JURNAL SKRIPSI. oleh

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Kurnia Anandita Widyaningrum Program Studi Pendidikan-Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

Artikel Ilmiah Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams- Achiefment Division

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

* Keperluan korespondensi:

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh SISWANTI A

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PROSIDING ISBN :

Dita Agnes Dekasari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Kata Kunci : Hasil Belajar, Matematika, Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

* Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta, hal ) Esa Nur Wahyuni, Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan III,Mei 2008,

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

NASKAH PUBLIKASI. Derajat Sarjana S-1 Program Studi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh : YULITA PRALISTI A54B111011

Mahasiswa Program Studi Pendidikan kimia, Jurusan PMIPA,FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

ABSTRAK. Kata kunci : Penerapan, Berbasis Masalah (problem based learning), Hasil Belajar, Sosiologi

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.3, No.2, Oktober 2012, hlm

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

Samsurijal Sahu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

ILHAMSYAH. Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jurusan Pendidikan Islam Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

Dyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Cut Eva Nasryah 1) Arief Aulia Rahman 2) 2) Universitas Negeri Medan, Jalan William Iskandar Pasar 5 Medan

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada

48 Media Bina Ilmiah ISSN No

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Novela Nariska Putri Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

Oleh Ngaenah Guru SD Negeri 4 Karangpaningal

JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak terlepas dari peranan tenaga pendidik, peserta

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal pada dasarnya bertujuan

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD), MOTIVASI, DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI I.IS 4 SMA NEGERI 1 GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL SKRIPSI oleh IQBAL NUR FAIS K8410030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 i

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD), MOTIVASI, DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI I.IS 4 SMA NEGERI 1 GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Iqbal Nur Fais Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatan motivasi dan hasil belajar sosiologi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) di kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) (Classroom Action Research). Subjek penelitian adalah siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong yang berjumlah 28 siswa. Penelitian dilaksanakan dua siklus tindakan.siklus pertama membahas pokok bahasan permasalahan sosial dalam masyarakat dan siklus kedua membahas pokok bahasan perbedaan, kesetaraan dan keharmonisan sosial. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran sosiologi berlangsung dengan menggunakan lembar observasi motivasi belajar, catatan lapangan, test dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari lembar observasi motivasi belajar siswa dianalisis dengan menghitung dari keseluruhan aspek yang diamati. Data yang diperoleh dari test dianalisis dengan menghitung nilai rata-rata kelas XI I.IS 4 tiap siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi dan hasil belajar sosiologi siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi permasalahan sosial dalam masyarakat, dan perbedaan, kesetaraan dan keharmonisan sosial mengalami peningkatan.hasil ini terlihat dari rata-rata aspek motivasi belajar dan evaluasi hasil belajar sosiologi siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong yang mengalami peningkatan. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 13.93% dari siklus I sebesar 68,22% menjadi82.14% pada siklus II. Dengan demikian motivasi belajr siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong yang mulanya tergolong sedang, setelah tindakan menjadi sangat tinggi. Hasil belajar siswa terlihat dari nilai test pada akhir siklus mengalami peningkatan sebesar 2.89 dari prasiklus yang memiliki nilai rata-rata 73.36 menjadi 76.25 setelah siklus I. setelah dilaksanakan siklus II nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan sebesar 4.32 menjadi 80,57. Kata kunci :Pembelajaran kooperatif tipe Student teams achievement division (STAD), mottivasi belajar, hasil belajar. 1

2 I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa.jalur pendidikan dapat diperoleh melaui pendidikan formal maupun nonformal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin sehingga dapat mencetak generasi muda bangsa yang cerdas, terampil, dan bermoral tinggi. Proses pembelajaran membantu siswa untuk mengembangkan potensi intelektual yang dimilikinya, sehingga tujuan utama pembelajaran adalah usaha yang dilakukan agar intelektual setiap pelajar dapat berkembang. Menurut (Kasbolah 2008) Guru yang professional akan merasakan dan mengakui bila menghadapi permasalahan yang terkait dengan proses dan hasil pembelajaran, dia akan melakuakn sesuatu. Namun pada kenyataannya tidak semua guru mengetahui dan menyadari bahwa ada permasalahan, sehingga ia merasa bahwa apa yang dilakukan sehari-hari dikelas tidak bermasalah (hlm.10) Sebagai subyek dalam pembelajaran, siswa diharuskan aktif agar dapat belajar sesuai dengan bakat dan segala potensi yang dimiliki siswa. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang untuk bertingkah laku.. SMA Negeri 1 Gombong adalah salah satu sekolah negeri di Gombong, Kabupaten Kebumen.Sekolah ini telah menerapkan standar Kurikulum 2013. Proses pembelajaran di SMA N 1 Gombong yang belum melibatkan semua siswa, kegiatan siswa dalam kelas lebih banyak mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru mencatat dan malu untuk bertanya, keterlibatan siswa masih kurang dan belum menyeluruh serta hanya didominasi siswa tertentu saja. Hal ini menyebabkan rendahnya pemahaman siswa dalam pembelajaran sosiologi. Berdasarkan hasil evaluasi belajar yang dilakukan guru, prestasi belajar sosiologi hanya 28,6% (8 siswa) dari 28 siswa, yang

3 mendapatkan nilai diatas KKM yang mengidentifikasi bahwa pembelajaran sosiologi selama ini dilakukan belum berhasil. Fokus dari permasalahan ini adalah para siswa kurang motivasi saat pelajaran sosiologi didalam kelas hal ini terlihat dari beberapa kondisi yang telah peneliti jelaskan pada observasi awal dikelas XI I.IS 4 Sesuai dengan uraian diatas maka peneliti bersama guru pengampu mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Teams Achivement Division (STAD), Motivasi, dan Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015. II. KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Belajar merupakan kegiatan setiap individu.setiap orang menjadi dewasa karena belajar dan pengalaman selama hidupnya. Berbagai pengertian belajar telah diungkapkan olehpara ahli. Uno (2007) menyatakan bahwa belajar adalah pemperolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan perilaku yang relative menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek (pengetahuan), atau melalui suatu pengetahuan (reinforcement)dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar (hlm.15). Pengukuran evaluasi hasil belajar dapat dilakukan dengan test atau evaluasi.dengan evaluasi guru dapat mengetahui kemajuan perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil proses belajar dan mengajar yang melibatkan dirinya selaku pembimbing dan pembanu kegiatan belajar siswanya. Dalam kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA), mata pelajaran sosiologi masuk ke dalam bidang studi ilmu sosial (IPS) yang berdiri sendiri yang merupakan mata pelajaran utama bagi jurusan IPS. Sosiologi (2010) menurut Mayor Polak dalam Kun Maryati Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat sebagai

4 keseluruhan yakni hubungan diantara manusia dengan manusia, manusia dengan kelopok, kelompok dengan kelompok (hlm.9). B. Motivasi Setiap manusia dalam hidupnya tentu memiliki kebutuhan kebutuhan, baik kebutuhan jasmani maupun rohani yang menuntut adanya pemenuhan. Adapun kebutuhan kebutuhan tersebut akan menimbulkan kekuatan dalam diri, yang mendorongnya untuk melakukan berbagai kegiatan atau aktivitas untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kekuatan yang menjadi pendorong individu memenuhi kebutuhan itulah yang disebut motivasi. Sardiman (2007) menyatakan bahwa dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (hlm.75). Dari pendapat Sardiman di atas dapat dipahami bahwa motivasi merupakan kekuatan yang ada pada diri seseorang yang mendorong, menggerakan, mengarahkan dan mengaktifan tingkah laku individu untuk mencapai semua tujuan, dan motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri siswa untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya, dalam motivasi tercakup konsep-konsep seperti kebutuhan untuk berprestasi, kebiasaan dan keingintahuan siswa terhadap sesuatu. C. Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) pertama diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946.Di Indonesia sendiri PTK baru diperkenalkan pada akhir decade 80- an. Sebenarnya karakteristik penerapan PTK adalah dalam rangka gurur bersedia untuk mengintropeksi, menrefleksi, atau mengevaluasi dirinya sendiri sehingga

5 kemampuannya sebagai guru diharapkan professional. Menurut Hopkins dalam Kasbolah (2008) Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan praktik pengajaran sehari-hari yang dilakukan dikelas, sehingga permasalahan yang dihadapi benarbenar permasalahan yang sebenarnya atau actual.(hlm.5). Dalam penjelasan Hopkins diatas dapat dipahami bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang menyangkut aktivitas atau kegiatan guru sehari-hari di dalam kelas.degan demikian guru dapat langsung berbuat sesuatu untuk memperbaiki praktik-praktik pengajaran yang kurang berhasil agar dapat menjadi lebih baik. D. Student Teams Achievement Division (STAD) Isjoni (2009) berpendapat bahwa STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran (hlm.51). Maksudnya yaitu meskipun para siswa belajar bersama mereka tidak boleh saling membantu dalam mengerjakan test, tiap siswa harus memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Tanggung jawab individu seperti ini memotivasi siswa untuk member penjelasan dengan baik satu sama lain, karena satusatunya cara bagi tim untuk berhasil adalah membuat semua anggota tim menguasai informasi atau kemampuan yang diajarkan. Metode Student Teams Achievemnt Division (STAD)dikembangkan dengan melibatkan para siswa dalam proses pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, STAD hendaknya dirancang dengan baik sebelmnya.langkah-langkah yang dipilih hendaknya tepat serta sesuai dengan kondisi siswa. Menurut Slavin dalam Isjoni (2011: 51-53) metode STAD ini terapat lima tahapan yang meliputi : (1) Tahap penyajian materi (2) Tahap kegiatan kelompok.

6 (3) Tahap test individual (4) Tahap perhitungan skor perkembangan individu (5) Tahap pemberian penghargaan kelompok Berdasarkan karakterisitiknya sebuah model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan.demikian pula dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Menurut Isjoni (2011) model pembelajarn kooperatif tipe STAD ini memiliki kelebihan sebagai berikut : (1) Menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.. (2) Pembelajaran kooperatif STAD merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented). (3) Pembelajaran kooperatif STAD bermanfaat untuk memilih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya. (hlm.24). Menurut Isjoni 2011 model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini memiliki kekurangan sebagai berikut : (1) Pembelajaran kooperatif tioe STAD membutuhkan persiapan yang rumit dan lama. (2) Kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang. (3) Siswa yang berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan. (4) Adanya siswa yang tidak memanfaatkan waktu sebaikbaiknya dalam belajar kelompok. (hlm.25). E. Penelitian yang Relevan Penelitian sejenis yang pernah dilakukan antara lain yang pertama adalah penelitian dari John Muli dari Jurusan Pendidikan Sejarah & Sosiologi IKIP BU Malangyang berjudul PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MIND MAP UNTUK PENGUASAAN KONSEP STRUKTUR SOSIAL DALAM PELAJARAN SOSIOLOGI PADA

7 SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ADONARA TIMUR. ). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran aktif tipe Student Teams-Achievement Divisionsdapat meningkatkan hasil belajar sosiologi. Untuk itu diharapkan kepada rekan sesama guru untuk mencoba menggunakan model pembelajaran aktif tipe Student Teams- Achievement Divisionspada pembelajaran sosiologi. Penelitian kedua adalah penelitian Winda Aptikasi. Pendidikan Biologi FKIP UNSyang berjudul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI NGADIROJO PADA TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Hasil penelitian Hasil Penelitian Menunjukan Bahwa Motivasi Belajar Siswa Setelah Dilakukan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad mengalami peningkatan. Hasil Ini Terlihat Dari Rata-Rata Aspek Motivasi Belajar Dan Evaluasi Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri Ngadirojo Yang Mengalami Peningkatan. F. Kerangka Berpikir Asumsi dasar yang menyebabkan kurang maksimalnya pembelajaran sosiologi adalah karena metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar kurang sesuai, selama ini pembelajaran didominasi oleh guru siswa cenderung kurang dilibatkan dalam pembelajaran sehingga siswa cenderung pasif.keadaan tersebut dapat diatasi dengan adanya usaha mengikutsertakan siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang harus mampu memotivasi siswa untuk belajar dan melibatkan partisipasi siswa dalam secara keseluruhan dan adil dalam pembelajaran, sehingga dengan motivasi belajar siswa meningkat maka diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat.oleh karena itu diperlukan usaha perbaikan agar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa mata pelajaran sosiologi. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini diharapkan

8 dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas XI SMA Negeri 1 Gombong. III. Metodologi Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroomroom action research).paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulitatif sehingga data kuantitatif yang muncul diolah dan dikonversikan kedalam bentuk kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI I.IS 4 dengn jumlah 28 siswa semester ganjil SMA Negeri 1 Gombong Tahun Pelajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.validitas data menggunakan triangulasi data (sumber) dan metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. IV. Hasil Penelitian Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Tteams Achievement Division (STAD) memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar sosiologi siswa. Penelitian dilakukan dengan menerapkan dua siklus pembelajaran dengan model dan tipe pembelajaran yang sama pada setiap siklusnya yaitu model pembelajaran tipe Student Tteams Achievement Division (STAD). Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I dan II, maka terdapat perbandingan antar siklus. Berikut ini perbandingan hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Tteams Achievement Division (STAD) pada siklus I dan II: 1) Motivasi Belajar Dari hasil penelitian diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan presentase sebesar 13.93% dari 68,22% pada siklus I meningkat menjadi 82.14% pada siklus II.Presentase hasil observasi motivasi belajar

9 siswa tiap aspek ini rata-rata mengalami peningkatan sebesar 13.93%. 2) Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada siklus I dan II mengalami perkembangan yang baik setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam pelaksanaan pembelajaran.untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang digunakan nitai rata-rata kelas sebagai instrument. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas dan presentase ketuntasan siswa. Yaitu sebesar 24,57% dari 29% pada prasiklus meningkat menjadi 53,57% pada siklus I. dan 35,72% dari 53,57% pada siklus I menjadi 89,29%. V. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus.siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 7 pertemuan yang dilaksanakan dengan prosedur penelitian tindakan kelas sesuai teori yang ada. Pada penelitian tindakan kelas peneliti melakukan observasi terhadap motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dilaksanakan pada siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong tahun pelajaran 2014/2015. Dari hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus I yang telah dilaksanakan masih terdapat beberapa kelemahan baik dari segi guru maupun dari segi siswa. Kelemahan dari segi siswa antara lain siswa kurang memahami langkah pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Siswa masih malu bertanya dan mengemukakan pendapatnya, siswa hanya mengandalkan temannya yang pandai atau rajin mengerjakan soal dan tugas kelompok dan siswa kurang dalam diskusi kelompok dan saat presentasi didepan kelas. Sedangkan dari segi guru terdapat beberapa kelemahan pula seperti guru kurang menekankan alur

10 kegiatan pembelajaran kepada siswa, guru tidak menekankan adanya persaingan antar tim utnuk mendapatkan skor paling tinggi dan guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu peneliti dan guru berusaha mencari alternative yang tepat untuk mengaasi kelemahan yang muncul dari kegiatan pembelajaran sosiologi di kelas XI I.IS 4 pada siklus I tersebut dan akan diperbaiki dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sosiologi pada siklus II. Proses pembeajaran sosiologi pada siklus II disepakati bahwa materi yang disampaikan adalah Perbedaan, kesetaraan dan harmoni sosial. Berbeda dengan pelaksanaan siklus I, pada pelaksanaan siklus II ini terdapat 7 pertemuan. Langkah langkah pada siklus II hampir sama dengan pelaksanaan siklus I, pada siklus ini peneliti dan guru sedikit memberi variasi dalam pembelajaran namun masih mengacu pada prosedur penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) agar siswa lebih aktif dan untuk menekankan adanya suasana kompetisi antar tim. Guru menyuruh masing masing kelompok untuk menyampaikan sub materi yang sudah dibagi secara acak. Kemudian lembar kerja yang dibagikan setelah presentsi digantikan dengan mengadakan kuis antar kelompok. Pada siklus II ini terlihat semua anggota kelompok lebih semangat dalam berdiskusi kelompok dan guru sudah mualai lancer dalam penerapan model ini, walaupun guru masih memiliki kelemahan seperti kurang disiplin waktu dalam pelaksanaan diskusi dan terlalu cepat dalam menyapaikan materi. Pada siklus II ini beberapa permasalahan yang terjadi pada siklus I sudah mulai dapat diatasi.siswa sudah dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sosiologi dengan antusias dan motivasi yang tinggi.dari hasil evaluasi juga siswa terlihat mengalami kenaikan yang signifikan.berdasarkan pengamatan dari siklus II peneliti dan guru sudah merasa cukup unuk mengakhiri penelitian ini pada siklus II dan hasil dari pengamatan dan evaluasi sudah optimal.

11 Berdasarkan data yang diperoleh setelah menerapkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui siklus I dan siklus II menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong. Penerapan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siklus I dan siklus II menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) selain dapat meningkatkan motivasi belajar juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada keseluruhan kegiatan pembelajaran.hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan indicator motivasi belajar yang telah ditetapkan, hasil observasi menunjukan keseluruhan kelompok mengalami peningkatan motivasi dari siklus I ke siklus II. Motivasi belajar siswa dari setiap aspek diperoleh bahwa terjadi peningkatan rata-rata sebesar 13.93%.Hal serupa juga terjadi pada hasil belajar siswa yang mengalami kenaikan rata rata sebesar 2.89 dari prasklus ke siklus I dan sebesar 4.32 dari siklus I ke siklus II. V. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan dari siklus I sampai siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan motivasi dan hasil belajar sosiologi setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong Tahun Pelajaran 2014/2015. Adapun penjelasannya akan diuraikan dibawah ini : 1. Motivasi belajar Sosiologi siswa kelas XI I.IS 4 SMA Negeri 1 Gombong meningkat setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal tersebut ditunjukan berdasarkan hasil penelitian pada siklus I ke

12 siklus II mengalami kenaikan sebesar 13.93% yaitu motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 68,22% mengalami peningkatan motivasi belajar pada siklus II menjadi 82.14%. 2. Sedangkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari nilai rata rata siswa prsiklus yaitu 73.36 meningkat 2.89 pada siklus I sebesar 76.25 mengalami kenaikan hasil belajar pada siklus II sebesar 4.32 dengan nilai rata-rata siswa menjadi 80.57. Saran yang dapat diberikan antara lain: 1. Bagi Guru a) Guru diharapkan dapat mengembangkan model dan metode pembelajaran yang mendorong motivasi siswa untuk belajar sosiologi dan supaya siswa lebih mudah dalam memahami tujuan dan metri pelajaran. b) Guru diharapkan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah disediakan oleh sekolah sebagai alat bantu dalam pengembangan media pembelajaran. c) Guru hendaknya selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas. Sehingga kualitas pembelajaran dapat terus meningkat seiring peningkatan kemampuan yang dimilikinya. d) Guru hendaknya mampu mamilih dan mengembangkan metode yang tepat dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. e) Melihat dari keberhasilan penelitian ini, guru hendaknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievemnt Division (STAD) dalam mata pelajaran sosiologi sebagai upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dengan

13 variasi pembelajaran yang menarik. 2. Bagi Siswa a) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievemnt Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar. b) Siswa diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan berkomunikasi atau demonstrasi yang baik dimana hal ini pada akhirnya akan sangat bermanfaat bagi siswa terutama dalam meningkatkan rasa percaya diri akan kemampuan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan dimasyarakat dan tempat bekerja. c) Siswa diharapkan tetap focus pada saat proses pembelajaran sehingga tidak akan mengalami kesulitan dalam menguasai materi. 3. Bagi Sekolah a) Hasil laporan ini diharapkan dapat berguna bagi peningkatan kinerja guru dan upaya meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi, serta dapat digunakan sebagai bahan mengembangkan kreativitas guru dalam upaya mencari solusi masalah peningkatan hasil belajar siswa. b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai mengembangkan bahan kreatifitas guru dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. 4. Bagi Dinas Dikpora a) Hasil laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi Dinas Dikpora khususnya bagian pengawas untuk lebih memperhatikan kinerja guru dan kepala sekolah agar kualitas pendidikan dapat terus dikembangkan. Daftar Pustaka Aqib, Z. (2009) Penelitian Tindakan Kelas Bandung : Yrama Widya Arifin, Z. (1990) Evaluasi Instruksional Bandung : Remaja Resdakarya

14 Asrori. (2007) Penelitian Tindakan Kelas Bandung : Wirana Prima Dimyati & Mudjiono. (2009) Belajar dan PembelajaranJakarta : Rineka Cipta. Uno, H.B. (2009) Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O. (2003). Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem Jakarta : Bumi Aksara Isjoni. (2009) Pembelajaran Kooperatif Yogyakarta: Pustaka Belajar. Kasbolah, K. (2011) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Malang: Universitas Negeri Malang. Kunandar. (2011) Langkah Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru Jakarta : Rajawali Press Sardiman,A.M. (2011) Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: Raja Grafindo. Slameto (2002) Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, R.E (2005) Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik Bandung: Nusa Media. Sudjiono. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan Jakarta: Raja Grafindo. Sudjana, N. (2009) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung: Remaja Resdakarya.