SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENALARAN DAN ARGUMENTASI HUKUM

Jl. AriefRachman Hakim 51 Surabaya Website : KONRAK PERKULIAHAN

KULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pembahasan masalah pada bab sebelumnya,

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dari pemasalahan yang ada, yaitu :

DAFTAR PUSTAKA. Adami,Chazawi,Kejahatan Terhadap Pemalsuan, Jakarta: Raja Grafindo

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Asikin Zainal, H, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENUTUP. permasalahan dalam penulisan hukum ini sebagai berikut: menggunakan telepon seluler pada saat berkendara adalah langsung

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

DAFTAR PUSTAKA. Ash-shofa, Burhan, 2004, Metode Penelitian Hukum, cetakan keempat, PT Rineka Cipta, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Adjie, Habib, 2015, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang

SILABUS. A. Identitas Mata Kuliah. 1. Nama Mata Kuliah : Perselisihan Hubungan Industrial. 2. Status Mata Kuliah : Wajib Konsentrasi

UNIVERSITAS HASANUDDIN

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM KEUANGAN NEGARA STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : - JUMLAH SKS : 2

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Daftar Pustaka. Abdul Rasyid Thalib, Wewenang Mahkamah Konstitusi dan. Implikasinya dalam Sistem Ketatanegaraan Republik

PENELITIAN HUKUM. Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum

KONTRAK KULIAH PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2014

SILABUS. Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn 4006 SKS : 2 : Drs. Trismanto

Jl. AriefRachman Hakim 51 Surabaya Website : KONTRAK PERKULIAHAN

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

KODE ETIK JABATAN NOTARIS

III. METODE PENELITIAN. lazim digunakan untuk meneliti ketentuan-ketentuan hukum positif sebagaimana

DAFTAR PUSTAKA. A. Sukarno, Muhadar, Maskun, 2013, Filsafat Hukum Teori dan Praktik, Kencana, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Indonesia. Undang Undang Jabatan Notaris, UU No. 30 tahun 2004.

KEWENANGAN MENGUJI KONSTITUSIONALITAS PERATURAN DAERAH TERHADAP UUD 1945

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

: DASAR-DASAR ILMU SOSIAL

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta:

BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan di atas maka dapat disimpulkan : 1. Mekanisme perancangan peraturan daerah di Kota Gorontalo secara

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul-

BAB III PENUTUP. karena adanya hambatan-hambatan sebagai berikut: informasi bahwa akan adanya penertiban.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Muslan, 2009, Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum, Malang: UMM Press.

DAFTAR PUSTAKA BUKU. Ali, Zainudin, 2009, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta. Arifin, Syamsul, 1992, Falsafah Hukum, UNIBA PRESS, Medan.

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Ghofur Anshori, Lembaga Kenotariatan Indonesia, Perspektif Hukum dan Etika, Yogyakarta, UII Pres, 2009

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, 1982, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung. Adrian Sutedi, 2003, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali & Wiwie Heryani, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum, Cetakan ke 1,

MANUAL PROSEDUR SILABUS,SAP DAN KONTRAK PERKULIAHAN

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA PERS STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, 1998, Teori dan Aliran Penafsiran Hukum Tata Negara, InHilco, Jakarta.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Daftar Pustaka. , 2006, Konstitusi dan Konstitusionalisme, Konstitusi Press,

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : PENGANTAR SOSIOLOGI HUKUM STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Samosir, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pada pertumbuhan produk Andaliman.

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan.

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERIZINAN STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH :

DAFTAR PUSTAKA...., 2015, Menguak Tabir Hukum Edisi Kedua, Kencana, Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

DAFTAR PUSTAKA. , 2002, Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PERANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (MANUAL MAHASISWA)

DAFTAR PUSTAKA. Budihardjo, Miriam, 2008, Dasar-Dasar Ilmu Politik, PT Gramedia Pustaka Utama,.Jakarta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang berakal. Dengan adanya akal manusia akan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan bab-bab di atas dapat disimpulkan bahwa: hukum Republik Indonesia. Kata Merdeka disini berarti terbebas dari

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiarja, Dialektika Hukum Dan Moral Dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Penerbit Kanisus, Yogyakarta, 2001.

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB IV PENUTUP. 1. Dasar hukum Majelis Hakim Mengabulkan sebagian Gugatan PT. Bojong

Perencanaan Pembelajaran Bahasa Perancis PR 502

SILABUS MATA KULIAH FILSAFAT DAN TEORI HUKUM (3 SKS)

Klinik Hukum Perancangan Peraturan Daerah

BAB III PENUTUP. permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Pertemuan 1

FAKULTAS HUKUM UNIVERS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kualifikasi pulsa telepon seluler sebagai obyek hukum adalah: sebagai suatu obyek hubungan hukum.

BAB IV AKIBAT HUKUM TERHADAP HASIL PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA YANG TELAH MELALUI PROSES EXECUTIVE REVIEW

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER/RENCANA PEMBELAJARAN/GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN & SATUAN ACARA PERKULIAHAN

DAFTAR PUSTAKA. Bakhri, Syaiful, 2009, Hukum Pembuktian Dalam Praktik Peradilan Pidana, Cetakan I, P3IH FH UMJ dan Total Media, Yogyakarta.

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diberikan kesimpulannya sebagai berikut. Khusus yakni : Perdasus Nomor 18 Tahun 2008 tentang Perekonomian

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

SKRIPSI KEDUDUKAN DAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI DAN MAHKAMAH AGUNG MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN

DAFTAR PUSTAKA. Arsyad, L Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi. Daerah, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE

Lex Crimen Vol. VI/No. 8/Okt/2017

SILABUS. 1. Nama Mata Kuliah : Hukum Kekeluargaan dan Waris Adat 2. SKS Mata Kuliah : 2 SKS / 3 Rombel 3. Deskripsi Singkat Mata Kuliah

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. terhadap pokok persoalan yang dikaji dalam karya ini, yaitu: 1. Pertimbangan hukum penerimaan dan pengabulan permohonan

BAB III PENUTUP. pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

Daftar Pustaka. Adjie, Habib, 2009, Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai. Pejabat Publik, Bandung: PT. Refika Aditama.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

(PENGANTAR ILMU HUKUM)

Transkripsi:

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah Bobot SKS Tim Penyusun : Logika dan Penalaran Hukum : 2 SKS : 1. Dr. Abdul Rachmad Budiono, SH. MH. 2. Abdul Madjid, SH. MH 3. Dhia Al U yun, SH. MH 4. Muktiono, SH. M.Phil. FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012 1

LEMBAR PENGESAHAN Nama Mata Kuliah : Logika dan Penalaran Hukum Bobot SKS : 2 SKS Koordinator Penyusun : Muktiono, SH. MPhil. Anggota Penyusun : 1. Dr. Abdul Rachmad Budiono, SH. MH. 2. Abdul Madjid, SH. MH 3. Dhia Al U yun, SH. MH Tanggal Gelar Silabus : 25 September 2012 Bagian : Laboratorium Hukum Mengetahui, Ketua Laboratorium Hukum Malang, 01 Oktober 2012 Koordinator Penyusun, Dr. Iwan Permadi, SH. MHum. NIP.197201172002121002 Muktiono, SH. MPhil. NIP.197611082005011001 Mengetahui, Pembantu Dekan I, Dr. M. Ali Safa at, SH. MH. NIP. 19760815 199903 1 003 2

SILABI LOGIKA DAN PENALARAN HUKUM A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : LOGIKA DAN PENALARAN HUKUM STATUS MATA KULIAH : WAJIB PROGRAM STUDI JUMLAH SKS : 2 SKS B. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah Logika dan Penalaran Hukum berisi tentang pengertian dasar dari logika sebagai bagian dari kajian filsafat serta keterkaitan dan penggunaannya dalam proses penalaran hukum yang dibutuhkan dalam aktifitas pemikiran teoretikal maupun praktikal profesi hukum. C. KOMPETENSI MATA KULIAH Mahasiswa mempunyai pengertian dasar tentang logika sebagai bagian dari kajian filsafat serta keterkaitan dan penggunaannya dalam proses penalaran hukum sehingga pada akhirnya membantu mahasiswa dalam menerapkan ilmu hukum dalam ranah teori maupun praktek profesi hukum. D. LEVEL KOMPETENSI Level Kompetensi I : Pendahuluan dan Kontrak Belajar a) Kedudukan dan ruang lingkup Mata Kuliah Logika dan Penalaran Hukum b) Penjelasan Silabi dan SAP c) Kontrak Belajar Level Kompetensi II : Pengertian dan Kedudukan Logika dan Penalaran Hukum dalam Filsafat dan Ilmu Hukum a) Pengertian Logika dan Penalaran Hukum b) Kedudukan Logika dan Penalaran Hukum dalam Filsafat c) Kedudukan Logika dan Penalaran Hukum dalam Ilmu Hukum d) Ruang Lingkup Logika dan Penalaran Hukum 3

e) Manfaat Studi Logika dan Penalaran Hukum Level Kompetensi III : Penalaran Deduktif a) Silogisme b) Silogisme Kategoris Aristotelian 1. Preposisi: Tiga jenis preposisi (Kategori, Eksistensi, Identitas) dan 4 Jenis Preposisi Kategoris 2. Segiempat Pertentangan dan Konversinya 3. Struktur dan Nomenklatur Silogisme Kategoris 4. Tiga Figur Silogisme Kategoris: a. Rule + Case Result b. Rule + Denial of Result Denial of Case c. Denial of Result + Assertion of Case Denial of Rule c) Silogisme Stoik 1. Modus Ponens 2. Modus Tollens 3. Silogisme Disjunktif 4. Silogisme Konjunktif Level Kompetensi IV : Penalaran Induktif a) Perbedaan karakter penalaran induktif dan deduktif b) Generalisasi c) Analogi d) Retroduksi e) Testimoni Level Kompetensi V : Penalaran Berbasis Peraturan Perundang-undangan a) Sumber Hukum b) Prinsip Supremasi Legislatif (Legislative Supremacy) c) Penafsiran Konstitusi (Constitutional Interpretation) d) Penafsiran Undang-Undang (Statutory Interpretation) e) Pembuktian, Praduga (presumption), dan Judicial Review Level Kompetensi V I: Karakter Penalar Hukum a) Penalar Hukum: Masyarakat b) Penalar Hukum: Pemerintah (birokrasi, jaksa, polisi) c) Penalar Hukum: Hakim d) Penalar Hukum: Politisi 4

Satuan Acara Perkuliaan (SAP) Logika dan Penalaran Hukum MATA KULIAH: Logika dan Penalaran Hukum LEVEL KOMPETENSI I Pendahuluan dan Kontrak Belajar WAKTU: Minggu I / Pertemuan ke-1 Sub-sub Kompetensi: a. Kedudukan dan ruang lingkup Mata Kuliah Logika dan Penalaran Hukum b. Penjelasan Silabi dan SAP c. Kontrak Belajar Tujuan Pembelajaran: Mahasiswa mendapatkan pemahaman akan pentingnya mata kuliah Logika dan Penalaran Hukum. Selain itu, peserta kuliah juga akan mempunyai informasi dasar untuk mempersiapkan bahan-bahan bacaan atau referensi serta mengantisipasi metode perkuliahan selama satu semester ke depan termasuk mekanisme evaluasi dan sistem penilaian. Indikator Hasil Belajar: a. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan mengenai kedudukan dan ruang lingkup serta pentingnya mata kuliah Logika dan Penalaran Hukum b. Mahasiswa mampu menjelaskan ulang mengenai strategi perkuliahan dan langkahlangkah persiapan untuk mengikuti mata kuliah Logika dan Penalaran Hukum c. Mahasiswa mempunyai empati, motivasi dan kesiapan selama perkuliahan Logika dan Penalaran Hukum karena strategi dan referensi perkuliahan sudah disampaikan sebelumnya. Metode Pembelajaran: a. Ceramah; b. Diskusi Partisipatif; Evaluasi: Melakukan konfirmasi ulang melalui pertanyaan-pertanyaan feedback kepada mahasiswa tentang Silabi, SAP, dan Kontrak Belajar yang telah disampaikan oleh dosen pengajar. Bahan Pustaka: a. SAP dan Silabi Logika dan Penalaran Hukum b. Kontrak Belajar c. Buku Pedoman Akademik Fakultas Hukum Universitas Brawijaya 5

MATA KULIAH: Logika dan Penalaran Hukum LEVEL KOMPETENSI II Pengertian dan Kedudukan Logika dan Penalaran Hukum dalam Filsafat dan Ilmu Hukum WAKTU: Minggu II-III / Pertemuan ke-2,3 Sub-sub Kompetensi: a) Pengertian Logika dan Penalaran Hukum b) Kedudukan Logika dan Penalaran Hukum dalam Filsafat c) Kedudukan Logika dan Penalaran Hukum dalam Ilmu Hukum d) Ruang Lingkup Logika dan Penalaran Hukum e) Manfaat Studi Logika dan Penalaran Hukum Tujuan Pembelajaran: Mahasiswa memahami tentang a) Pengertian Logika dan Penalaran Hukum b) Kedudukan Logika dan Penalaran Hukum dalam Filsafat c) Kedudukan Logika dan Penalaran Hukum dalam Ilmu Hukum d) Ruang Lingkup Logika dan Penalaran Hukum Manfaat Studi Logika dan Penalaran Hukum Indikator Hasil Belajar: Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan kembali tentang Pengertian Logika dan Penalaran Hukum, Kedudukan Logika dan Penalaran Hukum dalam Filsafat, Kedudukan Logika dan Penalaran Hukum dalam Ilmu Hukum, Ruang Lingkup Logika dan Penalaran Hukum serta Manfaat Studi Logika dan Penalaran Hukum. Metode Pembelajaran: a. Ceramah; b. Diskusi Partisipatif; Evaluasi: Tes formatif lisan mengenai Pengertian Logika dan Penalaran Hukum, Kedudukan Logika dan Penalaran Hukum dalam Filsafat, Kedudukan Logika dan Penalaran Hukum dalam Ilmu Hukum, Ruang Lingkup Logika dan Penalaran Hukum serta Manfaat Studi Logika dan Penalaran Hukum. 6

Bahan Pustaka: Atmadja,I Dewa Gede, Perdebatan Akan Derajat Keilmuan Dari Ilmu Hukum : Suatu Renungan Filsafat Hukum, dalam Kertha Patrika, Nomor : 58 Tahun XVIII, Maret, 1992. -------, Manfaat Filsafat Hukum Dalam Studi Ilmu Hukum, dalam Kertha Patrika, Nomor : 62-63 Tahun XIX Maret Juni, 1993. -------, Penafsiran Konstitusialam Rangka Sosialisasi Hukum, Pidato Pengenalan Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Pada Fakultas Hukum Universitas Udayana, 10 April 1996. -------, Penalaran Hukum (Legal Reasoning), Pengertian, Jenis, Dan Penerapannya, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar 2006. Gie, The Liang, Teori-teori Keadilan, Super, Yogyakarta 1979. Hadjon, Philipus M, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik (Normatif), dalam Yuridika, Nomor 6 Tahun IX, November-Desember 1994. -------, dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2005. -------, Pengantar Penalaran Hukum dan Argumentasi Hukum, Bali Age, Denpasar, 2009. Loudoe, John Z., Menemukan Hukum melalui Tafsir dan Fakta, Bina Aksara, Jakarta 1985. Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, dalam Yuridika, Vol. 16, No. 1, Maret-April 2001. Mertokusumo, Sudikno, Bab-bab tentang Penemuan Hukum, Citra Aditya Bakti 1993. Purbacaraka, Purnadi dan Soerjono Soekanto, Perihal Kaedah Hukum, Alumni, Bandung 1979. Shidarta, Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks Keindonesiaan, CV. Utomo, Bandung, 2006. Sidharta, Bernard Arief, Refleksi Tentang Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2008. -------, Pengantar Logika, Refika Aditama, Bandung, 2008. Simorangkir, J.C.T., et al., Kamus Hukum, Aksara Baru, Jakarta 1980. Sumaryono, Dasar-dasar Logika, Kanisius, Yogyakarta 1999. Sutiyoso, Bambang, Metode Penemuan Hukum, UII Press, Yogyakarta 2006. 7

MATA KULIAH: Logika dan Penalaran Hukum LEVEL KOMPETENSI III Penalaran Deduktif WAKTU: Minggu IV,V,VI,VII/ Pertemuan ke-4,5,6,7 Sub-sub Kompetensi: a) Silogisme b) Silogisme Kategoris Aristotelian 1. Preposisi 2. Segiempat Pertentangan dan Konversinya 3. Struktur dan Nomenklatur Silogisme Kategoris 4. Tiga Figur Silogisme Kategoris c) Silogisme Stoik 1. Modus Ponens 2. Modus Tollens 3. Silogisme Disjunktif 4. Silogisme Konjunktif Tujuan Pembelajaran: Mahasiswa memahami konsep penalaran deduktif yang meliputi Silogisme Kategoris Aristotelian dan Silogisme Stoik. Indikator Hasil Belajar: Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan kembali materi tentang: a) Silogisme b) Silogisme Kategoris Aristotelian 1. Preposisi 2. Segiempat Pertentangan dan Konversinya 3. Struktur dan Nomenklatur Silogisme Kategoris 4. Tiga Figur Silogisme Kategoris c) Silogisme Stoik 1. Modus Ponens 2. Modus Tollens 3. Silogisme Disjunktif 4. Silogisme Konjunktif 8

Metode Pembelajaran: a. Ceramah; b. Diskusi Partisipatif Evaluasi: Tes formatif lisan dan tulisan mengenai materi Silogisme Kategoris Aristotelian dan Silogisme Stoik. Bahan Pustaka: Atmadja,I Dewa Gede, Perdebatan Akan Derajat Keilmuan Dari Ilmu Hukum : Suatu Renungan Filsafat Hukum, dalam Kertha Patrika, Nomor : 58 Tahun XVIII, Maret, 1992. -------, Manfaat Filsafat Hukum Dalam Studi Ilmu Hukum, dalam Kertha Patrika, Nomor : 62-63 Tahun XIX Maret Juni, 1993. -------, Penafsiran Konstitusialam Rangka Sosialisasi Hukum, Pidato Pengenalan Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Pada Fakultas Hukum Universitas Udayana, 10 April 1996. -------, Penalaran Hukum (Legal Reasoning), Pengertian, Jenis, Dan Penerapannya, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar 2006. Gie, The Liang, Teori-teori Keadilan, Super, Yogyakarta 1979. Hadjon, Philipus M, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik (Normatif), dalam Yuridika, Nomor 6 Tahun IX, November-Desember 1994. -------, dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2005. -------, Pengantar Penalaran Hukum dan Argumentasi Hukum, Bali Age, Denpasar, 2009. Loudoe, John Z., Menemukan Hukum melalui Tafsir dan Fakta, Bina Aksara, Jakarta 1985. Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, dalam Yuridika, Vol. 16, No. 1, Maret-April 2001. Mertokusumo, Sudikno, Bab-bab tentang Penemuan Hukum, Citra Aditya Bakti 1993. Purbacaraka, Purnadi dan Soerjono Soekanto, Perihal Kaedah Hukum, Alumni, Bandung 1979. Shidarta, Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks Keindonesiaan, CV. Utomo, Bandung, 2006. Sidharta, Bernard Arief, Refleksi Tentang Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2008. -------, Pengantar Logika, Refika Aditama, Bandung, 2008. 9

Simorangkir, J.C.T., et al., Kamus Hukum, Aksara Baru, Jakarta 1980. Sumaryono, Dasar-dasar Logika, Kanisius, Yogyakarta 1999. Sutiyoso, Bambang, Metode Penemuan Hukum, UII Press, Yogyakarta 2006. 10

MATA KULIAH: Logika dan Penalaran Hukum LEVEL KOMPETENSI IV Penalaran Induktif WAKTU: Minggu VIII-IX/ Pertemuan ke-8,9 Sub-sub Kompetensi: a. Perbedaan karakter penalaran induktif dan deduktif b. Generalisasi c. Analogi d. Retroduksi e. Testimoni Tujuan Pembelajaran: Mahasiswa mengetahui dan memahami Perbedaan karakter penalaran induktif dan deduktif Generalisasi, Analogi, Retroduksi, Testimoni Indikator Hasil Belajar: Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan mengenai Perbedaan karakter penalaran induktif dan deduktif Generalisasi, Analogi, Retroduksi, Testimoni Metode Pembelajaran: a. Ceramah; b. Diskusi Partisipatif. Evaluasi: Tes formatif lisan dan tulisan tentang Perbedaan karakter penalaran induktif dan deduktif, Generalisasi, Analogi, Retroduksi, dan Testimoni Bahan Pustaka: Atmadja,I Dewa Gede, Perdebatan Akan Derajat Keilmuan Dari Ilmu Hukum : Suatu Renungan Filsafat Hukum, dalam Kertha Patrika, Nomor : 58 Tahun XVIII, Maret, 1992. -------, Manfaat Filsafat Hukum Dalam Studi Ilmu Hukum, dalam Kertha Patrika, Nomor : 62-63 Tahun XIX Maret Juni, 1993. -------, Penafsiran Konstitusialam Rangka Sosialisasi Hukum, Pidato Pengenalan Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Pada Fakultas Hukum Universitas 11

Udayana, 10 April 1996. -------, Penalaran Hukum (Legal Reasoning), Pengertian, Jenis, Dan Penerapannya, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar 2006. Gie, The Liang, Teori-teori Keadilan, Super, Yogyakarta 1979. Hadjon, Philipus M, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik (Normatif), dalam Yuridika, Nomor 6 Tahun IX, November-Desember 1994. -------, dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2005. -------, Pengantar Penalaran Hukum dan Argumentasi Hukum, Bali Age, Denpasar, 2009. Loudoe, John Z., Menemukan Hukum melalui Tafsir dan Fakta, Bina Aksara, Jakarta 1985. Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, dalam Yuridika, Vol. 16, No. 1, Maret-April 2001. Mertokusumo, Sudikno, Bab-bab tentang Penemuan Hukum, Citra Aditya Bakti 1993. Purbacaraka, Purnadi dan Soerjono Soekanto, Perihal Kaedah Hukum, Alumni, Bandung 1979. Shidarta, Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks Keindonesiaan, CV. Utomo, Bandung, 2006. Sidharta, Bernard Arief, Refleksi Tentang Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2008. -------, Pengantar Logika, Refika Aditama, Bandung, 2008. Simorangkir, J.C.T., et al., Kamus Hukum, Aksara Baru, Jakarta 1980. Sumaryono, Dasar-dasar Logika, Kanisius, Yogyakarta 1999. Sutiyoso, Bambang, Metode Penemuan Hukum, UII Press, Yogyakarta 2006. 12

MATA KULIAH: Logika dan Penalaran Hukum LEVEL KOMPETENSI V Penalaran Berbasis Peraturan Perundang-Undangan WAKTU: Mingg X, XI/ Pertemuan ke-10,11 Sub-sub Kompetensi: a. Sumber Hukum b. Prinsip Supremasi Legislatif (legislative supremacy) c. Penafsiran Konstitusi (constitutional interpretation) d. Penafsiran Undang-Undang (statutory interpretation) e. Pembuktian (proof), Praduga (presumption), dan Judicial Review Tujuan Pembelajaran: Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang Sumber Hukum, Prinsip Supremasi Legislatif (legislative supremacy), Penafsiran Konstitusi (constitutional interpretation) Penafsiran Undang-Undang (statutory interpretation), Pembuktian (proof), Praduga (presumption), dan Judicial Review. Indikator Hasil Belajar: a. Mahasiswa mampu menjelaskan kembali tentang: 1) Sumber Hukum 2) Prinsip Supremasi Legislatif (legislative supremacy) 3) Penafsiran Konstitusi (constitutional interpretation) 4) Penafsiran Undang-Undang (statutory interpretation) 5) Pembuktian (proof), Praduga (presumption), dan Judicial Review Metode Pembelajaran: a. Ceramah; b. Diskusi Partisipatif; c. Studi kasus sebagai pendalaman materi. Evaluasi: Tes formatif tertulis mengenai materi Sumber Hukum, Prinsip Supremasi Legislatif (legislative supremacy), Penafsiran Konstitusi (constitutional interpretation) Penafsiran Undang-Undang (statutory interpretation), Pembuktian (proof), Praduga (presumption), dan Judicial Review. 13

Bahan Pustaka: Atmadja,I Dewa Gede, Perdebatan Akan Derajat Keilmuan Dari Ilmu Hukum : Suatu Renungan Filsafat Hukum, dalam Kertha Patrika, Nomor : 58 Tahun XVIII, Maret, 1992. -------, Manfaat Filsafat Hukum Dalam Studi Ilmu Hukum, dalam Kertha Patrika, Nomor : 62-63 Tahun XIX Maret Juni, 1993. -------, Penafsiran Konstitusialam Rangka Sosialisasi Hukum, Pidato Pengenalan Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Pada Fakultas Hukum Universitas Udayana, 10 April 1996. -------, Penalaran Hukum (Legal Reasoning), Pengertian, Jenis, Dan Penerapannya, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar 2006. Gie, The Liang, Teori-teori Keadilan, Super, Yogyakarta 1979. Hadjon, Philipus M, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik (Normatif), dalam Yuridika, Nomor 6 Tahun IX, November-Desember 1994. -------, dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2005. -------, Pengantar Penalaran Hukum dan Argumentasi Hukum, Bali Age, Denpasar, 2009. Loudoe, John Z., Menemukan Hukum melalui Tafsir dan Fakta, Bina Aksara, Jakarta 1985. Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, dalam Yuridika, Vol. 16, No. 1, Maret-April 2001. Mertokusumo, Sudikno, Bab-bab tentang Penemuan Hukum, Citra Aditya Bakti 1993. Purbacaraka, Purnadi dan Soerjono Soekanto, Perihal Kaedah Hukum, Alumni, Bandung 1979. Shidarta, Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks Keindonesiaan, CV. Utomo, Bandung, 2006. Sidharta, Bernard Arief, Refleksi Tentang Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2008. -------, Pengantar Logika, Refika Aditama, Bandung, 2008. Simorangkir, J.C.T., et al., Kamus Hukum, Aksara Baru, Jakarta 1980. Sumaryono, Dasar-dasar Logika, Kanisius, Yogyakarta 1999. Sutiyoso, Bambang, Metode Penemuan Hukum, UII Press, Yogyakarta 2006. 14

MATA KULIAH: Logika dan Penalaran Hukum LEVEL KOMPETENSI VI Karakter Penalar Hukum WAKTU: Minggu VIII, IX, X, XI/ Pertemuan ke-12,13,14 Sub-sub Kompetensi: a. Penalar Hukum: Masyarakat b. Penalar Hukum: Pemerintah (birokrasi, polisi, jaksa) c. Penalar Hukum: Hakim d. Penalar Hukum: Politisi Tujuan Pembelajaran: Mahasiswa memahami karakter para penalar hukum yaitu: a. Penalar Hukum: Masyarakat b. Penalar Hukum: Pemerintah (birokrasi, polisi, jaksa) c. Penalar Hukum: Hakim d. Penalar Hukum: Politisi Indikator Hasil Belajar: Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan kembali karakter tentang: a. Penalar Hukum: Masyarakat b. Penalar Hukum: Pemerintah (birokrasi, polisi, jaksa) c. Penalar Hukum: Hakim d. Penalar Hukum: Politisi Metode Pembelajaran: a. Ceramah; b. Diskusi Partisipatif; c. Studi kasus; Evaluasi: Studi kasus dan penyusunan pendapat hukum terhadap kasus yang dipilih Bahan Pustaka: Atmadja,I Dewa Gede, Perdebatan Akan Derajat Keilmuan Dari Ilmu Hukum : Suatu Renungan Filsafat Hukum, dalam Kertha Patrika, Nomor : 58 Tahun XVIII, Maret, 1992. -------, Manfaat Filsafat Hukum Dalam Studi Ilmu Hukum, dalam Kertha Patrika, Nomor : 62-63 Tahun XIX Maret Juni, 1993. 15

-------, Penafsiran Konstitusialam Rangka Sosialisasi Hukum, Pidato Pengenalan Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Pada Fakultas Hukum Universitas Udayana, 10 April 1996. -------, Penalaran Hukum (Legal Reasoning), Pengertian, Jenis, Dan Penerapannya, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar 2006. Gie, The Liang, Teori-teori Keadilan, Super, Yogyakarta 1979. Hadjon, Philipus M, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik (Normatif), dalam Yuridika, Nomor 6 Tahun IX, November-Desember 1994. -------, dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2005. -------, Pengantar Penalaran Hukum dan Argumentasi Hukum, Bali Age, Denpasar, 2009. Loudoe, John Z., Menemukan Hukum melalui Tafsir dan Fakta, Bina Aksara, Jakarta 1985. Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, dalam Yuridika, Vol. 16, No. 1, Maret-April 2001. Mertokusumo, Sudikno, Bab-bab tentang Penemuan Hukum, Citra Aditya Bakti 1993. Purbacaraka, Purnadi dan Soerjono Soekanto, Perihal Kaedah Hukum, Alumni, Bandung 1979. Shidarta, Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks Keindonesiaan, CV. Utomo, Bandung, 2006. Sidharta, Bernard Arief, Refleksi Tentang Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2008. -------, Pengantar Logika, Refika Aditama, Bandung, 2008. Simorangkir, J.C.T., et al., Kamus Hukum, Aksara Baru, Jakarta 1980. Sumaryono, Dasar-dasar Logika, Kanisius, Yogyakarta 1999. Sutiyoso, Bambang, Metode Penemuan Hukum, UII Press, Yogyakarta 2006. 16