UPAYA PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI YUSNIWATI, SKM, M. KES DINAS KESEHATAN PROVINSI ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
Dinas Kesehatan Aceh 2016

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan salah satu unsur penting sebagai penentu dalam peningkatan kualitas

ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) PROVINSI SUMATERAUTARA TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian

Upaya Percepatan Penurunan Stunting

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan oleh pita warna hijau muda sampai hijau tua.

Kartu Menuju Sehat (KMS)

BAB I PENDAHULUAN. MDGs lainnya, seperti angka kematian anak dan akses terhadap pendidikan

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

[LAPORAN SURVAI PEMANTAUAN STATUS GIZI PROVINSI ACEH 2017]

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu riset menunjukkan setidaknya 3,5 juta anak meninggal tiap tahun karena

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian negara berkembang di dunia termasuk Indonesia menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. apabila prasyarat keadaan gizi yang baik terpenuhi. Masalah gizi yang sering

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

REVITALISASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI MELALUI PGS DAN PSG

Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan

Luas Penggunaan Lahan Pertanian Bukan Sawah Menurut Kabupaten/Kota (hektar)

PROGRAM AKSELERASI PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

BAB I PENDAHULUAN. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan, karena masa balita

KMS = Kartu Menuju Sehat Sebagai alat bantu pengukuran dan pemantauan STATUS GIZI balita Masih ditemukan tingginya kesalahan pada saat pengisian KMS

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Masyarakat (IPM). IPM terdiri dari tiga aspek yaitu pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN KOTA UPTD PUSKESMAS SEMEMI

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH. Oleh: Kabid Pengembangan Investasi. Sosialisasi RUPM Aceh 29 Agustus 2013

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa periode awal kehidupan atau biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam. kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).

BAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status

b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu

Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9 Jakarta. p f

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa yang membutuhkan perhatian lebih dari

Sumber: GIZI CEPER 2013.docx?dl=0

BAB 1 PENDAHULUAN. Perancangan sistem..., Septiawati, FKM UI, Univerasitas Indonesia

Analisis Belanja Infrastruktur D i a n t a r a J a l a n B e r l u b a n g. T. Triansa Putra Banda Aceh, 26 Februari 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAGAIMANA MENJADI SEORANG AHLI GIZI PEOFESIONAL DALAM PENGHADAPI PERDAGANGAN BEBAS ASEAN

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penduduk Laki Laki dan Wanita Usia 15 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama, (ribu orang)

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

BAB 1 PENDAHULUAN. cerdas dan produktif. Indikatornya adalah manusia yang mampu hidup lebih lama

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 4,9 persen tahun Tidak terjadi penurunan pada prevalensi. gizi kurang, yaitu tetap 13,0 persen. 2

POLA PEMBERIAN ASI DAN STUNTING BAYI USIA ENAM SAMPAI SEBELAS BULAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2012

PENGGERAKAN PELAKSANAAN KEGIATAN KESEHATAN KELUARGA TA 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA

PERAN GIZI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

PROGRAM PERBAIKAN GIZI MAKRO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI

UPTD PUSKESMAS CIKAUM

frekuensi kontak dengan media massa (Suhardjo, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup

PRODUKSI BERAS PROVINSI ACEH HASIL INDUSTRI PENGGILINGAN PADI JAN APR 2012

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-24 BULAN

Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Strategi Penanggulangan Masalah Gizi Melalui Desa Siaga. Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan (growth) adalah hal yang berhubungan dengan perubahan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. http ://digilip.unimus.ac.id

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB I PENDAHULUAN. mengancam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat diperlukan sebagai

Transkripsi:

ANALISIS PENILAIAN STATUS GIZI DARI PEMANTAUAN STATUS GIZI 2014-2016 UNTUK PENGGERAKAN PELAKSANAAN KEGIATAN GIZI MASYARAKAT TA 2017 DAN KEBIJAKAN KEGIATAN GIZI MASYARAKAT TA 2018 UPAYA PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI YUSNIWATI, SKM, M. KES DINAS KESEHATAN PROVINSI ACEH Disampaiakan dalam RAPAT KOORDINASI TEKNIS PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT BANDA ACEH, 15 MARET 2017 1

PENDAHULUAN: PANGAN-GIZI-KESEHATAN 2

LANDASAN KEBIJAKAN Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005 2025 Pendekatan multisektor dalam pembangunan pangan dan gizi pada UU ini telah dinyatakan dengan jelas, bahwa PEMBANGUNAN GIZI meliputi PRODUKSI, PENGOLAHAN, DISTRIBUSI, hingga KONSUMSI PANGAN, dengan KANDUNGAN GIZI yang cukup, seimbang, serta terjamin keamanannya.

Arah Perbaikan Gizi Arah perbaikan gizi adalah : MENINGKATNYA MUTU GIZI perorangan dan masyarakat (UU 36 tahun 2009) Peningkatan mutu gizi dilakukan melalui : a. perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang; b. perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan; c. peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan d. peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi. 4

ARAH KEBIJAKAN PERBAIKAN GIZI Peningkatan surveilans gizi 1 termasuk pemantauan pertumbuhan Peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, gizi, dll 2 2015-2019 PERBAIKAN GIZI Peningkatan akses dan mutu paket yankes dan gizi 3 6 Penguatan peran Linsek dalam rangka intervensi sensitif dan spesifik 4 Penguatan pelaksanaan 5 dan pengawasan regulasi dan standar gizi Peningkatan peran serta masyarakat dalam perbaikan gizi 5

Penyebab masalah gizi saling berkaitan antara Rendahnya akses terhadap MAKANAN dari segi jumlah dan kualitas gizi satu dan lainnya POLA ASUH yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktek pemberian makan bayi dan anak Rendahnaya akess terhadap PELAYANAN KESEHATAN termasuk akses sanitasi dan air bersih Potitik, sosial dan budaya Kemiskinan AKAR MASALAH Kurangnya pemberdayaan perempuan Degradasi Lingkungan 3/16/2017 6

SITUASI STATUS GIZI BALITA INDONESIA (HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI 2014-2016) 7

TREND STATUS GIZI BALITA DI ACEH (PEMANTAUAN STATUS GIZI 2014-2016) 40 35 30 25 20 15 10 5 17.7 16.1 13.5 25.4 22.6 16.2 35.2 31.6 26.3 10 5.7 3.6 2014 2015 2016 0

PREV. BALITA KURUS DAN SANGAT KURUS (BB/TB) BATASAN MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT INDIKATOR GIZI MENURUT WHO PREV. BALITA GIZI BURUK+ KURANG (BB/U) PREV. BALITA PENDEK+ SANGAT PENDEK (TB/U) PREV. BALITA GEMUK (BB/TB) PENCAPAIAN <5% : baik <10% : baik <20% : baik <5% : baik HIJAU 5-10%: masalah ringan 10-15% : masalah ringan 20-30%: masalah ringan 5-10% : masalah ringan BIRU 10,1-15% : masalah sedang 15,1-20% : masalah sedang 30,1-40% : masalah sedang 10,1-15% : masalah sedang KUNING >15% : masalah berat >20% : masalah berat >40% : masalah berat >15% : masalah berat MERAH IPKM SULAWESI UTARA TAHUN 2013 9

NO. DAERAH BERMASALAH GIZI MENURUT WHO HASIL PSG 2015 DAN 2016 KAB/KOTA KURUS BUKUR PENDEK OBESE WASTING UNDERWEIGHT STUNTING OBESITAS BB/TB BB/U TB/U BB/TB 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 1 SIMEULUE 13.3 14,3 19 22,2 37.7 28,5 4.3 2,7 2 SINGKIL 13.3 8,7 20.3 7,7 37 29 7 3,9 3 ACEH SELATAN 15.7 21,1 27 10,8 43.7 26,6 3.3 4,2 4 ACEH TENGGARA 18.7 18,7 27 6,3 39 21 6.7 6,7 5 ACEH TIMUR 16 13,9 24 25,2 31.3 32,4 3.7 2,8 6 ACEH TENGAH 12 9,9 8.7 13,1 13 27 4.3 2,0 7 ACEH BARAT 13.7 7,3 24 14,0 36.3 25,5 8 4,1 8 ACEH BESAR 22.3 9,1 26.7 6,7 25 12,2 3.7 1,6 9 PIDIE 25.3 21,8 29.3 25,8 32.3 27,8 5.3 1,9 10 BIREUEN 18 9,5 26.7 20,2 28 36,6 2.7 3,9 11 ACEH UTARA 22 16,2 26 26,7 39 36,1 5.7 2,0 12 ACEH BARAT DAYA 18.7 30,2 22.3 29,2 28.7 31,5 5.3 2,8 13 GAYO LUES 14.7 12,7 18.7 2,7 30.3 15,5 7.3 1,7 14 ACEH TAMIANG 8.3 6,8 11 4,8 25.3 15,1 5 10,0 15 NAGAN RAYA 14.3 12,2 25 16,8 40.3 28,6 6.3 6,0 16 ACEH JAYA 15.7 7,3 19.3 9,6 25.7 22,8 5.3 1,0 17 BENER MERIAH 20.3 6,5 18.3 14,0 34.3 38 11.3 6,1 18 PIDIE JAYA 21.3 14,3 30.3 13,6 37 17,4 6.7 2,5 19 BANDA ACEH 20.3 15,4 18 20,3 24 27,1 7 1,7 20 SABANG 17 16,1 20.3 19,0 27.3 24,3 8.3 3,9 21 LANGSA 22 10,8 23.3 16,6 25.3 22,2 5 3,8 22 LHOKSEUMAWE 26.3 12,5 31 23,0 34.3 27,4 5 1,0 23 SUBUSSALAM 16.7 15,4 22.7 23,4 31.7 32,9 4 5,7 ACEH 17.7 13,5 22.6 16,2 31.6 26,3 5.7 3,6 INDONESIA 12.12 19.63 37.21 11.76

HASIL PSG 2015-2016 2016 PSG 2015 Dari 23 Kab/Kota dengan prevalensi < 10 % hanya 6 Kab/Kota : - Singkil (8.%), Aceh Tenggara (6.3%), Aceh Besar (6.7%), Gayo Lues (2.7%), Tamiang (4.8%), Aceh Jaya (9.65) UNDERWEIGHT Dari 23 Kab/Kota dengan prevalensi < 10 % hanya Aceh Tengah (8.%) Dari 23 Kab/Kota dengan prevalensi < 20 % hanya 4 Kab/Kota: - Aceh Besar (12.2%), Galus (15.5%), Tamiang (15,1%), Pidie jaya (17,4%) Dari 23 Kab/Kota dengan prevalensi < 10 % hanya 8 kab/kota: Singkil (8,7%), Aceh Tengah (9.9),Aceh Barat (7.3), Aceh Besar (9.1%), Bireuen (9.5%), Tamiang (6,8%), Aceh Jaya (7,3%), Bener Meuriah (6,5%) STUNTING WASTING Dari 23 kab/kota dengan prevalensi < 20% hanya kab. Aceh Tengah (13%) Dari 23 Kab/Kota dengan prevalensi < 10 % hanya Kab. Tamiang (8,3%)

PERAN SURVEILANS GIZI TERHADAP STATUS GIZI MASYARAKAT 12

MEMPENGARUHI STATUS GIZI Pertumbuhan Perkembangan motorik Kecerdasan Daya tahan tubuh Aktivitas Metabolisme dalam tubuh direktur gizi masyarakat_doddy_12 Mei 2016 13

Surveilans Gizi Mengamati keadaan gizi secara terus menerus dan teratur untuk pengambilan keputusan bagi upaya peningkatan dan pencegahan memburuknya keadaan gizi masyarakat melalui pengumpulan data secara teratur, baik yang dilakukan secara khusus untuk keperluan surveilans maupun dari data yang sudah ada, atau keduanya. Data atau informasi yang dikumpulkan harus akurat dan tepat waktu agar dapat diinterpretasikan dan digunakan untuk tindakan yang tepat waktu. 14

KEGAGALAN PRODUKSI Sangat dini POSISI SURVEILANS GIZI DALAM SKPG Ketersediaan Pangan di Masy kurang Cukup dini KRISIS EKONOMI, POLITIK, dll. Pendapatan menurun Ketersediaan Pangan RT kurang Asupan Zat gizi kurang Kurang dini Daya beli menurun Infeksi Cegah Deteksi, Cegah dan Tanggulangi KURANG 15 GIZI

TIDAK KLB GIZI BAIK SURVEILANS KETAT PENANGGULANGAN KOMPREHENSIF KLB TUMBUH NORMAL PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA GANGGUAN PERTUMBUHAN X GIZI KURANG Tidak X DIRUJUK KE PUSKESMAS/RS UNTUK PENANGANAN ANAK GIZI BURUK PERANAN POSYANDU INTERVENSI GIZI Dan KESEHATAN BALITA - % N/D LAPORAN MASYARAKAT, PELACAKAN GIZI BURUK BGM KONFIRMASI Ya INVESTIGASI EPIDEMIOLOGI GIZI BURUK 16

MENGAPA INVESTIGASI EPIDEMIOLOGI GIZI BURUK DAPAT MERUPAKAN PUNCAK GUNUNG ES DILAUT Periksa Jumlah Anak kurus Anak Gizi Buruk yg dilaporkan/ ditemukan Lacak Kemungkinan ada Anak Gizi Buruk lain yang belum ditemukan direktur gizi masyarakat_doddy_12 Mei 2016 17

PENINGKATAN PENGUATAN POSYANDU Jumlah kader/ petugas yang cukup Alat timbang yang layak pakai Tempat yang memadai untuk kegiatan Kelengkapan lain: pedoman, alat penyuluhan, alat konseling, buku register, KMS, dll. PEMANTAU AN PERTUMBU HAN BALITA (PPB) Partisipasi masyarakat Dukungan tokoh formal, non-formal Pelatihan kader/ petugas dan Pelatihan ulang Monitoring dan Evaluasi Reward untuk kader Suplai peralatan dan kelengkapan kegiatan direktur gizi masyarakat_doddy_12 Mei 2016 18

Berakhir beda Tumbuh Normal & Tumbuh Terganggu Pertumbuhan Normal (Dipantau Pertumbuhannya) Pertumbuhan terganggu (Tidak dipantau pertumbuhannya) Berawal sama Abas B. Jahari: Surveilens Gizi SKD-KLB Gizi Buruk - Pemantauan Pertumbunan Balita direktur gizi masyarakat_doddy_12 Mei 2016 19

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GIZI (SIGIZI)TERPADU

e-ppgbm e-ppgbm merupakan bagian dari SIGIZITERPADU, adalah Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat berbasis elektronik. Pencatatan ini sama dengan apa yang dikerjakan oleh kader di Posyandu selama ini (register posyandu), namun sudah menggunakan sistem elektronik. Aplikasi sudah berbasis internet, juga tersedia versi android yg dapat di download di google play store dengan kata kunci PPGBM

e-ppgbm Data sasaran yang di entry akan langsung di feedback oleh sistem berupa informasi status gizinya. Informasi status gizi tersebut akan dikelompokkan sesuai algoritma yang telah disepakati, sehingga dari masing-masing kelompok status gizi tersebut akan dapat di tindaklanjuti intervensinya. (misalnya kelompok balita dengan status gizi sangat kurus; z score > -3, akan di indikasikan oleh sistem untuk segera dirujuk ke fasyankes terdekat). Feedback ini akan membantu kader atau petugas kesehatan untuk mengetahui siapa saja yang harus di intervensi, dimana mereka berada dan intervensi apa yang harus dilakukan.

Pengertian dan ruang lingkup Sistem informasi gizi terpadu (SIGIZI TERPADU) merupakan pengembangan dari SIGIZI yang ada selama ini. Pengembangan melalui teknologi informasi yang terbaru meliputi: 1. Penggabungan aplikasi menjadi 1 sistem (aplikasi laporan rutin (sigizi), PSG, SMS gate way) 2. Penambahan fitur: e-ppgbm untuk merekam data individu dan hasil penimbangan (terutama di Posyandu) serta mengolah hasil input data tersebut menjadi status gizi PKG untuk merekam konsumsi Ibu Hamil/Balita dalam suatu survei tertentu dan biasanya berbaregan dengan pelaksanaan PSG serta menganalisisnya kecukupan konsumsi gizi sasaran dibandingkan dengan AKG nya Distribusi PMT untuk merekam distribusi PMT dan mengolah data tersebut menjadi stok opname di setiap tingkatan dari Pusat-Puskesmas serta dapat menghasilkan format BAST untk keperluan administrasi Konsumsi PMT untuk merekam sasaran penerima PMT serta menganalisisnya menjadi informasi grafik kenaikan BB dan banyaknya PMT yang telah diterima oleh sasaran yang bersangkutan.

Halaman utama e-ppgbm

Data Balita dengan Masalah Gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB di Provinsi Sumatera Utara Data di Short berdasarkan indeks BB/TB : Sangat Kurus 25

Data Balita dengan Masalah Gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB di Provinsi Sumatera Utara Ada 573 Balita dengan Status Gizi Sangat Kurus dari data PSG 2016 di Prov. Sumut yang dapat dilihat melalui e-ppgbm 26

Data Balita dengan Masalah Gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB di Provinsi Sumatera Utara Data di Short berdasarkan indeks BB/TB : Kurus 27

Data Balita dengan Masalah Gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB di Provinsi Sumatera Utara Ada 815 Balita dengan Status Gizi Kurus dari data PSG 2016 di Prov. Sumut yang dapat dilihat melalui e- 28 PPGBM

ALAMAT LENGKAP ABIDZAR AL HARBI (salah satu Balita Sangat Pendek) dapat diketahui dengan cara menekan tombol kaca pembesar

Pengalaman Puskesmas Entikong: APLIKASI E-PPGBM MEMBANTU DALAM PROSES PENJARINGAN BALITA, IBU HAMIL, IBU NIFAS DAN REMAJA YANG BERMASALAH GIZI MENAMPILKAN BALITA- BARU BERMASALAH GIZI YANG SEBELUMNYA TIDAK TERJARING/TERCOVE R OLEH PUSKESMAS DINI RAMADANI ARIF APRILIO UMAR ALI

TINDAK LANJUT PELAKSANAAN APLIKASI E-PPGBM a/n Siska Ratih Kunjungan rumah dengan melakukan pengukuran ulang dan pemberian PMT kepada sasaran yang merupakan salah satu indikasi rujukan pada aplikasi E-PPGBM sebagai bentuk umpan balik dari pelaksanaan penjaringan

TINDAK LANJUT PELAKSANAAN APLIKASI E- PPGMB Kunjungan rumah ke sasaran a/n Dini Ramadani

KEBIJAKAN PROGRAM DAN POLA OPERASIONAL INTERVENSI PERBAIKAN GIZI 33

RKP 2018 PENURUNAN STUNTING 34

Kegiatan Penunjang: Pemenuhan SDM Gizi Kompetensi Gizi: Asuhan Gizi di Puskesmas Surveilans Gizi Pemantauan Status Gizi Kegiatan: Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI Eksklusif dan PMBA Pemantauan pertumbuhan Imunisasi dasar lengkap PMT Balita PROYEK PRIORITAS Gizi Bayi dan Balita Gizi Remaja Putri dan WUS Penurunan Stunting Kegiatan: Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Remaja Putri dan WUS Pendidikan Gizi Seimbang dan Kesehatan reproduksi Remaja Putri Gizi dan kespro calon pengantin Gizi Ibu Hamil dan Menyusui Kegiatan: Pencegahan dan Penanggulangan Anemia dan KEK pada ibu hamil ANC ibu hamil Kesehatan lingkungan keluarga Pendidikan gizi ibu hamil dan menyusui di keluarga RKP 2018 PENURUNAN STUNTING 35

Suplementasi gizi pada ibu hamil kurang energi kronik (KEK) dan balita kurus KARTU MONITOR GIZI PSG SASARAN PMT: Ibu hamil Balita kurus (NASIONAL) SURVEILANS GIZI PUSKESMAS ASSESMENT OLEH PETUGAS GIZI (PAGT) PEMBERIAN PMT IBU HAMIL PMT BALITA PERHITUNGAN KEBUTUHAN STATUS GIZI IBU HAMIL BALITA Orientasi Asuhan Gizi bagi Petugas Gizi di semua Puskesmas Pemberian makanan tambahan ibu hamil 9 kg untuk 90 hari makan. Pemberian makanan tambahan balita kurus 10.8 kg untuk 90 hari makan KEGIATAN YANG DILAKUKAN: KOORDINASI PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT Sosialisasi Suplementasi Gizi Ibu Hamil Lintas Program dan Lintas Sektor : 3 unsur pengelola program kab/kota (Gizi, KIA, Yankes) dan lintas sektor terkait (Bappeda, Bapermas, dll) Kegiatan Spesifik Daerah terkait gizi dalam pencapaian indikator nasional PUSKESMAS PENGADAAN DAN DISTRIBUSI Pusat: Pengadaan PMT dan Distribusi sampai dengan provinsi Dekon: Sewa gudang dan distribusi dari provinsi sampai dengan puskesmas PEMBERIAN PMT UKBM: KELAS IBU, POSYANDU, BKB, PAUD, DLL MONITORING DAN EVALUASI Pelacakan dan Tindak Lanjut Masalah Gizi

Pemberian Makanan Tambahan untuk Perbaikan Gizi Masyarakat pada Kunjungan Kerja Presiden Jokowi di Berbagai Daerah Atambua, NTT Situbondo, Jawa Timur Sibolga, Sumatera Utara

Lanjutan.. Batang, Jawa Tengah Balikpapan, Kalimantan Timur Yahukimo, Papua

39

40

41

PENUTUP 42

KONTRIBUSI INTERVENSI PERBAIKAN GIZI INTERVENSI GIZI SPESIFIK Upaya-upaya untuk mencegah dan mengurangi gangguan secara langsung Kegiatan ini pada umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan Kegiatannya antara lain spt imunisasi, PMT ibu hamil dan balita, monitoring pertumbuhan balita di Posyandu Sasaran: khusus kelompok 1.000 HPK (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Anak 0-23 bulan) INTERVENSI GIZI SENSITIF Upaya-upaya untuk mencegah dan mengurangi gangguan secara tidak langsung Berbagai kegiatan pembangunan pada umumnya non-kesehatan Kegiatannya antara lain penyediaan air bersih, kegiatan penanggulangan kemiskinan, dan kesetaraan gender Sasaran: masyarakat umum, tidak khusus untuk 1000 HPK direktur gizi masyarakat_doddy_12 Mei 2016 43

Terima Kasih 44