UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

dokumen-dokumen yang mirip
Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

III. METODOLOGI 3.1 BAHAN DAN ALAT Ketel Suling

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Thermodinamika Teknik Mesin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

:!,1G():5kr'W:5. JURnAl EKOlOGI DAn SAlns ISSN : ISSN : VOLUME 01, No: 01. Agustus 2012

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

Alat penyuling minyak atsiri - Bagian 1 : Sistem kukus Syarat mutu dan metode uji

BAB III METOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris (Essential oil volatile) yang

METODE PENGUJIAN KADAR AIR ASPAL EMULSI

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

UJI PENGARUH SUHU UAP PADA ALAT PENYULING MINYAK ATSIRI TIPE UAP LANGSUNG TERHADAP MUTU DAN RENDEMEN MINYAK NILAM

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-234

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 4.2 HASIL MODIFIKASI ALAT REAKTOR PIROLISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-39

Uji Performansi Unit Penyulingan Uap Daun Cengkeh Skala Laboratorium dengan Pretreatment Pencacahan Daun

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH TEMPAT TUMBUH DAN LAMA PENYULINGAN TERHADAP RENDEMEN MINYAK ATSIRI RAMBU ATAP

MINYAK ATSIRI (2) Karakteristik Bahan dan Teknologi Proses

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

METODE PENGUJIAN KADAR RESIDU ASPAL EMULSI DENGAN PENYULINGAN

METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN PENGOLAHAN NILAM 1

BAB IV PROSES PENGUJIAN

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

METODE PENGUJIAN KADAR AIR DAN KADAR FRAKSI RINGAN DALAM CAMPURAN PERKERASAN BERASPAL

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Sampel. Sampel yang digunakan adalah tanaman nilam yang berasal dari Dusun

Jurnal Bahan Alam Terbarukan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-93

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan

BAB 1. PENDAHULUAN. Minyak atsiri banyak digunakan dalam industri obat-obatan, flavor, dalam agroindustri minyak atsiri (Laksamanaharja, 2002).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

Bab III Metodologi III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. terbang (essential oil, volatile oil) dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

Laporan Tugas Akhir Inovasi Pembuatan Free Germs Hand sanitizer (Fertz) yang Praktis dan Ekonomis dari Ekstrak Daun Kersen BAB III METODOLOGI

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Gambar 3.1. Incinerator

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

TINJAUAN PUSTAKA. pada masa yang akan datang akan mampu memberikan peran yang nyata dalam

Standard of Operation Procedure (SOP) Kegiatan : Good Development Practice Sub Kegiatan : Metoda Pengujian Kualitas Minyak Nilam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada penelitian ini

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKALAH KIMIA PEMISAHAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

V. DESKRIPSI PT PANAFIL ESSENTIAL OIL

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

TRANSPIRASI TUMBUHAN. Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp.

BAB III METODE PENELITIAN

PERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN

METODE DESTILASI AIR MINYAK ATSIRI PADA HERBA SERAI WANGI (Andropogon nardus Linn.) Indri Kusuma Dewi, Titik Lestari Poltekkes Kemenkes Surakarta

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April- Juli 2012 bertempat di Waduk Batutegi

Laboratorium MIPA Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UM Palangkaraya)

Lingga Ruhmanto Asmoro NRP Dosen Pembimbing: Dedy Zulhidayat Noor, ST. MT. Ph.D NIP

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

EFEKTIFITAS PENYULINGAN DAUN NILAM METODE STEAM DESTILLATION DENGAN PERLAKUAN PENDAHULUAN PENGERINGAN SUHU RENDAH TERMODIFIKASI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

Mangkurat Banjarbaru 2) Mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN

Transkripsi:

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg Nama : Muhammad Iqbal Zaini NPM : 24411879 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Cokorda Prapti Mahandari, ST, M.Eng

LATAR BELAKANG Minyak atsiri atau dapat juga disebut sebagai minyak eteris atau minyak terbang, adalah minyak yang dihasilkan dari suatu tanaman yang memiliki sifat mudah menguap, mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai organik serta tidak larut dalam air. Untuk mendapatkan minyak atsiri dari suatu tanaman dapat dilakukan dengan cara penyulingan atau distilasi minyak atsiri, yaitu proses penguapan minyak yang terdapat di dalam bagian tanaman bersama dengan uap air, yang kemudian diembunkan kembali. Minyak dengan distilat akan terpisah di dalam labu florentine akibat perbedaan berat jenis. Desain dan pembuatan alat penyulingan daun cengkeh menggunakan metode air dan uap kapasitas 1 kg telah dilakukan dan performansi alat tersebut akan diketahui dengan pengukuran dan perhitungan yang memberikan suatu informasi mengenai performansi alat tersebut. Untuk itu uji coba alat penyulingan tersebut perlu dilakukan dengan tiga kali pengujian, yaitu pada volume air ketel 10, 12.5 dan 15 liter dengan berat 1 kg daun cengkeh kering pada setiap percobaan. Menurut sumber literatur nilai rendemen untuk daun cengkeh berkisar 1-4 %.

TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dalam penelitian uji coba alat penyulingan daun cengkeh menggunakan metode air dan uap kapasitas 1 kg, diantaranya : 1. Mengetahui persentase penyusutan pada daun cengkeh yang dilakukan pengeringan selama waktu tertentu. 2. Mengetahui pengaruh kapasitas alat, yaitu pada volume air ketel 10, 12.5 dan 15 liter dengan berat 1 kg daun cengkeh kering pada setiap volume air ketel terhadap waktu pemanasan awal sampai tetesan pertama kondensat, lama penyulingan, pemakaian bahan bakar, volume minyak dan rendemen yang dihasilkan. 3. Mengetahui rendemen tertinggi yang dihasilkan dari volume air ketel 10, 12.5 dan 15 liter dengan berat 1 kg daun cengkeh kering pada setiap volume air ketel. 4. Mengetahui penyebab terjadinya rendahnya rendemen yang dihasilkan dari setiap percobaan.

DIAGRAM ALIR PROSES UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

PROSES UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg 1. Bahan Dan Alat Diagram Alir Proses Pengeringan Daun Cengkeh Dan Pengukuran Berat Daun Cengkeh

Proses Pengeringan Daun Cengkeh dan Pengukuran Berat Daun Cengkeh a. Alat Alas pengeringan (rak besi berlubang dan kertas kering dengan panjang 1300 mm dengan lebar 900 mm) dan timbangan analog kapasitas 10 kg. b. Pengukuran Berat Awal Daun Cengkeh Pengukuran berat awal daun cengkeh dilakukan sebelum proses pengeringan dilakukan. c. Pengeringan Daun Cengkeh Pengeringan daun cengkeh dilakukan dengan cara diangin - anginkan tanpa mengenai sinar matahari langsung. d. Pengukuran Berat Akhir Daun Cengkeh Pengukuran berat akhir daun cengkeh dilakukan setelah proses pengeringan selama proses pengeringan berlanjut. e. Perhitungan Persentase Penyusutan Nilai yang didapat dari berat daun cengkeh sebelum dilakukan pengeringan (nilai maksimal) dan nilai berat yang berkurang sesudah dilakukan pengeringan (nilai yang diperoleh)

PROSES UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg 1. Alat penyulingan metode air dan uap (water and steam destillation). a. Ketel suling (Retort) Diameter 30 cm, Tinggi 55 cm. b. Tabung pendingin (Kondensor) Diameter 25 cm, Tinggi 40 cm. c. Tabung pemisah minyak (receiver) Diameter 13 cm, Tinggi 13.5 cm 2. Gelas ukur plastik volume 500 ml. 3. Timbangan analog kapasitas 10 kg dan digital kapasitas 100 gr. 4. Gelas ukur kaca volume 25 ml. 5. Thermometer digital suhu -50 C 300 C. 6. Botol kaca volume 600 ml. 8. Kunci pas dan ring ukuran 12 mm. 9. Alas pengeringan (rak besi berlubang dan kertas kering dengan panjang 1300 mm dan lebar 900 mm). 10. Pencatat waktu (Stopwatch). 11. Kantong Plastik. 12. Wadah dan botol minyak.

PROSES UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg 2. Pengisian Ketel Suling 3. Pemasangan Tutup Ketel Suling

PROSES UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg 4. Pengisian Tabung Pendingin 5. Pengukuran Berat Bahan Bakar

PROSES UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg 6. Pemanasan Ketel Suling 7. Pengukuran Waktu Pemanasan Awal Sampai Tetesan Pertama Kondensat Pemasukan batang thermometer

PROSES UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg 8. Pengukuran Lama Penyulingan Diukur mulai dari tetesan pertama kondensat hingga tetesan minyak pada kondensat sudah tidak efisien, biasanya kondensat akan berwarna putih bening. 9. Pengukuran Volume Minyak 10. Rendemen Rendemen adalah perbandingan antara berat bahan (daun cengkeh kering) yang disuling dengan volume minyak yang dihasilkan.

PERSENTASE PENYUSUTAN DAUN CENGKEH

WAKTU PEMANASAN AWAL SAMPAI TETESAN PERTAMA KONDENSAT

Lama Penyulingan (Jam) LAMA PENYULINGAN 7 6 5 4 4 5 6 3 2 1 0 Volume Air Ketel 10 Liter Volume Air Ketel 12,5 Liter Volume Air Ketel 15 Liter Lama Penyulingan (Jam)

Pemakaian Bahan Bakar (kg) PEMAKAIAN BAHAN BAKAR 25 20 17,5 21 15 14 10 5 0 Volume Air Ketel 10 Liter Volume Air Ketel 12,5 Liter Volume Air Ketel 15 Liter Pemakaian Bahan Bakar (kg)

Volume Minyak Cengkeh (ml) VOLUME MINYAK 16 14 12 12 14 15 10 8 6 4 2 0 Volume Air Ketel 10 Liter Volume Air Ketel 12,5 Liter Volume Air Ketel 15 Liter Volume Minyak Cengkeh (ml)

Rendemen Minyak Cengkeh (%) RENDEMEN 1,6 1,4 1,2 1,2 1,42 1,51 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 Volume Air Ketel 10 Liter Volume Air Ketel 12,5 Liter Volume Air Ketel 15 Liter Rendemen Minyak Cengkeh (%)

KESIMPULAN Pada pengukuran daun cengkeh yang dilakukan pengeringan selama 4 hari memberikan nilai penyusutan sebesar 11 %, dan dari hasil uji coba alat penyulingan daun cengkeh menggunakan metode air dan uap kapasitas 1 kg, dapat disimpulkan beberapa kesimpulan, diantaranya : 1. Semakin tinggi volume air ketel maka waktu pemanasan awal sampai tetesan pertama kondensat semakin meningkat, pada volume air ketel 10 liter membutuhkan waktu selama 35 menit, sedangkan pada volume air ketel 12.5 dan 15 liter membutuhkan waktu selama 40dan 45menit. 2. Semakin tinggi volume air ketel maka lama penyulingan semakin meningkat, pada volume air ketel 10 liter lama penyulingannya selama 4 jam, sedangkan pada volume air ketel 12.5 dan 15 liter lama penyulingannya selama 5 dan 6 jam. 3. Semakin tinggi volume air ketel sehingga waktu pemanasan awal sampai tetesan pertama kondensat dan lama penyulingan semakin meningkat maka pemakaian bahan bakar semakin meningkat, pada volume air ketel 10 liter pemakaian bahan bakar sebanyak 14 kg, sedangkan pada volume air ketel 12.5 dan 15 liter pemakaian bahan bakar sebanyak 17.5 dan 21 kg.

KESIMPULAN 4. Volume minyak yang dihasilkan semakin meningkat, pada volume air ketel 10 liter minyak yang dihasilkan sebanyak 12 ml, sedangkan pada volume air ketel 12.5 dan 15 liter menghasilkan minyak sebanyak 14 ml dan 15 ml. 5. Rendemen yang dihasilkan semakin meningkat, yaitu 1.20, 1.42dan 1.51 %. 6. Rendemen tertinggi terdapat pada volume air ketel 15 liter yaitu sebesar 1.51 %, sedangkan pada volume air ketel 12.5 liter menghasilkan rendemen 1.42 % dan rendemen terendah terdapat pada volume air ketel 10 liter yaitu 1.20 %. 7. Rendahnya rendemen disebabkan oleh kebocoran pada bagian penutup ketel suling serta tabung pemisah minyak yang kurang baik.

SARAN 1. Perlu dilakukan uji mutu minyak yang dihasilkan dari alat penyulingan daun cengkeh menggunakan metode air dan uap kapasitas 1 kg yang digunakan sehingga mutu alat tersebut dapat diketahui dengan membandingkan mutu minyak daun cengkeh yang sudah memenuhi standar. 2. Perlu dilakukan perbaikan terhadap kebocoran pada bagian penutup ketel suling yang digunakan. 3. Perlu didesain dan dibuat ulang tabung pemisah minyak agar dalam proses pengambilan atau pemisahan minyak dapat lebih baik.

Selesai TERIMA KASIH