BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah sebuah karya mini objek yang dicipta oleh seorang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

REPRESENTASI OEDIPUS KOMPLEKS DALAM NOVEL CERITA CINTA ENRICO KARYA AYU UTAMI (KAJIAN PSIKOANALISIS) Septiani Dewi

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia adalah kecemasan neurotik. yang sudah beroperasi sebelum bayi berhubungan dengan dunia luar.

Teori Sigmund Freud. Sejarah hidup, Struktur Kepribadian dan Perkembangan Psikoseksual. Fitriani, S. Psi., MA. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. definisi serta perbedaan karya sastra sebagai karya seni dan karya sastra sebagai

lain sastra selalu berkembang. Selain unsur-unsur yang ada di dalam teks, karya

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Kegelisahan adalah perasaan gelisah; kekhawatiran; kecemasan. Konsep kegelisahan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. situ, acap kali sebuah novel merupakan hasil endapan pengalaman pengarang. yang sarat dengan perenungan akan kehidupan.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilihat pada penyajian sampul-sampul buku karya sastra yang hampir selalu menjadikan sketsa

Bab 4. Simpulan dan Saran. Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Feri Muhamad Sukur, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. perenungan dan imajinasi secara sadar dari hal-hal yang diketahui, dihindari,

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sastranya. Bisa dibilang, kehidupan masyarakat Jepang sangat erat kaitannya

ANALISIS PSIKOLOGI UNSUR BAWAH SADAR TOKOH UTAMANOVEL MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah cermin dari realitas sosial. Permasalahan yang

BAB 5. Ringkasan. memaparkan ringkasan isi skripsi yang mengenai latar belakang penyebab hiperseksual

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Rashomon karya

BAB I PENDAHULUAN. terkenal adalah Senseijutsu Satsujin Jiken. Novel ini berhasil menjadi finalis dalam

BAB 1. Pendahuluan. daripada karya fiksi (Wellek & Warren, 1995:3-4). Sastra memiliki fungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra memberikan pelajaran penting bagi kehidupan manusia. Dalam karya terdapat pesan-pesan sosial, moral, dan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Chapter 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY CHARACTER IN HENRY JAMES WASHINGTON SQUARE USING SIGMUND FREUD S PSYCHOANALYSIS THEORY.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam ekspresi ungkapan pengalaman pribadi, pemikiran,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Secara keseluruhan penelitian dan pembahasan tentang novel Serat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

FASE PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan karya seni tulis yang diciptakan seorang pengarang sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Kesusastraan Menurut Nurgiyantoro dan Putu Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang pengarang akan mencoba menggambarkan realitas yang ada ke dalam

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

Psikologi Kepribadian I Sejarah Psikoanalisa Dasar & Teori Sigmund Freud

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Alwi (2007:588) mengatakan

OEDIPUS-KOMPLEKS PADA TOKOH MA KUN DALAM NOVEL TOKYO TAWĀ: OKAN TO BOKU, TOKIDOKI, OTON KARYA RIRI FURANKI

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang memuaskan sehingga banyak sastrawan yang mencoba membuat batasan-batasan

BAB IV KESIMPULAN. Sampan Zulaiha merupakan manifestasi dari hasrat dan kekurangan yang ada

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI PENDEKATAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui bentuk bahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai mediumnya (Semi, 1993:8). Novel dan cerita pendek (disingkat

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak pernah terlepas dari realitas sosial (Pradopo, 2009:114).

APLIKASI KONSEP-KONSEP PSIKOANALAISIS DALAM KONSELING KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk gambaran kongkrit yang menggunakan alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Citra tokoh..., Vidya Dwina Paramita, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berupa perilaku abnormal atau dalam hal ini yaitu anomali.

BAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Latar belakang..., Ardhanariswari, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44). Karya

BAB 1 PENDAHULUAN. antara individu dengan sesamanya. Berawal dari bahasa tersebut manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh. dengan pandangannya (Nurgiyantoro, 1995: 2).

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan secara luas oleh pengarang melalui pemikiran-pemikiran yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Terry Eagleton (dalam Dewojati, 2014: 1) pernah memaparkan karya sastra

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu institusi budaya yang mempengaruhi dan dipengaruhi kenyataan sosial. Seorang seniman atau pengarang akan melibatkan sebuah emosi psikisnya ke dalam karya sastra. keinginan dan hasrat-hasrat dalam dirinya tidak bisa semua diwujudkan pada dunia nyata. Jadi secara tidak langsung sebuah karya sastra (novel) merupakan pemuasan jiwanya terhadap keinginan. Menurut Freud (dalam Wellek dan Warren, 1989:92), seniman asal mulanya adalah seorang yang lari dari kenyataan ketika untuk pertama kalinya ia tidak dapat memenuhi tuntutan untuk menyangkal pemuasan insting. Kemudian dalam kehidupan fantasinya ia memuaskan keinginan erotis dan ambisinya. Tetapi ia dapat menemukan jalan untuk keluar dari dunia fantasi ini dan kembali ke kenyataan dan dengan bakatnya yang istimewa, ia dapat membentuk fantasinya menjadi suatu jenis realitas baru, dan orang menerimanya sebagai bentuk perenungan hidup yang bernilai. Sejalan dengan hal tersebut, Ayu Utami sebagai pengarang menyatakan imajisnya dalam sebuah karya sastra dengan menulis novel Cerita Cinta Enrico. Cerita Cinta Enrico merupakan novel kelima dari Ayu Utami yang pada umumnya dikenal sebagai penulis perempuan yang berani mengemukakan tentang sensualitas dan pendobrakan agama. Karya-karya Ayu Utami tidak hanya sekedar berisi pengukuhan kepercayaan diri dalam membongkar hegemoni. Karya-karya tersebut juga mengangkat sisi yang lebih kelam dari sensualitas, ketidakberdayaan dan kebebasan sensualitas dalam karya-karya Ayu Utami. Namun berbeda pada novel Cerita Cinta Enrico, dalam novel ini gaya penceritaan Ayu Utami yang lebih ringan tidak cenderung berat dan tidak berbicara tentang feminisme.

2 Novel Cerita Cinta Enrico adalah kisah nyata seorang anak yang lahir bersamaan dengan pemberontakan PRRI. Ia menjadi bayi gerilya sejak usia satu hari beranjak dewasa ia menjadi aktivis di ITB pada Orde Baru. Merasa dikebiri rezim, ia merindukan tumbangnya Soeharto. Cerita Cinta Enrico adalah kisah cinta dalam bentangan sejarah Indonesia sejak era pemberontakan daerah hingga reformasi. Kisah cintanya berawal dari pasca pemberontakan PRRI. Cinta dan rasa kagum terhadap ibunya hingga ia harus merasakan patah hati oleh ibunya sendiri dan menjadi alasan kuat Enrico untuk tidak menikah dan beragama. Namun, masuk pada masa pemerintahan Orde Baru Enrico jatuh cinta kepada sosok perempuan yang menurutnya adalah perwujudan dari sosok ibunya di masa lalu. Tokoh Enrico sangat mengagumi dan mencintai Ibunya dan merasa bersaing dengan Ayahnya. Enrico juga menganggap ibunya sebagai kekasih. Namun, ia merasa patah hati dengan perbedaan sikap ibu yang telah mengikuti ajaran Saksi Yehua. Enrico patah hati, sehingga ia memutuskan untuk tidak tertarik kepada perempuan. Namun, pada usianya yang ke 50 ia bertemu dengan tokoh A yang mengingatkan kepada sosok Ibu. Dan akhirnya, ia memutuskan untuk menikah dengan tokoh A. Hal ini mencerminkan gejala oedipus kompleks, karena menurut Freud oedipus kompleks merupakan kateksis objek seksual orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan dengan orang tua yang sejenis. Anak laki-laki ingin memiliki ibunya dan ingin menyingkirkan ayahnya sebaliknya anak perempuan ingin memiliki ayahnya dan menyingkirkan ibunya. Namun yang terjadi pada tokoh Enrico gejala oedipus kompleks sederhana. Hal yang terjadi pada tokoh utama dalam novel Cerita Cinta Enrico kini menjadi fenomena di dalam masyarakat yakni fenomena anak mami yang bisa menjadi penyebab oedipus kompleks. Normalnya semakin dewasa seseorang, ia semakin mandiri, mampu bertindak dan mengambil keputusan tanpa tergantung pada figur tertentu. Namun, kenyataan menunjukkan ada pribadi-pribadi yang gagal mencapai perkembangan tersebut. Cukup banyak pria dewasa yang masih berkiblat pada ibunya. Tampaknya fenomena menyerupai oedipus kompleks saat ini banyak

3 terjadi, bahwa cukup banyak pria dewasa yang masih bergantung pada ibunya. oedipus kompleks adalah istilah Sigmund Freud untuk menggambarkan kecenderungan anak laki-laki usia 3-5 tahun pada fase phallik berkompetisi dengan ayahnya untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang ibu dan dorongan seksual terhadap ibu dikendalikan karena rasa takut akan hukuman dari ayah. Konsep oedipus kompleks merupakan bagian dari penjelasan Freud mengenai tahapan-tahapan perkembangan kepribadian dari lahir hingga akil baligh yang tidak lepas dari adanya libido. Kini banyak terjadi fenomena Anak Mami, dalam memahami fenomena laki-laki anak mami, kita tidak dapat begitu saja berpegang pada konsep oedipus kompleks bila dipahami dalam konteks teori Freud libido mendasari perilaku. Kita tidak menafsirkan kenyataan bahwa kasus-kasus incest (hubungan seksual antara anak dan orangtua) terjadi dalam masyarakat, tetapi gejala laki-laki anak mami biasanya tidak sampai pada relasi, bahkan dorongan seksual. Masih banyak kasus lain yang menunjukkan hubungan lekat ibu. Kasus oedipus kompleks biasanya sulit menemukan jodoh karena terobsesi akan ibunya. Ia terus menjadikan ibunya sebagai pusat hidupnya. Anak laki-laki memperlakukan ibunya seperti benda kesayangan yang mudah pecah, yang harus terus dijaga. Sementara wanita lain yang sempat dekat dengannya dituntut untuk menjadi seperti ibunya. Laki-laki yang tak sanggup lepas dari ibu umumnya sulit mendapatkan pasangan. Ia akan menuntut pasangannya sama dengan ibunya. Mereka tidak mampu memberikan cinta secara dewasa karena sebenarnya mengalami fiksasi dalam perkembangan, yakni tetap menjadi anak-anak yang memerlukan kasih sayang dan perlindungan dari ibunya. Mengapa fenomena oedipus kompleks terjadi, hal ini disebabkan karena faktor yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian seseorang, khususnya hubungan anak dengan orang-orang terdekat. Hal ini tergambar dari novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami. Oleh karena itu, penulis menerapkan teori psikoanalisis Freud mengenai representasi Oedipus kompleks dalam novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami akan dibahas dari sudut pandang psikoanalisis baik dari struktur kepribadian, dinamika kepribadian

4 dan perkembangan kepribadian, dari situ akan terlihat gejala-gejala dan ciri-ciri Oedipus kompleks yang terjadi pada tokoh. Penelitian sebelumnya mengenai psikoanalisis terhadap karya sastra pernah dilakukan oleh An An Andriany dengan judul Sawangan Psikoanalisis kana Novel Panganten Karya Deden Abdul Azis Penelitian tersebut mengacu pada struktur kepribadian Freudian mengenai wilayah ketaksadaran yaitu id dan ego yang kemudian muncul super ego yang diterapkan untuk menganalisis kejiwaan tokohtokoh. Selain itu pembacaan psikoanalisis dilakukan juga oleh Meka Mestiarini dengan judul On Being Prostitute: Analysis of The Main Characters in The Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur by Dahlan Muhidin (An Analysis Using Freuds Psychoanalysis Perspective) yang juga menggunakan teori struktur kepribadian Freud untuk menganalisis formasi dan mekanisme ketiga instansi (id, ego, superego) dalam kepribadian tokoh-tokohnya. Ada pula penelitian lainnya yaitu oleh Agus Fauzi dengan judul Kajian Psikoanalisis Cerpen-Cerpen dalam Antologi Membunuh Orang Gila Karya Sapardi Djoko Damono penelitian tersebut mengacu pada teori psikoanalisis Lacan mengenai konsepsi hasrat yang pendeskripsiannya berdasarkan pada identifikasi dan korporasi dalam intervensinya budaya yang dimunculkan dalam cerpen berdasarkan berbagai paparan dan bentuk hasrat subjek (tokoh) dan cara budaya tersebut bekerja melalui berbagai bentuk hasrat sesuai dengan apa yang telah dikonsepsikan oleh Lacan. Penelitian-penelitian dengan menggunakan pendekatan psikoanalisis umumnya diterapkan untuk menganalisis karya drama akan tetapi tak sedikit pula yang menerapkannya pada cerpen ataupun novel seperti yang dilakukan oleh Kurniasih (berupa esei, dalam Bracher 2005:295) pada karya Nukila Amal berjudul Cala Ibi (2003) bertolak pada teori Cermin Lacanian sebagai proses penemuan subjek. Penelitian ini lebih kepada konsep kepribadian ketidaksadaran seorang manusia.

5 Psikoanalisis terhadap karya sastra merupakan alternatif kajian yang relevan dengan kasus yang terjadi dalam novel Cerita Cinta Enrico. Karena, dalam novel karya Ayu Utami cerita yang paling ditonjolkan adalah kasus oedipus kompleks yang merupakan sebutan untuk seorang anak lelaki yang mempunyai hasrat mencintai secara berlebihan terhadap ibunya dan merasa cemburu terhadap ayahnya sendiri. Oleh karena itu, peneliti mengangkat sebuah judul Representasi oedipus kompleks dalam Novel Cerita Cinta Enrico Karya Ayu Utami (Kajian Psikoanalisis). 1.2 Batasan Masalah Dari latar belakang masalah yang diuraikan, bahwa penelitian ini bermaksud mengkaji gejala-gejala oedipus Kompleks yang terjadi pada tokoh utama pada novel Cerita Cinta Enrico ditinjau dari kajian psikoanalisis. Karya sastra adalah teks otonom yang dapat dikaji dalam pendekatan psikoanalisis karena karya sastra dapat menampakan gejala-gejala psikologis pada tokoh-tokohnya. Gejala-gejala tersebut timbul akibat pengaruh kolektivitas dalam suatu lingkungan budaya merupakan menjadi suatu bahan dasar dalam membangun cerita sebab karya sastra mempelajari manusia dan mengajar manusia sebagai pembaca teks. 1.3 Rumusan Masalah Untuk menjelaskan arah penelitian ini, peneliti merumuskan masalah yang akan menjadi inti bahasan pada penelitian ini. Ada pun hal yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah struktur novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami? 2. Bagaimanakah representasi oedipus kompleks dalam novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami apabila didasarkan pada konsepsi psikoanalisis Freud?

6 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui struktur novel Cerita Cinta Enrico karya Ayu Utami. 2. Menafsirkan representasi Oedipus kompleks yang terdapat pada novel Cerita Cinta Enrico konsepsi psikoanalisis. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Teoretis Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi penelitian bagi penelitianpenelitian yang menggunakan pendekatan psikoanalisis, selain itu menambah pembendaharaan penelitian sastra yang menggunakan psikoanalisis. 2. Praktis Dalam penelitian ini untuk kepentingan luas, penelitian ini diharapkan dapat menjadi cerminan prilaku yang sering terjadi di masyarakat yang mengalami oedipus kompleks. Hal ini diharapkan dapat menjadi penyadaran mengenai karakter lelaki anak mami yang mendekati kepada gejala oedipus kompleks.