KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANGKA RAMALAN 2 TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2013)

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C

ANGKA TETAP TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014)

PRODUKSI PADI JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

ANGKA TETAP TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014)

KEADAAN UMUM 3.1 Lokasi, Administrasi, dan Transportasi 3.2 Geologi dan Bahan Induk

ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap Tahun 2012 dan Angka Ramalan I Tahun 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2012)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

Gambar 2 Peta administrasi DAS Cisadane segmen hulu.

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2015)

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Petani terhadap Perubahan Iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing petani memiliki

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2014)

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI BENGKULU (ANGKA RAMALAN I 2015)

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA RAMALAN II 2013)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2014 dan Angka Ramalan I 2015)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI DAN UBI KAYU 2015

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

CH BULANAN. Gambar 3. Curah hujan bulanan selama percobaan lapang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Mulai. Penentuan Lokasi Penelitian. Pengumpulan. Data. Analisis Data. Pengkajian keandalan jaringan irigasi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Desa Sui Itik dan Desa Pal IX

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA RAMALAN II 2015)

Lampiran 1. Peta wilayah Kelurahan Situgede, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor LOKASI PENGAMATAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR 2015 PRODUKSI PADI TAHUN 2015 NAIK 9,23 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Nganjuk yang terletak pada propinsi Jawa Timur merupakan

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2008 SEBESAR 135,16

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TUNTANG, PROPINSI JAWA TENGAH

KAT (mm) KL (mm) ETA (mm) Jan APWL. Jan Jan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA 2008 DAN ANGKA RAMALAN I 2009)

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI

BAB IV DESKRIPSI UMUM WILAYAH

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011)

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PRODUKSI PADI TAHUN 2015 (ANGKA SEMENTARA) TURUN 5,00 PERSEN

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (ANGKA SEMENTARA 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III 2009)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)

KAJIAN KEBIJAKAN PERBERASAN

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA 2007 DAN ANGKA RAMALAN I 2008)

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PRODUKSI PADI TAHUN 2014 (ANGKA SEMENTARA) TURUN 12,11 PERSEN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

BAB I. PENDAHULUAN. Tahun. Pusat Statistik 2011.htpp:// [Diakses Tanggal 9 Juli 2011]

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. Wonogiri (Jawa Tengah) : Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

Klasifikasi Iklim. Klimatologi. Meteorology for better life

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ARAM II 2015)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Propinsi Sulawesi Tenggara

PENGELOLAAN PERTANIAN SECARA CERMAT PADA BUDIDAYA PADI SAWAH UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI EKA LESNIAWATI

PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar 3 Peta Lokasi Sub-sub DAS Keyang, Slahung, dan Tempuran.

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi semakin pesat, banyak orang. mulai mencari berbagai produk yang dapat memudahkan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

Gambar 10. Peta lokasi Sub-DAS Progo Hulu, DAS Progo

ANALISIS DESKRIPTIF PENETAPAN HARGA PADA KOMODITAS BERAS DI INDONESIA

Transkripsi:

12 III. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 3.1 Lokasi Lokasi penelitian terletak di lahan sawah blok Kelompok Tani Babakti di Desa Mekarjaya Kecamatan Ciomas, KabupatenBogor. Secara administrasi Desa Mekarjaya pada sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Pasir Kuda Kotamadya Bogor, sebelah timur berbatasan dengan Desa Kotabatu Kecamatan Ciomas, sebelah selatan berbatasan dengan Desa ParakanKecamatan Ciomas, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Ciomas Kecamatan CiomasKabupaten Bogor. Desa Mekarjaya memiliki luas wilayah sekitar 86,5 ha denganlahan pertanian padi sawah kurang lebih 28 hektar dan terbagi ke dalam dua blok yang dipisahkan oleh jalan utama dan pemukiman. Kedua blok itu adalah Kelompok Tani Sauyunan di Kampung Sawah Ilir dan blok Kelompok Tani Babakti di Kampung Sawah Kaum, dengan rata-rata kepemilikan lahan kurang dari 0,2 ha. Lahan sawah di Desa Mekarjaya dari tahun ke tahun semakin berkurang karena adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman, dan diperkirakan peluang terjadinya konversi lahan akan semakin besar pada tahun-tahun berikutnya (Yasin, 2010). Lahan sawah di Desa Mekarjaya merupakan lahan sawah yang mendapat pengairan dari dua bagian hulu sungai Ciomas yang mengalir dari Desa Parakan dan Desa Kota Batu.Secara geografis daerah penelitian ini terletak pada 6⁰36 42,15 LS dan 106⁰46 46,16 BT. Peta situasi lokasi penelitian yang ditandai oleh lingkaran yang berwarna merah yang diambil dari Google Earth (2012) disajikan pada Gambar 1.

13 Kodya Bogor Klp Sauyunan Lokasi penelitian Desa Mekarjaya Klp Babakti Gambar 1. Lokasi Penelitian di Lahan Sawah Desa Mekarjaya 3.2 Geologi dan Bahan Induk Lokasi penelitian termasuk pada zone fisiografi Bogor yang berasal dari Salak Prabakti Endut. Zone fisiografi Bogor mempunyai ciri daerah antiklinorium karena zone ini pernah mengalami pelipatan yang kuat. Berdasarkan peta geologi bersistem, Indonesia (Effendiet al., 1998), dibentuk terutama oleh formasi-formasi volkanik yang dihasilkan oleh dua gugus volkan yaitu gugus Salak, Prabakti dan gugus Pangrango, Gede, Limo-Kencana. Lokasi penelitian di Desa Mekarjaya termasuk formasi volkanik batuan gunung api gunung Salak yaitu Qvsb yang merupakan lahar, breksi tuffan dan lapili, bersusunan andesit basal umumnya lapuk sekali. Berdasarkan peta tanah semi detil skala 1 : 50.000 (LPT, 1979), Desa Mekarjayamerupakan wilayah yang berombak dengan jenis tanah Regosol coklat kekelabuan dengan tekstur agak kasar dan drainase cepat serta berbahan indukvolkanik (lahar) yang terletak pada dataran sedang ketinggian ± 269 m dpl. Berdasarkan peta penggunaan di Desa Mekarjaya pada Gambar 2ditunjukkan penggunaan lahan didominasi oleh pemukiman, walaupun demikian padi sawah merupakan tanaman utama di Desa Mekarjaya. Hampir semua lahan

14 basah di desa ini selalu ditanami padi sawah kecuali pada beberapa tempat yang pada musim kering air tidak sampai, maka ditanami palawija. Gambar 2. Peta Penggunaan Lahan di Desa Mekarjaya

15 3.3 Iklim Berdasarkan peta agroklimat (Oldeman, 1975), Desa Mekarjaya termasuk zone agroklimat tipe A1, dengan bulan basah lebih dari 9 bulan secara berurutan dan bulan kering kurang atau samadengan 1 bulan. Bulan basah adalah bulan yang mempunyai curah hujan lebih dari 200 mm, sedangkan bulan kering adalah bulan yang mempunyai curah hujan kurang dari 100 mm (Tabel 1). Tipe iklim A1 merupakan tipe iklim yang sesuai untuk penanaman padi secara terus menerus, tetapi produksi kurang karena pada umumnya kerapatan fluks radiasi surya rendah sepanjang tahun. Tabel 1. Data Curah Hujan Tahun 2002-2011 Tahun Bulan 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah Rata-rata Jan 629 212 404 537 352 374 251 361 252 179 3551 355 Feb 475 636 327 580 538 438 377 305 461 91 4228 423 Mar 414 271 432 568 504 276 673 261 414 140 3953 395 Apr 578 309 643 308 596 473 527 260 43 295 4032 403 Mei 247 501 374 429 523 198 277 571 331 300 3751 375 Jun 345 180 169 682 138 274 172 338 303 143 2744 274 Jul 312 25 209 215 243 134 172 131 270 256 1967 197 Ags 128 91 166 163 403 248 162 33 478 28 1900 190 Sep 118 270 392 320 342 206 343 157 601 343 3092 309 Okt 298 552 277 351 425 230 311 416 436 204 3500 350 Nop 416 326 401 423 355 444 509 407 284 378 3943 394 Des 365 398 432 252 30 476 255 258 422 185 3073 307 Jumlah 4325 3771 4226 4828 4449 3771 4029 3498 4295 2542 45521 4552 Sumber : Stasiun Klimatologi dan Geofisika Dramaga Bogor Berdasarkan curah hujan harian selama penelitian (Gambar 3) diketahui bahwa curah hujan terendah pada bulan Agustus sebesar 28.1 mm termasuk ke dalam bulan kering, sedangkan bulan Juli, September, Oktober dan Nopember jumlah curah hujan bulanan termasuk dalam bulan basah yaitu lebih dari 200 mm/bulan. Adanya bulan kering yang ekstrim terutama pada awal pertumbuhan tanaman, mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat dikarenakan kekurangan air.

16 mm 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 Curah Hujan Harian 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Juli Agustus September Oktober Nopember Gambar 3. Curah Hujan Harian selama Penelitian 3.4 Pengelolaan Padi Sawah di Desa Mekarjaya dari Tahun 2008-2011 Pengelolaan padi sawah biasanya dilakukan oleh para penggarap dan atau petani yang menyewa lahan orang lain, sedangkan petani pemilik sawah yang terjun langsung untuk mengelola sawahnya hanya sedikit, sehingga intensitas modal rata-rata petani di desa ini rendah. Selain itu rata-rata para petani di desa ini usianyasudah lanjut dengan sebagian besar tingkat pendidikannya hanya lulus Sekolah Dasar (SD). Sedikit sekali pemuda yang mau menanam padi, walaupun ada yang bergerak di bidang pertanian hanya sebagai pekerjaan sampingan. Hal ini dikarenakan mata pencaharian utama rata-rata penduduk di desa ini adalah di bidanghome industryberupa bengkel sandal sepatu, karena Desa Mekarjaya merupakan salah satu sentra sandal sepatu di Kecamatan Ciomas. Petani di Desa Mekarjaya pada waktu pengolahan tanah lebih memilih menggunakan tenaga kerja hewan (kerbau) dan atau manusia dengan alasan beberapa bagian lahan lumpurnya relatif dalam. Walaupun demikian pada lahan sawah yang relatif datar dengan petakan yang luas dan akses jalanserta lumpur yang tidak terlalu dalam, maka penggunaan traktor masih menguntungkan bagi petani. Sistem bagi hasil pada budidaya padi sawah di desa ini disebut dengan sistem ngepak yaitu pengolahan lahan dan pemupukan dilakukan oleh pemilik atau penggarap, tetapi mulai dari menanam (tandur), pemeliharaan

17 (pembersihangulma), dan pemanenan dilakukan oleh ibu-ibu yang disebut pengepak. Pengepak biasanya lebih berkuasa dalam hal penanaman dan pemeliharaan tanaman dibandingkan pemilik atau penggarap lahan, dan rata-rata sudah berusia lanjut. Hasil panen yang diperoleh pengepak adalah 1 kg dari setiap 5 kg gabah yang telah dipanen, dan untuk penggarap hasil panen dibagi rata dengan pemilik sawah yang biasa disebut sistem paro. Pola tanam pada lahan sawah dengan pengairan yang cukup sepanjang tahun ialah dengan menanam padi terus menerus sepanjang tahun. Lain halnya pada lahan sawah yang tersedia airhanya pada waktu musim hujan, maka pada musim kemarau ditanami oleh tanaman palawija atau sayuran seperti jagung manis, talas, ubi jalar, ubi kayu, mentimun, dan kacang panjang. Terjadinya kekurangan air ini lebih disebabkan oleh tidak adanya pengelolaan air yang baik pada saluran irigasi, yaitu tidak adanya ulu-ulu (orang yang mengatur pembagian air dan memelihara saluran air untuk lahan sawah), maka pembagian air kurang merata pada setiap lahan sawah.selain itu adanya keramba ikan dan kolam di bagian hulu serta banyaknya sampah pada saluran air juga menghambat kelancaran aliran air pada lahan-lahan sawah. Petani di desa Mekarjaya lebih memilih menjual hasil panen berupa Gabah Kering Panen (GKP) kepenggilingan dengan harga sekitar Rp. 2.600,00 (berdasarkan penjualan petani pada tahun 2010 sampai 2011) dibandingkan dengan menjual hasil panen berupa beras kepada konsumen. Walaupun demikian masih banyak petani yang memilih untuk mengkonsumsi sendiri (subsisten) sebagai bahan persediaan makanan, sehingga rata-rata tingkat pendapatan petani pun masih rendah. Secara umum teknologi pertanian yang telah diterapkan oleh petani di DesaMekarjayabelum sepenuhnya sesuai anjuran, banyak faktor penyebabnya, diantaranya tingkat pendidikan formal masih rendah (rata-rata lulusan SD), sudah lanjut usia, kemampuan ekonomi yang lemah, dan adanya budaya ngepak, serta kelembagaan Kelompok Tani yang masih lemah. Walaupun pada saat ini pengetahuan petani sedikit berkembang,yaitupetani sudah dapat mengetahui varietas unggul yang cocok untuk ditanam di wilayahnya dan mengembalikan jerami ke lahan pertanian dengan tidak membakarnya, namun penerapan teknologi

18 pada usaha tani padi sawah di Desa Mekarjaya masih terbatas dan masih memerlukan pembinaan yang intensif dari instansi yang terkait. ton/ha 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 7,88 6,74 SLPTT 4,26 4,46 3,82 Petani 2,41 GKP GKG Beras Gambar 4. Rata-rata Produktivitas Padi Sawah di Desa Mekarjaya Tahun 2008-2011 Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari 19 orang petani dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 di Desa Mekarjaya dari Kelompok Tani Babakti maupun Kelompok Tani Sauyunan(Gambar 4) ditunjukkan bahwa rata-rata produktivitas padi ton/ha di Desa Mekarjaya yaitu GKP, GKG, dan beras pada tingkat petani adalah 4,46, 3,82, dan 2,41 ton/ha, sedangkan GKP, GKG, dan beras pada tingkat SLPTT adalah 7,88, 6,74, dan 4,26 ton/ha.hasil ini diperoleh dengan mengacu pada rendemen beras sebesar 0,632, GKG = 0,856 x GKP, dan hasil ubinan dengan alat ubin ukuran 2,5 x 2,5 m 2. Hal ini menunjukkan bahwa selama SLPTT dilaksanakan dari tahun 2009 sampai dengan 2011 telah terjadi peningkatan produktivitas sebesar 76,70%.