BAB V HASIL PENELITIAN. ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) terhadap jumlah sel NK dan kadar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di klinik RSUD Gunung Jati Cirebon, dengan populasi

BAB VI PEMBAHASAN. Efektivitas Ekstrak Kulit Manggis Terhadap Sel NK. kontrol mengalami kenaikan. Hal ini dapat kita lihat pada grafik berikut ini.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana) TERHADAP JUMLAH SEL NK DAN KADAR IFN-γ PADA PENDERITA HIV DENGAN TERAPI ANTIRETROVIRAL

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di klinik alergi Bagian / SMF THT-KL RS Dr. Kariadi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Double Blind Permutted. (- : kontrol)

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Empat puluh pasien karsinoma mammae stadium III B yang memenuhi kriteria

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro pada

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest dan posttest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan subyek siswa-siswi kelas I SD Negeri

BAB IV. Pendidikan SMP SMA DIII S1 S2 Jumlah 2.9% 100% S2 3% SMP 29% DIII 15%

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara


BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

SURAT PERNYATAAN PENELITI UTAMA. : Pengaruh Pemberian Susu Mengandung EPA pada Jumlah. Sertifikat Ethical Clearance No 150/EC/FK/RSDK/2011

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB 5 HASIL PENELITIAN. induksi selama 9 bulan didapatkan 18 ekor mencit berhasil tumbuh tumor pada

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan jenis New Zealand

usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid jenis_kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental Semu (Quasi Experiment Design) yaitu desain. Rancangan yang dipilih adalah One Group Pretest-Postest

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Randomized control

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMAN 1 Kasihan memiliki jumlah siswa yang cukup banyak sehingga

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta bidang Mikrobiologi Kedokteran. 4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian. Semarang dan sekitarnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

Statistik Parametrik. Saptawati Bardosono

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Sampel. Jumlah. X MIPA X MIPA X MIPA X MIPA Jumlah 39 88

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sampel 24 ekor mencit jantan strain Swiss, setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penggunaan media CD interaktif terhadap minat dan hasil belajar dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Remaja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sejak 28 Januari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STATISTIK NON PARAMTERIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPT Pringsewu. Populasi dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 12 Bandar

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Tiga puluh dua pasien di ruang ICU dengan ventilator mekanik yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experiment menggunakan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari pretest dan postest. Data dalam penelitian ini berupa tes kesegaran

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Super Oxide. Dismutase Oral (SOD) terhadap kadar TGFβ1 dan Mean

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH MX PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMAN 1 KARANGWARENG KABUPATEN CIREBON

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus)

BAB III METODE PENELITIAN. Semarang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober Desember 2015

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid

5. ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 Analisis Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB V HASIL PENELITIAN Telah dilakukan penelitian eksperimental untuk menganalisis efektivitas ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) terhadap jumlah sel NK dan kadar sitokin IFN- γ pada penderita HIVdengan terapi antiretroviral/arv. Sebelum dilakukan penelitian, semua subjek penelitian dilakukan pemeriksaan pada semua subjek penelitian untuk menilai karaketristik subjek penelitian. Subjek penelitian tersebut, peneliti membagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok placebo. Kemudian, dilakukan sampling darah (intravena) di Klinik Seroja Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon. Sampling darah digunakan untuk pemeriksaan jumlah sel NK dan sitokin IFN- γ di Laboratorium Patologi Klinik Universitas Gadjah Mada Jogjakarta (Pretest). Penelitian dilakukan selama 30 hari. Setelah itu, dilakukan kembali sampling darah setelah 30 hari pemberian ekstrak kulit manggis.. Dalam pengamatan dan perlakuan selama 30 hari, tidak terdapat subjek penelitian yang mengalami efek samping yang fatal, yang dikarenakan mengkonsumsi ekstrak kulit manggis ataupun kapsul placebo. Berikut ini adalah karakteristik subjek penelitian yang digunakan pada penelitian ini.

Table 5. Karakteristik Dasar Subjek Penelitian Karakteristik Jumlah Subjek Penelitian (n=40) Kelompok Perlakuan (n=20) Kelompok Placebo (n=20) Uji Beda (p) Umur (+SD) 34,10+5,93 33,25+5,17 34,95+6,63 0,464 Jenis Kelamin (%) 0,744 Laki-Laki 62,5 60 65 Perempuan 37,5 40 35 Rerata Jumlah Sel 406+148 373 + 28 438 + 36 0,172 sel T CD4 (mm3) ( +SD) Lama penggunaan 3,55+2,3 3,1+2,31 4,0+2,27 0,135 ARV (tahun) (+SD) Berat Badan (kg) 58,23+11,11 58,3+10,6 58,15+11,87 0,828 Jumlah Limfosit Total (cells/mm 3 ) 2066+728 1958+591 2175+844 Tabel tersebut menunjukan karakterisktik dasar subjek penelitian yang digunakan. Tabel tersebut menunjukan rerata serta standart deviasi untuk membedakan kelompok antara yang diberi perlakuan/diberikan ekstrak kulit manggis dan placebo. Hasil analisa statistik (p) menunjukan bahwa masingmasing kelompok tidak memiliki perbedaan yang signifikan, maka masingmasing kelompok memiliki karakteristik yang setara. Masing-masing variabel penelitian juga dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok sel NK perlakuan dan kelompok sel NK placebo, serta kelompok IFN-γ perlakuan dan kelompok IFN-γ placebo.

5.4.1. Deskripsi Data Hasil Jumlah Sel NK Tabel 06. Nilai Jumlah Rerata Sel NK pada tiap kelompok Perlakuan dan Placebo Sel NK Rerata (sel/ul) SD Kelompok perlakuan pre test 138.2 198.3937 ± 88.5 post test 118.45 88.34844 ± 109 Kelompok placebo pre test 99.5 105.65 ± 56.54315 post test 119.5 131.8 ± 68.99681 150 Sel NK 100 50 ektrak plasebo 0 pretest post test Grafik 03. Nilai Jumlah Rerata sel NK Kelompok sel NK perlakuan terdiri dari 40 penderita dan dilakukan pemberian eksktrak kulit manggis dengan frekuensi 3 kali sehari 2 kapsul @400mg (=6x400mg=2400 mg perhari) selama 30 hari. Hasil jumlah rerata (mean) yang didapatkan setelah dilakukan pengukuran jumlah sel NK pada kelompok perlakuan (pretest) adalah 138.2 (SD: 198.3937 ± 88.5).

Kelompok sel NK placebo yang terdiri atas 40 penderita dan diberikan placebo (kapsul placebo) yang mengandung caramel. Pemberian kapsul placebo dengan frekuensi 3 kali sehari 2 kapsul selama 30 hari. Hasil jumlah rerata (mean) sel NK pada kelompok placebo (pretest) adalah 99.5 (SD: 105.65 ± 56.54315) Tabel 07. Tes Normalitas Data Sel NK Kelompok Statistik (sel/ul) df Sig. Perlakuan Sel NK Pre test 0.514 20 0.000 Post test 0.835 20 0.003 Placebo Sel NK Pre test 0.939 20 0.226 Post test 0.764 20 0.000 Tabel tes normalitas data, menunjukan data-data berdistribusi tidak normal. Data menunjukan distribusi tidak normal, oleh karena itu uji selanjutnya tidak bisa dilakukan uji Paired T- test. Maka uji yang digunakan adalah uji alternative non parametik Wilcoxon Smith.

Grafik 04. Boxplot Kelompok Perlakuan Sel NK Pretest dan Posttest Grafik Boxplot tersebut menunjukan tidak adanya peningkatan jumlah sel NK pada pre dan post test. Selain analisa grafik Boxplot, hasil diperkuat dengan uji non parametik Wilcoxon Smith. Tabel 08. Uji Non Parametik Wilcoxon Smith ( Kelompok perlakuan Sel NK pre test dan postest) n Median (sel/ul) p (minimum-maximum) Perlakuan Pre Test 20 88.500 (19.00-953.00) 0.911 Post Test 20 109.000 (6.00-381.00) Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai p value 0.911 dimana lebih dari batas level signifikansi yaitu 0.05, sehingga keputusan hipotesis adalah menolak H1 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan Sel NK pretest dan posttest. Grafik 05. Boxplot Kelompok Placebo Sel NK Pretest dan Posttest

Grafik tersebut menunjukan bahwa nilai median dan nilai minimum lebih tinggi pada kelompok post test, namun nilai maximum lebih rendah dari pda kelompok post test. Tabel 09. Uji Non Parametik Wilcoxon Smith ( Kelompok placebo Sel NK pre test dan postest) n Median(sel/ul) p (minimum-maximum) Placebo Pre Test 20 99.5000 (29.00-232.00) 0.121 Post Test 20 119.5000 (48.00-381.00) Tabel hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test diatas, maka didapat nilai p value 0.121 dimana lebih dari batas level signifikansi yaitu 0.05, sehingga tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok placebo Sel NK pretest dan posttest. Tabel 10. Uji Beda Mann Whitney Kelompok Perlakuan dan Placebo Pada Sel NK n Median (sel/ul) (minimum-maximum) p Pretest Perlakuan 20 88.500 (19.00-953.00) 0.620 Placebo 20 99.5000 (29.00-232.00) Posttest Perlakuan 20 109.000 (6.00-381.00) 0.327 Placebo 20 119.5000 (48.00-381.00) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok, baik pada pre test maupun post test.

5.4.2. Deskripsi Data Hasil Kadar IFN-γ Tabel 11. Nilai Rerata Jumlah Rerata Kadar IFN-γ pada tiap kelompok Perlakuan dan Placebo IFN-γ Rerata (mol/l) SD Kelompok perlakuan (pretest) 10.8115 21.20888 ± 6.55 Kelompok perlakuan (posttest) 11.98 18.12405 ± 6.93 Kelompok placebo (pretest) 10.785 34.7605 ± 70.10376 Kelompok placebo (postest) 9.245 31.7745 ± 68.68474). Sitokin IFN-γ 14 12 10 8 6 4 2 0 pretest post test ektrak plasebo Grafik 06. Hasil Jumlah Rerata Sel IFN-γ Kelompok IFN-γ perlakuan juga terdiri dari 40 penderita dengan hasil rerata (mean) didapat dari pengukuran kadar IFN-γ (pretest) adalah 10.8115 (SD: 21.20888 ± 6.55) Kelompok IFN-γ placebo terdiri dari 40 penderita, didapatkan hasil rerata (mean) 10.785 (SD: 34.7605 ± 70.10376)

Setelah dilakukan penelitian selama 30 hari, subjek penelitian pada masing-masing kelompok diambil sampel darah (intravena) dan kemudian kembali diperiksa jumlah sel NK dan IFN- γ untuk membandingkan antara pretest dan posttest, serta membandingkan antara kelompok perlakuan dan placebo. Didapatkan rerata pada kelompok perlakuan sel NK (postest) 118.45 (SD: 88.34844 ± 109). Rerata yang didapat pada kelompok placebo sel NK (postest) 119.5 (SD: 131.8 ± 68.99681). Kelompok perlakuan, memiliki kadar sitokin IFN-γ didapat rerata (mean) kadar IFN-γ (posttest) 11.98 (SD: 18.12405 ± 6.93). Kelompok placebo kadar IFN-γ didapatkan rerata (mean) kadar IFN-γ (posttest) 9.245 (SD: 31.7745 ± 68.68474). Tabel 12. Tes Normalitas Data IFN-γ Dilakukan uji normalitas data ekspresi kadar IFN-γ dengan uji Shapiro Wilk, apabila data berdistribusi normal (p.0,05). Kelompok Statistik (mol/l) df Sig. Perlakuan IFN-γ (pretest) 0.433 20 0.000 Perlakuan IFN-γ (posttest) 0.492 20 0.000 Placebo IFN-γ (pretest) 0.492 20 0.000 Placebo IFN-γ (postest) 0.458 20 0.000 Tabel tes normalitas data tersebut, didapatkan bahwa data-data berdistribusi tidak normal. Karena data berdistribusi tidak normal, maka uji

selanjutnya tidak bisa dilakukan uji Paired T- test. Maka uji yang digunakan adalah uji alternative non parametik Wilcoxon Smith. Grafik 07. Boxplot Kelompok Perlakuan IFN-γ pre test dan posttest Grafik tersebut menunjukan kenaikan garis nilai median antara pre test dan post test dalam kelompok tersebut.namun nilai maximum pada kelompok tersebut mengalami penurunan. Hal ini akan dibuktikan juga hubungan antara kedua dengan uji non parametik Wilcoxon Smith. Tabel 13. Uji Non Parametik Wilcoxon Smith ( Kelompok perlakuan IFN-γ pre test dan posttest) n Median (mol/l) p (minimum-maximum) Perlakuan Pre Test 20 6.5500 (0.30-100.86) 0.588 Post Test 20 6.9300 (0.46-87.77) Berdasarkan hasil perhitungan uji non parametik Wilcoxon Smith, maka didapatkan nilai p value 0.588. Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat

perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan IFN-γ pre test dan posttest, karena nilai p value yang didapat melampaui level signifikansi. Grafik 08. Boxplot Kelompok Placebo IFN-γ pre test dan posttest Grafik tersebut, mempunyai garis mendian yang menurun. Hubungan antara kedua kelompok placebo (pre dan post) anakn dianalisa menggunakan uji non parametik Wilcoxon Smith. Tabel 14. Uji Non Parametik Wilcoxon Smith ( Kelompok placebo IFN-γ pre test dan postest) n Median (mol/l) p (minimum-maximum) Placebo Pre Test 20 10.7850 (0.45-318.00) 0.444 Post Test 20 9.2450 (0.20-318.00) Tabel perhitungan uji nonparametik Wilcoxon Smith tersebut, didapatkan nilai p value 0.444, yang bernilai lebih dari level batas signifikansi. Hal ini

menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok placebo IFN-γ pre test dan posttest. Tabel 15. Uji Beda Mann Whitney Kelompok Perlakuan dan Placebo Pada IFN- γ n Median(mol/l) p (minimum-maximum) Pretest Perlakuan 20 6.5500(30-100.86) 0.052 Placebo 20 10.7850(45-318.00) Posttest Perlakuan 20 6.9300 (46-87.77) 0.718 Placebo 20 9.2450 (20-318.00) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok (perlakuan dan placebo), baik saat pretest maupun post test. 5.4.3. Korelasi Antara Sel NK dan IFN-γ Uji Korelasi Spearman digunakan untuk menganalisa hubungan antara jumlah Sel NK dan kadar IFN-γ. Uji ini dipilih karena data hasil transformasi berdistribusi tidak normal, sehingga alternatif yang dipilih adalah menggunakan uji korelasi Spearman. Berikut adalah hasil uji korelasi pada masing-masing kelompok. Tabel 16. Korelasi Antara Hasil Pre Test, Jumlah Sel NK dan Kadar Sitokin IFN-γ Dalam Kelompok Perlakuan Pre Test IFN- γ (Perlakuan) Sel NK (Perlakuan) r 0.103 p 0.665

n 20 Hasil uji korelasi diatas, diperoleh Significancy 0.665 yang menunjukan bahwa nilai p = 0.665 yang nilainya lebih dari 0.05 disimpulkan tidak ada korelasi yang signifikan antara variabel sel NK dan kadar IFN- γ, dengan tingkat koefisien korelasi/tingkat hubungan r = 0.103 atau hampir tidak ada korelasi. Tabel 17. Korelasi Antara Hasil PostTest, Jumlah Sel NK dan Kadar Sitokin IFN-γ Dalam Kelompok Perlakuan Post Test IFN- γ (Perlakuan) Sel NK (Perlakuan) r -0.409 p 0.074 n 20 Hubungan antara jumlah sel NK dan kadar sitokin IFN-γ yang diberi perlakuan, pada pemeriksaan post test, mempunyai nilai p = 0,074, nilai ini menunjukan nilai lebih sedikit dari 0,05, yang berarti tidak memiliki hubungan yang signifikan antara keduanya, dengan tingkat koefisien korelasi sedang (nilai r = -0.409). nilai ini lebih mendekati nilai signifikansi (0.05) dibandingkan dengan nilai signifikansi pada kelompok pretest. Tabel 18. Korelasi Antara Hasil Pre Test, Jumlah Sel NK dan Kadar Sitokin IFN-γ Dalam Kelompok Placebo PreTest IFN- γ (Placebo) Sel NK (Placebo) r 0.132 p 0.578 n 20 Hubungan antara jumlah sel NK dan kadar sitokin IFN-γ pada pemeriksaan post test, memiliki nilai signifikansi p = 0.578, dengan nilai koefisien korelasi r = 0.132 atau hampir tidak terdapat korelasi. Nilai ini lebih dari nilai p = 0.05, sehingga tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keduanya.

Tabel 19. Korelasi Antara Hasil Post Test, Jumlah Sel NK dan Kadar Sitokin IFN-γ Dalam Kelompok Placebo PreTest IFN- γ (Placebo) Sel NK (Placebo) r 0.028 p 0.906 n 20 Hubungan antara jumlah sel NK dan kadar sitokin IFN-γ pada kelompok placebo pada pemeriksaan post test, tidak mempunyai hubungan yang signifikan, dengan nilai p = 0.906 yang lebih sedikit dari nilai signifikan (<0.05). Kedua variabel ini tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat koefisien korelasi r = 0.908 atau hampir tidak terdapat korelasi.