FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2012 JUDUL KARYA : PRECAST TALI AIR TROTOAR PROYEK PENINGKATAN JALAN SOEKARNO HATTA BANDUNG KATEGORI KARYA : METODE KONSTRUKSI DIAJUKAN OLEH : NAMA/INSTITUSI : Muhammad Darwis H/ PT. PP (Persero),Tbk BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment ALAMAT & TELEPON : Plaza PP Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta 13760 Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914 PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo
DATA UMUM 1. Nama : Muhamad Darwis H./ PT. PP (Persero) Tbk 2. Tanggal Pendirian : 26 Agustus 1953 3. Alamat : PT. PP (Persero) Tbk Plaza PP Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 4. Telepon : (021) 8403909/ 8403883 5. Fax : (021) 8403914 6. Email : pp1@pt-pp.com; pp2@pt-pp.com 7. Bidang Pekerjaan : General Contractor 8. Pemilik Pekerjaan : Direktorat Jenderal Bina Marga Jakarta, 15 Oktober 2012 Ir. Betty Ariana, MT Corporate Secretary
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA KONSTRUKSI DALAM RANGKA PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA 2012 Yang bertandatangan dibawah ini : Nama Jabatan Bertindak untuk dan atas nama Alamat : Muhammad Darwis Hamzah : Project Manager : PT. PP (Persero) Tbk : Plaza PP Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta Timur 13760 No Telepon / Fax : (021) 8403903 / 8403901/ fax (021) 8403947 Email : pp1@pt-pp.com; pp2@pt-pp.com Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya konstruksi yang saya ajukan dengan judul Precast Tali Air Trotoar Proyek Peningkatan Jalan Soekarno Hatta Bandung adalah hasil karya cipta saya, dan bukan milik atau hasil karya cipta pihak lain baik secara individu maupun kelompok, serta belum pernah kami ajukan pada kegiatan penghargaan maupun lomba sejenis lainnya. Bila di kemudian hari ternyata pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya membebaskan Panitia/ Penyelenggara Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2012 termasuk Dewan Juri dari tuntutan pihak ketiga serta bersedia untuk menerima sanksi sebagai berikut : 1. Secara otomatis digugurkan dalam proses penjurian; 2. Dicabut penetapannya sebagai pemenang/ penerima Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2012 dan wajib mengembalikan seluruh penghargaan yang telah diterima; 3. Diajukan secara pidana apabila karya yang kami ajukan di kemudian hari terbukti bukan merupakan karya orisinal kami atau merupakan jiplakan/ tiruan/ pengakuan atas karya pihak lain. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Jakarta, 12 Oktober 2012 Yang membuat pernyataan Muhammad Darwis H
PROPOSAL KARYA A. ABSTRAKSI Salah satu aspek penting konstruksi jalan raya yang menentukan umur pakai jalan tersebut sampai dengan terjadinya kerusakan adalah hubungan jalan yang akan di bangun dengan air hujan yang jatuh ke permukaan jalan dan yang mengalir. Pada proyek Peningkatan jalan Soekarno Hatta, setelah dilakukan survey ulang dan di data kembali terhadap jenis kerusakan jalan yang paling banyak terjadi adalah kerusakan pavement jalan akibat dari drainase yang tidak baik seperti sedimentasi pada saluran samping, tali air trotoar yang tidak berfungsi. Tujuan dalam penulisan makalah ini ialah untuk memahami methode pelaksanaan pembuatan tali air trotoar yang dilaksanakan pada proyek dengan lokasi yang sempit dan trafic lalulintas yang padat. Permasalahan yang akan dibahas disini adalah bagaimana cara untuk membuat tali air trotoar dengan hargaa yang ekonomis, efektif, efisien, tepat waktu dan tepat mutu B. DATA TEKNIS 1 Lokasi Karya Proyek Peningkatann Jalan Soekarno Hatta - Bandung 2 Implementasi Karya Bidang jalan dan jembatan 3 Nilai Kontrak Rp.67.085.985.331 (Termasuk PPN) 4 Jangka Waktu Kontrak 540 hari 5 Waktu pelaksanaan Konstruksi 1/2/2010 24/7/2011 6 Waktu Mulai berfungsi 1/3/2010 4
C. KEUNGGULAN KARYA NO I II III IV UNSUR INOVASI Orisinil Inspiring Kreatif Landasan Teori Kebaruan (Novelty) DAYA SAING Skope (Regional / Nasional/ Internasional Material Lokal SDM Lokal Peralatan Lokal Mutu Aspek Keselamatan (manusia, public, property) Effisiensi (Biaya murah) BERKELANJUTAN Aspek Ekonomi (Benefit besar) Aspek Lingkungan (Low energy, Low Waste, Low Emision) Aspek Sosial (Penyerapan tenaga kerja, kearifan budaya local) LAINNYA PENJELASAN Pelaksanaan just in time Nasional, terutama perkotaan Material lokal mudah di dapat SDM lokal mudah didapat Peralatan mudah di dapat Lebih terjamin kualitasnyaa Lebih mudah pelaksanaanya, aman bagi pengguna jalan. Lebih effisien dari pada cor insitu Lebih effisien karena bekisting plat masih bisa digunakan di tempat lain, dengan ukuran yang sejenis Dapat menghemat pemakaian kayu, tidak banyak material terbuang. Dapat dikerjakan secaraa frontal dengan menyerap banyak tenagaa kerja 5
1. ABSTRAKSI 1.1 PENDAHULUANN Gambar 1. Proyek Peningkatan Jalan Soekarno Hatta Bandung Pada proyek peningkatan jalan raya sering dijumpai ketidaksempurnaan dalam desain. Ketidaksempurnaan tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, yang sering terjadi karenaa jangka waktu dari perencanaan desain ke pelaksanaan yang cukup lama sedangkan jalan terus dipakai lalulintas sehingga terjadi banyak perbedaan antara kondisi eksisting pada saat desain dan kondisi eksisting pada saat pelaksanaan. Padaa proyek peningkatan jalan Soekarno Hatta Bandung ketidaksesuaian yang banyak terjadi adalah kondisi perkerasan eksisting yang sudah banyak yang rusak sampai dengan pondasinya, adanya daerah genangan banjir, sedimentasi di saluran samping dan tali air trotoar yang tidak berfungsi. 6
Gambar 2. Tali air trotoar tidak berfungsi sehingga ada genangan air pada jalan raya dan merusak jalan tersebut. Salah satu aspek penting konstruksi jalan raya yang menentukan umur pakai jalan tersebut sampai dengan terjadinya kerusakan adalah hubungan jalan yang akan di bangun dengan air hujan yang jatuh ke permukaan jalan dan yang mengalir. Pada proyek Peningkatan jalan Soekarno Hatta, setelah dilakukan survey ulang dan di data kembali terhadap jenis kerusakan jalan yang paling banyak terjadi adalah kerusakan pavement jalan akibat dari drainase yang tidak baik seperti sedimentasi pada saluran samping, tali air trotoar yang tidak berfungsi. Tujuan dalam penulisan makalah ini ialah untuk memahami methode pelaksanaan pembuatan tali air trotoar yang dilaksanakan pada proyek dengan lokasi yang sempit dan trafic lalulintas yang padat. Permasalahan yang akan dibahas disini adalah bagaimana cara untuk membuat tali air trotoar dengan harga yang ekonomis, efektif, efisien, tepat waktu dan tepat mutu. 7
1.2 DATA PROYEK Secara administratif, lokasi proyek tersebut berada di Wilayah Kotamadya Bandung. Lebih tepatnya berada di Jalan Soekarno-Hatta dari Kopoo hingga Gedebage dengan panjang ruas jalan 11,125 km. Gambar 3. Lokasi Proyek di jalan Soekarno Hatta Bandung 1. NAMA PROYEK 2. LOKASI 3. JENIS PEKERJAAN 4. NILAI KONTRAK 5. PEMILIK PROYEK : Proyek Peningkatan Jalan Soekarnoo - Hatta Bandung : Kotamadya Bandung : Peningkatan Jalan : Rp.67.085.985.331 (Termasuk PPN) : Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Kota, Satuan Kerja Preservasi dan pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Bandung 8
6. JENIS KONTRAK 7. SUMBER DANA 8. PANJANG PENANGANAN 9. WAKTU PELAKSANAAN : Unit Price : APBN Tahun 2010 dan 2011 (30%) dan IBRD (70%) (Loan No. 4834 IND) : 11,125 km : 540 Hari Kalender 2. MASALAH YANG DIHADAPI Dalam pelaksanaann proyek ini terdapat jenis pekerjaan pembuatan Saluran DS-2 yang ada di trotoar. Saluran ini berfungsi untuk mengalirkan air dari jalan raya ke saluran samping. Konstruksi saluran DS-2 adalah cor beton mutu K-250 bertulang. Gambar 4. Dimensi saluran DS-2 Gambar 5. Denah pemasangan saluran DS-2 9
Dari denah di atas terlihat lokasi pemasangan saluran yang sangat sempit dengan lalu lintas kendaraan yang macet. Karena itu, saluran DS-2 diusulkan dibuat dengan precast dengan produksi precast sendiri. 3. INOVASI PRECAST SALURAN DS-2 (SALURAN TALI AIR TROTOAR) a. Kondisi sebelum dilakukan inovasi, pembuatan Saluran dilakukan dengan Cara Cor Insitu Pembuatan saluran dengan cara cor insitu ini dilakukan di lokasi mock up dan di evaluasi tingkat kesulitan pelaksanaan, harga satuan pekerjaan, dan waktu pelaksanaannya. Metode ini dilakukan dengan tahapan pekerjaan sebagai berikut. 1. Galian saluran 2. Cor lantai kerja 3. Pasang bekisting dan pembesian 4. Pengecoran dengan site mix 5. Finishing Galian Saluran Cor lantai Saluran 10
Cor Dinding Saluran Saluran DS-2 Insitu Setelah dilakukan pekerjaan cor insitu dari evaluasi pekerjaan terdapat tingkat kesulitan sebagai berikut : 1. Lahan untuk stok material sangat sempit. 2. Faktor kehilangan material sangat banyak karena lokasi spot spot. 3. Pekerjaan lama karena ada beberapa tahapan pengecoran. 4. Mutu beton site mix sangat sulit untuk di jaga tetap konsistenn tercapai. 5. Sangat mengganggu pejalan kaki. b. Pembuatan Saluran dengan Precast Produksi Sendiri Precast di produksi sendiri karena harga precast dengan beli ke pabrik sangat mahal harganya dan ukuran yang terbatas. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika memutuskan membuat precast beton : 1. Bekisting : harus kuat dan dapat dipakai berulang-ulang. 2. Ukuran berat : mudah di angkat dengan manusia tanpa alat berat. 3. Jumlah bekisting disesuaikan dengan kap. Mixer, dan lokasi fabrikasi Setelah mempertimbangkan hal tersebut di atas maka untuk pekerjaan DS-2 dengan volume 2.560,00 m1 menggunakan cetakan bekisting panjang 60 cm sebanyak 84 buah, dengan asumsi bekisting dipakai 51 kali dan sekali pengecoran dengan volume truck mixer 6 m3. 11
Gambar 6. Bekisting precast saluran dengan plat besi. Gambar 7. Proses pengecoran precast saluran 12
Gambar 8. Hasil pengecoran precast saluran Gambar 9. Proses handling precast saluran 13
Gambar 10. Proses pemasangan precast saluran Tutup precast saluran Pemasangan tutup precast saluran 14
Gambar 11. Trotoar jalan Soekarno Hatta Setelah dibandingkan, pembuatan saluran DS-2 dengan menggunakan sistem precast ternyata menghasilkan kualitas yang lebih bagus dibandingkan dengan sistem cor insitu. Tabel 01. Perbandingan Antara Sistem Precast Dengan Insitu SISTEM PRECAST PRODUKSI SISTEM INSITU SENDIRI PRECAST BELI DI PABRIK 1. Dari segi waktu: Waktu lebih lama karena ada dua tahapan pengecoran (lantai dan dinding). 1. Dari segi waktu: Pengerjaan lebih cepat karena hanya ada satu kali tahap pengecoran. 1. Dari segi waktu: Menyesuaikan schedule produksi. 2. Dari segi mutu : - Cor insitu atau site mix susah dijaga mutunya (K- 250 tidak konsisten). - Hasil cor tidak bisa terjamin konsistensinya. 2. Dari segi mutu: - Mutu beton tercapai. - Hasil tidak keropos. 2. Dari segi mutu: Mutu beton tercapai. 3. Dari segi biaya: 3. Dari segi biaya: 3. Dari segi biaya : - Cor ready mix banyakak - Buangan beton tidak membuang beton. ada. - Harga sangat mahal. 15
Demikian informasi yang kami ajukan untuk Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia tahun 2012 ini disampaikan dengan sebenar benarnya. Jakarta, 15 Oktober 2012 Ir. Betty Ariana, MT Corporate secretary 16
LAMPIRAN FOTOKOPI KTP 17