BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang akan dianalisis yaitu dari tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2008 terjadi krisis keuangan global yang bermula dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil perhitungan variable independen model Altman ( Z-Score )

bidang EKONOMI Keywords : Kebangkrutan, Altman, Springate, Ohlson, Grover

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Dimana faktor terpenting untuk melihat perkembangan

III. METODE PENELITIAN. publikasi Bursa Efek Indonesia dan sumber-sumber lain yang terkait dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan lainnya (Gitosudarmo, 2002:5). Perusahan harus terus memperoleh laba agar

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendukung seperti kerangka penelitian dan hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing

deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang diperoleh langsung pada laporan keuangan di ICMD Bursa Efek Jakarta, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi liabilitasnya terhadap bank, supplier, tenaga kerja, pajak, dan

TESIS PERBANDINGAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PUBLIK (MODEL ALTMAN, SPRINGATE DAN, OHLSON)

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (Laba) yang optimal serta pengendalian yang seksama yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN

2016 PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk

PERBANDINGAN PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN, SPRINGATE DAN OHLSON

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. para stakeholder. Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh

Oleh: Giovanni Edward Margali 1 Paulina Van Rate 2 Joubert B Maramis 3. Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel

dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi (objek) penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perekonomian serta teknologi saat ini, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dengan pada saat ekonomi dalam keadaan normal. Hal ini diakibatkan oleh rupiah terhadap mata uang asing dan kenaikan suku bunga kredit.

UJI PENERAPAN MODEL PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS ALTMAN, SPRINGATE, OHLSON DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Jurnal Akuntansi dan Bisnis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE: STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG RIGHT ISSUE TAHUN 2009

BAB 3 METODE PENELITIAN

Dita Wisnu Savitri Program StudiS1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dalam menjaga dan memaksimalkan profitabilitas

S K R I P S I. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

JURNAL EKONOMI & BISNIS (JEB)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia. Gambar 1.1 Logo Bursa Efek Indonesia Sumber:

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGGUNAAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT PYRIDAM FARMA, TBK PERIODE

BAB V KESIMPULAN Kesimpulan. Terdapat perbedaan hasil pengujian kebangkrutan perusahaan antara model

BAB I PENDAHULUAN. yang biasanya ditandai dengan mengalami kerugian.

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

ANALISIS PREDIKSI KINERJA KEUANGAN MODEL SPRINGATE DAN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. theory sebagai suatu bentuk hubungan keagenan (agency relationship) yang

Risa Dwi Asti/ Pembimbing: Dr. Bagus Nurcahyo SE., MM.

ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT

Perbandingan Prediksi Financial Distress dengan Model Altman, Grover dan Zmijewski

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS BERDASARKAN ANALISIS Z-SCORE PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEMUNGKINAN KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan hanya dijadikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Analisis Keakuratan Model Ohlson dalam Memprediksi Kebangkrutan (Delisting) Perusahaan yang Terdaftar di BEI

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN : DINO FAJAR C.R.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Pada kondisi perekonomian yang akhir-akhir ini mengalami goncangan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk dari penelitian kuantitatif, definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang mengalami delisted atau kebangkrutan, antara lain dilakukan

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perusahaan Tekstil & Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan termasuk ke dalam penelitian eksplanatoris

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal bulan Juli tahun 1997 merupakan suatu peristiwa yang membawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis multidimensi yang terjadi di Asia pada tahun 1997, dimana nilai

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan tersebut yaitu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang

Obyek penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin kuat, cerdas dan semakin berisiko. Perluasan industri biasa dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya artinya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. (Santoso, 2005). Perusahaan property and real estate adalah perusahaan yang

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. ke seluruh negara. Dwijayanti (2010) menyatakan bahwa krisis ekonomi pada negaranegara

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

: ROBIATUL ADAWIYAH NPM : : Dr. BAGUS NURCAHYO, SE., MM.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan melalui www.idx.co.id dan sumber-sumber lain yang mendukung. Adapun periode penelitian yang akan dianalisis yaitu dari tahun 2011-2013. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi (obyek) penelitian. C. Definisi dan Operasional Variabel Model prediksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah modelmodel prediksi financial distress yang sudah dikembangkan sebelumnya, yaitu model Altman Z-Score, Springate dan Ohlson. Berikut ketiga model tersebut : 42

43 1. Z Score Z = 1.2 WCTA + 1.4 RETA + 3.3 EBITTA + 0.6 MVEBVD + 0.999 SATA Dimana : WCTA = Working Capital/Total Asset RETA = Retained Earning/Total Asset EBITTA = EBIT/Total Asset MVEBVD = Market Value of Equity/Book Value of Debt SATA = Sales/Total Asset Model Z - Score memiliki nilai cutoff sebesar 2.99, artinya jika skor yang diperoleh sebuah perusahaan melebihi 2,99, maka perusahaan diprediksi tidak mengalami distress. Sebaliknya, jika skor perusahaan kurang dari 2,99, maka perusahaan diprediksi mengalami distress. Selain itu apabila skor berada diantara 1,81 2,99, maka perusahaan mengalami kesulitan keuangan namun masih ada kemungkinan perusahaan dapat terselamatkan. 2. Springate Z = 1.03 WCTA + 3.07 NPBITTA + 0.66 NPBTCL + 0.4 SATA Dimana : WCTA = Working Capital/Total Asset NPBITTA = Net Profit Before Interest and Taxes/Total Asset NPBTCL = Net Profit Before Taxes/Current Liabilities SATA = Sales/Total Asset

44 Model Springate memiliki nilai cutoff sebesar 0,862, artinya jika perusahaan memiliki skor di atas 0,862, maka perusahaan tersebut diprediksi tidak akan mengalami distress. Sebaliknya, jika perusahaan skornya di bawah 0,862, perusahaan diprediksi akan mengalami distress. 3. Ohlson O = -1,32-0,407 LOGTAGNP + 6,03 TLTA 1,43 WCTA + 0,0757 CLCA 2,37 EQNEG 1,83 NITA + 0,285 CFOTL 1,72 NINEG 0,521 DELTANI Dimana : LOGTAGNP = Log (total assets/gnp price-level index) TLTA = Total liabilities/total assets WCTA = Working capital/total assets CLCA = Current liabilities/current assets EQNEG = 1 jika total liabilities > total assets ; 0 jika sebaliknya NITA = Net income/total assets CFOTL = Cash flow from operations/total liabilities NINEG = 1 jika Net income negatif ; 0 jika sebaliknya DELTANI = (NIt NIt-1) / (NIt + NIt-1) Model Ohlson memiliki nilai cutoff sebesar 0,38, artinya jika perusahaan mendapat skor lebih dari 0,38 maka perusahaan tersebut

45 diprediksi akan mengalami distress di masa depan. Sebaliknya, jika skornya kurang dari 0,38, perusahaan diprediksi tidak mengalami distress. D. Pengukuran Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh variabel yang terdapat dalam metode Z-Score, Springate dan Ohlson, yaitu: 1. Working Capital/Total Asset (WCTA) Variable ini digunakan di metode Z-Score & Springate. Variabel ini dirumuskan sebagai berikut: WCTA = (Current Asset Current Liabilities) Total Asset 2. Retained Earning/Total Asset (RETA) Variabel ini hanya digunakan di metode Altman, dengan rumus sebagai berikut: RETA = Retained Earning Total Asset 3. EBIT/Total Asset (EBITTA) Variable ini digunakan di metode Z-Score & Springate. Variabel ini dirumuskan sebagai berikut: EBITTA = EBIT Total Asset

46 4. Book Value of Equity/Book Value of Debt (MVEBVD) Variabel ini hanya digunakan di metode Altman, dengan rumus sebagai berikut: MVEBVD = Book Value of Equity Book Value of Debt 5. Net Profit Before Taxes/Current Liabilities (NPBTCL) Variabel ini hanya digunakan di metode Springate, dengan rumus sebagai berikut: NPBTCL = Net Profit Before Taxes Current Liabilities 6. Sales/Total Asset (SATA) Variabel ini hanya digunakan di metode Springate, dengan rumus sebagai berikut: SATA = Sales Total Asset 7. Log (Total Asset/GNP Price Level Index) (LOGTAGNP) Variabel ini merupakan variabel yang mengukur ukuran perusahaan (firm size). Variabel ini hanya digunakan di model Ohlson. Cara menghitungnya adalah: LOGTAGNP = Log (Total Asset/GNP Price Level Index)

47 Total aset diperoleh dari neraca perusahaan. Sedangkan data GNP index Indonesia diperoleh dari www.bps.go.id. 8. Total Liabilities/Total Assets (TLTA) Variabel ini merupakan variabel yang mengukur likuiditas perusahaan secara total. Variabel ini digunakan dalam 2 model, yaitu Ohlson dan Zmijewski. Cara menghitungnya yaitu: TLTA = Total Liabilities Total Assets Semua data diperoleh dari neraca perusahaan. 9. Current Liabilities/Current Assets (CLCA) Variabel ini merupakan variabel yang mengukur likuiditas perusahaan, namun difokuskan dalam jangka pendek. Variabel ini hanya digunakan di model Ohlson. Cara menghitungnya adalah: CLCA = Current Liabilities Current Assets Semua data diperoleh dari neraca perusahaan. 10. 1 Jika Total Liabilities > Total Assets ; 0 Jika Sebaliknya (EQNEG) Variabel ini merupakan variabel yang mengukur likuiditas perusahaan. Variabel ini hanya digunakan di model Ohlson. Cara menghitungnya adalah dengan memberikan nilai 1 jika total kewajiban

48 perusahaan melebihi total asetnya dan sebaliknya. 11. Net Income/Total Assets (NITA) Variabel ini merupakan variabel yang mengukur profitabilitas perusahaan. Variabel ini digunakan di model Ohlson dan Zmijewski. Cara menghitungnya adalah: NITA = Net Income Total Assets Laba bersih diperoleh dari laporan laba rugi, sedangkan total aset diperoleh dari neraca. 12. Cash Flow From Operations/Total Liabilities (CFOTL) Variabel ini merupakan variabel yang mengukur likuiditas perusahaan, yaitu dalam hal kemampuan perusahaan untuk menciptakan kas yang cukup untuk membayar kewajibannya. Variabel ini hanya digunakan di model Ohlson. Cara menghitungnya adalah: CFOTL = Cash Flow from Operation Total Liabilities Arus kas dari kegiatan operasi diperoleh dari laporan arus kas, sedangkan total kewajiban diperoleh dari neraca.

49 13. 1 Jika Net Income Negatif ; 0 Jika Sebaliknya (NINEG) Variabel ini merupakan variabel yang mengukur profitabilitas perusahaan. Variabel ini hanya digunakan di model Ohlson. Cara menghitungnya adalah dengan memberikan nilai 1 jika laba bersih perusahaan negatif dua tahun berturut-turut. 14. (NIt NIt-1) / (NIt + NIt-1) (DELTANI) Variabel ini merupakan variabel yang mengukur perubahan profitabilitas perusahaan. Variabel ini hanya digunakan di model Ohlson. Cara menghitungnya adalah: DELTANI=(Net incomet Net incomet-1)/(net incomet + Net incomet- 1) Semua data diperoleh dari laporan laba rugi perusahaan.

50 Dari uraian di atas, dijelaskan lebih informatif pada tabel berikut: TABEL 3.1 VARIABEL DAN SKALA PENGUKURAN No Nama Variabel Pengukuran Skala 1 WCTA CA-CL TA 2 RETA RE TA 3 EBITTA EBIT TA 4 MVEBVD MVE BVD 5 NPBTCL NPBT CL 6 SATA SA TA 7 LOGTAGNP Log (TA/GNP) 8 TLTA TL TA 9 CLCA CL CA 10 EQNEG TL > TA; 0 11 NITA NI TA 12 CFOTL CFO TL 13 NINEG NI Negatif ; 0 14 DELTANI (NIt NIt-1) / (NIt + NIt-1) Sumber : data yang diolah

51 E. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagian perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan perusahaan yang dikeluarkan dari daftar perdagangan saham (delisted) di BEI sejak tahun 2011 sampai dengan 2013 yang berjumlah 22 perusahaan manufaktur dan 11 perusahaan delisted. Metode pemilihan sampel ditentukan secara purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria yang ditentukan terdiri dari kriteria umum dan khusus. Kriteria umum merupakan kriteria yang harus dipenuhi semua sampel, yaitu: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan konsisten ada selama periode penelitian (tahun 2011 sampai dengan 2013) 2. Perusahaan manufaktur yang mempublik data laporan keuangan selama kurun waktu penelitian (tahun 2011 sampai dengan 2013) 3. Perusahaan yang dikeluarkan dari daftar perdagangan saham (delisted) di BEI selama periode penelitian (tahun 2011 sampai dengan 2013) Dengan kriteria umum di atas, diperoleh 40 sampel penelitian untuk perusahaan manufaktur dan 11 perusahaan delisted. Dari 40 sampel tersebut, dipilih lagi sampel yang memenuhi kriteria khusus. Salah satu gejala awal bahwa perusahaan mengalami kebangkrutan adalah dengan adanya gejala

52 financial distress, sehingga sampel dibagi menjadi 2 kategori, yaitu kategori perusahaan yang mengalami financial distress dan kategori perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Sampel dipilih dengan teknik matched pair, maka dari itu jumlah sampel di masing-masing kategori berjumlah sama. Adapun kriteria khusus untuk sampel yang termasuk kategori 1 (financial distress) adalah: 1. Perusahaan memiliki ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut, dan 2. Perusahaan memiliki net income negatif selama 2 tahun berturut-turut Sedangkan, kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh sample yang termasuk kategori 2 (tidak financial distress) adalah: 1. Tidak memiliki ekuitas negatif, atau tidak memiliki net income negatif selama 2 tahun berturut-turut 2. Berasal dari tahun yang sama dengan sampel kategori 1 3. Berasal dari sektor yang sama dengan sampel kategori 1 4. Memiliki total aset yang relatif sama dengan total aset sampel kategori 1 Berdasarkan kriteria khusus di atas diperoleh sampel sebanyak 22 perusahaan manufaktur, dimana 11 perusahaan merupakan perusahaan yang mengalami financial distress dan 11 perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Rincian perusahaan

53 sampel akan digunakan yaitu : TABEL 3.2 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN KATEGORI FINANCIAL DISTRESS DAN NON FINANCIAL DISTRESS No Financial Distress Non Financial Distress 1 PT. Apac Citra Centertex Tbk PT. Ever Shine Textile Industry Tbk 2 PT. Asia Pacific Fibers Tbk. PT. Jaya Pari Steel Tbk 3 PT. Eratex Djaja Tbk PT. Nusantara Inti Corpora Tbk 4 PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk PT. Panasia Indo Resources Tbk. 5 PT. Karwell Indonesia Tbk PT. Primarindo Asia Infrastructur Tbk 6 PT. Panasia Filament Inti Tbk PT. Ricky Putra Globalindo Tbk. 7 PT. Siwani Makmur Tb PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk 8 PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk. PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 9 PT. Surabaya Agung Industry Pulp Tbk. PT. Toba Pulp Lestari Tbk 10 PT. Surya Intrindo Makmur Tbk PT. Trisula International Tbk 11 PT. Unitex Tbk PT. Yanaprima Hastapersada Tbk Sumber : www.idx.com

54 TABEL 3.3 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN KATEGORI DELISTED No Delisted 1 PT. Alfa Retailindo Tbk 2 PT. Amstelco Indonesia Tbk. 3 PT. Aqua Golden Mississippi Tbk 4 PT. BAT Indonesia Tbk 5 PT. Dynaplast Tbk 6 PT. Indosiar Karya Media Tbk 7 PT. Katarina Utama Tbk 8 PT. Multibreeder Adirama Indonesia Tbk 9 PT. New Century Development Tbk 10 PT. Panca Wiratama Sakti Tbk 11 PT. Suryainti Permata Tbk Sumber : www.idx.com F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penelitian kepustakaan (library research). Penulis melakukan studi literature dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah data sekunder yang dapat diperoleh dalam kepustakaan Bursa Efek Indonesia. Data tersebut berupa sejarah perusahaan serta data data yang ada kaitannya dengan penelitian, yakni berupa laporan keuangan dari perusahaan yang

55 dipilih menjadi sampel penelitian G. Metode Analisis Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software SPSS v20.0. Untuk menguji kriteria matched pair dan menguji variabel-variabel yang terdapat di dalam model, digunakan paired sample t-test. Uji ini merupakan salah satu jenis pengujian beda rata-rata, yaitu menguji apakah ada perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel. Hasil yang akan dilihat dalam uji ini adalah nilai t dan signifikansinya. Jika nilai t yang didapat dalam perhitungan (t-hitung) lebih kecil daripada t dalam tabel (t-tabel), maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara dua kelompok sampel. Begitu pula jika nilai signifikansinya lebih besar daripada α, maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan ratarata antara dua kelompok sampel. Hal ini berlaku kebalikannya, jika t-hitung lebih besar daripada t-tabel atau signifikansi lebih kecil daripada α, maka kesimpulannya adalah terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 ( = 5 persen ). Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Input dan olah data menggunakan microsoft excel untuk mencari seluruh variabel yang akan diproses 2. Melakukan uji beda rata-rata untuk memastikan bahwa semua kriteria matched pair terpenuhi dari kedua kategori (financial distress dan

56 tidak financial distress) 3. Pengolahan data untuk mendapatkan statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS v20.0 4. Menghitung variabel-variabel dengan menggunakan setiap metode yang diteliti 5. Menentukan hasil prediksi metode terhadap perusahaan dari hasil perhitungan variabel-variabel di atas, apakah akan mengalami kebangkrutan atau tidak 6. Membandingkan hasil prediksi dengan kondisi aslinya 7. Menghitung tingkat akurasi dari metode-metode tersebut Tingkat akurasi setiap metode dihitung dengan cara sebagai berikut: Tingkat Akurasi = Jumlah Prediksi Benar x 100% Jumlah Sampel Jumlah Sampel