BAB I PENDAHULUAN. tidak dilakukan secara berlebihan sebagaimana beberapa kandidat kepala daerah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tesis berjudul Strategi Kampanye Politik Untuk Jabatan Calon Presiden RI Dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

Template for Microsoft PowerPoint

Ahok siapkan tim uji materi UU Pilkada

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. kandidat presiden juga memanfaatkan media online termasuk di dalamnya

BAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

APLIKASI REAL QUICK COUNT UNTUK PERHITUNGAN CEPAT PEMILUKADA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEPTUAL COMPREHENSIVE PARALEL VOTE TABULATION

UNDANG-UNDANG PEMILIHAN UMUM HIMPUNAN MAHASISWA ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN

LAPORAN TELESURVEI PERSEPSI PUBLIK TERHADAP PILKADA DKI JAKARTA JULI 2016

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

RILIS HASIL SURVEI PILKADA DKI JAKARTA APRIL HARI JELANG PILGUB, SUARA AHOK-DJAROT NAIK TAJAM MUNGKINKAH ANIES-SANDI DISALIP?

Semua Karena Ahok. Foto: Dikhy Sasra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aburizal Bakrie merupakan salah satu tokoh politik nasional di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah

Naskah diterima: 29 Desember 2015; disetujui: 11 Januari 2015

08/03/2013 Bin-Gaya Kerja-2007 (Direvisi 2013) 1

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. menganggap gagasan mereka mutlak benar atau sudah self evident.

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB V1 PENUTUP. Terdapat tiga variabel dalam kajian tentang personal branding calon legislatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ADVOKASI HUKUM SENGKETA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN IDA BUDHIATI ANGGOTA KPU RI

Penegakan Hukum Pemilu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. DKI Jakarta sebagai Ibukota negara republik Indonesia merupakan kota

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan orang-orang di pedesaan dan para ibu rumah tangga pun semakin gemar berbicara

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA Persepsi Publik Terhadap Pilkada DKI Jakarta OKTOBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan sebuah kegiatan yang pokok dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

CHECKLIST PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

Lampiran pertanyaan. Panwaslu Bantul. berapa jumlah yang sudah ditindaklanjuti?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ideologi menurut arti kata ialah pengucapan dari apa yang terlihat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dikarenakan dari 4 Kabupaten/Kota di DIY. yang memiliki basis masa tidak sebanyak partai pesaingnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Muchamad Ali Safa at

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan aplikasi berbagai disiplin ilmu manajemen seperti marketing. Hal

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak manajemen dengan para tenant penyewa, sehingga diperlukannya satu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

- 2 - MEMUTUSKAN : mencakup

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

2013, No.41 2 Mengingat haknya untuk ikut serta dalam kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perw

DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON ANGGOTA TIM SELEKSI BAWASLU PROVINSI PROVINSI.

Kata kunci: Strategi Pemasaran Politik, Profit Kontestan, Profit pemilih

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

PENDAHULUAN Latar Belakang

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2015, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. pemerintahan. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai

FORMULIR PEMANTAUAN TAHAPAN AKSES PEMILU BAGI PENYANDANG DISABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum di Indonesia sebagai salah satu upaya mewujudkan negara

DISKUSI PUBLIK Jakarta Masa Depan. Jakarta Baru. Joko Widodo dan Basuki T. Purnama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kampanye Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi Ahok) Dalam Memenangi Pemilihan Gubernur DKI 2012 menarik untuk di kaji, karena sistem kampanye itu terbukti berhasil membawanya sebagai pemenang. Kemenangan Jokowi Ahok menjadi fenomena, karena dalam kampanyenya, pemasangan iklan tidak dilakukan secara berlebihan sebagaimana beberapa kandidat kepala daerah lainnya ketika menjalani kampanye. Sehubungan dengan hal itu, peneliti berusaha untuk mengkaji lebih dalam tentang sistem kampanye atau mesin politik yang di lakukan oleh Jokowi Ahok dalam memenangi Pemilihan Gubernur DKI 2012. Sistem dalam penelitian ini lebih di artikan sebagai bentuk dan cara atau metode. Anwar Arifin menyatakan, istilah sistem di serap dari kata system dalam bahasa inggris yang artinya cara atau metode. 1 Sistem juga di artikan sebagai satu kesatuan, terdiri dari unsur-unsur yang saling bergantung satu dengan lainnya. Unsurunsur itu juga dinamakan bagian-bagian atau subsistem-subsistem. Setiap bagian atau subsistem memiliki fungsi tertentu, yang mungkin berbeda dengan lainnya. Setiap bagian atau subsistem memiliki fungsi tertentu, yang mungkin berbeda dengan lainnya. Meskipun berbeda, namun satu bagian dengan bagian lainnya tidak dapat di pisahkan, karena bagian-bagian itu saling berkaitan dan saling melengkapi satu sama lainnya. Mekanisme itulah yang di sebut sistem dalam penelitian ini. 2 Dalam teori sistem terdapat tiga level sistem, yaitu suprasistem, struktur dan fungsi. Suprasitem disini diartikan sebagai aturan yang dijadikan acuan untuk 1 Anwar Arifin, Sistem Komunikasi Indonesia. Simbiosa Rekatama Media. Hal.26 2 Ibid 1

menyelenggarakan pemilu, 3 dan pemilukada 4. Sedangkan struktur adalah susunan dari personel yang di tempatkan dalam sistem, dan fungsi (fungsional) ialah yang berkaitan dengan tindakan atau perilaku. 5 Hubungan suprasistem dan struktural dalam suatu organisasi pada umumnya bersifat vertikal, sedangkan hubungan fungsional menunjukkan hubungan yang bersifat horizontal. Mengenai kampanye, pengertiannya pun cukup banyak dan luas. Namun dalam penelitian ini secara umum dijelaskan bahwa kampanye yang dimaksud adalah Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah. Kampanye itu bertujuan untuk mengubah atau memperkuat perilaku rakyat dalam memilih kandidat. 6 Pada hakikatnya kampanye adalah tindakan komunikasi yang bersifat goal oriented atau berorientasi pada hasil. Dalam kegiatan kampanye selalu ada tujuan yang hendak di capai. Pencapaian tujuan tersebut tentu saja tidak dapat dilakukan melalui tindakan sekenanya, melainkan harus di dasari pengorganisasian tindakan secara sistematis dan strategis. 7 Dalam kampanye juga dilakukan fungsi Public Relations. Fungsi Public Relations yang dimaksud disini ialah suatu hubungan (komunikasi) timbal balik atau komunikasi dua arah. 8 Adapun penjelasan lain mengenai kampanye adalah kampanye politik. Kampanye politik disini di artikan sebagai sebuah bentuk komunikasi politik yang terorganisasi dalam waktu tertentu. Kampanye politik dapat dilakukan oleh perseorangan atau sekelompok orang ataupun organisasi politik untuk memperoleh dukungan politik dari rakyat. Kampanye politik merupakan salah satu agenda dalam keseluruhan proses pemilu, pemilukada dan pilpres yang memiliki peraturan tersendiri 3 Undang-undang No.15 Tahun 2011, tentang penyelenggara pemilihan umum. 4 Peraturan KPU No.14 Tahun 2010 Tentang Kampanye Pemilukada 5 Anwar Arifin, lebih lanjut baca Sistem Komunikasi Indonesia. Hal.27 6 Antar Venus. Manajemen Kampanye. Simbiosa rekatama media. hal.9 7 Logjid.26 8 Anwar Arifin, Public Relations.Pustaka Indonesia.2007. Hal.6 2

yang didalamnya terdapat jadwal, tata caranya, pengawasan dan sanksi-sanksi jika terjadi pelanggaran. 9 Merujuk pada pengertian sistem dan kampanye yang telah diterangkan sebelumnya, maka sistem kampanye yang dimaksud dalam penelitian ini adalah serangkaian tindakan yang terencana, terorganisasi, sistematis dan mengacu pada peraturan yang bersumber pada Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu dan Peraturan KPU tentang Pemilukada. Jokowi Basuki menjadi fenomena baru di DKI, karena pasangan itu adalah pasangan yang berasal dari luar DKI, dan pasangan yang tidak memahami betul seluk beluk keadaan DKI secara luas, dan pasangan itu bukan merupakan mantan birokrat yang lama berkarir di lingkup DKI sebagaimana beberapa pasangan lainnya. Jokowi Basuki adalah pasangan yang juga tidak diunggulkan sebelumnya oleh beberapa Lembaga Survei besar di Indonesia, namun fakta empiris membuktikan pasangan itu berhasil mengungguli empat pasangan Calon lain di putaran pertama, kemudian lolos masuk ke putaran kedua bersama pasangan lain yakni petahana. Namun di putaran kedua Jokowi Basuki berhasil menyingkirkan petahana, sehingga Jokowi Basuki berhasil memenangi Pemilukada tersebut. Berdasarkan latar belakang itu sehingga peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang sistem kampanye yang di gunakan oleh Jokowi Basuki pada Pemilukada DKI tahun 2012. Peneliti menjadikan DKI sebagai tempat penelitian di dasari alasan karena wilayah DKI merupakan daerah pusat pemerintahan. Selain sebagai pusat pemerintahan kota, wilayah DKI juga terdapat pusat pemerintahan atau lebih dikenal dengan sebutan Pemerintah Pusat. Hal itu pula merupakan suatu keunikan yang 9 Anwar Arifin, Komunikasi Politik. Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia.Graha Ilmu, Yogyakarta. Hal.153 3

dimiliki DKI, yang mana di Provinsi lain tidak terdapat hal yang sama. Oleh karenanya, perhatian publik juga lebih banyak tertuju di wilayah DKI. 1.2 Fokus Penelitian Keberhasilan Jokowi Basuki unggul pada putaran pertama bersama petahana sekaligus mengalahkan empat pasangan lainnya, menyebabkan pasangan Jokowi Basuki berhak untuk masuk pada putaran kedua. Pada putaran kedua Jokowi Basuki berhasil unggul dan mengalahkan petahana. Kalahnya petahana di putaran kedua sekaligus menjadikan Jokowi Basuki sebagai Pemenang pada Pemilukada DKI 2012. Keberhasilan itu menandakan bahwa sistem kampanye yang di gunakan Jokowi Basuki terbukti berhasil, sehingga yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini, Mengapa sistem kampanye yang di gunakan Jokowi Basuki berhasil memenangi Pemilukada DKI 2012, serta bagaimana bentuk dan metode kampanyenya?. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui sistem kampanye Jokowi Basuki Dalam Memenangi Pemilukada DKI 2012. Pengambilan fokus tersebut dilatari kenyataan empiris bahwa kampanye yang dilakukan Jokowi Basuki berhasil memenangi Pemilukada DKI, sehingga Jokowi Basuki berhasil menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI periode 2012-2017. 1.3.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sistem kampanye Jokowi Basuki Dalam Memenangi Pemilukada DKI 2012, karena bentuk dan metode kampanye yang digunakan terbukti berhasil memenangi Pemilukada DKI yang berlangsung hingga dua putaran. Dimana pada putaran pertama Jokowi Basuki dan Petahana unggul 4

bersamaan, sehingga keduanya berhak masuk ke putaran kedua. Namun pada putaran kedua, petahana berhasil di singkirkan dan Jokowi Basuki unggul sebagai pemenang. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Aspek Akademis Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmiah dan memperkaya ilmu komunikasi, khususnya mengenai sistem kampanye pada Pemilukada tingkat provinsi yang penyelenggaraannya setiap lima tahun sekali berlangsung di semua provinsi yang ada di negeri ini. 1.4.2 Aspek Praktis Adapun mengenai aspek praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangsih terkait sistem kampanye yang digunakan dalam rangka memenangi kontestasi Pemilukada di tingkat provinsi. Di harapkan juga dapat menambah pengetahuan khususnya terkait bentuk dan metode kampanye yang digunakan untuk memenangi kontestasi Pemilukada, mulai dari tingkat kabupaten/kota maupun tingkat Provinsi sebagaimana yang di ikuti oleh Jokowi Basuki pada Pemilukada DKI 2012. Sumbangsih lain yang diharapkan dalam penelitian ini adalah, diharapkan penelitian ini dapat menjadi contoh atau rujukan bagi calon-calon kepala daerah di provinsi lain yang ingin bersaing pada Pemilukada jika di perlukan. 5