INTERNATIONAL SEMINAR:

dokumen-dokumen yang mirip
VâÜ ÜvâÄâÅ i àtx 15/10/2015. Peran Kolegium dalam Pengembangan Program Spesialis Keperawatan Intensif. Oleh:

Sandy Kartasasmita, M.Psi., Psikoterapis., Psikolog., CMHA., CBA FORENSIC PSYCHOLOGY

KONGRES REGIONAL II. AIPViKI JAWA TENGAH. Semarang, 9-10 Oktober 2015

PW 213 KEPERAWATAN PROFESIONAL

PROPOSAL. Seminar Internet Marketing 2014 Building Entrepreneurship Through Internet Marketing KEMENTERIAN RELASI DAN ALUMNI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan

SISTEM PENGEMBANGAN KARIR PERAWAT

PEDOMAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) PERAWAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Fenomena maraknya kriminalitas di era globalisasi. semakin merisaukan segala pihak.

INDONESIA NATIONAL NURSES ASSOCIATIONS COMPETENCIES FRAMEWORK

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER KEGAWATDARURATAN TRAUMA SEMESTER VI TA. 2016/ 2017

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI, SUMBER DAYA, SIKAP DAN STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PRIVILEGE

SISTEM LEGISLASI TENAGA KEPERAWATAN. Sumijatun Oktober 2008

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KLINIK AKREDITASI LAM-PTKes 2017

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses

PROPOSAL PERHIMPUNAN KLINIK DAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER INDONESIA CABANG JAKARTA TIMUR. pr2

PERBEDAAN MOTIVASI MAHASISWA MENJADI PERAWAT SEBELUM DAN SETELAH MENJALANI PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN PADA MAHASISWA PSIK FK UNUD SEMESTER IV

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

Yogyakarta, 20 Februari : 121/A.20/II/Nusa.Hk-2017 : Pelatihan Hukum Kesehatan : 1 bendel ToR Kegiatan

PENILAIAN KINERJA PERAWAT DAN STAF KLINIS LAINNYA

BORANG UJI-DIRI PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PERDOKLA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KELAUTAN (PERDOKLA)


Menyongsong Perspektif Baru Perlindungan Saksi dan Korban dalam Revisi Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

B. KEGIATAN Seminar Nasional dan Workshop Bidang Penjaminan Mutu Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia tahun 2018.

Informasi Registrasi Peserta Pertemuan Tahunan LAM-PTKes (IAAHEH Annual Meeting) 2016

BAB I PENDAHULUAN. wilayah. Sebuah Rumah Sakit akan memberikan pelayanan optimal jika didukung

BAB I DEFINISI Proses Keredensial (Credentialing): Proses Re- Kewenangan klinis (clinical privilege) : Surat Penugasan (clinical Appointment) Tenaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIII SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN KESEIMBANGAN CAIRAN

Kebijakan dan Langkah Strategis Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia Unggul

BAB I PENDAHULUAN. (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S.

Keperawatan sebagai Terapi pada Keperawatan Medikal Bedah

Hari : Jumat dan Sabtu Tanggal : 8 s.d 9 Mei 2015 Tempat : Auditorium Fakultas Ekonomi FE UNY Kampus Karangmalang Yogyakarta

AREA PRAKTEK MANDIRI KEPERAWATAN. OLEH : M. Margaretha U.W

SOFT SKILLS MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2012

PROPOSAL KEGIATAN WORKSHOP IMPLEMENTASI DOKUMEN AKADEMIK BAGI PENDIDIKAN TINGGI VOKASI KEPERAWATAN INDONESIA

LTC DAN REHABILATION C

bermuara pada budaya peningkatan mutu berkelanjutan (culture of continuous quality improvement).

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk

Satuan Kredit Profesi (SKP) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) PENDAHULUAN

PENGARUH MENTORING PERAWAT BARU TERHADAP PERILAKU CARING DI RUANG VIP RSUD BANYUMAS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

SURAT KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS WILAYAH PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 187/DPW.PPNI/SK/K.

BAB I PENDAHULUAN. modern. Perkembangan tersebut membawa dampak bagi peningkatan. kebutuhan tenaga keperawatan profesional yang adaptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.

KERANGKA ACUAN KERJA Sosialisasi LAM-PTKes Tahap II untuk Bidang Ilmu Keperawatan dan Tahap I untuk Bidang Ilmu Gizi (22 23 Mei 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter

CURRICULUM VITAE. B." PENDIDIKAN No. Universitas Fakultas Strata Tahun. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Hukum (Hukum Pidana)

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN FORMULIR PENDAFTARAN ALKALI CONTEST 2016 HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Peran Perawat dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. T. Mansyur Tanjungbalai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan

BAB III PENUTUP. tindak pidana perkosaan Laboratorium Forensik sudah berperan optimal

PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER DIES NATALIS FAKULTAS HUKUM UNNES KE-10

2. Hukum Kesehatan Indonesia : Suatu Pengantar

TERM OF REFERENCE Seminar Nasional MP EXPO 2016

KERANGKA ACUAN KERJA Sosialisasi LAM-PTKes Tahap II untuk Bidang Ilmu Keperawatan dan Tahap I untuk Bidang Ilmu Gizi (22 23 Mei 2015)

Term of Reference PELATIHAN PENYUSUNAN HOSPITAL BY LAWS -MEDICAL STAFF BY LAWS - NURSING STAFF BY LAW

HEALTH RECORDS IN LONG TERM CARE AND REHABILITATION FACILITIES

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak mempunyai hak yang bersifat asasi sebagaimana yang dimiliki

RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa

KARYA TULIS ILMIAH PERSEPSI PERAWAT TENTANG PROGRAM BPJS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD KOTA MADIUN

PEDOMAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT

Term Of Reference (TOR)

Upaya Mencegah Kanker Leher Rahim Melalui Deteksi Dini dengan Pemeriksaan Inspekulo Visual Asam Asetat (IVA) B. TUJUAN

Proposal Kegiatan One day Simposium Basic Aviation Medicine in Daily Practice PERSATUAN DOKTER SPESIALIS KEDOKTERAN PENERBANGAN INDONESIA (PERDOSPI)

PENERAPAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL: Dewi Irawaty, MA, PhD

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain.

BUKU LOG DAN BORANG PENGISIAN CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (CPD / P2KB)

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

KEMENTERIAN AGAMA RI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERIALAUDDIN MAKASSAR Sungguminasa Telp : (0411)

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, serta penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi

KONSTRIBUSI PERAWAT DALAM PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN

FK UNAIR Sematkan Gelar Kehormatan pada Pakar Bedah Saraf Dunia

Manajemen Bencana di Indonesia : Perspektif Promosi Kesehatan dan Psikologi

1. MASA AWAL J.McKeen Cattel percaya kekuatan pengaruh sugesti terhadap sensasi dan persepsi. William Stern dan F.V.Liszt menemukan bahwa bertambahnya

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SKRIPSI

Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

PROGRAM KERJA KOMITE KEPERAWATAN. RSUD Dr. DJASAMEN SARAGIH KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2014

Panduan Inspiring Talkshow & Alumni Sharing Perayaan 1 Dekade FEB UI Angkatan 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN TAHUN 2014

LAPORAN PANITIA TEMU ILMIAH NASIONAL PENELITI TAHUN 2015 Oleh : Kapuslitbang Aptika dan IKP

MAKALAH. Pengadilan HAM dan Hak Korban Pelanggaran Berat HAM. Oleh: Eko Riyadi, S.H., M.H.

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN TEXTBOOK HUKUM BERSAMA & TEMU PENULIS BUKU-BUKU HUKUM KE VII SE-INDONESIA. Denpasar-Bali, 5 September 2012 (tentatif)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, jumlah. korban meninggal , luka berat yang menderita luka ringan

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN. Masykur Khair, S.Kep., Ns

Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Riau. Sistematika Usulan Peningkatan Akreditasi Prodi

IMPLEMENTASI OTOPSI FORENSIK DI INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. akibat kecelakaan lalulintas.(mansjoer, 2002) orang (39,9%), tahun 2004 terdapat orang dengan jumlah

Yuliati, S.Kp., MM., M.Kep Yayah Karyanah, S.Sos., MM

PROPOSAL STUDI BANDING DIVISI NETWORKING

`MAKALAH MATA KULIAH HOME CARE SEJARAH DAN TREND SERTA ISU HOME CARE

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang

ABSTRAK. (v+74 halaman, 1 bagan, 10 tabel, 10 lampiran)

HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA

Transkripsi:

INTERNATIONAL SEMINAR: FORENSIC NURSING FOR HEALTH PROFESSIONAL INDONESIA IN GLOBALIZATION ERA (KEPERAWATAN FORENSIK BAGI TENAGA KEPERAWATAN PROFESIONAL INDONESIA DI ERA GLOBALISASI) JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR TAHUN 2013 Proposal Seminar Internasional Keperawatan Forensik 1

A. DASAR PEMIKIRAN Saat ini era globalisasi tidak bisa terhindarkan lagi. Tenaga keperawatan professional Indonesia perlu mempersiapkan diri diera globalisasi karena batas negara sudah tidak ada. Saat ini kasus-kasus hukum dan pidana makin marak di Indonesia sehingga para profesional keperawatan perlu terlibat langsung untuk memberikan kontribusi secara profesional dalam menghadapi masalah bangsa Indonesia tersebut. Keperawatan forensik adalah merupakan ilmu, spesialisasi atau bagian keperawatan yang baru dimana perawat memiliki lapangan pekerjaan dengan membentuk aliansi antara keperawatan, penegak hukum, dan ahli ilmu forensik. Pengertian forensik adalah hal-hal yang dimiliki atau yang berkaitan dengan hukum dan pidana. Keperawatan forensik, menurut International Association of Forensik Nursing (IAFN), adalah penggunaan ilmu keperawatan atau proses hukum; aspek kesehatan forensik yang dikombinasikan dengan pendidikan bio-psiko-sosial perawat yang terdaftar dalam penyelidikan ilmiah dan perawatan trauma dan korban kematian dan pelaku pelecehan, kekerasan, aktivitas kriminal dan kecelakaan. Perawat forensik memberikan rangkaian perawatan untuk korban dan keluarga mereka mulai di gawat darurat atau TKP dan sampai partisipasi dalam penyelidikan pidana dan pengadilan hukum. Di Amerika dan Kanada, keperawatan forensik mulai berkembang pada tahun 1995. American Nursing Association (ANA) dan Canadian Assosiation Nursing (CAN) telah mengakui keperawatan forensik sebagai salah satu spesialis keperawatan yang memiliki ruang lingkup yang berstandar pada praktek ilmu forensik. Dengan demikian, perawat diberikan identitas dan pengakuan dalam peran sebagai perawat forensik. Proposal Seminar Internasional Keperawatan Forensik 2

Sebagai perawat forensik, para perawat medikal bedah, anak, jiwa dan perawat gawat darurat memberikan asuhan keperawatan kepada antara lain: korban kekerasan, korban perkosaan, luka-luka akibat pidana baik di rumah sakit, lembaga pemasyarakatan atau di masyarakat secara luas. Dengan kata lain, perawat forensik memiliki peran yang beragam, mulai dari urusan terkait serangan seksual, penelitian kasus kematian, kejiwaan, merawat klien yang terkait kasus pidana, dan sebagai konsultan hukum. Intinya adalah keperawatan forensik bekerja untuk klien yang mengalami masalah terkait kasus-kasus hukum dan pidana. Forensic psychiatric nurses use their medical training to aid in the rehabilitation of criminal offenders, assess the well-being of crime victims and serve as expert consultants for criminal proceedings. They most commonly work for law enforcement agencies and at facilities such as prisons, mental hospitals and juvenile detention centers (ANA, 1998). Berikut ini adalah beberapa sub spesialisasi keperawatan forensik: 1. Perawat pada pelecehan seksual dan korban perkosaan. 2. Perawat forensik jiwa yang berkaitan dengan kasus kasus jiwa yang berkaitan dengan aspek hukum dan pidana. 3. Perawat forensik sebagai konsultan hukum yang berkaitan dengan aspek hukum dan pidana. 4. Perawat forensik yang menyelidiki tentang kasus-kasus kematian 5. Perawat forensik yang melakukan asuhan keperawatan di lembaga-lembaga pemasyarakatan. Proposal Seminar Internasional Keperawatan Forensik 3

B. TEMA SEMINAR Adapun tema seminar ini adalah: FORENSIC NURSING FOR HEALTH PROFESSIONAL INDONESIA IN GLOBALIZATION ERA (KEPERAWATAN FORENSIK BAGI TENAGA KEPERAWATAN PROFESIONAL INDONESIA DI ERA GLOBALISASI) C. TUJUAN 1. U m u m : Diperolehnya informasi terkait dengan bidang spesialisasi baru dalam profesi keperawatan keperawatan forensik sebagai dasar bagi perawat Indonesia sebagai tenaga kesehatan dalam mengembangkan dan melakukan asuhan keperawatan pada bidang spesialisasi ini serta perspektif dari pandangan Islam dan bidang Forensik kepolisian. 2. Khusus : a. Diperolehnya informasi tentang perawat forensik sebagai pemeriksa yang berkaitan pelecehan seksual dan korban perkosaan. b. Diperolehnya informasi tentang perawat forensik jiwa yang bekerja yang berkaitan dengan kasus kasus jiwa akibat aspek hukum dan pidana. c. Diperolehnya informasi tentang perawat forensik sebagai konsultan hukum yang bekerja berkaitan dengan aspek hukum dan pidana dalam bidang kesehatan. d. Diperolehnya informasi tentang perawat forensik yang menyelidiki tentang kasus kasus kematian. e. Diperolehnya informasi tentang keperawatan forensik yang melakukan asuhan keperawatan di lembaga-lembaga pemasyarakatan. Proposal Seminar Internasional Keperawatan Forensik 4

f. Diketahuinya forensik nursing dalam perspektif islam g. Diketahuinya prospek forensic nursing di Indonesia D. TOPIK BAHASAN: 1. Keperawatan forensik sebagai bidang atau spesialisasi baru dalam dunia keperawatan di Era Globalisasi: Sharing pengalaman dari USA. 2. Otopsi dalam perspektif Islam 3. Prospek forensic nursing di Indonesia. E. TEMPAT PELAKSANAAN Seminar keperawatan ini akan diselenggarakan di Auditorium UIN Alauddin Makassar Yang akan diselenggarakan Tanggal 16 November 2013 jam 08.00 WITA sampai selesai. Untuk pendaftaran dapat dilakukan mulai 28 Oktober 16 November 2013 di prodi keperawatan FIK UIN Alauddin Makassar contact persons: Chia (081342424048), Dilla (085237799776), Maul (085342436674), Resty (085340655010). F. WAKTU DAN ACARA : 1. Waktu : Seminar internasional keperawatan ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 16 November 2013, mulai pukul 08.00 WITA s/d selesai. 2. Acara : Jadwal terlampir G. PEMBICARA: Seminar Keperawatan Internasional kali ini akan menghadirkan pembicara sebagai berikut: Proposal Seminar Internasional Keperawatan Forensik 5

1. Pakar Keperawatan Forensik dari University of Ottawa Canada (Muhammad Arsyad Subu, SKp, MScN, PhD) 2. Direktur Pusat Studi Al Qur an Jakarta (Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab, MA) 3. Kepala Urusan Kedokteran Forensik Biddokkes Polda Sulsel (dr. Eko Yunianto, Sp.F. MH. Kes) H. SUSUNAN ACARA No Waktu Agenda/Materi Pembicara Moderator 1. 07.30 08.00 Registrasi Panitia 2. 08.00 08.30 Pembuka Acara & Agenda HMJ dan Prodi MC Keperawatan 3. 08.30 08.45 Sambutan rektor atau yang mewakili Rektor atau yang MC mewakili 4. 08.45 08.55 Laporan Ketua Panitia Arbianingsih, S.Kep, MC Ns, M.Kes 5. 08.55 09.00 Pembukaan acara inti seminar Dr. Nurhidayah, S.Kep, MC internasional oleh Moderator Ns, M.Kes 6. 09.00 09.30 Keperawatan forensik sebagai Muhammad Arsyad Moderator spesialisasi baru dalam profesi keperawatan dan konstribusinya di era globalisasi: Sharing pengalaman dari USA Subu, SKp, MScN, PhD (c) 7. 09.30 10.00 Otopsi dalam perspektif Islam Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab, MA Moderator 8. 10.00 10.30 Prospek forensic nursing di dr. Eko Yunianto, Sp.F. Moderator Indonesia MH. Kes 9. 10.30 11.30 Tanya Jawab Moderator 10. 11.30 12.00 Penutup MC Proposal Seminar Internasional Keperawatan Forensik 6

I. PESERTA Peserta seminar akan direncanakan berasal dari : 1. Perawat dari Indonesia dan Negara lainnya 2. Mahasiswa keperawatan di Indonesia. 3. Para tenaga kesehatan professional non perawat yang ada di Sulawesi Selatan pada umumnya dan warga di Kota Makassar pada khususnya. 4. Mahasiswa UIN Alauddin Makassar a. S1 : 343 orang b. Ners : 116 orang 5. Panitia sebanyak 41 orang J. FASILITAS 1. Materi seminar 2. Sertifikat akreditasi PPNI Provinsi 3. Snack / lunch 4. Door prize 5. Buku Nurse to Nurse: Perawat Paliatif oleh Margareth Campbell (MGH) seharga Rp. 69.900,- K. SUMBER BIAYA 1. Universitas 2. Sponsor 3. Konstribusi peserta: Rp. 100.000,- (bagi mahasiswa UIN Rp.75.000) Proposal Seminar Internasional Keperawatan Forensik 7

L. PENUTUP Demikianlah proposal seminar sehari di Makassar ini kami sampaikan, semoga bermanfaat dan berguna bagi kita semua para perawat khususnya di Sulawesi Selatan. Atas dukungan dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Makassar, Oktober 2013 Ketua Panitia pelaksana Arbianingsih, S.Kep, Ns, M.Kes NIP. 19830203 200801 2 009 Proposal Seminar Internasional Keperawatan Forensik 8