KERAGAMAN DAN PENDUGAAN NILAI KEMIRIPAN 18 TANAMAN DURIAN HASIL PERSILANGAN Durio zibethinus DAN Durio kutejensis

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

IDENTIFICATION MORPHOLOGY DIVERSITY OF MANGO LEAF (Mangifera indica L.) IN CROSS PLANTS BETWEEN ARUMANIS 143 VARIETIES AND PODANG URANG 2 YEARS

I. PENDAHULUAN. unggulan, baik untuk tujuan ekspor mau pun kebutuhan dalam negeri. Ditinjau

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

III. METODE PENELITIAN

KARAKTERISASI BUNGA MANGGA (Mangifera indica L.) HASIL PERSILANGAN ARUMANIS-143 DAN PODANG URANG

HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN POPULASI F2 PADA TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.)

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN GAMBUT

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR TABEL...

Keanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi

SKRIPSI. Oleh : NAZRIAH PRATIWI / AGROEKOTEKNOLOGI PEMULIAAN TANAMAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. KARAKTERISASI MORFOLOGI DAUN KULTIVAR DURIAN LOKAL (Durio zibethinus Murr.) DI KECAMATAN KUANTAN MUDIK KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

Siti Noorrohmah, Sobir, Sriani Sujiprihati 1)

Karakterisasi dan Seleksi 139 Galur Kentang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

INDUKSI KERAGAMAN GENETIK DENGAN MUTAGEN SINAR GAMMA PADA NENAS SECARA IN VITRO ERNI SUMINAR

il-iap (Cucumis melo L.) HASIL RAKITAN PUSAT KAJIAN BUAH-BUAHAN TROPIKA (PKBT) IPB PADA DUA MUSIM

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversitas karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, akhir-akhir ini jagung juga digunakan

I. PENDAHULUAN. padi karena banyak dibutuhkan untuk bahan pangan, pakan ternak, dan industri.

KEMAMPUAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescent L.) DI LAHAN GAMBUT

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

PENANDA MORFOLOGI DAN AGRONOMI ASAL KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE :

PENDUGAAN FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH BUAH PER TANDAN PADA RAMBUTAN (Nephelium lappaceum, L.)

Buana Sains Vol 14 No 1: , 2014

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kuadrat Nilai Tengah Gabungan untuk Variabel Vegetatif dan Generatif

Hajroon Jameela *), Arifin Noor Sugiharto dan Andy Soegianto

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI JENIS TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. unggul yang telah dihasilkan dibagi menjadi empat generasi, yaitu: Generasi-1 ( ) : Seedling selected

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

KARAKTERISASI BUNGA DAN BUAH MANGGA HASIL PERSILANGAN ARUMANIS-143 (A) X SWARNARIKA (S), ARUMANIS-143 (A) X HADEN (H) AND

PENDAHULUAN. dengan megabiodiversity terbesar kedua. Tingginya tingkat keanekaragaman

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK MUTAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL PERLAKUAN MUTAGEN KOLKISIN BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RAPD

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tepi laut hingga dataran tinggi. Familia Pandanaceae terdiri dari

SKRIPSI IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGI AKSESI RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM) DI KABUPATEN KARANGANYAR. Oleh : Pamungkas Surya Atmaja H

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Permintaan akan tanaman hias di Indonesia semakin berkembang sejalan

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

SELEKSI DINI POHON INDUK TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) DARI HASIL PERSILANGAN RRIM 600 X PN 1546 BERDASARKAN PRODUKSI LATEKS DAN KAYU

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI DAYA HASIL GALUR F4 KEDELAI (Glycine max L.) HASIL PERSILANGAN VARIETAS GROBOGAN DENGAN ANJAMORO, UB, AP DAN ARGOPURO

KARAKTERISASI PISANG LOKAL MAS JARUM DAN GOROHO DI KEBUN KOLEKSI SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN SULAWESI UTARA

III. BAHAN DAN METODE

SKRIPSI. KEBERHASILAN OKULASI BIBIT DURIAN (Durio zibethinus Murr.) PADA MODEL MATA TEMPEL DAN STADIA ENTRES YANG BERBEDA

Keragaman Morfologi Kenaf (Hibiscus cannabinus L.) KR 11 Mutan EMS (Ethyl Methanesulfonate) berdasarkan Panduan Karakterisasi Kenaf

PENDUGAAN KOMPONEN GENETIK, DAYA GABUNG, DAN SEGREGASI BIJI PADA JAGUNG MANIS KUNING KISUT

I. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman buah berupa pohon

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

KARAKTERISASI BEBERAPA GALUR INBRIDA JAGUNG MANIS (Zea mays L. Saccharata) CHARACTERIZATION OF SOME SWEET CORN (Zea mays L. Saccharata) INBRED LINES

STUDI KEKERABATAN KULTIVAR KAMBOJA (Plumeria sp.) DENGAN TEKNIK RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA (RAPD)

Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian AGRIKA, Volume 10, Nomor 1, Mei EVALUASI KERAGAMAN DAN POTENSI GENETIK 7 GENOTIPA TERUNG (Solanum melongena L.

MORPHOLOGICAL IDENTIFICATION OF NORTH SUMATRA SALAK (Salacca sumatrana Becc.) AT SOUTH TAPANULI REGION

BAB I PENDAHULUAN. Mangga merupakan salah satu buah tropis unggulan. Luas panen dan

I. PENDAHULUAN. Kawasan pelestarian alam adalah kawasan yang mempunyai fungsi perlindungan

Karakterisasi dan Evaluasi 10 Aksesi Salak di Sijunjung Sumatera Barat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak, berasal

III. METODE PENELITIAN

KESESUAIAN SAMBUNG MINI TIGA KULTIVAR DURIAN (Durio zibethinus L. ex Murray) DENGAN BATANG BAWAH BERBAGAI UMUR

IDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN. Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli KODE JUDUL: X.26

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Kontribusi kedelai sangat

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ASAL JAWA BARAT DENGAN PENANDA RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA)

KEANEKARAGAMAN 36 GENOTIPE CABAI (Capsicum SPP.) KOLEKSI BAGIAN GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

KOMPOSISI TEGAKAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMANENAN KAYU DI HUTAN ALAM

PENDUGAAN VARIABILITAS DAN HERITABILITAS 18 FAMILI F5 CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.)

I. PENDAHULUAN. Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil

KARAKTERISASI TIGA GENOTIPE NENAS cv. QUEEN (Ananas comosus L. Merr) DI KECAMATAN TAMBANG

Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Unsrat Manado, )

Vegetalika (3): Program Studi Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada 2)

KERAGAMAN GENETIK PADA GENERASI F3 CABAI (Capsicum annuum L.) THE GENETIC VARIABILITY OF GNERATION F3 CHILLI (Capsicum annuum L.)

Analisis Kekerabatan Varietas Tanaman. Ketela Pohon (Manihot utilissima) Berdasarkan Karakter Morfologi di Wilayah Kabupaten Nganjuk SKRIPSI

Materi 06 Pemuliaan Tanaman untuk Masa Depan Pertanian. Benyamin Lakitan

HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN KERAGAMAN GENETIK PADA POPULASI F2 HASIL PERSILANGAN BLEWAH

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sentra pertanaman kacang panjang yang mempunyai

Varietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang

KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPE TANAMANROSELLA(Hibiscus SabdariffaL.). GENERASI M2 HASIL IRIDIASI SINAR GAMMA SKRIPSI OLEH:

KERAGAMAN GENOTIP SALAK LOKAL SLEMAN GENOTYPE VARIATION OF SNAKE FRUIT LAND RACE IN SLEMAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

KAJIAN KEKERABATAN FILOGENETIK DURIAN (Durio zibethinus) VARIETAS LOKAL TERNATE BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

Keragaman Molekuler pada Tanaman Lili Hujan (Zephyranthes spp.) Molecular Variance in Rain Lily (Zephyranthes spp.)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Eksplorasi Plasma Nutfah Aren ( Arenga pinnata Merr) di Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur

JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN :

Karakterisasi 88 Aksesi Pepaya Koleksi Balai Penelitian Tanaman Buah

PERAKITAN VARIETAS UNGGUL PADI BERAS HITAM FUNGSIONAL TOLERAN KEKERINGAN SERTA BERDAYA HASIL TINGGI

Transkripsi:

KERAGAMAN DAN PENDUGAAN NILAI KEMIRIPAN 18 TANAMAN DURIAN HASIL PERSILANGAN Durio zibethinus DAN Durio kutejensis VARIABILITY AND SIMILARITY PREDICTION OF 18 DURIAN PROGENIES FROM CROSSING BETWEEN Durio zibethinus AND Durio kutejensis Shabrina Kusuma Hadi *), Sri Lestari, Sumeru Ashari Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jln. Veteran, Malang 65145, Jawa Timur, Indonesia *) Email : brina.shabrina@gmail.com ABSTRAK Tanaman durian termasuk dalam famili Bombaceae, diduga tanaman ini berasal dari hutan tropis Indonesia. Di Indonesia, masih sedikit buah durian lokal mutu tinggi yang dijual dipasaran. Dalam rangka meningkatkan hasil buah durian perlu melakukan beberapa program pertanian dan program pemuliaan. Salah satu program pemuliaan tanaman adalah menghasilkan kultivar yang baru antara durian yang brebeda. Pada penelitian ini durian hasil persilangan diharapkan menghasilkan durian yang memiliki daging buah berwana pink merah muda (dari Durio kutejensis) dan daging buah yang tebal (dari Durio zibethinus). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Jatikerto, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, pada April- Juni 2013. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan cara pengamatan karakter vegetatif kemudian menjabarkan secara deskriptif. Data karakterisasi untuk karakter kualitatif dikelompokkan menurut nilai kemiripannya dengan analisis kluster, sedangkan karakter kuantitatif dihitung keragamannya dengan menghitung standard deviasi dan koefisien keragaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keragaman 18 tanaman durian yang ditunjukkan pada karakter tinggi tanaman, tinggi batang, lingkar batang, diameter tajuk, panjang daun dan lebar daun. Terdapat sebelas kelompok nilai kemiripan pada 18 tanaman durian : 100%, 96%, 93%, 91%, 90%, 87%, 86%, 85%, 84%, 82%, 81%. Pada persilangan antara Durio zibethinus ( ) >< Durio kutejensis ( ) dan Durio kutejensis ( ) ><Durio zibethinus ( ) semua individu tanaman memiliki kemiripan pada tetua kutejensis. Kata kunci : Keragaman, Nilai kemiripan, Durio zibethinus, Durio kutejensis ABSTRACT Durian belongs to the family of Bombaceae, the plants is suggested originated from the tropical forest of Indonesia. In Indonesia, local durian types have not been in a good cultivation yet, resulted a few highquality available in the market. In order to improve the fruit yield of durian it is necessary to do some agricultural treatments and breeding programs. The crossing of the different durian species, aimed to create a new durian cultivar which has pink flesh colour (derived from Durio kutejensis) as well as thick flesh (derived from Durio zibethinus). The experiment was done at the Jatikerto Research Station of Brawijaya University, the altitude of the station is about 303 m asl. The temperature around from 23 26 0 C, with the rainfall of 120 mm per month. The experiment was conducted in April June 2013. This study was conducted using descriptive method. Characterization data for qualitative characters are grouped according to the similarity values cluster analysis, while the quantitative character variability calculated by counting standard deviation and coefficient of variance. The results showed that there were 18 durian diversity shown in the observation variables plant height, stem height, trunk circumference, crown diameter, leaf length and leaf width. There were 11 groups in the similarity value of 18 durian : 100%, 96%, 93%, 91%, 90%, 87%, 86%, 85%, 84%, 82%, 81%. Crossing between Durio zibethinus ( ) x Durio

81 Hadi, dkk, Keragaman dan Pendugaan Nilai Kemiripan... kutejensis ( ) and Durio kutejensis ( ) x Durio zibethinus ( ) all plant similar with Durio Kutejensis. Keywords: Variability, Similarity values, Durio zibethinus, Durio kutejensis PENDAHULUAN Tanaman durian termasuk dalam famili Bombaceae yang diduga berasal dari hutan tropis Indonesia. Durian dengan kerabatnya banyak dijumpai di hutan tropis Kalimantan (Sobir dan Napitupulu, 2012). Produksi durian yang tertinggi di dunia adalah Thailand, Malaysia dan Indonesia (Nirav, 2007). Buah durian bervariasi ada yang rasanya manis, harum dengan warna daging buah yang berwarna putih, kuning, oranye serta kaya akan kalori, vitamin, lemak dan protein, batangnya juga bisa digunakan sebagai bahan bangunan (Purnomosidhi, 2007). Di Indonesia, masih sedikit buah durian lokal mutu tinggi yang dijual dipasaran. Permintaan buah durian yang tinggi tidak diimbangi dengan produksi yang memadai telah meningkatkan impor durian dengan trend impor tumbuh 5% per tahun. Untuk meningkatkan produktivitas diperlukan program pemuliaan tanaman dengan menciptakan kultivar unggul yang berdaya hasil tinggi dan disukai konsumen. Studi keragaman sangat penting untuk mengetahui besarnya keragaman genetik pada suatu populasi. Keberhasilan suatu usaha pemuliaan tanaman sangat ditentukan oleh adanya keragaman genetik yang luas. Keragaman ini dibutuhkan guna pemilihan (seleksi) dalam rangka mendapatkan genotip yang terpilih. Oleh karena itu perlu adanya penyedia informasi tentang keragaman genetik durian dan heritabilitas agar pengembangan komoditas ini dapat berjalan baik dan usaha perbaikan varietas maupun pemuliaan tanaman durian menjadi lebih terarah. Tanaman durian yang digunakan pada penelitian ini adalah durian keturunan hasil persilangan antara 2 species yang berbeda Durio zibethinus (yang diharapkan adalah daging buah tebal dan rasa manis),dengan Durio kutejensi (dengan karakter yang diharapkan warna daging buah pink atau merah). Tetua durian spesies kutajensis, jenis Lai yang berasal dari Desa Pait, Kec Kasembon, Kab Malang, Jawa Timur dengan durian spesies zibethinus jenis Monthong yang berasal dari Desa Wagir, Kec Wagir, Kab Malang, Jawa Timur digunakan sebagai materi silangan. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Seluruh rangkaian penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Jatikerto, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Pada bulan April-Juni 2013. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah tabel evaluasi, colorchart, meteran, meteran kayu, alat tulis, tali rafia, kamera dan software MVSP (Multi Variate Statistical Package) 3.1. Sedangkan bahan yang diamati adalah 18 durian hasil persilangan Durio zibethinus dan Durio kutejensis yang telah berumur 3 tahun. Pemberian kode diberikan oleh institusi, sebagai berikut: Durio zibethinus ( ) >< Durio kutejensis ( ) 1 = FP 1.2, 2 = FP 1.8, 3 = FP 1.10, 4 = FP 1.12, 5 = FP 1.16, 6 = FP 1.17, 7 = FP 1.18, 8 = FP 1.19, 9 = FP 1.24, 10 = FP 1.25 Durio kutejensis ( ) >< Durio zibethinus ( ) 1 = UB 1.1, 2 = UB 1.5, 3 = UB 1.7, 4 = UB 1.13, 5 = UB 1.21, 6 = UB 1.22, 7 = UB 1.34, 8 = UB 1.48 Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu dengan cara pengamatan karakter vegetatif (karakterisasi) kemudian menjabarkan secara deskriptif. Karakterisasi menggunakan acuan IPGRI (International Plant Genetic Research Institute) seri durian tahun 2007. Data karakterisasi untuk karakter kualitatif dikelompokkan menurut nilai kemiripannya dengan analisis kluster, sedangkan karakter kuantitatif dihitung keragamannya dengan menghitung standard deviasi dan koefisien keragaman. Pengamatan meliputi karakter kuantitatif: tinggi tanaman (cm), tinggi batang (cm), lingkar batang (cm), diameter tajuk (cm), panjang daun (cm), lebar daun (cm). Karakter kualitatif: permukaan batang, bentuk kanopi, percabangan tanaman, warna daun bagian atas, warna daun bagian bawah, kerapatan daun, posisi daun, bentuk

82 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014, hlm. 79-85 daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, bentuk tepi daun. Data karakter kualitatif dianalisis dengan analisis cluster dengan software MVSP versi 3.1. Input data dengan data biner menggunakan koefisien kemiripan sederhana (simple matching coefficient). HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Keragaman dan Koefisien Kemiripan Keragaman karakter kuantitatif ditunjukkan pada tabel 1. Nilai keragaman fenotip dapat dilihat dari nilai koefisien keragaman yang terdapat pada tiap parameter. Koefisien keragaman digunakan untuk menduga tingkat perbedaan antar spesies atau populasi pada karakter-karakter terpilih (Nilasari, dkk. 2013). Koefisien keragaman dari karakter-karakter yang diamati semuanya mempunyai koefisien keragaman yang rendah (< 25%) yaitu pada karakter tinggi tanaman, tinggi batang, lingkar batang, diameter tajuk, panjang daun, lebar daun. Kisaran nilai koefisien keragaman pada karakter-karakter tersebut adalah 0.13 % sampai dengan 0.53%. Koefisien keragaman genetik terendah pada karakter lebar daun dan koefisien keragaman tertinggi pada tinggi batang. Keragaman juga terjadi pada karakter kualitatif, yaitu: permukaan batang, bentuk percabangan, bentuk kanopi, warna daun, bentuk daun, kerapatan daun, posisi daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun dan bentuk tepi daun. Perbedaan karakter morfologi antar tanaman durian juga dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan (Yuniarti, 2011). Perbedaan atau keragaman suatu sifat pada tanaman dapat dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor genetik dan lingkungan atau dapat juga karena adanya interaksi faktor genetik dan lingkungannya. Kedua faktor ini yang mendukung munculnya suatu sifat. Seleksi akan efektif apabila keragaman dalam suatu populasi sebagaian besar dipengaruhi oleh faktor genetik, yang diekspresikan sebagai keragaman fenotip, sementara penampilan suatu sifat tidak dapat dikatakan secara mutlak akibat faktor lingkungan atau faktor genetik. Dengan demikian harus dapat dibedakan apakah keragaman yang diamati pada suatu sifat itu terutama disebabkan oleh faktor genetik atau faktor lingkungan (Poespodarsono, 1988). Gambar 1 dan tabel 1 menunjukkan nilai kemiripan antara tetua Durio zibethinus dan Durio kutejensis, yaitu sebesar 77 %. Kemiripan tersebut terutama disebabkan adanya kemiripan pada karakter-karakter warna daun, kerapatan daun, posisi daun, bentuk daun, bentuk pangkal daun dan bentuk tepi daun. Pengamatan morfologis menunjukkan adanya keragaman pada tanaman durian hal ini dikarenakan terjadinya segregasi pada proses meiosis yang menyebabkan gen-gen pada suatu lokus terpisah dan masingmasing dapat membentuk gamet yang berbeda. Sehingga dimungkinkan terjadinya kombinasi-kombinasi berbeda yang menyebabkan perbedaan genotipa keturunan (Poespodarsono, 1988). Nilai kemiripan diperoleh dari skor nilai bilangan biner. Sedangkan perolehan nilai kemiripan ditentukan dari nilai total karakter. Sehingga nilai kemiripan yang cenderung kepada suatu karakter tertentu sangat mungkin terdapat perbedaan karakter yang dibandingkan. Semakin kecil jarak genetik antar individu dalan suatu populasi, maka semakin seragam populasi tersebut. Sebaliknya semakin besar jarak genetik individu-individu di dalam suatu populasi, maka populasi tersebut mempunyai anggota yang semakin beragam (Paidin, 2010). Tetua yang disilangkan adalah Durio kutejensis dengan Durio zibethinus. Pada batas nilai kemiripan terdapat dua klaster, yaitu klaster yang cenderung pada durian kutejensis dan klaster yang cenderung pada durian zibethinus. Gambar 1 menjelaskan pada 18 tanaman hasil persilangan Durio kutejensis >< Durio zibethinus dan Durio zibethinus >< Durio kutejensis tetua kutejensis memiliki sifat yang lebih dominan dari pada sifat tetua zibethinus. Pada pengamatan karakter kualitatif terutama pada percabangan tanaman dan bentuk kanopi tanaman durian usia 3 tahun sedikit mengalami kesulitan karena bentuk kanopi dan percabangan belum terlihat jelas. Hal ini dapat dimungkinkan apabila tanaman sudah berusia sekitar 8 tahun bentuk

83 Hadi, dkk, Keragaman dan Pendugaan Nilai Kemiripan... percabangan dan bentuk kanopi dapat berubah. Tabel 1 Nilai Keragaman 18 Tanaman Durian No Variabel Rata-rata Standart deviasi KK 1 Tinggi tanaman(cm) 257.83 62.37 0.24 2 Tinggi batang (cm) 36.78 19.46 0.53 3 Lingkar batang (cm) 13.67 3.99 0.29 4 Diameter tajuk (cm) 158.61 43.06 0.27 5 Panjang daun(cm) 18.79 5.24 0.28 6 Lebar daun(cm) 6.23 0.81 0.13 UPGMA 0.76 0.8 0.84 0.88 0.92 0.96 1 Simple Matching Coefficient zibethinus fp 1.24 fp 1.19 kutajensis ub 1.13 fp 1.12 ub 1.34 fp 1.17 ub 1.21 fp 1.8 fp 1.10 fp 1.2 ub 1.7 fp 1.18 ub 1.22 fp 1.16 ub 1.5 fp 1.25 ub 1.48 ub 1.1 Gambar 1 Fendogram tetua (Durio zibethinus dan Durio kutejensis) dan 18 tanaman hasil persilangan

84 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014, hlm. 79-85 UPGMA 0.76 0.8 0.84 0.88 0.92 0.96 1 Simple Matching Coefficient Gambar 2. Fendogram 18 tanaman durian hasil persilangan Durio zibethinus dan Durio kutejensis fp 1.24 fp 1.19 ub 1.13 fp 1.12 ub 1.7 fp 1.18 ub 1.22 fp 1.16 ub 1.5 ub 1.34 fp 1.17 ub 1.21 fp 1.8 fp 1.10 fp 1.2 fp 1.25 ub 1.48 ub 1.1 Gambar 2 menunjukkan nilai kemiripan 18 tanaman durian hasil persilangan. Pada persentasi 100 % terdapat pada tanaman FP 1.8 dengan UB 1.21. kedua tanaman ini memiliki kemiripan pada semua karakter pengamatan, namun hal ini belum dapat dipastikan bahwa pada pengamatan generatif memiliki persentasi kemiripan 100%. Menurut Purwantara (2003) untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan penelitian yang lebih mendalam dengan melibatkan karakter sebanyak mungkin. Pada persentase 96% kemiripan karakter terdapat pada tanaman FP 1.16 dengan UB 1.22 pada permukaan batang, percabangan tanaman, warna daun bagian atas, kerapatan daun, posisi daun, bentuk daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, bentuk tepi daun. Pada persentase 93% kemiripan karakter terdapat pada tanaman FP 1.2 dengan FP 1.10 pada permukaan batang, percabangan tanaman, warna daun bagian atas, warna daun bagian bawah, kerapatan daun, posisi daun, bentuk daun, bentuk ujung daun, bentuk tepi daun. Sedangkan pada tanaman UB 1.5 dengan FP 1.16 dan UB 1.22 memiliki kemiripan pada permukaan batang, bentuk kanopi, warna daun bagian atas, percabangan tanaman, kerapatan daun, posisi daun, bentuk daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, bentuk tepi daun. Pada persentasi 91% karakter kemiripan terdapat pada tanaman FP 1.18 dengan 3 tanaman lainnya (UB 1.5, FP 1.16, UB 1.22). Pada persentasi ini terdapat perbedaan pada karakter kerapatan daun, warna daun bagian bawah. Pada persentasi 90 % karakter kemiripan terdapat pada tanaman UB 1.1 dengan UB 1.48. Pada persentasi ini terdapat perbedaan pada percabangan tanaman, dan bentuk ujung daun. Pada tanaman UB 1.13 dengan FP 1.12 terdapat perbedaan pada karakter bentuk ujung daun dan warna daun bagian bawah. Pada persentasi 87 % terdapat pada tanaman FP 1.17 dengan 4 tanaman lainnya (FP 1.8, FP 1.2 UB 1.21, FP 1.10). Perbedaan ini meliputi bentuk kanopi, warna daun bagian bawah, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, dan kerapatan daun. Pada tanaman UB 1.7 dengan 4 tanaman lainnya (FP 1.16, UB 1.22, UB 1.5, FP 1.18). Perbedaan ini meliputi bentuk ujung

Hadi, dkk, Keragaman dan Pendugaan Nilai Kemiripan... 85 daun, bentuk pangkal daun, kerapatan daun dan warna daun bagian bawah. Pada persentasi 86 % terdapat pada tanaman FP 1.19 dengan FP 1.24 dengan perbedaan karakter kerapatan daun, posisi daun, bentuk pangkal daun, dan warna daun bagian bawah. Tanaman UB 1.34 dengan 5 tanaman lainnya (FP 1.8, UB 1.21, FP 1.2, FP 1.10, FP 1.17) dengan perbedaan karakter bentuk kanopi, warna daun bagian bawah, kerapatan daun, posisi daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun. Semakin besar nilai similiritas (semakin pendek level jarak) menunjukkan semakin banyak kesamaan antara variabel. Hal ini berarti semakin dekat hubungan kekerabatannya (wahyudi, 2007). Pada persentasi 85 % terdapat pada tanaman FP 1.25 dengan UB 1.1 memiliki perbedaan karakter posisi daun, bentuk pangkal daun dan warna daun bagian bawah. FP 1.25 dengan UB 1.48 percabangan tanaman, posisi daun, bentuk ujung daun, dan bentuk pangkal daun. Jarak genetik yang besar ini menandakan bahwa hubungan kekerabatan kedua populasi ini cukup jauh (Siregar, 2012) KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keragaman 18 tanaman durian yang ditunjukkan pada karakter tinggi tanaman, tinggi batang, lingkar batang, diameter tajuk, panjang daun dan lebar daun. Terdapat sebelas kelompok nilai kemiripan pada 18 tanaman durian : 100%, 96%, 93%, 91%, 90%, 87%, 86%, 85%, 84%, 82%, 81%. Pada persilangan antara Durio zibethinus ( ) >< Durio kutejensis ( ) dan Durio kutejensis ( ) >< Durio zibethinus ( ) semua individu tanaman memiliki kemiripan pada tetua kutejensis. DAFTAR PUSTAKA IPGRI. 2007. Descriptors for Durian (Durio zibethinus Murr.) International Plant Genetic Resources Institute, Rome,Italy. Nilasari, A.N., Suwasono H., Tatik W. 2013. Identifikasi Keragaman Morfologi Daun Mangga (Mangifera Indica L.) Pada tanaman Hasil persilangan Antara Varietas arumanis 143 Dengan Podang Urang Umur 2 Tahun. Jurnal Produksi Tanaman. 1(1): 61-69. Paidin, D.S. 2010. Keragaman Genetik Kelapa Dalam Bali (DBI) dan Dalam Sawarna (DSA) Berdasarkan Penanda Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Jurnal Litri. 16 (2): 83-89. Poespodarsono, S. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Purwantara, A. Nurita T.M., Hajrial A,. Nurhaimi H. 2003. Kemiripan genetik klon karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) berdasarkan metode Amplified Fragment Length Polymorphisms (AFLP). Menara Perkebunan. 71(1), 1-15. Siregar, U.J, Olivia R.D. 2012. Keragaman Genetik Populasi Sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) pada Hutan Rakyat di Jawa Berdasarkan Penanda RAPD. Jurnal Sivikultur Tropika. 3:130-136. Wahyudi, A.J. 2007. Memperkenalkan cluster Analisis Of Variables Dalam Minitab 11.12 Untuk Kajian Filogeni suku-suku Krustaseae (Brachyura). Jurnal Oseana. XXXII (3): 21-36. Yuniarti. 2011. Inventarisasi dan karakterisasi Morfologi Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) di Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Plasma Nutfah.