ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT (EUCHEUMA CATTONI) KECAMATAN MANDALLE KABUPATEN PANGKEP

dokumen-dokumen yang mirip
(Eucheuma cottonii) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA MALLASORO KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO

KONTRIBUSI USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) (STUDI KASUS DI DESA KARIMUN JAWA KECAMATAN KARIMUN JAWA KABUPATEN JEPARA)

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

V. TINJAUAN UMUM RUMPUT LAUT DI INDONESIA

PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI SISTIM LEGOWO 2:1 DI KABUPATEN BANTAENG

Analisis finansial usaha budidaya rumput laut berdasarkan uji pertumbuhan bibit dengan dengan jarak ikat berbeda

BOKS 2 HASIL KAJIAN POTENSI RUMPUT LAUT DI KABUPATEN ROTE NDAO

ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DI PERAIRAN PULAU TAKOUW KECAMATAN TOBELO TIMUR. Ontje Fransisca Winesty Tutupary

AGUS PRANOTO

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

V. GAMBARAN UMUM RUMPUT LAUT. Produksi Rumput Laut Dunia

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sekitar pulau

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

I. PENDAHULUAN. komoditas yang diunggulkan di sektor kelautan dan perikanan.. Tujuan

Jurnal AGRIBISNIS Vol. X (3) September 2011 ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN RUMPUT LAUT DI DESA MANDALLE KECAMATAN MANDALLE, KABUPATEN PANGKEP

Perbedaan Pendapatan Usahatani Rumput Laut Eucheuma spinosum dan Eucheuma cottonii di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan

Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut di Desa Pediwang Kecamatan Kao Utara Kabupaten Halmahera Utara

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KEPITING (Scilla serrata) ABSTRAK

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Arie Bororing Dosen Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Indonesia ABSTRAK

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

Perbandingan Pendapatan antara Usahatani Kopi dan Usahatani Jeruk di Desa Serai Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DAN NILAI TAMBAH TEPUNG KARAGINAN DI KECAMATAN KEI KECIL, KABUPATEN MALUKU TENGGARA

dwijenagro Vol. 4 No. 1 ISSN :

Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) Rumput laut segar

KELAYAKAN FINANSIAL BUDIDAYA RUMPUT LAUT (SEAWEED) METODE RAKIT BAMBU APUNG DI DESA TALANGO KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2009, hlm 1 14 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan PDB Kelompok Pertanian di Indonesia Tahun

I. PENDAHULUAN. luas dan garis pantai yang panjang menjadi daya dukung yang sangat baik untuk

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii PADA KEDALAMAN PENANAMAN YANG BERBEDA

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

S K R I P S I REZKI ASHARI L

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

1. PENDAHULUAN. berkembang pada substrat dasar yang kuat (Andi dan Sulaeman, 2007). Rumput laut

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

Rencana Kegiatan panen

ANALISIS EKONOMI USAHA BUDIDAYA TAMBAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

Maspari Journal, 2013, 5 (2),

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA TANI IKAN SISTEM KERAMBA DI TIRTONIRMOLO BANTUL

Riyatus Shalihah (1), Zainol Arifin (2), Mohammad Shoimus Sholeh (3) Fakultas Pertanian Universitas Islam Madura (3)

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

I. PENDAHULUAN. Globalisasi perdagangan internasional memberi peluang dan tantangan bagi

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

I PENDAHULUAN. Luas Lautan Indonesia Total Indonesia s Waters a. Luas Laut Teritorial b. Luas Zona Ekonomi Eksklusif c.

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL KELAPA SAWIT RAKYAT

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Produksi rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 2: Metode long-line

ANALISIS USAHA PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus Vannamei) STUDI KASUS DI KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO SKRIPSI

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

KERAGAAN USAHATANI MINA PADI

Udayana, Denpasar. Alamat (Diterima Juli 2017 /Disetujui September 2017) ABSTRAK

KELAYAKAN USAHA PETERNAKANN AYAM RAS PEDAGING POLA KEMITRAAN INTI-PLASMA

KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN DI KELURAHAN SUMBER JAYA KECAMATAN KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU

IV. METODE PENELITIAN

V. KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur. Wilayah

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

ANALISIS PENDAPATAN USAHA KARAMBA JARING TANCAP DI KELURAHAN PETOAHA KECAMATAN ABELI KOTA KENDARI

PROPOSAL POKMAS : GRACELA

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA TANI TERUNG DI DESA TULUNGSARI KECAMATAN SUKAMAJU KABUPATEN LUWU UTARA. Intisari

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (1) 2015 ISSN ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN

IV. METODE PENELITIAN

REKOMENDASI KEBIJAKAN PANEL KELAUTAN DAN PERIKANAN NASIONAL (PANELKANAS)

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN

Kuesioner kajian untuk analisis kelayakan usaha budi daya rumput laut di Karimunjawa. Peneliti : Heryati Setyaningsih

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK UDANG

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

Transkripsi:

ISSN 2302-4178 Jurnal Galung Tropika, 3 (3) September 2014, hlmn. 132-138 ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT (EUCHEUMA CATTONI) KECAMATAN MANDALLE KABUPATEN PANGKEP The Analysis of Farming Seaweed (Eucheuma cattoni) In Mandalle Pangkep Regency Asriany asriany.azis@yahoo.co.id Jurusan Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Pangkep ABSTRAK Pengembangan usaha budidaya rumput laut merupakan salah satu pembangunan wilayah pesisir dalam rangka peningkatan ekonomi kerakyatan. Dengan potensi yang tersedia budidaya rumput laut menjadi alternatif pemberdayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Pangkep sekaligus upaya meningkatkan pendapatan petani khususnya di Desa Mandalle. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode usahatani, pendapatan, dan tingkat keuntungan usahatani rumput laut jenis eucheuma cottoni di Kabupaten Pangkep. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu sentra produksi rumput lauteucheuma cottoni di Kabupaten Pangkep. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis pendapatan bersih dan analisis tingkat keuntungan (R/C-Ratio). Petani rumput laut di desa Mandalle Kabupaten Pangkep menggunakan metode long line atau bisa disebut dengan metode tali panjang. Metode budidaya ini menggunakan tali panjang yang dibentangkan. Pendapatan yang diperoleh setiap petani rumput laut eucheuma cottoni di Desa Mandalle sebesar Rp.3.344.407 per siklus dan R/C Ratio dari usahatani rumput laut di Desa Mandalle sebesar 2,04 artinya bahwa secara finansial menguntungkan dan layak untuk dikembangkan sebagai kegiatan usaha perikanan. Kata Kunci: Analisis usaha tani, rumput laut, Mandalle ABSTRACT Seaweed cultivation enterprise development is one of the coastal areas of developments in order to increase people's economy. With the available potential of cultivation of seaweed into coastal communities empowerment alternative in Pangkep Regency, as well as efforts to increase the income of farmers, especially in the village of Mandalle. This research aims to know the methods of farming, revenue, and profitability of farming of eucheuma cottoni seaweed in Pangkep Regency. Location of research deliberately dictated (purposive) with the consideration that the location is one of the centers of production lauteucheuma grass in Pangkep Regency cottoni. Analysis of the method used is descriptive analysis, analysis of net income and profitability analysis (R/C- Ratio). Seaweed farmers in Mandalle Pangkep Regency village using methods long line or can be called with the method of rope length. This cultivation method using a long rope that unfolds. Earned income of each farmer the seaweed eucheuma cottoni in Mandalle Village of Rp. 3.344.407 per cycle and R/C Ratio of farming seaweed in the village Mandalle of 2,04 means that financially profitable and feasible to be developed as a business activity of fisheries. Key words: analysis of farming, seaweed, Mandalle

Analisis Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Cattoni) Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep 133 PENDAHULUAN Pengembangan usaha budidaya rumput laut merupakan salah satu pembangunan wilayah pesisir dalam rangka peningkatan ekonomi kerakyatan. Indonesia menjadi salah satu penghasil utama rumput laut dan mampu memenuhi sekitar 60-70 persen kebutuhan pasar dunia. Komoditas bernilai ekonomi tinggi itu terus diintensifikasikan pengembangannya dengan sasaran mampu menghasilkan 1,9 juta ton pada tahun 2009. Indonesia memiliki potensi pengembangan rumput laut seluas 1.110.900 hektar, sehingga saat ini baru di manfaatkan seluas 222.180 hektar atau sekitar 20 persen (Anggadiredja, 2007). Oleh karena itu rumput laut sebagai salah satu komoditas perdagangan dunia, telah banyak dikembangkan di daerah oleh masyarakat petani, seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Sumatera, Jawa dan daerah lainya. Ada dua jenis rumput laut yang paling banyak dikembangkan oleh petani rumput laut di Sulawesi Selatan, yaitu jenis eucheuma cottoni dan gracilaria sp. eucheuma cottoni banyak dibudidayakan dilaut atau pesisir pantai, sedangkan gracilaria banyak dibudidayakan di tambak. Dalam penelitian ini, peneliti akan lebih fokus pada jenis eucheuma cottoni. Budidaya eucheuma cottoni secara komersil mulai dilakukan di Indonesia sejak tahun 1985 jauh setelah teknologi budidaya rumput laut diperkenalkan di Filipina sejak tahun 1971. Pangsa pasar rumput laut di manca negara semakin cerah, seperti Hongkong,Korea Selatan, Perancis, Inggeris, Kanada, Amerika Serikat, Jepang serta beberapa negara industri maju lainnya. Peningkatan permintaan pasar rumput laut telah memicu berkembangnya budidaya rumput laut di Indonesia (Sukmadinata, 2001), meskipun kebanyakan masih dikelola secera sederhana. Kabupaten Pangkep merupakan salah satu provinsi di Sulawesi Selatan yang potensial untuk pengembangan rumput laut, dengan luas wilayah laut mencapai 17.000 Km² dan khusus potensi lahan untuk budidaya rumput laut yang tersedia seluas 26.700 Ha (Nur,2007). Pada tahun 2006 Kabupate Pangkep mampu menghasilkan produksi rumput laut sebesar 19.920 ton dengan nilai ekonomi 29,8 milyar (Badan Pusat Statistik, 2007). Kabupaten Pangkep merupakan salah satu kabupaten yang banyak memproduksi rumput laut jenis eucheuma cottoni. Nelayan melakukan budidaya jenis rumput laut ini hampir disepanjang pantai Kabupaten pangkep, termasuk di pulau-pulau. Dengan potensi yang tersedia budidaya rumput laut menjadi alternatif pemberdayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Pangkep sekaligus upaya meningkatkan pendapatan petani khususnya di Desa Mandalle. Usaha budidaya rumput laut menjadi mata pencaharian baru bagi masyarakat di Desa Mandalle, Kabupaten Pangkep. Melihat antusias masyarakat menggeluti usaha budidaya rumput laut menjadi suatu kajian bagi peneliti terutama pada tingkat pendapatan yang diperoleh dari usaha budidaya rumput laut tesebut. Oleh karena itu diperlukan penelitian tentang analisis usahatani rumput laut di Desa Mandalle, Kabupaten Pangkep.

134 Asriany METODOLOGI Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus 2013 di Desa Mandalle, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu sentra produksi rumput lauteucheuma cottoni di Kabupaten Pangkep. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat petani yang melakukan pembudidayaan rumput laut eucheuma cottoni di Desa Mandalle yang terdiri dari tiga macam jumlah bentangan diantaranya berjumlah 100 bentang, 200 bentang, dan 300 bentang. Jumlah petani budidaya rumput laut eucheuma cottonidi Desa Mandalle sebanyak 70 orang dan dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan sebanyak 15 responden. Responden yang ambil dalam penelitian ini adalah responden yang memiliki jumlah bentangan 100 dengan alasan bahwa jumlah bentangan 100 lebih dominan dalam usaha budidaya rumput laut di Desa Mandalle. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitianini adalah: 1. Analisis deskriptif; analisis ini digunakan untuk menjelaskan metode budidaya rumput laut eucheuma cottoni di Desa Mandalle.2. Analisis Pendapatan; Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat pendaptan para petani pembudidaya rumput laut euchema cattonidi. Analisis pendapatan, yaitu: Dimana : П = Keuntungan, TR = Total Penerimaan (Total Revenue) dan TC = Total Biaya (Total Cost). (Soekartawi 2002) 3. Analisis Tingkat Keuntungan; Analisis ini digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat keuntungan yang diperoleh oleh petani budidaya rumput laut eucheuma cattoni di Desa Mandalle. Adapun rumus analisis R/C Ratio menurut Soekartawi (2002), yaitu: R/C Ratio = Dimana: TR : Total Penerimaan (Total Revenue). TC : Total Biaya (Total Cost) Dengan ketentuan :Jika R/C Ratio > 1, maka usaha dikatakan layak/untung Jika R/C Ratio = 1, maka usaha dikatakan impas dan Jika R/C Ratio < 1, maka usaha dikatakan tidak layak/rugi. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Umur Responden Klasifikasi umur reponden menunjukkan bahwa persentase terbesar berada pada usia 41-46 tahun diikuti usia 36-40 tahun, sedangkan umur 30-35 tahun dan diatas 50 sebanyak 6,7 persen adalah persentase terendah dari petani responden. Sementara itu untuk umur 47-50 tahun sebanyak 13 persen. Hal ini menunjukkan persentase terbesar berada pada usia produktif. 2. Tingkat Pendidikan Responden Tingkat pendidikan yang dimiliki petani responden menunjukkan bahwa tingkat pendidikan SD sebesar 46,7 persen, tingkat SMP sebesar 40 persen dan tingkat SMA sebanyak 13,3 persen. 3. Pengalaman Budidaya Responden Pengalaman responden dalam usaha budidaya rumput laut menunjukkan bahwa telah matang dalam pengalaman

Analisis Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Cattoni) Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep 135 hal ini bahwa responden dalam menjalankan usahanya sebesar 33,33 persen untuk 1-5 tahun, sedangkan 6-10 tahun sebesar 40 persen serta 13,33 persen untuk 11-15 dan 16-20 tahun. 4. Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah tanggungan keluarga setiap petani rumput di Desa Mandalle rata-rata 33,3 persen unntuk 1-3 orang tanggungan sedangkan untuk 4-6 orang tanggungan sebesar 46,67 persen dan 20 persen untuk 7-10 orang tanggungan. B. Metode Budidaya Rumput Laut di Desa Mandalle Patani rumput laut di Desa Mandalle melakukan pembudidayaan rumput alut euchema cottoni dengan menggunakan metode long line atau bisa disebut dengan metode tali panjang dimana metode budidaya ini menggunakan tali panjang yang dibentangkan. Metode tali panjang memiliki beberapa komponen yang meliputi tali utama, tali bentang tempat mengikat rumput laut, tali pengikat rumput laut, pelampung, patok, jangkar dan perahu. Unit sistem tali panjang memiliki 100 tali bentang, panjang tali bentang 20 cm dengan jarak bentang 1 meter. Adapun tahap-tahap dalam budidaya dengan metode long line atau metode tali panjang,yaitu: 1. Persiapan Lahan dan Bibit Persiapan lokasi adalah hal yang paling pertama dilakukan dalam budidaya rumput laut di mana loksai sebaiknya berada di sekitaran pesisir laut dan arus airnya tidak terlalu deras dan lamanya perispan lokasi biasnya 5-7 hari. Setelah lokasi siap maka akan dilakuklan persiapan bibit yang dilakukan 2-3 hari. Bibit terlebih dahulu di pilih berdasarkan beberapa ciri yaitu bibit yang diambil ialah yang masih mudah, bercabang banyak, tidak terdapat becak, dan warnanya cerah. 2. Pemeliharaan dan perawatan Pemeliharaan dan perawatantanaman rumput laut sangat penting karena pertumbuhan rumput laut sangat tergantung oleh cara pemeliharaan dan perawatannya yang dilakukan setiap seminggu tiga kali. Kegiatan perawatan meliputi hal sebagai berikut: 1) Membersihkan tanaman dari kotoran yang melekat atau tumbuhan lain yang menempel. 2) Mengganti tanaman yang rusak dengan tanaman yang baru yang pertumbuhannya baik. 3) Memperbaiki jangkar yang tercabut dan tali yang lepas atau tali yang putus. 3. Pemanenan Waktu pemanenan tergantung dari tujuannya. Untuk mendapatkan bibit, pemanenan dilakukan pada umur 25-30 hari, dan untuk produksi dengan kualitas tinggi yang kandungan keraginannya banyak, panen dilakukan pada umur 45 hari. Pemanenan dilakukan dengan mengangkat seluruh tanaman beserta tali penggantungnya. Pelepasan tanaman dari tali dilakukan didarat dengan cara rumput laut di masukan kedalam alat yang terbuat dari balok yang kemudian ditarik tali yang berisi rumput laut sehingga rumput laut terlepas dari talinya. 4. Pengeringan Pengeringan dilakukan dengan cara alami dengan menjemur dengan

136 Asriany sinar matahari menggunakan waring beserta bala-bala yang terbuat dari bambu. Penjemuran dilakukan selama 3 hari, tergantung kondisi panas matahari. Setelah kering dan bersih dari segala macam kotoran maka rumput laut dimasukkan kedalam karung plastik untuk kemudian siap dijual. Metode budidaya long line banyak diminati oleh masyarakat Desa Mandalle karena alat dan bahan mudah untuk didapat dan digunakan lebih tahan lama serta lebih ekonomis. Masyarakat Desa Mandalle menggunakan cara ini karena selain lebih ekonomis juga bisa diterapkan di perairan yang agak dalam. Adapun keuntungan menggunakan metode ini yaitu Tanaman cukup menerima sinar matahari, pertumbuhan lebih cepat, cara kerja lebih mudah, biaya lebih murah, dan kualitas rumput laut yang dihasilkan baik (Karessang, 2003). C. Analisis Pendapatan dan Tingkat Keuntungan Usahatani Rumput Laut Hasil analisis nilai rerata pendapatan dan Tingkat Keuntungan usahatani rumput laut disajikan pada table 1. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa besarnya hasil panen atau produksi yang diperoleh setiap usaha budidaya rumput laut dihitung berdasarkan per unit usaha (100 bentang) untuk setiap sekali siklus panen. Ratarata produksi rumput laut eucheuma cottoni dalam bentuk basah sebanyak 3.274 kilogram, dimana tingkat pertumbuhan rumput laut sebanyak enam kali dari bibit awal dan rata-rata hasil pengeringan rumput laut sebanyak 545 kilogram, dimana perbandingan basah menjadi kering cukup bervariasi karena dipengaruhi oleh kualitas rumput lautnya dan lama waktu panennya. Oleh sebab itu, hasil budidaya rumput laut yang diperoleh para petani rumput laut echeuma cottoni juga bervariasi sehingga berdampak pada pendapatan para petani (Kambey, 2003). Tabel 1. Nilai Rerata pendapatan Usahatani Rumput Laut Eucheuma cottonii di Desa Mandalle, Kabupaten Pangkep, 2013. No. Uraian Rerata 1. Produksi - Basah 3.274 kg - Kering 545 kg 2. Investasi Rp. 2.546.233,- 3. Biaya Tetap Rp. 471.860,- 4. 5. Biaya variabel Total Biaya Rp. 2.733.333,- Rp. 3.205.193,- 6. Harga Rp. 12.000,-/kg 7. 8. 9. Penerimaan Pendapatan (keuntungan) R/C-Ratio Rp. 6.540.000,- Rp. 3.334.807,- 2,04 Investasi yang digunakan merupakan pengadaan baru, adapun yang termasuk dalam investasi yaitu tali bentang, tali pengikat, pelampung besar (galon), pelampung kecil (botol), patok, jangkar, penjemuran, dan perahu.. Adapun jumlah invastasi sebesar Rp. 2.546.233. Usahatani rumput laut yang dilakukan petani atau pengusaha untuk menghasilkan produk, pada umumnya memerlukan biaya agar produk tersebut dapat diproduksi (Sanunu, 2007). Biaya tersebut berupa semua pengeluaran yang dilakukan oleh produsen selama proses produksi berlangsung meliputi: biaya operasinal yang terbagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap rata-

Analisis Usahatani Rumput Laut (Eucheuma Cattoni) Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep 137 rata sebesar Rp. 471.860 serta biaya variabel rata-rata Rp. 2.733.333. 1. Pendapatan Usahatani Rumput Laut Eucheuma Cottoni di Desa Mandalle Hasil pengamatan di lapangan menunjukan jumlah produksi rumput laut euchuma cattoni di Desa Mandalle ratarata sebesar 545 kilogram kering dengan harga yang berlaku adalah Rp 12.000 per kilogram sehingga penerimaan petani rumput laut euchuma cattoni di desa Mandalle rata-rata sebesar Rp. 6.540.000,-. Rata-rata total biaya yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp.3.205.193,-, sehingga rata-rata pendapatan (keuntungan) petani rumput laut eucheuma cottoni di Desa Mandalle sebesar Rp 3.344.407 2. Tingkat Keuntungan Budidaya Rumput Laut Eucheuma Cottoni di Desa Mandalle. Dari hasil analisis usahatani rumput laut eucheuma cottoni menunjukkan bahwa tingkat penerimaan para petani rumput laut cukup bervariasi tergantung dari hasil panen para petani rumput laut, untuk jumlah biaya yang dikeluarkannya pun berbeda-beda sesuai dengan tingkat kebutuhan masing-masing petani. Rata-rata penerimaan petani rumput laut di Desa Mandalle sebesar Rp 6.540.000 dan rata-rata total biaya yang dikeluarkan oleh petani rumput laut sebesar Rp 3.205.193. Tingkat keuntungan yang di peroleh petani usahatani rumput laut eucheuma cottoni di Desa Mandalle dapat dilihat dari perbandingan terhadap total penerimaan sebesar Rp 6.540.000 dengan total biaya Rp 3.205.193, sehingga diperolah nilai R/C-Ratio sebesar 2,04. Hal tersebut menunjukkan bahwa, setiap mengeluarkan biaya sebesar Rp 1,- maka ada diperoleh penerimaaan sebesar Rp 2,04. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa usahatani rumput laut di cukup layak untuk dikembangkan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang pendapatan petani rumput laut eucheuma cottono di Desa Mandalle dapat disimpulkan: 1. Metode usahatani rumput laut jenis eucheuma cattoni di Desa Mandalle Kabupaten Pangkep yang sangat cocok adalah metode long line yaitu tali panjang yang dibentangkan yang tediri dari beberapa tahapan di mulai dari persiapan lahan dan bibit selama 5-7 hari, penanaman bibit selama 2-3 hari, pemeliharaan dilakukan tiga kali dalam seminggu, pemanenen setelah 45 hari dan pengeringan atau penjemuran rumput laut selam 3 hari tergantung panasnya matahari. Rumput laut eucheuma cattoni di Desa Mandalle dijual dalam bentuk kering dan dijual kepada pedagang pengumpul. 2. Usahatani rumput laut jenis eucheuma cattoni di Desa Mandalle Kabupaten Pangkep dengan bentangan 100 berdasarkan hasil analisis tingkat keuntungan sebesar 2,04 maka secara finansial menguntungkan dan layak untuk dikembangkan sebagai kegiatan usaha perikanan. DAFTAR PUSTAKA

138 Asriany Anggadiredja, J.T. 2007. Potensial and Prospecf of Indonesia Seaweed Industry Development. The Indonesia Agency for the Assessment and Aplication of Tecnology- Indonesia Seaweed Socity. Jakarta. Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan. 2007. Sulawesi Selatan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan. Makassar. Karessang, M. 2003. Prospek Pengembangan Usaha Udang Tambak Ditinjau dari Segi Pemasaran di Kabupaten Bulukumba. Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar. Kambey, Daniel. 2003. Landasan Teori Administrasi/Manajemen. YayasanTri Ganesa Nusantara. Manado. Soekartawi. 2002. Analisis Usaha Tani. UI Press. Jakarta. Sugiono. 2002. Statistaika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Sanunu, P C. 2007. Analisis Pengembangan Agribisnis Jagung di Kabupaten Kupang Provinsi NusaTenggara Timur. Program Pascasarjana Universitas Hasananuddin, Makassar.