BAB III MODELISASI DAN ANALISIS STRUKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MODELISASI STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT RENDAH DENGAN SOFTWARE ETABS V.9.6.0

BAB III STUDI KASUS 3.1 UMUM

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan sistem struktur penahan gempa ganda, sistem pemikul momen dan sistem

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA UNTUK GEDUNG BERTINGKAT MENENGAH. Refly. Gusman NRP :

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR GEDUNG DENGAN SOFTWARE ETABS V9.2.0

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

PEMODELAN DINDING GESER BIDANG SEBAGAI ELEMEN KOLOM EKIVALEN PADA MODEL GEDUNG TIDAK BERATURAN BERTINGKAT RENDAH

ANALISIS DINAMIK BEBAN GEMPA RIWAYAT WAKTU PADA GEDUNG BETON BERTULANG TIDAK BERATURAN

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG BPK RI SURABAYA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG TINGKAT TINGGI

Laporan Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Salemba Residences 4.1 PERMODELAN STRUKTUR Bentuk Bangunan

BAB IV ANALISIS STRUKTUR ( MENGGUNAKAN LANTAI BETON BONDECK ) Sebuah gedung perhotelan 9 lantai direncanakan dengan struktur baja.

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

BAB IV PERMODELAN STRUKTUR

STUDI KOMPARATIF PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG BERDASARKAN TATA CARA ASCE 7-05 DAN SNI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari ketinggian shear wall yang optimal untuk gedung perkantoran 22

BAB IV ANALISIS STRUKTUR

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR RANGKA GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Surat Pernyataan Kata Pengantar DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

PEMODELAN DINDING GESER PADA GEDUNG SIMETRI

EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG. Pada perencanaan gedung ini penulis hanya merencanakan gedung bagian atas

BAB III METODELOGI PENELITIAN

RESPON DINAMIS STRUKTUR PADA PORTAL TERBUKA, PORTAL DENGAN BRESING V DAN PORTAL DENGAN BRESING DIAGONAL

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN STRUKTUR SHEARWALL PADA BANGUNAN GARDU INDUK TINJAUAN TERHADAP PERATURAN GEMPA SNI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN

ANALISIS STRUKTUR FRAME-SHEAR WALL

BAB II DASAR DASAR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS. Secara umum struktur atas adalah elemen-elemen struktur bangunan yang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN START. Pengumpulan data. Analisis beban. Standar rencana tahan gempa SNI SNI

Perbandingan Perancangan Gedung SRPMK di Atas Tanah dengan Kategori Tanah Lunak dan Tanah Baik

ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRACING INVERTED V ABSTRAK

KINERJA STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BREISING BAJA TIPE X

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB III STUDI KASUS

Contoh Perhitungan Beban Gempa Statik Ekuivalen pada Bangunan Gedung

BAB I PENDAHULUAN. beton bertulang dituntut tidak hanya mampu memikul gaya tekan dan tarik saja, namun

Jl. Banyumas Wonosobo

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Konsep Perencanaan Struktur Beton Suatu struktur atau elemen struktur harus memenuhi dua kriteria yaitu : Kuat ( Strength )

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

BAB IV PERMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

BAB II SPESIFIKASI TEKNIS DAN PEMODELAN STRUKTUR

BAB IV ANALISIS STRUKTUR ATAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR. lantai, balok, kolom dan alat penyambung antara lain sebagai berikut :

BAB IV ANALISA STRUKTUR

DESAIN TAHAN GEMPA BETON BERTULANG PENAHAN MOMEN MENENGAH BERDASARKAN SNI BETON DAN SNI GEMPA

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

Gambar 2.1 Spektrum respons percepatan RSNI X untuk Kota Yogyakarta

ANALISIS DINAMIK RAGAM SPEKTRUM RESPONS GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN MENGGUNAKAN SNI DAN ASCE 7-05

BAB IV EVALUASI KINERJA DINDING GESER

Yogyakarta, Juni Penyusun

ANALISIS PENGARUH BENTUK SHEAR WALL TERHADAP PERILAKU GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ABSTRAK

menggunakan ketebalan 300 mm.

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

PENGARUH PENINGKATAN KAPASITAS AIR TERHADAP KEKUATAN STRUKTUR BAK SEDIMENTASI PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR

PERBANDINGAN DIMENSI BALOK AKIBAT MENGGUNAKAN BATA KONVENSIONAL DAN BATA RINGAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS ke 03 TOWER THAMRIN NINE DEVELOPMENT

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI Annisa Candra Wulan, 2016 Studi Kinerja Struktur Beton Bertulang dengan Analisis Pushover

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN PERILAKU ANTARA STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN (SRPM) DAN STRUKTUR RANGKA BRESING KONSENTRIK (SRBK) TIPE X-2 LANTAI

STUDI MENENTUKAN PARAMETER DAKTILITAS STRUKTUR GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN ANALISIS PUSHOVER

STUDI EVALUASI KINERJA STRUKTUR BAJA BERTINGKAT RENDAH DENGAN ANALISIS PUSHOVER ABSTRAK

EVALUASI SENDI PLASTIS DENGAN ANALISIS PUSHOVER PADA GEDUNG TIDAK BERATURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV DESAIN STRUKTUR ATAS

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR FLAT PLATE BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG EMPAT LANTAI TAHAN GEMPA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG DUAL SYSTEM 22 LANTAI DENGAN OPTIMASI KETINGGIAN SHEAR WALL

MAHASISWA ERNA WIDYASTUTI. DOSEN PEMBIMBING Ir. HEPPY KRISTIJANTO, MS.

ANALISIS DAN DESAIN DINDING GESER GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK

TUGAS AKHIR ANALISA EFISIENSI STRUKTUR DENGAN METODE PSEUDO ELASTIS TERHADAP METODE DESAIN KAPASITAS PADA BANGUNAN BERATURAN DI WILAYAH GEMPA 5

BAB III METODOLOGI. Mulai. Pengumpulan Data. Preliminary Desain Struktur Model-1. Input Beban Yang Bekerja Pada Struktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BANGUNAN ASIMETRIS TERHADAP TINJAUAN DELATASI AKIBAT GAYA HORIZONTAL

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

3.4.5 Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekuivalen (V) Beban Geser Dasar Akibat Gempa Sepanjang Tinggi Gedung (F i )

DESAIN STRUKTUR PORTAL DINDING GESER DENGAN VARIASI DAKTILITAS SKRIPSI. Oleh : UBAIDILLAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan analisis non-linier yang sederhana namun dapat

Transkripsi:

BAB III MODELISASI DAN ANALISIS STRUKTUR 3. VARIASI OUTRIGGER YANG AKAN DIANALISIS Varian yang dibuat untuk kemudian dianalisis perilaku strukturnya terdiri dari delapan jenis varian, yaitu sebagai berikut: () Model struktur tanpa outrigger () Model struktur dengan outrigger ditempatkan dipaling atas struktur bangunan (lantai 39-). (3) Model struktur dengan outrigger ditempatkan ¾ dari tinggi struktur bangunan, diukur dari dasar bangunan (lantai 9-3). () Model struktur dengan outrigger ditempatkan ½ dari tinggi struktur bangunan, diukur dari dasar bangunan (lantai 9-) (5) Model struktur dengan outrigger ditempatkan ¼ dari tinggi struktur bangunan, diukur dari dasar bangunan (lantai 9-) () Model struktur dengan outrigger ditempatkan dipuncak dan outrigger di tempatkan di ¾ dari tinggi struktur bangunan, diukur dari dasar bangunan (lantai 39- & 9-3) (7) Model struktur dengan outrigger ditempatkan dipuncak dan outrigger di tempatkan di ½ dari tinggi struktur bangunan, diukur dari dasar bangunan (lantai 39- & 9-3) () Model struktur dengan outrigger ditempatkan dipuncak dan outrigger di tempatkan di ¼ dari tinggi struktur bangunan, diukur dari dasar bangunan (lantai 39- & 9-) Ilustrasi delapan varian digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.. Variasi model struktur Analisa sistem outrigger..., Firna 33 Sofia, FT UI,

Gambar 3.. (Lanjutan) Variasi model struktur 3. MODELISASI Modelisasi dilakukan ada delapan jenis varian struktur yang disebutkan dalam bab 3.. dengan denah tipikal keatas dan sama untuk tiap jenis bangunan. Untuk detail gambar lay out serta potongan selengkapnya terdapat pada lampiran 3 sampai dengan lampiran 3. 3.. Dimensi dan Material 3... Spesifikasi material Dalam hal ini penulis menggunakan spesifikasi material yang dijabarkan dalam tabel 3.. 3... Dimensi Dimensi struktur bangunan untuk tiap jenis varian seperti yang dijelaskan pada sub bab 3.. Setelah dimodelisasi struktur bangunannya dan dilakukan pembebanan dan kemudian dianalisa dengan menggunakan program ETABS kemudian akan didapat dimensi struktur untuk tiap jenis varian. Pada gambar 3.5 dijelaskan mengenai langkah-langkah untuk memperoleh dimensi elemen struktur utuk tiap varian dengan program struktur ETABS. Dimensi yang digunakan sana untuk tiap varian. Kemudian dilakukan perbandingan kebutuhan tulangannya sehingga diperoleh varian struktur yang memberikan keuntungan dari segi ekonois. Dimensi dari material section yang digunakan ditunjukan dalam tabel 3. setelah melalui alur seperti pada gambar 3. dan 3.3. Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Material Name Beton Beton 5 Beton Tipe Design Tipe Material Analisis Properties data Design Property Data Tipe Design Tipe Material Analisis Properties data Design Property Data Tipe Design Tipe Material Analisis Properties data Design Property Data Tabel 3. Spesifikasi material Data Conrete Isotropic Massa Jenis,9 kg/m3 Weight per unit volume kg/m3 Modulus of elastisity 3,3. kg/m Poison's ratio, Coeff of thermal expansion 9,9. - Shear Modulus,3. 9 Specified conrete compression strength, fc' Mpa Bending Reinforcement, yield stress, fy Mpa Shear reinforcement, yield stress fys 5 Mpa Conrete Isotropic Keterangan Massa Jenis,9 kg/m3 Weight per unit volume kg/m3 Modulus of elastisity 3,3. kg/m Poison's ratio, Coeff of thermal expansion 9,9. - Shear Modulus,3. 9 Specified conrete compression strength, fc' 5 Mpa Bending Reinforcement, yield stress, fy Mpa Shear reinforcement, yield stress fys 5 Mpa Conrete Isotropic Massa Jenis,9 kg/m3 Weight per unit volume kg/m3 Modulus of elastisity 3,3. kg/m Poison's ratio, Coeff of thermal expansion 9,9. - Shear Modulus,3. 9 Specified conrete compression strength, fc' Bending Reinforcement, yield stress, fy Shear reinforcement, yield stress fys Mpa Mpa 5 Mpa Analisa sistem outrigger..., Firna 35 Sofia, FT UI,

Architecktural Lay out Code Loading Case Structural Modeling Variant,, 3,, 5,, 7 & BC Prelimenari Size Structural Analysis: - Static - Dinamik Loading Combination Dimensi Kinerja - Ultimate - Daya Layan No Memenuhi Syarat? Yes Finish Gambar 3.. Alur pendimensian dengan mengunakan program ETABS Varian ok Varian ok Varian 3 ok Varian ok Not ok Varian 5 Varian ok ok Varian 7 ok Varian Finish Gambar 3.3. Alur Kerja Analisis Varian-varian Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Tabel 3. Material Section yang digunakan untuk kedelapan varian Kolom Balok Shear wall Section Dimensi b (m) h (m) Material K,, Beton 5-5 K,5,5 Beton 5 5- K3,, Beton 5-5 K,5,5 Beton 5 - K5 Beton 5-5 K,95,95 Beton 5-3 K7,9,9 Beton 5 3-35 K,5,5 Beton 5 -roof BUT-,7 Beton all BUL-,,5 Beton all BA,7, Beton all BA-T,3, Beton all CB, Beton -5 CB,,9 Beton 5- CB3,, Beton -5 CB,,7 Beton - CB5,, Beton -5 CB,,5 Beton -3 CB7,, Beton 3-35 CB,,35 Beton -roof Section Thicness (Shell) Membrane Bending Material AWA,5,5 Beton SW,5,5 Beton -5 SW,9,9 Beton 5- SW3,, Beton -5 SW,7,7 Beton - SW5,, Beton -5 SW,, Beton -3 SW7,, Beton 3-35 SW,35,35 Beton -roof ORTGR,7,7 Beton Outrigger Section Thicness (Membrane) Membrane Bending Material LANTAI,5,5 Beton -39 ATAP,5,5 Beton roof -roof 3.. Pembebanan Peraturan pembebanan yang digunakan adalah Pedoman Pembebanan untuk Rumah dan Gedung. Fungsi bangunan yang digunakan adalah gedung untuk kantor. Analisa sistem outrigger..., Firna 37 Sofia, FT UI,

3... Beban mati Termasuk beban mati yaitu berat sendiri elemen strukturnya juga ditambah dengan SIDL (super impose dead load), yaitu sebagai berikut: Balok sisi paling luar: - Beban kaca : kg / m Plat lantai: - Finishing ( mm marble+ mm screed) : 9 kg / m - Ceilling : kg / m - M/E : 5 kg / m - Dinding partisi : 97 kg / m + Beban mati total : 3 kg / m Plat atap: - Ceilling : kg / m - M/E : 5 kg / m + Beban mati total : Pasangan Setengah Bata : 5 kg / m 5 kg / m 3... Beban Hidup bekerja pada lantai : 5 / kg m. Bekerja pada atap (dapat dicapai orang) : kg / m Beban lift : 5 kg / m 3...3 Beban Tangga Detail tangga Data perencanaan: - Tebal plat tangga: cm - Selimut beton: cm - Tinggi optrid: cm - Lebar antrid: 7 cm Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

- Lebar bordes:,5 cm Menentukan tebal plat pada anak tangga tan α = =, (7 ) α =, (sin α 5) t = = 7,cm Gambar 3.. Gambar Potongan Tangga Analisa sistem outrigger..., Firna 39 Sofia, FT UI,

Gambar 3.5. Gambar Tampak Atas Tangga Pembebanan pada anak tangga: - Beban mati (SIDL): Berat beton :, 7,3 / 3, 7 / m m kg m = kg m Keramik :,,3 / 7,3 / m m kg m = kg m Spesi ( t =, ) : 3,,3 / 57, / SIDL :,7 kg / m m m kg m = kg m - Beban hidup (LL): 3 /,3 39 / kg m m = kg m Pembebanan pada bordes: - Beban mati (SIDL): Keramik :,,3 / 7,3 / m m kg m = kg m Spesi ( t =, ) : 3,,3 / 57, / SIDL :,5 kg / m m m kg m = kg m - Beban Hidup (LL): 3 /,3 39 / kg m m = kg m Reaksi perletakan modelisasi tangga dengan software ETABS Tangga dimodelisasi dengan program ETABS sebagai struktur tersendiri, dimana analisa yang digunakan tanpa faktor reduksi beban. Kemudian hasil dari reaksi perletakan yang didapat digunakan sebagai beban dalam delapan varian struktur yang akan dianalisa. Baru disinilah faktor beban untuk tangga diterapkan. Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Adapun hasil reaksi perletakan dari tangga yang diperoleh seperti pada gambar 3.. Dimana rincian detail dari hasil analisa terdapat dalam lampiran 7 dan. Gambar 3.. Reaksi Perletakan Tangga & Pembebanan Tangga Pada Strutur (kg) 3... Beban gempa (SNI 3-7-) Wilayah gempa : 3 (Jakarta) Jenis tanah : tanah lunak Analisa gempa : Respon spektrum (CQC) Keutamaan (I) :, Dumping ratio :,5 Daktilitas : dalam hal ini dipakai nilai 5,5 Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Respon spektrum SNI, wilayah 3, tanah lunak,,7,75 Acceleration (C),,5,,3,,3,75 C = T,,,5,5 3 3,5,5 5 5,5,5 7 7,5,5 9 Periode (T) Gambar 3.7. Respon spektrum SNI, wilayah 3, tanah lunak 3.3 ANALISIS Modelisasi struktur dengan anggapan sebagai berikut: (a) Elastic analysis berdasarkan 75 % stiffness member yields strength, cukup mewakili distribusi dari gaya dalam dibawah level beban rencana, mengingat respon pada level beban gempa umumnya dalam range inelastik. (b) Nonstructural component dan cladding dianggap tidak mempengaruhi respons elastik dari frame, dengan demikian perlu pemisahan nonstructural element dari frame. (c) (d) Inplane stiffness dari lantai umumnya dianggap sangat kaku. Analisa dua dimensi hanya valid untuk struktur reguler dan frame saling orthogonal. Untuk struktur irreguler, harus dianalisa sebagai struktur 3/D. (e) Lantai umumnya dicor monolith dengan baloknya. Balok dipandang sebagai T-beam baik untuk perencanaan kekuatan maupun kekakuan. (f) Deformasi aksial kolom umumnya diperhitungkan dan deformasi aksial balok umumnya diabaikan dalam hal rigid diapragma. (g) Deformasi geser dari slender member biasanya sangat kecil, akan tetapi untuk deep beam (misal shear wall) harus diperhitungkan. Idealisasi geometrik: a) Kolom/balok: batang lurus Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Posisi: centroidal axis dari gross area, mid depth dari potongan persegi, T dan L dan lain-lain. b) Panjang span: panjang antara node (pertemuan sumbu balok dan kolom) c) Joint: rigid d) Daerah joint kolom-balok sebagian dianggap rigid. Dalam Analisa ini digunakan rigid zone faktor,75. Balok Rigid Zone Rigid Zone L Ln Kolom Rigid Zone Pada Kolom dan Balok Potongan - Gambar 3.. Rigid zone pada elemen balok dan kolom 3.3. Parameter Disain yang Digunakan Beberapa parameter disain yang digunakan dalam analisa akan dijelaskan berikut ini (a). Kombinasi Pembebanan Kombinasi pembebanan yang digunakan sebagai berikut:. U =. D. U =. D +. L 3. U =. D +,5 L ±. (Ex ±.3 Ey). U =. D +,5 L ±. (.3Ex ± Ey) 5. U =.9 D ±.(Ex ±.3Ey). U =.9 D ±.(.3Ex ± Ey) 7. Terdapat total kombinasi Analisa sistem outrigger..., Firna 3 Sofia, FT UI,

Namun untuk penggunaan analisa dinamik, dalam penentuan kebutuhan tulangan digunakan kombinasi pembebanan yang diringkas menjadi enam kombinasi yaitu:. U =. D. U =. D +. L 3. U =. D +,5 L ±. Spec. U =. D +,5 L ±. Spec 5. U =.9 D ±. Spec. U =.9 D ±. Spec (b). Faktor Reduksi kekakuan Faktor reduksi kekakuan berdasarkan SNI 3-7- adalah: - Balok rectangular :,35 Ig - Balok T :,7 Ig ( dua kali dari balok rectangular) - Kolom :,7 Ig - Dinding :,7 Ig (c). Spesifikasi massa Menurut SNI 3-7- spesifikasi massa meliputi berat total gedung ditambah dengan beban hidup yang sesuai. Rinciannya sebagai berikut: D + Lift +,3 L (d). Faktor reduksi kekuatan φ (phi) Faktor reduksi kekuatan yang digunakan dalam analisa sebagai berikut: Concrete frame design: - φ =. untuk aksial tarik dan lentur (Bending- Tension) - φ =. untuk aksial, aksial tekan dan lentur, dengan tulangan sengkang biasa, - φ =.5 untuk aksial tekan, aksial tekan dan lentur, dengan tulangan spiral. - φ =.75 untuk geser Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Wall pier/ spendrel design: - φ =. untuk aksial tarik dan lentur (Bending- Tension) - φ =. untuk aksial, aksial tekan dan lentur, dengan tulangan sengkang biasa, - φ =.75 untuk geser - φ =.55 untuk geser pada komponen struktur penahan gempa yg kuat geser nominalnya < gaya geser yg timbul sehubungan dgn pengembangan kuat lenturnya nominalnya. (e). Reduksi Beban Hidup Untuk peninjauan gempa reduksi beban hidup yang digunakan,3. Sedangkan untuk reduksi beban hidup kumulatifnya lihat table 3.3 dibawah ini. Tabel 3.3 Reduksi Beban Hidup Kumulatif yang Digunakan dalam Analisa Jumlah lalntai yang dipikul Koefisien Reduksi Beban Hidup Kumulatif Koefisien reduksi yang Jumlah Koefisien reduksi yang dikalikan kepada beban lalntai yang dikalikan kepada beban hidup kumulatif dipikul hidup kumulatif,, 3,9 3,,, 5,7 5,,, 7,5 7,,, 9, 9,, 3,, 3,, 3, 3, 33,,, 5, 35,,, 7, 37,,, 9, 39,, Analisa sistem outrigger..., Firna 5 Sofia, FT UI,

3.3. Analisa Struktur Gempa Analisa kegempaan yang ditinjau meliputi waktu getar, Gaya geser dasar, gaya geser tingkat, momen guling, Displacement, drift, serta tulangan yang dibutuhkan oleh struktur. 3.3.. Waktu Getar Sesuai SNI 3_7- pasal 7.. dalam analisa dinamik respon spektrum jumlah ragam vibrasi yang ditinjau dalam penjumlahan respon ragam harus sedemikian rupa sehingga partisipasi massa dalam menghasilkan respon total harus mencapai sekurang-kurangnya 9%. Dalam analisa dinamik yang dilakukan digunakan pola ragam getar, dan partisipasi masa yang disumbangkan oleh masing-masing pola getaran untuk tiap variannya akan dijelaskan lebih lanjut. Sementara menurut SNI 3-7-.Untuk mencegah penggunaan struktur gedung yang terlalu fleksibel. Nilai waktu getar fundamental T struktur gedung dibatasi yaitu: T = ζ n =, = 7, sec ζ = koefisien batasan waktu getar (tabel, SNI 3-7-) n = Jumlah lantai (a). Waktu Getar Strutur variasi Dari tabel pada lampiran dapat dilihat bahwa 9% massa sudah tercakup dalam 5 mode pertama untuk arah X (Sum X-5), dan 9 mode pertama untuk arah Y (sumy-9), dan di mode yang ke dapat dilihat bahwa persentase massa mencapai 9% (Sum X-) dan 9 % (Sum Y-). (b). Waktu Getar Strutur variasi Dari tabel pada lampiran dapat dilihat bahwa 9% massa sudah tercakup dalam 5 mode pertama untuk arah X (Sum X-5), dan 9 mode pertama untuk arah Y (sumy-9), dan di mode yang ke dapat dilihat bahwa persentase massa mencapai 9% (Sum X-) dan 95 % (Sum Y-). (c). Waktu Getar Strutur variasi 3 Dari tabel pada lampiran 7 dapat dilihat bahwa 9% massa sudah tercakup dalam 5 mode pertama untuk arah X (Sum X-5), dan 9 mode pertama Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

untuk arah Y (sumy-9), dan di mode yang ke 5 dapat dilihat bahwa persentase massa mencapai 9% (Sum X-) dan 9 % (Sum Y-). (d). Waktu Getar Strutur variasi Dari tabel pada lampiran 7 dapat dilihat bahwa 9% massa sudah tercakup dalam mode pertama untuk arah X (Sum X-), dan 9 mode pertama untuk arah Y (sumy-9), dan di mode yang ke dapat dilihat bahwa persentase massa mencapai 9% (Sum X-) dan 95 % (Sum Y-). (e). Waktu Getar Strutur variasi 5 Dari tabel pada lampiran dapat dilihat bahwa 9% massa sudah tercakup dalam 3 mode pertama untuk arah X (Sum X-3), dan 7 mode pertama untuk arah Y (sumy-7), dan di mode yang ke dapat dilihat bahwa persentase massa mencapai 9% (Sum X-) dan 9 % (Sum Y-). (f). Waktu Getar Strutur variasi Dari tabel pada lampiran dapat dilihat bahwa 9% massa sudah tercakup dalam mode pertama untuk arah X (Sum X-), dan 9 mode pertama untuk arah Y (sumy-9), dan di mode yang ke dapat dilihat bahwa persentase massa mencapai 9% (Sum X-) dan 9 % (Sum Y-). (g). Waktu Getar Strutur variasi 7 Dari tabel pada lampiran 9 dapat dilihat bahwa 9% massa sudah tercakup dalam 5 mode pertama untuk arah X (Sum X-5), dan 9 mode pertama untuk arah Y (sumy-9), dan di mode yang ke dapat dilihat bahwa persentase massa mencapai 9% (Sum X-) dan 9 % (Sum Y-). (h). Waktu Getar Strutur variasi Dari tabel pada lampiran 9 dapat dilihat bahwa 9% massa sudah tercakup dalam 3 mode pertama untuk arah X (Sum X-3), dan 7 mode pertama untuk arah Y (sumy-7), dan di mode yang ke dapat dilihat bahwa persentase massa mencapai 93% (Sum X-) dan 95 % (Sum Y-). 3.3.. Gaya Geser Dasar Dari hasil analisa dinamik dengan menggunakan program ETABS dapat disimulasikan sesuai kombinasi yang diberikan. Gaya dinamik dari hasil Analisa sistem outrigger..., Firna 7 Sofia, FT UI,

perhitungan ETABS terlampir pada tabel (Gempa arah X) tabel (Gempa arah Y) pada lampiran Sesuai SNI 3-7- PASAL 7..3 Nilai gaya geser dasar dari hasil analisis struktur gedung terhadap pembebanan gempa nominal akibat pengaruh gempa rencana dalam suatu arah tertentu, tidak boleh kurang dari % nilai respon ragam yang pertama, dimana dalam hal ini gaya geser nominal ialah, kali gaya geser dari ragam pertama. (a). Gaya Geser dasar dan Peninjauan Beban Gempa Struktur Variasi Untuk menentukan peninjauan beban gempa yang mana yang akan digunakan apakah analisa statik atau dinamik. Terlebih dahulu dilakukan analisa sebagai berikut. CI V = Wt R - Waktu getar alami T y =,75 sec, dari hasil analisa dinamik dengan program ETABS T = 5,9 sec x - Koefisien gempa dasar untuk wilayah gempa 3 dan tanah lunak: C C y x,75,75 = = =,7 T,75 y,75, 75 = = =,35 T 5,9 x - Faktor keutamaan struktur gedung difungsikan untuk kantor: I =, - Faktor daktilitas struktur tidak umum yang menggunakan outrigger R = 5,5 - Massa total kombinasi dari beban mati ditambah 3% beban hidup W =39,93 kg (tabel lampiran 3) t - Gaya geser dasar statik (V ) CxI,35 Vx = W t = 39,93 =73,7 kg R 5,5 Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

CyI,7 Vy = W t = 39,93 =39, kg R 5,5 - Gaya geser dasar statik nominal (,V ),V =, 73,7 = 97, kg x,v =, 39, = 95,557 kg y - Gaya geser dasar dinamik (analisa program ETABS lampiran dengan kombinasi beban Spec: gaya gempa % arah X, Spec : gaya gempa % arah Y) Vx = 33,9 kg Vy =.59.7,9 kg - Penentuan Beban gempa: V V, V x x, V y y Maka dalam analisa digunakan peninjauan beban gempa dinamik. Perhitungan gaya lateral tiap lantai dapat dihitung dengan rumus: F i = N j= Dimana: i W Z i j i W Z j V Wi = Berat beban lantai Z = Tinggi lantai dari dasar V = Gaya geser dasar Melalui analisa perhitungan dengan software ETABS diperoleh gaya lateral tiap lantai terlampir dalam lampiran. Dengan plot grafik gambar 3.9 dan 3.. (b). Gaya Geser dasar dan Peninjauan Beban Gempa Struktur Variasi Untuk menentukan peninjauan beban gempa yang mana yang akan digunakan apakah analisa statik atau dinamik. Terlebih dahulu dilakukan analisa sebagai berikut. CI V = Wt R Analisa sistem outrigger..., Firna 9 Sofia, FT UI,

Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3........................ 3.. 3.. 3.. Shear (kg) Gambar 3.9. Grafik Shear Spectrum varian Vx Vy Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3........................ 3.. Shear (kg) Gambar 3.. Grafik Shear Spectrum varian Vx Vy Analisa sistem outrigger..., Firna 5 Sofia, FT UI,

- Waktu getar alami T y =,9 sec, dari hasil analisa dinamik dengan program ETABS T = 5,79 sec x - Koefisien gempa dasar untuk wilayah gempa 3 dan tanah lunak: C C y x,75,75 = = =,75 T,9 y,75, 75 = = =,59 T 5,79 x - Faktor keutamaan struktur gedung difungsikan untuk kantor: I =, - Faktor daktilitas struktur tidak umum yang menggunakan outrigger R = 5,5 - Massa total kombinasi dari beban mati ditambah 3% beban hidup W =.359.,3 kg (tabel lampiran 3) t - Gaya geser dasar statik (V ) CxI,59 Vx = W t =.359.,3 =757,79 kg R 5,5 CyI,75 Vy = W t =.359.,3 =,7 kg R 5,5 - Gaya geser dasar statik nominal (V s ),V =, 757,79=75,3 kg x,v =,,7=99,9 kg y - Gaya geser dasar dinamik (analisa program ETABS lampiran 39 dengan kombinasi beban Spec: gaya gempa % arah X, Spec : gaya gempa % arah Y) Vx = 3.33., kg Vy =.55.7,3 kg - Penentuan Beban gempa: V V, V x x, V y y Analisa sistem outrigger..., Firna 5 Sofia, FT UI,

Maka dalam analisa digunakan peninjauan beban gempa dinamik Melalui analisa perhitungan dengan software ETABS diperoleh gaya lateral tiap lantai terlampir dalam lampiran 39. Dengan plot grafik gambar 3. dan 3. sebagai berikut: Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 -.. 3. 5. 7. 9....3..5..7..9....3..5..7..9. 3.. 3.3. 3.5. Shear (kg) Gambar 3.. Grafik Shear Spectrum varian. Vx Vy Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy........................ 3.. Shear (kg) Gambar 3.. Grafik Shear Spectrum varian Analisa sistem outrigger..., Firna 5 Sofia, FT UI,

(c). Gaya Geser dasar dan Peninjauan Beban Gempa Struktur Variasi 3 Untuk menentukan peninjauan beban gempa yang mana yang akan digunakan apakah analisa statik atau dinamik. Terlebih dahulu dilakukan analisa sebagai berikut. CI V = Wt R - Waktu getar alami T y =,3739 sec, dari hasil analisa dinamik dengan program ETABS T = 5,975 sec x - Koefisien gempa dasar untuk wilayah gempa 3 dan tanah lunak: C C y x,75,75 = = =,997 T,3739 y,75,75 = = =, T 5,975 x - Faktor keutamaan struktur gedung difungsikan untuk kantor: I =, - Faktor daktilitas struktur tidak umum yang menggunakan outrigger R = 5,5 - Massa total kombinasi dari beban mati ditambah 3% beban hidup W =975, kg (tabel lampiran 3) t - Gaya geser dasar statik (V s ) CxI, Vx = W t = 975, =9735,5 kg R 5,5 CyI,3739 Vy = W t = 975, =,995 kg R 5,5 - Gaya geser dasar statik nominal (V ),V =, 9735,5 = 373,53 kg x,v =,,995 = 7737,59 kg y - Gaya geser dasar dinamik (analisa program ETABS lampiran dengan kombinasi beban Spec: gaya gempa % arah X, Spec : gaya gempa % arah Y) Analisa sistem outrigger..., Firna 53 Sofia, FT UI,

Vx Vy = 3.39.59,73 kg =..75,7 kg - Penentuan Beban gempa: V V, V x x, V y y Maka dalam analisa digunakan peninjauan beban gempa dinamik Melalui analisa perhitungan dengan software ETABS diperoleh gaya lateral tiap lantai terlampir dalam lampiran. Dengan plot grafik gambar 3.3 dan 3.. (d). Gaya Geser dasar dan Peninjauan Beban Gempa Struktur Variasi. Untuk menentukan peninjauan beban gempa yang mana yang akan digunakan apakah analisa statik atau dinamik. Terlebih dahulu dilakukan analisa sebagai berikut: CI V = Wt R - Waktu getar alami T y =,99 sec, dari hasil analisa dinamik dengan program ETABS T x =,5 sec - Koefisien gempa dasar untuk wilayah gempa 3 dan tanah lunak: C C y x,75,75 = = =,73 T,99 y,75, 75 = = =,99 T,5 x - Faktor keutamaan struktur gedung difungsikan untuk kantor: I =, - Faktor daktilitas struktur tidak umum yang menggunakan outrigger R = 5,5 - Massa total kombinasi dari beban mati ditambah 3% beban hidup W =75,3 kg (tabel lampiran 33) t Analisa sistem outrigger..., Firna 5 Sofia, FT UI,

Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy -.. 3. 5. 7. 9....3..5..7..9....3..5..7..9. 3.. 3.3. 3.5. Shear (kg) Gambar 3.3. Grafik Shear Spectrum varian 3. Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy........................ 3.. Shear (kg) Gambar 3.. Grafik Shear Spectrum varian 3. - Gaya geser dasar statik (V s ) CxI,99 Vx = W t = 75,3 =3353,9 kg R 5,5 Analisa sistem outrigger..., Firna 55 Sofia, FT UI,

CyI,73 Vy = W t = 75,3 =53,7 kg R 5,5 - Gaya geser dasar statik nominal (V s ),V =, 3353,9 = 75,9 kg x S,V =, 53,7 = 5, kg y - Gaya geser dasar dinamik (analisa program ETABS lampiran dengan kombinasi beban Spec: gaya gempa % arah X, Spec : gaya gempa % arah Y) Vx = 3..3,9 kg Vy =.7., kg - Penentuan Beban gempa: V V, V x x, V y y Maka dalam analisa digunakan peninjauan beban gempa dinamik Melalui analisa perhitungan dengan software ETABS diperoleh gaya lateral tiap lantai terlampir dalam lampiran. Dengan plot grafik gambar 3.5 dan 3. sebagai berikut: Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy........................ 3.. 3.. 3.. 3.. 3.. Shear (kg) Gambar 3.5. Grafik Shear Spectrum varian. Analisa sistem outrigger..., Firna 5 Sofia, FT UI,

Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy........................ 3.. Shear (kg) Gambar 3.. Grafik Shear Spectrum varian. (e). Gaya Geser dasar dan Peninjauan Beban Gempa Struktur Variasi 5 Untuk menentukan peninjauan beban gempa yang mana yang akan digunakan apakah analisa statik atau dinamik. Terlebih dahulu dilakukan analisa sebagai berikut. CI V = Wt R - Waktu getar alami T = 5,977 sec, dari hasil analisa dinamik dengan program ETABS y T x =,75 sec - Koefisien gempa dasar untuk wilayah gempa 3 dan tanah lunak: C C y x,75,75 = = =,55 T 5,977 y,75, 75 = = =,5397 T,75 x - Faktor keutamaan struktur gedung difungsikan untuk kantor: I =, - Faktor daktilitasbstruktur tidak umum yang menggunakan outrigger Analisa sistem outrigger..., Firna 57 Sofia, FT UI,

R = 5,5 - Massa total kombinasi dari beban mati ditambah 3% beban hidup W =35, kg (tabel lampiran ) t - Gaya geser dasar statik (V s ) CxI,5397 Vx = W t = 35, =3997, kg R 5,5 CyI,55 Vy = W t = 35, =93,55 kg R 5,5 - Gaya geser dasar statik nominal (V s ),V =, 3997, = 5597,9 kg x,v =, 93,55 = 7,7 kg y - Gaya geser dasar dinamik (analisa program ETABS lampiran dengan kombinasi beban Spec: gaya gempa % arah X, Spec : gaya gempa % arah Y) Vx =..39,5 kg Vy =.99.3, kg - Penentuan Beban gempa: V V, V x x, V y y Maka dalam analisa digunakan peninjauan beban gempa dinamik Melalui analisa perhitungan dengan software ETABS diperoleh gaya lateral tiap lantai terlampir dalam lampiran. Dengan plot grafik gambar 3.7 dan 3.. (f). Gaya Geser dasar dan Peninjauan Beban Gempa Struktur Variasi Untuk menentukan peninjauan beban gempa yang mana yang akan digunakan apakah analisa statik atau dinamik. Terlebih dahulu dilakukan analisa sebagai berikut. CI V = Wt R Analisa sistem outrigger..., Firna 5 Sofia, FT UI,

Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy 5. 5. 75....5..5..75....5..5..75. 3.. 3.5. 3.5. 3.75....5..5. Shear (kg) Gambar 3.7. Grafik Shear Spectrum varian 5. Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy........................ 3.. 3.. Shear (kg) Gambar 3. Grafik Shear Spectrum varian 5. - Waktu getar alami T y =,977 sec, dari hasil analisa dinamik dengan program ETABS T = 5,35 sec x Analisa sistem outrigger..., Firna 59 Sofia, FT UI,

- Koefisien gempa dasar untuk wilayah gempa 3 dan tanah lunak: C C y x,75,75 = = =,9975 T,977 y,75, 75 = = =,3997 T 5,35 x - Faktor keutamaan struktur gedung difungsikan untuk kantor: I =, - Faktor daktilitasbstruktur tidak umum yang menggunakan outrigger R = 5,5 - Massa total kombinasi dari beban mati ditambah 3% beban hidup W =7,99 kg (tabel lampiran 35) t - Gaya geser dasar statik (V s ) CxI,3997 Vx = W t = 7,99 =97,9 kg R 5,5 CyI,9975 Vy = W t = 7,99 =99,79 kg R 5,5 - Gaya geser dasar statik nominal (V ),V =, 97,9 = 373,3 kg x,v =, 99,79 = 375,7 kg y - Gaya geser dasar dinamik (analisa program ETABS lampiran 3 dengan kombinasi beban Spec: gaya gempa % arah X, Spec : gaya gempa % arah Y) Vx = 3.., kg Vy =.7.9, kg - Penentuan Beban gempa: V V, V x x, V y y Maka dalam analisa digunakan peninjauan beban gempa dinamik. Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Melalui analisa perhitungan dengan software ETABS diperoleh gaya lateral tiap lantai terlampir dalam lampiran 3. Dengan plot grafik gambar 3.9 dan 3. sebagai berikut: Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy -. 5. 3. 55...5..3..55....5..3..55... 3.5. 3.3. 3.55. 3.. Shear (kg) Gambar 3.9. Grafik Shear Spectrum varian. Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy........................ 3.. Shear (kg) Gambar 3.. Grafik Shear Spectrum varian. Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

(g). Gaya Geser dasar dan Peninjauan Beban Gempa Struktur Variasi 7 Untuk menentukan peninjauan beban gempa yang mana yang akan digunakan apakah analisa statik atau dinamik. Terlebih dahulu dilakukan analisa sebagai berikut. CI V = Wt R - Waktu getar alami T y =,93 sec, dari hasil analisa dinamik dengan program ETABS T x =,7997 sec - Koefisien gempa dasar untuk wilayah gempa 3 dan tanah lunak: C C y x,75,75 = = =,775 T,93 y,75, 75 = = =,5395 T,7997 x - Faktor keutamaan struktur gedung difungsikan untuk kantor: I =, - Faktor daktilitasbstruktur tidak umum yang menggunakan outrigger R = 5,5 - Massa total kombinasi dari beban mati ditambah 3% beban hidup W =5379579, kg (tabel lampiran ) t - Gaya geser dasar statik (V ) CxI,5395 Vx = W t = 5379579, =37,5 kg R 5,5 CyI,775 Vy = W t = 5379579, =7,7 kg R 5,5 - Gaya geser dasar statik nominal (V ),V =, 37,5 = 5,5 kg x,v =, 7,7 = 979,55 kg y - Gaya geser dasar dinamik (analisa program ETABS lampiran dengan kombinasi beban Spec: gaya gempa % arah X, Spec : gaya gempa % arah Y) Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Vx Vy = 3.3., kg =.7.9,9 kg - Penentuan Beban gempa: V V, V x x, V y y Maka dalam analisa digunakan peninjauan beban gempa dinamik. Melalui analisa perhitungan dengan software ETABS diperoleh gaya lateral tiap lantai terlampir dalam lampiran. Dengan plot grafik gambar 3. dan 3.. (h). Gaya Geser dasar dan Peninjauan Beban Gempa Struktur Variasi Untuk menentukan peninjauan beban gempa yang mana yang akan digunakan apakah analisa statik atau dinamik. Terlebih dahulu dilakukan analisa sebagai berikut. CI V = Wt R - Waktu getar alami T y =,5 sec, dari hasil analisa dinamik dengan program ETABS T x =,953 sec - Koefisien gempa dasar untuk wilayah gempa 3 dan tanah lunak: C C y x,75,75 = = =,7 T,5 y,75, 75 = = =,553 T,953 x - Faktor keutamaan struktur gedung difungsikan untuk kantor: I =, - Faktor daktilitasbstruktur tidak umum yang menggunakan outrigger R = 5,5 - Massa total kombinasi dari beban mati ditambah 3% beban hidup W =535,9 kg (tabel lampiran 37) t Analisa sistem outrigger..., Firna 3 Sofia, FT UI,

Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy 5. 5. 75....5..5..75....5..5..75. 3.. 3.5. 3.5. Shear (kg) Gambar 3.. Grafik Shear Spectrum varian 7. Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy.................... Shear (kg) Gambar 3.. Grafik Shear Spectrum varian 7. - Gaya geser dasar statik (V ) CxI,553 Vx = W t = 535,9 =9,3 kg R 5,5 CyI,7 Vy = W t = 535,9 =55355,7 kg R 5,5 Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

- Gaya geser dasar statik nominal (V ),V =, 9,3 = 539,53 kg x,v =, 55355,7 =,39 kg y - Gaya geser dasar dinamik (analisa program ETABS lampiran 5 dengan kombinasi beban Spec: gaya gempa % arah X, Spec : gaya gempa % arah Y) Vx =.5.3,9 kg Vy = 3..77, kg - Penentuan Beban gempa: V V, V x x, V y y Maka dalam analisa digunakan peninjauan beban gempa dinamik. Melalui analisa perhitungan dengan software ETABS diperoleh gaya lateral tiap lantai terlampir dalam lampiran 5. Dengan plot grafik gambar 3.3 dan 3. sebagai berikut: Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy 5. 5. 75....5..5..75....5..5..75. 3.. 3.5. 3.5. 3.75....5..5. Shear (kg) Gambar 3.3. Grafik Shear Spectrum varian. Analisa sistem outrigger..., Firna 5 Sofia, FT UI,

Shear; Spec ; Vx & Vy 3 3 Vx Vy........................ 3.. 3.. Shear (kg) Gambar 3.. Grafik Shear Spectrum varian. 3.3..3 Drift Berdasarkan SNI 3-7- pasal.., untuk memenuhi kinerja batas layan struktur gedung, dalam segala hal simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung tidak boleh melampaui,3 R kali tinggi tingkat yang bersangkutan atau 3 mm. Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas ultimit struktur gedung, dalam segala hal simpangan antar ringkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung menurut SNI 3-7- pasal.. dimana simpangan dikali dengan faktor pengali ξ. untuk struktur gedung tidak beraturan:,7r ξ = Faktor Skala Faktor Skala = untuk V,V D S (a). Drift Struktur Variasi Peninjauan drift variasi struktur terhadap kinerja batas layan dan batas ultimitnya dilakukan dengan menggunakan kombinasi beban Spec (gaya gempa % arah X + 3% arah Y) yang dijabarkan dalam lampiran Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

. dan Spec (gaya gempa % arah Y + 3% arah X) dijabarkan dalam lampiran.. Drift tersebut diplot seperti pada grafik dibawah ini. Spec ; Drift X & Y 3 3,,,,3,,5,,7,,9,, Drift (m),,3,,5 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ Gambar 3.5. Grafik Drift Spectrum varian. Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.. Grafik Drift Spectrum varian. Dari kedua grafik diatas dapat diketahui maximum drift yang terjadi: - akibat Spec :,35 m arah X (story ) Analisa sistem outrigger..., Firna 7 Sofia, FT UI,

,3 m arah Y (story ) - Akibat Spec :,77 m arah X (story ),7 m arah Y (story ) (b). Drift Strutur Variasi Peninjauan drift variasi struktur terhadap kinerja batas layan dan batas ultimitnya dilakukan dengan menggunakan kombinasi beban Spec (gaya gempa % arah X + 3% arah Y) yang dijabarkan dalam lampiran 7. dan Spec (gaya gempa % arah Y + 3% arah X) dijabarkan dalam lampiran 7.. Drift tersebut diplot seperti pada grafik gambar 3.7 dan 3. dibawah ini. Dari kedua grafik, gambar 3.7 dan 3. dibawah dapat diketahui maximum drift yang terjadi: - Akibat Spec :,37 m arah X (story,3), m arah Y (story,7) - Akibat Spec :,7 m arah X (story,3),7 m arah Y (story ) Dari pola grafik di atas juga dapat diamati bahwa pada varian ini pengecilan drift terjadi akibat pemasangan aoutrigger pada lantai.39-. Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.7. Grafik Drift Spectrum varian. Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7, Drift (m),9,,,,3, Gambar 3.. Grafik Drift Spectrum varian.,5 (c). Drift Struktur Variasi 3 Peninjauan drift variasi struktur 3 terhadap kinerja batas layan dan batas ultimitnya dilakukan dengan menggunakan kombinasi beban Spec (gaya gempa % arah X + 3% arah Y) yang dijabarkan dalam lampiran. dan Spec (gaya gempa % arah Y + 3% arah X) dijabarkan dalam lampiran.. Drift tersebut diplot seperti pada grafik gambar 3.9 dan 3.3 dibawah ini. Dari kedua grafik gambar 3.9 dan 3.3 dibawah dapat diketahui maximum drift yang terjadi: - Akibat Spec :,59 m arah X (story ),3 m arah Y (story ) - Akibat Spec :,7 m arah X (story 7,),77 m arah Y (story ) Dari pola grafik di atas juga dapat diamati bahwa pada varian 3 ini pengecilan drift terjadi akibat pemasangan aoutrigger pada lantai.9-3. Analisa sistem outrigger..., Firna 9 Sofia, FT UI,

Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.9. Grafik Drift Spectrum varian 3. Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.3. Grafik Drift Spectrum varian 3. (d). Drift Struktur Variasi Peninjauan drift variasi struktur terhadap kinerja batas layan dan batas ultimitnya dilakukan dengan menggunakan kombinasi beban Spec (gaya gempa % arah X + 3% arah Y) yang dijabarkan dalam lampiran 9. dan Spec (gaya gempa % arah Y + 3% arah X) dijabarkan dalam Analisa sistem outrigger..., Firna 7 Sofia, FT UI,

lampiran 9.. Drift tersebut diplot seperti pada grafik gambar 3.3 dan 3.3 dibawah ini. Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.3. Grafik Drift Spectrum varian. Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.3. Grafik Drift Spectrum varian. Dari kedua grafik diatas dapat diketahui maximum drift yang terjadi: - Akibat Spec :,9 m arah X (story 33),3 m arah Y (story ) Analisa sistem outrigger..., Firna 7 Sofia, FT UI,

- Akibat Spec :, m arah X (story 3,33), m arah Y (story ) Dari pola grafik di atas juga dapat diamati bahwa pada varian ini pengecilan drift terjadi akibat pemasangan aoutrigger pada lantai.9-. (e). Drift Struktur Variasi 5 Peninjauan drift variasi struktur 5 terhadap kinerja batas layan dan batas ultimitnya dilakukan dengan menggunakan kombinasi beban Spec (gaya gempa % arah X + 3% arah Y) yang dijabarkan dalam lampiran 5. dan Spec (gaya gempa % arah Y + 3% arah X) dijabarkan dalam lampiran 5.. Drift tersebut diplot seperti pada grafik gambar 3.33 dan 3. dibawah ini. Dari kedua grafik, gambar 3.33 dan 3. dibawah dapat diketahui maximum drift yang terjadi: - Akibat Spec :,5 m arah X (story 3), m arah Y (story,) - Akibat Spec :,7 m arah X (story 3), m arah Y (story ) Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.33. Grafik Drift Spectrum varian 5. Analisa sistem outrigger..., Firna 7 Sofia, FT UI,

Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.. Grafik Drift Spectrum varian 5. Dari pola grafik di atas juga dapat diamati bahwa pada varian 5 ini pengecilan drift terjadi akibat pemasangan aoutrigger pada lantai 9-. (f). Drift Struktur Variasi Peninjauan drift variasi struktur terhadap kinerja batas layan dan batas ultimitnya dilakukan dengan menggunakan kombinasi beban Spec (gaya gempa % arah X + 3% arah Y) yang dijabarkan dalam lampiran 5. dan Spec (gaya gempa % arah Y + 3% arah X) dijabarkan dalam lampiran 5.. Drift tersebut diplot seperti pada grafik gambar 3.35 dan 3. dibawah ini. Dari kedua grafik gambar 3.35 dan 3. dibawah dapat diketahui maximum drift yang terjadi: - Akibat Spec :,95 m arah X (story ), m arah Y (story ) - Akibat Spec :,9 m arah X (story ), m arah Y (story ) Analisa sistem outrigger..., Firna 73 Sofia, FT UI,

Dari pola grafik di atas juga dapat diamati bahwa pada varian ini pengecilan drift terjadi akibat pemasangan aoutrigger pada lantai.9-3 dan lantai 39-. Spec ; Drift X & Y 3 3,,,,3,,5,,7,,9 Drift (m),,,,3,,5 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ Gambar 3.35. Grafik Drift Spectrum varian. Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.. Grafik Drift Spectrum varian. Analisa sistem outrigger..., Firna 7 Sofia, FT UI,

(g). Drift Struktur Variasi 7 Peninjauan drift variasi struktur 7 terhadap kinerja batas layan dan batas ultimitnya dilakukan dengan menggunakan kombinasi beban Spec (gaya gempa % arah X + 3% arah Y) yang dijabarkan dalam lampiran 5. dan Spec (gaya gempa % arah Y + 3% arah X) dijabarkan dalam lampiran 5.. Drift tersebut diplot seperti pada grafik dibawah ini. Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.37. Grafik Drift Spectrum varian 7. Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.. Grafik Drift Spectrum varian 7. Analisa sistem outrigger..., Firna 75 Sofia, FT UI,

Dari kedua grafik, gambar 3.37 dan 3. diatas dapat diketahui maximum drift yang terjadi: - Akibat Spec :, m arah X (story 3),7 m arah Y (story ) - Akibat Spec :, m arah X (story 3), m arah Y (story ) Dari pola grafik di atas juga dapat diamati bahwa pada varian 7 ini pengecilan drift terjadi akibat pemasangan aoutrigger pada lantai. 9- dan lantai 39-. (h). Drift Struktur Variasi Peninjauan drift variasi struktur terhadap kinerja batas layan dan batas ultimitnya dilakukan dengan menggunakan kombinasi beban Spec (gaya gempa % arah X + 3% arah Y) yang dijabarkan dalam lampiran 53. dan Spec (gaya gempa % arah Y + 3% arah X) dijabarkan dalam lampiran 53.. Drift tersebut diplot seperti pada grafik dibawah ini. Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.39. Grafik Drift Spectrum varian. Analisa sistem outrigger..., Firna 7 Sofia, FT UI,

Spec ; Drift X & Y 3 3 Drift X Drift Y Batas Layan Batas Ultimate Drift X x ξ Drift Y x ξ,,,,3,,5,,7,,9,,,,3,,5 Drift (m) Gambar 3.. Grafik Drift Spectrum varian. Dari kedua grafik diatas dapat diketahui maximum drift yang terjadi: - Akibat Spec :, m arah X (story 7),55 m arah Y (story ) - Akibat Spec :,7 m arah X (story,7),5 m arah Y (story ) Dari pola grafik di atas juga dapat diamati bahwa pada varian ini pengecilan drift terjadi akibat pemasangan aoutrigger pada lantai.9- dan lantai 39-. 3.3.. Momen Guling Momen guling adalah momen yang diakibatkan oleh gaya-gaya lateral akibat gempa. Yang dianalisa dengan kombinasi beban spec (gaya gempa % arah X + 3% arah Y) dan spec (gaya gempa % arah Y + 3% arah X). (a). Momen Guling Struktur Variasi. Momen guling yang terjadi pada struktur variasi terdapat pada lampiran tabel (untuk Spec : gempa % arah X dan untuk Spec :gempa % arah Y), dengan plot grafik Mx untuk momen guling arah X dan My untuk momen guling arah Y, seperti grafik berikut ini. Analisa sistem outrigger..., Firna 77 Sofia, FT UI,

Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My............................ 3.. Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi. Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My........................ Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi. Dari Plot garfik gambar. dan 3. diatas diketahui bahwa momen guling maksimum untuk struktur variasi yang terjadi: - Spec : 9..7,5 Kg m (arah X) 5.57.7,3 Kg m (arah Y) - Spec : 3.33.7, Kg m ( arah X) 7.999.999, Kg m (arah Y) Analisa sistem outrigger..., Firna 7 Sofia, FT UI,

(b). Momen Guling Struktur Variasi. Momen guling yang terjadi pada struktur variasi terdapat pada lampiran tabel 39 (untuk Spec : gempa % arah X dan untuk Spec :gempa % arah Y) dengan plot grafik Mx untuk momen guling arah X dan My untuk momen guling arah Y, seperti grafik berikut ini. Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My............................ 3.. Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.3. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi. Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My........................ Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi. Analisa sistem outrigger..., Firna 79 Sofia, FT UI,

Dari Plot garfik gambar 3.3 dan 3. diatas diketahui bahwa momen guling maksimum untuk struktur variasi yang terjadi: - Spec : 7.5.9,5 Kg m (arah X)..73,5 Kg m (arah Y) - Spec : 35.7., Kg m ( arah X).3.57,5 Kg m (arah Y) (c). Momen Guling Struktur Variasi 3 Momen guling yang terjadi pada struktur variasi 3 terdapat pada lampiran tabel (untuk Spec : gempa % arah X dan untuk Spec :gempa % arah Y) dengan plot grafik Mx untuk momen guling arah X dan My untuk momen guling arah Y, seperti grafik berikut ini. Dari Plot garfik gambar 3.5 dan 3. dibawah diketahui bahwa momen guling maksimum untuk struktur variasi 3 yang terjadi: - Spec : 7.575.95,7 Kg m (arah X) 9.., Kg m (arah Y) - Spec :.9.77,3 Kg m ( arah X) 7.7.99, Kg m (arah Y) Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My............................ 3.. Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.5. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi 3. Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My........................ Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi 3. (d). Momen Guling Struktur Variasi Momen guling yang terjadi pada struktur variasi terdapat pada lampiran tabel (untuk Spec : gempa % arah X dan untuk Spec :gempa % arah Y) dengan plot grafik Mx untuk momen guling arah X dan My untuk momen guling arah Y, seperti grafik berikut ini. Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My............................ 3.. 3.... Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.7. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi. Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My............................ 3.. Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi. Dari Plot garfik gambar 3.7 dan 3. diatas diketahui bahwa momen guling maksimum untuk struktur variasi yang terjadi: - Spec : 77.5., Kg m (arah X) 3.775.9,7 Kg m (arah Y) - Spec : 5..5,9 Kg m ( arah X) 95..,33 Kg m (arah Y) (e). Momen Guling Struktur Variasi 5. Momen guling yang terjadi pada struktur variasi 5 terdapat pada lampiran tabel (untuk Spec : gempa % arah X dan untuk Spec :gempa % arah Y)dengan plot grafik Mx untuk momen guling arah X dan My untuk momen guling arah Y, seperti grafik gambar 3.9 dan 3.5. Dari Plot garfik gambar 3.9 dan 3.5 dibawah diketahui bahwa momen guling maksimum untuk struktur variasi 5 yang terjadi: - Spec : 75..3,5 Kg m (arah X) 99.99.7,9 Kg m (arah Y) - Spec : 5..9,3 Kg m ( arah X) 9..5,7 Kg m (arah Y) Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My............................ 3.. 3.. Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.9. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi 5. Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My............................ Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.5. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi 5. (f). Momen Guling Struktur Variasi Momen guling yang terjadi pada struktur variasi terdapat pada lampiran tabel (untuk Spec : gempa % arah X dan untuk Spec :gempa % arah Y) dengan plot grafik Mx untuk momen guling arah X dan My untuk momen guling arah Y, seperti grafik gambar 3.5 dam 3.5 berikut ini. Analisa sistem outrigger..., Firna 3 Sofia, FT UI,

Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My............................ 3.. 3.. Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.5. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi. Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My.......................... Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.5. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi. Dari Plot garfik gambar 3.5 dan 3.5 diatas diketahui bahwa momen guling maksimum untuk struktur variasi yang terjadi: - Spec : 73.9.,7 Kg m (arah X) 99.5.7, Kg m (arah Y) - Spec :.5.93, Kg m ( arah X) 9.73.7,7 Kg m (arah Y) Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

(g). Momen Guling Struktur Variasi 7 Momen guling yang terjadi pada struktur variasi 7 terdapat pada lampiran tabel (untuk Spec : gempa % arah X dan untuk Spec :gempa % arah Y) dengan plot grafik Mx untuk momen guling arah X dan My untuk momen guling arah Y, seperti grafik gambar 3.53 dan 3.5. Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My............................ 3.. Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.53. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi 7. Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My........................ Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.5. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi 7. Analisa sistem outrigger..., Firna 5 Sofia, FT UI,

Dari Plot garfik gambar 3.53 dan 3. 5 diatas diketahui bahwa momen guling maksimum untuk struktur variasi 7 yang terjadi: - Spec :.33., Kg m (arah X) 9.9.5,3 Kg m (arah Y) - Spec :.3.,7 Kg m ( arah X) 7.9.7, Kg m (arah Y) (h). Momen Guling Struktur Variasi Momen guling yang terjadi pada struktur variasi terdapat pada lampiran tabel 5 (untuk Spec : gempa % arah X dan untuk Spec :gempa % arah Y) dengan plot grafik Mx untuk momen guling arah X dan My untuk momen guling arah Y, seperti grafik gambar 3.55 dan 3.5. Dari Plot garfik gambar 3.55 dan 3.5 dibawah diketahui bahwa momen guling maksimum untuk struktur variasi yang terjadi: - Spec : 7.3.577,37 Kg m (arah X) 3.57.,7 Kg m (arah Y) - Spec : 55.535.7, Kg m ( arah X) 93.77.7,53 Kg m (arah Y) Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My............................ 3.. 3.. Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.55. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi. Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

Overturning Moment; Spec ; Mx & My 3 3 Mx My............................ Overturning Moment (Kgm) Gambar 3.5. Grafik Momen Guling Spec Struktur Variasi. 3.3..5 Displacement Peninjauan displacement sebagai bagian dari perilku struktur dilakukan dengan menggunakan kombinasi beban Spec (gaya gempa % arah X + 3% arah Y) dan Spec ( gaya gempa % arah Y + 3% arah X) yang kemudian akan dijelaskan berikut ini. (a). Displacement Struktur variasi Displacement untuk struktur variasi dapat dilihat dalam tabel lampiran 5. Dengan plot seperti tergambar dalam gambar 3.57 untuk grafik Ux dan Uy akibat pembebanan Spec dan gambar 3.5 untuk grafik Ux dan Uy akibat beban Spec. Dari plot data Displacement, gambar 3.57 dan 3.5, diketahui untuk struktur dengan variasi diperoleh drift maksimum: - Spec :,973 m (arah X),979 m (arah Y) - Spec :,9 m (arah X),3 m (arah Y) Analisa sistem outrigger..., Firna 7 Sofia, FT UI,

Diafragma CM Displacement; Spec ; Ux & Uy 3 3 Ux Uy,,5,,5,,5,3,35 U (m) Gambar 3.57. Grafik Displacemnent Spec Struktur Variasi. Diafragma CM Displacement; Spec ; Ux & Uy 3 3 Ux Uy,,5,,5,,5,3,35 U (m) Gambar 3.5. Grafik Displacemnent Spec Struktur Variasi. Analisa sistem outrigger..., Firna Sofia, FT UI,

(b). Displacement Struktur variasi Displacement untuk struktur variasi dapat dilihat dalam tabel lampiran 55. Dengan plot seperti tergambar dalam gambar 3.59 untuk grafik Ux dan Uy akibat pembebanan Spec dan gambar 3. untuk grafik Ux dan Uy akibat beban Spec. Diafragma CM Displacement; Spec ; Ux & Uy 3 3 Ux Uy,,5,,5,,5,3,35 U (m) Gambar 3.59. Grafik Displacemnent Spec Struktur Variasi. Diafragma CM Displacement; Spec ; Ux & Uy 3 3 Ux Uy,,5,,5,,5,3,35 U (m) Gambar 3.. Grafik Displacemnent Spec Struktur Variasi. Analisa sistem outrigger..., Firna 9 Sofia, FT UI,

Dari plot data Displacement gambar 3.59 dan 3. di atas diketahui untuk struktur dengan variasi diperoleh drift maksimum: - Spec :,77 m (arah X),97 m (arah Y) - Spec :,33 m (arah X),337 m (arah Y) (c). Displacement Struktur variasi 3 Displacement untuk struktur variasi 3 dapat dilihat dalam tabel lampiran 5. Dengan plot seperti tergambar dalam gambar 3. untuk grafik Ux dan Uy akibat pembebanan Spec dan gambar 3. untuk grafik Ux dan Uy akibat beban Spec. Dari plot data Displacement gambar 3. dan 3. di bawah, diketahui untuk struktur dengan variasi 3 diperoleh drift maksimum: - Spec :,59 m (arah X),939 m (arah Y) - Spec :,77 m (arah X),33 m (arah Y) Diafragma CM Displacement; Spec ; Ux & Uy 3 3 Ux Uy,,5,,5,,5,3,35 U (m) Gambar 3.. Grafik Displacemnent Spec Struktur Variasi 3. Analisa sistem outrigger..., Firna 9 Sofia, FT UI,

Diafragma CM Displacement; Spec ; Ux & Uy 3 3 Ux Uy,,5,,5,,5,3,35 U (m) Gambar 3.. Grafik Displacemnent Spec Struktur Variasi 3. (d). Displacement Struktur variasi Displacement untuk struktur variasi dapat dilihat dalam tabel lampiran 57. Dengan plot seperti tergambar dalam gambar 3.3 untuk grafik Ux dan Uy akibat pembebanan Spec dan gambar 3. untuk grafik Ux dan Uy akibat beban Spec. Diafragma CM Displacement; Spec ; Ux & Uy 3 3 Ux Uy,,5,,5,,5,3,35 U (m) Gambar 3.3. Grafik Displacemnent Spec Struktur Variasi. Analisa sistem outrigger..., Firna 9 Sofia, FT UI,

Diafragma CM Displacement; Spec ; Ux & Uy 3 3 Ux Uy,,5,,5,,5,3,35 U (m) Gambar 3.. Grafik Displacemnent Spec Struktur Variasi. Dari plot data Displacement gambar 3.3 da gambar 3. di atas diketahui untuk struktur dengan variasi diperoleh drift maksimum: - Spec :,595 m (arah X),97 m (arah Y) - Spec :,77 m (arah X),39 m (arah Y) (e). Displacement Struktur variasi 5 Displacement untuk struktur variasi 5 dapat dilihat dalam tabel lampiran 5. Dengan plot seperti tergambar dalam gambar 3.5 untuk grafik Ux dan Uy akibat pembebanan Spec dan gambar 3. untuk grafik Ux dan Uy akibat beban Spec. Dari plot data Displacement gambar 3.5 dan 3. diketahui untuk struktur dengan variasi 5 diperoleh drift maksimum: - Spec :,5 m (arah X),9 m (arah Y) - Spec :,79 m (arah X),3 m (arah Y) Analisa sistem outrigger..., Firna 9 Sofia, FT UI,

Diafragma CM Displacement; Spec ; Ux & Uy 3 3 Ux Uy,,5,,5,,5,3,35 U (m) Gambar 3.5. Grafik Displacemnent Spec Struktur Variasi 5. Diafragma CM Displacement; Spec ; Ux & Uy 3 3 Ux Uy,,5,,5,,5,3,35 U (m) Gambar 3.. Grafik Displacemnent Spec Struktur Variasi 5. (f). Displacement Struktur variasi Displacement untuk struktur variasi dapat dilihat dalam tabel lampiran 59. Dengan plot seperti tergambar dalam gambar 3.7 untuk grafik Ux dan Uy akibat pembebanan Spec dan gambar 3. untuk grafik Ux dan Uy akibat beban Spec. Analisa sistem outrigger..., Firna 93 Sofia, FT UI,