Media Relations. Wawancara Media. Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relations

dokumen-dokumen yang mirip
PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

Media Relations. Mengelola Kegiatan dengan Pers (2) Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

Media Relations. Menyusun Perencanaan Program Media Relations (1) Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

KERANGKA PIDATO. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

Media Relations. Menyusun Perencanaan Program Media Relations (2) Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Penulisan Media PR Ekternal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbincangan, sehingga acara tersebut tidak terkesan monoton. Menurut

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Bahasa Indonesia. Berbicara Untuk Keperluan Akademik. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Bahasa Indonesia. Membaca untuk Menulis. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?

Bahasa Indonesia UMB MEMBACA UNTUK MENULIS. Kundari, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi

Modul ke: BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

Produksi Media PR AVI

Pdt Gerry CJ Takaria

GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad

Public Speaking. Berbicara di depan umum. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan MAsyarakat

BUKU 4 MENDENGARKAN (DALAM MEMFASILITASI) TEKNIK BERTANYA/ MENDENGARKAN

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

LAMPIRAN. Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? Q : Menurut bapak, animasi pendek yang bagus itu seperti apa?

Membuat Press Release

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT)

MATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

Modul ke: Public Speaking. Output / Hasil dari Pidato. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

TEKNIK KOMUNIKASI KUNCI KESUKSESAN

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Manajemen Isu dan Manajemen Krisis

Penulisan Media PR Ekternal

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

05FIKOM PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI KOMUNIKATOR

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

55% Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual 30% Suara 38%

# Kemampuan Komunikasi # Komunikasi Jitu (1)

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

BAHASA INDONESIA BERBICARA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

11 Media Relations. Manajemen Isu dan Manajemen Krisis. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM. Public Relations. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Interpersonal Communication Skill

PRODUKSI MEDIA PR CETAK

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

SITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI

PUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM)

PRODUKSI MEDIA PR CETAK SIMULASI PRODUKSI MEDIA EVENT PR SPANDUK, HANGING BANNER DAN X BANNER

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

PANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA

Wawancara Berikut hasil ringkasan wawancara dengan Gotot Prakosa dan Wahyu Aditya yang dikutip dari wawancara yang dilakukan oleh Raissa Christie:

Handout Untuk Peserta

(UJI COBA) B. Petunjuk Pengisisan

Penulisan Media PR Ekternal

PRODUKSI MEDIA PR CETAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

SILABUS. Penilaian. Sumber Belajar. Kompetensi Dasar. Materi Pokok. Alokasi Waktu. Kegiatan Pembelajaran. Bentuk Instrumen

SILABUS PEMBELAJARAN

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

WORKSHOP BAHASA INDONESIA DI SD. ISAH CAHYANI Diadaptasi dari berbagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom

Bahasa Indonesia UMB. Berbicara untuk Keperluan Akademik. Kundari, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Stella Talitha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

CREATIVE THINKING. Merancang Produksi Program Acara TV : News. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Pembukaan Negosiasi dan Iklim Negosiasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM.

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang.

Komunikasi Multimedia

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

SILABUS PEMBELAJARAN

IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PRODUKSI MEDIA PR CETAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. Rizqie Auliana

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 10FIKOM STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

Pemilihan Penerbitan dan Editor. Rifda Naufalin

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Pengalaman Belajar

public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2

SILABUS PEMBELAJARAN

Cara Membaca Bahasa Tubuh

merasa perlu untuk menawar kembali

Transkripsi:

Media Relations Modul ke: Wawancara Media Fakultas Ilmu Komunikasi Anindita, S.Pd, M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id

Pendahuluan Menjadi nara sumber di media merupakan suatu hal yang tidak mudah karena media akan sangat selektif untuk memilih siapa saja yang bisa menjadi nara sumber. Maka dari itu kesempatan untuk menjadi nara sumber perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh seorang praktisi PR.

Cara mengelola wawancara dengan media Memahami perbedaan tuntutan masing-masing media Memahami gaya pewawancara: Gaya pendorong Gaya pembuka Gaya fasilitator Gaya menyergap

Ingat! Praktisi PR harus memiliki penguasaan terhadap masalah yang menjadi topik wawancara Praktisi PR harus terus menerus belajar dan memperoleh informasi terbaru mengenai bidang usaha perusahaan yang diwakilinya

Jenis Wawancara Wawancara yang direkam Wawancara panel Wawancara melalui telepon/teleconference Wawancara di tempat kejadian Wawancara yang dilakukan di lokasi kejadian Wawancara mendadak

Hal mendasar dalam wawancara Membuka akses langsung dengan media Penjelasan yang singkat hanya sekitar 10 30 detik untuk media radio dan TV serta paragraf yang pendek untuk media cetak Membuat tetap sederhana Kejujuran, ketulusan, antusias dan empati/simpati Untuk media radio dan TV sebaiknya tidak memanggil nama pewawancara karena anda sedang berbicara dengan audiens Jelaskan dengan jujur hal yang memang tidak anda ketahui

Penunjang Keberhasilan Wawancara Tujuan gagasan disampaikan dalam wawancara Kerangka acuan agar isi pernyataan disesuaikan dengan kepentingan dan gaya bahasa yang dipahami oleh audiens media Mempersiapkan pernyataan yang harus disampaikan dan disesuaikan dengan topik Menjembatani pernyataan yang harus dan yang ingin disampaikan Membuat pernyataan yang berdiri sendiri Pengulangan gagasan yang penting Menghindari pengalihan perhatian terhadap pertanyaan wartawan

Teknik Wawancara Persiapan dengan mengajukan pertanyaan mengenai: tujuan program wawancara alasan pemilihan nara sumber apa saja yang sudah diketahui apa saja yang ingin diketahui konteks wawancara waktu wawancara, jenis wawancara siapa yang akan ditampilkan dalam wawancara gagasan dalam pertanyaan, dll

Teknik Wawancara Pertimbangan: Bentuk pertanyaan biasanya diputuskan pada menitmenit terakhir, jika pewawancara menemukan hal menarik saat wawancara maka ia berhak untuk menggali lebih dalam Pewawancara biasanya mempunyai gagasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan Melakukan tanpa persiapan akan menghasilkan kinerja yang buruk, maka dari itu harus ada waktu untuk mempersiapkan wawancara, khususnya mempersiapkan jawaban yang cepat dan tepat

Teknik Wawancara Pertimbangan: Bentuk pertanyaan biasanya diputuskan pada menitmenit terakhir, jika pewawancara menemukan hal menarik saat wawancara maka ia berhak untuk menggali lebih dalam Pewawancara biasanya mempunyai gagasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan Melakukan tanpa persiapan akan menghasilkan kinerja yang buruk, maka dari itu harus ada waktu untuk mempersiapkan wawancara, khususnya mempersiapkan jawaban yang cepat dan tepat

Teknik Wawancara Kerangka rencana: membuat kerangka utama mengenai pesan yang akan disampaikan dengan merangkumnya dalam dua atau tiga pesan bersifat ringkas dan sederhana lakukan pengulangan dengan kalimat yang berbeda untuk memudahkan pemahaman, memilih kalimat dengan dampak besar menjelaskan sesuatu yang sulit dimengerti dengan ilustrasi yang mudah dipahami kesesuaian dengan keinginan penonton mempelajari penjelasan singkat, dan memilih pertanyaan yang layak dipertanyakan

Teknik Wawancara Mempersiapkan wawancara: Sebelum wawancara biasanya suasana studio akan membuat anda merasa gelisah dan gugup karena banyaknya orang dan segala perlengkapan studio. Maka dari itu cobalah untuk: Rileks dan mempelajari situasi dengan cara bertanya pada pewawancara mengenai: program acara, apa yang akan mereka tanyakan, siapa yang akan berbicara selain anda Berusaha untuk fokus pada masalah yang akan dibahas Mencoba mengulang-ulang pesan apa yang akan disampaikan Tetap berpikir positif terhadap pewawancara yang melontarkan pertanyaan tajam dengan menbuatnya menjadi peluang dalam mendapatkan pesan-pesan utamanya

Teknik Wawancara Memenangkan wawancara: Untuk bisa memenangkan wawancara maka perhatikanlah hal-hal berikut ini: Upaya membaca situasi Apabila ada fakta yang menyudutkan anda, maka tetaplah tenang dan coba untuk menjelaskan Jangan biarkan pewawancara memotong pembicaraan anda Koreksi pernyataan pewawancara yang tidak benar Jangan menggunakan istilah teknis yang menyulitkan Jangan membela diri Jangan mengulang kata yang tidak perlu, seperti: baiklah, saya pikir, nampaknya, saya yakin Terkadang pewawancara hanya berdiam diri dan menunggu saat di mana orang yang diwawancara mengeluarkan pernyataan yang bisa salah dan disesalinya Hindari kata er, ehm, karena ini akan menimbulkan ketidakyakinan audiens Hindari jeda yang terlalu lama karena akan terkesan sedang mengarang cerita bohong Jangan mengalihkan pembicaraan Apabila pewawancara menyodorkan fakta yang menyudutkan anda maka jangan memperburuknya dengan jawaban benarkah? atau apa iya?. Berikan saja alasan anda. Tetap tenang, jangan pernah marah, tapi bicara tegas dan sopan. Apabila kata terakhir yang diucapkan pewawancara keliru, maka tunjukkan ketidaksetujuan anda dengan cepat.

Terima Kasih Anindita, S.Pd, M.Ikom