6.2. Alur Penelitian Selanjutnya

dokumen-dokumen yang mirip
dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.

pasien. Kombinasi yang digunakan adalah kombinasi antara obat antihipertensi golongan ACEI, ARBs, CCBs, dan diuretik loop serta kombinasi antara

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN

Tirta Farma meliputi pemilik sarana apotek, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. 5. Kegiatan promosi kesehatan kepada masyarakat perlu

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

DAFTAR PUSTAKA. Anderson, P. O., Knoben, J. E., Troutman, W. G., Handbook of Clinical Drug Data. 10 th Ed.; New York : McGraw-Hill.

Periode 1 Agustus 30 September

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

6. Dalam Praktek Kerja Profesi di apotek pro-tha Farma sebaiknya diwajibkan calon apoteker melakukan Home Care yaitu kunjungan terkait pelayanan

DAFTAR PUSTAKA , , MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi ed. 3 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/ MENKES/ SK/ X/ 2002

4. Praktek kerja profesi apoteker memberi kesempatan bagi para calon apoteker untuk dapat terjun langsung ke dunia kerja dan menerapkan segala ilmu

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

d. Mahasiswa calon Apoteker memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di apotek, seperti masih sulitnya untuk berkomunikasi

POLA REGIMENTASI OBAT PNEUMONIA PADA PASIEN GERIATRI DI INSTALASI RAWAT INAP RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA

supaya wawasan dan pengetahuan yang didapatkan lebih banyak.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

pelayanan non resep, serta pengalaman dalam memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien. 5. Apoteker tidak hanya memiliki

DAFTAR PUSTAKA. Anief, M. 2005, Manajemen Farmasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

DAFTAR PUSTAKA. Kementrian Kesehatan RI, 2015, Profil Kesehatan Indonesia Jakarta.

MATA KULIAH STUDI KASUS FARMASI KLINIK TERPADU

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

5. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) memberikan bekal kepada calon apoteker sebelum terjun langsung ke masyarakat, agar kelak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

DRUG RELATED PROBLEMS (DRP s) OF ANTIBIOTICS USE ON INPATIENTS CHILDREN IN SARI MEDIKA CLINIC AMBARAWA

RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS KUAMANG KUNING I KABUPATEN BUNGO

INTISARI. Kata Kunci : Antibiotik, ISPA, Anak. Muchson, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten 42

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLA REGIMENTASI OBAT PADA PASIEN PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

samping, waktu kadaluarsa (obat racikan), dan cara penyimpanan obat. f. Penyediaan tempat khusus untuk konseling sangat menberikan keuntungan bagi

PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG.

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI JUNI

5. PKPA di Apotek memberikan pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan praktis bagi calon apoteker mengenai sistem managerial obat (pengadaan,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pneumonia adalah penyebab utama kematian anak di. seluruh dunia. Pneumonia menyebabkan 1,1 juta kematian

PHARMACY, Vol 05 No 01 April 2007

5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peresepan Antibiotik pada Pasien Anak Rawat Jalan di BLUD RS Ratu Zalecha Martapura: Prevalensi dan Pola Peresepan Obat

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

TINGKAT KEPATUHAN DOKTER DALAM MENULISKAN RESEP PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN FORMULARIUM DI RUMAH SAKIT BIOMEDIKA PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2016

SILABUS MODUL FARMAKOTERAPI ENDOKRIN DAN GINJAL

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Tahun 2006, World Health Organization melaporkan lebih dari seperempat

MATA KULIAH FARMASI KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan formal yaitu di puskesmas, rumah sakit, dan di apotek. Permasalahan

Kesesuaian Informasi Kontraindikasi Obat Gastrointestinal Untuk Pasien Geriatri Pada Berbagai Sumber Informasi Tersier

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Community Acquired Pneumonia (CAP) adalah penyakit saluran

Sugiarti, et al, Studi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit ISPA Usia Bawah Lima Tahun...

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ISPA NON-PNEUMONIA PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT X DEMAK TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

Antibiotic Utilization Of Pneumonia In Children Of 0-59 Month s Old In Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Period Januari-October 2013

Analisis Penggunaan Obat di RSUD Kota Yogyakarta Berdasarkan Indikator WHO

BAB I PENDAHULUAN. masalah besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. Upaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

sebagai tenaga kerja farmasi yang profesional yaitu dapat menerapkan nine star pharmacist (care giver, decision maker, communicator, manager, leader,

BAB 5 SIMPULAN Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

kepatuhan pasien dalam menggunakan obat sehingga obat tersebut mampu memberikan efek terapi yang diharapkan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Evaluasi Penggunaan Obat Tuberkulosis pada Pasien Rawat Inap di Ruang Perawatan Kelas III di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung

KAJIAN DRUG RELATED PROBLEMs PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TESIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KESESUAIAN DOSIS PEMBERIAN AMOXICILLIN PADA PASIEN ANAK DI POLI KIA PUSKESMAS PANJATAN I PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2014

RASIONALITAS KRITERIA TEPAT DOSIS PERESEPAN COTRIMOXAZOLE PADA PENGOBATAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS S

I. PENDAHULUAN. Farmasi dalam kaitannya dengan Pharmaceutical Care harus memastikan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. yang rasional dimana pasien menerima pengobatan yang sesuai dengan

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOLOGI KARDIOVASKULER DAN RENAL

OBAT SALAH, KETIDAKTEPATAN DOSIS DAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN PNEUMONIA PEDIATRI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : - Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran

EVALUASI KETERSEDIAAN PELAYANAN INFORMASI OBAT RESEP GLIBENKLAMID SEBAGAI ANTI DIABETES ORAL DI APOTEK-APOTEK WILAYAH KABUPATEN SLEMAN DIY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pneumonia, mendapatkan terapi antibiotik, dan dirawat inap). Data yang. memenuhi kriteria inklusi adalah 32 rekam medik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keluaran klinik yang diharapkan. Kesalahan pemberian obat (drug administration)

EVALUATION OF SIDE EFFECTS OF ANTIBIOTIC DRUG IN PATIENTS IN HOSPITAL IN HOSPITAL "X" JAKARTA, INDONESIA Jerry

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM KARDIOVASKULAR DAN RENAL

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP

KETEPATAN DOSIS PERESEPAN ANTIBIOTIK AMOXICILLIN PADA BALITA PENDERITA ISPA DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN

8. Pelayanan pasien harus disertai dengan KIE untuk memastikan bahwa setiap perbekalan farmasi dan alat kesehatan dapat digunakan dengan maksimal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi menetap yang penyebabnya tidak

DRUG RELATED PROBLEMS KATEGORI DOSIS LEBIH, DOSIS KURANG DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.MOEWARDI SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007

* Dosen FK UNIMUS. 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN Simpulan

DRUG RELATED PROBLEMS KATEGORI DOSIS LEBIH, DOSIS KURANG, DAN OBAT SALAH DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 6 SIMPULAN 6.1. Simpulan Dari hasil penelitian terhadap pola regimentasi obat pada pasien pneumonia di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya pada periode Januari 2009 sampai Desember 2009 dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Jenis kelamin yang paling banyak pada pasien pneumonia adalah laki-laki sebanyak 66,67%. 2. Kelompok usia yang banyak pada pasien pneumonia adalah kelompok usia terjadi pada usia 61-65, dan 66-70 tahun sebanyak 36,36%. 3. Jumlah pasien yang mendapatkan terapi dengan menggunakan antibiotik tunggal sebanyak 33,33% sedangkan menggunakan terapi antibiotik kombinasi sebesar 66,67%. 4. Antibiotika tunggal yang paling banyak digunakan adalah golongan sefalosorin generasi ketiga yaitu sebesar 90,90%. 5. Kombinasi antibiotika yang paling banyak digunakan adalah kombinasi antara golongan sefalosporin generasi ketiga dengan fluoroquinolon banyak digunakan yaitu sebesar 95,45%. 6. Kesesuaian dengan SDT Rumkital Dr. Ramelan 2007 sebesar 66,67% sedangkan ketidaksesuaian dengan SDT Rumkital Dr. Ramelan 2007 sebesar 33,33%. Kategori tidak sesuai 1 sebesar 54,55%, kategori tidak sesuai 2 sebesar 36,36%, dan kategori tidak sesuai 3 sebesar 9,09%. 7. Kesesuaian dosis membandingkan dosis yang digunakan dengan literatur memiliki kesesuaian dosis pada semua pasien. 8. Kesesuaian rute pemberian dibandingkan dengan SDT Rumkital 57

58 Dr. Ramelan 2007 didapat kesesuaian pada semua pasien. 9. Kesesuaian antara jenis antibiotika yang telah digunakan dengan formularium sebesar 93,94%, dan ketidaksesuaian sebesar 6,06%. 10. Penggunaan obat lain selain antibiotik yang paling banyak digunakan pada pasien pneumonia adalah antipiretik sebesar 51,51%. 11. Drug Related Problems (DRPs) yang teramati dari penelitian ini yaitu interaksi obat dengan kategori 2 yang paling banyak yaitu sebesar 71,43%. 6.2. Alur Penelitian Selanjutnya Alur penelitian lebih lanjut dapat dilakukan secara prospektif pada penggunaan antibiotika pada pasien pneumonia.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2010, Drug Related Problems in the Elderly, Pharmawise, (6)1:1-5. Chambers, H.F., 2008, Senyawa Antibiotik, dalam : Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi, vol 2. ed. 10, terjemahan Hanif et al., penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta hal 1119-1241 Cipolle, R.J., L.M. Strand, and P.C. Morley, 1998, Pharmaeceutical Practice, McGraw-Hill Companies Inc., New York, 73-83. DepKes RI., 2007, Pharmauceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan, Jakarta, Direktorat Bina Farmasi Komunitas & Klinik dan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 7-54. DepKes RI., 2007, Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, Jakarta, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 14-16. Gelone, S.P., Judith, O, 2009, Respiratory Tract Infections, In: Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drugs, Koda-Kimble, Mary Anne et al (Eds.), 9 th ed., Lippincott Williams & Wilkins, 56p 8-30. Hansten, D.P. and J.R. Horn, 2002, Managing Clinically Important Drug Interactions, Wolters Kluwer Company, USA, 6-7. Herawati, M.H., G.Wahyuono, W., Sumartono., 2009, Laporan Analisis Determinan Penyakit Menular Langsung (Pneumonia, Typhus/Paratyphus, Hepatitis) Hubungannya dengan Morbiditas di Indonesia Tahun 2007. Jakarta: DepKes RI. Indrasanto, D., 2006, Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Jakarta, Pusat Data dan Informasi Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Hal 89. Ismayadi, 2004, Proses Menua, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 1-11. 59

60 Istiantoro, Y.H. dan Gan, V.H.S., 2007. Penisilin, Sefalosporin dan Antibiotika Betalaktam Lainnya. In: Ganiswara, S.G (Eds), 1995. Farmakologi dan Terapi, Edisi ke-5. Bagian Farmkologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta :Indonesia, Jakarta : Indonesia University Press, hal 664-692. Jawetz. E., Melnick, J.L., Adelberg, E.A., 2008. Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 23. ( Hartanto et al., penerjemah ). Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 149-197. Lacy, C.F., L.L. Amstrong, M.P. Goldman and L.L. Lance, 2006, Drug Information Handbook, 14 th ed., Lexi-Comp Inc., USA, 158-1640. McEvoy, G.K., 2008, American Hospital Formulary Service, Gerald. K. M., (Eds.), Wisconsin, Avance, American Society of Health System Pharmacists, Inc, 8:12:02-8:12:32. Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe, P.C., Fisher, B.D., 2001, Farmakologi Ulasan Bergambar, terjemahan Agoes, A., Penerbit Widya Medika, Jakarta, 404-406. PDPI, 2003, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia, 4-6. Schmitz, G. Hans. L., Michael. H., 2009. Farmakologi dan Toksikologi, terjemahan Luki Setiadi, EGC, Jakarta, 488-546. Setiabudy, R., 2007. Golongan Tetrasiklin dan Kloramfenikol. In :S.G.Ganiswara (Ed.).Farmakologi dan Terapi, Edisi ke-5. Bagian Farmkologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta :Indonesia, Jakarta : Indonesia University Press, hal.694-700. Setiabudy, R. dan Gan, V.H.S., 2007. Pengantar Antimikroba. In :S.G.Ganiswara (Ed.).Farmakologi dan Terapi, Edisi ke-5. Bagian Farmkologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta :Indonesia, Jakarta : Indonesia University Press, hal.585-597. Siregar, C.J.P., 2004, Panitia Farmasi dan Terapi, Farmasi Rumah sakit,, Jakarta, EGC, 81,71. Stockley, I.H., 1999, Drug Interactions, 5 th press, Great Britain, 331-366. ed., Cambridge University

61 Weber, S.S.,1999. Drug Use Evaluation, The Academy of Managed Care Pharmacy, 1-7. WHO, 2007, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Indonesia, 12-13. Wilson, L. M. and Price, S. A., 2006, Tanda dan Gejala Penting pada Penyakit Pernafasan, ed.6, terjemahan B. U. Pendit, H. Hartanto, P. Wulandari, D. A. Mahanani., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 774-75; 804-14.