HUBUNGAN ATTACHMENT DAN SIBLING RIVALRY PADA REMAJA AWAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung

Nama : Wienda Tridimita Ayu NPM : Fakultas : Psikologi Jurusan : Psikologi Pembimbing : Prof. Hera Lestari Mikarsa, Ph.D

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diterapkan oleh orang tua subjek, dan tingkat sbling rivalry subjek.

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB II LANDASAN TEORI. Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kecenderungan Perilaku Bullying

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. 2003). Menurut jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk ke dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel yang diteliti (Azwar, 2007: 5). Gambar 3.1. Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang diteliti:

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kontrol Diri Pada Remaja Akhir

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang. Pola hubungan yang terbangun pada masa kanak-kanak dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA SIBLING RIVALRY PADA BALITA DI KEMUKIMAN KANDANG KECAMATAN KLUET SELATAN ACEH SELATAN TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

Hubungan Work Family Conflict Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Wanita Perusahaan X

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode

Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel Penelitian. kerendahahtian dan pemaafan pada mahasiswa, untuk membuktikan hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk melakukan penelitianya. Penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan.

Hubungan antara Attachment Ibu-Anak, Attachment Ayah-Anak, dan Self- Esteem pada Remaja Akhir

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar tahun dan

HUBUNGAN KELEKATAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN REMAJA

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pertama kalinya. Menurut Santrock 2002: 56 ( dalam Arif 2013 : 1),

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kali oleh seorang psikiater asal Inggris bernama John Bowlby pada tahun 1969.

BAB III METODE PENELITIAN. berada pada tingkatan sekolah menengah pertama. Penelitian dilakukan di

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Metodologi Penelitian

Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Karyawan Bank BPRS Al-Salam Cinere- Depok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian. korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional bertujuan untuk. B. Variabel Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Perilaku konsumtif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan tempat utama dimana seorang anak tumbuh dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. analisa data serta validitas dan reabilitas alat ukur. penelitian, untuk menentukan desai penelitian yang dipakai:

Transkripsi:

HUBUNGAN ATTACHMENT DAN SIBLING RIVALRY PADA REMAJA AWAL Shabrina Khairunnisa 16511716 3PA01

LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan masa dimana individu mulai berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia yang dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat yang sama. Ketidakmatangan dalam hubungan keluarga seperti yang ditunjukkan oleh adanya pertengkaran dengan anggota-anggota keluarga, terus menerus mengkritik atau membuat komentarkomentar yang merendahkan tentang penampilan atau perilaku anggota keluarga, sering terjadi pada tahun-tahun awal masa remaja (Hurlock, 1980). Hal yang telah dikenal secara umum adalah sibling rivalry yang diyakini muncul dari kecenderungan persaingan antara saudara kandung untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua (Sprinthall dan Collins, 1996). Sibling rivalry muncul seiring usaha yang dilakukan oleh seorang anak dalam memenuhi kebutuhan emosionalnya secara lebih matang. Dalam artian bahwa saat ini anak sedang belajar untuk memberi dan menerima kasih sayang. Tetapi berbagi kasih sayang dengan saudara kandung bukanlah hal yang mudah. Pada masa periode transisi remaja, keberadaan figur attachment sangat diperlukan.

Tujuan penelitian Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat hubungan antara attachment terhadap sibling rivalry pada remaja awal. Manfaat penelitian Manfaat teoritis Diharapkan penelitian dapat melengkapi hasil penelitian di bidang psikologi perkembangan tentang attachment dan sibling rivalry pada remaja awal. Manfaat praktis Bagi orang tua: Menyadari pentingnya peran orang tua dalam hubungan saudara kandung. Memperlakukan anak-anak mereka dengan lebih adil dan memahami cara merespon sibling rivalry pada anak saat dibutuhkan. Bagi remaja: Mengetahui pentingnya peningkatan kualitas hubungan antara saudara kandung sehingga pertengkaran antar saudara kandung dapat diatasi.

TINJAUAN PUSTAKA Variabel Terikat : Sibling Rivalry Definisi Benson dan Haith (2009) sibling rivalry adalah kebencian dan kecemburuan pada saudara kandung yang umumnya terkait dengan persaingan untuk mendapatkan kasih sayang, perhatian dan penerimaan dari orang tua. Faktor-faktor yang menyebabkan sibling rivalry Menurut Mcdowell (1996) sibling rivalry dapat terjadi karena beberapa faktor: 1) Kecemburuan 2) Perbandingan yang tidak sehat 3) Perubahan peran 4) Stress 5) Egoisme atau kesulitan berbagi sumber daya yang terbatas 6) Keinginan untuk mendapatkan perhatian

TINJAUAN PUSTAKA Variabel Bebas : Attachment Definisi Menurut Bowlby (dalam Benson dan Haith, 2009) attachment adalah ikatan emosional yang dibangun dan dikembangkan oleh bayi dan pengasuh utamanya dalam konteks interaksi sehari-hari. Dimensi attachment Menurut Armsden dan Greenberg (dalam Barrocas, 2006) terdapat tiga dimensi yang mendasari attachment yaitu: 1) Komunikasi (communication) 2) Kepercayaan (trust) 3) Keterasingan (alienation)

Remaja A Definisi remaja Papalia dan Olds (2009) remaja adalah transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang meliputi perkembangan fisik, kognitif dan psikososial. Pembagian masa Remaja Menurut Monks dan Knoers (2006) Batasan usia remaja adalah masa diantara usia 12-21 tahun dengan perincian 12-15 tahun masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan dan 18-21 tahun masa remaja akhir

Hubungan attachment dan sibling rivalry pada remaja awal Pengaruh dari kualitas interaksi antara orang tua dan anak terhadap hubungan anak dengan saudara kandungnya telah didukung oleh beberapa studi. Setiawati dan Zulkaida (2007) dalam penelitianya yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sibling rivalry, menunjukkan hasil penelitian bahwa anak sulung yang diasuh oleh single father mengalami sibling rivalry yang berawal dari rasa cemburu pada adiknya. Karena ia merasa ayahnya pilih kasih dalam memperlakukan keduanya. Menurut Volling (dalam Hart dan Legerstee, 2010) pada saat anak kedua lahir, anak sulung telah sebelumnya membentuk attachment dengan pengasuh mereka. Dengan diperkenalkannya saudaranya yang baru, attachment anak sulung dengan orangtuanya menjadi terancam dan akibatnya mereka bisa merasa iri. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Furman dan Buhrmester (1985) menyebutkan bahwa terdapat dua dimensi hubungan saudara kandung yang saling berkorelasi yaitu conflict dan rivalry, dimana persepsi dari pemberian perhatian yang berbeda dari orang tua bisa mendorong perasaan antagonisme dan dapat menimbulkan konflik diantara saudara kandung. Dari beberapa penelitian tersebut, dapat terlihat bahwa kualitas interaksi antara orangtua-anak dan antara anak dengan saudara kandungnya sangat berhubungan dan dapat saling mempengaruhi antar satu sama lain.

Hipotesis Pada penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis bahwa terdapat hubungan antara attachment dengan sibling rivalry pada remaja awal.

Subjek penelitian Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi pada penelitian ini sebanyak 702 orang remaja yang berusia 13 dan 14 tahun yang tinggal di wilayah Depok dan sekitarnya. Sampel pada penelitian ini terdiri atas 140 orang remaja awal dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan yang sedang menjalani pendidikan formal SMP kelas VIII dan IX, usia 13 dan 14 tahun, memiliki saudara kandung dan tinggal di wilayah Depok dan sekitarnya.

Teknik Pengumpulan Data 1. Skala ukur attachment Untuk melihat skor attachment dalam penelitian ini, peneliti mengadaptasi skala IPPA (Inventory of Parent and Peer Attachment). 2. Skala ukur sibling rivalry Untuk melihat skor sibling rivalry dalam penelitian ini, pengukuran sibling rivalry menggunakan skala yang dibuat oleh peneliti berdasarkan pada faktor sibling rivalry menurut Mcdowell (1996).

Validitas dan Reabilitas alat pengumpulan data Validitas mempunyai arti sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Suatu pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur (Azwar, 2012). Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya. Suatu pengukuran dapat dikatakan reliabel jika pengukuran tersebut mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi dan suatu tes dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila skor-tampak tes itu berkorelasi tingggi dengan skor-murninya sendiri (Azwar,2012). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini mengggunakan teknik analisis varian alpha Cronbach.

Teknik analisis data Penelitian ini menggunakan analisis data statistik parametris yaitu dengan menggunakan korelasi Product Moment untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows.