BAB I PENDAHULUAN. Anak tunagrahita ringan merupakan kelompok anak yang memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J.,

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berhitung merupakan aspek yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erma Setiasih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika mempunyai peran penting dalam berbagai

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi terhadap aspek-aspek kejiwaan anak, seperti perhatian, emosi, minat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rani Febriani, 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan siswa dalam berpikir kreatif, logis dan analisis, yang dicirikan. yang benar dalam menyelesaikan soal yang dihadapi.

LAMPIRAN. Tingkat (level) Memiliki Efficacy. siswa dalam. pandangan mengerjakan suatu. tugas kesulitan tugas

BAB I PENDAHULUAN. yang menangani anak berkebutuhan khusus, termasuk di dalamnya yaitu

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Desi Nurdianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. menangani anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk anak tunagrahita ringan

BAB I PENDAHULUAN. menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Hubungan antar individu ini membentuk kehidupan sosial.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. Anak tunagrahita merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifit Triana Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelajaran matematika dimata siswa kelas I MI Ittihadil Ikhwan

BAB I PENDAHULUAN. investasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

pengalaman belajar kepada para siswanya. Salah satu metode yang dapat 1

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi kecerdasan intelektual yang berada di bawah rata-rata dan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diketahui tingkat prestasi belajar siswa. Laporan prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Piaget anak-anak pada umumnya menguasai keterampilan basic intellectual

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada umumnya adalah upaya membantu peserta. didik dalam merealisasikan berbagai potensi atau kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang telah dipelajari mulai dari jenjang sekolah dasar. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengetahuan dasar matematika dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

laku baik intelektual, moral maupun sosial.

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada arti yang sama yaitu mereka yang kecerdasannya dibawah rata-rata

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsi motorik, afektif maupun kognitifnya. Orang-orang yang fungsi. kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar ( SD ) merupakan salah satu

BAB II KONSEP DASAR TUNAGRAHITA, MEDIA TANGGA BILANGAN, KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pendidikan menjadi sarana penting dalam upaya menciptakan

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tita Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. yang paling efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang. dimilikinya. Pada masa ini pola pertumbuhan dan perkembangannya baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ali Murtadho Fudholy, 2013

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai ketuntasan belajar, pada materi penjumlahan dan. mengamati dan menanya sedangkan pada tahap mengumpulkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA DI SDLB

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. realitas diri dengan mengoptimalkan semua potensi kemanusiaan. (educational for all) yang tidak diskriminatif.

BAB I PENDAHULUAN. matematika bukanlah objek konkret, tetapi merupakan objek abstrak.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pengalaman belajar yang berlangsung dalam. lingkungan dan kehidupan. Lingkungan kehidupan pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu ilmu yang sangat penting dalam dan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rina Agustiana, 2013

ARTIKEL JURNAL. Oleh : Gesit Ciptaningrum NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

BAB I PENDAHULUAN. Atas studi pendahuluan yang dilaksanakan bersamaan Program Latihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan Kognitif PGPAUD UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGURANGAN BERSUSUN MELALUI MEDIA GELAS BILANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA. Sufiana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : 4 x 35 menit (4 jam pelajaran)

A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses penting dalam kehidupan, manfaat dari

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi (2002: 12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak autis merupakan salah satu anak luar biasa atau anak berkebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya sadar yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju ke arah yang lebih baik

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI METODE DISCOVERY

BAB I PENDAHULUAN. tunagrahita. Tunagrahita adalah kelambatan perkembangan mental seorang anak.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu dari ilmu dasar yang harus dikuasai oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat guru dan siswa. Matematika merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak tunagrahita ringan merupakan kelompok anak yang memiliki hambatan yang signifikan dalam fungsi kognitif dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya. Salah satu dampak hambatan kognitif dalam pembelajaran adalah kekurangan anak dalam hal pengenalan angka, dalam memahami ruang atau tempat, melihat berbagai objek dalam hubungannya dengan kelompok, menghitung benda secara berurutan, memperhatikan objek atau benda tertentu dalam relatif lama, kesulitan mengenal dan memahami simbol, kesulitan dalam membaca, pemahaman nilai tempat, proses operasi hitung. Kesulitan tersebut dapat dilihat dari hasil kerja atau perilaku anak ketika mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan aplikasi pembelajaran prasyarat matematika, seperti mengelompokkan benda, menentukan kekekalan jumlah, dan mengurutkan benda yang berbeda ukuran. Anak tunagrahita ringan memiliki kebutuhan seperti anak pada umumnya. Salah satunya adalah kebutuhan mempelajari matematika untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mercer dan Mercer (Delphie, B. 2009:1) menyebutkan bahwa Semua orang harus mempelajari matematika karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya dalam bahasa, membaca, dan menulis.

2 Salah satu materi pembelajaran matematika yaitu tentang konsep bilangan dan untuk memahami konsep bilangan anak perlu memiliki keterampilanketerampilan yang termasuk pada pre akademik. Prasyarat untuk memahami konsep bilangan adalah klasifikasi, korespondensi, mengurutkan dan menyeri dimulai dari objek-objek kongkrit (Mercer&Mercer, 1989:188). Beberapa masalah yang telah dipaparkan di atas juga dialami oleh anak tunagrahita ringan kelas 2 di SDLB C Sumbersari Bandung terutama dalam kemapuan prasyarat matematika. Berdasarkan hasil observasi pada bulan Mei 2012 permasalahan yang nampak yaitu anak belum mampu mengelompokkan benda berdasarkan warna. Kemampuan berfikir matematika anak masih berada pada tahap berfikir kongkrit. Selain itu, media yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah media pembelajaran yang sudah sering digunakan sehingga anak nampak sering merasa jenuh saat proses pembelajaran matematika tersebut. Pengamatan kelas yang dilakukan peneliti seperti di atas tampak bahwa penggunaan media yang tepat merupakan suatu masalah dalam pembelajaran matematika. Salah satu media yang dapat digunakan anak tunagrahita ringan untuk memahami konsep pre akademik adalah permainan Harta Karun. Permainan Harta Karun merupakan salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan prasyarat matematika kelas 2 di SDLB C Sumbersari Bandung. Permainan Harta Karun merupakan salah satu jenis permainan brain power yang dapat mengoptimalkan kemampuan memahami warna benda yang ada di sekitar anak. Harta karun yang digunakan dalam permainan ini merupakan objek geometri yang dapat mempermudah anak

3 menguasai kemampuan klasifikasi secara kongkrit. Tahap-tahap pelaksanaan permainan Harta Karun, yaitu anak mengelompokkan objek geometri yang berwarna sama, mengelompokkan harta karun yang berbeda warna, anak mengelompokkan harta karun yang berwarna merah, anak mengelompokkan harta karun yang berwarna biru, dan anak mengelompokkan harta karun yang berwarna kuning. Permainan Harta Karun digunakan untuk meningkatkan kemampuan prasyarat anak tunagrahita ringan dalam mengerjakan soal-soal klasifikasi benda. Permaianan harta Karun juga dapat memunculkan motivasi belajar bagi anak karena permainan ini memiliki muatan pembelajaran yang menyenangkan. Oleh sebab itu, permainan Harta Karun dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik bagi anak serta cocok untuk meningkatkan kemampuan prasyarat matematika. Berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud melakukan penelitian penggunaan permainan Harta Karun untuk meningkatkan kemampuan prasyarat matematika anak tunagrahita ringan kelas 2 di SDLB C Sumbersari Bandung. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Anak belum mampu mengelompokkan benda dalam warna. 2. Prestasi belajar anak tunagrahita ringan tentang kemampuan prasyarat matematika masih rendah.

4 3. Media pembelajaran sudah sering digunakan sehingga anak sering merasa jenuh. C. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada masalah peningkatkan kemampuan prasyarat matematika dalam hal klasifikasi benda. Masalah klasifikasi tersebut dibatasi sebagai berikut. 1. Kemampuan anak tunagrahita ringan dalam mengklasifikasikan benda berdasarkan warna sebelum menggunakan permainan Harta Karun. 2. Kemampuan anak tunagrahita ringan tentang klasifikasi benda berdasarkan warna setelah menggunakan permainan Harta Karun. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah daalam penelitian ini adalah : Apakah penggunaan permainan Harta Karun dapat meningkatkan kemampuan prasyarat matematika anak tunagrahita ringan kelas 2 di SDLB C Sumbersari Bandung? E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan kemampuan prasyarat matematika anak tunagrahita ringan setelah menggunakan

5 permainan Harta Karun. Tujuan penelitian ini secara rinci dijabarkan sebagai berikut. a. Untuk memperoleh data kemampuan anak tunagrahita ringan kelas 2 di SDLB C Sumbersari Bandung tentang klasifikasi benda berdasarkan warna sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan permainan Harta Karun. b. Untuk memperoleh data kemampuan anak tunagrahita ringan kelas 2 di SDLB C Sumbersari Bandung tentang klasifikasi benda berdasarkan warna setelah diberi perlakuan dengan menggunakan permainan Harta Karun. 2. Manfaat Penelitian Dalam tataran teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang salah satu permainan brain power yang bernama Harta Karun yang dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan kemampuan prasyarat matermatika anak tunagrahita ringan. Secara praktis hasil penelitian ini akan memberikan informasi tentang penggunaan permainan Harta Karun untuk meningkatkan kemampuan prasyarat matematika anak tunagrahita ringan kepada pihak-pihak terkait terutama pada guru dalam pengembangan pelayanan pendidikan bagi anak tunagrahita di kelas persiapan. Oleh sebab itu, diharapkan dengan informasi tersebut para pengelola pendidikan bagi anak tunagrahita ringan dapat mengembangkan permainan-permaian edukatif yang mendorong ke arah pengembangan potensi yang dimiliki oleh anak tunagrahita ringan

6 dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam masalah klasifikasi benda berdasarkan warna.