas dimatikan ketika proses telah selesai. 6. Sampel dikeluarkan dari tungku pemanas. Sampel dipanaskan dari suhu 25 o C hingga mencapai suhu 300 o C dengan kenaikan suhu 5 o C/menit. Setelah mencapai suhu yang diinginkan (300 o C) suhu ditahan selama 2 jam (120 menit).selanjutnya alat furnace akan menghentikan pemicu kenaikan dan penahanan suhu, kemudian secara otomatis suhu di dalam furnace akan turun kembali secara perlahan hingga mencapai suhu kamar (25 o C). 6. Seleksi Katalis Pada Reaksi Transesterifikasi Untuk mendapatkan zeolit dengan unjuk kerja terbaik sebagai katalis, zeolit yang dihasilkan dari metode elektrosintesis diujicobakan pada reaksi transesterifikasi minyak nabati. Sebanyak 50 ml minyak nabati dicampurkan dengan 20 ml metanol dan katalis zeolit sintetik sebanyak 2 gram. Campuran diaduk secara kontinyu menggunakan Hot Plate Stirrer pada suhu 75-80 C selama 120 menit dalam kondisi refluks. Dari percobaan ini akan didapatkan katalis dengan unjuk kerja terbaik yang selanjutnya akan digunakan untuk mempelajari pengaruh variabel transesterifikasi lainnya yakni, suhu, waktu dan komposisi. Rancangan proses reaksi transesterifikasi disajikan pada Gambar 11.

49 C A B D E Keterangan : A. Kondensor B. Termometer C. Labu didih D. Penangas air E. Hot Plate Stirrer Gambar 11. Rancangan proses transesterifikasi 7. Analisis Produk Transesterifikasi (Biodiesel) Produk yang dihasilkan pada kondisi optimum reaksi transesterifikasi minyak nabati dilakukan uji kelayakan sebagai bahan bakar antara lainflash point,cetane number, viskositas dan massa jenisberdasarkan SNI 04-7182-2006. Sedangkan untuk identifikasi komponen dalam produk, dan secara khusus untuk melihat apakah semua trigliserida yang terdapat dalam minyak nabati mampu diubah menjadi mono ester dilakukan analisis GasChromathografy-Mass Spectroscopy (GC-MS).Analisis GC- MS menggunakan model GC-MS QP2010S SHIMADZU, yang dilengkapi dengan kolom AgilentJ%W DB-1 yang panjangnya 30 meter dan diameter internal 0,25 mm. Fragmentasi berlangsung dengan bantuan sumber elektron berupa electron impact(ei)

50 dengan energi ionisasi sebesar 70eV serta gas pembawa Helium. Adapun langkahlangkah penggunaan GC-MS sebagai berikut: 1. Transformator/power supply dinyalakan,kemudian tombol on ditekan pada alat GC-MS, berturut-turut untuk power pada Ion Gauge (I.G.), MS, dan GC. Gas He dialirkan, dan dihidupkan pula komputer, monitor, dan printer. 2. Dipilih menu Class-5000, klik vacuum control, dan auto start updijalankan. 3. GC-MS monitor diaktifkan, set temperatur injector, kolom, dan detector. Kemudian ditunggu hingga tekanan vakum di bawah 5 kpa 4. Tuning diaktifkan, diklik auto tune, load method yang akan digunakan, kemudian diklik startdan ditunggu beberapa saat sampai hasilnya diprint-out, setelah selesai diklik close tuning 5. Method developmentdiaktifkan, set GC parameter, set MS parameter, save method yang telah dideskripsikan, kemudian diklik exit. 6. Real Time Analysis diaktifkan, dipilih single sample parameter, kemudian diisi dengan deskripsi yang diinginkan 7. Dilakukan Send Parameter. ditunggu sampai GC dan MS ready, kemudian dilakukan injeksi sampel. 8. Ditunggu sampai analisa selesai 9. Post Run Analysis diaktifkan, kemudian dipilih Browser untuk analisis sampel secara kualitatif. 10. Dilakukan pengaturan peak top comment (peak label), dan reintegrasiload file yang dianalisa. Kemudian dipilih display spectrum search pada peak tertentu dan dilakukan report pada bagian yang diinginkan.

51 Untuk mengakhiri, temperatur injector, kolom, dan detector pada GC-MS monitor didinginkan sampai temperatur ruangan (30 o C). Bila sudah tercapai, vacum control diklik dan dilakukan auto shut down. Perangkat alat dimatikan dengan urutan : komputer, GC, MS, IG, dan gas He. 8. Karakterisasi Katalis a. Karakterisasi Dengan SEM-EDS Analisis menggunakan SEM dilakukan untuk mengetahui morfologi permukaan sampel dan ukuran partikel. Analisis SEM-EDS ini dilakukan pada zeolit sintetik yang telah memberikan unjuk kerja terbaik.langkah-langkah dalam uji SEM-EDS ini adalah sebagai berikut: 1. Sampel yang akan dianalisis disiapkan dan direkatkan pada spesimen holder (Dolite, double sticy tape). 2. Sampel yang telah dipasang pada holder kemudian dibersihkan dengan Hand Blower. 3. Sampel dimasukkan dalam mesin couting untuk diberi lapisan tipis yang berupa gold-poladium selama 4 menit sehingga menghasilkan lapisan dengan ketebalan 200-400 Å. 4. Sampel dimasukkan ke dalam Specimen Chamber. 5. Pengamatan dan pengambilan gambar pada layer SEM-EDS dengan mengatur pembesaran yang diinginkan. 6. Penentuan spot untuk analisis pada layer SEM-EDS.

52 7. Pemotretan gambar SEM-EDS. b. Karakterisasi dengan Particle Size Analyzers (PSA) Pengukuran ukuran partikel katalis dengan alat PSA merk Beckman Coulter Delsa TM Nano versi 2.31/2.00 yang dianalisis di Pusat Penelitian LIPI Serpong dengan pelarut air suhu 25 o C. Langkah-langkah kerja alat adalah sebagai berikut : a. Pilih ikon measurement dari Data Acquisition pada panel fungsi b. Klik start c. Untuk menampilkan grafik, klik nama grafik yang diinginkan d. Setelah pengukuran selesai, data grafik di transfer ke file dengan klik SOP c. Karakterisasi Dengan X-Ray Diffraction (XRD) Karakterisasi dengan XRD dilakukan untuk menganalisis pengaruh suhu sintering terhadap struktur kristalografi sampelzeolit, apakah sampel bersifat amorf atau kristalin. Sumber sinar radiasi menggunakan K α dari Cu. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis menggunakan XRD adalah sebagai berikut: 1. Sampel yang akan dianalisis disiapkan dan direkatkan pada kaca, kemudian dipasang pada tempatnya yang berupa lempeng tipis berbentuk persegi panjang (sampel holder) dengan bantuan malam (lilin perekat). 2. Sampel yang disimpan dipasang pada sampel holder kemudian dilekatkan pada sampel stand dibagian goniometer.

53 3. Parameter pengukuran dimasukkan pada softwere pengukuran melalui komputer pengontrol, yaitu meliputi penentuan scan mode, penentuan rentang sudut, kecepatan scan cuplikan, memberi nama cuplikan dan memberi nomor urut file data. 4. Alat difraktometer dioperasikan dengan perintah Start pada menu komputer, dimana sinar-x akan meradiasi sampel yang terpancar dari target Cu dengan panjang gelombang 1,5406 Å. 5. Hasil difraksi dapat dilihat pada komputer dan intensitas difraksi pada sudut 2 tertentu dapat dicetak oleh mesin printer. 6. Sampel dari sampel holder diambil setelah pengukuran cuplikan selesai.