PRECAST TALI AIR TROTOAR

dokumen-dokumen yang mirip
MENUJU KONSEP METODE KERJA GREEN DAN KUALITAS TINGGI DENGAN APLIKASI BETON PRECAST PADA KONSTRUKSI DERMAGA DAN TRESTLE

PEMBANGUNAN GEDUNG KANWIL DJP SUMUT I DAN KPP DI MEDAN DENGAN SISTEM PRECAST

THE INNOVATION of ENGINEERING to KATEGORI KARYA : TEKNOLOGI TEPAT GUNA

PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2014

Presentasi Tugas Akhir

IMPLEMENTASI PROGRAM GREEN PROYEK KEDUTAAN AUSTRIA

BAB III METODOLOGI STUDI. bekisting sistem multiflex and scaffolding dengan siitem PCH dari segi waktu dan

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

RUBBER BEARING ISOLATOR SEBAGAI SISTEM PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN HOTEL IBIS PADANG

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur

INOVASI PROYEK PUSDIKLAT KEJAKSAAN RI CEGER PEMBANGUNAN KAWASAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN TERPADU SDM KEJAKSAAN RI

BAB II DATA PROYEK. Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Atlet) Kemayoran Blok D10-3 yang dijalankan oleh Kontraktor WIKA-CAKRA KSO sangatlah

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci : perbandingan biaya, beton pracetak u ditch, drainase konvensional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil disimpulkan untuk tugas akhir ini diantaranya :

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih,

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB VII MANAJEMEN RESIKO. Dalam setiap pekerjaan pasti kita menemukan berbagai

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

KONSEP GREEN BUILDING PROYEK DAHANA

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

Dosen Pembimbing Ir. Sukobar, MT. NIP

: MEMBANGUN BARU, MENAMBAH, RENOVASI, BALIK NAMA

FORMULIR PRAKUALIFIKASI PEKERJAAN LEMBAGA/PROFESI PENUNJANG

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 950

KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGERJAAN PONDASI PADA PROYEK YANG MENGGUNAKAN UP DOWN CONSTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN METODA KONVENSIONAL


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan infrastruktur jalan yang lebih memadai untuk menampung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK. PELAKSANAAN KONSTRUKSI PC WALL DAN PILE CAP PADA PROYEK GEDUNG St. CAROLUS TAHAP II, JAKARTA-PUSAT

FORMULIR PRAKUALIFIKASI PEKERJAAN LEMBAGA/PROFESI PENUNJANG

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

MEMILIH ALTERNATIF METODE PELAKSANAAN PLAT BAWAH SALURAN BOX CULVERT KALI TUTUP GRESIK

FORMULIR PRAKUALIFIKASI PEKERJAAN

BAB IV DATA DAN ANALISA. pengembangan dari gedung existing yaitu gedung Bimantara MNC Tower

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROYEK JALAN BOJONEGORO - PADANGAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Nonstruktural

BAB I PENDAHULUAN. Dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang begitu pesat, maka

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT.

BAB VIII PEKERJAAN PESRTA KERJA PRAKTEK

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL PADA PROYEK BRANZ SIMATUPANG APARTMENT

RINTA ANGGRAINI

Kata kunci : metode bekisting table form

PERBANDINGAN METODE KONSTRUKSI PLAT LANTAI SISTEM DOUBLE WIRE MESH DENGAN SISTEM HALF SLAB ABSTRACT ABSTRAK

PERBANDINGAN ANTARA METODE PELAKSANAAN PELAT CAST IN SITU DAN PELAT PRECAST DITINJAU DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SMPN 43 SURBAYA

FORMULIR PRAKUALIFIKASI PEKERJAAN

BAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK BINUS MAIN CAMPUS ALAM SUTERA

FORMULIR PRAKUALIFIKASI PEKERJAAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

INSPEKSI PROSES PELAKSANAAN DAN CACAT PADA DINDING PANEL PRACETAK SUATU PROYEK APARTEMEN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

FORMULIR PRAKUALIFIKASI PEKERJAAN LEMBAGA / PROFESI PENUNJANG.. *)

KINERJA PROYEK GEDUNG DPRD KOTA MEDAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan jumlah penduduk,

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

ZULFIKAR JAUHARI NRP

Proyek N Hotel Batam Komplek Baloi Kusuma Penuin, Batam Kepulauan Riau

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pembangunan Proyek STS Bintaro Permai ini berdasarkan dari pertimbangan

BAB II DATA PROYEK. PT. Farpoint yaitu sebuah perusahaan developer yang merupakan bagian

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Modifikasi Struktur pada Proyek Mall dan Apartemen Seasons City Jakarta Menggunakan Value Engineering

Pemberdayaan Masyarakat

PONDASI KONSTRUKSI SARANG LABA - LABA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

FORMULIR PRAKUALIFIKASI PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant)

Transkripsi:

FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2012 JUDUL KARYA : PRECAST TALI AIR TROTOAR PROYEK PENINGKATAN JALAN SOEKARNO HATTA BANDUNG KATEGORI KARYA : METODE KONSTRUKSI DIAJUKAN OLEH : NAMA/INSTITUSI : Muhammad Darwis H/ PT. PP (Persero),Tbk BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment ALAMAT & TELEPON : Plaza PP Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta 13760 Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914 PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo

DATA UMUM 1. Nama : Muhamad Darwis H./ PT. PP (Persero) Tbk 2. Tanggal Pendirian : 26 Agustus 1953 3. Alamat : PT. PP (Persero) Tbk Plaza PP Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 4. Telepon : (021) 8403909/ 8403883 5. Fax : (021) 8403914 6. Email : pp1@pt-pp.com; pp2@pt-pp.com 7. Bidang Pekerjaan : General Contractor 8. Pemilik Pekerjaan : Direktorat Jenderal Bina Marga Jakarta, 15 Oktober 2012 Ir. Betty Ariana, MT Corporate Secretary

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA KONSTRUKSI DALAM RANGKA PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA 2012 Yang bertandatangan dibawah ini : Nama Jabatan Bertindak untuk dan atas nama Alamat : Muhammad Darwis Hamzah : Project Manager : PT. PP (Persero) Tbk : Plaza PP Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta Timur 13760 No Telepon / Fax : (021) 8403903 / 8403901/ fax (021) 8403947 Email : pp1@pt-pp.com; pp2@pt-pp.com Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya konstruksi yang saya ajukan dengan judul Precast Tali Air Trotoar Proyek Peningkatan Jalan Soekarno Hatta Bandung adalah hasil karya cipta saya, dan bukan milik atau hasil karya cipta pihak lain baik secara individu maupun kelompok, serta belum pernah kami ajukan pada kegiatan penghargaan maupun lomba sejenis lainnya. Bila di kemudian hari ternyata pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya membebaskan Panitia/ Penyelenggara Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2012 termasuk Dewan Juri dari tuntutan pihak ketiga serta bersedia untuk menerima sanksi sebagai berikut : 1. Secara otomatis digugurkan dalam proses penjurian; 2. Dicabut penetapannya sebagai pemenang/ penerima Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2012 dan wajib mengembalikan seluruh penghargaan yang telah diterima; 3. Diajukan secara pidana apabila karya yang kami ajukan di kemudian hari terbukti bukan merupakan karya orisinal kami atau merupakan jiplakan/ tiruan/ pengakuan atas karya pihak lain. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Jakarta, 12 Oktober 2012 Yang membuat pernyataan Muhammad Darwis H

PROPOSAL KARYA A. ABSTRAKSI Salah satu aspek penting konstruksi jalan raya yang menentukan umur pakai jalan tersebut sampai dengan terjadinya kerusakan adalah hubungan jalan yang akan di bangun dengan air hujan yang jatuh ke permukaan jalan dan yang mengalir. Pada proyek Peningkatan jalan Soekarno Hatta, setelah dilakukan survey ulang dan di data kembali terhadap jenis kerusakan jalan yang paling banyak terjadi adalah kerusakan pavement jalan akibat dari drainase yang tidak baik seperti sedimentasi pada saluran samping, tali air trotoar yang tidak berfungsi. Tujuan dalam penulisan makalah ini ialah untuk memahami methode pelaksanaan pembuatan tali air trotoar yang dilaksanakan pada proyek dengan lokasi yang sempit dan trafic lalulintas yang padat. Permasalahan yang akan dibahas disini adalah bagaimana cara untuk membuat tali air trotoar dengan hargaa yang ekonomis, efektif, efisien, tepat waktu dan tepat mutu B. DATA TEKNIS 1 Lokasi Karya Proyek Peningkatann Jalan Soekarno Hatta - Bandung 2 Implementasi Karya Bidang jalan dan jembatan 3 Nilai Kontrak Rp.67.085.985.331 (Termasuk PPN) 4 Jangka Waktu Kontrak 540 hari 5 Waktu pelaksanaan Konstruksi 1/2/2010 24/7/2011 6 Waktu Mulai berfungsi 1/3/2010 4

C. KEUNGGULAN KARYA NO I II III IV UNSUR INOVASI Orisinil Inspiring Kreatif Landasan Teori Kebaruan (Novelty) DAYA SAING Skope (Regional / Nasional/ Internasional Material Lokal SDM Lokal Peralatan Lokal Mutu Aspek Keselamatan (manusia, public, property) Effisiensi (Biaya murah) BERKELANJUTAN Aspek Ekonomi (Benefit besar) Aspek Lingkungan (Low energy, Low Waste, Low Emision) Aspek Sosial (Penyerapan tenaga kerja, kearifan budaya local) LAINNYA PENJELASAN Pelaksanaan just in time Nasional, terutama perkotaan Material lokal mudah di dapat SDM lokal mudah didapat Peralatan mudah di dapat Lebih terjamin kualitasnyaa Lebih mudah pelaksanaanya, aman bagi pengguna jalan. Lebih effisien dari pada cor insitu Lebih effisien karena bekisting plat masih bisa digunakan di tempat lain, dengan ukuran yang sejenis Dapat menghemat pemakaian kayu, tidak banyak material terbuang. Dapat dikerjakan secaraa frontal dengan menyerap banyak tenagaa kerja 5

1. ABSTRAKSI 1.1 PENDAHULUANN Gambar 1. Proyek Peningkatan Jalan Soekarno Hatta Bandung Pada proyek peningkatan jalan raya sering dijumpai ketidaksempurnaan dalam desain. Ketidaksempurnaan tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, yang sering terjadi karenaa jangka waktu dari perencanaan desain ke pelaksanaan yang cukup lama sedangkan jalan terus dipakai lalulintas sehingga terjadi banyak perbedaan antara kondisi eksisting pada saat desain dan kondisi eksisting pada saat pelaksanaan. Padaa proyek peningkatan jalan Soekarno Hatta Bandung ketidaksesuaian yang banyak terjadi adalah kondisi perkerasan eksisting yang sudah banyak yang rusak sampai dengan pondasinya, adanya daerah genangan banjir, sedimentasi di saluran samping dan tali air trotoar yang tidak berfungsi. 6

Gambar 2. Tali air trotoar tidak berfungsi sehingga ada genangan air pada jalan raya dan merusak jalan tersebut. Salah satu aspek penting konstruksi jalan raya yang menentukan umur pakai jalan tersebut sampai dengan terjadinya kerusakan adalah hubungan jalan yang akan di bangun dengan air hujan yang jatuh ke permukaan jalan dan yang mengalir. Pada proyek Peningkatan jalan Soekarno Hatta, setelah dilakukan survey ulang dan di data kembali terhadap jenis kerusakan jalan yang paling banyak terjadi adalah kerusakan pavement jalan akibat dari drainase yang tidak baik seperti sedimentasi pada saluran samping, tali air trotoar yang tidak berfungsi. Tujuan dalam penulisan makalah ini ialah untuk memahami methode pelaksanaan pembuatan tali air trotoar yang dilaksanakan pada proyek dengan lokasi yang sempit dan trafic lalulintas yang padat. Permasalahan yang akan dibahas disini adalah bagaimana cara untuk membuat tali air trotoar dengan harga yang ekonomis, efektif, efisien, tepat waktu dan tepat mutu. 7

1.2 DATA PROYEK Secara administratif, lokasi proyek tersebut berada di Wilayah Kotamadya Bandung. Lebih tepatnya berada di Jalan Soekarno-Hatta dari Kopoo hingga Gedebage dengan panjang ruas jalan 11,125 km. Gambar 3. Lokasi Proyek di jalan Soekarno Hatta Bandung 1. NAMA PROYEK 2. LOKASI 3. JENIS PEKERJAAN 4. NILAI KONTRAK 5. PEMILIK PROYEK : Proyek Peningkatan Jalan Soekarnoo - Hatta Bandung : Kotamadya Bandung : Peningkatan Jalan : Rp.67.085.985.331 (Termasuk PPN) : Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Kota, Satuan Kerja Preservasi dan pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Bandung 8

6. JENIS KONTRAK 7. SUMBER DANA 8. PANJANG PENANGANAN 9. WAKTU PELAKSANAAN : Unit Price : APBN Tahun 2010 dan 2011 (30%) dan IBRD (70%) (Loan No. 4834 IND) : 11,125 km : 540 Hari Kalender 2. MASALAH YANG DIHADAPI Dalam pelaksanaann proyek ini terdapat jenis pekerjaan pembuatan Saluran DS-2 yang ada di trotoar. Saluran ini berfungsi untuk mengalirkan air dari jalan raya ke saluran samping. Konstruksi saluran DS-2 adalah cor beton mutu K-250 bertulang. Gambar 4. Dimensi saluran DS-2 Gambar 5. Denah pemasangan saluran DS-2 9

Dari denah di atas terlihat lokasi pemasangan saluran yang sangat sempit dengan lalu lintas kendaraan yang macet. Karena itu, saluran DS-2 diusulkan dibuat dengan precast dengan produksi precast sendiri. 3. INOVASI PRECAST SALURAN DS-2 (SALURAN TALI AIR TROTOAR) a. Kondisi sebelum dilakukan inovasi, pembuatan Saluran dilakukan dengan Cara Cor Insitu Pembuatan saluran dengan cara cor insitu ini dilakukan di lokasi mock up dan di evaluasi tingkat kesulitan pelaksanaan, harga satuan pekerjaan, dan waktu pelaksanaannya. Metode ini dilakukan dengan tahapan pekerjaan sebagai berikut. 1. Galian saluran 2. Cor lantai kerja 3. Pasang bekisting dan pembesian 4. Pengecoran dengan site mix 5. Finishing Galian Saluran Cor lantai Saluran 10

Cor Dinding Saluran Saluran DS-2 Insitu Setelah dilakukan pekerjaan cor insitu dari evaluasi pekerjaan terdapat tingkat kesulitan sebagai berikut : 1. Lahan untuk stok material sangat sempit. 2. Faktor kehilangan material sangat banyak karena lokasi spot spot. 3. Pekerjaan lama karena ada beberapa tahapan pengecoran. 4. Mutu beton site mix sangat sulit untuk di jaga tetap konsistenn tercapai. 5. Sangat mengganggu pejalan kaki. b. Pembuatan Saluran dengan Precast Produksi Sendiri Precast di produksi sendiri karena harga precast dengan beli ke pabrik sangat mahal harganya dan ukuran yang terbatas. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika memutuskan membuat precast beton : 1. Bekisting : harus kuat dan dapat dipakai berulang-ulang. 2. Ukuran berat : mudah di angkat dengan manusia tanpa alat berat. 3. Jumlah bekisting disesuaikan dengan kap. Mixer, dan lokasi fabrikasi Setelah mempertimbangkan hal tersebut di atas maka untuk pekerjaan DS-2 dengan volume 2.560,00 m1 menggunakan cetakan bekisting panjang 60 cm sebanyak 84 buah, dengan asumsi bekisting dipakai 51 kali dan sekali pengecoran dengan volume truck mixer 6 m3. 11

Gambar 6. Bekisting precast saluran dengan plat besi. Gambar 7. Proses pengecoran precast saluran 12

Gambar 8. Hasil pengecoran precast saluran Gambar 9. Proses handling precast saluran 13

Gambar 10. Proses pemasangan precast saluran Tutup precast saluran Pemasangan tutup precast saluran 14

Gambar 11. Trotoar jalan Soekarno Hatta Setelah dibandingkan, pembuatan saluran DS-2 dengan menggunakan sistem precast ternyata menghasilkan kualitas yang lebih bagus dibandingkan dengan sistem cor insitu. Tabel 01. Perbandingan Antara Sistem Precast Dengan Insitu SISTEM PRECAST PRODUKSI SISTEM INSITU SENDIRI PRECAST BELI DI PABRIK 1. Dari segi waktu: Waktu lebih lama karena ada dua tahapan pengecoran (lantai dan dinding). 1. Dari segi waktu: Pengerjaan lebih cepat karena hanya ada satu kali tahap pengecoran. 1. Dari segi waktu: Menyesuaikan schedule produksi. 2. Dari segi mutu : - Cor insitu atau site mix susah dijaga mutunya (K- 250 tidak konsisten). - Hasil cor tidak bisa terjamin konsistensinya. 2. Dari segi mutu: - Mutu beton tercapai. - Hasil tidak keropos. 2. Dari segi mutu: Mutu beton tercapai. 3. Dari segi biaya: 3. Dari segi biaya: 3. Dari segi biaya : - Cor ready mix banyakak - Buangan beton tidak membuang beton. ada. - Harga sangat mahal. 15

Demikian informasi yang kami ajukan untuk Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia tahun 2012 ini disampaikan dengan sebenar benarnya. Jakarta, 15 Oktober 2012 Ir. Betty Ariana, MT Corporate secretary 16

LAMPIRAN FOTOKOPI KTP 17