BAB III METODOLOGI. Penyusunan Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tentang Perizinan

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT DI BPM-P2TSP KABUPATEN KEDIRI

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018

BAB III METODE PENELITIAN. menurut keadaan yang ditemukan di lapangan (facts finding) (Nawawi, 1998:73).

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tentang Perizinan

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di mana analisis diuraikan secara kualitatif ditambah sedikit perhitungan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),

BAB III METODE PENELITIAN. survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2015

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pembuatan kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini sifatnya mandiri atau satu variabel dan hasil penelitian nantinya

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan melalui tahap-tahap penelitian yang diatur secara

III. METODE PENELITIAN

Soeharto (1989: 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sebagai sa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

kamus Besar Bahasa Indonesia, survey didefinisikan sebagai teknik risert

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Layanan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

4. METODE PENELITIAN 4.1. Pendekatan Penelitian 4.2. Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB 3 METODE PENELITIAN

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI Metodologi kegiatan disusun untuk memudahkan dalam merinci pekerjaan dan menetapkan poin-poin penting yang akan dilaksanakan, kemudian menyusunnya dalam skala prioritas dan menjadwalkannya sehingga kegiatan dapat dilaksanakan dengan teratur, tepat sasaran, dan selesai tepat waktu sesuai dengan hasil yang diharapkan secara optimal. 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik, bahwa: 1. Pelayanan kepada masyarakat oleh aparatur pemerintah perlu terus sehingga mencapai kualitas yang diharapkan; 2. Bahwa untuk mengetahui kinerja pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat, perlu dilakukan penilaian atas pendapat masyarakat terhadap pelayanan, melalui penyusunan Survei kepuasan masyarakat. Selanjutnya sebagai acuan bahwa berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), salah satu kegiatan dalam upaya meningkatkan pelayanan publik adalah menyusun Survei Kepuasan Masyarakat sebagai tolok ukur terhadap optimalisasi kinerja pelayanan publik oleh aparatur pemerintah kepada masyarakat. Disamping itu pula adanya Instruksi Gubernur Jawa Timur pula tentang diharuskannya unit-unit layanan publik di Jawa Timur untuk dievaluasi dan hasilnya harus diinformasikan pada publik. Penyusunan Survei kepuasan Masyarakat disesuaikan dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun LAPORAN AKHIR III - 1

2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik, dimana komposisi penilaiannya meliputi 9 indikator yaitu: 1. Persyaratan pelayanan Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif. Indikator ini dirinci menjadi 2 sub indikator yaitu: Kesesuaian persyarat dengan jenis layanan Kejelasan persyaratan 2. Prosedur pelayanan Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan. Indikator ini dirinci menjadi 2 sub indikator yaitu: Kemudahan mendapatkan informasi prosedur Kemudahan prosedur 3. Waktu pelayanan Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan. Indikator ini dirinci menjadi 2 sub indikator yaitu: Ketepatan waktu pelayanan dengan yang sudah ditetapkan Kecepatan pelayanan 4. Biaya pelayanan Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat. Indikator ini dirinci menjadi 3 sub indikator yaitu: Transparansi biaya Kewajaran biaya Kesesuaian biaya dengan yang sudah ditetapkan 5. Produk spesifikasi jenis pelayanan Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini LAPORAN AKHIR III - 2

merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan. Indikator ini dirinci menjadi 2 sub indikator yaitu: Variasi jenis layanan Kesesuaian pelayanan yang didapatkan dengan jenis layanan yang diurus 6. Kompetensi pelaksana Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman. Indikator ini dirinci menjadi 3 sub indikator yaitu: Kedisiplinan petugas Tanggung jawab petugas Kemampuan petugas 7. Perilaku pelaksana Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan. Indikator ini dirinci menjadi 2 sub indikator yaitu: Kesopanan & keramahan Keadilan dalam memberikan layanan 8. Maklumat pelayanan Maklumat Pelayanan adalah merupakan pernyataan kesanggupan dan kewajiban penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan. Indikator ini dirinci menjadi 1 sub indikator yaitu: Kepastian & kejelasan petugas yang melayani 9. Penanganan pengaduan, saran dan masukan Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut. Indikator ini dirinci menjadi 2 sub indikator yaitu: Kecepatan penanganan pengaduan masyarakat Tindakan terhadap pengaduan masyarakat LAPORAN AKHIR III - 3

ini: Secara rinci kerangka pikir penelitian disajikan dalam Gambar 3.1 di bawah HARAPAN RESPONDEN 18 SUB INDIKATOR PELAYANAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT REKOMENDASI : - Improvenment Priority - SWOT PENILAIAN TAMBAHAN Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat BPM- P2TSP Kabupaten Kediri Selain materi penyusun Survei Kepuasan Masyarakat, ada materi tambahan yang juga akan dituangkan dalam kuesioner, diantaranya: Sarana, prasarana, dan atau fasilitas di tempat layanan; Sistem informasi pelayanan; Penanganan pengaduan, saran, dan masukan; Jumlah petugas layanan; Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan; Komparasi penilaian antara pelayanan di BPM-P2TSP dengan pelayanan publik lain di lingkup Kabupaten Kediri; Keluhan dan saran pengguna layanan terkait dengan pelayanan yang diterima; Profil pengguna layanan. LAPORAN AKHIR III - 4

3.2 PENDEKATAN PENELITIAN Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dilaksanakan secara cepat dan tepat. Dengan demikian diperlukan kemampuan pemahaman permasalahan dan analisa yang memadai, sehingga proses analisa sudah dapat dilakukan bersamaan dengan proses pengambilan data/informasi. Penelitian ini menggunakan dua dasar desain penelitian yaitu quantitative exploratory dan descriptive research yang dilakukan secara bertahap. Quantitative Exploratory research bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dievaluasi berdasarkan hasil survei yang dilakukan. Descriptive research berusaha memahami dan menjelaskan kerangka pemikiran yang telah disusun sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Baik pengumpulan data maupun analisa dilakukan secara terpadu dengan pendekatan: 1. Kuantitatif (khususnya melalui survei terbatas dan pengolahan data-data sekunder yang sudah tersedia); 2. Kualitatif (melalui wawancara mendalam terhadap para informan kunci dan pemangku kepentingan terkait, biasanya dengan menggunakan pedoman pertanyaan yang cukup luwes untuk menstimulir diskusi, observasi dan juga melalui wawancara dengan kelompok masyarakat). 3.3 JENIS DAN SUMBER DATA Jenis data yang digunakan dalam kegiatan Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat di BPM-P2TSP Kabupaten Kediri meliputi data primer dan data sekunder. a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Jenis data primer yang akan digunakan dalam kegiatan ini meliputi segala aspek yang terkait dengan penggalian informasi yang akan digunakan dalam penyusunan SKM. Metode dalam pengumpulan data primer yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode survei lapangan, dimana menurut Indriantoro (1999) bahwa metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya, sehingga data yang diperoleh merupakan LAPORAN AKHIR III - 5

data yang menyatakan opini, sikap, pengalaman atau karateristik subjek penelitian secara individual atau kelompok. Instrumen kegiatan untuk mendapatkan data primer dengan menggunakan angket atau kuisoner yang bersifat tertutup dan sebagian terbuka, dengan disertai wawancara mendalam (depth interview) dengan para responden yang relevan dalam kegiatan ini. Angket/kuisoner yang bersifat tertutup dimaksudkan untuk memudahkan para responden menjawab pertanyaan, sedangkan angket/kuisoner yang sifatnya terbuka dimaksudkan untuk mendapatkan sisi lain tanggapan/saran responden terkait dengan pelayanan maupun kinerjanya. Untuk angket yang bersifat terutup, instrumen tersebut langsung diberikan kepada orang atau individu/responden yang dimintai keterangan atau pendapat dengan menjawab atau membubuhkan tanda secara singkat secara individual. Alternatif jawaban yang ditawarkan sebanyak 7 jawaban dengan menggunakan skala likert, dimana alternatif jawaban disusun secara bertingkat sesuai dengan skornya. Penentuan skor pada jawaban yang telah diisi oleh responden dengan kategorisasi sebagai berikut: Tabel 3.1 Kategori Persepsi Kepuasan Responden No. Keterangan Kenyataan No. Keterangan Harapan 1 Sangat tidak sesuai dengan Sangat tidak diharapkan sama 1 kenyataan sama sekali sekali 2 Tidak sesuai dengan kenyataan sama sekali 2 Tidak diharapkan sama sekali 3 Tidak sesuai dengan kenyataan 3 Tidak diharapkan kenyataan 4 Cukup sesuai dengan kenyataan 4 Cukup diharapkan 5 Sesuai kenyataan 5 Diharapkan 6 Sesuai kenyataan sekali 6 Diharapkan sekali 7 Sangat sesuai kenyataan sekali 7 Sangat diharapkan sekali LAPORAN AKHIR III - 6

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Metode pengumpulan data sekunder dalam kajian ini direncanakan melalui beberapa sumber di antaranya adalah: - Studi dokumentasi: studi dokumentasi merupakan upaya pengumpulan data penelitian berupa sumber tertulis, seperti buku, surat kabar, majalah ilmiah, arsip, dokumen pribadi, foto maupun dari website internet; - Studi kepustakaan: studi kepustakaan dimaksudkan untuk menelusuri hasil dari peneltian sebelumnya yang sudah didokumentasikan. Melalui bacaan buku dan literatur yang berkaitan studi ini berfungsi melengkapi data primer yang belum diperoleh peneliti. 3.4 PELAKSANAAN Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik dapat dilaksanakan melalui tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengolahan dan penyajian hasil survei, yang mencakup langkah-langkah, sebagai berikut: 1. Menyusun instrumen survei 2. Menentukan besaran dan teknik penarikan sampel. 3. Menentukan responden. 4. Melaksanakan survei. 5. Mengolah hasil survei. 6. Menyajikan dan melaporkan hasil. Tahapan penyelenggaraan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik ini didasarkan pada metode dan teknik yang dapat dipertanggungjawabkan. Survei dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik survei antara lain. 1. Kuesioner dengan wawancara tatap muka. 2. Kuesioner melalui pengisian sendiri, termasuk yang dikirimkan melalui surat. 3. Kuesioner elektronik (internet/e-survei). LAPORAN AKHIR III - 7

4. Diskusi kelompok terfokus. 5. Wawancara tidak berstruktur melalui wawancara mendalam. 3.5 POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam kegiatan ini meliputi seluruh masyarakat pengguna layanan di BPM-P2TSP Kabupaten Kediri. Namun demikian, kajian ini menggunakan data sampel untuk menjeneralisasi gejala yang ada dalam populasi. Lokasi yang akan menjadi objek penelitian penyusunan SKM adalah BPM-P2TSP Kabupaten Kediri. Penentuan jumlah sampel untuk analisa Survei kepuasan masyarakat (SKM), menggunakan acuan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik, yang menyebutkan bahwa Survei Kepuasan Masyarakat yang dilakukan terhadap setiap jenis penyelenggaraan pelayanan publik menggunakan indikator dan metodologi survei sesuai kebutuhan. Selain itu, untuk mendapat validitas jumlah sampel yang dipakai dalam kegiatan ini, maka dilakukan juga uji validitas sampel dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%, bahwa nilai dugaan yang didapatkan perbedaannya tidak melebihi nilai e dari rataan populasi, dengan rumus sebagai berikut: Zx 2 2 2 2 n e n 1.96 / e dimana: σ = jumlah sampel n = jumlah populasi e = tingkat pendugaan Jika menggunakan pendekatan proporsi, maka rumusnya sebagai berikut: 2 p( 1 p) z xp(1 p) e z n 2 n e z 4e 2 n 2 LAPORAN AKHIR III - 8

Penentuan jumlah sampel tergantung dari 3 faktor: taraf kepercayaan, proporsi sampel, tingkat ketelitian atau tingkat kesalahan sampel. Proses pengambilan sampel dalam kegiatan ini didasarkan pada tahapan sebagaimana bagan berikut ini. START Mendefinikan populasi Penentuan kerangka pengambilan sampel Penentuan besarnya sampel Penentuan metode pengambilan sampel Seleksi sampel END Gambar 3.2 Proses Pengambilan Sampel 3.6 PENGEMBANGAN INSTRUMEN SKM Pengembangan instrumen penelitian dalam kegiatan ini menggunakan acuan 9 indikator Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini: LAPORAN AKHIR III - 9

Kode Indikator U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 Tabel 3.2 Proses Pengambilan Sampel Indikator /Variabel Panilaian Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan Biaya/tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan Kompetensi pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan Maklumat pelayanan adalah merupakan pernyataan kesanggupan dan kewajiban penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut Sumber : Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik Berdasarkan 9 variabel indikator pelayanan tersebut di atas, selanjutnya dikembangan menjadi pertanyaan-pertanyaan dalam suatu instrumen penelitian yang sifatnya tertutup dengan alternatif jawaban responden menggunakan skala likert dengan rentang nilai jawaban antara 1 sampai dengan 4. 3.7 PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEPUASAN REPSONDEN Pengembangan instrumen kepuasan responden ini, berdasarkan penilaian responden terhadap kualitas pelayanan dan fasilitas umum BPM-P2TSP yang ada di Kabupaten Kediri. Terdapat 2 penilaian dari responden yaitu peniliaian harapan dan LAPORAN AKHIR III - 10

penilaian kenyataan. Peniliaian responden menggunakan skala likert antara 1 sampai dengan 7. Berikut merupakan dimensi yang digunakan dalam pengembangan instrumen kepuasan responden dan kategori dari setiap dimensi. Tabel 3.3 Dimensi dan Kategori Kepuasan Responden Dimensi Kategori Dimensi Tampilan Fisik (Tangibles) Dimensi Reliabilitas (Reliability) Dimensi Daya Tanggap 1. Kondisi gedung pelayanan perizinan 2. Kelengkapan dan kebersihan ruang pelayanan 3. Kerapian penampilan petugas pelayanan 4. Kemudahan menjangkau tempat pelayanan dengan semua alat transportasi 5. Kenyamanan tempat parkir 6. Kebersihan toilet dan fasilitas yang ada 7. Kebersihan R.Smoking area dan fasilitas yang ada 8. Kebersihan R.Pojok Asi dan fasilitas yang ada 9. Fasilitas pelayanan lengkap, baik, dan memadai 10. Kenyamanan fasilitas ruang tunggu dan sesuai dengan jumlah customer 11. Aturan tertulis berfungsi dengan Baik (tulisan dapat dibaca dan dipahami) 12. Alur prosedur pelayanan tertulis mudah dipahami customer 13. Tempelan-tempelan informasi pelayanan yang ada menarik perhatian dan mudah dipahami customer 14. Jumlah petugas pelayanan memadai (sesuai dengan jumlah customer yang datang) 15. Pemanggilan nama customer saat giliran terdengar jelas 1. Proses pelayanan cepat dan tepat 2. Konsultasi dengan petugas pelayanan jelas dan mudah mengerti 3. Petugas dapat mengidentifikasi keluhan pengguna layanan dengan cepat dan tepat 4. Petugas dapat menjawab keluhan pengguna layanan dengan cepat dan tepat 5. Memberlakukan prioritas yang sama kepada setiap customer 6. Petugas pelayanan memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan customer 7. Sistem antri mudah dan cepat 8. Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit (menyulitkan customer) 1. Pelayanan dimulai tepat waktu 2. Karyawan/petugas pelayanan memberikan pelayanan LAPORAN AKHIR III - 11

Dimensi (Responsiveness) Dimensi Jaminan (Assurance) Dimensi Empati (Emphaty) Kategori secara tepat, cepat, dan tanggap 3. Petugas pelayanan tidak pernah sibuk untuk menanggapi permintaan maupun keluhan customer 4. Aturan tertulis tidak diacuhkan oleh customer dan petugas pelayanan 5. Customer memperhatikan tempelan-tempelan informasi pelayanan pelayanan 1. Perilaku Karyawan/petugas pelayanan menumbuhkan kepercayaan, perasaan aman dan terjamin dalam melakukan konsultasi masalah pelayanan 2. Pengetahuan dan kemampuan karyawan/petugas pelayanan siap untuk menjawab pertanyaan customer 3. Kepastian selesainya layanan yang diurus customer tepat waktu 4. Tempat parkir yang disediakan terjamin keamanannya 5. Petugas pelayanan selalu bersikap sopan dan ramah 6. Biaya pelayanan masih dalam tingkat kewajaran 1. Memberikan perhatian secara pribadi dan adil 2. Karyawan/petugas layanan memberikan pelayanan kepada semua customer tanpa pilih-pilih 3. Karyawan/petugas layanan memahami kebutuhan khusus para customer 3.8 UJI COBA KUESIONER Setelah kuesioner selesai disusun, maka untuk menyempurnakan daftar pertanyaan yang telah disusun dilakukan pre-test untuk menguji kejelasan kalimat kuesioner dan kemungkinan perbaikan pertanyaan kuesioner. Tujuan dari uji coba kuesioner adalah untuk melihat apakah masih terdapat kekurangan pada kuesioner tersebut. Kehadiran konsultan pada saat responden mengisi dan bertanya mengenai isi kuesioner akan memberikan masukan berharga bagi konsultan. Dengan demikian konsultan memiliki kesempatan untuk memperbaiki kuesioner, sehingga saat kuesioner disebarluaskan, kuesioner dapat dipahami dengan baik oleh responden. LAPORAN AKHIR III - 12

3.9 PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen yang dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) ini berupa kuisioner tertutup dan terbuka, yang terlebih dahulu diuji keandalan atau reliabilitas (reliability) pengukurannya. Dalam hal ini digunakan uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha. Dalam pengujian validitas data digunakan teknik korelasi bivariate R Pearson. Agar hasil perhitungan statistik dan pengolahan data dalam uji reliabilitas dan validitas memberikan hasil yang akurat, tepat dan cepat maka digunakan alat bantu komputer Program SPSS 17.0 for Windows. 3.10 KOMPILASI DAN METODE ANALISA DATA Teknik analisa yang digunakan dalam penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) BPM-P2TSP Kabupaten Kediri adalah menggunakan teknik analisa kuantitatif deskriptif. Metode kuantitatif deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti setatus sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan menggunakan serangkaian perhitungan matematis. Tujuan dari penelitian kuantitatif deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Data yang berhasil dikumpulkan dari survei, dikumpulkan dan disusun sedemikian rupa agar mudah dibaca, mudah dilihat kaitannya satu dengan yang lain, serta informatif. Usaha penyusunan demikian disebut kompilasi data. Tahap kompilasi data ini harus mempunyai bobot pra analisa. Artinya, dari kompilasi data ini data sudah dapat terbaca segala kecenderungan di masa mendatang, yang akan sangat penting peranannya dalam proses peramalan. Kompilasi data dipengaruhi oleh sistem analisa yang akan digunakan, yang juga menentukan volume data yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pencatatan data (data mentah ) harus dibuat sedemikian rupa agar dapat berguna bagi analisa apapun. Dengan kata lain, data mentah harus dibuat selengkap mungkin dan terperinci. Kompilasi data dalam kegiatan ini dapat disajikan dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dalam bentuk tabel, peta, grafik, gambar, dan bagan. LAPORAN AKHIR III - 13

3.11 METODE ANALISA SKM Kuesioner yang masuk akan diolah dalam data entri komputer untuk mendapat Survei Kepuasan Masyarakat (SKM). Nilai SKM dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing indikator pelayanan. Dalam penghitungan SKM terhadap 18 sub indikator pelayanan, setiap indikator memiliki bobot yang sama dengan rumus sebagai berikut: Bobot indikator Jumlah bobot Jumlah sub indikator 1 18 0,056 Untuk memperoleh nilai SKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut: Total nilai persepsi per indikator SKM X bobot indikator Total indikator yang terisi Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilai SKM yaitu antara 25 100 maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut: SKM hasil konversi SKM X 25 Selanjutnya dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai SKM, mutu pelayanan, dan kinerja unit layanan sebagaimana tabulasi berikut ini: LAPORAN AKHIR III - 14

Tabel 3.4 Klasifikasi SKM, Mutu Pelayanan, dan Kinerja Unit Layanan MUTU KINERJA UNIT SKM SKM KONVERSI PELAYANAN LAYANAN 1,00 1,75 25,00 43,75 D Tidak baik 1,76 2,50 43,76 62,50 C Kurang baik 2,51 3,25 62,51 81,25 B Baik 3,26 4,00 81,26 100,00 A Sangat baik Selajutnya tahapan pengolahan data dalam kegiatan Penyusunan Survei Kepuasan di BPM-P2TSP Kabupaten Kediri ini sebagai berikut: 1. Data isian kuisoner dari setiap responden, dimasukan dalam tabulasi pengolahan mulai dari indikator U1 sampai dengan indikator U9. 2. Untuk mendapatkan nilai rata-rata per sub indikator pelayanan dan nilai Survei pelayanan sebagai berikut: a. Nilai rata-rata per sub indikator pelayanan: nilai masing-masing sub indikator pelayanan dijumlahkan sesuai dengan jumlah kuisoner yang diisi oleh reponden, kemudian jumlah nilai masing-masing sub indikator pelayanan dibagi dengan jumlah responden yang mengisi. b. Untuk mendapatkan nilai rata-rata tertimbang per sub indikator pelayanan jumlah rata-rata per sub indikator pelayanan dikalikan dengan 0,056 sebagai bobot tertimbang. c. Nilai Survei pelayanan: nilai ini dicari dengan menjumlahkan 18 sub indikator dari nilai rata-rata tertimbang. d. Tabulasi analisa penilaian sebagai berikut: LAPORAN AKHIR III - 15

Tabel 3.5 Tabulasi Penilaian Kinerja No Urut Responden 1 2 3 4 5 6 7 dst Jumlah nilai per indikator NRR per indikator = Jumlah nilai per indikator: jumlah kuisoner yang terisi NRR Tertimbang per indikator = NRR per indikator x 0,056 Nilai SKM unit pelayanan Indikator Penilaian U1 U2 U3... U18 3.12 ANALISA KESENJANGAN ANTARA KENYATAAN DAN HARAPAN Analisis kesenjangan antara kenyataan dan harapan adalah suatu metode/alat yang membantu suatu lembaga membandingkan performansi aktual dengan performansi potensi tujuan analisis kesenjangan antara kenyataan dan harapan untuk mengidentifikasi kesenjangan antara kenyataan dan harapan antara alokasi optimis dan integrasi input, serta ketercapaian sekarang. Analisis kesenjangan antara kenyataan dan harapan membantu organisasi atau lembaga dalam mengungkapkan mana yang harus diperbaiki. Proses analisis kesenjangan antara kenyataan dan harapan mencakup penetapan, dokumentasi dan sisi positif keragaman keinginan dan kapabilitas (sekarang). Analisis kesenjangan antara kenyataan dan harapan dapat ditinjau dari perbedaan perspektif tentang lembaga atau organisasi, arah organisasi, proses organisasi dan teknologi informasi. Analisis kesenjangan antara kenyataan dan harapan dapat menjadi dasar untuk mengukur investasi waktu, uang, dan tenaga kerja yang dipakai. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja pelaksanaan LAPORAN AKHIR III - 16

dan skor kepentingan. Tingkat kesesuian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. X Y dimana : X = skor rata-rata tingkat pelaksanaan/kepuasan Y = skor rata-rata tingkat kepentingan n = jumlah responden n n X Y i i Diagram kartesius merupakan suatu bagan yang dibagi atas empat bagianyang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan pada titik-titik (X,Y), di mana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan atau kepuasan konsumen atas seluruh faktor atau atribut dan Y adalah rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor yamg mempengaruhi kepuasan pelanggan. X n i 1 K Xi Y n i 1 K Yi dimana : K = banyaknya atribut/fakta yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Selanjutnya, tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian dalam diagaram kartesius. LAPORAN AKHIR III - 17

harapan. Berikut adalah kuadran dari analisis kesenjangan antara kenyataan dan H a r a p a n A Tingkat kepuasan pelanggan rendah, sehingga kinerja harus lebih ditingkatkan Kepuasan rendah, C harapan juga Tingkat kepuasan D tinggi rendah namun harapan rendah Kepuasan/ kenyataan Kenyataan B Kepuasan sudah di dapat pelanggan, harapan pelayanan juga tinggi Gambar 3.3 Kuadran Analisa Kesenjangan Antara Kenyataan dan Harapan Keterangan: a. Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai pelanggan sehingga mengecewakan. b. Menunjukkan jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib dipertahankan. Unsur ini dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. c. Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan. Pelaksanaanya oleh perusahaan biasa-biasa saja karena dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. d. Menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, tetapi pelaksanaanya berlebihan. Faktor ini dianggap kurang penting, tapi sangat memuaskan. LAPORAN AKHIR III - 18

3.13 ANALISA SWOT Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisa di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen dasar yaitu : 1. Strength (Kekuatan) atau disingkat dengan S, yaitu karakteristik organisasi ataupun proyek yang memberikan kelebihan/keuntungan dibandingkan dengan yang lainnya. 2. Weakness (Kelemahan) atau disingkat dengan W, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek dibandingkan dengan yang lainnya. 3. Opportunities (Peluang) atau disingkat dengan O, yaitu Peluang yang dapat dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat berkembang di kemudian hari. 4. Threats (Ancaman) atau disingkat dengan T, yaitu Ancaman yang akan dihadapi oleh organisasi ataupun proyek yang dapat menghambat perkembangannya. LAPORAN AKHIR III - 19