Pada tahun 2013 Laboratorium Fisiologi Nutrisi Ternak Bogor dipindahkan ke Ciawi dan. Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak sebagai berikut :

Pada tahun 2013 Laboratorium Fisiologi Nutrisi Ternak Bogor dipindahkan ke Ciawi dan. Laboratorium

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

I. PENDAHULUAN. sangat besar untuk memenuhi kebutuhan daging di tingkat nasional. Kenyataan

I. PENDAHULUAN. dilakukan sejak tahun 1995, meliputi pengolahan dan tingkat penggunaan dalam

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang

PENDAHULUAN. bagi usaha peternakan. Konsumsi susu meningkat dari tahun ke tahun, tetapi

PAKAN, NUTRIEN DAN SISTEM ANALISIS KIMIA

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja

TINJAUAN PUSTAKA. dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Fries Holland (Holstein Friesian) Pemberian Pakan Sapi Perah

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan NDF. dengan konsumsi (Parakkasi,1999). Rataan nilai kecernaan NDF pada domba

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSES FERMENTASI DENGAN BAKTERI ASAM LAKTAT TERHADAP SIFAT KIMIA DENDENG SAPI IRIS DAN GILING. Oleh : Akram Hamidi

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian

menjaga kestabilan kondisi rumen dari pengaruh aktivitas fermentasi. Menurut Ensminger et al. (1990) bahwa waktu pengambilan cairan rumen berpengaruh

PENDAHULUAN. Latar Belakang. peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional (Hoddi et al.,

TINJAUAN PUSTAKA. Jerami Padi

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xviii. DAFTAR LAMPIRAN... xx I. PENDAHULUAN... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA... 14

BAB I PENDAHULUAN. rumen dalam menghasilkan produk metabiolit rumen (VFA, N-NH3 maupun protein

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

III. NUTRISI DAN MEDIUM KULTUR MIKROBA

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

Nutrisi Pakan pada Pendederan kerapu

BAB I. PENDAHULUAN. tahun 2005 telah difokuskan antara lain pada upaya swasembada daging 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut serta tidak memiliki atau sedikit sekali nilai ekonominya (Sudiarto,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Korelasi Analisa Proksimat dan Fraksi Serat Van Soest

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

HASIL DAN PEMBAHASAN Suplementasi Biomineral

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

TINJAUAN PUSTAKA Kelinci

dengan bakteri P. ruminicola (98-100%), B. fibrisolvens (99%), C. eutactus (99%) dan T. bryantii (94%). Bakteri-bakteri tersebut diduga sering

SEKILAS LABORATORIUM PENGUJIAN BPTP NTB (LP BPTP NTB)

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan

dari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. masyarakat terhadap pentingnya protein hewani, maka permintaan masyarakat

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

NUTRISI UNGGAS 11/8/2016. Catootjie L. Nalle, Ph.D. Jurusan Peternakan Program Study Teknologi Pakan Ternak Politeknik Pertanian Negeri Kupang

I. PENDAHULUAN. yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat makanan yang

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanduknya mengarah ke depan (Rahman, 2007). Sapi FH memiliki produksi susu

MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI

SISTEM PENCERNAAN. Perlu dipelajari. Harus tahu nasib BM dalam perjalanannya di setiap organ pencernaan: dicerna. diserap. Hidup pokok.

I. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Nutrien Ransum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

SUPARJO Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Peternakan Univ. Jambi PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

POPULASI PROTOZOA, BAKTERI DAN KARAKTERISTIK FERMENTASI RUMEN SAPI PERANAKAN ONGOLE SECARA IN VITRO

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Diagram Alir Proses Pengolahan Ubi Kayu menjadi Tepung Tapioka Industri Rakyat Sumber : Halid (1991)

I. PENDAHULUAN. hijauan serta dapat mengurangi ketergantungan pada rumput. seperti jerami padi di pandang dapat memenuhi kriteria tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh wilayah Indonesia. Kambing Kacang memiliki daya adaptasi yang tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering

KONSUMSI DAN KECERNAAN NUTRIEN SERTA KUALITAS SEMEN DOMBA GARUT DENGAN RANSUM YANG BERNILAI NERACA KATION ANION BERBEDA DIAH ANGGREINI

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan baik kualitas, kuantitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan. Pakan dengan kualitas yang baik, memberikan efek terhadap

LABORATORIUM JASA KIMIA

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

2014 Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Riau 48

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

BAB I PENDAHULUAN. Ternak sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2003). Pemberian total mixed ration lebih menjamin meratanya distribusi asupan

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

PENGARUH BINDER MOLASES DALAM COMPLETE CALF STARTER BENTUK PELLET TERHADAP KONSENTRASI VOLATILE FATTY ACID DARAH DAN GLUKOSA DARAH PEDET PRASAPIH

Transkripsi:

Laboratorium Balai Penelitian Ternak berada di bawah Unit Pelaksana Teknis Balai Penelitian Ternak pada Unit Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Balai Penelitian Ternak dilengkapi dengan laboratorium-laboratorium yang berfungsi untuk melayani permintaan pengujian kimia dan biologis dari dalam maupun luar Balai serta didukung oleh personil yang handal dan peralatan yang akurat. Laboratorium yang ada di Balai merupakan suatu organisasi yang melakukan kegiatan pengujian secara struktural dibawah Seksi Pelayanan Teknis. Berdasarkan fungsinya laboratorium dibagi 3 katagori yaitu : 1. Laboratorium Terakreditasi yaitu Laboratorium Pelayanan Kimia Analitik 2. Laboratorium Eksplorasi yang terdiri dari Laboratorium Pakan, Laboratorium RIA-EIA, Laboratorium Reproduksi, Laboratorium Nutrisi Ruminan, Laboratorium Tanaman Pakan, Laboratorium Pemuliaan Ternak. 3. Laboratorium Pelayanan Kesehatan Ternak. Pada awalnya Laboratorium Pelayanan Kimia Analitik Ciawi dan Laboratorium Fisiologi Nutrisi Ternak Bogor terakreditasi sebagai Laboratorium Pengujian dengan No LP-347-IDN sejak 22 Maret 2007 oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) c.q. Komite Akreditasi Nasional (KAN). Akreditasi ini mengacu pada standar sistem manajemen mutu laboratorium pengujian internasional ISO/IEC 17025-2005, yang diadopsi di Indonesia menjadi SNI 19-17025-2008. Selanjutnya laboratorium tersebut tereakreditasi pada 2 September 2012, dengan penambahan ruang lingkup dari 13 menjadi 30 parameter uji. Pada tahun 2013 Laboratorium Fisiologi Nutrisi Ternak Bogor dipindahkan ke Ciawi dan 1 / 24

digabungkan dengan Laboratorium Pelayanan Kimia Analitik Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak sebagai berikut : 1. A. Laboratorium Terakreditasi: Laboratorium Pelayanan Kimia Analitik Analisis proksimat lengkap (Air, Protein Kasar, Eenergi Kasar, Serat Kasar, Lemak Kasar, dan Abu), Serat deterjen netral (SDN), Serat deterjen asam (SDA), mineral makro (Ca, P, Na, Mg, K, S, Cl, B) dan mikro (Cu, Fe, Mn, Zn, Co, Cd, Pb, Ni), AIA, Oligosakarida, Alantoin, asam amino, cholesterol, LCFA, dan vitamin. Analisis komponen fermentatif rumen (ph, amonia, asam lemak mudah menguap (VFA), kecernaan bahan kering (KCBK) dan bahan organic (KCBO), dan kecernaan serat deterjen netral (KCSDN). B. Laboratorium Eksplorasi B.1. Laboratorium Teknologi Pakan : melakukan penelitian antara lain : peningkatkan mutu pakan dan bahan pakan, pengaruh senyawa sekunder (tanin, saponin) terhadap produksi ternak, teknik produksi pre dan probiotik sebagai imbuhan pakan, teknik produksi enzim, teknik produksi mineral organik, teknik produksi CRM (complete rumen modifier), kecernaan bahan pakan dengan gas tranduscer, mempelajari aktifitas mikroba rumen (total mikroba, protozoa), perbanyakan inokulan untuk fermentasi. B.2. Laboratorium Nutrisi Ruminan : Kecernaan pakan dengan menggunakan Rusitek, analisis komponen susu, menetapkan produksi enterik gas oleh rumen (metana, oksigen, karbondioksida) dengan menggunakan respiratory chamber. 2 / 24

B.3. Laboratorium Fisiologi Reproduksi : Pengujian biologis spermatozoa, sinkronisasi dan inseminasi buatan, teknik embrio transfer, preservasi semen, pemisahan sperma (X, Y), teknik Primodial Gem Cell (PGC) dan Enkapsulasi sperma. B.4. Laboratorium RIA/EIA : Analisis hormon reproduksi (progesteron, testoteron, LH, FSH) dan hormon produksi (T3 dan T4). B.5. Laboratorium Tanaman Pakan: uji efektivitas mikroba tanaman dan tanah seperti Rhizobia (uji populasi infektivitas, efektivitas, carrier), kultur jaringan, uji efikasi tanaman pakan ternak. B.6 Laboratorium Pemuliaan Ternak : Ekstraksi DNA, PCR. C.Laboratorium Pelayanan Kesehatan Hewan Uji darah sederhana, mikrobiologi, vaksinasi dan pengobatan ternak tingkat awal. Bahan yang dianalisis antara lain sampel bahan pakan, pakan, feses, urin, darah, daging, tulang, jeroan, cairan rumen dan lain-lain. Laboratorium terakreditasi maupun ekplorasi selain melayani analisis sampel intern (lingkup balai), juga melayani jasa analisis dari luar, seperti dari instansi pemerintahan, perguruan tinggi, perusahaan swasta dll. Pelayanan analisis dilakukan selama jam kerja dan dapat menghubungi Manajer Administrasi Laboratorium Terakreditasi. Tabel 1. Jenis analisis kimia dan biaya (Parameter yang terakreditasi) 3 / 24

NO ANALISIS WAKTU HARGA ( Rp ) 1 Proksimat lengkap 430.000 A AIR 4 / 24

20000 B ABU 25000 C PROTEIN 50000 D LEMAK 5 / 24

60000 E ENERGI F SERAT KASAR 50000 G 6 / 24

Kalsium ( Ca ) H FOSFOR ( P ) 7 / 24

2 Van Soest A NDF 60000 B ADF 8 / 24

80000 C Sellulosa 400000 D Lignin 450000 9 / 24

Laboratorium Fisiologi 1 Amonia ( NH 3 ) 25000 2 10 / 24

ph 10000 3 KCBK 4 KCBK KCBO 100000 11 / 24

5 VFA 250000 Makro Mineral 12 / 24

1 K 2 Mg 3 S 13 / 24

4 Cl 5 Na 6 14 / 24

B 150.000 7 Cr 15 / 24

Mikro Mineral 1 Cu 2 Fe 16 / 24

3 Mn 4 Zn Tabel 2. Jenis analisis kimia dan biaya (Belum terakreditasi) NO 17 / 24

ANALISIS WAKTU HARGA ( Rp ) 1 Trace Element Cd 150.000 18 / 24

Pb 150.000 Co 150.000 Ni 19 / 24

150.000 2 AIA 35.000 3 Vitamin C 100000 4 Total Cholesterol 20 / 24

100.000 Tabel 3. Jenis analisis kimia laboratorium explorasi dan biaya (Belum terakreditasi) NO ANALISIS WAKTU HARGA ( Rp ) 21 / 24

1 Tanin 100.000 2 Saponin 100.000 3 Total Fenol 22 / 24

100.000 4 As fitat 100.000 5 Daya Cera Protein ( Pepsin Degestibility ) 300.000 6 Total Bakteri, Total Protozoa. Gas Methan 23 / 24

350.000 24 / 24