Progam Kemitraan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC)

dokumen-dokumen yang mirip
Standar dan Pedoman Institusi Pengembang Program Pendidikan Jarak Jauh

PENDIDIKAN VOKASI BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Southeast Asian Education Network (SEA EduNet), solusi Pendidikan Jarak Jauh berbasis teknologi Multicast

Penerapan Teknologi Informasi dalam rangka Membuka Informasi ke Pusat-Pusat Pertumbuhan

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007

Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan (PVB) Angkatan 1. BUKU PANDUAN Web : indonesiapvb.wordpress.com

LATIHAN ULANGAN BERSAMA SEACYBERCLASS

Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan(PVB) Angkatan 1. BUKU PANDUAN Web : indonesiapvb.wordpress.com

PCQue Multimedia. Apa itu PCQue Multimedia?

LAPORAN MAGANG MAHASISWA D4 ITB BATCH II JURUSAN TEKNIK KOMPUTER & JARINGAN TEKNIK MEDIA DIGITAL

TUTORIAL PENGGUNAAN APLIKASI VIDEO CONFERENCE CISCO WEBEX

and SEAMOLEC s STANDARD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi pada

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Laboratorium Komputer (Labkom) STIKOM Surabaya yang didirikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) merupakan perguruan tinggi yang

Usulan Program Studi D1 Informatika, Multimedia dan Instruktur TIK PIDEL

PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PUSAT KOMUNITAS KREATIF

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat

STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

KEBIJAKAN TEKNIS. Oleh: Winarno, M.Sc

Pelatihan Menggunakan E learning Bagi. Guru SMK N 4 Yogyakarta

BIODATA Pendidikan Terakhir Pekerjaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Laboratorium Komputer Stikom Surabaya

JARINGAN KOMPUTER 1 TUGAS 3 TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER

Wireless Simple Multimedia Queue System (WSMQS)

BAB III ANALISA DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

BAB V PERANCANGAN SISTEM. Administrasi (SISDA) mengutamakan pada kebutuhan BiNus University

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Singkat Laboratorium Lantai 6 Institut Bisnis dan Informatika

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3)

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme

Bab 1. Pendahuluan Pengantar

PELATIHAN PENGEMBANGAN E-LEARNING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sisdiknas No. 20/2003. Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. PP No. 66/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (perbaikan atas PP 17/2010)

Simple Multimedia Queue System (SMQS) V3.2

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YP Karya. Sekolah tinggi ilmu ekonomi YP Karya Tangerang (STIE YP Karya)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Kuesioner/Angket PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN ANGGARAN 2010

K. Sistem Informasi 1. Rancangan Pengembangan Sistem Informasi Sistem informasi yang dikelola Prodi meliputi sistem informasi tatap muka, cetak, dan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tabel 4.1 Tabel Rincian Timeline Implementasi Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

Buku Panduan INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1.Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. Indikator:

BAB 1 akurat, efisiensi waktu dan sumber daya. Teknologi.Net merupakan teknologi dari perusahaan Microsoft yang berupa

Perancangan Sistem Informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek di Jurusan Teknik Industri UNS

JARDIKNAS KABUPATEN BANYUMAS

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Jurnal FASILKOM Vol.1 No.1, 1 Maret 2003 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG TELAH DITERAPKAN DALAM PROSES PENGAJARAN DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI KANTOR BPMPD KABUPATEN LOMBOK TIMUR Oleh: BAHARUDIN

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum

TASK 1 JARINGAN KOMPUTER

ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim)

BAB I PENDAHULUAN. baik dunia kerja maupun dunia pendidikan. Ditambah lagi dengan adanya dunia

SEAMLESS EDUCATION UNIVERSITY 2.0. Pendidikan Vokasi Berkelanjutan STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar

Pendampingan School Development Plant

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET DALAM PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS DI SMA. Tri Indri Hardini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

Kebijakan Teknis PPPPTK Matematika

Panduan Operasioal Standar (POS) Penyelenggara Tes TOEP dan TPDA di PLT Perguruan Tinggi

BUKU PEGANGAN INTERNET UNTUK DESA

Your Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

STANDAR PELAYANAN PELATIHAN RADIOGRAFI LEVEL I PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. perangkat atau peralatan yang kita gunakan sehari-hari bisa dimonitor.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam 30 tahun terakhir ini perkembangan teknologi berjalan dengan sangat

PENYAMAAN PERSEPSI TERKAIT PROJECT BASED LEARNING DALAM IMPLEMENTASI JARINGAN SMK-Net. Oleh : Ir. Dedi Yudiant, MBA.

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

STANDAR SISTIM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

KUESIONER * Untuk menjawab kuesioner ini silahkan menyilang (X) atau melingkari (O) pada pilihan yang sudah disediakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dilakukan dengan diciptakannya telepon. Setelah internet diciptakan, jarak

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

pelajaran 1.2 Mengoperasikan penyalaan komputer sampai dapat digunakan 2. Merakit, menginstalasi, men-setup, memelihara dan melacak serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendahuluan

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

Melakukan instalasi perangkat jaringan LAN( Lokal Area Network)

Program Teknisi Jardiknas. Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Departemen Pendidikan Nasional

Kurikulum SMK 2004 SMK TI Airlangga Samarinda

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

Progam Kemitraan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) Oleh: Khalid Mustafa (Staf Divisi IT pada SEAMEO SEAMOLEC) Pendidikan adalah hak bagi setiap warganegara Republik Indonesia, adalah salah satu makna dari UUD 1945 yang merupakan dasar hukum bagi negara kita. Namun, penyelenggaraan pendidikan bukan berarti semudah yang dibayangkan. Pengelolaan pendidikan bagi negara yang amat luas serta dengan kondisi geografis seperti negara Indonesia penuh dengan tantangan. Karena inilah, maka setiap sumberdaya yang ada harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mencapai tujuan pencerdasan anak bangsa ini, termasuk diantaranya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pemanfaatan TIK ini tidak hanya dipusatkan pada penyelenggaraan pendidikan konvensional belaka, namun lebih dirasakan manfaatnya ketika penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan secara jarak jauh. Disinilah peran utama TIK untuk menjembatani proses belajar mengajar menjadi amat penting, juga untuk memperluas akses dan meningkatkan mutu pendidikan. Namun, disadari pula bahwa pendidikan jarak jauh, bagaimanapun bentuknya akan sulit diterapkan apabila telah menyentuh ranah afektif dan psikomotor, dimana pengembangan sikap dan peningkatan keterampilan atau kompetensi sudah merupakan sebuah kebutuhan utama. Juga, beberapa proses pendidikan masih membutuhkan tatap muka yang dilakukan pada sebuah institusi. Disinilah pentingnya sebuah program kemitraan yang menjadi unsur penyusun sebuah sistem pendidikan jarak jauh. SEAMOLEC mengembangkan program kemitraan yang dibagi berdasarkan sifat program tersebut agar dapat lebih efektif dan efisien di dalam pelaksanaanya. Mitra SEAMOLEC adalah individu dan institusi yang menjadi partner SEAMOLEC dalam melaksanakan program PJJ. Para MITRA SEAMOLEC ini diharapkan dapat menjamin pelaksanaan PJJ sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga didapat hasil lulusan yang setara kompetensinya dengan lulusan sistem pembelajaran tatap muka. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan standar minimum yang jelas untuk pelaksanaan program, termasuk standar untuk para pelaksana program PJJ dalam hal ini para MITRA SEAMOLEC. Secara umum, kemitraan pada program Pendidikan Jarak Jauh di SEAMOLEC terdiri atas: 1. Mitra 100 2. Mitra 150 3. Mitra 500 4. Mitra 7000 Setiap angka yang tertulis adalah simbol, dan merupakan nilai minimal yang ditargetkan untuk setiap jenis kemitraan. Setiap mitra juga memiliki karakteristik yang khas dan persyaratan yang bersifat umum serta khusus untuk setiap jenisnya. Mitra 100 adalah satu-satunya mitra yang bersifat individu. Hal ini dilatarbelakangi bahwa di dalam melaksanakan tugas untuk mengembangkan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, dibutuhkan orangorang yang mampu menjadi penyambung informasi antara SEAMOLEC dengan institusi di daerah serta kepada masyarakat yang bersentuhan dengan program-program SEAMOLEC.Selain itu, untuk

menjaga keberlangsungan program dan untuk memonitor pelaksanaan seluruh program, dibutuhkan orang-orang yang berdedikasi tinggi serta memahami kondisi sosial di masing-masing daerah, baik yang berada di dalam lingkup wilayah Republik Indonesia maupun di dalam wilayah ASEAN.Tim yang mampu untuk menyambung informasi ini, memiliki dedikasi yang tinggi serta mengenal kondisi geografis dan sosial di masing-masing daerah inilah yang disebut dengan Mitra100. Program Pendidikan Jarak Jauh merupakan program dalam bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia yang tentu saja membutuhkan lembaga penyelenggara pendidikan. Namun, penyelenggara pendidikan yang dimaksud haruslah penyelenggara yang memiliki kemampuan di dalam PJJ, memiliki komitmen untuk menjaga mutu serta memiliki sarana dan prasarana yang mencukupi untuk melaksanakan seluruh program. Oleh sebab itu, maka dibentuklah Mitra 150 yang terdiri atas Perguruan Tinggi dan P4TK maupun insititusi penyelenggara pendidikan dan pelatihan lainnya yang nantinya akan menjadi Mitra dari SEAMOLEC untuk penyelenggaraan PJJ dengan mengedepankan mutu, kualitas dan pencapaian kompetensi lulusan. Kondisi geografis Indonesia yang amat luas serta terbagi atas berbagai propinsi maupun kabupaten jelas merupakan sebuah tantangan di dalam menerapkan program pendidikan dan pelatihan, khususnya dalam perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan. Mitra150 yang dibentuk, sebagian besar hanya berada di Ibukota propinsi maupun kota-kota besar saja, sehingga agar akses dapat lebih merata serta ada penjaminan terhadap mutu pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan, dibutuhkan institusi di seluruh kabupaten dan kota yang menjadi ujung tombak pelaksanaan program yang bersentuhan langsung dengan peserta. Insitusi inilah yang disebut dengan Mitra500, yang terdiri atas ICT Center, SBI, ETC, SLTA Terbaik maupun KKG/MGMP yang telah memenuhi standar Mitra500 dari SEAMOLEC. Tahapan berikutnya setelah Mitra 500 adalah mengembangkan program kemitraan ini hingga ke seluruh kecamatan yang ada, sehingga akses terhadap pendidikan menjadi lebih mudah dan lebih murah bagi masyarakat sekitar. Untuk mewujudkan hal inilah maka dibentuk Mitra 7000 yang berlokasi pada KKG/MGMP disetiap kecamatan. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai standar minimal yang harus dipenuhi oleh MITRA SEAMOLEC, khususnya untuk Mitra150 dan Mitra500 yang dibatasi untuk hal berikut: Standar Institusi Standar Sarana dan Prasarana Standar SDM 1. Standar Institusi Institusi adalah penyelenggara utama di dalam kegiatan PJJ. Karena secara hukum, institusi inilah pelaksana dan penanggung jawab kegiatan pada garda terdepan. Oleh sebab itu, standarisasi terhadap institusi pelaksana program PJJ harus dilakukan. Ini juga sebagai bagian penilaian kesiapan dan keseriusan insitusi tersebut untuk melaksanakan program PJJ. Hal-hal yang harus ada sehingga institusi dapat menjadi mitra SEAMOLEC dalam penyelenggaraan program PJJ secara kelembagaan adalah: a) memiliki ijin penyelenggaraan kegiatan atau program di dalam wilayah Republik Indonesia; b) memiliki MoU/MoA dengan SEAMOLEC untuk penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada bidang tertentu; c) memiliki sertifikat ISO 9001:2000 khususnya pada bagian yang akan menyelenggarakan Pendidikan Jarak Jauh; d) memiliki sertifikat Standar SEAMOLEC untuk penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh

(PJJ); e) memiliki naskah akademik penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh yang menggambarkan secara detail program yang akan dikembangkan; f) pimpinan institusi telah mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai manajemen Pendidikan Jarak Jauh yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC; g) memiliki tim pengembang dan pengelola Pendidikan Jarak Jauh yang ditetapkan oleh pimpinan institusi; h) memiliki tim instruktur/dosen/widyaiswara yang telah mengikuti pendidikan atau pelatihan mengenai manajemen Pendidikan Jarak Jauh serta pendidikan atau pelatihan penyusunan bahan ajar cetak, audio-visual, berbantuan komputer (computer assisted instruction = CAI), dan berbasis web; i) memiliki web site yang aktif diperbarui serta dapat menjadi sumber informasi penyelenggaraan program; j) memiliki alamat email yang aktif dan dapat menjadi sarana komunikasi penyelenggaraan program. 2. Standar Prasarana dan Sarana Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat bergantung kepada sarana dan prasarana yang mencukupi, agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 2.1 Standar Prasarana Prasarana yang dibutuhkan di dalam program ini adalah: 1. ruang laboratorium komputer dan atau multimedia yang dapat digunakan oleh mahasiswa/pengguna program di luar dari intitusi tersebut, dengan waktu yang cukup dan kondisi yang nyaman untuk pelaksanaan program; 2. ruang kelas atau ruang belajar yang sesuai dengan program Pendidikan Jarak Jauh yang dilaksanakan pada institusi; 3. koneksi internet dedicated minimal 128 Kbps (broadband). Prasarana ini mutlak diperlukan agar peserta program dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan nyaman. Khusus untuk ruangan, agar disusun jadwal pemakaian yang tetap serta tidak berubahubah agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Koneksi internet sebesar 128 Kbps adalah koneksi ke link internasional, bukan link ke lokal server yang berada di ISP. Hal ini amat dibutuhkan karena program PJJ berbasis TIK ini sangat bergantung terhadap koneksi internet yang ada untuk pendistribusian program. 2.2 Standar Sarana Sarana yang dibutuhkan di dalam program ini adalah: 1. koneksi ke SEA EduNet dengan perangkat: 1 Set Parabola Mesh/Solid 10/12 feet 1 unit DVB Receiver 1 Unit PC Router 1 Unit software Multicast 2. perangkat Local Area Network yang menghubungkan seluruh PC yang digunakan pada program dengan seluruh server yang ada; 3. 1 Unit Web Server untuk penyimpanan materi yang dikirimkan secara multicast dengan spesifikasi minimal:

Processor setara Intel Pentium 4 Memori 1 Gb Hard Disk 250 Gb SATA 4. komputer pada laboratorium berjumlah minimal 20 unit dengan spesifikasi: Processor setara Intel Celeron Memori 256 Mb Hard Disk 80 Gb 5. LCD Projector dan layar projector 6. Perangkat Wireless LAN yang terhubung dengan koneksi internet 7. Perangkat video converence (minimal Webcam atau Handycam yang terhubung pada PC) 8. Perangkat lunak legal, yang terinstalasi pada seluruh PC yang digunakan Perangkat lunak server dan aplikasinya Perangkat lunak untuk klien Perangkat lunak aplikasi perkantoran Perangkat lunak lainnya, sesuai dengan program yang dilaksanakan 3. Standar SDM Sumber Daya Manusia di dalam program Pendidikan Jarak Jauh adalah sumber daya utama, karena disinilah proses pembelajaran itu bertumpu. Walaupun sistem yang digunakan menggunakan TIK, namun seluruh proses di belakangnya tetap dikendalikan oleh manusia. Apabila pengendali tidak memiliki keahlian yang memadai, maka dapat dipastikan proses juga akan mengalami kekacauan. Secara umum, standar SDM untuk program ini adalah: a) memiliki kompetensi yang sesuai dengan materi yang diberikan; b) memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing; c) memiliki keterampilan dalam bidang Pendidikan Jarak Jauh sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing; d) mampu mengoperasikan komputer dan perangkat penunjang Pendidikan Jarak Jauh lain untuk mengelola informasi; e) mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan (Minimal TOEFL 450); f) telah menyelesaikan diklat dalam bidang Pendidikan Jarak Jauh yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC; g) memiliki kompetensi untuk menulis laporan dan menyebarkan informasi melalui media blog. Khusus untuk SDM tertentu, standar yang digunakan adalah: 1. Dosen Pengampu/Koordinator Widyaiswara memenuhi standar dari Ditjen Dikti/standard lain yang relevan untuk menjabat sebagai dosen pengampu/koordinator widyaiswara; memiliki kemampuan untuk menerapkan Pendidikan Jarak Jauh pada mata kuliah/mata diklat yang diampu 2. Dosen pelaksana/widyaiswara memenuhi standar dari Ditjen Dikti/standard lain yang relevan untuk menjabat sebagai dosen pelaksana/widyaiswara; memiliki kemampuan untuk menerapkan Pendidikan Jarak Jauh pada mata kuliah/mata diklat yang diajarkan; memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan perangkat TIK di luar waktu perkuliahan/pelatihan. 3. Perancang Pemelajaran (Instructional Designer)

pernah mengikuti pelatihan PEKERTI/AA atau pelatihan sejenis atau lulusan dari jurusan yang relevan; mampu merancang pemelajaran berbasis Pendidikan Jarak Jauh. 4. IT Specialist memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1) untuk Mitra 150 dan Diploma 3 (D3) untuk Mitra 500; memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur; memiliki sertifikat CCNA. 5. Tutor memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1) dan sesuai dengan jenjang pendidikan (misal, untuk jenjang S2, maka tutor harus minimal S2); memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur; memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan matakuliah/diklat yang diberikan. 6. Asisten memiliki kualifikasi akademik minimal Diploma 3 (D3); memiliki sertifikat KKPI untuk kelas siswa; memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2; memiliki sertifikat JENI, minimal Jeni 2. 7. Teknisi memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA dan atau sedang/telah menempuh pendidikan Diploma 3 TKJ (D3 TKJ); memiliki sertifikat KKPI untuk kelas siswa; memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2; memiliki sertifikat JENI, minimal Jeni 2. Setelah penjelasan diatas, muncur pertanyaan, apa manfaat menjadi mitra SEAMOLEC tersebut? Dan apa yang dapat diperoleh setiap institusi melalui program kemitraan dengan SEAMOLEC? Secara umum, manfaat yang diperoleh dari program kemitraan adalah: 1. khusus untuk Mitra 500 dan 7000, Institusi yang tergabung akan menjadi pusat informasi mengenai program Pendidikan Jarak Jauh; 2. untuk mitra 150, institusi yang tergabung akan dapat memperluas jangkauan programprogram pendidikan dan pelatihan, baik yang bersifat short course maupun yang bersifat pendidikan akademik hingga menjangkau seluruh wilayah Indonesia; 3. mitra 500 dan 7000 juga dapat menjadi tempat pendafataran untuk program PJJ, sebagai simpul atau pusat sumber belajar maupun menjadi tempat pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh P4TK melalu sistem PJJ; 4. dapat tergabung dengan SEA EduNet sehingga dapat menjalin kemitraan yang lebih erat juga dengan institusi lain di Asia Tenggara. Demikianlah informasi mengenai program kemitraan yang telah dikembangkan oleh SEAMOLEC. Informasi lebih detail dan pendaftaran sebagai mitra, dapat membuka http://mitra.seamolec.org.