mempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB I PENDAHULUAN. ekstrem dapat dikatakan pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2002:83).

BAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen sehingga dapat mendatangkan profit bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini menyebabkan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan sektor jasa di Indonesia berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kepuasan pelanggan.perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Nasution,2004:47) Parasuraman, et al . (dalam Purnama,2006: 19)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa serta

BAB I PENDAHULUAN. signifikan di Indonesia. Sejumlah maskapai penerbangan saling. berkompetitif untuk merebut pasar domesitik maupun internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi adalah suatu alat penunjang kemudahan yang berperan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 Indonesia dalam hal melakukan penyelesaian permasalahan di bidang hukum persaingan usaha, yang diharapkan terciptanya efektivitas dan efisiensi dala

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran kehidupan. Transportasi menjadi bagian penting atas perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan global diproyeksikan tumbuh sebesar 3,5 % pada

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

I. PENDAHULUAN. yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, manusia telah memasuki jaman yang mendunia,

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Perusahaan Profil Perusahaan Lion air Sejarah Lion air

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan domestik tetapi juga dengan maskapai penerbangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ekonomi Indonesia (2013) menyebutkan bahwa krisis. ekonomi pada tahun 2008 yang terjadi di beberapa kawasan di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memilki banyak pulau sehingga moda transportasi udara dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia lebih memilih segala sesuatunya serba instan dan

BAB I PENDAHULUAN. atau barang dari suatu merek dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor apapun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan. Dimulai dari penerbangan berbiaya yang cukup tinggi (full service

BAB I PENDAHULUAN.

Sumber: BPS, 2004 Gambar 1. Grafik Data Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Jan-Nov 2004)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada kondisi perkeonomian global sekarang ini, yang ditunjukan dengan

I. PENDAHULUAN. Daya tarik (attractiveness) industri penerbangan cukup besar dan menjanjikan.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. The International Air Transport Association (IATA) (2012) merilis

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi persaingan yang ketat (Jurnas, 2013). Persaingan ini mendorong

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2,

BAB I PENDAHULUAN. suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak

bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan regional maupun global. Kedua, Infrastruktur industri penerbangan juga memiliki kelebihan berupa banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Amstrong, 2004). Dalam hal ini perusahaan pelayanan jasa travel dan tour yang

BAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan itu berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah

BAB I PENDAHULUAN. berlipatnya pertumbuhan maskapai penerbangan yang berkembang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi memiliki peranan yang cukup penting bagi pembangunan suatu negara. Transportasi berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan dan kemudahan dalam pembelian tiket pesawat (Restuti et al, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bisa bepergian kemana saja. Banyak maskapai melihat ini. persaingan penerbangan nasional yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anisa Rosdiana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tertentu. Begitu juga halnya perjalanan PT. Bahana Sejahtera Tour and Travel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat terus berkembang. Hal ini disebabkan oleh persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ini, mereka saling bersaing dalam mendapatkan perhatian dan tempat di hati

BAB I. PENDAHULUAN. Keberhasilan fenomenal Southwest Airlines di Amerika Serikat sebagai

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini memberikan perubahan yang sangat signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan penerbangan dari

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masroulina, 2014

(passenger). Hal ini, menurut Radjasa (2006) bisa dilihat dari jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 2010, Indonesia yang memiliki populasi 237 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya, tentunya dengan sesuatu hal yang efektif dan efisien, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Gambar 1.1 Logo PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Sumber: Garuda Indonesia, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya. Penggunaan teknologi informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan yang berpusat kepada pelanggan atau customer centricity menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya pasar bebas AFTA (Asean Free Trade Area) juga NAFTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum dan Objek Observasi Setiap manusia di dunia memiliki kebutuhan dan keinginan dalam usaha untuk mempertahankan hidup, namun sering kali manusia tidak suka memperhatikan hal mendasar tentang kebutuhan dan keinginan juga sering kali kita tidak dapat memilah secara jelas mana sebuah kebutuhan dan mana sebuah keinginan, kebutuhan pada dasarnya bersifat terbatas namun keinginan sangatlah tak terbatas. Jika kebutuhan mendasar tak terpenuhi dalam keadaan yang ekstrim, maka manusia tersebut dapat kehilangan kendali akan dirinya dan jika kebutuhan mendasar telah terpenuhi maka aka nada peningkatan kebutuhan pada tingkat selanjutnya. Seiring berkembangnya perubahan dunia cara-cara pemenuhan kebutuhan manusia menjadi lebih beragam tentunya dengan melihat faktor kebutuhan keinginan dari manusianya, dalam pemenuhan kebutuhan akan bertransmigrasi banyak perusahaan transportasi menawarkan berbagai macam jasa sesuai dengan keinginan manusia. Itulah yang dilakukan para perusahaan transportasi untuk memenuhi kebutuhan yang diiringi dengan keinginan yang tinggi dari manusianya. Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang, mereka menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk menyediakan jasa tersebut dan dapat membentuk kerjasama atau aliansi dengan maskapai lainya untuk keuntungan bersama. Lion Air adalah maskapai penerbangan terbesar di Indonesia, dimana maskapai penerbangan ini menguasai sebagian besar pangsa pasar domestik. Berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Lion Air terbang ke kota-kota di Indonesia, Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Arab Saudi. Basis utama dari maskapai penerbangan ini adalah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Maskapai ini mengoperasikan penerbangan penumpang berjadwal dengan jaringan yang luas dari Jakarta ke 56 tujuan. Bersamaan dengan sebagian besar maskapai penerbangan Indonesia lainnya, Lion Air berada dalam daftar maskapai penerbangan yang dilarang di Uni Eropa karena alasan keamanan pada Februari 2012. Maskapai penerbangan ini didirikan pada Oktober 1999 dan mulai beroperasi pada tanggal 30 juni 2000, dimana maskapai penerbangan ini menerbangkan penerbangan penumpang berjadwal antara Jakarta dan Pontianak dengan menggunakan sebuah pesawat berjenis Boeing 737-200 yang disewa. Maskapai ini dimiliki oleh Rusdi Kirana dan keluarganya. Maskapai 1

penerbangan ini juga berencana akan bergabung dengan IATA (International Air Transport Association) dan karena itu berharap untuk menjadi operator kedua IATA dari Indonesia setelah Garuda Indonesia. Lion Air gagal, pada awal 2011, penilaian awal IATA untuk syarat keanggotaan karena kekhawatiran akan masalah keamanan. Lion Air dan Boeing sedang merintis penggunaan prosedur kinerja navigasi disyaratkan di Indonesia, setelah berhasil melakukan validasi penerbangan di dua Bandar udara di daerah yang menantang Ambon dan Manado. Aviation Week melaporkan bahwa Lion Air berencana akan mendirikan perusahaan patungan dengan maskapai penerbangan regional Malaysia, Berjaya Air, untuk mendirikan anak perusahaan di Malaysia. Namun, patungan ini dibatalkan setelah jelas Air Asia melakukan kerja sama daripada bersaing. Lion Air merencanakan akan mendirikan maskapai penerbangan jarak jauh dengan nama Batik Air, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2013 dengan menggunakan 737-900ER. Lion Air juga menandatangani komitmen dengan boeing untuk memesanan lima buah pesawat 787 Dreamliner untuk menjadi maskapai penerbangan Indonesia pertama yang memesan tipe ini sejak Garuda Indonesia membatalkan pemesannya untuk 10 Dreamliner pada tahun 2010, dan diperkirakan akan dikirim pada tahun 2015. Maskapai ini juga telah mempertimbangkan memesan pesawat berbadan lebar Airbus A330, tetapi memilih untuk membeli 787. Pada 11 September 2012, Lion Air dan National Aerospace & Defence Industries menandatangani perjanjian JV untuk mendirikan maskapai penerbangan baru di Malaysia dengan nama Malindo Airways pada Mei 2013. Kedua mitra juga sepakat untuk membentuk JV lain untuk memberikan layanan perawatan pesawat untuk semua pesawat di Group Lion Air, termasuk maskapai penerbangan patungan diantara mereka. Pada 18 Maret 2013, Lion Air menandatangani kontrak pembelian 234 pesawat Airbus senilai US$ 24miliar atau sekitar Rp 233 triliun di Perancis dan disaksikan langsung oleh Presiden Perancis. Pesawat yang dipesan adalah jenis A320 dan A321. Setiap perusahaan memiliki visi dan misi guna mencapai tujuan dari perusahaan tersebut begitu juga dengan Lion Air, berikut merupakan visi dan misi dari Lion Air. 2

Visi : 1. Dapat menghubungkan pulau antar pulau di daerah Indonesia. 2. Inovatif dalam pelayanan yang prima dan sopan. 3. Inovatif dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan setiap waktu di pesawat. Misi 1. Selalu mengikuti perkembangan global. 2. Melakukan perubahan dengan cepat dalam cara berpikir dan cara bekerja. 3. Terus berinovasi yang dimulai dari diri sendiri. 4. Berkarya dengan rasa bangga yang tinggi. 5. Memberikan pelayanan yang sensasional. Sriwijaya Air adalah salah satu maskapai terbesar di Indonesia. Merambah lebih dar 41 destinasi termasuk dua negara di tingkat regional dan daerah tujuan wisata popular lainnya di seluruh Indonesia. Sejak berdiri pada 10 November 2003, Sriwijaya Air berhasil mencapai target yang dikemas dalam misi dan visinya seperti mengedepankan layanan berkualitas, menjadi maskapai penerbangan yang mampu bersaing secara nasional maupun regional. 1.2. Latar Belakang Observasi Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi sekarang ini memacu persaingan yang semakin ketat diantara banyak perusahaan. Hal ini berdampak pada seluruh perusahaan sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Salah satu yang harus diperhatikan adalah bagaimana agar perusahaan mampu bertahan dalam menjalankan visi dan misi, sehingga perusahaan dapat mempertahankan stabilitas perusahaan. Fenomena ini menuntut setiap pelaku bisnis menciptakan strategi yang efektif dan efisien, agar dapat bertahan dari bentuk hambatan yang menghalangi berkembangnya suatu perusahaan. Maka dari itu seluruh perusahaan berlomba-lomba untuk dapat memuaskan dan menciptakan hubungan harmonis dengan pasar sasarannya, agar stabilitas perusahaan pun dapat diraih. Tumbuh kembangnya usaha transportasi udara di Indonesia tak lepas dari aspek kualitas jasa yang diberikan pada konsumen dan aspek kepuasan konsumen yang 3

mempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi dan menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Maskapai penerbangan di Indonesia beradu strategi dalam menumbuh kembangkan usahanya dan mempertahankan keberadaannya di mata konsumen, baik dengan pesaing serupa (sesama maskapai penerbangan) seperti Sriwijaya Air, Indonesia Air, Merpati Airlines, Mandala Airlines dan lainya. Pelayanan yang baik dari suatu usaha jasa khusus nya maskapai penerbangan yang didapat konsumen tergantung dari para front liner perusahaan seperti loket penjualan tiket, dan pramugari di dalam pesawat. Para front liner perusahaan merupakan first impress para konsumennya dan baik buruknya first impress konsumen tentunya bukan didapat dari para eksekutif seperti manajer dan lainnya, Kesan pertama first impress yang diterima dari para front liner mungkin dapat mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen untuk memilih jasa yang diinginkan konsumen. Dari keputusan pembelian untuk memilih suatu barang dan jasa dapat mengakibatkan perasaan tentang kepuasan konsumen terhadp jasa tersebut, sehingga konsumen akan melakukan pembelian ulang secara terus-menerus dan merekomendasikan pengalamannya kepada orang terdekatnya, atau bahkan mungkin kecewa terhadap barang dan jasa yang telah dikonsumsi dan tidak akan mengkonsumsi barang tersebut kembali di hari kemudian dan menceritakan pengalaman buruknya terhadap orang terdekatnya yang secara tidak langsung memburuk citra perusahaan di mata orang lain. Dalam melayani konsumen untuk membangun keputusan pembelian konsumen yang di ingnkan perusahaan dan merujuk pada nilai kepuasan pelanggan Lion Air dan Sriwijaya Air tentunya mempunyai standar pelayanan dari Lion Air dan Sriwijaya Air yang baik bagi para konsumennya. Apakah pelayanan dari para pramugari, staff Lion dan Sriwijaya sudah memenuhi standar kinerja yang diberikan oleh perusahaan? Apakah pelayanan yang diberikan oleh Lion Air dan Sriwijaya Air memberikan kesan yang baik pada konsumen yang berakibat pada keputusan pembelian konsumen? Dan apakah konsumen merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan melalui para pegawainya? Serta apakah standar Lion Air dan Sriwijaya Air terhadap pelayanan dan tingkat keamanan sudah sudah berskala internasional? Dengan latar belakang yang telah diuraikan secara singkat diatas, maka penulis mengambil judul untuk Laporan Tugas Akhir ini adalah Studi Perbandingan Kualitas Pelayanan Maskapai Lion Air dan Sriwijaya Air. 4

1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis merumuskan beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut: 1. Sejauh mana kualitas pelayanan diantara kedua maskapai penerbangan? 2. Pelayanan apa saja yang menjadi daya tarik maskapai penerbangan untuk konsumen? 3. Apakah ada perbedaan kualitas yang signifikan diantara kedua maskapai? 1.4. Tujuan Observasi Tujuan observasi yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah untuk 1. Untuk mengetahui perbandingan kualitas pelayanan antara Lion Air dan Sriwijaya Air. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan prosedur pelayanan Lion Air dan Sriwijaya Air. 3. Untuk mengetahui perbedaan kualitas kualitas yang signifikan antara kedua maskapai 1.5. Kegunaan Observasi 1. Bagi penulis Untuk mengaplikasikan teori perkuliahan yang didapat selama enam semester di Telkom University, mendapatkan informasi lebih tentang dunia kerja pada umumnya dan terhadap Lion Air khususnya juga aktfitas didalamnya, serta penyusunan Laporan Tugas Akhir yang merupakan wujud nyata kontribusi penulis sebagai mahasiswa program studi Manajemen Pemasaran di Telkom University. 2. Bagi perusahaan Dapat dijadikan tambahan strategi oleh perusahaan dan manajemen dalam melayani konsumen serta kepuasan konsumen. 3. Bagi pihak lain Dapat dijadikan referensi keilmuan dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis yang bersangkutan dengan manajemen pemasaran khususnya costumer service dan perilaku konsumen dalam usaha maskapai penerbangan. 1.6. Sistemaktika Penulisan Laporan Tugas Akhir Sistematika penulisan laporan tugas akhir penelitian ini berisikan tentang penjelasan sebagai berikut: 1. Pendahuluan a. Gambaran Umum Objek Observasi Gambaran umum objek observasi berisikan tentang observasi terhadap perusahaanperusahaan maskapai penerbangan juga perkembangannya di Indonesia. b. Latar Belakang Objek Observasi 5

Latar belakang objek observasi menjelaskan tentang customer service dan perilaku konsumen di Lion Air dan Sriwijaya Air terutama pada bagian pelayanan pada saat pertama kali konsumen membeli tiket, di dalam pesawat, hingga mencapai tujuannya. c. Perumusan Masalah Rumusan masalah berisikan tentang masalah-masalah yang terjadi pada manajemen Lion Air dan Sriwijaya Air khususnya pada bagian kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen. d. Tujuan Observasi Berisikan tentang tujuan dari pengamatan ini dilakukan seperti melihat hubungan dan pengaruh yang terjadi antara kualitas pelayanan Lion Air dan Sriwijaya Air e. Kegunaan Observasi Berisikan tentang manfaat-manfaat yang akan didapat oleh penulis dari pengamatan terhadap Lion Air dan Sriwijaya Air, manfaat yang akan didapat oleh Lion Air dan Sriwijaya Air adalah sebagai objek observasi, serta manfaat lain yang akan didapat oleh pembaca. f. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir Berisikan sistematis penulisan dari Laporan Tugas Akhir ini. 2. Tinjauan Kepustakaan a. Tinjauan Teori Berisi tentang landasan teori, teori penunjang, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. b. Metode Penelitian Berisi tentang jenis penelitian, variabel penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data dan pengolahan data, sampel dan teknik sampel, variabel, operasional, jenis skala, serta metode pengujian data yang digunakan dalam penelitian. c. Hasil dan Pembahasan Berisikan tentang hasil dan pembahasan dari objek penelitian yang mencangkup deskripsi responden, hasil pengujian dan analisis data, serta jawaban dari rumusan masalah yang tercantum meliputi variabel kualitas pelayanan Lion Air dan Sriwijaya Air. 6

3. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Berisikan tentang inti sari permasalahan dari hasil pengamatan, observasi dan penelitian yang dilakukan terhadap Lion Air dan Sriwijaya Air yang diambil secara singkat dan tepat. b. Saran Berisikan tentang masukan-masukan atas permasalahan dari penulis pada Lion Air dan Sriwijaya Air untuk menunjang perbaikan perusahaan atau manajemen dan dijadikan pertimbangan manajemen melakukan perubahan pada perusahaan. 7