KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Indonesia Optimasi desain casing..., Muhammad Anugrah, FT UI, 2008

DISAIN, PERENCANAAN DAN OPTIMASI SISTEM CASING PADA SUMUR X

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Evaluasi Perencanaan Desain Casing Pada Sumur SELONG-1 Di Lapangan Selong

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

WELL HEAD SEBAGAI SALAH SATU FASILITAS PRODUKSI PERMUKAAN ABSTRAK

Wellhead Posted by hasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak. Salah satu cara untuk

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI METODE CASING DRILLING PADA TRAYEK CASING 13-3/8 DI SUMUR SP-23

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS PENGARUH THERMAL TERHADAP CASING SUMUR RF LAPANGAN GEOTHERMAL SF-93

Perancangan Struktur Jacket dantopside Anjungan Lepas Pantai Ditinjau dari Analisis Inplace

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI LINTASAN PEMBORAN BERARAH PADA SUMUR Z LAPANGAN XYY PETROCHINA INTERNATIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 DESKRIPSI KASUS

HALAMAN PENGESAHAN...

PERHITUNGAN GAYA LATERAL DAN MOMEN YANG BEKERJA PADA JACKET PLATFORM TERHADAP GELOMBANG AIRY DAN GELOMBANG STOKES

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. KATA PENGANTAR...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.1 Wellhead pada Oil Well yang Diproduksi (petroleumstudies.wordpress.com)

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PENGEBORAN MINYAK DAN GAS

1. Reservoir berada di bawah perkotaan, lalu lintas yang ramai, tempat-tempat bersejarah ataupun lahan perkebunan (pertanian).

Sensitivity Analysis Struktur Anjungan Lepas Pantai Terhadap Penurunan Dasar Laut BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA HASIL. Dari hasil perhitungan awal dapat diketahui data-data sebagai berikut :

BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL

RESPON DINAMIK SISTEM CONVENTIONAL BUOY MOORING DI SEKITAR PULAU PANJANG, BANTEN, JAWA BARAT

BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN

Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2017

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...iii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...iv. KATA PENGANTAR...v. HALAMAN PERSEMBAHAN...

METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING WATERSTOP (TUBE A MANCHETTE METHOD)

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

Kajian Kekuatan Kolom-Ponton Semisubmersible dengan Konfigurasi Delapan Kolom Berpenampang Persegi Empat Akibat Eksitasi Gelombang

BAB IV TEKANAN FORMASI

BAB VII SISTEM PENYEMENAN (CEMENTING SYSTEM)

ANALISIS MID-POINT TIE-IN PADA PIPA BAWAH LAUT

4 Analisis Inplace BAB Kombinasi Pembebanan (Load Combination)

ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI PENYEMENAN LINER 7 INCH PADA LAPANGAN ASMARA SUMUR CINTA - 5

Analisa Kekuatan Ultimate Struktur Jacket Wellhead Tripod Platform akibat Penambahan Conductor dan Deck Extension

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PENGARUH KICK OFF POINT TERHADAP PERENCANAAN LINTASAN PEMBORAN BERARAH PADA SUMUR W, X, Y, Z

1.1 LATAR BELAKANG BAB

MODEL PERENCANAAN CASING PADA PENGEBORAN EKSPLORASI SUMUR X DENGAN SURFACE 8-1/2 LAPANGAN Y LEPAS PANTAI

BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG

STUDI LABORATORIUM PENGARUH PENAMBAHAN LIGNOSULFONATE PADA COMPRESSIVE STRENGTH DAN THICKENING TIME PADA SEMEN PEMBORAN KELAS G

BAB I PENDAHULUAN. Di perairan laut Utara Jawa atau perairan sekitar Balikpapan, terdapat

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT TRISULA KENCANA SAKTI (PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk) MEI 2011

PERANCANGAN POMPA TORAK 3 SILINDER UNTUK INJEKSI LUMPUR KEDALAMAN FT DENGAN DEBIT 500 GPM

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-176/PJ/2000 TANGGAL : 26 JUNI 2000

ANALISIS PENGARUH MARINE GROWTH TERHADAP INTEGRITAS JACKET STRUCTURE Anom Wijaya Daru 1, Murdjito 2, Handayanu 3

Cahaya Rosyidan*, Irfan Marshell,Abdul Hamid

BAB I PENDAHULUAN. Tambang bawah tanah adalah salah satu metoda penambangan yang dapat

PENANGGULANGAN MASALAH UNDERGROUND BLOWOUT PADA LAPANGAN-X DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIEF WELL TUGAS AKHIR. Oleh : DIAN SYAM NURLIA NIM

OPTIMASI JACKET STRUKTUR LEPAS PANTAI

Lampiran : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 13 Tahun 2007 Tanggal : 06 November 2007

DESAIN PONDASI TAHAN GEMPA dan LIQUEFACTION untuk NEW HOTEL AMBACANG dengan SANSPRO

BAB II TINJAUAN UMUM SUMUR

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Bab 1

ANALISA KONFIGURASI PIPA BAWAH LAUT PADA ANOA EKSPANSION TEE

ANALISA PENENTUAN OPEN END PADA PELAKSANAAN SQUEEZE CEMENTING DI ZONA POROUS SUMUR A LAPANGAN B

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-170/PJ/2002 TANGGAL : 28 Maret 2002

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

eksplorasi sebesar US$ 3,84 miliar, administrasi US$ 1,6 miliar, pengembangan US$

EVALUASI PENYEMENAN CASING LINER 7 PADA SUMUR X-1 DAN Y-1 BLOK LMG

PERENCANAAN FIXED TRIPOD STEEL STRUCTURE JACKET PADA LINGKUNGAN MONSOON EKSTRIM

ANALISIS RISER INTERFERENCE KONFIGURASI STEEL CATENARY RISER PADA LAUT DALAM

Presentasi Tugas Akhir Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro - ITS

ANALISIS NON-LINIER PERKUATAN ANJUNGAN LEPAS PANTAI DENGAN METODE GROUTING PADA JOINT LEG YANG KOROSI

Overpressure dan Geomekanik Daerah Deepwater pada Lapangan Verde, Selat Makassar Sarah Sausan (37322) BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS NUMERIK CATENARY MOORING TUNGGAL

KAJIAN PENGGUNAAN AERATED DRILLING PADA TRAYEK LUBANG BOR 9-7/8 DAN TRAYEK LUBANG BOR 7-7/8 SUMUR X-3 PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY ULUBELU SKRIPSI

HALAMAN JUDUL... i. KATA PENGANTAR... iv. RINGKASAN... vi. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xii BAB I PENDAHULUAN...

NO. JENIS PENGHASILAN PERKIRAAN PENGHASILAN NETO

Anjungan lepas pantai ini dibangun oleh investor asal Dubai, Uni Emirat Arab dan investor dari Australia bekerja sama dengan Badan Pelaksana Hulu Miny

Sheet Pile (Dinding Turap)

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Data Perancangan. Tekanan kerja / Po Temperatur kerja / To. : 0,9 MPa (130,53 psi) : 43ºC (109,4ºF)

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERENCANAAN LINTASAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN PADA LUBANG 8-1/2, SUMUR FA-12, LAPANGAN A

= rata-rata densitas fluida, ppg (pound per gallon (lbs/gallon)) = percepatan gravitasi

ANALISA STOKASTIK BEBAN-BEBAN ULTIMATE PADA SISTEM TAMBAT FPSO SEVAN STABILIZED PLATFORM

Output Program GRL WEAP87 Untuk Lokasi BH 21

BAB I PENDAHULUAN. dihidupkan kembali dengan menggunakan pompa atau gas. Gas lift merupakan

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1 : Peta Area Terdampak

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 STUDI KASUS 4.1 UMUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No

PENGARUH TEMPERATUR DAN TEKANAN TERHADAP DESAIN PARAMETER HIDROLIKA PADA MANAGED PRESSURE DRILLING JENIS CONSTANT BOTTOM HOLE PRESSURE TUGAS AKHIR

Sosialisasi PTK-033 (Revisi-01) PLACED INTO SERVICE Untuk Fasilitas Sumur (Sumur, Artificial Lift, Pipa Alir dan Pipa Injeksi)

ANALISIS PETROFISIKA DAN PERHITUNGAN CADANGAN GAS ALAM LAPANGAN KAPRASIDA FORMASI BATURAJA CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

SKRIPSI. Oleh : Rizky Ramdhany Panji Rachmat Setiawan Riswan Rais

Transkripsi:

BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan 1. Disain casing konservatif dari sumur X COPI adalah sebagai berikut: a. 20 inch Conductor; b. 13-3/8 inch Surface Section; c. 9-5/8 inch Production Section; 2. Dalam optimasinya, terdapat 2 casing point yang digunakan dan berdasarkan beban yang terdapat pada casing tersebut, dengan menggunakan metode maximum load casing design, penulis mengusulkan menggunakan disain sebagai berikut: a. Berdasarkan perhitungan: i. 13-3/8 Surface Casing/Conductor; P-110; 72 lbs/ft; dari Surface - 378 ft dan H-40; 48 lbs/ft; dari 378 ft 1140 ft ii. 7-5/8 Production Casing; J-55; 26,4 lbs/ft; shoe di 4082,1 ft b. Berdasarkan ketersediaan i. 13-3/8 Surface Casing/Conductor; P-110; 72 lbs/ft; dari Surface 378 ft dan N-80; 68 lbs/ft; dari 378 ft 1140 ft ii. 9-5/8 Production Casing; N-80; 43,5 lbs/ft; shoe di 4082,1 ft 3. Optimasi disain tersebut mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: a. Tekanan pori dan tekanan rekah b. Shallow gas hazard c. Beban burst d. Beban collapse e. Beban tension f. Environmental loads (wind, current dan waves) g. Analisa triaksial dengan menggunakan perangkat lunak StressCheck tm 4. Posisi 13-3/8 inch casing point pada sumur X ini dipengaruhi oleh stratigrafi dari suatu area, dimana adanya probable shallow gas dari data yang ada. 5. Dengan menggunakan disain ini, terdapat penghematan yang dilakukan hingga USD 1.223.647,00 dimana pengeboran ini dilakukan dengan metoda 120

casing while drilling [10, 14] untuk mengebor bagian surface/conductor. Pospos dimana terjadi penghematan adalah antara lain: a. Waktu pengeboran yang lebih sedikit karena wellplan yang lebih sederhana dan optimum b. Casing dan biaya casing handling yang lebih rendah c. Semen (material dan biaya lainnya dari service company yang berkaitan dengan semen) d. Biaya material mud dan engineering-nya yang lebih sedikit e. Utilisasi rig yang lebih sedikit pula f. Dengan utilisasi rig yang lebih sedikit, maka biaya manpower yang dibutuhkan pun semakin sedikit, dan lain sebagainya. Secara sekuensial, komparasi diagram alir berikut menunjukkan langkah operasi yang dieliminasi dari disain konservatif/konvensional: 121

Perencanaan konservatif/konvensional (disain yang belum dioptimasi) Input data objektif, trajektori parameter drilling Run 20 in conductor Pengeboran lubang 17" Run 13-3/8" Surface Section Semen 13-3/8"casing Pengeboran lubang 12-1/4" Open hole logging Run 9-5/8" casing Semen 9-5/8" casing Perforasi DST (Drill Stem Test ) Plug and Abandon End of Drilling Gambar 4-1 Diagram Alir Operasi dengan Menggunakan Disain Casing Konservatif 122

Perencanaan dengan 2 casing point (disain yang telah dioptimasi) Input data objektif, trajektori tekanan pori dan tekanan rekah; (penentuan casing point ) stok; optimasi parameter drilling Pengeboran lubang 17" dengan metode Drilling with Casing (CwD) Semen 13-3/8" casing Pengeboran lubang 12-1/4" Open hole logging Run 9-5/8" casing Semen 9-5/8" casing Perforasi DST (Drill Stem Test ) Plug and Abandon End of Drilling Gambar 4-2 Diagram Alir Operasi dengan Menggunakan Disain Casing yang Telah Dioptimasi Pada gambar 4-2, pengeboran dari 20 in casing dan run 13-3/8 in casing telah dieliminasi sehingga dari perspektif operasional, optimasi dari disain casing ini telah mengefisienkan keseluruhan operasi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dengan dieliminasinya dua langkah operasi ini, maka pengehematan pun dapat dilakukan. Sebagai ilustrasi, penghematan durasi operasional selama satu hari saja dapat menghemat biaya operasional hingga USD 500.000,00. Jumlah ini akan semakin besar jika ikut memperhitungkan material yang digunakan dalam operasi tersebut. 6. Tujuan dari dilakukannya studi ini adalah untuk mendapatkan suatu sistem casing pada area pengeboran lepas pantai (offshore) yang optimum (terutama dari perspektif engineering dan biaya), akan tetapi tetap memiliki aspek 123

keselamatan yang tinggi yang sesuai dengan kebijakan dan peraturan Migas Republik Indonesia, perusahaan (COPI) dan standar internasional (referensi yang digunakan pada bidang ini adalah API American Petroleum Institute). Diharapkan, studi ini dapat dijadikan referensi untuk pengeboran lepas pantai lainnya, terutama pengeboran lepas pantai laut dalam (deep water drilling). Dengan dilakukannya studi ini, maka tujuan untuk mendapatkan suatu sistem casing yang optimum telah dicapai. 124

4.2. Saran Dari kesimpulan diatas, analisa data, optimasi serta kesulitan yang dihadapi pada saat analisa dan kalkulasi maka penulis menyarankan beberapa hal, yaitu : 1. Disain casing berdasarkan perhitungan untuk sumur X COPI adalah sebagai berikut: a. 13-3/8 inch Surface Casing/Conductor; P-110; 72 lbs/ft; dari Surface - 378 ft dan H-40; 48 lbs/ft; dari 378 ft 1140 ft b. 7-5/8 inch Production Casing; J-55; 26,4 lbs/ft; shoe di 4082,1 ft 2. Kalkulasi dan analisa dari disain casing sebaiknya dilakukan dengan melihat kondisi dari stok yang dimiliki oleh perusahaan. Berkaitan dengan hal ini, pihak dari departeman drilling harus memiliki koordinasi yang baik dengan pihak procurement untuk mengadakan stok hasil kalkulasi pada pengembangan lapangan X nanti. 3. Berkaitan dengan environmental loads, studi yang lebih presisi dapat dilakukan agar bisa didapatkan konfigurasi dari sistem casing yang lebih baik lagi. Kondisi aktual dari usia sumur, kecepatan angin, dan ketinggingan ombak yang lebih presisi diperlukan dalam input data sehingga analisa yang lebih detail dapat dilakukan dan hasil analisa pun akan semakin presisi dan optimum. Studi lebih mendalam tersebut antara lain: a. Analisa beban lingkungan (environmental loads) maksimum terhadap casing P-110 b. Menganalisa secara lebih mendalam besarnya pengaruh dari environmental loads (waves, current dan winds) dan juga beban burst dan collapse dengan memperhitungkan perubahan temperatur. c. Analisa pengaruh soil support terhadap sistem dibandingkan dengan fixed beam pada kedua sisi dari conductor. d. Konsiderasi dari 740 ft conductor yang memiliki grade yang berbeda dan pengaruhnya terhadap diagram momen dan diagram shear stress dari sistem ini e. Pengaruh hidrodinamika air laut terhadap kekuatan dari surface casing/conductor. Analisa loads yang dilakukan tidak hanya analisa 125

statis saja, tetapi juga memperhitungkan anlisa dinamis yang diakibatkan oleh air laut. Dari beberapa studi lanjut yang telah disebutkan di atas, terlihat bahwa peluang optimasi lebih presisi dan akurat berkaitan dengan studi ini masih terbuka lebar. 4. Sense of engineering yang baik sangat diperlukan untuk menghasilkan disain yang paling optimum. Sense ini didapatkan dari pengalaman di lapangan dan juga pelatihan-pelatihan. 126