BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa, baik itu pada siswa kelas eksperimen maupun pada siswa di kelas kontrol.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROSFER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa antara kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LISMAWATI MOHAMAD Meyko Panigoro Agil Bachsoan. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT BERBASIS COOPERATIVE

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar TIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Script

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN

Indah Nursuprianah, Aan Ani

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian didapatkan dengan. Hasil belajar siswa untuk kelas

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Matematika Siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif yang didasarkan pada studi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari pemberian hasil tes (hasil belajar) siswa, baik itu pada siswa kelas eksperimen maupun pada siswa di kelas kontrol. Untuk kelas ekspersimen, dalam proses pengambilan data hasil belajar siswa, yaitu dengan menggunakan media animasi, sedangkan pada kelas kontrol adalah dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Jumlah item soal yang digunakan pada pelaksanaan penelitian eksperimen ini adalah berbentuk essay dengan jumlah masing-masing 8 item. Adapun jumlah siswa pada kedua kelas ini adalah pada kelas eksperimen Xa berjumlah 24 orang sedangkan pada kelas kontrol Xb berjumlah 24 orang. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik pengujian yang relevan, yaitu kesamaan dua rata-rata. Pengolahan ini bertujuan untuk memperoleh nilai numerik tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan media animasi dengan menggunakan media power point tanpa animasi dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa pada materi hidrosfer. Dari pengolahan ini, akan didapatkan tingkat perbedaan antara hasil yang didapatkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4.1.1 Deskripsi Tentang Hasil Belajar Siswa Adapun gambaran hasil belajar geografi antara kedua kelompok, yaitu kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan media animasi sebagai kelompok eksperimen dan kelompok siswa yang diajar tanpa menggunakan media

36 power point sebagai kelompok kontrol pada pokok bahasan Hidrosfer dirangkum pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 7. Statistik Skor Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Siswa Kelas X SMA Prasetya Kota Gorontalo Nilai Statistik Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Ukuran sample 24 24 Skor tertinggi 68 69 Skor terendah 51 46 Rentang skor 17 23 Skor rata-rata 60.13 57.75 Standar deviasi 5.15 6.54 Varians 26.55 42.80 4.1.1.1 Persentase Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Geografi Untuk Kelompok eksperimen Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen adalah 60.13 dengan nilai maksimum 68 dan nilai minimum 51 dari skor total 75 yang mungkin dicapai serta standar deviasi 5.15, maka diperoleh daftar distribusi frekuensi seperti pada tabel 7 di bawah ini. Tabel 8. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Tes Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi Dengan Menggunakan Media Animasi Pada Kelas Eksperimen. No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 46 52 Rendah 2 8.33 2 53 59 Sedang 10 41.67 3 60 68 Tinggi 12 50.00 Jumlah 24 100

Jumlah Siswa da Persentase (%) 37 Dari Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran geografi yang berada pada kategori rendah memiliki persentase 8.33% dengan jumlah siswa sebanyak 2 orang siswa. Pada kategori sedang memiliki persentase 41.67% dengan jumlah siswa sebanyak 10 orang, sedangkan pada kategori tinggi memiliki persentase 50.00% dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media animasi berada pada kategori tinggi, dapat dilihat pada Gambar 3. 60 50 40 30 20 10 0 50.00 41.67 10 12 8.33 2 Rendah Sedang Tinggi Gambar 3. Grafik Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Tes Kemampuan Hasil Belajar Geografi Dengan Menggunakan Media Animasi Pada Kelas Eksperimen. 4.1.1.2 Persentase Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi Untuk Kelompok Kontrol 46-52 53-59 60-68 Kategori dan Skor Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa pada kelas kontrol adalah 51,42 dengan nilai maksimum 58 dan nilai minimum 42 dari skor total 75 yang mungkin dicapai serta standar deviasi 4,064, maka diperoleh daftar distribusi frekuensi seperti pada tabel 9 di bawah ini.

Jumlah Siswa da Persentase (%) 38 Tabel 9. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Tes Kemampuan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi Tanpa Menggunakan Media Animasi Pada Kelas Kontrol. No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 46 52 Rendah 3 12.50 2 53 59 Sedang 12 50.00 3 60 68 Tinggi 9 37.50 Jumlah 24 100 Data Tabel 9 menunjukkan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran geografi yang berada pada kategori rendah memiliki persentase 12.50 % dengan jumlah siswa sebanyak 3 orang. Pada kategori sedang memiliki persentase 50.00% dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang, sedangkan pada kategori tinggi memiliki persentase 37.50% dengan jumlah siswa sebanyak 7 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tanpa menggunakan media animasi berada pada kategori sedang, dapat dilihat pada Gambar 4 dibawah ini. 60 50 40 30 20 10 0 50.00 37.50 12.50 12 9 3 Rendah Sedang Tinggi 46-52 53-59 60-68 Kategori dan Skor Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Tes Kemampuan Hasil Belajar Pada Mata PelajaranGeografi Tanpa Menggunakan Media Animasi Pada Kelas Kontrol.

39 4.1.2 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan statistik uji beda dua rata-rata yaitu uji t. Berdasarkan data skor kemampuan siswa pada lampiran 11 diperoleh nilai t hitung = 3.39. Sedangkan kriteria pengujian pada taraf signifikan α = 0.01 dengan dk = n 1 + n 2 2 terima H o jika t (1-1/2α) < t hitung < t (1-1/2α) dimana t (1-1/2α) didapat dari daftar tabel distribusi t dengan dk = n 1 + n 2 2 dan peluang (1-1/2α), untuk harga lainnya H o ditolak. Sehingga diperoleh t (1-1/2(0,05)(24 + 24-2) t (0,975)(46) = 2.021. Oleh karena t hitung lebih besar dari t daftar dan t hitung tidak berada pada daerah penerimaan yaitu = -2.021 sampai dengan + 2.021 maka hipotesis Ho ditolak dan H 1 diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas eksperimen yang menggunakan media animasi dan kelas kontrol yang menggunakan media power point tanpa animasi. Dari hasil perhitungan pengujian hipotesis ini, maka dapat digambarkan daerah penerimaan hipotesis, adalah sebagai berikut. Penerimaan H 1 Ho H 1-2, 021 0 +2, 021 3.39 Gambar 5. Penolakan dan Penerimaan H 1 dan Ho Dari Gambar 5 dapat disimpulkan bahwa t hitung berada di luar daerah penerimaan Ho, sehingga Ho ditolak dan H 1 diterima, yang berarti hipotesis penelitian berbunyi: terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang mengunakan media animasi dengan media power point tanpa animasi pada

40 materi hidrosfer di kelas X SMA Prasetya Gorontalo, dinyatakan terbukti dan diterima secara ilmiah. 4.2 Pembahasan Adapun tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang mengunakan media animasi dengan media power point tanpa animasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi materi hidrosfer. Seperti yang telah dikemukakan pada bab III bahwa penelitian ini mengandung dua variabel yaitu variabel X 1 (kelas eksperimen) dengan mengunakan media animasi dan variabel X 2 (kelas kontrol) dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Sebelum dilakukan pengumpulan data untuk tujuan tersebut di atas, terlebih dahulu menyiapkan instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data yakni lembar test yang akan digunakan untuk melihat hasil belajar siswa pada materi hidrosfer. Test instrumen tersebut diuji coba dan di validasi dengan tujuan apakah tes tersebut valid dan layak untuk digunakan. Setelah melakukan pengujian validasi dengan menggunakan rumus produc moment dan reliabilitas, terbukti bahwa soal berstatus valid dan reliabel. Berdasarkan hasil penelitian atau hasil post test, untuk kelas eksperimen dengan mengunakan media animasi diperoleh skor minimum 51 dan skor maksimum 68, dari rentang skor minimum dan skor maksimum diperoleh skor rata-rata 60.13. Sedangkan untuk kelas pembanding (kelas kontrol) dengan menggunakan media power point tanpa animasi, diperoleh skor minimum 46 dan skor maksimum 69 dari rentang skor minimum diperoleh skor rata-rata 57.75. Hal

Rata-Rata Hasil Belajar Siswa 41 ini berarti hasil belajar siswa dengan mengunakan media animasi lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan mengunakan media power point tanpa animasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6 di bawah ini. 60.50 60.00 59.50 59.00 58.50 58.00 57.50 57.00 56.50 60.13 Kelas Eksperimen Kelompok 57.75 Kelas Kontrol Gambar 6. Histogram Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol Dari Gambar 6 di atas dapat dilihat bahwa persentase hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol dengan selisih 2.34%, dimana dalam proses pembelajaran kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu pada kelas eksperimen dengan mengunakan media animasi dan pada kelas kontrol dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Perbedaan ini disebabkan karena dengan mengunakan media animasi ini lebih bervariasi dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran lebih aktif, jika dibandingkan dengan menggunakan menggunakan media power point tanpa animasi. Dari hasil penelitian perbedaan hasil belajar siswa tidak hanya terdapat pada kelasnya saja tetapi juga terdapat perbedaaan hasil belajar siswa setiap aspek kognitif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan hasil belajar siswa

Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa (%) 42 setiap aspek kognitif pada kelas yang dibelajarkan dengan mengunakan media animasi dengan kelas yang dibelajarkan dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Aspek kognitif yakni, C1, C2, C3, dan C4, pada tingkatan C1 meliputi soal nomor 1 dan 6 hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata hasil belajar siswa di atas nilai 90, sedangkan pada tingkatan C2 meliputi nomor 2, 4, 7 dan 8 hasil belajar siswa mulai mangalami sedikit penurunan dengan nilai rata-rata dibawah 80, C3 meliputi nomor 2, 4, 7 dan 8 hasil belajar siswa mulai mangalami sedikit penurunan dengan nilai rata-rata dibawah 80, dan pada tingkatan C4 meliputi soal nomor 5 hasil belajar siswa sangat rendah dengan nilai rata-rata dibawah 70. Terjadinya perbedaan ini disebabkan tingkat kesukaran soal yang bervariasi mulai dari C1 sampai C4.Untuk rata-rata skor hasil belajar siswa antara kelas dengan mengunakan media animasi dan kelas dengan menggunakan media power point tanpa animasi untuk setiap ranah kognitif terdapat pada Gambar 7 di bawah ini. 100 90 80 70 60 50 40 30 91.25 84.58 81.25 81.62 79.91 76.23 71.88 69.79 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 20 10 0 Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Aspek Kognitif Gambar 7. Distribusi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk tiap ranah kognitif.

43 Berdasarkan Gambar 7 di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa tiap ranah kognitif, dimana baik pada kelas kontrol maupun eksperimen lebih tinggi persentase hasil belajarnya pada ranah kognitif C1, sedangkan pada C2 mulai menurun, sampai akhirnya paling rendah pada ranah kognitif C4, ini dikarenakan kesulitan soal lebih besar karena pada C4 siswa dituntut untuk menganalisis, sedangkan pada C3 siswa dituntut untuk menerapkam dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan pada C2 siswa mengembangkan jawaban dengan kalimat sendiri dan pada C1 siswa hanya dituntut untuk mengingat. Karena kedua kelas tersebut homogen, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan kelas eksperimen. Pelaksanaan eksperimen yang dimaksud adalah pembelajaran geografi pada materi hidrosfer dengan mengunakan media animasi. Pada kelas eksperimen ini peneliti tidak menemui hambatan. Setelah pelaksanaan eksperimen, dilanjutkan dengan pemberian post-test. Dari hasil yang didapat, terlihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas dengan mengunakan media animasi lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Adanya perbedaan hasil belajar menunjukkan bahwa siswa yang diberikan perlakuan atau kelas eksperimen (menggunakan media animasi) memiliki pemahaman yang lebih terhadap materi yang diajarkan dibandingkan dengan kelas dengan menggunakan media power point tanpa animasi atau kelas kontrol. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran dengan menggunakan media power point tanpa animasi pada kelas yang dikenai tindakan (kelas eksperimen) lebih termotivasi dalam belajar sehingga mereka lebih tertarik

44 dan lebih konsentrasi pada saat belajar, dibandingkan dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Sesuai hasil pada langkah pengujian hipotesis diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (X 1 ) = 60.13 dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol (X 2 ) = 57.75 dari hasil ini diperoleh nilai t hitung = 3.39 untuk α = 0.05 diperoleh nilai t daftar = 2.021, hal ini menunjukan bahwa H 0 tolak, jadi terima H 1. Memperhatikan rata-rata skor hasil post test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, ternyata bahwa kelas yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelas dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Perbedaan hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh adanya menggunakan media power point tanpa animasi yang keseringan, kurangnya motivasi siswa, tidak jelasnya penggunaan media yang digunakan terhadap materi yang diajarkan. Hal tersebut berakibat pada hasil belajar siswa kurang maksimal dengan menggunakan media power point tanpa animasi yang diterapkan oleh guru, khususnya pada mata pelajaran geografi pada materi hidrosfer. Sehingga hipotesis penelitian berbunyi: terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas yang menggunakan media anim dengan kelas yang menggunakan media power point tanpa animasi terhadap hasil belajar pada materi hidrosfer di kelas x sma prasetya gorontalo, dinyatakan terbukti dan diterima secara ilmiah.

45 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada pembahasan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi: terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang mengunakan media animasi dengan media power point tanpa animasi pada materi hidrosfer di kelas X SMA Prasetya Gorontalo, dinyatakan terbukti dan diterima secara ilmiah. Hal ini sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa t hitung berada diluar daerah penerimaan H 0, sehingga H 0 ditolak dan h 1 diterima, yang berarti terjadi perbedaan dalam hal hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media animasi dengan kelas yang menggunakan media power point tanpa animasi. 5.2 Saran Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Diharapkan guru menggunakan media dalam pembelajaran geografi terutama pada materi hidrosferi, karena dengan penggunaan media khsusnya pada media animasi sangat yang efektif dan berdampak positif pada hasil belajar siswa. 2. Diharapkan dalam pembelajaran geografi selain materi hidrosfer dapat diteliti keefektifan dari penggunaan media animasi, sehingga proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 45

46 DAFTAR PUSTAKA Ardiyanto, Bambang. 2009. Pembuatan Animasi. Jakarta: Departemaen Pendidikan Nasional Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi pendidikan. Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Edisi 1, Cetakan Ke-5. PT Grafindo Persada; Jakarta Asdak, Chay. 2010. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Bandung: Gadjah Mada University Press Maya Fanny Furoidah, 2009 dari universitas negeri malang dengan judul Pengaruh Mediaa Animasi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas VII MTS Surya Buana Malang Muhammad Rahmattullah. 2010. Dengan Judul Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPS siswa kelas VII SMPN 6 Banjarmasi. Natawidjaya R. 1991. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Gramedia; Jakarta Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta : Pustaka Pelajar Sadiman. Media Pendidikan. 2007. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada Sanjaya Wina.2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

47 Sujana, Nana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Alfabeta Sugyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta... 2011. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Tim Penyusun. 2004. Tutorial 3 Hari Menggunakan Microsoft Power Point. Penerbit Andi: Semarang Wardiyatmoko.2006.Geografi untuk SMA Kelas X. Jakarta.Erlangga Yuliana, Jein. 2007. Skripsi Upaya Menigkatkan Keterlibatan Siswa Pada Pembelajaran Fisika Unit Kalor Melalui Pengunaan Program Amplikasi Power Point. UNG. Gorontalo. Yusuf. Daud. 2011. Modul Macromedia Flash. Gorontalo : Press