ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

LAELA MIFTAHUL JANNAH

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Nugrahaning Pundi Astanti

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

Shita Anindyta. PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

Soraya Nurul Hidayah. Abstract

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Kata Kunci PENDAHULUAN

N n. 126 n. pendekatan cross sectional yaitu menganalisa penelitian pada saat penelitian berlangsung, dan penelitian dilakukan secara deskriptif.

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BAYI BARU LAHIR HIDUP DI BAGIAN RAWAT INAP DI RS TELOGOREJO

Tri Puji Hastuti. : Medical Record Document, Sectio Caesarea, Quantitative. and Qualitative PENDAHULUAN

D-III Study Program Medical Record and Health Information. Faculty of Health Dian Nuswantoro Univercity Semarang 2015 ABSTRACT AISAH PAHLEVI

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

B. Quality Assurance C. Analisa Kuantitatif TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis

Irmania Citrawati. Key words : Gastroenteritis,Incomplete medical record, quantitatif and qualitatif analysis. Bibliography : 19 ( )

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 DI RS TELOGOREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA KUANTITATIF KUALITATIF DRM RAWAT INAP NEPHROLITHIASIS PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2015 DI RSUD UNGARAN ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

ANALISIS KUANTITATIF RAWAT JALAN KASUS DIABETES MELETUS DENGAN METODA HATTA DI RS JASA KARTINI TRIWULAN IV TAHUN 2015

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

THE ANALYSIS OF QUANTITATIVE AND QUALITATIVE OF MEDICAL RECORD DOCUMENT INPATIENT OF HEART ON 2ST QUARTER 2015 IN RS DR KARIADI SEMARANG

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

EVALUATION OF MEDICAL RECORD DOCUMENT QUALITY AT THE HCU-STROKE WARD AT Dr KARIADI HOSPITAL SEMARANG IN FEBRUARY UP TO MAY 2015

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa

TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN STANDAR JCI DI BANGSAL RAJAWALI 4B RSUP DR.KARIADI SEMARANG TAHUN 2015

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN PENGISIAN RESUME KELUAR RAWAT INAP RUANG TERATAI TRIWULAN IV DI RSUD KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Dokter dalam Pengisian Resume Medis Rawat Inap RS Permata Bunda Purwodadi Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*),

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut Permenkes No.269 Tahun lain yang telah diberikan kepada pasien. (2)

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK

STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo Surabaya

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling

HUBUNGAN KETERISIAN DAN KEJELASAN DIAGNOSIS UTAMA PADA LEMBAR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DENGAN TERKODENYA DIAGNOSIS DI RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap Periode April di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin Tahun 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG TAHUN 2015

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis dapat berupa

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PENYERAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DARI RAWAT INAP KE BAGIAN FILING DI RS PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TAHUN 2013

TINJAUAN GAMBARAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS DIABETES MILLITUS TERHADAP KLAIM BPJS DI RSUD Dr.R.SOEPRAPTO CEPU PADA TAHUN 2016

ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

Transkripsi:

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THECOMPLETENESS MEDICAL RECORD DOCUMENTS INPATIENT SURGERY PATIENT IN PERMATA MEDIKA HOSPITAL SEMARANG PERIOD IN 2013 ZULAIDA ANUM ISTIFAIYAH *), ARIEF KURNIADI, M. Kom**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No 5-11 Semarang Email: lolly.olik00@gmail.com ABSTRACT Background : Inpatient MRD can be used to improve the quality of medical services in hospitals. Known from sampling 10 DRM file inpatient surgical patients seen from the qualitative analysis contained 3 is a review of completeness and kekonsestensian diagnosis 20% incomplete, reviews consistency of recording a 100% complete diagnosis, and review their informed consent was 100% complete. Based on quantitative analysis are 4 review is a review of identification 85%, reviews auntentifikasi 70%, reviews recording 73%, reviews reporting 74% incomplete. MRD can lead to incomplete medical information is not sustainable and MRD can not be used as a valid legal evidence in the event of malpractice suits Method : This research is a descriptive cross-sectional observation method and approach. The object of this research is a form of inpatient during research in progress.the population used is MRD inpatient surgical patients in 2013 amounted to 1849 MRD.The samples were taken using random sampling method amounted to 100 MRD how to obtain samples using the formula Slovin. Result : Of the result showed that the quantitative analysis includes a review of the identification incompleteness most on sheet RM 5 (64 %), a review of the authentification incompleteness most on sheet RM 14 (62 %), a review of the recordind incompleteness most on sheet RM 14 (72 %), a review of the reporting incompleteness most on sheet RM 6b (79 %). While the qualitative analysis includes a review of the completeness and consistency of diagnosis incompleteness most on sheet RM 1 and 14 (27 %), a review consistency of recording the diagnosis incompleteness most on sheet RM 5 and 7 (19 %), a review their informed consent should be exist incompleteness most on sheed RM 19 (2 %). Based on quantitative and qualitative analysis of 100 MRD then showed Delinquent Medical Record ( DMR ) as much as 96 %. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, incompleteness MRD Reference : 15 (1996-2010) i

PENDAHULUAN Rekam medis adalah hasil perekaman yang berupa keterangan mengenai hasil pengobatan pasien. Berdasarkan Permenkes No. 269 tahun 2009 menyatakan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Jadi berkas rekam medis wajib dijaga kerahasiaannya. (1) Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Medis no. 78 Tahun 1991 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit. Bahwa rekam medis adalah berkas berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan, diagnosis pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unit-unit rawat jalan, unit gawat darurat dan unit rawat inap. Agar dokumen rekam medis harus diisi dengan selengkap-lengkapnya dan juga dijadikan sebagai alat bukti hukum apabila dibutuhkan. Maka pengisian dokumen rekam medis harus diisi sebaik mungkin dan selengkap mungkin untuk kesinambungan informasi. (2) Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan dituntut supaya dapat memberikan pelayanan secara cepat dan tepat kepada pasien selaku pengguna pelayanan jasa pelayanan kesehatan Rumah Sakit. Salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan pelayanan adalah terlaksananya penyelenggaraan rekam medis yang sesuai dengan standar yang berlaku. Untuk itu rekam medis sangat berperan penting bagi terciptanya pelayanan kesehatan yang optimal, serta kelengkapan data dibutuhkan untuk digunakan sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum, bahan penelitian dan pendidikan serta dapat digunakan sebagai alat untuk analisa dan evaluasi terhadap mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit untuk menjaga kelengkapan dokumen rekam medis dilakukan upaya salah satunya adalah analisa kelengkapan. (3) Rumah Sakit Permata Medika Semarang merupakan rumah sakit swasta yang sudah menyelenggarakan sistem rekam medis. Dalam pengelolaan rekam medis terdapat banyak unit-unit yang terkait yaitu pendafataran (RJ, RI, UGD), filing, asembling, analising reporting, dan koding indeksing. Salah satu kegiatan yang melakukan penelitian terhadap kelengkapan data rekam medis yaitu yang dilakukan oleh petugas asembling. Berdasarkan pengamatan pada saat survei awal di rumah sakit dokumen rekam medis pasien bedah masih ada data yang tidak lengkap, diketahui dari pengambilan sampel 10 berkas dokumen rekam medis pasien bedah rawat inap untuk diteliti kelengkapannya.berdasarkan analisa kualitatif terdapat 3 review yang dilakukan pada berkas dokumen rekam medis ditemukan pada review kelengkapan dan kekonsistensian diagnose 20% tidak lengkap, review kekonsistensian pencatatan diagnose 100% lengkap, dan review adanya informed consent 100% lengkap. Berdasarkan analisa kuantitatif terdapat 4 review yang dilakukan pada berkas dokumen rekam medis ditemukan pada review identifikasi 85%, review auntentifikasi 70%, review pencatatan 73%, reviewpelaporan 74% yang tidak lengkap.dokumen rekam medis yang tidak lengkap dapatmengakibatkan informasi medis tidak berkesinambungan dan dokumenrekam medis belum bisa sebagai alat bukti hukum yang sah bila terjadi tindakan malpraktek. Pentingnya kelengkapan didalam pengisian data pada lembar informed consent akan sangat berguna dikemudian hari apabila ada gugatan dari pasien atau keluarga pasien. Melihat pentingnya peranan DRM dalam menciptakan informasi medis yang berkesinambungan dan dalam aspek hukum kesehatan maka perlu dijaga kelengkapannya. Dokumen rekam medis merupakan alat yang penting untuk menjalankan organisasi karena bermanfaat untuk menetapkan tanggung jawab timbulnya kegiatan, dan untuk merekam data pelayanan. Tingkat ketidaklengkapan DRM pasien bedah rawat inap sering tidak lengkap pada RS Permata medika. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ii

mengenai Analisa Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat InapPasien Bedah Rumah Sakit Permata Medika Semarang periode tahun 2013. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskritif ialah penilaian yang dilakukan untuk menjelaskan suatu variabel tanpa membuat perbandingan atau hubungan. Sedangkan pengambilan secara observasi yaitu prosedur berencana antara lain meliputi melihat,mencatat,dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional yaitu semua variable yang diamati pada waktu yang bersamaan yaitu formulir rawat inap saat penelitian berlangsung. Populasi dalam penelitian ini yaitu dokumen rekam medis pasien bedah rawat inap tahun 2013 yang berjumlah 1849 dokumen dan sampelnya diambil menggunakan metode random sampling. Cara mendapatkan sampel ditentukan dengan rumus Slovin,hasilnya didapatkan sampel dokumen rekam medis pasien bedah rawat inap pasien adalah 100 dokumen rekam medis. Instrumen penelitian ini yang digunakan adalah observasi dan chek list, chek list untuk memasukkan hasil observasi kelengkapan DRM. Dengan keterangan lengkap( ) dan tidak lengkap (-). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Tahun 2013: 1. Analisa Kantitatif a. Review Identifikasi Tabel Analisa kelengkapan Review Identifikasi Pada masing-masing Formulir Rekam Medis Rawat Inap pasien bedah di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Periode tahun 2013 Formulir Lengkap Tidak Lengkap RM Jumlah Prosentase Jumlah Prossentase RM 1 100 100% 0 0% RM 2 48 48% 52 52% RM 3 100 100% 0 0% Analisa kuantitatif dimulai dengan memeriksa setiap lembar rekam medis menurut Huffman EK, bahwa komponen identifikasi pasien paling tidak mempunyai nama dan no.rm kalau suatu halaman tidak memiliki identifikasi maka halaman ini harus direview untuk memastikan apakah isi milik pasien yang rekam medisnya sedang dianalisis atau bukan. Dengan terisinya semua item identifikasi akan lebih mudah untuk menemukan kembali berkas pasien. Apabila ada yang tercecer dan merupakan hal penting untuk kesinambungan informasi pasien serta kepemilikan isi dokumen rekam medis tersebut. Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review identifikasi dari 100 berkas yang diteliti pada masing-masing formulir berkas rekam medis rawat inap pasien bedah periode tahun 2013, review identifikasi yang diamati terdapat butir data yang masih belum lengkap yaitu bagian nama,umur, jenis kelamin, alamat dan bangsal. Dari penelitian yang dilakukan ketidak lengkapan tertinggi pada RM 5 yaitu 36 DRM (36%) lengkap dan 64 DRM (64%) tidak lengkap. hal ini disebabkan petugas hanya mengisi beberapa item yang ada pada formulir rekam medis tersebut, karena petugas berasumsi bahwa lembar yang lain sudah terisi. Dan juga pada protap RS Permata medika Semarang bagian rawat inap tidak tercantum pada pihak terkait, protap hanya mengacu pada rekam medis dan rawat jalan. iii

Item nama dan no. Rm minimal harus diisi pada tiap formulir rekam medis hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian pelayanan. Dengan pengisian semua item pada bagian identifikasi akan lebih mudah untuk menentukan kembali berkas pasien apabila ada yang tercecer dan merupakan hal yang penting untuk kesinambungan informasi pasien serta kepemilikan isi dokumen rakam medis. (4) b. Review Autentifikasi Tabel Analisa kelengkapan Review Autentifikasi Pada masing-masing Formulir Rekam Medis Rawat Inap pasien bedah di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Periode tahun 2013 Formulir Rm Lengkap Tidak Lengkap Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase RM 1 97 97% 3 3% RM 2a 50 50% 50 50% RM 14 38 38% 62 62% RM 3 77 77% 23 23% RM 5 66 66% 34 34% RM 7 39 39% 61 61% RM 9 90 90% 10 10% RM 19 98 98% 2 2% Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review auntenfikasi dari 100 berkas yang diteliti pada masing-masing formulir berkas rekam rekam medis rawat inap pasien bedah periode tahun 2013ketidak lengkapan tertinggi terdapat pada RM 14 yaitu38 DRM (38%) lengkap dan 62DRM (62%) tidaklengkap. Ketidaklengkapan pada item nama terang dan tanda tangan dokter yang melakukan tindakan dan pemeriksaan. Pada tanda tangan dan nama dokter itu sangat penting sekali untuk mengetahui dokter siapa yang memberikan tindakan dan bertanggung jawab. Sedangkan tanda tangan dan nama dokter tidak diisi maka tidak tahu siapa dokter yang memberikan tindakan dan yang bertanggung jawab atas tindakan diberikan kepada pasien. Menurut Huffman EK, analisa kuantutatif yang dimulai dengan memeriksa setiap lembar dokumen rekam medis dan autentifikasi bisa ditanda tangani, stempel karet yang dipegang oleh pemiliknya, inisial (singkatan nama) kalau bisa diidentifikasikan Unit pencatat yang betanggung jawab atas review auntentifikasi adalah dokter. Ketidaklengkapan nama dan tanda tangan dokter dikarenakan tidak diberikan nya tanda tangan dan nama terang pada formulir tersebut, maka dokter harus lebih teliti dalam melengkapi lembar formulir tersebut dan pihak rumah sakit mempunyai bukti hukum pelayanan medis yang diberikan jika terdapat tuntutan dari pihak pasien. (8) c. Review Pencatatan Tabel Analisa kelengkapan Review Pencatatan Pada masing-masing Formulir Rekam Medis Rawat Inap pasien bedah di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Periode tahun 2013 iv

Formulir Rm Lengkap Tidak Lengkap Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase RM 1 33 33% 67 67% RM 2a 48 48% 52 52% RM 14 28 28% 72 72% RM 3 70 70% 30 30% RM 4 69 69% 31 31% RM 5 43 43% 57 57% RM 6b 36 36% 64 64% RM 7 33 33% 67 67% RM 9 49 49% 51 51% RM 19 100 100% 0 0% Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review pencatatan dari 100 berkas yang diteliti pada masing-masing formulir berkas rekam rekam medis rawat inap pasien bedah periode tahun 2013 ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada RM 14yaitu 28 DRM (28%)baik dan 72 DRM (72%) tidak baik. Angka Ketidaklengkapan pada item masih ada yang tidak terisi, tulisan tidak terbaca, ada coretan cara pembetulan yang masih salah. Formulir resume medis merupkan formulir yang diisi oleh dokter tapi pada kenyataannya masih belum baik dalam pencatatannya sehingga dokumentasi yang dihasilkan belum mencapai hasil yang baik. Menurut Huffman EK, review pencatatan harus dilakukan dengan baik karena analisa kuantitatif tidak bisa memecahakan masalah tentang isi yang tidak terbaca atau tidak lengkap. Perbaikan kesalahan merupakan aspek yang sangat penting dalam dokumentasi. Pengubahan dapat menimbulkan pertanyaan mengenai keontetikan dan kelalaian. Jika ada keraguan mengenai entri dapat diakaui dikemudian hari, maka sebaiknya diajak profesi untuk menjadi saksi pada proses koreksi. (4) d. Review Peelaporan Tabel Analisa kelengkapan Review Pelaporan Pada masing-masing Formulir Rekam Medis Rawat Inap pasien bedah di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Periode tahun 2013 Formulir Rm Lengkap Tidak Lengkap Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase RM 1 74 74% 26 26% RM 2a 52 52% 48 48% RM 14 61 61% 39 39% RM 3 72 72% 28 28% RM 4 43 43% 57 57% RM 5 77 77% 23 23% RM 6b 21 21% 79 79% RM 7 34 34% 66 66% RM 9 89 89% 11 11% Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review pelaporan dari 100 berkas yang diteliti pada masing-masing formulir berkas rekam rekam medis rawat inap pasien bedah periode v

tahun2013ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada RM 6b yaitu21 DRM (21%) lengkap dan 79 DRM (79%) tidaklengkap. Ketidaklengkapan pada butir data pengisian diagnosa keperawatan,tindakan keperawatan, dan rencana keperawatan yang diisi oleh perawat dan masih banyak perawat yang belum melengkapi laporan yang ada pada formulir tersebut sehingga laporan riwayat kesehatan yang dihasilkan tidak berkesinambungan. Berdasarkan teori kelengkapan pengisian pada item pelaporan mempunyai arti penting karena dapat dijadikan informasi tentang perjalanan penyakit pasien dirumah sakit. Menurut huffman EK, review pelaporan merupakan prosedur analisa kuantitatif harus menegaskan laporan mana yang akan dilakukan, kapan dan keadaan yang bagaimana karena jika sewaktu-waktu ada pasien yang merasa telah di malpraktek pihak rumah sakit bisa menunjukan DRM yang merupakan bukti tindakan apa saja yang dilakukan dan merupakan bukti hukum. (1) e. Rekapitulasi Analisa Kuantitatif Masing Masing formulir Tabel Rekapitulasi Analisa Kuantitatif masing-masing Formulir Rekam Medis Rawat Inap pasien bedah di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Periode tahun 2013 Formulir Rm Lengkap Tidak Lengkap Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase RM 1 29 29% 71 71% RM 2a 34 34% 66 66% RM 14 26 26% 74 74% RM 3 68 68% 32 32% RM 4 33 33% 67 67% RM 5 36 36% 64 64% RM 6b 21 21% 79 79% RM 7 23 23% 77 77% RM 9 47 47% 53 53% RM 19 98 98% 2 2% Berdasarkan analisa kualitatif pada review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa DRM pasien bedah perode tahun 2013 tingkat kekonsistensian dan kelangkapan data 73 DRM (73%) lengkap dan konsisten dan 27 DRM (27%) tidak lengkap dan tidak Konsisten. Ketidaklengkapan dan ketidak konsistensian pada DRM karena ada beberapa item yang tidak disi, seperti pada RM 1 dan RM 14 masih banyak item yang kosong / tidak terisi. 2. Analisa Kualitatif a. Review kelengkapan dan kekonsistensian diagnose Tabel analisa kelengkapan Review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap pasien bedah di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Periode tahun 2013 vi

Review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa Konsisten Tidak Konsisten 73 27 Presentase 73% 27% Berdasarkan analisa kualitatif pada review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa DRM pasien bedah perode tahun 2013 tingkat kekonsistensian dan kelangkapan data 73 DRM (73%) lengkap dan konsisten dan 27 DRM (27%) tidak lengkap dan tidak Konsisten. Ketidaklengkapan dan ketidak konsistensian pada DRM karena ada beberapa item yang tidak disi, seperti pada RM 1 dan RM 14 masih banyak item yang kosong / tidak terisi. b. Review kekonsistensian pencatatan diagnosis. Tabel Analisa kelengkapan Review kekonsistensian pencatatan diagnosis Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap pasien bedah di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Periode tahun 2013 Konsisten Tidak Konsisten Review kekonsistensian pencatatan diagnosis 81 19 Presentase 81% 19% Berdasarkan analisa kualitatif pada review kekonsistensian pencatatan diagnosa DRM pasien bedah perode tahun 2013 tingkat kekonsistensian dan kelangkapan data 81 DRM (81%) lengkap dan konsisten dan 19 DRM (19%) tidak lengkap dan tidak Konsisten. Ketidaklengkapan dan ketidak konsistensian pada DRM karena ada beberapa item yang tidak disi, seperti pada RM 5,RM 7 masih banyak item yang kosong / tidak terisi pada instruksi, pengobatan, dan catatan perkembangan. c. Review adanya informed consent yang seharusnya ada. Tabel Analisa kelengkapan Review adanya informed consent yang seharusnya ada Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap pasien bedah di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Periode tahun 2013 Konsisten Tidak Konsisten Review adanya informed consent yang 98 2 seharusnya ada Presentase 98% 2% Berdasarkan analisa kualitatif pada review adanya informed consent yang seharusnya ada pada DRM pasien bedah perode tahun 2013 tingkat kekonsistensian dan kelangkapan data 98 DRM (98%) lengkap dan konsisten dan 2 DRM (2%) tidak lengkap dan tidak Konsisten. Ketidaklengkapan dan ketidak konsistensian pada DRM karena ada beberapa DRM yang tidak ada infomed consent. Dari penelitian terdapat 2 DRM yang tidak ada informed consent. Dalam kasus ini pasien bedah harus memiliki informed vii

consent dan dokter harus menjelaskan suatu pengobatan atau tindakan yang akan dijalani. 3. Dequent Medical Record (DMR) Tabel 6.1 Hasil Analisa Kuantitatif Kualitatatif Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap pasien bedah di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Periode tahun 2013 DMR = Hasil Anaalisa Jumlah Prosentase Lengkap 4 4% Tidak Lengkap 96 96% = 96% Dari total 100 DRM didapatkan hasil Deliquent Medical Record(DMR) sebanyak 96%. Hasil akhir dari analisa kelengkapan DRM rawat inap pasien bedah periode tahun 2013 berdasarkan review identifikasi, auntentifikasi, pencatatan, pelaporan dari 100 berkas yang diteliti 96 berkas belum lengkap sehingga ditemukan DMR (deliquent medical record) sebanyak 96%. Hal ini menunjukan kelengkapan pengisian pada DRM pasien bedah periode tahun 2013 banyak tingkat kebandelannya. Hal ini disebabkan karena petugas belum paham dengan arti kepentingan dari kelengkapan berkas rekam medis dan kurangnya pengetahuan tentang kelengkapan pengisian berkas rekam medis dan cara pngisiannya berdasarkan analisa kuantitatif. (1) SIMPULAN 1. Analisa Kuantitatif a. Review Identifikasi Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien Bedah Rumah Sakit Permata Medika Semarang periode tahun 2013 berdasarkan review identifikasi terbanyak yaitu pada lembar RM 5 (64%). Unsur yang tidak terisi yaitu pengisian alamat, jenis kelamin, bangsal dan umur. b. Review Autentifikasi Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien Bedah Rumah Sakit Permata Medika Semarang periode tahun 2013 berdasarkan review autentifikasi terbanyak yaitu pada lembar RM 14 (62%). Unsur yang tidak terisi yaitu tanda tangan dan nama dokter. c. Review Pencatatan Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien Bedah Rumah Sakit Permata Medika Semarang 79 periode tahun 2013 berdasarkan review pencatatan terbanyak yaitu pada lembar RM 14 (72%). Unsur yang tidak lengkap yaitu pengisian penggunaan istilah dan tidak dapat dibaca / dimengerti. d. Review Pelaporan Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien Bedah Rumah Sakit Permata Medika Semarang periode tahun 2013 berdasarkan review pelaporan terbanyak yaitu pada lembar RM 6b (79%). Unsur yang tidak lengkap yaitu pada pengisian diagnosa tindakan keperawatan, tujuan keperawatan, dan rencana keperawatan. viii

2. Analisa Kualitatif a. Review Kelengkapan dan kekonsistensian diagnosis Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien Bedah Rumah Sakit Permata Medika Semarang periode tahun 2013 berdasarkan review kelengkapan dan kekonsistensian diagnose terdapat 73 lengkap dan konsisten (73%), dan 27 tidak lengkap dan tidak kosisten (27%) pada tiap dokumen rekam medis ketidak konsistensian pengisian pada RM 1 dan 14 yaitu diagnosa masuk, diagnosa utama, diagnosa lain/ sekunder. b. Review kekonsistensian pencatatan diagnosis. Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien Bedah Rumah Sakit Permata Medika Semarang periode tahun 2013 berdasarkan review kekonsistensian pencatatan diagnosis terdapat adalah 81 lengkap dan konsisten (81%), dan 19 tidak lengkap dan tidak kosisten (19%) pada tiap dokumen rekam medis ketidak konsistensian pengisian pada RM 5 dan RM 7 yaitu pada instruksi, pengobatan, catatan perkembangan. c. Review adanya informed consent yang seharusnya ada Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien Bedah Rumah Sakit Permata Medika Semarang periode tahun 2013 berdasarkan review adanya informed consent yang seharusnya ada terdapat 98 lengkap dan konsisten (98%), dan 2 tidak lengkap dan tidak kosisten (2%) pada tiap dokumen rekam medis karena RM 19 / informed consent tidak terdapat pada DRM. 3. Deliquent Medical Record (DMR) Bedasarkan analisa kuantitatif dan kualitatif pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap pasien bedah di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Periode tahun 2013 maka berdasarkan perhitungan DMR dari total 100 DRM didapatkan hasil Deliquent Medical Record (DMR) sebanyak 96%. SARAN 1. Petugas rekam medis terutama pada bagian assembling dapat membuat catatan kecil yang berfungsi mengendalikan dokumen rekam medis yang belum lengkap, catatan ditempel pada map rekam medis sehingga dokumen rekam medis dapaty dilengkapi oleh petugas kesehatan yang bertanggung jawab. 2. Dokter/perawat secara rutin datang ke unit rekam medis untuk melengkapi data-data yang belum lengkap atau petugas rekam medis mengingatkan dokter/perawat untuk melengkapi data-data yang belum dilengkapi. 3. Memberikan pelatihan/sosialisasi kembali tentang rekam medis, formulir yang digunakan dan cara pengisiannya kepada petugas yang ada kaitannya dengan pengisian formulir rekam medis. 4. Diusulkan untuk membuat protap yang spesifik terkait dengan analisa kelengkapan yang di tujukan kepada bagian rawat inap. DAFTAR PUSTAKA 1. Shofari,Bambang.dr.MMR. Rekam Medis Pelayanan Kesehatan. Semarang. 2008. (Tidak dipulbikasikan) 2. Depkes RI. Permenkes No.269 / MENKES / PER / III. 2008 ix

3. Shofari, Bambang. dr. MMR. Quality Assurance Medical Record. Jawa Tengah 2006.(Tidak dipulbikasikan) 4. Huffman, Enda. K. Health Information Manajement. 1999. 5. Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Revisi I.1997. Jakarta. 6. Ikatan Dokter Indonesia.Standart Pelayanan Medis.Volume I,Edisi 2. 7. Notoadmojo,Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Reineka Cipta. Jakarta. 2002. 8. www.repostitory.ui.ac.id 9. Shofari, Bambang. dr. MMR. Sistem dan Prosedur Pelayanan Medis. Buku ke-2. (Tidak dipulbikasikan) 10. Shofari, Bambang. dr. MMR. PSRK 01 Pengelolaan Rekam Medis dan Dokumentasi Rekam Medis. Semarang: PORMIKI. 11. Huffman, EK. Translation in Health Information Management. Jenifer Coffer, RRA.Apikes Dharma Lambaw Padang.1999. 12. Azwar, Azrul. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Pusaka Sinar Harapan. Jakarta.1996 13. Prosedur Tetap Rumah Sakit Permata Medika Semarang. 2010 14. Ejurnal.mithus.ac.id 15. FK,UI. 2000.Quality Assurance Program, pengertian Quality Assurance. Jakarta 16. Purnaningrum, Gita. Analisa Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Diare Di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Pada Triwulan III Tahun 2011.Karya Tulis Ilmiah 1-61. Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Semarang. 2012. x