BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Banyubiru berjumlah 140 anak yang terdiri mulai dari kelas I sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Desain Penelitian. atau meningkatkan proses pembelajaran, Suhardjono dalam (Maliawan 2010: 1).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Kolaboratif artinya peneliti bekerjasama dengan guru matematika. Peneliti sebagai perencana kegiatan pembelajaran dan guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran. Sedangkan partisipatif artinya peneliti dibantu oleh teman sejawat mengikuti dan mengamati proses pembelajaran selama tindakan dilakukan. Tindakan yang direncanakan berupa penerapan pembelajaran dengan model cooperative script. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 08. Peneliti mengambil tempat ini karena di sekolah ini belum pernah diadakan penelitian yang sama. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2011/2012. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. 3. Subjek Penelitian a. Siswa kelas V SD Negeri Salatiga 08 semester II tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah sebanyak 40 siswa, terdiri dari: 20 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. b. Guru (peneliti) c. Observasi (Guru kelas V dan Guru Matematika kelas V) 3.2 Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat. Variabel yang diselidiki dalam penelitian ini adalah Kreativitas dan prestasi belajar siswa di kelas V pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan metode pembelajaran model cooperative script untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri Salatiga 08 semester II tahun ajaran 2011/2012. 1. Variabel Bebas Adalah unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan 26

27 gejala yang sengaja mengikat tehadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran cooperative script untuk meningkatkan Kreativitas dan prestasi belajar siswa dalam pemecahan masalah matematika. 2. Variabel Terikat Adalah unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah meningkatkan Kreativitas dan prestasi yaitu suatu kegiatan pembelajaran yang memberikan pemecahan masalah pada siswa saat kegiatan belajar yaitu siswa bekerja kelompok kecil (berpasangan/teman sebangku) dimana siswa dituntut untuk mampu mengembangkan potensinya dalam meningkatkan Kreativitas sehingga prestasi belajar meningkat. 3.3 Definisi Operasional 1. Pengertian kreativitas Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan suatu hasil/produk baru baik yang benarbenar baru maupun modifikasi / perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada, penekanannya pada kuantitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban. 2. Pengertian prestasi belajar Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu,berupa : perubahan tingkah laku, ketrampilan dan pengetahuan yang kemudian di ukur dan di nilai dalam bentuk angka/pernyataan. 3.4 Rencana Tindakan Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang terdiri dari terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari 2 sampai 3 kali pertemuan. Adapun setiap siklusnya terdapat 4 tahapan yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), observasi (observe), dan refleksi (reflect). Kemmis dan Mc Taggart menyatukan komponen tindakan dan pengamatan sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan dijadikan dasar langkah berikutnya yaitu refleksi. Dari refleksi disusun sebuah modifikasi yang diaktualisasikan dalam bentuk rangkaian tindakan dan pengamatan lagi, begitu

28 seterusnya. Dalam Suharsimi (2002:84).skema model Kemmis dan Mc Taggart ini dapat dilihat pada alur penelitian di bawah ini: Rancangan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan setiap siklusnya, terdiri dari: 1. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi awal berupa wawancara dan diskusi dengan guru mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri Salatiga 08. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi selama pembelajaran matematika berlangsung. Langkah berikutnya peneliti menyusun tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalahmasalah yang terjadi selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan metode pembelajaran model cooperative script. Tindakan yang telah disusun bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan daya Kreativitas terhadap prestasi belajar siswa. Rencana ini dituangkan dalam bentuk RPP. Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian antara lain: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), soal matematika, informasi pedoman wawancara siswa dan guru kelas, guru mata pelajaran matematika kelas V, kepala sekolah, serta wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan Kreativitas dalam pemecahan masalah matematika, pedoman angket Kreativitas pemecahan masalah matematika, catatan lapangan,dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang telah dibuat, dikonsultasikan dengan dosen pembimbing serta guru yang bersangkutan. 2. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru menerapkan pembelajaran dengan model cooperative script seperti yang telah direncanakan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah diprogramkan oleh peneliti. 3. Observasi

29 Observasi (pengamatan) dilakukan selama pelaksanaan tindakan metode pembelajaran model cooperative script berlangsung untuk mengetahui proses berjalannya pembelajaran. Peneliti dibantu oleh pengamat lain selama observasi berlangsung (guru kelas, teman sejawat). Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan metode pembelajaran model cooperative script pada setiap pertemuan kelas dengan menggunakan pedoman observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan. Selain itu, observasi juga dilakukan untuk mengetahui Kreativitas siswa dalam pemecahan masalah proses belajar matematika setiap pertemuannya. Observasi Kreativitas siswa dalam pemecahan masalah belajar matematika dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi Kreativitas pemecahan masalah belajar matematika yang telah dipersiapkan. 4. Refleksi Refleksi merupakan langkah untuk mengevaluasi semua kegiatan yang dilakukan dalam penelitian. Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi untuk memperoleh masukan, saran-saran mengenai pelaksanaan tindakan metode pembelajaran model cooperative script yang digunakan untuk perbaikan dan peningkatan mutu proses pembelajaran yang berdampak pada Kreativitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini sebagai dasar untuk menentukan langkah berikutnya. Dengan adanya refleksi, peneliti dan guru dapat mengetahui kekurangan dari siklus pertama sehingga dapat dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dan observer bertujuan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pembelajaran dengan model cooperative script serta mengamati segala aktivitas-aktivitas yang dilakukan di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Selain itu, observasi juga bertujuan untuk menganalisis Kreativitas pemecahan masalah matematika setiap pertemuannya. Observasi dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah disusun. b. Wawancara Pedoman wawancara merupakan petunjuk yang digunakan peneliti untuk melakukan wawancara dengan siswa maupun guru. Pedoman wawancara berisi kisi-kisi pertanyaan yang

30 diajukan kepada siswa dan guru. Wawancara digunakan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script serta hambatan hambatan yang ditemukan selama pembelajaran berlangsung. Wawancara bertujuan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil observasi. Selain itu, wawancara digunakan untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model cooperative script. Wawancara dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun. c. Tes Tes digunakan untuk mengumpulkan data yaitu mengukur kreativitas siswa dan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah yang telah diberikan dalam bentuk soal. Tes berupa soalsoal dalam setiap pertemuan pada suatu siklus, latihan-latihan pertemuan dan lembar kegiatan siswa (LKS). Tes berisi pertanyaan yang terikat dengan materi yang telah dipelajari. Adapun bentuk soal tes berupa soal essay. d. Angket. Angket digunakan untuk menganalisis peningkatan prestasi siswa dalam pemecahan masalah selama tindakan berlangsung. Angket berupa pernyataan yang hanya dapat mengukur peningkatan prestasi siswa siswa dalam pemecahan masalah selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek yang ada dalam angket adalah untuk mengukur dan mengidentifikasi kreativitas dalam pemecahan masalah matematika berdasarkan lembar jawaban siswa setiap pertemuan. Aspek tersebut dicirikan dengan adanya beberapa indikator, kemudian masingmasing indikator dijabarkan ke dalam butir-butir item pernyataan. e. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung, kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran serta kendalakendala yang dialami. f. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh dari observasi, angket, wawancara, dan catatan lapangan. Data yang diperoleh dari studi dokumentasi berupa hasil jawaban beberapa siswa yang memberikan gambaran secara konkret Kreativitas pemecahan masalah matematika sudah tampak setelah diterapkannya pembelajaran dengan model cooperative script.

31 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh data siswa yang memiliki daya kreativitas belajar dan terhadap prestasi belajar siswa, dalam arti lebih cermat, dan sistematis. (Suharsimi Arikunto 2002:138). Perangkat pembelajaran mengacu pada penyusunan RPP dan buku pegangan siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, wawancara, tes, angket, catatan lapangan, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan dokumentasi. 3. Lembar Observasi a. Lembar observasi kegiatan pembelajaran matematika melalui pembelajaran dengan model cooperative script. Observasi digunakan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran cooperative script. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran serta untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan model cooperative script yang berlangsung dikelas. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berisi pernyataan-pernyataan yang terkait keterlaksaan pembelajaran dengan menggunakan alternatif jawaban Ya dan Tidak. Pernyataan dengan jawaban Ya mendapat skor 1 (satu) dan pernyataan dengan jawaban tidak mendapat skor 0 (nol), selanjutnya dihitung persentase keterlaksanaan pembelajarannya. Selain menggunakan alternative jawaban tersebut perlu diberikan deskripsi pelaksanaan pembelajaran. b. Lembar observasi kreativitas belajar pemecahan masalah matematika. Lembar observasi kreativitas belajar pemecahan masalah matematika digunakan untuk mengetahui kreativitas dan prestasi belajar siswa dalam pemecahan masalah matematika pada saat pembelajaran dengan model cooperative script. Pengamat mengamati siswa secara langsung selama proses pembelajaran. Lembar observasi kreativitas dan prestasi belajar siswa pemecahan masalah matematika terdiri dari beberapa indikator yang terkait dengan kreativitas belajar dan prestasi belajar siswa dalam memecahkan masalah. Indikator dibuat sesuai aspek kreativitas dan prestasi belajar siswa pemecahan masalah matematika.

32 Tabel 3.1. Kisi-kisi pedoman observasi kreativitas dan prestasi belajar siswa dalam pemecahan matematika No. Aspek Yang Diamati Indikator Item 1 Kemampuan menemukan fakta a. Materi berkaitan dengan pemecahan masalah 1 2 Kemampuan menemukan masalah gagasan/ide dan 3 Mampu menemukan penyelesaian masalah a. Memahami permasalahan. b. Menuliskan dalam model matematika. c. Menemukan cara penyelesaian masalah. d. Menyampaikan lebih dari satu pertanyaan dan jawabannya. 2, 3, 4, 5, 6 a. Menyelesaikan secara mandiri. 7 4 Penerapan hasil pembelajaran a. Mengevaluasi jawaban. b. Menjelaskan hasil yang didapat c. Memberi tanggapan jika ada perbedaan pendapat. 8-10 Tabel 3.2. Kisi-kisi angket kreativitas dan prestasi belajar siswa dalam pemecahan matematika No. Aspek Yang Diamati Indikator Item 1 Kemampuan menemukan fakta 2 Kemampuan menemukan masalah dan gagasan/ide a. Materi yang relevan untuk menyelesaikan masalah. b. Penentuan materi yang berkaitan untuk menyelesaikan masalah. c. Mengelompokkan tiaptiap item. a. Mencatat hal-hal yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. b. Menyelesaikan masalah dengan cara berbeda. c. Menggunakan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah. d. Menggunakan cara yang 3 3

33 No. Aspek Yang Diamati Indikator Item berbeda dalam menyelesaikan masalah. 3 Mampu menemukan a. Menyederhanakan yang penyelesaian masalah didapat. b. Menyelesaikan masalah tepat waktu. c. Menemukan cara yang paling sesuai. 4 Penerapan pembelajaran a. Mengevaluasi jawaban dan menghargai perbedaan pendapat dalam penyelesaian masalah. 2 2 3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukkan sejauhmana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten jika dikenakan pada suatu objek, Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2009: 351). Instrument dikatakan valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation). r < 0,20 : Tidak ada validitas 0,20 r < 0,40 : Validitas rendah 0,40 r < 0,60 : Validitas sedang 0,60 r <0,80 : Validitas tinggi 0,80 r < 1,00 : Validitas sempurna Kriteria validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria sebagaimana dikemukakan oleh Ali (1987). Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas

34 alpha dari Cronbach (dalam Azwar, 2000). Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut: a 0,7 : Tidak dapat diterima 0,7 < a 0,8 : Dapat diterima 0,8 < a 0,9 : Reliabilitas bagus a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan 3.7 Analisis Taraf Kesukaran Item Istrumen Analisis tingkat kesukaran soal merupakan pengkajian terhadap soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar (Nana Sudjana, 2011:135). Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuaan siswa dalam menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Untuk melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Dalam penelitian ini analisis tingkat kesukaran soal yang digunakan adalah menentukan kriteria soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut: I = B N Keterangan: I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal. B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal. N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut: 0,00 0,30 = soal kategori sukar; 0,30 0,70 = soal kategori sedang; 0,70 1,00 = soal kategori mudah 3.8 Indikator Kinerja Penelitian ini dikatakan berhasil jika penerapan pembelajaran kooperatif model

35 cooperative script berjalan dengan baik berdasarkan standar kompetensi sekolah sehingga kreativitas dan prestasi siswa dalam memecahkan masalah matematika meningkat. Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa, maka dipergunakan indikator sebagai berikut: 1. 70% dari jumlah keseluruhan kegiatan penerapan model cooperative script dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kreativitas siswa telah diterapkan oleh guru dengan kategori baik. 2. Ketuntasan belajar siswa (prestasi belajar), peneliti memberi target 100% dari jumlah siswa dan memperoleh nilai diatas 65 sesuai dengan KKM. 3.9 Teknik Analisis data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil observasi, wawancara, angket kemandirian belajar, hasil tes, dan dokumentasi. Data-data tersebut dianalisis untuk mengetahui pelaksanaan dan hambatan-hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script. Teknik analisa data dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Reduksi data Reduksi data merupakan tahap merangkum dan memfokuskan data hasil analisis penelitian serta menghilangkan data yang tidak terpola. Data-data kemudian dikumpulkan dan dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. 2. Analisis data Analisis data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: a. Tahap deskripsi yaitu suatu tahap dimana peneliti mendeskripsikan atau memaparkan datadata yang diperoleh. b. Tahap klasifikasi yaitu tahap pengelompokan data-data yang telah di deskripsikan sesuai dengan permasalahan. c. Tahap analisa yaitu tahap menganalisis berdasarkan teori-teori yang ada dalam tahap ini membahas tentang data primer, kendala-kendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala tersebut. Tahap interprestasi yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap analisis dan penelitian. d. Tahap evaluasi yaitu tahap menilai/mengevaluasi terhadap hasil interprestasi.

36 e. Tahap refleksi yaitu Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. Pada tahap ini dilakukan kegiatan: 1) Mengumpulkan menganalisis dan membuat penafsiran hasil observasi. 2) Merefleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.