Analisis Dimensi Kualitas Pelayanan. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Oleh : Giovani Anggasta, Herbasuki Nurcahyanto, Susi Sulandari*)

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Kualitas Pelayanan Akta Kelahiran Gratis (Bebas Bea) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Klaten

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

ARTIKEL ABSTRACT. Key words : Quality Service, Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Importance Performance Analysis.

Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang Oleh : Lita Listyoningrum, Ida Hayu Dwimawanti, Hesti Lestari*)

Analisis Kualitas Pelayanan Askes di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kudus

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DI PUSKESMAS NGALIYAN KOTA SEMARANG Oleh: Dhiarbima Adi Yuwono, Hardi Warsono.

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

Analisis Indeks Kepuasan Pasien di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Oleh : Irris Pramadanti Tunjungsari, Susi Sulandari, Fathurrochman*)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) PADANGSARI, BANYUMANIK, SEMARANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kurniawan dalam Sinambela (2006:5), pelayanan publik adalah

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, maka. yang diberikan bagian Klinik Anak.

Analisis Kualitas Pelayanan E-Procurement pada Pengadaan Barang dan Jasa di Kota Semarang

ANALISIS DIMENSI KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP BPJS DI RUANG TULIP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DJOJONEGORO KABUPATEN TEMANGGUNG

KUALITAS PELAYANAN PUSKESMAS 01 WELERI KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL. Universitas Diponegoro

Peningkatan Kualitas Pelayanan Akta Kelahiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

BAB I PENDAHULUAN. Tim keperawatan merupakan anggota tim kesehatan garda depan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SEMARANG Oleh : Nora Sembadra Mahardhika, Endang Larasati

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3)

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN RSJPDHK TRIWULAN I - IV TAHUN 2017 INSTALASI PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

KEPUASAN PASIEN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) TERHADAP PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN (URJ) RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. serta memberikan kepuasan bagi pasien selaku pengguna jasa kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT RSUD TUGUREJO PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

Bab VI Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai pelayanan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengetahui kuliatas pelayanan publik pembuatan Kartu Tanda Penduduk

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Terhadap Pelayanan Rawat Jalan Pusat Kesehatan Masyarakat Ampenan Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

REFORMASI BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (BPPT) KOTA SEMARANG DALAM MENCAPAI PELAYANAN PRIMA

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

BAB I PENDAHULUAN. atas kesehatan karena dilindungi oleh konstitusi seperti tercantum dalam

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam strategi World Trade Organization (WTO) pada tahun 2010 Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan karena kesehatan dinilai sangat berharga dan mahal. Dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan ibu dan bayi merupakan perhatian utama. bayi terbesar di Indonesia adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden...

KUALITAS PELAYANAN YANG DITERIMA PASIEN BPJS DAN NON BPJS DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN DI IGD PONEK RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

I PENDAHULUAN. kebutuhan penerima layanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di salon FORA

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan saat ini ada sekitar dua belas (12) apotik yang letaknya sangat berdekatan,

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan masyarakat dan pelayanan administrasi. Kedua hal tersebut. beriringan dalam mewujudkan kinerja pelayanan yang baik (good

PENGUKURAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS DENGAN METODE SERVQUAL (STUDI KASUS: PUSKESMAS NGAGEL REJO SURABAYA)

Kata Kunci : Kepuasan pasien, Tingkat kepuasan pasien, dan lima dimensi kualitas pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008

PENGARUH KUALITAS JASA AUDIT TERHADAP KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN SWASTA DI JAWA TESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Apotek dan Peran Apoteker Pengelola Apotek

Transkripsi:

Analisis Dimensi Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang Oleh : Giovani Anggasta, Herbasuki Nurcahyanto, Susi Sulandari*) Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email : fisip@undip.ac.id ABSTRACT Community demands for public services in the health sector is still considered low into the background of this research Batang Regency s Public Hospital. Result of observations and interviews with several informants indicate that this hospital still has a low service quality and customer satisfaction have not been optimally viewed from the dimensions of service quality. Quality improvement and quality of these services should be started from a strong commitment and high professionalism that existing systems can run optimally so as to achieve customer satisfaction. Key words : Public Service, Service Quality Dimensions, Quality Service ABSTRAKSI Tuntutan besar masyarakat terhadap pelayanan publik dibidang kesehatan yang masih dinilai rendah menjadi latar belakang penelitian ini di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa informan menunjukkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah masih memiliki kualitas pelayanan yang rendah dan belum dapat memenuhi kepuasan pelanggan secara optimal bila dilihat dari dimensi kualitas pelayanan.

Peningkatan mutu dan kualitas pelayanan ini harus dimulai dari komitmen yag kuat dan profesionalisme yang tinggi supaya sistem yang ada bisa berjalan dengan optimal sehingga mampu mencapai kepuasan pelanggan. Kata Kuci : Pelayanan Publik, Dimensi Kualitas Pelayanan, Mutu Pelayanan PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh birokrasi pemerintah daerah seharusnya diberikan dengan sepenuh hati. Birokrasi menempatkan masyarakat bukan hanya sebagai pelanggan, namun masyarakat sebagai citizen atau warga Negara yang memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang sebaik-baiknya, oleh karena itu perlu adanya penerapan sistem manajemen pelayanan prima sebagai syarat pemenuhan kepuasan masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang yang bertugas sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat, sudah seharusnya menjadi suatu instansi yang mampu menolong masyarakat dalam penanganan masalah kesehatan. Apalagi mengingat bahwa selama ini hanya ada satu Rumah Sakit di Kabupaten Batang yaitu yang terletak di jalan Dr. Soetomo nomor 42 Kalisari Batang, sebelum pada akhirnya tahun 2010 berdiri sebuah Rumah Sakit swasta bernama Qolbu Insan Mulya. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang sudah berdiri sejak tahun 1957. Kualitas pelayanan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan Pemerintah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.semakin baik kualitasnya, maka semakin tinggi kepuasaan masyarakat terhadap lembaga pelayanan. Menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry (Soekarwo, 2006: 74) kualitas pelayanan dapat dilihat dari dimensi sebagai berikut : 1. Tangible (bukti langsung), yaitu masyarakat terkesan dengan tampilan fisik dan tampilan pelayanan yang langsung bisa dirasakan. Contoh: bangunan fisik Rumah Sakit, kelengkapan fasilitas dan kebersihannya. 2. Empathy, yaitu sikap dan perilaku yang selalu memperhatikan dan peduli terhadap kepentingan pelanggan secara individual.

Contoh: adanya kesopanan dan keramahan para petugas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang dalam berkomunikasi dengan pasien. 3. Reliable (keandalan), yaitu pemberian pelayanan secara akurat dan dapat diandalkan sesuai dengan yang dijanjikan berdasarkan prinsip dan standar pelayanan minimal. Contoh: persyaratan dan prosedur pelayanan yang tidak berbeli-belit, sederhana dan mudah dimengerti. 4. Responsive, yaitu sigap dalam memberikan pelayanan. Contoh: ketanggapan para petugas Rumah Sakit dalam melaksanakan tugasnya. 5. Assurance, yaitu terjamin kualitas dan keamanannya. Contoh: tingkat keamanan lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang yang tidak diragukan. Berdasarkan hasil pengamatan pra-survei dengan beberapa pasien dan petugas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang menunjukkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang belum memuaskan dan belum sesuai dengan harapan masyarakat. Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang masih kurang nyaman. Hal ini dibuktikan dengan lantai di Rumah Sakit yang kotor. Tidak hanya itu, kursi yang ada diruang tunggu poli kesehatan jumlahnya terbatas, tidak sesuai dengan jumlah pasien yang setiap harinya cukup ramai. Hal ini membuat para pasien dan pengantar harus berdiri bahkan duduk di lantai sambil menunggu giliran, padahal lantai rumah sakit kurang bersih. Perawat kurang peduli dengan keadaan dan kondisi pasien dengan menunjukkan sikap cuek, kurang sopan, tidak ramah, tidak komunikatif dan bertingkah seenaknya. Salah satu prosedur pelayanan yang dianggap sangat berbelit-belit adalah prosedur mengenai alur pasien berobat. Persyaratan bagi peserta Jamkesmas juga dinilai cukup rumit. Sering kali petugas rumah sakit kurang disiplin, tidak hanya para dokter tetapi seluruh petugas. Hal ini bisa dilihat dari peserta apel pagi yang sangat sedikit. Kamar Rawat Inap khusus pengguna Jamkesmas dibatasi dengan fasilitas kamar kelas III yang kurang nyaman dalam penyediaan fasilitasnya. Bukan hanya kurang disiplin, petugas rumah sakit juga kurang bertanggungjawab dengan tugas-tugasnya. Mereka sering pulang lebih awal padahal tugas belum selesai dikerjakan. Selain itu dalam menunggu obat di apoteker Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang juga sangat lama. Tidak adanya penjagaan yang ketat dari satpam membuat rumah sakit menjadi tidak aman karena siapa saja bisa masuk ke wilayah rumah sakit meski tidak sedang dalam jam berkunjung.

B. TUJUAN Tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui dan menganalisis dimensi kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. 2. Mengetahui dan menganalisis aspek-aspek yang mempengaruhi kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. TEORI 1. Administrasi Publik Menurut Prajudi Atmosudiro dalam Inu Kencana Syafie (2006 : 19) mengungkapkan bahwa administrasi publik adalah administrasi dari negara sebagai organisasi dan administrasi yang mengejar tercapainya tujuan-tujuan yang bersifat kenegaraan. Lebih lanjut, Dwight Waldo mengemukakan bahwa administrasi publik adalah manajemen dan organisasi dari manusia-manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah. 2. Manajemen Publik Manajemen publik adalah adalah salah satu unsur yang terdapat dalam disiplin ilmu administrasi publik. Pada dasarnya manajemen digunakan oleh semua tipe organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dalam rangka kegiatan penyelenggaraan pelayanan publik. Sedangkan pelayanan publik yang tertuang dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No: 63/KEP/M.PAN/7/2003 diartikan sebagai segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.( LAN RI, 2007: 1) 3. Kualitas Pelayanan Publik Goetsch dan Davis (LANRI, 2006: 16) mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai suatu kondisi yang dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Menurut Zeithaml, Parasuraman dan

Berry (Soekarwo, 2006: 74) kualitas pelayanan dapat dilihat dari dimensi tangible, empathy, reliable, responsiveness, dan assurance. C. METODE 1. Desain Penelitian Di dalam penelitian yang berjudul Analisis Dimensi Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang ini digunakan metode penelitian kualitatif. 2. Situs Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang yang terletak di Jalan Dr.Soetomo nomor 42 Kalisari Batang, Jawa Tengah. 3. Subjek Penelitian a. Pasien rawat jalan dan rawatb inap Rumah Sakit UmumDaerah Kabupaten Batang, b. Pengunjung rumah sakit, c. Petugas garda depan pelayanan kesehatan RSUD Kabupaten Batang yaitu dokter dan perawat. 4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi b. Wawancara c. Dokumentasi ISI MAKALAH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN Tangible Tangible (bukti langsung) yaitu masyarakat terkesan dengan tampilan fisik dan tampilan pelayanan yang langsung bisa dirasakan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2004, salah satu prinsip pelayanan publik yang harus dipenuhi adalah adanya kenyamanan lingkungan dan kelengkapan fasilitas pendukung yang memadai. Lingkungan pelayanan harus tertib dan teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, rapi dan

bersih, lingkungan yang indah dan sehat,serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung layanan seperti parkir, toilet, tempat ibadah, dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang yang kurang kondusif tersebut menyebabkan pelanggan (pasien) kurang nyaman berada disana. Hal ini tidak sesuai dengan salah satu prinsip pelayanan publik yaitu kenyaman lingkungan. Fasilitas pelayanan yang kurang lengkap ini membuat masyarakat merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Daerah dan menuntut adaya upaya peningkatan mutu yang harus segera dilakukan. Empathy Empathy yaitu sikap dan perilaku yang selalu memperhatikan dan peduli terhadap kepentingan pelanggan secara individual. Hal ini bisa dinilai dari tingkat kesopanan dan keramahan para petugas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Masyarakat Batang merupakan masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai dan norma. Nilai dan norma yang berlaku di masyarakat ini diantaranya keramahan dan kesopanan seseorang. Pasien akan lebih senang bila bertemu dengan petugas yang melayani dengan senyuman dan sapaan ramah yang diberikan. Sikap perhatian, sabar dan bersahabat inilah yang sanggup menularkan semangat bagi pasien saat ingin sembuh. Komunikasi dan empati yang baik dari petugas rumah sakit akan mampu merespon pasien dengan lebih komprehensif. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, rata-rata pasien memberikan kritik kepada petugas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang khususnya para perawat dan pegawai administrasi seperti penjaga loket.. Para perawat dinilai kurang sopan dalam melayani pasien bahkan cenderung acuh tak acuh dan kurang bersahabat, begitu pula petugas loket pendaftaran dan kasir. Reliable Reliable yaitu pemberian pelayanan secara akurat dan dapat diandalkan sesuai dengan standar yang dijanjikan. Standar merupakan nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu yang harus dicapai. Pelaksanaan pelayanan RSUD Kabupaten Batang didasarkan atas Standard Operating Procedure (SOP) pada setiap jenis layanan. SOP adalah suatu panduan yang menjelaskan secara terperinci bagaimana suatu proses harus dilaksanakan. Sementara hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur di RSUD Kabupaten Batang mengenai alur pelayanan

di poliklinik yang berbelit-belit, persyaratan pelayanan yang harus dipenuhi cukup rumit dan banyak sehingga tidak efisien, dan banyak petugas yang tidak disiplin dalam menjalankan tugas. Responsiveness Salah satu dimensi pelayanan publik yang harus diselenggarakan dengan baik adalah dimensi Responsiveness. Responsiveness yaitu kerelaan untuk menolong pengguna layanan secara ikhlas dan sigap dalam memberikan pelayanan. Unsur pelayanan di RSUD Kabupaten Batang yang dianggap masih kurang optimal adalah keadilan pelayanan sudah bagus namun pasien rawat inap bagi peserta Jamkesmas hanya terbatas menginap di kamar kelas III dan petugas kebersihannya hanya membersihkan kamar kelas III dua hari seklai. Selain itu tanggung jawab petugas pelayanan dinilai masih kurang dan kecepatan pelayanan yang tidak sesuai dengan standarnya. Assurance Assurance yaitu terjamin kualitas dan keamanan pelayanan sehingga masyarakat terbebas dari resiko atau keragu-raguan. Rasa aman terhadap pelayanan publik dapat diperoleh jika terdapat jaminan keselamatan untuk penyelenggaraan pelayanan yang dilakukan. Proses pelayanan yang sesuai dengan prosedur dan terstruktur akan memberikan kesan positif kepada masyarakat pengguna layanan. kompetensi petugas dinilai sudah mumpuni namun keamanan lingkungan masih diragukan karena sistem keamanan mengenai jam besuk pasien tidak berjalan semestinya. ASPEK YANG BERPENGARUH DALAM KUALITAS PELAYANAN Sumber daya manusia dalam hal ini adalah petugas rumah sakit khususnya para perawat dan staf rumah sakit belum bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas. Faktor ini dipicu karena sistem manajemen yang kurang ketat mulai dari perekrutan, pembinaa sampai evaluasi kinerjanya. Selain dari sistem manajemen dan ketiadaan komitmen para pegawai, juga kurangnya partisipasi masyarakat dalam menyalurkan inspirasi serta keluhan yang dirasakan saat menerima pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Rendahnya profesionalisme dari petugas penyelenggara pelayanan rumah sakit semakin memperburuk kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

PENUTUP KESIMPULAN Kualitas Pelayanan merupakan suatu keadaan yang mencapai harapan masyarakat mengenai produk dan jasa pelayanan meliputi tangible, empati, reliable, responsiveness, dan assurance yang didalamnya terdapat faktor sumber daya, sistem, dan strategi pelayanan yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa informan, Rumah Sakit Umum Daerah masih memiliki kualitas pelayanan yang rendah dan belum dapat memenuhi kepuasan pelanggan secara optimal dilihat dari dimensi kualitas pelayanan. SARAN Peningkatan mutu dan kualitas pelayanan ini harus dimulai dari komitmen yag kuat dan profesionalisme yang tinggi supaya sistem yang ada bisa berjalan dengan optimal sehingga mampu mencapi kepuasan pelanggan. Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang juga sangat diperlukan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pasien melalui penyediaan kotak saran atau jenis layanan pengaduan lainnya. DAFTAR PUSTAKA LANRI.(2006). Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Jakarta: LAN. LANRI.(2007). Penerapan Maklumat Pelayanan. Jakarta: LAN. Soekarwo, dkk. (2006). Pelayanan Publik dari Dominasi ke Partisipasi. Surabaya: Airlangga University Press. Syafiie, Inu Kencana. 2006. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta. PT Rineka Cipta.