Media Relations Modul ke: Wawancara Media Fakultas Ilmu Komunikasi Anindita, S.Pd, M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id
Pendahuluan Menjadi nara sumber di media merupakan suatu hal yang tidak mudah karena media akan sangat selektif untuk memilih siapa saja yang bisa menjadi nara sumber. Maka dari itu kesempatan untuk menjadi nara sumber perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh seorang praktisi PR.
Cara mengelola wawancara dengan media Memahami perbedaan tuntutan masing-masing media Memahami gaya pewawancara: Gaya pendorong Gaya pembuka Gaya fasilitator Gaya menyergap
Ingat! Praktisi PR harus memiliki penguasaan terhadap masalah yang menjadi topik wawancara Praktisi PR harus terus menerus belajar dan memperoleh informasi terbaru mengenai bidang usaha perusahaan yang diwakilinya
Jenis Wawancara Wawancara yang direkam Wawancara panel Wawancara melalui telepon/teleconference Wawancara di tempat kejadian Wawancara yang dilakukan di lokasi kejadian Wawancara mendadak
Hal mendasar dalam wawancara Membuka akses langsung dengan media Penjelasan yang singkat hanya sekitar 10 30 detik untuk media radio dan TV serta paragraf yang pendek untuk media cetak Membuat tetap sederhana Kejujuran, ketulusan, antusias dan empati/simpati Untuk media radio dan TV sebaiknya tidak memanggil nama pewawancara karena anda sedang berbicara dengan audiens Jelaskan dengan jujur hal yang memang tidak anda ketahui
Penunjang Keberhasilan Wawancara Tujuan gagasan disampaikan dalam wawancara Kerangka acuan agar isi pernyataan disesuaikan dengan kepentingan dan gaya bahasa yang dipahami oleh audiens media Mempersiapkan pernyataan yang harus disampaikan dan disesuaikan dengan topik Menjembatani pernyataan yang harus dan yang ingin disampaikan Membuat pernyataan yang berdiri sendiri Pengulangan gagasan yang penting Menghindari pengalihan perhatian terhadap pertanyaan wartawan
Teknik Wawancara Persiapan dengan mengajukan pertanyaan mengenai: tujuan program wawancara alasan pemilihan nara sumber apa saja yang sudah diketahui apa saja yang ingin diketahui konteks wawancara waktu wawancara, jenis wawancara siapa yang akan ditampilkan dalam wawancara gagasan dalam pertanyaan, dll
Teknik Wawancara Pertimbangan: Bentuk pertanyaan biasanya diputuskan pada menitmenit terakhir, jika pewawancara menemukan hal menarik saat wawancara maka ia berhak untuk menggali lebih dalam Pewawancara biasanya mempunyai gagasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan Melakukan tanpa persiapan akan menghasilkan kinerja yang buruk, maka dari itu harus ada waktu untuk mempersiapkan wawancara, khususnya mempersiapkan jawaban yang cepat dan tepat
Teknik Wawancara Pertimbangan: Bentuk pertanyaan biasanya diputuskan pada menitmenit terakhir, jika pewawancara menemukan hal menarik saat wawancara maka ia berhak untuk menggali lebih dalam Pewawancara biasanya mempunyai gagasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan Melakukan tanpa persiapan akan menghasilkan kinerja yang buruk, maka dari itu harus ada waktu untuk mempersiapkan wawancara, khususnya mempersiapkan jawaban yang cepat dan tepat
Teknik Wawancara Kerangka rencana: membuat kerangka utama mengenai pesan yang akan disampaikan dengan merangkumnya dalam dua atau tiga pesan bersifat ringkas dan sederhana lakukan pengulangan dengan kalimat yang berbeda untuk memudahkan pemahaman, memilih kalimat dengan dampak besar menjelaskan sesuatu yang sulit dimengerti dengan ilustrasi yang mudah dipahami kesesuaian dengan keinginan penonton mempelajari penjelasan singkat, dan memilih pertanyaan yang layak dipertanyakan
Teknik Wawancara Mempersiapkan wawancara: Sebelum wawancara biasanya suasana studio akan membuat anda merasa gelisah dan gugup karena banyaknya orang dan segala perlengkapan studio. Maka dari itu cobalah untuk: Rileks dan mempelajari situasi dengan cara bertanya pada pewawancara mengenai: program acara, apa yang akan mereka tanyakan, siapa yang akan berbicara selain anda Berusaha untuk fokus pada masalah yang akan dibahas Mencoba mengulang-ulang pesan apa yang akan disampaikan Tetap berpikir positif terhadap pewawancara yang melontarkan pertanyaan tajam dengan menbuatnya menjadi peluang dalam mendapatkan pesan-pesan utamanya
Teknik Wawancara Memenangkan wawancara: Untuk bisa memenangkan wawancara maka perhatikanlah hal-hal berikut ini: Upaya membaca situasi Apabila ada fakta yang menyudutkan anda, maka tetaplah tenang dan coba untuk menjelaskan Jangan biarkan pewawancara memotong pembicaraan anda Koreksi pernyataan pewawancara yang tidak benar Jangan menggunakan istilah teknis yang menyulitkan Jangan membela diri Jangan mengulang kata yang tidak perlu, seperti: baiklah, saya pikir, nampaknya, saya yakin Terkadang pewawancara hanya berdiam diri dan menunggu saat di mana orang yang diwawancara mengeluarkan pernyataan yang bisa salah dan disesalinya Hindari kata er, ehm, karena ini akan menimbulkan ketidakyakinan audiens Hindari jeda yang terlalu lama karena akan terkesan sedang mengarang cerita bohong Jangan mengalihkan pembicaraan Apabila pewawancara menyodorkan fakta yang menyudutkan anda maka jangan memperburuknya dengan jawaban benarkah? atau apa iya?. Berikan saja alasan anda. Tetap tenang, jangan pernah marah, tapi bicara tegas dan sopan. Apabila kata terakhir yang diucapkan pewawancara keliru, maka tunjukkan ketidaksetujuan anda dengan cepat.
Terima Kasih Anindita, S.Pd, M.Ikom