PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR KELISTRIKAN

Rokhani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK NEGERI 1 SAPTOSARI

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM REM UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK YEPEKA PURWOREJO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN KIMIA. Agung Panji Sasmito, Heru Wahyu Herwanto

Pengembangan ICT dalam Pembelajaran

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN TUNE UP SEPEDA MOTOR DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN KOORDINAT PADA MATERI VEKTOR KELAS XI SMK

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian dan pengembangan lembar kerja siswa elektronik (LKS)materi

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PREZI UNTUK MATERI SISTEM KOLOID KELAS XI SMAN 11KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH

Oleh: Ajwar Anas Eko Prasetyo*) dan Edy Purnomo, M.Pd.**)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa ini mempengaruhi perkembangan dalam

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS FILM KARTUN PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI DIAGRAM VENN UNTUK SISWA KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI FLASH TOPIK BAHASAN USAHA DAN ENERGI

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN MEDIA TUTORIAL ALJABAR LINIER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. mata Pelajaran sistem bahan bakar diesel yang dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI SMP BERBASIS ANDROID UNTUK BEKAL MENGHADAPI UAN DI SMP ISLAM BAKTI 1 SURAKARTA

OLEH : IRMAWAN NPM :

PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL MENGGUNAKAN ADOBE FLASH UNTUK MATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DI SMAN 10 SAROLANGUN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PADA SISTEM STARTER MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

PAKET PEMBELAJARAN FIQIH KELAS VII DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DICK DAN CAREY DI MADRASAH TSANAWIYAH NW PENGKELAK MAS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

ABSTRAK. Kata kunci: Media animasi interaktif, depresiasi aset tetap

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DENGAN PROGRAM SWISHMAX SEBAGAI SARANA BELAJAR SISWA SMP/MTS KELAS IX

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI KOMPUTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8

Pengembangan E-Modul Berbasis Adobe Flash CS6 pada Mata Pelajaran Penataan Barang Dagang

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAYA ANTAR MOLEKUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D OLEH : TRIA SUKMA RRA1C109015

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kejuruan dalam penjelasan atas Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikanadalah masalah

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang bisa berinterkasi satu sama lain.

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK

PROTOTYPE MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATERI PECAHAN UNTUK SISWA SD KELAS IV

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM STARTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

PENGEMBANGAN MEDIA CD INTERAKTIF PEMBELAJARAN OTOMOTIF MATERI SISTEM REM PADA SISWA KELAS XI SMK PLUS NURURROHMAH KUWARASAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA SMK PN 2 PURWOREJO

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SWISHMAX 4 PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK SISWA KELAS XI MA LABORATORIUM KOTA JAMBI OLEH :

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN DI KELAS XI TOKR F SMK PANCASILA I KUTOARJO

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

I. PENDAHULUAN. alam, meliputi segala akibat dan dampak terhadap kehidupan. Ilmu tersebut selalu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RESEACH AND DEVELOPMENT. Imam Gunawan

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGENDALI KECEPATAN DAN SOFT STARTING MOTOR LISTRIK BERBASIS ARDUINO PADA MATA KULIAH PENGGUNAAN DAN PENGATURAN MOTOR

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

III. METODE PENELITIAN. Metode pengembangan penelitian ini mengacu pada penelitian dan

PENGEMBANGAN E-MODULE DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN FLIPBOOK MAKER PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 2, OKTOBER 2014 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8.0 PADA KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI KELISTRIKAN DAN INSTRUMEN SEPEDA MOTOR UNTUK SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF SEPEDA MOTOR DI SMK NEGERI 9 MALANG Oleh: Aries Prastowo, Imam Muda Nauri, dan Mustaman Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknk Universitas Negeri Malang E-mail: bedhoyo88@gmail.com Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 yang menarik serta untuk mengetahui kelayakan dari produk media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0. Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini berupa kuisioner yang sudah divalidasi oleh dosen, selanjutnya diberikan kepada ahli media, ahli materi, dan uji coba kelompok kecil berupa hasil tanggapan media pembelajaran terhadap 20 siswa. Jenis data yang diperoleh berupa data kuantitatif untuk meniliai kemenarikan maupun kevalidan produk media yang dihasilkan dan data kualitatif yaitu hasil saran dan tanggapan dari para validator secara lisan oleh pengembang sebagai bahan untuk revisi produk. Berdasarkan hasil validasi angket oleh dosen memperoleh persentase 75% yang termasuk kriteria valid. Hal ini berarti bahwa angket sudah layak untuk digunakan sebagai instrument validasi produk yang dikembangkan oleh pengembang. Data hasil validasi media oleh ahli media memperoleh persentase 87,2% yang termasuk kriteria valid yang berarti media layak untuk digunakan, data hasil validasi materi oleh ahli materi menunjukkan bahwa media ini memperoleh persentase 84,8% yang termasuk kriteria valid yang berarti materi yang digunakan didalam media pembelajaran sudah sesuai dan layak untuk digunakan, data hasil validasi pengguna oleh Guru program studi memperoleh persentase sebesar 76,2% yang termasuk kriteria valid yang berarti media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 layak untuk digunakan. Hasil validasi uji coba kelompok kecil oleh siswa kelas XI TOSM 2 menunjukkan bahwa media pembelajaran ini memperoleh persentase 88,1% yang berarti siswa sangat tertarik dengan adanya kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa media yang telah dikembangkan pada penelitian pengembangan ini dinyatakan valid dan layak digunakan dalam pembelajaran. Kata kunci: media pembelajaran, macromedia flash 8.0, kelistrikan dan instrumen sepeda motor Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, Pasal 42 menegaskan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, tempat beribadah, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, dan ruang atau tempat belajar lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Masalah penggunaan media, maka seorang guru harus mampu menggunakan media pembelajaran, baik yang sudah dise-

2 Aries Prastowo, Imam Muda Nauri, Mustaman, Pengembangan Media Pembelajaran... diakan oleh sekolah maupun mengambangkan media sendiri. Tidak menutup kemungkinan penggunaan alat-alat modern sesuai dengan tuntutan jaman. Dalam hal ini guru tidak hanya dituntut kemampuan dalam memilih media dan menggunakan media. Guru tidak hanya memiliki pengertian tentang kemediaan saja akan tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan media dengan baik. (Hamalik, 2004:16). Kelistrikan sepeda motor memiliki peran penting bagi kendaraan. Salah satu contoh peran penting kelistrikan sepeda motor yaitu sebagai sistem pengapian dalam proses sistem pembakaran pada mesin motor. Tidak hanya itu untuk memberi kenyamanan pengendara, sistem kelistrikan juga berperan sebagai sistem penerangan dan sistem instrumen sepeda motor. Oleh karena itu siswa dituntut untuk berkompeten dalam bidang kelistrikan sepeda motor. Siswa harus menguasai materi tersebut, yaitu dapat menjelaskan rangkaian sistem kelistrikan dengan baik, dapat menjelaskan fungsi masingmasing komponen dalam sistem, dapat menjelaskan alur listrik dalam sistem, mampu menganalisis gangguan dalam sistem, mampu mendiagnosis kerusakan dalam sistem, dan mampu memperbaiki sistem kelistrikan dan instrumen pada sepeda motor. Sesuai dengan hasil observasi pada kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan semester genap tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 9 Malang, 70% guru pengajar jurusan teknik otomotif sepeda motor kurang memanfaatkan media pembelajaran meskipun sarana pembelajaran sudah dilengkapi dengan fasilitas LCD (Liquid Cristal Display). Media pembelajaran kelistrikan body standar sepeda motor di Workshop sepeda motor SMK Negeri 9 Malang hanya terdapat 9 dari 22 unit sepeda motor yang dapat dipergunakan dan tidak ada alat peraga berupa papan panel kelistrikan sepeda motor. Hasil wawancara siswa kelas XI TOSM 1, 15 dari 35 siswa mengungkapkan bahwa kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 9 Malang khususnya pada kompetensi dasar mengidentifikasi kelistrikan dan instrumen sepeda motor, siswa masih merasa bingung dalam memahami diagram atau rangkaian sistem kelistrikan sepeda motor beserta cara kerjanya. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran tersebut, dibutuhkan media pembelajaran sistem kelistrikan sepeda motor berupa tampilan gambar-gambar komponen kelistrikan, dan ditunjukkan pula animasi arus kelistrikan atau cara kerja suatu sistem kelistrikan yang lebih mudah untuk dipahami. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dan tujuan pembelajaran tercapai (Sadiman, 2011: 7). Berdasarkan pendapat terse-but, penggunaan media dalam pembelajaran memberikan keuntungan bagi guru maupun bagi siswa. Melalui pemanfaatan media, dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selain mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran, penggunaan media juga dapat mengatasi kebosanan dan kejenuhun siswa pada saat menerima pelajaran. Menggunakan media harus memperhatikan prinsip pemilihan media terlebih dahulu. Ada tiga prinsip utama dalam pemilihan media pembelajaran menurut (Saud, 2009:97) adalah a) tepat guna, artinya media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kompetensi dasar; b) berdaya guna, artinya

JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 2, OKTOBER 2014 3 media pembelajaran yang digunakan mampu meningkatkan motivasi siswa; c) bervariasi, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu mendorong sikap aktif siswa. Sesuai dengan karakteristik siswa, dibutuhkan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 untuk materi belajar berupa teori yaitu kompetensi dasar mengidenti-fikasi kelistrikan dan instrumen sepeda motor. METODE Metode pengembangan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 pada penelitian ini menggunakan 2 tahap pelaksanaan penelitian. Untuk menghasilkan produk media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 yang menarik dan layak untuk digunakan, dapat dilihat pada diagram berikut. START PERSIAPAN Desain Model Pengembangan ADDIE VALIDASI PRODUK Tidak Ya Tidak UJI COBA KELAYAKAN PRODUK SIAP DIGUNAKAN FINISH Gambar 1 Diagram Flow Chart Pelaksanaan Penelitian

4 Aries Prastowo, Imam Muda Nauri, Mustaman, Pengembangan Media Pembelajaran... Gambar 2 Blog Model Pengembangan ADDIE (Sumber: Leong, 2008: 4) Model yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran ini adalah model ADDIE. Model ADDIE yaitu model yang mudah diterapkan di mana proses yang digunakan bersifat sistematis dengan kerangka kerja yang jelas menghasilkan produk yang efektif, kreatif, dan efisien (ANGEL Learning, 2008). Model ADDIE memiliki lima langkah pembelajaran yaitu Analysis (analisis), Design (desain), Development (pembuatan), Implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi). Adapun model ADDIE yang telah diadaptasi untuk digunakan dalam pengembangan ini ditampilkan pada Gambar 2. Tahap Analisis (Analysis) Analisis dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada dalam pembelajaran. Tahap Desain (Design) Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan (blue-print). Ada beberapa tahap yang dilakukan pada tahap ini lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Tahap Pengembangan (Development) Tahap pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print menjadi kenyataan. Langkah pertama pada tahap ini adalah membangun dan mengembangkan produk. Setelah langkah pertama maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan validasi produk media yang dikembangkan kepada ahli media, ahli materi, ahli pengguna (Guru) dan siswa kelas XI jurusan Teknik Otomotif Sepeda Motor. Tahap Implementasi (Implementation) Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang dibuat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan.misalnya, jika memerlukan software tertentu maka software tersebut harus sudah diinstal. Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka lingkungan atau tempat dilaksanakan kegiatan pembela-jaran tersebut juga harus ditata. Barulah diimplementasikan sesuai skenario atau desain awal. Tahap Evaluasi (Evaluation) Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah sistem pembe-lajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat

JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 2, OKTOBER 2014 5 tahap diatas dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Pada tahap rancangan, mungkin memerlukan salah satu bentuk evaluasi formatif misalnya review ahli untuk memberikan input terhadap rancangan yang sedang dibuat. Pada pengembangan ini, produk yang membutuhkan tahap evaluasi yaitu dari segi isi materi pembelajaran dan segi media pembelajaran (Macromedia Flash 8.0). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil uji coba, berikut ini disajikan hasil analisis data yang terdiri atas hasil validasi angket oleh dosen, hasil uji coba media oleh ahli media, hasil uji coba materi oleh ahli materi, hasil uji coba pengguna oleh guru mata pelajaran dan hasil uji coba kelompok kecil oleh siswa. Didapatkan hasil analisis data kelayakan sebagai berikut: Analisis Data Kelayakan Oleh Ahli Materi Berdasarkan data hasil uji coba materi oleh ahli materi secara kuantitatif memperoleh presentase secara keseluruhan 84.8%, sehingga materi yang digunakan pada media pembelajaran Macromedia Flash 8.0 sangat layak digunakan. Sedangkan untuk data kualitatif didapatkan bahwa perlu diadakan revisi, yaitu media pembelajaran ini membutuhkan modul penggunaan media pembelajaran sehingga penggunaan-nya dapat mencakup lebih luas lagi. Analisis Data kelayakan Oleh Ahli Media Berdasarkan data hasil uji coba media oleh ahli media secara kuantitatif memperoleh persentase secara keseluruhan 87.2%, sehingga media yang digunakan pada media pembelajaran Macromedia Flash 8.0 sangat layak untuk digunakan. Untuk data kualitatif, media pembelajaran ini cukup baik dan siap untuk digunakan sebagai uji coba lebih lanjut yaitu uji coba oleh pengguna dan kelompok kecil. Analisis Data Kelayakan Pengguna Oleh Guru Berdasarkan data hasil uji coba pengguna yaitu guru mata pelajaran jurusan teknik otomotif sepeda motor di SMK Negeri 9 Malang secara kuantitatif memperoleh persentase keseluruhan 76.2%, sehingga media yang digunakan pada media pembelajaran Macromedia Flash 8.0 Sangat Layak untuk digunakan. Untuk data kualitatif dibutuh-kan beberapa revisi agar pengguna lebih mudah lagi dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0. Saran yang didapat adalah media pembelajaran ini hendaknya dicantumkan juga soal berisi perhitungan-perhitungan matematis, media ini juga hendaknya melibatkan siswa untuk dapat mencoba menjawab pertanyaan yang ditampilkan beserta ditampilkan juga hasil jawabannya. Sedangkan pada aspek materi, hendaknya indikator dan isi materi lebih disesuaikan lagi. Pada aspek media, hendaknya suara dan ilustrasi gerakan pada tampilan lebih nyata lagi. Analisis Uji Coba Kelompok Kecil Oleh Siswa Berdasarkan data hasil uji coba kelompok kecil oleh 20 siswa kelas XI TOSM 2 yang mengikuti uji coba produk, secara kuantitatif memperoleh persentase keseluruhan 88.1%, sehingga media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 pada kompetensi dasar sistem kelistrikan dan instru-

6 Aries Prastowo, Imam Muda Nauri, Mustaman, Pengembangan Media Pembelajaran... men sepeda motor dikatakan sangat menarik untuk digunakan. Untuk data kualitatif, media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 ini 1 siswa menyatakan tampilan teks, gambar dan media belum terlihat jelas, hal ini dipengaruhi oleh faktor tempat duduk siswa dan tampilan LCD yang belum mendukung, sedangkan 19 siswa menyatakan bahwa media pembelajaran ini sangat membantu siswa dalam pembelajaran sistem kelistrikan dan instrumen sepeda motor. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 pada kompetensi dasar sistem kelistrikan dan instrument sepeda motor ini layak untuk digunakan. PENUTUP Kesimpulan Media pembelajaran ini telah melalui proses validasi oleh ahli materi, ahli media, ahli pengguna (guru) dan uji coba kelompok kecil pada siswa kelas XI TOSM 2 di SMK Negeri 9 Malang. Hasil validasi dari ahli materi sebesar 84,8%, dari ahli media sebesar 87,2%, dari ahli pengguna (guru) sebesar 76,2%, sedangkan berdasarkan hasil validasi dari uji coba kelompok kecil sebesar 88,1%. Keempat hasil validasi tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 pada sistem kelistrikan dan instumen sepeda motor yang dikembangkan termasuk dalam kiteria sangat valid dan layak untuk digunakan. Perbedaan nilai hasil belajar siswa kelas XI TOSM 1 yang tidak menggunakan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 dibandingkan dengan nilai ratarata hasil belajar siswa kelas XI TOSM 2 yang menggunakan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 yaitu 82,75 : 92,5. Terdapat peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa antara kelas XI TOSM 1 dengan kelas XI TOSM 2 yaitu 9,75, sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 pada kompetensi dasar mengidentifikasi sistem kelistrikan dan instrumen sepeda motor untuk siswa kelas XI TOSM 1 jurusan teknik otomotif sepeda motor layak dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran. Media pembelajaran ini membahas semua tentang identifikasi sistem kelistrikan dan instrumen pada sepeda motor secara konvensional. Media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 ini menghasilkan file bertipe (ekstensi).fla dan dikonversikan menjadi file berupa.swf sehingga memungkinkan pengguna program Macromedia Flash 8.0 untuk berbagai keperluan yang diinginkan. Media pembelajar-an berbasis Macromedia Flash 8.0 ini dilengkapi dengan evaluasi pembelajaran secara interaktif sehingga pengguna juga dapat mengetahui tingkat keberhasilan belajarnya. Media Pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 ini belum terperinci secara mendalam. Karena pembahasannya cukup luas yaitu mengidentifikasi semua sistem kelistrikan dan instrument pada sepeda motor, (Sistem Starter, Sistem Pengapian, Sistem Pengisian, Sistem Penerangan dan Sistem Instrumentasi) secara konvensional. Proses pembuatan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 membutuhkan waktu yang cukup lama tergantung dengan tingkat kesulitan tampilan yang diingin-kannya, sehingga media pembela-jaran berbasis Macromedia Flash 8.0 yang membutuhkan tampilan 3 Dimensi, cukup sulit dalam proses pembuatannya.

JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 2, OKTOBER 2014 7 Saran Media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0 ini sebaiknya dapat dimanfaatkan oleh semua guru mata pelajaran sebagai salah satu alat interaksi atau transfer ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran. Diharapkan agar lebih kreatif dalam mengembangkan suatu produk pengembangan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0. Untuk menciptakan DAFTAR RUJUKAN Angkowo, R. & Kosasih, A. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pengembangan Materi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan nasional, (online), (http://download pdf departemen-pendidikan-nasional/ pengembangan-materipembelajaran.html). Hamalik, O. 2004. Proses belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Latuheru, John. 1998. Media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar masa kini. Jakarta: P2LPTK Latuheru, J.D. 2000. Media pembelajaran. Jakarta: depdikbud. produk berupa media pembelajaran berbasis Macromedia Flash 8.0, pemilihan materi juga mempengaruhi tingkat kemenarikan suatu media pembelajaran. Dianjurkan untuk memilih satu materi pembelajaran namun pembahasannya lebih terperinci, sehingga produk yang diciptakan tidak membutuhkan waktu yang cukup lama dan dapat menghasilkan produk dengan tampilan yang lebih menarik. Leong, dkk. 2009. Tutorial Membangun Multimedia Interaktif Media Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya. Tohir. Model assure dan addie http:// blog.sunanampel.ac.id/muhammad thohir/model- Assure-modeladdie/ diakses pada tanggal 12 06 2013 (Online). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2005. Bandung: Citra Umbara. Sadiman, Arief. S. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Sutopo, Hadi A. 2002. Animasi Dengan Mecromedia Flash. Jakarta: Salemba Infotek. Wardani. 2013. Desain Model Pembelajaran ADDIE. (http://muhammadwardani.blogspot.com/2013/02/desainpembelajaran-model-addie.html). Diakses pada tanggal 5 Agustus 2013 (Online).