BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (human resource quality), agar memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

I. PENDAHULUAN. wealth creating institution. Perubahan lingkungan mendorong rumah sakit

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta serta

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295

BAB 1 PENDAHULUAN. yang profit maupun yang non profit, mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo atau disingkat Rumkital dr. Mintohardjo/ RSAL

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi dasar suatu rumah sakit adalah pemulihan kesehatan anggota

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. kelima Pancasila serta Undang-Undang Dasar Negara Republik. kebutuhan dasar hidup yang layak dan memberikan kepastian

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara profesional serta produktif. Konsep pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (health service). Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tidak dipungkiri bahwa dalam pengelolaan rumah sakit kinerja tenaga sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB I PENGANTAR. samapta dalam rangka proses regenerasi kepemimpinan di tubuh TNI AD.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

Pelaksanaan SJKN juga telah merubah cara pandang pemerintah terhadap pemberi jasa pelayanan kesehatan. Secara konsisten, pemerintah menuntut rumah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB 1 PENDAHULUAN. mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien adalah sebuah sistem pencegahan cedera terhadap pasien dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam pengambilan keputusan, baik keputusan sederhana maupun

BAB 1 : PENDAHULUAN (1, 2)

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi. dan ketegangan, antara lain komunikasi yang bersifat menghibur hubungan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain (Undang-

TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

PENDAHULUAN. organisasi baik organisasi swasta maupun pemerintah untuk mengadakan

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

Indonesia. Pertamedika memiliki visi menjadi korporasi bisnis kesehatan terdepan dan terpercaya yang memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat ke rumah sakit atau ke balai pengobatan itu sendiri. Hal ini tentunya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya serta meminimalkan kesalahan yang membuat pasien kecewa.

BAB 1 PENDAHULUAN. orang per orang, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan masyarakat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang melaksanakan

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. biaya tetapi juga dari segi kualitas. Meningkatkan kualitas layanan dan

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (TNI) merupakan komplemen untuk mendukung tugas-tugas TNI, oleh

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bisa dibayangkan jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedudukan dan peran TNI Angkatan Laut sebagai unsur utama kekuatan pertahanan di laut yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004, yaitu TNI dituntut untuk berperan aktif dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945. Supaya dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik, maka pembinaan personel TNI Angkatan Laut diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (human resource quality), agar memiliki sikap (attitude) dan perilaku (behaviour) yang lebih fokus kepada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, Sebelas Azas Kepemimpinan TNI, Trisila TNI Angkatan Laut dan Semangat Baru TNI Angkatan Laut (The New Spirit Indonesian Navy), sehingga dapat memberikan pengabdian yang terbaik (excellent service) dan kinerja yang tinggi (high performance) bagi kejayaan bangsa dan negara. Penyelenggaraan pertahanan negara bertumpu pada kekuatan (strength) dan kemampuan (ability) sumber daya manusia yaitu rakyat Indonesia baik militer maupun nirmiliter yang didukung oleh sistem senjata dan manajemen pertahanan yang handal, sehingga sumber daya manusia yang berkualitas merupakan pusat kekuatan (centre of strength) bagi pertahanan negara. Postur Pertahanan Negara disebutkan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas bagi pertahanan negara didefinisikan ke dalam 3 (tiga) hal pokok sebagai berikut: (Peraturan Menteri Pertahanan RI Nomor Per/23/M/XII/ 2007 tanggal 28 Desember 2007) 1

2 1) Sumber daya manusia yang tanggap (konseptual) dari segi akal (mind), yaitu sumber daya manusia yang memiliki konsep dan prinsip tentang damai dan perang yang diimplementasikan dalam doktrin pertahanan. 2) Sumber daya manusia yang tanggon (moral dan moril) dari segi jiwa (soul), yaitu sumber daya manusia yang memiliki jiwa atau karakter yang baik dan memiliki motivasi yang kuat. 3) Sumber daya manusia yang trengginas (jasmani) dari segi fisik (body), yaitu sumber daya manusia yang memiliki kondisi tubuh/fisik yang sehat dan kuat. Implikasi dari Peraturan Menteri Pertahanan RI seperti disebutkan di atas, terutama butir ketiga yang menyebutkan bahwa sumber daya manusia di organisasi TNI harus memiliki kondisi kesamaptaan jasmani yang sehat dan kuat. Hal ini diatur juga dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 Tahun 2010 tanggal 01 Maret 2010 tentang Administrasi Prajurit TNI, pada Pasal 41 dan Pasal 44 menyebutkan tentang Rawatan Prajurit yaitu setiap prajurit dan keluarganya mendapatkan rawatan kesehatan, sehingga menuntut untuk tersedianya pelayanan kesehatan yang baik di setiap unit organisasi yang ada di dalam TNI. Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Jakarta adalah salah satu tempat pelayanan kesehatan bagi personel TNI Angkatan Laut dan keluarganya khusus untuk wilayah barat, sedangkan untuk wilayah timur dirujuk ke Rumah Sakit TNI AL dr. Ramelan Surabaya. Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo adalah salah satu dari beberapa fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut, memiliki jumlah personel sebanyak 821 orang terdiri dari personel militer 267 orang dan personel Pegawai Negeri Sipil (PNS) 554 orang. Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo merupakan Unit

3 Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan TNI Angkatan Laut (Diskesal) yang mengelola perawatan kesehatan personel TNI Angkatan Laut di Wilayah Jakarta dan sekitarnya. Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo mempunyai tugas pokok yang sangat kompleks, dan memerlukan kompetensi personel yang tinggi (high competence), yang ditunjang oleh pengusaaan (professional) di bidang tugas masing-masing serta budaya organisasi (organizational culture) yang kondusif. Salah satu indikator kinerja yaitu dilihat dari tingkat kehadiran (absensi). Rekapitulasi tingkat kehadiran/absensi personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo periode tanggal 22 Mei 2014 seperti dalam Tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Rekapitulasi Tingkat Kehadiran/Absensi Personel Rumkital dr. Mintohardjo Tanggal 22 Mei 2014 No GOLONGAN HADIR TIDAK HADIR JUMLAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pati Pamen Pama Bintara Tamtama Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I - 94 21 61 65 20 175 297 6 - - 3 19 4-23 31 2-94 24 80 69 20 198 328 8 Jumlah 739 82 821 Sumber: Bagian Administrasi Medis Rumkital dr. Mintohardjo, 2014 Dari Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa tingkat ketidakhadiran personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo relatif cukup tinggi yaitu sebesar 10% dari jumlah personel yang ada. Hal ini mengindikasikan bahwa kepuasan kerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo relatif cukup rendah yang tercermin dari rendahnya motivasi kerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo dengan

4 banyaknya personel yang tidak hadir kerja pada saat dibutuhkan oleh organisasi. Berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor Kep/155/II/2009 tanggal 12 Desember 2009 tentang Organisasi dan Prosedur Rumah Sakit TNI Angkatan Laut dr. Mintohardjo disebutkan bahwa tingkat kehadiran personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo diharapkan 100% dari jumlah personel, mengingat pentingnya rumah sakit sebagai unsur pelayanan kesehatan bagi anggota TNI AL dan masyarakat pada umumnya. Salah satu indikator budaya organisasi (organizational culture) yang baik dan kondusif yaitu dengan semakin sedikitnya keluhan/kritik/saran (complain) yang datang dari pasien atau pihak di luar organisasi. Sebaliknya semakin banyak keluhan/ kritik/ saran dari pasien mengindikasikan tingkat kepuasan pasien yang rendah terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang disebabkan dari budaya organisasi yang kurang baik dan kurang kondusif. Pada Tabel 1.2 akan disajikan keluhan yang datang dari pasien baik pasien anggota militer aktif maupun purnawirawan dan pasien umum lainnya sebagai berikut: Tabel 1.2 Rekapitulasi Kotak Saran Rumkital dr. Mintohardjo Bulan Januari s/d Februari 2014 No PERMASALAHAN PELAYANAN KELUHAN SARAN JUMLAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. Prosedur Berobat Apotek Penunjang Medis Pelayanan Medis Pelayanan Non Medis Kesatmaan/Fasilitas Rumah Sakit 10 5 2 2 1 5 11 4 1 1 1 4 21 9 3 3 2 9 Jumlah 25 22 47 Sumber: Bagian Administrasi Medis Rumkital dr. Mintohardjo, 2014

5 Dari Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa budaya organisasi Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo relatif cukup banyak keluhan/saran/kritik yang berasal dari pasien yaitu sebanyak 47 dalam waktu hanya 2 (dua) bulan saja. Hal ini mengindikasikan bahwa budaya organisasi Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo relatif kurang baik/kurang kondusif yang tercermin dari relatif rendahnya pelayanan kesehatan dengan banyaknya keluhan/saran/kritik dari pasien yang berobat. Hal ini diperkuat oleh Surat Keputusan Kasal Nomor Kep/155/II/2009 tanggal 12 Desember 2009 tentang Organisasi dan Prosedur Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo yang menyatakan Zero Complain terhadap pelayanan kesehatan bagi anggota TNI AL dan masyarakat pada umumnya. Berdasarkan laporan pelaksanaan program kerja dan anggaran Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2013 dijelaskan bahwa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo terdiri dari : 1) Layanan Rawat Jalan Layanan rawat jalan meliputi poliklinik, Unit Gawat Darurat (UGD) dan Kamar Udara Bertekanan Tinggi (KUBT) dimana status pasien yang berobat terdiri dari: a. Pasien dinas meliputi prajurit militer, PNS, prajurit TNI non TNI AL, keluarga prajurit/pns, pasien Asuransi Kesehatan (Askes) baik TNI AL maupun non TNI AL. b. Pasien non dinas dikelompokkan menjadi pasien dengan pembayaran tunai (out of pocket) dan pasien program BPJS. c. Pasien mantan prajurit (purnawirawan) baik purnawirawan TNI AL maupun selain TNI AL.

6 d. Pasien pejabat pemerintahan maupun pimpinan perusahaan swasta. e. Pasien lain yaitu pasien di luar keempat golongan sebelumnya. Layanan rawat jalan di Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini: Tabel 1.3 Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2012 dan Tahun 2013 No STATUS PASIEN TAHUN 2012 TAHUN 2013 PERUBAHAN (%) PROPORSI (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Militer Sipil Keluarga Non TNI AL Askes AL Askes Non AL Umum Jumlah 9.353 6.198 26.233 283 25.876 27.279 28.904 124.126 9.654 6.208 26.197 381 25.528 26.431 29.126 123.525 103,5 100,2 99,9 134,5 98,6 96,8 100,7 99,5 7,8 5,0 21,2 0,3 20,7 21,4 23,6 100,0 Sumber: Bagian Administrasi Medis Rumkital dr. Mintohardjo (2014) Dari data Tabel 1.3 di atas menunjukkan adanya penurunan dalam kunjungan pasien rawat jalan, dimana pada Tahun 2012 terdapat kunjungan pasien rawat jalan sejumlah 124.126 pasien, sedangkan pada Tahun 2013 turun menjadi 123.525 pasien atau terjadi penurunan sebesar 601 pasien (100% - 99,5% = 0,5%). Artinya telah terjadi penurunan dalam kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2013. 2) Layanan Rawat Inap Layanan rawat inap di Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo hampir sama dengan layanan rawat jalan, perbedaanya terletak pada mekanisme pengobatannya. Layanan rawat inap pengobatannya dilakukan di rumah sakit selama pasien membutuhkan perawatan sampai dinyatakan sembuh oleh pihak

7 rumah sakit, sedangkan layanan rawat jalan pasien tidak dirawat di rumah sakit tetapi diberi obat-obatan yang dikonsumsi di rumah oleh pasien. Layanan rawat inap di Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini: Tabel 1.4 Kunjungan Pasien Rawat Inap Tahun 2012 dan Tahun 2013 No STATUS PASIEN TAHUN 2012 TAHUN 2013 PERUBAHAN (%) PROPORSI (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Militer Sipil Keluarga Non TNI AL Askes AL Askes Non AL Umum Jumlah 776 296 2.179 23 926 1.181 2.917 8.298 708 226 1.863 25 788 886 2.386 6.882 91,2 76,4 85,5 108,7 85,1 75,0 81,8 82,9 10,29 3,28 27,07 0,36 11,45 12,87 34,67 100,0 Sumber: Bagian Administrasi Medis Rumkital dr. Mintohardjo (2014) Dari data Tabel 1.4 di atas menunjukkan adanya penurunan jumlah pasien rawat inap, dimana pada tahun 2012 terdapat pasien rawat inap sejumlah 8.298, sedangkan pada tahun 2013 turun menjadi 6.882 pasien atau terjadi penurunan sebesar 1.416 pasien (100% - 82,9% = 17,1%). Artinya telah terjadi penurunan dalam kunjungan pasien rawat inap di Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2013. 3) Indikator Layanan Kesehatan Indikator layanan kesehatan di Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo merupakan salah satu tolok ukur kinerja personel yang mengawaki organisasi rumah sakit. Indikator layanan kesehatan Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo periode Tahun 2012 dan Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.5 berikut ini:

8 Tabel 1.5 Indikator Layanan Kesehatan Tahun 2012 dan Tahun 2013 No JENIS INDIKATOR 2012 2013 PERUBAHAN (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 235 8.298 44.186 124.126 6.235 7.191 47,77% 5 Hari 266 6.882 41.583 123.525 5.164 9.050 49,64% 6 Hari 113 83 94 99,5 83 125,9 101,9 120 Jumlah Tempat Tidur (TT) Jumlah Pasien Rawat Inap (RI) Jumlah Hari Perawatan Jumlah Kunjungan Rawat Jalan (RJ) Jumlah Kunjungan Poli Gigi Jumlah Kunjungan KUBT Bed Occupancy Rate (BOR) Average Length of Stay (ALOS) Jumlah Operasi a. Kecil b. Sedang c. Besar d. Khusus 63 1.334 881 736 30 1.161 871 710 Sumber: Bagian Administrasi Medis Rumkital dr. Mintohardjo (2014) 48 87 99 96 Dari data Tabel 1.5 di atas menunjukakan bahwa indikator layanan kesehatan Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2013 kecenderungannya (trend) mengalami penurunan dibandingkan Tahun 2012. Hal ini disebabkan karena pelayanan kesehatan yang belum optimal oleh seluruh personel yang ada di dalam Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan yang diberikan seluruh personel yang ada di dalam Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo. Baik atau buruknya pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja personel rumah sakit. Personel yang tidak puas akan mengakibatkan penurunan kinerja, sehingga tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan optimal. Faktor penting yang menentukan kinerja karyawan/pegawai (employee performance) menurut Koesmono (2005), Brahmasari dan Suprayetno (2008) adalah motivasi kerja (job motivation), budaya organisasi (organizational culture) dan kepuasan kerja (job satisfaction). Setiap organisasi berupaya untuk meningkatkan kinerja (performance) personelnya agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi dapat

9 tercapai. Berbagai cara dapat ditempuh oleh organisasi dalam meningkatkan kinerja personelnya diantaranya dengan meningkatkan kepuasan kerja (job satisfaction) personel melalui peningkatan motivasi kerja (job motivation) dan menciptakan budaya organisasi (organizational culture) yang kondusif untuk mencapai tujuan (objectives) serta sasaran (goals) organisasi. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengambil judul Tesis Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 1.1, Tabel 1.2, Tabel 1.3, Tabel 1.4 dan Tabel 1.5 menggambarkan fenomena atau fakta bahwa kinerja dari personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo belum memenuhi standart yang ditetapkan oleh organisasi TNI AL yaitu Bed Occupancy Rate (BOR) > 65% dan Average Length of Stay (ALOS) selama 10 hari sesuai dengan Surat Keputusan Kasal Nomor Kep/155/II/2009 tanggal 12 Desember 2009 tentang Organisasi dan Prosedur Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo. Hal ini mengakibatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan belum optimal. Penyebab dari kualitas pelayanan kesehatan yang belum optimal salah satunya yaitu dari kepuasan kerja personel yang relatif rendah, sehingga penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014 melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening.

10 1.3 Rumusan dan Batasan Masalah 1.3.1 Rumusan Masalah Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014? 4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan budaya organisasi terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014? 5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014? 1.3.2 Batasan Masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu hanya pada pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014 melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening.

11 1.4 Maksud dan Tujuan Tesis 1.4.1 Maksud Tesis Maksud Tesis ini yaitu untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014 melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening. 1.4.2 Tujuan Tesis Tujuan Tesis ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014. 2. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014. 3. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014. 4. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014. 5. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo Tahun 2014. 1.5 Manfaat dan Kegunaan Tesis 1.5.1 Manfaat Tesis Manfaat Tesis ini sebagai berikut:

12 1. Memberikan kontribusi pemikiran terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang ilmu manajemen sumber daya manusia. 2. Memberikan kontribusi informasi kepada peneliti di bidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai motivasi kerja, budaya organisasi, kepuasan kerja dan kinerja. 3. Memberikan kontribusi informasi kepada pimpinan Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo tentang kajian motivasi kerja, budaya organisasi, kepuasan kerja dan kinerja personel. 1.5.2 Kegunaan Tesis Kegunaan Tesis ini sebagai berikut: 1. Kegunaan Tesis secara teoritis (ilmiah) yaitu sebagai sarana/wahana pembelajaran yang sangat berguna dalam menambah pengetahuan dan wawasan serta meningkatkan kemampuan akademik di dalam bidang penelitian khususnya ilmu manajemen sumber daya manusia. 2. Kegunaan Tesis secara praktis yaitu sebagai bahan pertimbangan atau saran kepada pimpinan Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo di dalam rangka perbaikan kinerja personel Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo.