SISTEM PRODUKSI MODUL LOKASI INDUSTRI OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANL&N FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2003
LOKASI INDUSTRI OIeh : Wahyu Purwanto Lokasi Pabrik : Kasi dimana fasilitas produksi ditempatkan. Fasilitas produksi : sesuatu yang dibangun, diadakan atau diinvestasikan guna elaksanakan aktivitas produksi. Tata Letak Pabrik : Kondisi pengaturan fasilitas produksi dalam suatu pabrik agar proses produksi apat berjalan lancar. Penetapan lokasi pabrik penting, karena: 1. Fasilitas produksi membutuhkan modal yang cukup besar, yang harus diinvestasikan dalam jangka panjang dan beresiko. 2. Pemindahan lokasi karena kesalahan penetapan lokasi, memerlukan biaya mahal. 3. Memiliki nilai strategis dalam memperkuat posisi bersaing. 4. Fasilitas produksi memberi batasan dan kerangka kerja dan sistem produksi, Proses penentuan lokasi pabrik: 1. Pemilihan daerah/teritorial secara urnum :. Untuk mendapatkan informasi secara umum dan daerah yang akan dijadikan lokasi. 2. Pemilihan berdasarkanjumlah penduduk dan lahan secara khusus. Ditentukan komunitas dan lahan yang dikehendaki secara khusus. Alternatif pemilihannya dapat diklarifikasikan kedalam kota besar, pinggir kota, luar kota. 1. Lokasi di kota besar (City Location) Diperlukan tenaga kerja trampil dalam jumlah besar. Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas umum, seperti : listrik, gas dan lain-lain. Kontak dengan pemasok cepat dan dekat. Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan. 2. Lokasi dipinggir kota (Suburban Location) Semi skilled atau tenaga kerja wanita mudah didapat.
Pajak lebih ringan. Tenaga kerja dapat tinggal dekat lokasi industri. Rencana ekspansi pabnk mudah dilakukan dan cepat. Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul. 3. Lokasi diluar kota (Countri Location) Jika diperlukan lahan yangluas untuk sekarang atau ekspansi yang akan datang. Pajak rendah. Lebih sesuai untuk tenaga kerja tidak terampil dan diperlukan dalam jumlah besar. Upah tenaga kerja lebih rendah. Lebih sesuai untuk manufaktur produk berbahaya. Faktor Yang Diperhatikan: 1. Faktor yang berkaitan dengan input/output produksi: Memperhatikan faktor yang berkaitan dengan lokasi input diperoleh atau lokasi output didistribusikan. Lokasi pabrik cenderung mendekati sumber material jika input yang akan diolah akan mengalami penyusutan industri hulu. Lokasi cenderung dekat konsumen jika proses produksi cenderung mengarah ke perakitan atau harus segera sampai ke konsumen industri hilir. 2. Faktor yang berkaitan dengan proses produksi: Beberapa faktor proses (teknologi) yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi adalah suplai energi dan tenaga kerja. Labor Intensive dekat tenaga kerja. Capital Intensive Iebih cenderung ke teknologi. 3. Faktor yang berkaitan dengan kondisi hingkungan luar: Faktor luar yang memiliki hubungan dengan proses produksi maupun sumber input: Suplai Material Sarana dan pra sarana komunikasi dan transportasi.
Sosiasl, pohitik, budaya, regulasi. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Alam ModaI/Kapital - Biaya: : - Suplai, Input Proses Produksi Konsumen - Biaya: - Biaya Proses Distribusi Produksi Out put PENENTUAN LOKASI: Masalah : Regulasi daerah, suplai air, Iimbah, suplai tenaga kerja, biaya transport, pajak, penerimaan oleh komunitas sekitar. Solusi : Eliminasi masalah seminimal mungkin. Prosedur : 1. Tentuan tujuan dan pembatas. 1. Identifikasi kriteria penentuan yang relevan. 2. Korelasi tujuan dan kriteria dengan model yang memadai. 3. Pengamatan lapangan untuk mencari data dan gunakan model untuk korelasi. 4. Pilih lokasi yang sesuai. Variabel : Gambar keterkaitan input dan output
Analisa Ekonomis: - Menemukan lokasi yang dapat memaksimasi profit dan minimisasi biaya. Yang mana yang lebih ditekankan tergantung pada jenis produk. - Jasa, maksimasi profit. - Produk, minimasi biaya. Analisa Break Even Point: Tentukan biaya yang relevan dan berbagai lokasi. Biaya dikategorikan sebagai FC + VC. Plotkan biaya total dan masing-masing lokasi. Pilih lokasi terbaik. Contoh: Volume Produksi = 1850 unitlth. Harga jual produk = $ 90/unit. Solo Surabaya Tangerang Fixed Cost 20.000 40.000 80.000 Variabel Cost 50 30 10 TC = FC + VC(V) Solo = 20.000+50(1850) = 112.500 Surabaya = 40.000 30 (1850) = 95.500 Tangerang = 80.000+10(1850) = 98.500 Profit = TR TC = (90/unit (1850 unit)) - $ 95.000 = 71.000/tahun. Metode Transportasi LP: Contoh : Perusahaan mampu melakukan ekspansi dengan beberapa alternative lokasi. - Minimasi biaya transportasi - Minimasi biaya produksi/unit - Minimasi biaya penanganan bahan - Maksimasi profit.
Lokasi O P Kapasitas Produksi 4.000 4.000 Biaya Produksi/Unit $ 6.90 $ 6.20 Biaya transportasi C D N 4.00 3.00 5.00 6.00 4.50 5.00 B S M O C D N 5 6 5.5 2.000 2.000 7 4 7 6.000 5.000 5.000 5 7 3 5.000 5.000 4 3 5 4.000 4.000 6.000 5.000 6.000 17.000 Biaya tranpsort = 2.000 unit, B C $ 5 = 10.000 = 5.000 unit, S D $ 4 = 20.000 = 1.000 unit,s N $ 7 = 7.000 = 5.000 unit,m N $ 3 = 15.000 = 4.000 unit,o C $ 4 = 16.000 68.000 $95.600 Biaya Produksi = 4.000 unit, dan 0 $ 6.90 = 27.600