BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pengguna telefon selular yang tinggi. Maka, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. muncul suatu kebutuhan. Di sini konsumen akan mempertimbangkan dan memahami

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. IM3, Mentari, XL, Axis, 3, Matrix, dll. Masing masing provider telepon seluler

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BABI PENDAHULUAN. Industri seluler saat ini sangat menggairahkan, sebab potensi

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

I. PENDAHULUAN. memberikan peluang-peluang baru bagi pemain industri telekomunikasi baik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( INTI ) sebagai Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pelajar dan banyak mahasiswa yang datang dari

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modernisasi dan globalisasi saat ini alat telekomunikasi

1 BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Tahun 2015 Jenis Operator Produk

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan jaman. Selain itu didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis telekomunikasi berkembang terus menerus dengan

BAB I PENDAHULUAN. pada siapa saja baik antara dosen dengan mahasiswa, orang tua dengan anak,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. telepon selular, para operator kartu GSMyang memfasilitasi telekomunikasi antar. telepon selular pun tumbuh pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun teknologi semakin canggih dan terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

Company LOGO. Pengantar (Inovasi) Aplikasi Bergerak. Produk Aplikasi Bergerak di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang

Dalam subbab ini penulis memberikan beberapa SIMCARD GSM yang dipakai oleh penulis.

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom, Mobile-8, Natrindo, Sampoerna

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, kebutuhan manusia akan telekomunikasi menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. makanan,minuman,kesehatan maupun produk untuk berkomunikasi. keunggulan kompetitif yang berkesimbungan dalam menghadapi semakin

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular

BAB I PENDAHULUAN. persaingan maka dibutuhkan pula kualitas produk dan tingkat pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL)

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi dewasa ini

Market Share Operator Selular GSM Q

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk

Nama : Nabillah Habsyiah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Reni Anggraini, SE, MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah mendorong mobilitas masyarakat dan individu menjadi semakin dinamis. Teknologi komunikasi dan informasi telah menciptakan peradaban baru dalam kehidupan manusia. Hal ini bisa dibuktikan dengan semakin pentingnya peranan teknologi komunikasi dan informasi di dalam segala aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, sosial, politik, budaya, sampai kepada segala hal yang bersifat sangat pribadi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia dapat dilihat dari tersedianya sarana dan prasarana komunikasi, baik untuk komunikasi suara (audio), video maupun data. Komunikasi dimungkinkan dengan adanya media komunikasi yang diselenggarakan oleh berbagai penyelenggara komunikasi, baik telekomunikasi, internet maupun media penyiaran konvensional seperti radio dan televisi. Salah satu industri yang bergerak dalam bidang komunikasi adalah telekomunikasi. Industri telekomunikasi Indonesia, menyelenggarakan jaringan tetap maupun bergerak. Jaringan tetap telekomunikasi saat ini dapat berupa jaringan kabel (wireline) maupun tanpa kabel (wireless). Secara lebih spesifik, berupa kabel (fixed wireline) maupun nirkabel (fixed wireless). Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi telekomunikasi, telepon bergerak atau seluler menjadi bentuk layanan komunikasi yang sangat diperhitungkan keberadaannya. 1

2 Disamping itu, fungsionalitas yang ditawarkan telepon selular seperti kemudahan dalam mobilisasi, kondisi layanan dari saluran telepon kabel tetap yang kurang memadai, khususnya pada negara-negara berkembang, menjadikan telepon seluler suatu pilihan yang banyak digunakan. Pada masa-masa awal munculnya teknologi selular, pemakaian telepon seluler dapat dikatakan sebagai pelengkap terhadap telepon konvensional (cable/ fixed line). Namun bagi beberapa pengguna di Indonesia, pelayanan telepon kabel tidak cukup memadai, telepon seluler merupakan pengganti telepon konvensional. Berbagai teknologi dalam bidang telekomunikasi bergerak (mobile telecommunication) yang telah dioperasikan di Indonesia, pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu teknologi selular berbasis analog (Analog Cellular Radio) seperti NMT-450 dan AMPS, teknologi selular berbasis digital (Digital Cellular Radio) seperti GSM dan CDMA, serta PCS/PCN (Personal Communication System/Personal Communication Network) yang berdasarkan jaringannya dikenal sebagai PCS/PCN terestrial dan PCS/PCN satelit (www.telkom.co.id). Pesatnya pertumbuhan pengguna selular mencerminkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap perangkat komunikasi selular. Hal yang turut mendorong pesatnya pertumbuhan pengguna seluler di Indonesia adalah upaya para operator seluler dalam berkompetisi untuk menarik pelanggan, baik dalam hal harga maupun dalam hal penyediaan fitur-fitur dengan nilai tambah. Operator-operator seluler berlomba menyediakan paket murah yang diperuntukkan bagi kelompok menengah ke bawah, seperti penjualan kartu perdana dengan harga sangat murah disertai bonus pulsa.

3 Paket atau produk layanan dengan harga murah ini biasanya terdiri dari layanan dasar telepon seluler seperti percakapan dan SMS. Sedangkan dalam hal fasilitas atau layanan dengan nilai tambah lainnya, para operator berlomba lomba dalam menyediakan bermacam-macam fasilitas seperti instant internet, turbo internet, GPRS/EDGE, WAP dan MMS. Teknologi komunikasi canggih ini, melakukan operasi, transfer data dan informasi, selullar phone harus mempunyai basis sistem operasi yang didasarkan atas suatu sistem tertentu yang mengikuti provider switching information, yang lazim disebut dengan istilah subscriber identity module card (SIM Card) atau selullar phone card yang berbasiskan teknologi tertentu. SIM Card berisi berbagai macam layanan (content) yang disediakan dan dioperasikan oleh provider (operator) layanan telekomunikasi. (www.telkom.co.id). Berikut adalah daftar produk telekomunikasi seluler Indonesia, menurut jenis dan perusahaannya. TABEL 1.1 PENYEDIA LAYANAN TELEPON SELULER (GSM) DI INDONESIA GSM Indosat o Mentari (prabayar) o IM3 (prabayar) o Matrix (pascabayar) Natrindo o Solusi (prabayar dan pascabayar) Telkomsel o SimPATI (prabayar) o KartuAs (prabayar) o KartuHALO (pascabayar) XL o Bebas (prabayar) o Jempol (prabayar) o Xplor (pascabayar) Pasifik Satelit Nusantara o ByRU (prabayar dan pascabayar) o PASTI (prabayar dan pascabayar) Sumber: Wikipedia Indonesia 2006

4 berikut ini. Persaingannya di industri telekomunikasi dapat dilihat pada gambar Sumber : ATSI, 2005 GAMBAR 1.1 KOMPOSISI PELANGGAN TELEPON SELULAR (PER OPERATOR) PT Exelcomindo Pratama Tbk, (XL) salah satu industri telakomunikasi berada di bawah telkomsel dan Indosat. Dari data tiga operator GSM terbesar, diperoleh informasi bahwa sebanyak 6% pelanggan selular memakai metoda pembayaran pasca-bayar, sisanya 94% adalah pra-bayar. XL bebas salah satu produk dari PT Excelcomindo Pratama, hasil dari program inovatif dan program pengembangan yang berfokus pada pelanggan. Peluncuran XL Bebas ini dilakukan setelah pembaruan merk dagang XL. Tabel berikut adalah untuk mengetahui kinerja merek XL Bebas dan Simcard Prabayar lainnya dapat dilihat dibawah ini.

5 TABEL 1.2 INDONESIA BEST BRAND 2006 KATEGORI Brand Value 2006 Brand Value 2005 Brand Value 2004 Simcard Prabayar Simpati Mentari IM3 Smart XL Bebas AS Sumber: SWA Agustus 2006 230,9 138,6 85,7 76,8 65,2 Simpati Mentari XL Bebas IM3 Smart AS 218,7 124,5 43,9 22,8 13,3 Simpati Mentari XL Bebas IM3 Smart AS 451,6 258,3 116,0 Tabel di atas menunjukan brand value XL Bebas menurun dari peringkat tiga menjadi peringkat empat setelah bertahan selama dua tahun. XL menginginkan terdapat brand image XL yang positif dalam benak bahkan dihati pelanggan potensial. Membangun brand image harus sesuai dengan pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, kondisi persaingan, keuntungan, dan alasan mengapa produk/jasa itu diciptakan. Semua ini dilandasi oleh kuatnya brand value yang melekat pada merek tersebut. Untuk menciptakan brand value yang kuat diperlukan brand image positif dimata pelanggan. (Freddy Rangkuti, 2004:17). Peningkatan brand image yang positif di dalam benak pelanggan salah satunya dengan menggunakan Entertainment Marketing. Karena entertainment marketing tidak hanya memiliki kekuatan dari sisi menjual hiburannya, tetapi dapat menjadi kendaraan yang baik untuk menghantar suatu produk kepada konsumen. Produk entertainment yaitu berupa musik, film dan game, memiliki pasar yang sangat sangat tinggi, menjadi kebutuhan yang tidak mengenal situasi baik sedih maupun gembira bagi konsumen. Sehingga produk dapat dihantarkan kepada konsumen baik dalam situasi sedih maupun gembira. Entertainment juga dapat di nikmati dimana saja, sehingga produk dapat dihantarkan kepada konsumen dimana saja. Dengan kelebihan-kelebihan yang di dapatkan pada 43,4 **

6 Entertainment Marketing digunakan salah satu perusahaan telekomunikasi yaitu, PT Excelcomindo Pratama. XL Bebas, salah satu produk dari perusahaan XL, mengarah pada segmen menengah atas berusia 15-24 tahun. Bagi segmen ini musik merupakan hiburan yang amat relevan dan grup yang lagi naik daun saat ini adalah Peterpan. (Bayu Samudio, General Manager Marketing Product XL). Kesediaan partner untuk melakukan rencana bersama amat diperlukan XL, mereka mengikat kontrak dengan peterpan sejak September 2005 hingga Maret 2007. (Marketing, 2006:43). PT Excelcomindo Pratama (XL) meluncurkan program yang berkaitan dengan musik, XL MUsik Life, untuk mengisi program tersebut XL bekerjasama dengan grup band Samson. Pemilihan Samson sebagai Band pertama dari program ini karena potensi mereka yang cukup tinggi di masa yang akan datang. Target pasar Samson juga identik dengan target pasar XL pada umumnya, yaitu remaja berusia 16 hingga 24 tahun. Pada program entertainment marketing ini, para pelanggan XL (Bebas, Jempol, Xplor) dapat men-download beragam konten yang berkaitan dengan artis pengisi program XL Music Life, Untuk tahap awal, pelanggan XL dapat mendownload Nada tunggu dan nada dering untuk lagu-lagu Samson. Selain itu XL menggelar program XL Freestyle Friday, yakni program musik dari XL dengan menampilkan berbagai Grup band dan artis-artis, yang ditayangkan di televisi (http://www.swa.co.id). XL Bebas menggunakan entertainment marketing untuk meningkatkan image positif di mata konsumen. Image atau citra produk yang efektif mampu memantapkan karakter produk dan usulan nilai, menyampaikan karakter tersebut dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing, dan memberikan kekuatan emosional. Dengan citra produk yang baik dan efektif,

7 produk tersebut akan mampu memenangkan persaingan. Untuk dapat memerankan fungsinya, citra dapat diekspresikan melalui lambang-lambang, media, dan hiburan. Untuk meningkatkan daya saing produk dan citra produk XL Bebas harus mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitas promosinya dengan menggunakan entertainment marketing yang meliputi Content (isi), Conduit (saluran), Consumption (pemakaian), Convergence (penggabungan). Brand image akan dipengaruhi oleh entertainment marketing, karena entertainment marketing merupakan unsur-unsur hiburan yang menghantarkan produk ke dalam benak konsumen dan dijadikan dasar persepsi konsumen terhadap merek produk, dimana persepsi yang diharapkan adalah persepsi positif. Berdasarkan uraian di atas maka perlu untuk dilakukan penelitian mengenai. Pengaruh Entertainment Marketing terhadap Brand Image Produk XL Bebas. (Survei pada mahasiswa FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia ). 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Fenomena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang di Indonesia terutama mobile phone, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut belum mampu untuk menaikkan penetrasi (Penetrasi telepon di suatu daerah dapat dinyatakan dengan teledensitas. Teledensitas merupakan perbandingan antara jumlah sambungan (pelanggan) telepon dengan jumlah penduduk di suatu daerah) telepon seluler di Indonesia secara signifikan. Hal ini berarti peluang bisnis yang cukup menjanjikan bagi perusahaan-perusahaan penyedia layanan

8 operator telepon untuk mendapatkan konsumen baru yang akan memanfaatkan layanan telekomunikasi. Ditambah Tingginya persaingan antara produk-produk SIM card Prabayar. Beberapa promosi yang dilakukan produk-produk SIM card prabayar pun semakin unik dan inovatif menarik perhatian konsumen. Salah satu promosi yang lagi banyak dilakukan oleh setiap perusahaan yang mengeluarkan produk simcard prabayar yaitu, promosi dengan menggunakan entertainment marketing. Entertainment marketing yang digunakan, untuk mempengaruhi persepsi konsumen, agar memandang positif suatu produk. Sebagai produk yang peka terhadap arti pentingnya merek sehingga mempengaruhi konsumen untuk memperbaiki persepsi dan citra produk. Dapat dilakukan melalui pengembangan entertainment marketing yang tepat dan inovatif. Entertainment marketing yang tepat sasaran dan menarik bagi konsumen akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap merek produk. atau citra produk tersebut positif di mata konsumen. Kondisi ini membuat PT Excelcomindo Pratama, untuk mempromosikan produknya yaitu XL Bebas mengunakan Entertainment Marketing. Beberapa program Entertainment Marketing XL di buat dengan tema musik seperti XL Free Style Friday, Konser Eksklusif XL Bebas dan pentas musik yang mewakili segmentasi Produk XL. Strategi promosi ini juga sesuai dengan segmen dari XL Bebas yaitu, mengarah pada segmen berusia 15-24 tahun. Karena pada usia tetsebut dimana musik merupakan salah satu hiburan yang menjadi pilihan untuk dinikmati. Strategi promosi ini dilakukan untuk menarik konsumen secara emosional sehingga

9 konsumen mempunyai image positif terthadap produk dan mau menggunakan produk ini ( Bayu Samudiyo, Manager Marketing product XL, Marketing:43). Tetapi pengguna telepon selular XL ini paling sedikit diantara pesaingnya. Ditambah semakin menurunnya citra produk salah satu produknya XL Bebas di mata konsumen, dimana XL Bebas menjadi berada di peingkat paling bawah diantara pesaingnya. Jadi salah satu strateginya untuk meningkatkan Brand image XL bebas adalah dengan melakukan Entertainment Marketing. Pelaksanaan entertainment marketing diharapkan dapat meningkatkan brand image XL bebas. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah penelitian di atas, selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran Entertainment Marketing operator telekomunikasi Produk XL Bebas. 2. Bagaimana Gambaran Brand Image operator telekomunikasi Produk XL Bebas. 3. Seberapa kuat pengaruh Entertainment Marketing terhadap Brand Image operator telekomunikasi XL Bebas.

10 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran Entertainment Marketing Produk XL Bebas. 2. Untuk mengetahui Bagaimana Gambaran Brand Image operator telekomunikasi produk XL Bebas. 3. Untuk mengetahui Seberapa kuat pengaruh Entertainment Marketing terhadap Brand Image produk XL Bebas. 1.3.2 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memenuhi nilai kegunaan penelitian yang ditujukan bagi: 1. Kegunaan Akademis Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan manajemen pemasaran dengan fokus mengenai Entertaiment Marketing dan Brand Image khususnya pada industri telekomunikasi. 2. Kegunaan Praktis Memberikan masukan kepada PT Excelcomindo Pratama operator telekomunikasi XL Bebas dalam pelaksanaan Entertainment Marketing yang berpengaruh terhadap Brand Image.