TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

Operations Management

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

Operations Management

SIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Operations Management

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

Riset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

Simulasi Model Sistem Jasa. DosenPengampu: Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II. Landasan Teori

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

Pendahuluan. Teori Antrian. Pertemuan I. Nikenasih Binatari. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. September 6, 2016

BAB 2 LANDASAN TEORI

Lecture 2 : Teori Antrian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

BAB III METODE PENELITIAN

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

Penyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

BAB II LANDASAN TEORI

Pada sistem antrian ini terdapat pembatasan arrival sebanyak c customer dan

SISTEM ANTRIAN PENGISIAN BAHAN BAKARSEPEDA MOTOR PADA SPBU PT. FIKRI DARMAWAN KABUPATEN MELAWI

Pengendalian Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Teori Antrian di PT. BANK NISP Tbk. Cabang Kesatuan Bogor

MODEL ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN DAN PENGANGKUTAN BULK ELPIJI (SPPBE) PT USAHA GAS ELPINDO PONTIANAK DENGAN NOTASI KENDALL-LEE

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

BAB III ANALISIS PEMODELAN ANTRIAN HAULER PENGANGKUTAN OVERBURDEN PADA JALAN 7F

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan

TEORI SIMULASI ANTRIAN

SIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

BAB II LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Usulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

BAB III METODE PENELITIAN

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN.

TORTUOSITAS PADA MODEL 3D BATUAN BERPORI

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

Transkripsi:

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia

Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon di Copenhagen Telephone. Ciri dari antrian : Kelambatan pelayanan pada aat-aat tertentu karena tingkat permintaan pelayanan yang melampaui dalam ebuah item. Antrian ialah uatu gari tunggu dari pelanggan yang memerlukan layanan dari atu atau lebih pelayan (failita layanan). Antrian tidak perlu hadir ecara fiik di depan truktur fiik failita pelayanan. Anggota antrian dapat terebar di beberapa tempat, ambil menunggu pelayan datang di tempat mereka maing-maing. 2

Pendahuluan (2) Antrian timbul diebabkan karena kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapaita) pelayanan atau failita layanan, ehingga pengguna failita yang tiba tidak bia egera mendapat layanan diebabkan keibukan layanan. Tambahan failita pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi g antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi biaya karena memberikan pelayanan tambahan, akan menimbulkan pengurangan keuntungan. Sebaliknya ering timbul antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya pelanggan/naabah. 3

Pendahuluan (3) Klaifikai antrian menurut Hillier & Lieberman : 1. Sitem pelayanan komerial ; merupakan aplikai yang angat lua dari model-model antrian, eperti retoran, kafetaria, toko-toko, alon, butik, upermarket, dll. 2. Sitem pelayanan bini-indutri; mencakup lini produki, item material-handling, item pergudangan, g dan item-item informai komputer. 3. Sitem pelayanan tranportai 4. Sitem pelayanan oial; merupakan item-item pelayanan yang dikelola oleh kantor-kantor & jawatan- jawatan lokal maupun naional, eperti kantor regitrai SIM & STNK, kantor po, rumah akit, pukema, dll. 4

Contoh Sitem Antrian Sitem Antrian/Gari Tunggu Failita Pelayanan Lapangan terbang Peawat menunggu di landaan Landaan pacu Bank Naabah (orang) Kai/teller Pencucian mobil Mobil Tempat pencucian mobil Bongkar muat barang Kapal dan truk Failita bongkar muat Sitem komputer Program komputer CPU, printer, dll Bantuan pengobatan darurat Orang Ambulance Perputakaan Member Pegawai perputakaan Regitrai i mahaiwa Mahaiwa Puat regitrai i Skedul idang pengadilan Kau yang diidangkan Pengadilan

Struktur Sitem Antrian Sitem antrian Sumber Maukan 1 2 Pelanggan mauk ke dalam item te antrian Antrian n Mekanime pelayanan Pelanggan yang udah dilayani

7 Komponen Daar Proe Antrian (1) 1. Sumber Maukan Diebut juga ebagai Populai Sumber (Calling Population) atau kedatangan atau ering dinamakan proe input. Setiap maalah antrian melibatkan kedatangan (mial : orang, mobil, panggilan telepon untuk dilayani, i dll). Karakteritiknya : ukuran, yaitu jumlah pelanggan yang mungkin membutuhkan pelayanan dari waktu ke waktu (jumlah pelanggan potenial). Umumnya merupakan variabel acak dan pola tatitik untuk pembangkitnya adalah ditribui Poion. Aumi yang etara adalah waktu antara dua kedatangan yang berurutan, adalah terditribui Ekponenial.

Komponen Daar Proe Antrian (2) 2. Antrian Antrian merupakan tempat pelanggan menunggu ebelum dilayani. Karakteritik : jumlah makimum pelanggan yang diizinkan berada di dalamnya. Timbulnya antrian terutama tergantung g dari ifat kedatangan dan proe pelayanan. Jika tidak ada antrian berarti terdapat pelayan yang menganggur atau kelebihan failita pelayanan. 3. Pelayanan Pelayanan diebut juga ebagai mekanime pelayanan Dapat terdiri dari atu atau lebih pelayan (atu atau lebih failita pelayanan). Tiap-tiap failita pelayanan, kadang-kadang diebut ebagai aluran (channel) 8

Tingkat Kedatangan (1) Tingkatkan kedatangan merupakan ditribui kedatangan pelanggan dan interval waktu tetap dalam uatu kurun waktu. 06.00 07.00 08.00 09.00 10.00 Mial pola permintaan pelanggan telepon yang meminta ambungan dalam kurun waktu yang tidak terputu (continuou of time) dapat dibagi ke dalam beberapa interval waktu yang ama (fixed interval) 9

Tingkat Kedatangan (2) Permintaan pelanggan terditribui ecara acak pada maing-maing interval waktu tetap dalam kurun waktu yang tidak terputu proe poion Mial ada 10 pelanggan yang datang dalam kurun waktu 06.00 10.00 dan jumlah pelanggan yang datang pada etiap interval berbeda. Aumi : Kedatangan pelanggan berifat acak Kedatangan pelanggan antar interval waktu aling tidak mempengaruhi 10

Diiplin Antrian Diiplin antri adalah aturan keputuan yang menjelakan cara melayani pengantri. Ada 5 bentuk diiplin antrian yang biaa digunakan : 1. Firt-Come Firt-Served (FCFS) atau Firt-In Firt-Out (FIFO) ; artinya lebih dulu datang (ampai), lebih dulu dilayani (keluar). 2. Lat-Come Firt-Served (LCFS) atau Lat-In Firt-Out t (LIFO); artinya yang tiba terakhir yang lebih dulu keluar. 3. Service In Random Order (SIRO); artinya panggilan layanan didaarkan pada peluang ecara random, tidak oal iapa yang lebih dulu tiba. 4. Priority Service (PS) ; artinya priorita pelayanan diberikan kepada pelanggan yang mempunyai priorita lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang mempunyai priorita lebih rendah, mekipun yang terakhir ini kemungkinan udah lebih dulu tiba dalam gari tunggu. 11

Mekanime Pelayanan 1. Single Channel Single Phae/Single Server Single Phae 2. Multi Channel Single Phae/ Multi Server Single Phae 3. Single Channel Multi Phae/Single Server Multi Phae 4. Multi Channel Single Phae/Multi Server Single Phae 12

Single Server Single Phae Failita Pelayanan Kedatangan konumen Konumen antri menunggu pelayanan 1 Pelayan Konumen Keluar SISTEM ANTRIAN 13

Multi Server Single Phae Failita Pelayanan Kedatangan konumen Konumen antri menunggu pelayanan 3 Pelayanan Konumen keluar SISTEM ANTRIAN 14

Single Server Multi Phae Subitem Antrian 1 Subitem Antrian 2 SISTEM ANTRIAN 15

Multi Server Single Phae SISTEM ANTRIAN 16

Notai dan Terminologi (1) n = jumlah pelanggan dalam item P n = probabilita kepatian n pelanggan dalam item λ = jumlah rata-rata pelanggan yang datang peratuan waktu µ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per atuan waktu P o = probabilita tidak ada pelanggan dalam item P = tingkat intenita failita pelayanan L = jumlah rata-rata pelanggan dlm item Lq = jumlah pelanggan yang menunggu dalam antrian

Notai dan Terminologi (2) W = waktu rata-rata aa aadalama item e Wq = waktu rata-rata elama menunggu dalam antrian 1/µ = waktu rata-rata pelayanan 1/λ = waktu rata-rata antar kedatangan S = jumlah failita pelayanan

Notai Umum Model Antrian ( A / B / C );( D / E/ F ) 19 Dimana : A = ditribui waktu antar kedatangan (arrival ditribution) B = ditribui waktu pelayanan C = jumlah alruran pelayanan/failita pelayanan dalam item ( = 1, 2, 3,, ) D = diiplin antrian E = ukuran populai atau umber F = jumlah konumen makimum yang diperkenankan dalam item (dalam pelayanan ditambah gari tunggu)

20 Keterangan : 1. Untuk A dan B, dapat digunakan kode-kode berikut : M = Ditribui Poion atau ditribui ekponenial (Markovian) D = Ditribui Degenerai (waktu kontan) E k = Ditribui Erlang G = Ditribui umum 2. Untuk C, dipergunakan bilangan bulat poitif yang menyatakan jumlah pelayanan. 3. Untuk D, gunakan kode-kode pengganti FIFO, LIFO, atau SIRO. 4. Untuk E dan F, digunakan kode : N = Jumlah terbata = Tak berhingga

21 Contoh : model l(m/m/1) (M/M/1);(FIFO//)(FIFO/ / ) artinya : Model menyatakan waktu antar kedatangan diditribuikan ecara poion, waktu pelayanan diditribuikan ib ik ecara ekponenial, jumlah pelayan adalah atu, diiplin antrian adalah Firt-In Firt-Out, tidak berhingga jumlah langganan yang boleh mauk dalam item antrian, dan ukuran populai maukkan adalah tak berhingga. model (M/G/1) artinya : Model menyatakan waktu antar kedatangan diditribuikan ecara ekponenial, waktu pelayanan tidak ada bataan, dan jumlah pelayan adalah 1.

Model (M / M / 1 ) Karakteritik : 1. Tingkat Intenita Failita Pelayanan Diebut juga tingkat kegunaan failita (P), adalah hail bagi antara laju kedatangan dan laju pelayanan. Makin bear harga P maka makin panjang antrian dan ebaliknya. P 22

2. Probabilita Kepatian n Pelanggan dalam Sitem Jika P adalah peluang bahwa item antrian ibuk, maka 1-P adalah ebaliknya (artinya peluang bahwa item antrian tidak mempunyai pelanggan) P 1 P, n 0 P n P n P, n 0 0 0 maka : n P n P 1 P 1 n 23

3. Jumlah Rata-Rata Pelanggan dalam Sitem Mial L merupakan jumlah rata-rata pelanggan dalam item yang mencakup pelanggan yang menunggu dan yang edang dilayani. L S P 1 P 24 4. Jumlah Rata-Rata Pelanggan dalam Antrian Mial Lq merupakan jumlah rata-rata pelanggan dalam antrian. L q 2 ( ) P 2 1 P

5. Waktu Rata-Rata dalam Sitem Mial W S merupakan waktu rata-rata bahwa eorang pelanggan akan menghabikan waktunya dalam item. W S 1 6. Waktu Rata-Rata dalam Antrian Mial Wq merupakan waktu rata-rata yang diperlukan eorang gpelanggan untuk menerima pelayanan. W q 25

Contoh PT CIARD mengoperaikan atu buah pompa benin dengan atu operator. Rata-rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti ditribui poion yaitu 20 kendaraan per jam. Operator dapat melayani rata-rata 25 kendaraan per jam, dengan waktu pelayanan etiap kendaraan mengikuti ditribui probabilita ekponenial. Failita Pelayanan Kedatangan Mobil blantri menunggu Mobil bl Keluar mobil, 15 per pelayanan jam SPBU CIARD 1 pompa benin melayani 20 mobil per jam

Jika diaumikan model item antrian yang digunakan operator terebut (M/M/1), hitunglah : 1. Tingkat intenita (kegunaan) pelayanan (p) 2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam item 3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian 4. Waktu yang diharapkan oleh etiap kendaraan elama dalam item (menunggu pelayanan) 5. Waktu yang diharapkan oleh etiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian

Penyeleaian λ = 20 dan µ = 25 1. Tingkat intenita (kegunaan) pelayanan atau P P λ μ 20 25 0,80 Angka terebut menunjukkan bahwa operator akan ibuk melayani kendaraan elama 80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya (1 P) yang ering diebut idle time akan digunakan operator untuk itirahat, dll.

λ 20 2 L S 4, atau μ - λ 25 20 L S p 0,80 4 1- p 1 0,80 Angka terebut menunjukkan bahwa operator dapat mengharapkan 4 mobil yang berada dalam item 2 2 λ (20) 400 3 Lq 3, 20 μ(μ - λ) 25(25 20) 125 Angka terebut t menunjukkan bahwa mobil yang menunggu untuk dilayani dalam antrian ebanyak 3,20 kendaraan

4 1 1 1 W S μ - λ 25 20 25 0,20 jam atau 12 menit Angka terebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan aa menunggu dalam a item te elama a 12 menit 5 Wq λ μ(μ - λ) 20 25(25 20) 20 125 0,16 jam atau 96 9,6 menit Angka terebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam antrian elama 9,6 menit

Model (M / M / ) Merupakan model antrian failita pelayanan (erver) ganda. Diaumikan rata-rata tingkat kedatangan lebih kecil daripada tingkat pelayanan keeluruhan (agregat) atau penjumlahan egenap rata-rata tingkat pelayanan di tiap jalur. Syarat & kondii lain ama dengan Model Server Tunggal Karakteritik : 1. Tingkat Intenita Failita Pelayanan 31 P

2. Probabilita Kepatian n Pelanggan dalam Sitem gg 0 1 n P 1 n 0 1!! n n n n jika P 0 n jika P n P n O n 0,! n jika P O n,! 32 n!

3. Jumlah Rata-Rata Pelanggan dalam Sitem 3. Jumlah Rata Rata Pelanggan dalam Sitem S S 0 0 P P P 2 2 1! 1! P L 1! λ L λw L μ Lq λw L 33

4. Jumlah Rata-Rata Pelanggan dalam Antrian Lq P 0 S! 1 2 S P0! 1 P P 2 5. Waktu Rata-Rata dalam Sitem W Wq 1 μ 6. Waktu Rata-Rata dalam Antrian Lq Wq 34 λ

Contoh Calon penumpang kereta api datang pada 3 loket dengan mengikuti ditribui Poion dengan rata-rata 75 calon pelanggan per jam. Jika waktu pelayanan diaumikan mengikuti ditribui ekponenial dengan rata-rata 2 menit. Carilah operating characteritic etelah item diaumikan teady tate! Calon Penumpang KA (rata-rata 75 calon penumpang per jam) Calon penumpang KA menunggu ddalam antrian untuk membeli tiket Model Penjualan Tiket KA 3 aluran pelayanan Penjualan tiket (rata-rata waktu pelayanan 2 menit) Calon penumpang pergi etelah membeli tiket

Penyeleaian Diketahui λ = 75 calon pelanggan per jam µ = 30 calon pelanggan per jam = 3 loket 1. Probabilita tidak ada pelanggan dalam item P O 1 2 75 0 75 75 75 30 0! 30 1! 1 6,6625 15,625 0,0449 1 30 2! 3 30 75 3! 1 330

2. Jumlah rata-rata calon penumpang dalam antrian Lq 3 75 0,0449 30 75 3! 1 3.3030 3,5 4 calon 75 3.30 2 penumpang menunggu 3. Jumlah rata-rata calon penumpang dalam item L 3,5 6 75 30 calon penumpang dalam item

4. Waktu menunggu etiap calon penumpang elama dalam antrian 3,5 Wq 0,0467 jam 2, 8 75 menit 5. Waktu etiap calon penumpang berada dalam item W 0,0467 jam 1 30 jam 4, 8 menit